• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

FEBRIANA ROSMAWATI SAPUTRI

K7408216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

commit to user iii

KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

Oleh:

FEBRIANA ROSMAWATI SAPUTRI

K7408216

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana

Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)
(5)
(6)
(7)

commit to user vii ABSTRAK

Febriana Rosmawati Saputri. KREATIVITAS GURU AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar, (2) Mengetahui upaya guru akuntansi dalam pengembangan media pembelajaran, (3) Mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru akuntansi dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran, (4) Mengetahui upaya/solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan mengumpulkan data dari sumber data. Sumber data berasal dari narasumber/informan, dokumen, dan tempat penelitian. Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif. Prosedur penelitian dimulai dari tahap pralapangan, tahap kegiatan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar sudah cukup kreatif karena dalam pembelajaran guru akuntansi sudah menggunakan media power point dengan background yang menarik. Selain itu, guru juga sudah menggunakan media lain yaitu berupa kartu. (2) Upaya yang dilakukan oleh guru akuntansi dalam mengembangkan media pembelajaran yaitu media yang digunakan harus disesuaikan dengan materi, tujuan, metode maupun karakteristik. (3) Kendala-kendala yang dihadapi guru akuntansi dalam pengembangan dalam penggunaan media pembelajaran diantaranya mati lampu, LCD rusak atau buram, komputer rusak, siswa tidak mempunyai laptop. (4) Solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam pengembangan kreativitas penggunaan media pembelajaran diantaranya guru harus bisa mengoptimalkan lingkungan kelas yang nyaman dan suasana belajar yang lebih menyenangkan agar siswa tidak bosan.

(8)

commit to user viii ABSTRACT

Febriana Rosmawati Saputri. CREATIVITY IN ACCOUNTING TEACHER LEARNING MEDIA USE IN STATE 1 Karanganyar SMK. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. July 2012.

The objectives of research are: (1) Knowing the accounting teacher creativity in the use of instructional media in SMK Negeri 1 Karanganyar, (2) Knowing the accounting teacher efforts in the development of instructional media, (3) Knowing the constraints or barriers that accounting teachers face in the development of creativity in the use of instructional media, (4) Knowing the effort that accounting teachers do solutions in the development of creativity in the use of learning media.

This study employed a descriptive qualitative approach. The study was conducted to obtain information and collect data from the data source. The source data came from sources/informants, documents, and the research site. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection techniques used were interviews, observation, documentation and questionnaires. The validity of using triangulation of data sources. Analysis of the data used is the interactive model of data analysis. The procedure starts from the stage pralapangan research, fieldwork stage, the stage of data analysis and report writing stage.

From the result of research, it could be found that: (1) Creative accounting teachers in the use of instructional media in SMK Negeri 1 Karanganyar creative enough as a teacher in the learning of accounting has been using a medium of learning with an interesting backgroundand teachers also have other media that is in the form of cards. (2) The efforts made by accounting teachers in developing instructional media is media that is used must be adapted to the material, purpose, method and characteristics. (3) The constraints faced by teachers in the use of accounting in the development of instructional media such as power failure, the LCD is damaged or faded, broken computers, students do not have a laptop. (4) The solution is performed accounting teacher in the development of creativity among teachers use instructional media should be able to optimize a comfortable classroom environment and a more pleasant learning atmosphere so that students are not bored.

(9)

commit to user ix MOTTO

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.

(Penulis)

Janganlah larut dalam satu kesedihan karena masih ada hari esok yang

menyongsong dengan sejuta kebahagiaan.

(Penulis)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(10)

commit to user x

PERSEMBAHAN

Teiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya

ini untuk:

1. Bapak dan ibu yang doanya selalu kuharapkan

dalam setiap perjalanan hidupku..

2. Adikku Unggul Budi Sembodo yang kusayangi

yang selalu memberikan dukungannya.

3. Kakek dan nenek beserta keluarga besar yang

selalu memberikan semangat.

4. Sahabat-sahabatku “KafeRobelin (Ika, Rovi,

Bety dan Herlin).

5. Teman-teman PAK angkatan 2008.

(11)

commit to user xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyanyang, yang

memberiilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “KREATIVITAS GURU AKUNTANSI

DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1

KARANGANYAR”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program

Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Bapak Drs. Wahyu Adi, M.Pd selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus

Akuntansi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

4. Ibu Dr. Susilaningsih, M.Bus, selaku pembimbing I yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Muhtar, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Para dosen di Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengetahuan dan

bimbingan.

7. Bapak Tenang Pranata, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1

Karanganyar yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna

pengambilan data dalam penelitian.

8. Ibu Ari Anggarukmi, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1

Karanganyar yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

9. Para guru dan siswa di SMK Negeri 1 Karanganyar yang telah bersedia untuk

(12)

commit to user xii

10.Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan semangat dan dorongan serta

yang setia mendo’akan penulis untuk dapat menyelesaikan studi di UNS.

11.Adikku Unggul Budi Sembodo yang telah memberikan semangat selama ini.

12.Sahabat-sahabatku “KafeRobelin” (Ika, Rovi, Bety, Herlin) yang selalu

menghiasi hari-hariku dengan keceriaan, motivasi dan kerja samanya selama

ini.

13. Sahabat SMPku “Aga” yang selalu memberikan motivasi dan semangat

selama ini.

