• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radio atas semua pesawat (11)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Radio atas semua pesawat (11)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Dasar-Dasar Komunikasi

Media Massa

“Radio”

Dosen Pembimbing

Luqman Effendi, S.Sos.M.Kes

Di Susun Oleh :

Kelompok VI

Muhammad Abdul Rozak (2013710109)

Muhammad Wiji Utomo (2013710116)

Nur Angraini (2013710080)

Putri Ramandani (2013710060)

Dwi Anggreani (2013710075)

Anis Julianti (2013710070)

Kelas B

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Prodi Kesehatan Masyarakat

(2)

Kata Pengantar

Bissmillahirrahmanirahim

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat ridho dan rahmat-Nya kepada kami sehingga dengan kesabaran, kekuatan dan kemapuan kami dapat menyelesaikan tugas makalah Dasar-Dasar Komunikasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam Semester II pada mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi. Tema dalam makalah ini berjudul“Radio”.

Terima kasih banyak kepada bapak Luqman Effendi, S.Sos.M.Kes yang sudah memberikan pengajaran dan membimbing kami sehingga terwujudnya makalah ini untuk menyelesaikan tugas akhir selama Semester II.

Kami akui makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna menjadikan pertimbangan kami untuk lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk yang membaca.

Tanggerang, 09 Juni 2014

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar --- i

Daftar Isi ---ii

Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang --- 1

B. Rumusan Masalah --- 2

C. Tujuan Penulisan --- 2

D. Manfaat Penulisan --- 2

E. Metode Penulisan --- 2

Bab II : Pembahasan A. Pengertian radio --- 3

---B. Sejarah Radio --- 5

---C. Kelebihan dan Kekurangan Radio --- 13

D. Kondisi Radio Saat Ini --- 16

E. Kondisi Radio Di Masa Depan --- 19

Bab III : Penutup A. Kesimpulan --- 21

B. Saran --- 21

(4)

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Apa yang terbayangkan dan terlintas di benak anda ketika mendengar media massa?. Sebenarnya, apa yang di maksud dengan media massa?. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Pada dasarnya, fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi untuk kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk.

Menurut jenisnya media massa saat ini secara garis besar dibagi menjadi tiga: 1. Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.

2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video 3. Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial. Setiap individu dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari yang namanya media massa. Karena media massa, salah satu alat bagian dari kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi perubahan arah hidup masyarakat baik langsung maupun tidak langsung.

(5)

apa itu radio dan bagaimana sejarah dan kondisi radio, baik di masa sekarang maupun di massa yang akan datang?

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari radio?

2) Bagaimana sejarah radio pertama kali muncul?

3)

Apa kelebihan dan kekurangan dari radio ?

4) Bagaimana kondisi radio saat ini?

5) Bagaimana kondisi radio di masa depan?

C. Tujuan Penulisan

Mempelajari, mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai media massa radio.

D. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, yang telah membaca makalah ini. Khususnya kepada mahasiswa kesehatan masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai isu perkembangan media massa dalam hal ini “Radio”.

E. Metode Penulisan

(6)

Bab II

RADIO

Setiap orang memiliki kebutuhan dan akses yang berbeda-beda terhadap suatu media massa. Radio merupakan salah satu dari media massa yang sangat dekat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Radio merupkan sebuah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

A. Pengertian Radio

Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang termasuk media audio.

Radio Menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran: ” Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”.

Jenis-jenis radio berdasarkan fungsi : 1. Radio Komunikasi

Pada radio komunikasi, aliran informasinya lebih terbatas dan informasi yang disampaikan, ditujukan hanya untu penerima tertentu. Sementara itu, pada radio siaran, aliran informasinya sangat luas, tidak terbatas, dan bisa diterima oleh siapapun yang memiliki radio portable.

(7)

Perangkat elektronik yang berukuran saku yang berfungsi sebagai penerima isyarat panggilan/pemberitahuan dari seseorang yang disampaikan lewat frekuensi gelombang radio.

• Radio dua arah

Perangkat radio yang frekuensi gelombangnya telah diatur agar bisa digunakan oleh orang-orang tertentu yang memiliki perangkat audio dengan frekuensi yang sama.

– Contoh : radio yang digunakan polisi, yaitu untuk berkomunikasi dengan markas pusat/radio yang digunakan supir taxi untuk berkomunikasi dengan kantornya.

2. Radio siaran

Siaran radio yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada banyak orang. Contoh : radio komunitas dan radio komersial.

 Radio komunitas adalah siaran radio yang didirikan, diperuntukkan, dimiliki, dan dikelola oleh suatu komunitas. Radio komunitas memiliki tujuan untuk melayani warga komunitas.

 Contohnya: radio komunitas yang ada di Indonesia adalah jaringan radio

komunitas Banten, jaringan radio komunitas Jateng.

 Radio komersial Memiliki tujuan meraih pendengar sebanyak-banyaknya. Pendengar yang banyak membuat pemasukan dari iklan yang disiarkan radio tersebut. Siaran radio komersial ini sangat tergantung dari segmen pendengar yang dijadikan sasaran.

 Contohnya : radio prambors.

(8)

Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas,tetapi frekuensinya lebih rendah.

Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman )suara/bunyi melalui udara (1982:791). Sedangkan Jull Swanell dalam The Little Oxford Dictionary of Current English, mendefinisikan, radio adalah pengiriman dan penerimaan pesan-pesan oleh gelombang elektronik tanpa sambungan kabel. Lebih lanjut, Teguh Meinanda dan Ganjar Nugraha Jiwapraja (1980:80) menyatakan, radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik di rumah, di kapal, di mobil dan sebagainya.

Maka, dari berbagai pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan seperti dalam Moeryanto Ginting, yang dikutip Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi berbunyi (Lee, 1965)

B. Sejarah Radio

1. Awal Pembuatan Radio

(9)

Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter.

2. Penemu Radio

Penemu radio pertama ialah Guklielmo Marconi Dia lahir di Bologna, Italia, 24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn. Sejak kecil Marconi sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz yaitu tentang gelombang. Dalam usia 25 tahun yaitu pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya di Pontecchio dan mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang pada saat itu disebut “Gelombang Hertzian” untuk mengirim sinyal telegraf. Pada saat itu, telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 kilometer.

(10)

Penemuan radio berkembang dan disempurnakan oleh ilmuan Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu radio FM. Ia lahir pada tahun 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya adalah seorang penerbit buku dan ibunya adalah seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Ia sangat kagum kepada Marconi dan ingin menyempurnakan hasil temuan tersebut dan berniat untuk membuat temuan dengan hasil suara yang lebih jernih. Untuk itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus sebagai insinyur listrik dan menjadi guru besar.

Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit

feedback dan mempelajari tabung hampa buatan De Forest yang bernama Trioda

dan Audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung

hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali

lebih jelas.

3. Pemanfaatan Radio Pertama di Dunia

Penggunaan awal radio adalah oleh pihak maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah pihak pada perang dunia II. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk menyampaikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang berlangsung.

(11)

pesawat penerima sampai pemancar tampak pengembangan yang jauh lebih maju dari pada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih jauh.

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio di Indonesia

1. Masa Penjajahan Belanda

Radio pertama di Indonesi (pada waktu itu bernama Nederland Hindia Belanda) ialah Bataviase Radio Vereningin (BRV) di Batavia (Jakarta tempo dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di Indonesia selama

penjajahan belanda dahulu mempunyai status swasta. Setelah munculnya BRV, maka

muncul pula stasiun-stasiun radio yang lain yang bersifat ketimuran seperti

Nederlansch Indische Radio Omroeap Mij (Nirom) di Jakarta, Bandung dan Medan,

Solosche Radio Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataramse Vereniging Voor

Oosterse Radio Omroep Luisteraars (VOLR) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse

Radio Omroep (VORO) di Surakarta, Chieneese en Inheemse Radio Luisteraars

Vereniging Oos Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep

(EMRO) di Madiun, dan lain-lain. Radi sekian banyak radio itu, yang paling besar

adalah NIROM karena mendapatkan bantuan dari pemerintahan Belanda yang lebih

bersifat mencari keuntungan finasial dan membantu kukuhnya penjajahan Belanda

menghadapi semangat kebangsaan kalangan penduduk pribumi yang berkobar sejak tahun 1908, lebih-lebih setelah tahun 1928.

(12)

Banyaknya siaran radio yang munucul membuat NIROM. NIROM yang pada awalnya adalah radio yang mensubsidi radio yang bersifat ketimuran diatas menarik dan mengurangi subsidinya. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan radio-radio yang bersifaat ketimuran. Hal tersebut menjadi berita yang sangat mengejutkan bagi radio-radio yang bersifat ketimuran diatas.

