Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
(PENDIDIKAN)LOMBA ESSAY NASIONAL
THE BIG EVENTS II OF PAMADIKSI 2016
Disusun oleh:
MUHAMMAD AMIEN MARZUQ HILMAN (102116067)
FRANSISKO (104116003)
Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
“Persaingan akan selalu ada dimanapun anda berada. Maka dari itu persiapkanlah diri anda dengan bekal pengetahuan dan kekuatan mental yang cukup, agar tak terkikis oleh kerasnya kehidupan”. Ungkapan ini sangat tepat untuk mengambarkan keadaan sosial yang terjadi saat ini. Mengingat kondisi Indonesia yang diperkirakan akan mendapat bonus demografi pada tahun 2020-20301. Hal ini merujuk kepada pemberdayaan sumber daya manusia yang harus
diolah dengan baik agar tidak terjadi pengangguran secara kontinu. Pertanyaannya adalah inovasi apa yang dibutuhkan dalam bidang pendidikan untuk mencetak SDM Indonesia dengan produktivitas yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan bonus demografi?
Bonus Demografi
Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan usia non-produktif dalam evolusi kependudukan yang dialaminya2. Tetapi bonus
demografi ini terjadi hanya sekali3 dalam setiap peradaban bangsa, sehingga
peristiwa ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang sains-teknologi serta bidang sosial-humaniora.
Menghadapi Bonus Demografi
Upaya-upaya untuk memanfaatkan bonus demografi ini telah dilakukan oleh pemerintah yaitu pengelolaan SDM dengan program Keluarga Berencana (KB), menciptakan beberapa lapangan kerja dengan mendatangkan investor asing untuk memperkuat investasi dalam negeri, kerjasama bilateral dengan negara-negara
se-1 ANTARA, News “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada 2020”. September 20, 2016. http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020
2 www.bkkbn.go.id/
asia tenggara yang dikenal dengan istilah “Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”4.
Dilain sisi, banyak pihak yang menganggap upaya pemerintah belum maksimal5. Kalau kita amati data dibawah yang dikeluarkan oleh BPS dari tahun
2013-2015 menunjukkan eksistensi pemerintah dalam mengatasi permasalahan pengangguran masih perlu perhatian khusus.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Persatuan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan, bahwa tenaga ahli Indonesia belum siap bersaing dengan tenaga ahli asing. Ketakutan ini diarahkan pada ketimpangan keahlian yang dimiliki oleh para tenaga ahli Indonesia, mengingat akan bersaing dengan para tenaga kerja asing sebagai konsekuensi kebijakan MEA.6
Apalagi terdapat 8 profesi7 yaitu Insinyur atau Sarjana Teknik, Arsitek, Tenaga
Pariwisata, Akuntan, Dokter Gigi, Tenaga Survei, Praktisi Medis, dan Perawat yang dibuka untuk masyarakat ASEAN. Akibatnya, jumlah pengangguran dari kalangan masyarakat berpendidikan tinggi di Indonesia dapat meningkat. Hal ini
4 ANTARA, News “Pemerintah umumkan kebijakan ekonomi VIII sambut MEA”. September 19, 2016 http://www.antaranews.com/berita/536285/pemerintah-umumkan-kebijakan-ekonomi-viii-sambut-mea
5 Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA 2016”. September 18, 2016
http://www.voaindonesia.com/a/berbagai-kalangan-berharap-indonesia-siap-hadapi-mea-2016/3125826.html
6 Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September 18, 2016
https://www.selasar.com/ekonomi/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean
7 Ibo, Ahmad. “8 Profesi yang Bersaing Ketat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN” September 19, 2016
disebabkan rendahnya kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh pendidikan Indonesia.8
Selain itu, persaingan ini akan semakin berat mengingat Indonesia akan dihadapkan oleh persaingan dagang melawan Thailand yang ahli dalam segi kualitas, harga, dan packaging (kemasan).9
Sedangkan disisi lain, munculnya risiko ketenagakerjaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.10 Sehingga
dibutuhkan inovasi di bidang tertentu untuk meningkatkan produktivitas SDM Indonesia.
mencetak generasi awal yang beretika baik. Dalam hal pendidikan moral etika dapat dilatih dengan pembelajaran menghargai orang lain, sopan santun terhadap sesama, tidak menyontek saat ujian, berkata baik dan jujur, membantu orang yang membutuhkan, menghargai lawan bicara, dan lainnya.
2. Pendidikan Time Management
8 Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai” September 20, 2016
https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
9 Septian, Deni. “2 Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA” September 18, 2016
http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-ini-paling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
10 Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN” September 19, 2016
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadgu-indonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
11 Nugraha, Oki. “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan Konteks Rendah” September 21, 2016
Hal ini sangat dibutuhkan agar SDM Indonesia dapat menghargai waktu dengan baik. Adapun cara untuk melatih time management dilakukan dengan datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan lainnya.
Selajutnya upaya pengembangan kualitas SDM pada jenjang sekolah menegah
atas yaitu:
3. Pembelajaran Bahasa-Bahasa Asing
Dalam hal ini yang dimaksud dapat menguasai bahasa-bahasa pengantar negara-negara se-Asia Tenggara. Sebab untuk berinteraksi secara luas dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap lawan bicara. Contohnya Malaysia menggunakan bahasa melayu dalam kesehariannya, sehingga untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat Malaysia diwajibkan memahami bahasa mereka. Karena tidak semua orang Malaysia menguasai bahasa Internasional. Dalam pelatihan bahasa memiliki berbagai cara yaitu memasukan bahasa negara-negara ASEAN dalam kurikulum pembelajaran, kursus bahasa, membuat gerakan sadar bahasa asing, dan mempraktikan berbahasa asing dalam keseharian, serta mendatangkan
native speaker sehingga masyarakat dapat berinteraksi secara langsung.
4. Pembelajaran Kewirausahaan dan Agrobisnis
Hal ini juga diperlukan karena kualitas persaingan Indonesia dalam berinovasi masih sangat rendah. Sehingga dalam skill ini bertujuan untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan sejak dini, sehingga SDM Indonesia terbiasa untuk bersikap mandiri. Sedangkan untuk pembelajaran kewirausahaan dapat dilatih dengan pengenalan terhadap proses produksi, proses pengemasan, proses distribusi, proses budidaya tanaman dan hewan, sampai pembelajaran mengelola usaha kecil menengah (UKM).
Dan pada jenjang perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan:
5. Pengembangan Soft Skill
Dalam pesaingan global soft skill-lah yang sangat berperan dalam persaingan global, oleh karena itu, hal ini sangat dibutuhkan. Adapun soft skill menurut Future of Job Report, World Economic Forum (2016)12 yang
12 World Economic Forum. “The 10 skills you need to thrive in the Fourth Industrial Revolution” September 20, 2016
dibutuhkan adalah (1) Problem Solving, (2) Critical Thinking, (3)
Creativity, (4) People Management, (5) Coordinating With Others, (6) Emotional Intelligence, (7) Judgment and Decision Making, (8) Servive Orientation, (9) Negotiation (10) Cognitive Flexiblity. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh pihak pendidik untuk menguasai soft skill tersebut adalah membelajaran mata kuliah, pelatihan organisasi, dan memberikan seminar-seminar tentang soft skill. Sedangkan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yaitu sosialisasi terhadap masyarakat setempat, bersifat mandiri dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mencoba berfikir secara
universal, berperan aktif dalam mengembangkan organisasi dan tidak menjadi mahasiswa “Kupu-Kupu (Kuliah Pulang – Kuliah Pulang)”.
Referensi:
1. Jurnal
Agustin, Sri Sutrisnowati. dkk. (2014) Tantangan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia di Era Global
Arya Baskoro (Associate Researcher). 2015. “Peluang, Tantangan, dan Risiko Bagi Indonesia Dengan Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN.”
Hartono. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Makalah Seminar IMAHAGI. Tanggal 27-30 September 2001 Unila Bandar Lampung.
Nur Ulwiyahu. 2014. Makalah. “Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015”
Pramudyo, Anung. (2014). Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 – Vol. II, No. 2.
Utomo, P. (2014, November). Kesiapan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) Bidang Konstruksi di Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTI 7 (2), 85-97
2. Website
Abdul, Gadis. “5 Hal yang Harus Kamu Tahu Soal Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)” Retrieved from
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2404173/5-hal-yang-harus -kamu-tahu-soal-masyarakat-ekonomi-asean-mea
Althaf, 2010. IPM Indonesia Jauh Di Bawah Malaysia. http://arrahmah.com (Juli 14, 2011) Depdiknas, 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III. Balai Pustaka. Jakarta.
ANTARA, News. (2016) “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada 2020”. Retrieved from http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020
Asean website, 2016. Retrieved from www.aseansec.org.
Badan Pusat Statistik (BPS) “Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2015”.
September 18, 2016 Retrieved from http://www.bps.go.id/
BisnisUKM.com. (2016) “5 KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
CALON PENGUSAHA SUKSES” Retrieved from
http://bisnisukm.com/5-keterampilan-yang-harus-dimiliki-calon-pengusaha-sukses.html
Bbc.com. “Apa yang harus Anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean”
(September 17, 2016) Retrieved from
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/ 2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September 18, 2016 Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2403668/8-profesi-yang-bersaing-ketat-dalam-masyarakat-ekonomi-asean
Fauzi, Akhmat. “Implementasi Kemampuan Hard Skill, Soft Skill, dan
Entrepreneurship Mahasiswa dalam Menghadapi AEC” (September 18,
2016) Retrieved from
http://suaramahasiswa.com/implementasi- kemampuan-hard-skill-soft-skill-dan-entrepreneurship-mahasiswa-dalam-menghadapi-aec/
Infomahasiswa.com. (2016) “5 Keterampilan Dasar yang Wajib dimiliki Mahasiswa di Era Digital” Retrieved from http://infomahasiswa.com/5-keterampilan-dasar-yang-wajib-dimiliki-mahasiswa-di-era-digital/
Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN”
September 19, 2016 Retrieved from
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadgu-indonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
Kemdikbud. (2016) “Pemerintah Siapkan Perangkat untuk Wajib Belajar 12 Tahun” Retrieved from http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/12/ pemerintah-siapkan-perangkat-untuk-wajib-belajar-12-tahun-4930-4930-4930
Liputan6.com. (2016) “Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA”. Retrieved from http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-ini-paling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
Mursid, Fauziah. “Ini Ciri-Ciri Daerah yang Raih Bonus Demografi” 2016.
Retrieved from
http://www.republika.co.id/ berita/nasional/umum/15/03/26/nltqcq-ini-ciriciri-daerah-yang-raih-bonus-demografi
Nugraha, Oki. (2016) “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan
Konteks Rendah” Retrieved from
Pujiono, JS. “Keterampilan yang wajib dimiliki selepas kuliah” (September 19,
2016) Retrieved from
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/keterampilan-yang-wajib-dimiliki-selepas-kuliah
Rahayu, Siti Mugi. (2016) “Keterampilan Di Abad 21 yang Wajib Dimiliki Siswa (+2)” Retrieved from http://guraru.org/guru-berbagi/keterampilan-di-abad-21-yang-wajib-dimiliki-siswa/
Rahmawan, Arry. (2016) “STUDENTPRENEUR TIPS: 6 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Entrepreneur” Retrieved from http://arryrahmawan.net/6-keterampilan-yang-wajib-dimiliki-entrepreneur/
Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai” September 20, 2016 Retrieved from https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
Razali, (BPS). 2014 “Proyeksi Penduduk, Mercusuar Pembangunan Negara”. September 18, 2016https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85
Teowira, Steffi. “8 profesi yang akan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)” (September 2016) Retrieved from
http://www.rappler.com/indonesia/117439-8-profesi-masyarakat-ekonomi-asean-mea
Tomohonkota.go.id. (2016). “Era MEA ASN Wajib Tingkatkan Kompetensi” Retrieved from http://web.tomohonkota.go.id/era-mea-asn-wajib-tingkatkan-kompetensi/
Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA
2016”. September 18, 2016 Retrieved from