14.Teman-teman akuntan angkatan 2008 dan semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

(13)

commit to user xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..………. 1

B. Perumusan Masalah ………..……… 5

C. Tujuan Penelitian ………..……… 5

D. Manfaat Penelitian………..………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang ……… 7

B. Kerangka Berpikir ………. 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian………..…………..… 29

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……….. 30

C. Data dan Sumber Data ………..…………. 31

D. Tehnik Sampling (Cuplikan) ………..…... 32

(14)

commit to user xiv

F. Uji Validitas Data ………..………. 35

G. Analisis Data ………..………. 36

H. Prosedur Penelitian………..……… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ……… 40

1. Sejarah SMK Negeri 1 Karanganyar ………... 40

2. Alamat, Lokasi dan Keadaan Sekolah ………. 41

3. Strukstur Organisasi Sekolah ………... 44

4. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 1 Karanganyar ………..……….. 46

5. Kompetensi Tamatan SMK Negeri 1 Karanganyar …. 46 6. Sarana dan Prasarana Sekolah ……….. 47

B. Deskripsi Temuan Penelitian ………..…… 51

1. Kreativitas Guru Akuntansi dalam Pengembangan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar………..……… 51

2. Upaya Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ……… 55

3. Kendala yang Dihadapi Guru Akuntansi dalam Pengembangan Kreativitas dalam Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 57

4. Solusi yang dilakukan oleh Guru Akuntasi dalam Pengembangan Kreativitas Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 58

C. Pembahasan ……… 58

(15)

commit to user xv

2. Upaya Guru Akuntansi dalam Pengembangan Media

Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 61

3. Kendala yang Dihadapi Guru Akuntansi dalam Pengembangan Kreativitas dalam Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar ………. 62

4. Solusi yang dilakukan oleh Guru Akuntasi dalam Pengembangan Kreativitas Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar……….. 62

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….……….……….………. 64

B. Implikasi……….……….……….……….………. 65

C. Saran ……….……….……….……….……….. 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(16)

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Kerangka Pemikiran ... 28

1.1 Denah Lokasi SMK N 1 Karanganyar ... ... 41

1.2 Denah SMK N 1 Karanganyar ... 42

(17)

commit to user xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 29

4.1 Data Rombongan Belajar Siswa Tahun 2011/2012... 43

4.2 Tingkat Pangkat dan Golongan ... 47

(18)

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian ... 70

2. Pedoman Wawancara ... 72

3. Struktur Organisasi Sekolah ... 74

4. Catatan Lapangan ……….…. 75

5. Daftar Nama Guru di SMK N 1 Karanganyar... 90

6. Materi Power point Pak Ria ………... 94

7. Materi Power point Pak Waluyo ……… 97

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 104

9. Surat Ijin Penelitian ... 111

(19)

commit to user 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

membawa pengaruh berbagai bidang kehidupan bangsa. Salah satu bidang

ke-hidupan itu adalah bidang pendidikan. Kebutuhan pendidikan dirasakan penting

oleh masyarakat karena pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan sumber

daya manusia Indonesia yang berkualitas dalam pembangunan. Kehadiran dan

pe-laksanaan pendidikan dapat melalui jalur sekolah maupun non sekolah. Jalur

sekolah adalah pendidikan yang diberikan secara resmi di dalam kelas dalam

se-buah lembaga pendidikan seperti SD, SMP, SMTA dan perguruan tinggi. Jalur

non sekolah artinya pendidikan yang diberikan dalam keluarga, lingkungan,

masyarakat atau melalui kursus-kursus.

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan dalam

me-laksanakan kurikulum suatu pendidikan, agar parasiswa dapat mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya

mengantar-kan para siswa menuju pada perubahan tingkah laku baik intelektual, moral

maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai indidvidu dan makhluk sosial.

Selain itu, lingkungan belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran,

bahan pengajaran, metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran.

Dalam dunia pendidikan, yang memegang kunci dalam pembangkitan

dan pengembangan daya kreativitas anak itu adalah guru. Mulyasa berpendapat “Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut.

Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan ciri aspek dunia kehidupan disekitar kita” (2009: 51).

Seorang guru perlu mengembangkan kreativitas sebagai upaya

pem-baharuan proses pembelajaran di sekolah, maka seorang guru disyaratkan

(20)

commit to user

2

situasi dan kondisi belajar yang diharapkan. Guru harus memiliki kemampuan

pro-fesional dalam tugasnya dengan menerapkan konsep teknologi pembelajaran

dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan/pembelajaran. Kreativitas

pe-serta didik dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam

me-ngembangkan materi standar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam meningkatkan kreativitas

peserta didik sedangkan dalam pengembangan media pembelajaran, hendaknya

guru menyesuaikan dengan karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar,

karakteristik media itu sendiri, dan sifat pemanfaatan media.

Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah itu berupa

kom-ponen sistem instruksional yang telah disusun dalam fungsi desain dan seleksi, dan

dalam pemanfaatan dikombinasikan sehingga menjadi sistem instruksional yang

lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi pesan, orang, bahan, peralatan,

teknik dan latar atau lingkungan. Namun dari sejumlah komponen tersebut, yang

akan menjadi objek penelitian adalah sikap guru terhadap teknologi pembelajaran

dan pemanfaatan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran. Seorang guru

tentunya mempunyai pandangan tersendiri berdasarkan tanggapan, perasaan,

penilaian terhadap teknologi pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu

me-ngajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh peme-ngajar, namun kerap kali terabaikan.

Problematika yang dihadapi oleh guru tidak dimanfaatkannya media dalam proses

pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu

per-siapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau

alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan

ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para

pengajar.

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium

yang secara harfiah berarti perantara yang diperlukan dalam dunia pendidikan. Hal

yang sesuai dengan simpulan Gagne bahwa “Media adalah berbagai jenis

(21)

commit to user

3

belajar (Sulistyo, 2011: 2). Selain itu, hal yang sesuai dengan pendapat Brigs

bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar (Sulistyo, 2011: 2). Jadi, media merupakan segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian

peserta didik dengan sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan

pem-belajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa

se-hingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan

siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.Media pembelajaran

merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting

dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan media seharusnya

me-rupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu mempelajari

ba-gaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian

tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Salah satu upaya seorang guru untuk meningkatkan mutu pendidikan

adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan

pesan-pesannya. Hal ini diperuntukkan bagi siswa yang belum dapat menerima pesan

yang disampaikan guru, maka penggunaan media sangat dianjurkan. Dengan

demikian penggunaan media untuk menyampaikan pesan pembelajaran akan lebih

dihayati tanpa menimbulkan kesalahpahaman bagi keduanya yaitu murid dan guru.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan

nyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang

me-rupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih

banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran

yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat

berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada. Untuk

(22)

commit to user

4

kreativitas belajar secara optimal harus sesuai dengan kemampuan masing–masing

peserta didik.

Guru juga memiliki kreativitas dalam menggunakan media-media

pem-belajaran yang ada dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang

akan disampaikan, yaitu disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik

siswa dikelas. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan media pembelajaran tidak

menyimpang dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga pemahaman

siswa dengan penggunaan media pembelajaran dapat lebih mudah dicapai. Dalam

pembelajaran seorang guru diharapkan agar dapat menggunakan media

pem-belajaran selain buku paket, papan tulis dan LKS, seperti LCD Proyektor.

SMK Negeri 1 Karanganyar merupakan sekolah yang

me-nyelenggarakan pendidikan kejurusan di Kabupaten Karanganyar. SMK N 1

Karanganyar menerapkan kedisiplinan yang tinggi, pelaksanaan manajemen

sekolah yang baik, serta didukung dengan sarana dan prasarana serta fasilitas

belajar yang cukup memadai. Belajar akuntansi semakin menyenangkan karena

di-tunjang oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti laboratorium

akuntansi yang dilengkapi dengan 40 unit komputer yang sesuai dengan

banyak-nya siswa, high speed internet maupun LCD Proyektor.

Media yang dimiliki SMK Negeri 1 Karanganyar sudah cukup

me-nunjang dalam proses pembelajaran akuntansi di sekolah. Namun, ketersediaan

media tersebut apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia (guru) yang

kreatif, maka pembelajaran belum dapat berjalan dengan efektif. Penggunaan

media yang kreatif dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam

belajar, sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru dapat dipahami siswa dengan

cepat.

Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, maka peneliti

ter-tarik untuk meneliti permasalahan yang terjadi terkait dengan penggunaan media.

Penelitian ini dimaksudkan agar penggunaan media yang tersedia di sekolah dapat

dioptimalkan oleh guru seefektif mungkin. Penelitian ini dituangkan kedalam

(23)

commit to user

5

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media

pembelajaran di SMK Negeri 1 karanganyar?

2. Bagaimana upaya guru akuntansi dalam pengembangan media pembelajaran di

SMK Negeri 1 Karanganyar?

3. Apa kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru akuntansi

dalam pengembangan kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMK

Negeri 1 Karanganyar?

4. Bagaimana solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam pengembangan

kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitin ini adalah :

1. Untuk mengetahui kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media

pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.

2. Untuk mengetahui upaya guru akuntansi dalam pengembangan media

pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi

guru akuntansi dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media

pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar.

4. Untuk mengetahui upaya solusi yang dilakukan guru akuntansi dalam

pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran di SMK

(24)

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Manfaat Praktis:

1. Bagi Sekolah

Untuk dasar pengembangan kebijakan sekolah tentang bagaimana

pengembangan kreativitas guru akuntansi dalam penggunaan media

pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Apabila guru sudah kreatif dalam mengembangkan media yang sudah ada

maka siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

3. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini guru dapat meningkatkan kreativitas dalam

mengembangkan media, sehingga guru dapat lebih kreatif dalam

menggunakan media pembelajaran yang sudah ada.

4. Bagi Penulis

a. Untuk mengetahui tentang bagaimana upaya pengembangan kreativitas

guru akuntansi dalam penggunaan media pembelajaran sehingga dapat

memperkaya pengetahuan penulis yang dapat diterapkan kelak ketika

penulis menjadi guru.

b. Penulis dapat lebih kreatif dalam mengembangkan media yang sudah ada

(25)

commit to user

Salah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting

dalam kehidupan dan perkembangan manusia adalah kreativitas.

Kemampuan ini banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual, seperti

intelegensi, bakat dan kecakapan hasil belajar, tetapi juga didukung oleh

faktor-faktor afektif dan psikomotor. Kreativitas merupakan kemampuan

yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal

baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi

masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak

pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya,

tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru

yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu adalah sesuatu

sifatnya inovatif.

Mulyasa berpendapat, “Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut” (2009: 51). Sesuai dengan simpulan Wallas (1993) bahwa ada empat tahap perbuatan atau kegiatan

kreatif yaitu:

1) Tahap persiapan atau preparation, merupakan tahap awal berisi kegiatan pengenalan masalah, pegumpulan data informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada. Tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi kemungkinan-kemungkinan.

(26)

commit to user

8

3) Tahap pemahaman atau illumination, merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesiskan, kemudian merumuskan beberapa keputusan.

4) Tahap pengetesan atau verification, merupakan tahap mentes dan membuktikan hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak untuk mendongkrak kreativitas pembelajaran (Nana, 2003: 104).

b. Guru Sebagai Pendorong Kreativitas

Mulyasa berpendapat, “Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut” (2009: 51). Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek

dunia kehidupan disekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan

menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh

seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.

Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas

merupakan suatu hal yang universal dan oleh karenanya semua

kegiatannya ditopang, dibimbing dan dibangkitkan oleh kesadaran itu.

Guru sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat

proses pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk

menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga

peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak

melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa

yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah

dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan

sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa mendatang lebih baik dari

sekarang.

Sementara itu, sesuai dengan simpulan Widada (1994) bahwa

disamping penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan

pendekatan sebagai berikut:

(27)

commit to user

9

mempelajari materi ilmiah saja, tetapi pengembangan sikap harus mendapat perhatian secara proporsional.

2) Creativity approach. Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah dikembangkannya problem solving, brain storning, inquiry dan role playing.

3) Value clarivication and moral development approach. Dalam pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama, pendekatan holistik dan humanistik menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi manusia menuju self actualization. Dalam situasi yang demikian pengembangan intelektual akan mengiringi pengembangan pribadi peserta didik.

4) Multiple talent approach. Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manifestasi pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.

5) Inquiry approach. Melalui pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya. 6) Pictorial riddle approach. Pendekatan ini merupakan metode untuk

mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil. Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.

7) Synetics approach. Pada hakekatnya pendekatan ini memusatkan perhatian pada kompetensi peserta didik untuk mengembangkan berbagai bentuk metaphor untuk membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan dimulai dengan kegiatan kelompok yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju pada penemuan dan pemecahan masalah secara rasional (Mulyasa, 2009: 168-169).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas

peserta didik dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam

mengembangkan materi standard, dan menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif. Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam

meningkatkan kreativitas peserta didik.

c. Mengembangkan Kreativitas (Creativity Quotient) dalam Pembelajaran

Sesuai dengan pendapat Gordon (1996) bahwa terdapat empat

prinsip dasar sinektik yang menentang pandangan lama tentang kreativitas

(28)

commit to user

10

1) Kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan sehari-hari.

2) Proses kreatif bukanlah sesuatu yang misterius.

3) Penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni, ilmu, maupun dalam rekayasa.

4) Berpikir kreatif lebih baik secara individu maupun kelompok adalah sama (Mulyasa, 2009: 163-165).

Dilihat dari empat prinsip diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan

sehari-hari.

Manusia yang berhubungan dengan proses kreativitas dapat

dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan baru. Hal ini

dirancang untuk meningkatkan kapasitas pemecahan masalah, ekspresi

kreatif, empati, dan hubungan sosial. Guru juga menekankan bahwa

ide-ide yang bermakna dapat ditingkatkan melalui aktivitas kreatif

untuk memperkaya pemikiran.

2) Proses kreatif bukanlah sesuatu yang misterius.

Hal ini dapat dideskripsikan dan mungkin membantu orang secara

langsung untuk meningkatkan kreativitasnya. Secara tradisional,

kreativitas dipandang sebagai sesuatu yang misterius, bawaan sejak

lahir, yang bisa hilang setiap saat. Gordon yakin bahwa jika

memahami landasan proses kreativitas, individu dapat belajar untuk

menggunakan pemahamannya guna meningkatkan kreativitas dalam

kehidupan dan pekerjaan, baik secara pribadi maupun sebagai anggota

kelompok. Gordon memandang bahwa kreativitas didorong oleh

kesadaran yang memberi petunjuk untuk mendeskripsikan dan

menciptakan prosedur latihan yang dapat diterapkan disekolah atau

lingkungan lain.

3) Penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni,

ilmu, maupun dalam rekayasa.

Selain itu penemuan kreatif ditandai oleh beberapa proses intelektual.

Ide ini bertentangan dengan keyakinan umum, yang memandang

(29)

commit to user

11

merupakan penemuan manusia. Gordon menunjukkan adanya

hubungan antara perkembangan berpikir dalam seni dan ilmu yang

sangat erat.

4) Berpikir kreatif lebih baik secara individu maupun kelompok adalah

sama

Individu dan kelompok menurunkan ide-ide dan produk dalam

berbagai hal. Hal ini menentang pandangan yang mengemukakan

bahwa kreativitas adalah pengalaman pribadi.

Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya seringkali guru tidak

sadar, bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik.

Apa yang diungkapkan diatas dapat dilihat dalam proses

pembelajaran dikelas yang pada umumnya lebih menekankan pada aspek

kognitif, sehingga kemampuan mental yang dipelajari sebagian besar

berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan, dan ingatan. Dalam situasi

yang demikian, biasanya peserta didik dituntut untuk menerima apa-apa

yang dianggap penting oleh guru dan menghafalnya. Guru pada umumnya

kurang menyenangi suasana pembelajaran yang para peserta didiknya

banyak bertanya megenai hal-hal diluar konteks yang dibicarakan. Dengan

kondisi yang demikian, maka aktivitas dan kreativitas para peserta didik

terhambat atau tidak dapat berkembang secara optimal.

Hal tersebut sesuai dengan simpulan Gibbs (1972) bahwa “Kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak

terlalu ketat (Mulyasa, 2009: 163-165). Hasil penelitian tersebut dapat

diterapkan atau ditransfer dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini

peserta didik akan lebih kreatif jika:

1) Dikembangkan rasa percaya diri pada peserta didik, dan tidak ada

(30)

commit to user

12

2) Diberi kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan

terarah.

3) Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi belajar.

4) Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.

5) Dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara

keseluruhan

Apa yang dikemukakan diatas nampaknya sulit untuk dilakukan.

Namun paling tidak guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang

kondusif, yang mengarah pada situasi, misalnya dengan mengembangkan

modul yang heuristic dan hipotetik. Jadi, kualitas pembelajaran sangat

ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas guru, disamping

kompetensi-kompetensi profesionalnya.

Beberapa hal yang dilakukan guru untuk mengembangkan

kreativitas peserta didik:

1) Jangan terlalu banyak membatasi ruang gerak peserta didik dalam

pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan baru.

2) Bantulah peserta didik memikirkan sesuatu yang belum lengkap,

mengeksplorasi pertanyaan, dan mengemukakan gagasan yang

original.

3) Bantulah peserta didik mengembangkan prinsip-prinsip tertentu

kedalam situasi baru.

4) Berikan tugas-tugas secara independent.

5) Kurangi kekangan dan ciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat

merangsang otak.

6) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir reflektif

terhadap setiap masalah yang dihadapi.

7) Hargai perbedaan individu peserta didik, dengan melonggarkan aturan

dan norma kelas.

8) Jangan memaksakan kehendak terhadap peserta didik.

(31)

commit to user

13

10)Kembangkan tugas-tugas yang dapat merangsang tumbuhnya

kreativitas.

11)Kembangkan rasa percaya diri peserta didik, dengan membantu

mereka mengembangkan kesadaran dirinya secara positif, tanpa

menggurui dan mendikte mereka.

12)Kembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti kuis dan

teka-teki, dan nyanyian yang dapat memacu potensi secara optimal.

13)Libatkan peserta didik secara optimal dalam proses pembelajaran,

sehingga proses metalnya bisa lebih dewasa dalam menemukan konsep

dan prinsip-prinsip ilmiah.

d. Sikap Guru terhadap Teknologi Pembelajaran Hubungannya dengan

Pemanfaatan Media dalam Proses Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena

kegiatan pembelajaran menyangkut proses penciptaan lingkungan, baik

yang dilakukan guru maupun siswa agar terjadi proses belajar. Penciptaan

lingkungan dalam belajar meliputi penataan nilai-nilai dan kepercayaan

yang akan diupayakan tercapai. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa

pengajaran adalah penciptaan lingkungan agar dapat memengaruhi siswa

untuk aktif belajar, jadi penekanan di sini adalah aktivitas siswa untuk

belajar.

Walaupun inti dari pembelajaran adalah siswa belajar, namun

guru memegang peranan sentral dalam upaya pembelajaran di sekolah.

Oleh karena itu guru perlu mencari terobosan baru yang bersifat inovatif

sebagai upaya pembaharuan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Syarat-syarat kehidupan modern dalam pendidikan adalah

bersifat efektif dan efisien. Semua itu ditentukan oleh sifat kreativitas

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, terutama pada proses

pembelajaran di kelas, seperti pemanfaatan penemuan-penemuan baru

dalam ilmu pengetahuan, teknologi modern, teknologi pendidikan pada

(32)

commit to user

14

pemanfaatan/penggunaan berbagai macam sumber belajar dan media

sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

Salah satu upaya yang paling praktis dan realita dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa sebagai

indikator kualitas pendidikan adalah perbaikan dan penyempurnaan sistem

pembelajaran. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pembelajaran

sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil

belajar yang optimal. Teknologi pembelajaran merupakan salah satu upaya

yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai

bagian dari teknologi pendidikan, maka teknologi pembelajaran juga

mempunyai pandangan bahwa pendidikan dan pembelajaran itu

merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang harus

diatur agar mempunyai fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan

pendidikan dan pembelajaran.

2. Hakikat Akuntansi

1) Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran

yang wajib ditempuh oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Akuntansi berasal dari bahasa inggris “to account“ yang artinya memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan dari pengelola perusahaan kepada pemilik

perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk

menjalankan kegiatan perusahaan. Pengertian akuntansi yang sesuai

dengan simpulan American Institute of Certified Public Accounts (AICPA) bahwa “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and event

which are, in part at least, of financial character and interpreting the

result thereof”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai berikut

(33)

commit to user

15

guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses

tersebut” (Kardiman, 2006: 2).

Akuntansi membutuhkan kemampuan, keyakinan, insting, dan

kreativitas ditambah dengan keahlian para individu yang bergerak

didalamnya. Jadi, bagi orang yang memahami akuntansi tidak hanya

dituntut keahlian atau kepandaian tetapi juga insting dan kreativitas pribadi

untuk menyelesaikan suatu persoalan.

Sesuai dengan pendapat AAA (American Accounting

Association) bahwa akuntansi adalah proses pengidentifikasian,

pengukuran, dan penyampaian informasi yang memungkinkan

dilakukannya penilaian dan keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut” (Kardiman, 2006: 2). Definisi tentang akuntansi dapat disimpulkan bahwa “akuntansi adalah suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan dan sebagai hasil akhirnya dari laporan keuangan”.

Mata pelajaran akuntansi mengajarkan mengenai suatu sistem

yang menghasilkan informasi kaitannya dengan transaksi keuangan dan

informasi tersebut akan digunakan dalam pengambilan keputusan serta

evaluasi suatu organisasi. Selain hal itu mata pelajaran akuntansi juga

mempunyai fungsi dan tujuan.

2) Fungsi dan Tujuan

a) Fungsi mata pelajaran akuntansi

Ada beberapa fungsi mata pelajaran akuntansi, fungsi mata

pelajaran Akuntansi di SMK antara lain adalah untuk pengembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan

bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan,

pengiktisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan

penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

(34)

commit to user

16

b) Tujuan mata pelajaran akuntansi

Selain mempunyai fungsi mata pelajaran akuntansi juga

mempunyai tujuan. Tujuan mata pelajaran Akuntansi di SMK adalah

membekali tamatan SMK dalam berbagai komponen dasar agar

mereka dapat mengusai dan mampu menerapkan konsep–konsep dasar,

prinsip dan prosedur Akuntansi dengan benar dan baik untuk

kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun

untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi

kehidupan siswa.

3) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMK

Ruang lingkup mata pelajaran Akuntansi dimulai dari dasar–

dasar konseptual, struktur dan siklus Akuntansi. Adapun materi pokok

pelajaran Akuntansi di SMK adalah sebagai berikut:

a) Myob

Hubungan antara hakikat akuntansi dengan pembelajaran

akuntansi dapat kita lihat dalam proses pembelajaran akuntansi. Hakikat

akuntansi berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran akuntansi. Guru terlebih dahulu harus mengetahui tentang

hakikat akuntansi karena dari hakikat tersebut guru dapat menentukan

pembelajaran akuntansi yang akan diajarkan. Agar proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar sebaiknya guru harus menyesuaikan materi

yang diajarkan dengan hakikat akuntansi seperti yang tertera dalam ruang

lingkup mata pelajaran akuntansi di SMK.

Salah satu hakikat akuntansi adalah ruang lingkup mata

(35)

commit to user

17

myob, akuntansi biaya, laporan keuangan, buku besar, pajak, komunikasi

bisnis, dan dana kas. Didalam setiap materi tentunya dibutuhkan media

pembelajaran agar mempermudah guru dalam menyampaikannya kepada

siswa. Pada umumnya, setiap sekolah sudah menyediakan media

pembelajaran sebagai penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Guru diharapkan untuk mengembangkan media pembelajaran yang sudah

ada sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif. Dengan adanya kreativitas

guru dalam pengembangan media maka dalam menyampaikan materi akan

lebih mudah diterima oleh siswa.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “median“ yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yang diperlukan dalam dunia pendidikan yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.

Sesuai dengan pendapat Gagne (1970) bahwa “Media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat

merangsangnya untuk belajar” (Sulistyo, 2011: 2). Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Brigs (1970) bahwa “Media adalah segala alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar” (Sulistyo,

2011: 2). Media yang diperlukan pada dasarnya sama seperti media yang

dipakai untuk semua proses belajar mengajar seperti buku, slide,

proyektor, gambar dan sejenisnya. Sementara itu, sesuai dengan pendapat Arief bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan dengan

demikian terjadilah proses belajar” (Suwarna, 2006: 128).

Dari definisi tentang media pembelajaran diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat pengajaran yang dapat

(36)

commit to user

18

proses belajar mengajar, sehingga dapat memudahkan pencapaian tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Dari pengertian tentang media pembelajaran harus ada tujuan

penggunaan suatu media, yaitu untuk membantu guru dalam

menyampaikan pesan–pesan kepada peserta didik, sehingga para peserta

didik dapat menangkap pesan–pesan yang diberikan guru kepada peserta

didik secara cepat dan akurat. Dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan guru dalam penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik

yang terlibat dalam belajar itu terhindar dari situasi dengan demikian

peserta didik yang terlibat dalam belajar itu terhindar dari situasi dengan

demikian peserta didik mengetahui isi kata–kata yang disampaikan guru

tetapi tidak memahami arti atau maknanya.

Media pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk

mendapatkan pesan–pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran

secara efektif dan efisien. Media dapat digunakan dalam proses belajar

mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan

sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.

c. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar diperlukan media pembelajaran

yang akan membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,

sehingga dapat tercapai suatu tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien. Sadiman berpendapat, secara umum media pembelajaran berfungsi

untuk:

1) Memperlancar penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata–kata tertulis atau lisan).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.

(37)

commit to user

19

berbeda–beda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran (1996: 16-17).

Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media

pem-belajaran, khususnya media audio visual yaitu:

1) Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

3) Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) penelitian yang menyatakan bahwa media visual yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali (Arsyad, 2005: 16).

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik

kesimpulan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar yakni:

1) Media belajar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar

mengajar.

2) Media dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa,

sehingga terjadi interaksi yang lebih langsung antara guru dan siswa.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan

waktu

4) Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa–peristiwa di lingkungan siswa.

d. Ciri–ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran, yang sesuai dengan pendapat Sell

dan Richey (1994) dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:

a) Teknologi cetak

(38)

commit to user

20

c) Media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer

d) Media hasil gabungan teknologi cetak komputer (Arsyad, 2005: 16).

Keterangan mengenai ciri–ciri media diatas dapat dijabarkan

seperti dibawah ini:

a) Teknologi cetak memiliki ciri–ciri sebagai berikut:

(1) Teks dibaca secara linier, sedang visual diamati berdasarkan ruang.

(2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan

reseptif.

(3) Teks dan visual ditampilkan secara diam.

(4) Pengembangannya dilakukan secara diam baik teks maupun visual

berorientasi (berpusat) pada siswa.

(5) Informasinya dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.

b) Media Audio visual mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:

(1) Mereka biasanya bersifat linier. Mereka biasanya menyajikan

visual dinamis.

(2) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya

oleh perancang/pembuatnya.

(3) Mereka merupakan fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.

(4) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme

dan kognitif.

(5) Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat

interaktif murid yang rendah.

c) Media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer baik perangkat

keras maupun perangkat lunak mempunyai ciri:

(1) Mereka dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara

linear.

(2) Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa berdasarkan

(39)

commit to user

21

(3) Biasanya gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,

symbol dan grafik.

(4) Prinsip–prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media.

(5) Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan

interaktivitas siswa yang tinggi.

d) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer, memiliki ciri–ciri

yakni:

(1) Media dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linier.

(2) Media dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja

dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.

(3) Gagasan–gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks

pengalaman siswa, menurut apa yang relevan oleh siswa dan

dibawah pengendalian siswa.

(4) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme dapat digunakan dalam

pengembangan dan penggunaan pelajarannya.

(5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkungan kognitif

sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan.

(6) Bahan–bahan pelajaran melibatkan banyak interaksi siswa.

(7) Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai

sumber.

e. Karakteristik dan klasifikasi Media Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak jenis media

pembelajaran yang masing–masing mempunyai karakteristik sendiri.

Sesuai dengan pendapat Kemp (1975) bahwa “Karakteristik merupakan

dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu” (Arief, 2009:

28). Jadi, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan

yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

Adapun karakteristik media pembelajaran yang sesuai dengan

simpulan Bretz (1971) menggolongkan media pembelajaran menjadi 7

(40)

commit to user

22

1) Media audio visual gerak 2) Media audio visual diam 3) Media audio semi gerak 4) Media visual gerak 5) Media visual diam 6) Media audio

7) Media cetak (Wibawa dan Mukti, 2001: 31).

Pengklasifikasian media untuk tujuan praktis, dapat

diidentifikasikan menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya.

Wibawa dan Mukti berpendapat bahwa pengklasifikasian tentang media

pembelajaran dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Media Audio (audio dan audio semi gerak)

2) Media Visual (media visual diam seperti peta konsep, media kartu, peta

konsep, tari bambu dan media visual gerak seperti talking stick)

3) Media serbaneka (media tiga dimensi, boards dan display, teknik

dramatisasi, sumber belajar pada masyarakat, belajar terprogram,

komputer) (2001: 35-84).

Arief berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik media

yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di

Indonesia, yaitu:

1) Media Grafis

2) Media Audio

3) Media Proyeksi Diam (2009: 28).

Dari keterangan masing–masing media akan dijelaskan seperti

dibawah ini:

1) Media Grafis

Media Grafis merupakan media yang termasuk media visual yang

berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan

dengan saluran media indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan

dituangkan ke dalam simbol–simbol komunikasi visual. Yang termasuk

(41)

commit to user

23

(Chart); (e) Grafik; (f) Kartun; (g) Poster; (h) Peta dan globe; (i) Papan

Panel; dan (j) Papan buletin.

2) Media Audio

Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke

penerima pesan yang disampaikan dalam lambang–lambang auditif baik

verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media antara lain (a)

Radio; (b) Tape recorder; dan (c) Laboratorium bahasa.

3) Media Proyeksi Diam

Media ini hampir sama dengan media grafis dalam menyampaikan

rangsangan secara visual, perbedaan yang jelas antara keduanya adalah

media grafis yang secara langsung berinteraksi dengan media yang

bersangkutan sedangkan media proyeksi dalam menyampaikan pesan

harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran.

Ada beberapa jenis media proyeksi diam antara lain adalah (a) film

bingkai; (b) media OHP (Overhead Projector); (c) proyektor tak

tembus pandang; (d) microfilm.

Beberapa contoh pengklasifikasian diatas, semakin

mem-perjelas bahwa karakteristik masing–masing media pembelajaran akan

membantu guru maupun dalam pengembangan program pengembangan

pendidikan dalam memilih media yang sesuai dengan situasi belajar,

kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

f. Peranan Media Pembelajaran

Masalah yang sering dihadapi guru lebih banyak berhubungan

dengan cara bagaimana mengikat perhatian siswa selama pelajaran

berlangsung dan bagaimana cara membantu siswa mengingatkan kembali

akan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dengan cepat dan

pada saat yang tepat. Media pembelajaran mempunyai peranan yang

sangat penting untuk mencapai suatu tujuan. Wibawa dan Mukti

berpendapat bahwa ada empat peranan media, yaitu:

(42)

commit to user

24

motivasi siswa terhadap pokok bahasan yang sesaat lagi akan dipelajari misalnya foto, gambar, maupun poster.

2) Peranan media pada tahap penyajian pelajaran. Guru lebih banyak berhubungan dengan cara bagaimana mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung, membantu siswa mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dengan cepat dan pada saat yang tepat. Misalnya, media transparansi, papan tulis atau lembar balin (flip chart) yang dapat dipakai untuk menyajikan garis–garis besar permasalahan atau pokok bahasan yang akan dipelajari.

3) Peranan media untuk mengundang partisipasi aktif siswa. Guru dapat membina kebiasaan siswa untuk memperhatikan dan mengamati apa yang sedang dipelajari, mampu mengundang keterlibatan kognitif dan emosional siswa secara spontan. Misalnya gambar, poster, model, realita, peta, permainan, film, rekaman video, rekaman audio, siaran televise dan radio.

4) Peranan media pada tahap tindak lanjut. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba, menerapkan pengetahuan yang dipelajari. Misalnya modul, globe dan peta, pita audio dan video (2001: 89).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses

belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan

tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

g. Indikator Media Pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas, maka indikator yang digunakan

dalam membahas penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:

1) Media sebagai alat bantu

a) Manfaat media pembelajaran bagi siswa

b) Pemahaman siswa terhadap media yang digunakan

2) Media sebagai bagian integral dalam proses belajar mengajar

a) Keterampilan guru didalam menggunakan media pembelajaran

b) Penggunaan media pembelajaran oleh siswa

3) Media harus sesuai dengan tujuan didalam pembelajaran

Kesesuaian media pembelajaran dengan materi pelajaran dan taraf

(43)

commit to user

25

4. Pengembangan Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa

yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah

memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan

komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu kompetensi dasar, materi

standar, indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis

kelas.

Sementara itu, sesuai dengan pendapat Aderson (2004) bahwa

membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka

panjang dan perencanaan jangka pendek (Majid, 2008: 91). Perencanaan

jangka panjang disebut unit plan merupakan perencanaan bersifat

komprehensif, dimana dapat dilihat aktivitas guru selama satu semester.

Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih rinci melalui perencanaan

jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar. Penyusunan program

pembelajaran akan bermuara pada persiapan mengajar, sebagai produk

program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen kegiatan

belajar dan proses pelaksanaan program.

Selain itu, yang sesuai dengan pendapat Cynthia (2004) bahwa

proses pembelajaran yang dimulai dengan fase persiapan mengajar ketika

kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi, akan membantu guru dalam

mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik dan

masalah-masalah yang akan timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, tanpa

persiapan mengajar, seorang guru akan mengalami hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya” (Majid, 2008: 95).

Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang dominan

dalam proses pembelajaran. Ketiga unsur ini saling berkaitan, mempengaruhi

serta saling menunjang antara satu dengan lainnya. Apabila salah satu unsur

tidak ada, maka kedua unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar

dan proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses

(44)

commit to user

26

peranan prima. Guru berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan

dengan perencanaan, implikasi, dan penilaian/evaluasi.

Dalam perencanaan guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan

para siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan kegiatan proses

pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh untuk

merealisasikan tujuan yang telah dirumuskan. Sebagai pengimplementasi

rencana pengajaran yang telah disusun, guru hendaknya mempertimbangkan

situasi dan kondisi yang ada dan berusaha untuk memoles setiap situasi yang

muncul menjadi siatuasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar. Semua itu memerlukan keterampilan professional secara memadai.

5. Penelitian Yang Relevan

1. Faizah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Kreativitas Guru

Matematika Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Media

Information And Communication Technology di SMA N 7 Yogyakarta

menyimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan media ICT,

guru matematika sudah cukup kreatif karena sudah menggunakan LCD

dan komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan intranet.

2. Wibowo (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Pendayagunaan Media

Pembelajaran, menyimpulkan bahwa media pembelajaran diperlukan oleh

setiap guru dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan

kebutuhan, situasi dan kondisi. (Jurnal Pendidikan

Penabur-No.04/th.IV/Juli 2005)

3. Aryo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan

dan Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas,

menyimpulkan bahwa menjadi seorang guru yang professional, guru

dituntut untuk mempunyai kemampuan dan kreativitas dalam proses

belajar mengajar agar siswa dapat menerima materi yang sudah

(45)

commit to user

27

B. Kerangka Berpikir

Suatu proses diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil. Demikian

pula dengan adanya media pembelajaran yang sudah disediakan oleh sekolah,

diharapkan seorang guru dapat kreatif dalam penggunaan media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran mempunyai manfaat dalam proses belajar

mengajar diantaranya yaitu, penyampaian materi pembelajaran dapat

diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan

manfaat tersebut guru diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran

yang kreatif dan inovatif.

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,

dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas

tersebut. Guru juga memiliki kreativitas dalam menggunakan media-media

pembelajaran yang ada dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang

akan sampaikan, yaitu disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik

siswa dikelas, hal ini dimaksudkan agar penggunaan media pembelajaran tidak

menyimpang dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga

pemahaman siswa dengan penggunaan media pempelajaran dapat lebih mudah

dicapai.

Namun perlu disadari bahwa dalam pengelolaan media pembelajaran

yang sudah ada terkadang masih juga terdapat hambatan atau kendala–kendala

dalam penggunaan media pembelajaran yang sudah ada. Oleh karena itu, guru

harus berusaha mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pengembangan

(46)

commit to user

28

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Materi

Tujuan

Metode

Karakteristik

Media Pembelajaran

Kreativitas guru akuntansi Kendala dalam

pengembangan

Manfaat Media Pembelajaran

(47)

commit to user 29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian,

di tempat penelitian inilah diperoleh data yang kemudian diolah menjadi

informasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang

beralamat di Jalan Monginsidi No.1 Karanganyar. Penulis memilih SMK Negeri 1

Karanganyar sebagai lokasi penelitian karena di sekolah ini belum pernah ada

penelitian serupa yang dilaksanakan.

2. Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian dari bulan Februari 2012 sampai Juli

2012. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian,

dengan jadwal sebagai berikut:

Table 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

Jenis Kegiatan Tahun 2012

Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1. Persiapan penelitian

- Pengajuan masalah

- Penyusunan proposal

- Ijin penelitian

2. Pelaksanaan penelitian

- Pengumpulan data

- analisis data

(48)

commit to user

30

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Ada tiga bentuk

pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitian yaitu: kualitatif, kuantitatif

dan kombinasi diantara keduanya. Pendekatan-pendekatan tersebut mempunyai

dasar filosofi yang berbeda-beda dan mempunyai konsekuensi terhadap

pelaksanaan teknis penelitian.

Sesuai dengan simpulan Bogdan dan Taylor (1975) bahwa “Metode

kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”

(Moleong, 2007: 4). Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara

holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi ke dalam variabel atau hipotesis. Sedangkan hal tersebut yang sesuai

dengan simpulan David Williams (1995) bahwa “Penelitian kualitatif adalah

pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode

alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah”

(Moleong, 2007: 5).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian

deskripstif kualitatif adalah penelitian yang mempelajari fenomena–fenomena

tertentu dan berdasarkan suatu keadaan tertentu yang menghasilkan data berupa

kata–kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ada 3 jenis penelitian yaitu etnografi,

penelitian tindakan, dan studi kasus. Etnografi yaitu studi yang mendalam tentang

budaya pada sekelompok orang. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian

lapangan karena penelitian ini memang dilakukan di lapangan dalam latar alami.

Gambar

Gambar
Tabel
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Table 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

Mempertimbangkan string yang diawali di index offset, dan mengembalikan nilai true jika diawali dengan substring yang dispesifikasikan dalam argumen. boolean

Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (al-hadits). 11 Jual beli merupakan salah satu

Sebagai pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka akan terlihat apakah pemerintah

Mengingat pentingnya acara tersebut, kami harapkan Saudara dapat hadir ditempat tidak diwakilkan dan tepat waktu sesuai dengan jadwal pemberitahuan diatas, dengan

Ketiklah “fuzzy” pada command window untuk membuka jendela Fuzzy Inference System (FIS) editor, sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah ini:.. Pilih edit >> add

 Bentuk: Kuliah  Metode: ceramah, Problem based learning, project based learning TM: 2 x(2x50”) Mengidentifikasi penggunaan desain faktor acak, merancang dan

Pada ribosom terdapat paling sedikit tiga jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA yang diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari inti sel, sehingga dari kode itu dapat