Pada tanggal 29 maret 1937, atas usaha Volksraad M. Sutarjo Karthohadikusuma dan Ir. Sarsito Mangunkusumo diselenggarakan sebuah pertemuan diantara radio-radio yang bersifat ketimuran yang bertempat di Bandung dan hasil dari pertemuan itu melahirkan badan baru bernama Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) dan yang menjadi ketua adalah Sutardho Kartohadikusumo.

Sejak saat itu, PPRK berusaha agar dapat berjalan sepenuhnya tanpa bantuan dari NIROM. Pada saat bersamaan, situasi semakin panas karena api perang di Eropa yang menyebabkan Negeri Belanda berada dalam situasi sulit dan membutuhkan bantuan dari negara jajahannya. Hal tersebut membuat pemerintahan Belanda menjadi lunak. Pada tanggal 1 November 1940, tercapailah tujuan PPRK untuk menyelenggarakan siaran pertama.

2. Zaman Penjajahan Jepang

(13)

pemerintah jepang. Dalam pemerintahan Jepang ini, kebudayaan dan kesenian mendapat kemajuan yang pesat, jauh sekali dibandingkan ketika pemerintahan Belanda.

3. Zaman Kemerdekaan dan Zaman Orde Lama

Tanggal 14 Agustus 1945, terdengar berita bahwa Jepang telah menyerah kalah tanpa syarat kepada tentara sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom atom yang hebat di Hirosiman dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas, rakyat tidak diperbolehkan mendengarkan siaran luar negeri. Namun, di kalangan pemuda terdapat orang yang dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan radio siaran luar negeri dan mengetahui bahwa Jepang telah menyerah.

(14)

Pada tanggal 15 Agustus 1950 jam 08.05, presiden Soekarno menyatakan bahwa seluruh Indonesia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama Republik Indonesia berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945. sejak itu pula, radio siaran di Indonesia meliputi 22 studio kembali ke call: Di sini Radio Republik Indonesia.

4. Zaman Orde Baru

Sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi banyak perubahan dalam masyakarat akibat pergolakan politik, yakni beralihnya pemerintahan Soekarno ke pemerintahan Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan perubahan orde lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan kesempatan baik bagi mereka yang mempunyai hobi radio amatiran untuk mengadakan radio siaran.

Radio amatiran adalah seperangkat pemancar radio yang dipergunakan oleh seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya “two way traffic communication” dalam bentuk percakapan. Radio ini tidak mengadakan program acara seperti kesenian, sandiwara, warta berita, dan lain sebagainya. Seorang amatir adalah seorang pemraktek teknik radio yang melakukan komunikasi dengan rekannya untuk menguji kemampuannya mengenai daya jangakuan kapasitas pemancar yang dibuatnya.

Meskipun dasar hukumnya berbeda, untuk radio amatir PP no. 21/TH.1967 tentang amateurisme dan untuk radio siaran UU no.5/TH.1964 tentang telekomunikasi, namun mengenai frekuensi pemancar diatur dan disesuaikan dengan daftar pada International Telecommunication Union (ITU).

(15)

mengeluarkan Peraturan Pemerintah no. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non pemerintah yang mengatakan bahwa radio non pemerintah berfungsi sosial sebagai alat pendidik, alat penerangan dan alat hiburan, dan bukan untuk kegiatan politik. Dalam peraturan itu ditentukan bahwa radio siaran non pemerintah harus berfungsi sosial sebagai alat pendidik, alat penerangan, dan alat hiburan; bukan alat untuk kegiatan politik.

Meskipun bidang radio siaran adalah pendidikan, penerangan dan hiburan, namun operasinya tidak menutup kemungkinan untuk siaran-siaran yang bersifat komersial. Namun demikian, dalam pelaksanaannya mengikuti ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku mengenai usaha-usaha bersifat komersial, antara lain dalam bidang perpajakan.

Sampai dengan tahun 1980, jumlah stasiun radio non RRI tercatat 948 buah yang terdiri dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 136 stasiun radio pemerintah daerah. Badan radio non pemerintahan tersebut terhimpun dalam satu wadah yaitu Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesi (PRSSNI). Organisasi yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1974 berkedudukan di ibukota Republik Indonesia.

(16)

Dalam bidang elektronika, pada tanggal 17 Agustus 1976 mempunyai arti yang sangat penting bagi Indonesia dengan diluntucurkannya satelit Komunikasi Palapa. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ini merupakan media yang sangan ampuh bagi siaran (radio, televisi, telepon, teleks dan lain-lain guna mencapai 147 penduduk Indonesia yang

C. Kelebihan dan Kekurangan Radio

I. Kelebihan Radio

Bersifat langsung

Berarti tanpa melalui proses yang panjang,radio sudah dapat menyampaikan pesan secara langsung kepada khalayak pendengar.maksudnya adalah tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu yang banyak seperti siaran tv atau sajian media cetak tetapi hanya dengan melalui telefon reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada dilapangan .

 Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan (daya tembus)

Radio memiliki daya tembus yang luar biasa ke segala arah tanpa memperhitungkan tempat, ruang, jarak, dan waktu. Karena diman pun kita berada seperrti bagi ornag yang tinggal dipedesaan dengan adanya radio mereka bisa mendapat kan informasi-informasi, mendengrkan lagu dan lain-lain.

 Memiliki daya tarik yang kuat

Sebagai media penyampaian pesan, radio juga memiliki fungsi mendidik ,memberi informasi sekaligus menghibur. Disinilah letak daya tarik radio itu memiliki sifat yang “hidup”, karena radio melekat tiga unsur,yaitu: musik, kata-kata (siaran kata), efek suara (soundeffect).

(17)

Radio siaran mempengaruhi khalayak pendengar karena hiburan musiknya, suara penyiaranya dan acara-acara yang disiarkan oleh radio tersebut berpengaruh untuk orang sekitarnya.

 Dapat diterima oleh pihak manapun, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang berpendidikan rendah, maksudnya tanpa memandang setatus atau pendidikan seseorang tetapi radio dapat di dengar oleh orang banyak untuk mendapatkan informasi dan menghibur.

 Fleksibel

Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa menggangu aktivitas yang lain, seperti memasak mengemudi belajar membaca koran atau buku, tentumya orang-orang masih dapat mendengarkan radio walapun sedang melakukan aktivitas atau hal lain karena pada saat ini radio model radio sudah banyak yang peraktik dan tidak susah untuk dibawa kemana saja.

 Dekat suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar. pembicaraannya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal communications).

 Hangat

Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka

 Sederhana.tidak rumit, tidak banyak panik, baik bagi pengelola maupun pendengar

(18)

 Murah dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah mendengar pun tidak dipunggut bayaran sepeser pun untuk mendengarkan radio.

 Bisa mengulang. radio memiliki kesementraan alami (transient nature ) sehingga berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan secara cepat

II. Kekurangan Radio

Selintas

Siaran Radio cepat hilang dan mudah dilupakan. Pendengar sangat sulit mengulang apa yang telah didengarkan oleh penyiar radio. Hal ini dikarenakan karena radio merupakan media massa berupa audio dan tidak mempunyai gambar ataupun tulisan yang mudah dibaca atau dilihat sehingga dalam mendengarkan radio, pendengar radio sering beriringan dengan aktivitas lain seperti saat belajar, memasak , dan kegiatan lain yang membuat pendengar radio hanya mendengar sekilas. Tidak seperti koran atau majalah yang bisa dibaca berulang kali sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh pembaca.

 Global

Sajian informasi yang disampaikan oleh penyiar radio bersifat global atau tidak detail. Untuk mempersingkat dan memudahkan pendengar radio untuk menyampaikan informasi, seorang penyiar membuat lebih singkat dan lebih mudah dicerna. Seperti dalam menyebutkan angka, penyiar radio menyatakan angka tersebut dengan angka kisaran. Contoh dalam kalimat “745 orang diduga melakukan pelanggaran” si penyiar akan menyebutkan “sekitar 700 orang lebih diduga melakukan pelanggaran”.

 Beralur Linier

(19)

mendengarkan musik di Channel tersebut maka pendengar hanya bisa mendengarkannya pukul 15.00 WIB atau yang sudah dijadwalkan. Tidak seperti koran atau majalah, apabila kita ingin melihat berita yang kita inginkan kita hanya tinggal membuka halaman sesuai berita tersebut berada.

 Mengandung Banyak Gangguan

Radio merupakan media massa yang menggunakan sinyal elektromagnetik melalui udara. Oleh karena itu radio sering banyak mengalami gangguan seperti saat cuaca buruk maka siaran radio sering terganggu dengan suara yang tidak jelas.

 Butuh Banyak Stasiun

Untuk memperluas jaringan ataupun memperluas jarak jangkau penerima informasi, maka sebuah stasiun harus mendirikan stasiun lain untuk memperluas informasi. Misalkan radio OK FM di Jakarta sulit didengar atau diterima informasinya untuk daerah Bogor, maka OK FM harus mendirikan stasiun di Bogor agar dapat diterima dan disalurkan.

 Segmentasi Pendengar Sulit

Radio merupakan media massa berupa audio, hanya berupa suara. Oleh karena itu radio sulit membagi atau mengkhususkan siaran kepada target pendengar, dan siapapun bisa mendengar semua informasi yang disiarkan di radio tanpa membeda-bedakan pendengar. Tidak seperti TV, Koran, ataupun Majalah yang dengan mudah membedakan target penerima informasi. Contoh TV, apabila sebuah program dikhususkan untuk remaja maka dalam program tersebut akan muncul huruf “R” yang berarti khusus remaja.

D. Kondisi Radio Saat Ini

(20)

Beragam bentuk

Saat ini radio telah berevolusi menjadi berbagai bentuk dan teknologi. Mulai dari yang berukuran besar hingga berukuran kecil. Bahkan saat ini radio sedang berinovasi dan dikembangkan radio streaming. Radio streaming adalah sebuah radio yang berbentuk digital ini disebut juga dengan Radio Internet karena untuk mengakses Radio streaming harus menggunakan media Internet. Berbagai bentuk radio saat ini dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini.

Saluran Beragam

(21)

perbedaan yakni, Amplitudo Modulasi (AM) memiliki frekuensi 300-3000 KHz, AM mampu menyampaikan siran yang sangat jauh. Sedangkan, Frekuensi Modulasi (FM) memiliki frekuensi 30-300 MHz dengan kualitas suara yang bagus saluran ini nyaris bebas ganguan di udara. Berdasarkan frekuensi ini lah kita dapat menikmati berbagi saluran radio yang beraneka ragam jenis.

Masih di manfaatkan dan penting

Mungkin beberapa kalangan berpendapat sekarang ini radio agak meredup “kesaktiannya”. Radio sudah dianggap kuno dan kalah dengan media-media lainnya. Radio sudah tidak terlalu populer. Alih-alih mendengarkan siaran radio orang zaman sekarang lebih suka melihat televisi atau membaca koran. Bahkan keberadaan internet seolah-olah menambah saingan “musuh” lagi bagi radio.

Tetapi, Ada banyak fakta menarik tentang radio diera digital saat ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh UNESCO, ada lebih dari 95% populasi di dunia masih menggunakan radio sebagai medium informasi dan teknologinya. Jumlah itu menunjukan seberapa penting radio bagi mereka. Radio pun masih menjadi media pentig di sebagian negara-negara berkembang saat ini. Pada tahun 2010 sekitar 75% rumah tangga di negara berkembang memiliki akses terhadap radio. Sementara 20,5% rumah tangga baru mampu mengakses internet. Berdasarkan fakta itulah radio merupakan medium yang paling tepat digunakan untuk menjangkau komunitas-komunitas yang terisolasi, terlebih bagi para penduduk miskin dimana internet masih menjadi produk tabu bagi mereka. Bahkan di negara maju seperti Amerika saja, pemerintah mereka masih mengandalkan radio untuk menjangkau komunitas-komunitas etnis indian yang seakan terisolasi dari negara super power ini.

(22)

di Rusia sejak tahun 2008. Selain masih memiliki pengguna yang berjumlah sangat besar sinyal radio pun masih dianggap teknologi yang sangat penting saat ini, terlebih bagi negara-negara yang secara geografis membutuhkan asupan informasi yang cepat. Sebagai contoh, negar aFilipina, radio telah mampu menjangkau sekitar 85% wilayah negaranya. Sedangkan sinyal televisi baru hanya menjangkau sekitar 60% saja. Oleh sebab itu, radio masih menjadi teknologi penting untuk mendistribusikan berita di sebagian negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Jadi bisa dikatakan bahwa bagaimana kedudukan suatu media massa dalam hal ini radio dalam masyarakat itu bergantung pada bagaimana tiap-tiap personal memaknai radio dalam kehidupan mereka, entah itu sebagai sebuah media hiburan ataukah sebuah media mancari berita. Semua itu kembali lagi kepada kebutuhan individu masing –masing serta bagaimana cara mengakses media massa tersebut.

E. Kondisi Radio di Masa Depan

Pada saat ini minat mendengarkan radio secara kasat mata mungkin mengalami penurun, namun menakjubkan dari data UNESCO ternyata 90% didunia masih mendengarkan radio hal yang sangat menakjubkan. Data ini mengungkapkan bahwa radio masih dapat mempertahankan eksistensinya didunia komunikasi maupun hiburan. Walapun radio memiliki pesaing-pesaing yang lebih dapat memikat masyarakat seperti televisi yang tidak hanya menyajikan audiovisual dapat juga menyajikan secara visual, hal ini dapat mengancaam eksistensinya radio dimasyarakat.

(23)

tidak monoton yang dapat menjenuhkan, hal ini membutuhkan ide-ide kreatif yang dapat membangun.

Selain kreatif harus mengikuti perkembangan zaman, misalnya saat ini anak remaja menyenangi k-pop beberapa saluran dapat membahas tentang perkembangan k-pop atau kehidupan artis-artis yang disenangi pada saat itu. Masyarakat membutuhkan informasi yang terbaru dan dikemas secara ringkas, karena para masyarakat atau pendengar tidak suka hal yang bertele-tele.

(24)

Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Radio adalah sebuah alat komunikasi yang digunakan sudah bertahun-tahun lamanya, diawali dengan penemuan tentang gelombang yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah radio. Radio sejak pertama telah digunakan untuk berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti pada situasi perang, pada zaman kemerdekaan Indonesia dan disempurnakan pada tahun-tahun berikutnya sampai pada keadaan dimana radio sudah terlihat sempurna baik sempurna berupa gelombang yang terdengar jernih, bentuk radio yang bisa digengam dengan tangan yang semakin nyaman untuk digunakan para pendengar radio, dan begitu mudahnya untuk mendengar radio dimana saja dan kapanpun bisa mendengarkan radio. Maka radio akan tetap eksis di bumi ini walaupun media-media lain saling bermunculan yang dapat mengalihkan para pendengar radio untuk tidak mendengarkan radio lagi. Walaupun seperti itu radio akan tetap mengikuti perkembangan zaman yang dapat memadukan radio yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Radio memiliki kekurangan dan kelebihan tidak menjadikan penghalang untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepannya. Karena radio pada saat ini dan masa mendatang optimis akan tetap banyak yang mendengarkan radio.

B. Saran

(25)

berjasa dalam dunia informasi atau mungkin ada pembagian segmen sehingga para pendengar tidak lari beralih kepada media yang lain.

(26)

Daftar Pustaka

Internet

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385-pengertian-media-massa/ wikipedia/sejarahradio.com

sejarahradio/chapter11/.com

roeewhatsupsoe.wordpress.com/2012/10/17/keunggulan-radio-kekurangan-radio/ scriptradio.blogspot.com/2011/01/kelebihan-dan-kekuranganradio.html?m=1 www.ekotrisna.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-media-radio.html?m=1

file:///J:/radio/Perkembangan%20&%20Sejarah%20Teknologi%20Radio%20di%20Dunia %20Digital%20Saat%20Ini.htm

http://www.bimbingan.org/pengertian-radio-komunikasi.htm thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00506-MC%20Bab%202.pdf

Referensi

Dokumen terkait

- Sifat kering terdapat dalam choleric ( empedu kuning ) - Sifat basah terdapat dalam melankolis ( empedu hitam ) - Sifat dingin terdapat dalam plegmatis ( lendir ). - Sifat

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kejadian hipotensi dengan tinggi blokade sensorik antara kombinasi bupivakain 0,5% hiperbarik 12,5 mg dan fentanil 25 µg dengan

 Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai Harga Diri: Tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri dan. atau tidak menyukai diri mereka

Ø   Politisi daerah (anggota DPRD) meminta jatah dari setiap proyek pembangunan yg disetujui, meminta “uang sukses” dari Calon Kepala Daerah dan rekanan swasta.. Tapi DPR tetap

Teknik insersi TAM yang dilakukan pada pasien dewasa yang menjalani operasi elektif dalam anestesi umum memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi dibanding dengan teknik

rehabilitasi ruang sekolah tidak memenuhi kriteria Bansos; Tunjangan profesi guru semestinya tidak boleh dari Bansos..   Pencairan terlambat, pendanaan kurang

Dunia ini tidak sederhana, tidak seperti tampaknya sederhana, tetapi rumit karena hubungan antara satu tradisi dengan tradisi lain: budaya satu dengan lainnya; pengetahuan

Atas dasar penjelasan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara peningkatan MPV sebagai penanda ataupun prediktor mortalitas pasien sepsis maka peneliti tertarik