• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tunjangan Pajak bagi Pegawai Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tunjangan Pajak bagi Pegawai Negeri"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERPAJAKAN

TRADEOFF

TUNJANGAN PPH PASAL 21 BAGI

PEGAWAI NEGERI SIPIL

OLEH : DITA PUJI APSARI NIM : 4102170163

PROGRAM STUDI D I KEBENDAHARAAN NEGARA

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Tradeoff Tunjangan Pajak PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil” dengan tepat waktu.

Sholawat serta salam tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membimbing ummat manusia menuju kebenaran yang hakiki.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Pengantar Pajak. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Sumantri selaku dosen mata kuliah, dan juga orang tua serta teman-teman yang telah membantu dalam segala hal saat proses pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya sebagai manusia pasti tak luput dari kesalahan dan ketidaktelitian dalam membuat makalah ini. Maka dari itu, saya meminta maaf apabila masih ada suatu hal yang kurang maupun tidak sesuai. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat berguna bagi saya dan juga semua orang yang membacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tangerang Selatan, 16 April 2018

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iiI BAB 1...3

PENDAHULUAN...1

1.2 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

2.1 Latar Belakang Pemberian Tunjangan Pajak bagi PNS...3

2.2 Dampak dari Tunjangan Pajak PPh Pasal 21 yang diberikan kepada PNS...6

BAB III...8

KESIMPULAN...8

3.1 Kesimpulan...8

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil adalah orang yang melakukan peranannya sebagai reperesentasi dari pemerintah untuk melayani publik. Dalam UU No. 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, disebutkan dalam bab 1 pasal 1 huruf (a) bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan Negeri atau diserahi tugas negara lainnya yag ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam undang-undang tersebut terdapat poin penting bahwa Pegawai Negeri berhak mendapat gaji menurut undang-undang yang berlaku.

Unsur gaji yang diberikan kepada Pegawai Negeri terdiri atas gaji pokok dan tunjangan. Gaji pokok diberikan kepada Pegawi Negeri berdasarkan golongan ruang pada pangkat, sedangkan tunjangan yang diberikan kepada PNS bisa berupa tunjangan keluarga, tunjangan umum, tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan pajak penghasilan, dan tunjangan lain-lain.

(5)

2

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Kepegawaian Negara (BKN) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017) mengatakan "Kalau dari sisi neraca pempus (pemerintah pusat), belanja pegawai mencakup 26,1% dari total anggaran belanja pempus. Ini berarti sekitar 1/4 nya dari anggaran kita dipakai untuk membayar gaji dan tunjangan bagi para birokrat,"

Dengan demikian, dalam makalah ini akan dibahas tentang tunjangan pegawai bagi Pegawai Negeri Sipil apakah memberi dampak yang baik ataukah justru membebani APBN.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa pemerintah memberikan tunjangan pajak bagi Pegawai Negeri Sipil ?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemberian tunjangan pajak bagi PNS ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui latar belakang diberikannya tunjangan pajak bagi PNS. 2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pemberian tunjangan pajak

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Pemberian Tunjangan Pajak bagi PNS

Tunjangan menurut KBBI adalah tambahan pendapatan di luar gaji sebagai bantuan. Menurut Susilo Martoyo (1987:118), mengatakan tunjangan atau kompensasi pelengkap (fringe Benefit) merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket "benefit" dan program-program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang. Moh. Agus Tulus (1993:151), mengatakan tunjangan (benefit) adalah : unsur-unsur kompensasi dimana nilai rupiah langsung bagi karayawan individual dapat dengan mudah diketahui secara pasti. Sedangkan menurut George Strauss dan Leonard R. Sayles (1984:596) : "Fringe benefit are compensation other than wages or salaries".

Tunjangan pajak dapat didefinisikan sebagai tambahan pendapat di luar gaji berupa pembayaran pajak oleh pihak pemberi kerja. Jika dikaitkan dengan kepegawaian negeri, tunjangan pajak adalah pemberian uang pajak oleh pemerintah selaku pemberi kerja kepada pegawai negeri selaku pekerja.

Tunjangan pajak bagi PNS telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1985 mengenai Tunjangan Pajak Penghasilan Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Dan Para Pensiunan Atas Penghasilan Berupa Gaji, Honorarium, Uang Pensiun, Dan Tunjangan-Tunjangan Lainnya Yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara.

Pemberian tunjangan pajak kepada Pegawai Negeri didasarkan oleh pertimbangan sebagai berikut;

(7)

4

Sipil, anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan para Pensiunan adalah obyek Pajak Penghasilan;

b) bahwa tingkat penggajian yang berlaku sekarang belum memungkinkan bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan para Pensiunan memikul beban Pajak Penghasilan tersebut;

c) bahwa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pajak Pendapatan dari gaji Pegawai Negeri dalam Mata Uang Rupiah yang dibebankan kepada Keuangan Umum Indonesia tidak sesuai lagi dengan peraturan perundangundangan pajak yang baru; d) bahwa oleh karena itu dipandang perlu mengatur pemberian

Tunjangan Pajak Penghasilan bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan para Pensiunan atas pembayaran gaji, honorarium, uang pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang dibebankan kepada Keuangan Negara, dengan Peraturan Pemerintah;

(8)

Bersenjata Republik Indonesia, dan para Pensiunan atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan yang dananya dibebankan kepada Keuangan Negara.

Tunjangan pajak penghasilan bagi PNS juga diatur dalam PP No. 80 Tahun 2010. Dijelaskan dalam pasal 2, sebagai berikut ;

1) Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN atau APBD ditanggung oleh Pemerintah atasbeban APBN atau APBD.

2) Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN atau APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penghasilan tetap dan teratur bagi:

a. Pejabat Negara, untuk:

1) gaji dan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap bulan; atau

2) imbalan tetap sejenisnya yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. PNS, Anggota TNI, dan Anggota POLRI, untuk gaji dan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap bulan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. Pensiunan, untuk uang pensiun dan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap bulan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3) Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan atas jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan atau biaya pensiun, iuran pensiun, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak.

(9)

6

2.2 Dampak dari Tunjangan Pajak PPh Pasal 21 yang diberikan kepada PNS

Pemberian tunjangan pajak bagi PNS menimbulkan dampak yang beragam, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif pemberian pajak terletak pada aspek sosial. Pemberian tunjangan pajak dapat memberi kesejahteraan bagi PNS. Dengan pemerintah menanggung pajak PNS, jumlah nominal gaji yang diperoleh oleh tidak berkurang untuk menanggung pajak penghasilan. Selain itu, tidak bisa dimungkiri bahwa terdapat ketimpangan antar pegawai negeri, banyak pegawai negeri yang belum memiliki kesejahteraan yang memadai. Gaji mereka sangat pas-pasan untuk membiayai hidup sehari-hari. Oleh sebab itu, upaya pemberian pajak yang dilakukan pemerintah setidaknya bisa meringankan beban ekonomi PNS. Pegawai negeri dapat mengalokasikan uangnya yang seharusnya untuk membayar pajak dengan kebutuhan lainnya.

Disisi lain, pemberian tunjangan pajak untuk pegawai negeri memiliki dampak negatif di bidang ekonomi. Pemberian tunjangan pajak memberikan beban yang cukup banyak untuk APBN. Dikutip dari pernyataan Menteri Keuangan bahwa jika dilihat dari sisi neraca pempus (pemerintah pusat), belanja pegawai mencakup 26,1% dari total anggaran belanja pempus. Ini berarti sekitar 1/4 nya dari anggaran kita dipakai untuk membayar gaji dan tunjangan bagi para birokrat. Kemudian pemberian tunjangan pajak untuk PNS yang telah memiliki jabatan tinggi dapat membebani APBN, karena seperti yang diketahui bahwa pemberian tunjangan pajak disesuaikan dengan gaji yang diperoleh PNS. PNS yang telah memiliki jabatan tinggi dengan gaji yang besar sangat berpotensi besar mampu membayar pajak tanpa disubsidi pemerintah. Oleh sebab itu, kebijakan pemberian pajak untuk PNS dapat dikaji ulang mempertimbangan golongan PNS. Pemberian tunjangan gaji PNS untuk PNS setara eselon 1 dan 2 dapat dihilangkan, sehingga beban APBN tidak terlalu membengkak karena belanja pegawai. Alokasi pemberian tunjangan tersebut dapat di realokasikan untuk belanja bantuan sosial kepada masyarakat, yang lebih memberikan dampak kepada rakyat kecil.

(10)
(11)

8

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pemberian tunjangan pajak bagi pegawai negeri sipil merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan PNS. Pegawai negeri sipil dibebaskan dari pembayaran PPh pasal 21. Pembayaran pajak PPh pasal 21 dilakukan oleh pemerintah dengan menanggungnya dalam beban APBN atau APBD. Pemberian tunjangan pajak bagi PNS dapat dikatakan sebagai upaya pembebasan pajak PNS. walaupun dalam pelaksanaannya mengalami pro kontra. Ketika pemerintah menanggung beban pajak penghasilan PNS dalam APBN, belanja pegawai semakin besar mengingat jumlah PNS di Indonesia yang berjumlah 4 juta lebih. Tetapi, nominal yang dikeluarkan pemerintah untuk menanggung pajak pegawai belum sebanding dengan kesejahteraan pegawai negeri. Pada realitasnya, masih banyak pegawai negeri, terutama pegawai negeri di lingkup non-kementrian keuangan yang dinilai memiliki penghasilan yang pas-pasan. Oleh sebab itu, seperti yang tercantum dalam undang-undang bahwa pemerintah wajib menjamin kesejahteraan pegawai negeri sipil.

3.2 Saran dan Kritik

(12)

Daftar Pustaka

1) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3497598/sri-mulyani-14-anggaran-pemerintah-habis-untuk-bayar-gaji-pns

2) https://www.gomarketingstrategic.com/2016/06/pengertian-dan-jenis-tunja ngan-menurut.html

3) http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/1983/PP_1983_40_TUNJAN GANPAJAKPENGHASILANBAGIPNS.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Program ini terbuka bagi dosen/peneliti perguruan tinggi yang telah memiliki naskah buku teks pembelajaran yang diturunkan dari pengalaman penelitiannya di Indonesia,

Menimbang, bahwa oleh karena suami pemohon telah meninggal dunia maka sesuai ketentuan pasal 345 KUHPerdata, pemohon cukup beralasan dijadikan sebagai wali dari anak

Jika jumlah televisi yang terjual pada bulan Mei 24 buah, maka jumlah televisi yang terjual pada bulan Juni adalah!. Suatu huruf dipilih secara acak dari huruf-huruf pembentuk

Luaran yang telah dicapai atas Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini yaitu metode manajemen kas rumah tangga, menumbuhkan rumah tangga yang memiliki manajemen kas yang

Root Cause Analysis : Improving Performance for Bottom

Mata pelajaran Ekonomi merupakan mata pelajaran yang menarik dan penting dipelajari karena memiliki keterkaitan yang erat dengan permasalahan kehidupan masyarakat

Model ini memiliki langkah-langkah pengembangan yang sesuai dengan penelitian pengembangan yaitu penelitian yang menghasilkan produk tertentu dengan melakukan uji

Pengumandahan (detasering). Perjalanan Dinas Jabatan untuk menempuh ujian dinas/ ujian jabatan. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan