97 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 5 Salatiga
SMP Negeri 5 Salatiga merupakan salah satu sekolah
menengah yang terletak di pinggiran kota Salatiga yang
berdiri sejak tahun1980. Sekolah ini beralamat di Jalan
Bima no. 10 Salatiga, memiliki 24 rombongan belajar
dengan jumlah siswa sebesar 651, 44 orang guru, dan 10
tenaga kependidikan pada tahun pelajaran 2017/2018.
Dari segi jumlah tenaga SDM, baik guru dan tenaga
kependidikan di SMP Negeri 5 Salatiga dapat dilihat pada
tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Kualifikasi Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 5 Salatiga
No Tenaga Pendidikan Jmlh
S2 S1 D3 D2 D1 SMA SMP
1. Guru 9 31 2 - 2 - - 44
2. Tenaga
kependidikan - - 1 - - 7 2 10 Sumber: Bidang Kurikulum, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa dari
segi kualifikasi pendidikan guru di SMP Negeri 5 Salatiga
secara umum didominasi oleh lulusan Strata 1, bahkan 9
diantaranya adalah lulusan S2 (6 orang sedang menempuh
pendidikan S2). Dari 44 orang guru 32 orang guru
98
orang lagi sedang menempuh PLPG (Pendidikan Latihan
Profesi Guru) dan hanya ada 4 orang guru yang berstatus
GTT. Hal ini menunjukan bahwa jika dilihat dari status
profesionalismenya rata-rata guru di SMP Negeri 5 Salatiga
tidak bermasalah.
Dan jika dilihat dari jumlah siswa dan rombongan
belajarnya pada tahun pelajaran 2017/2018, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2.
Rekap Data Siswa SMP Negeri 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
NO KELAS JMLH
ROMBEL
JUMLAH SISWA
L P JUMLAH
1. VII 8 116 103 219
2. VIII 8 115 105 220
3. IX 8 95 117 212
TOTAL 24 326 325 651
Sumber: Bidang Kurikulum, 2017
Berdasarkan data jumlah siswa pada tahun pelajaran
2017/2018, ada 651 siswa yang yang terbagi kedalam 24
rombongan belajar. Jika dibuat rata-rata jumlah siswanya
perkelas terdapat 27 atau 28 siswa perkelasnya. Data ini
jika dikaitkan dengan jumlah beban mengajar seorang guru
yang harus mengajar minimal 24 jam dengan alokasi waktu
tiap mapel 2 jam pelajaran perminggu, maka setiap guru
harus mengajar sebanyak 12 kelas untuk memenuhi 24
jam pelajaran perminggunya. Hal ini berarti seorang guru
harus mengelola sebanyak 12 kelas x 28 siswa yaitu
99 Apabila dilihat dari segi sarana dan prasarana
khususnya terkait dengan teknologi informasi dan
komunikasi, SMP Negeri 5 Salatiga mempunyai beberapa
unit komputer dan printer yang difungsikan ke beberapa
bagian diantaranya bisa digambarkan melalui tabel di
bawah ini.
Tabel 4.3.
Rekap Jumlah Komputer dan Printer di SMP Negeri 5 Salatiga
No Ruang Jenis Perlengkapan TIK Jumlah
1 LAB 1 Komputer PC 3 Perpustakaan Komputer PC
Printer Sumber: Bidang Sarpras, 2017
Jika dilihat dari data jumlah komputer dan printer
diatas, pengembangan sistem penilaian hasil belajar pada
kurikulum 2013 berbasis komputer sangatlah
memungkinkan untuk dilakukan. Data diatas belum
ditambahkan dengan jumlah labtop yang dimiliki oleh
masing-masing Bapak dan Ibu guru yang dipastikan dari
44 orang semuanya memiliki komputer atau labtop yang
100
sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 berbasis teknologi informasi.
4.2 Hasil Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk
berupa aplikasi pengolahan nilai untuk guru mata
pelajaran dan wali kelas. Tahapan pengembangan pada
penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu define (pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Penerapan langkah dalam penelitian ini tidak
hanya menurut versi asli tetapi disesuaikan dengan
karakteristik subjek, tempat asal penelitian dan jenis
produk yang dikembangkan. Penjelasan pada tahap-tahap
ini akan dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1 Tahapan Define (Penetapan/Pendefinisian) a.Analisis Ujung Depan (Front-end Analysis)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
permasalahan dasar dalam pengembangan sistem
manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal ini
menyebabkan perubahan model penilaian pencapaian
kompetensi peserta didik khususnya dalam implementasi
101 (SMP). Salah satu hal yang berubah dalam Kurikulum 2013
adalah pola penilaian siswa yang tidak hanya
menggunakan angka, melainkan melalui penilaian otentik
dalam bentuk deskriptif.
Selain itu permasalahan mendasar lainnya adalah dari
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013
pada tingkat SMP pada tahun 2014 yang menunjukkan
bahwa salah satu kesulitan guru dalam melaksnakan
Kurikulum 2013 adalah dalam penilaian. Sekitar 60%
responden pendidik menyatakan bahwa mereka belum
dapat merancang, melaksanakan, mengolah, melaporkan,
dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Kesulitan
umum lainnya yang dialami oleh para guru adalah dalam
mengolah data penilaian dan melaporkan/menuliskan hasil
penilaian dalam rapor. Kesulitan lain yang banyak
dikeluhkan pendidik berkaitan dengan penulisan deskripsi
capaian aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.
Permasalahan lain yang juga dijadikan dasar
pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar
pada kurikulum 2013 adalah sering berubahnya peraturan
menteri pendidikan tentang standar penilaian. Sejak
pertama kali kurikulum 2013 ini di canangkan sampai
awal tahun 2017, peraturan ini sudah 5 kali mengalami
perubahan. Pertama mulai dari Permendikbud no. 66
tahun 2013 yang diterbitkan pada awal bulan Juni 2013,
yang kemudian disusul dengan Permendikbud no. 104
102
Permendikbud no. 23 tahun 2016, dan yang terakhir
adalah panduan penilaian yang dikeluarkan oleh
Kemdikbud pada bulan Mei tahun 2017. Dengan
perubahan itu maka mau tidak mau cara guru
memberikan penilaian juga harus berubah mengikuti
aturan yang baru.
b.Analisis pemakai (User analysis)
Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati
karakteristik guru dan wali kelas. Analisis ini dilakukan
dengan mempertimbangkan pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013, kemampuan guru dalam penggunaan
komputer khususnya dalam pengolahan penilaian hasil
belajar dan menggali informasi tentang seberapa penting
dan perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian. Untuk
mengetahui hal-hal tersebut diatas, peneliti memberikan
instrumen pre-research untuk mengetahui kemampuan
dan keterampilan guru serta wali kelas dalam memahami
kurikulum 2013, keterampilan penggunaan teknologi
informasi, dan mendapatkan informasi pentingnya sebuah
sistem aplikasi penilaian. Hasil pre-research ditunjukan
pada tabel 1.1. untuk pemahaman guru terhadap
kurikulum 2013, tabel 1.2. untuk keterampilan guru
terhadap penggunaan TIK, dan tabel 1.3. untuk
mengetahui pentingnya sebuah sistem aplikasi penilaian.
Hasil dari pre-research ini menyimpulkan bahwa pemahaman guru terhadap penilaian kurikulum 2013
masih perlu peningkatan, hal ini ditunjukan dengan
103 sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 72 dari 150
skor maksimal atau 72/150 x 100% = 48,17% dan
tergolong pada capaian kategori cukup.
Hasil analisis berikutnya adalah tentang keterampilan
guru terhadap penggunaan TIK. Hasil dari analisis ini
menyimpulkan bahwa keterampilan guru dalam
penggunaan TIK juga belum baik. Hal ini ditunjukan
dengan perolehan skor rata-rata dari 30 orang guru yang
dijadikan sampel hanya mendapatkan skor rata-rata 64
dari 150 skor masksimal atau 64/150 x 100% = 42,67%.
Sedangkan hasil analisis terhadap pentingnya sebuah
sistem aplikasi penilaian ini mendapatkan perolehan skor
rata-rata yang sangat tinggi yaitu 90,44 menunjukan
sangat pentingnya sebuah aplikasi penilaian yang ada di
SMP Negeri 5 Salatiga.
c.Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
tugas-tugas yang seharusnya dilakukan oleh guru dan wali kelas
terkait dengan proses penerapan produk hasil penelitian.
Diantara analisis tugas dari guru adalah menyiapkan
identitas diri peserta didik, daftar nilai bantu yang terdiri
dari nilai sikap (spiritual dan sosial), nilai pengetahuan
(penilaian harian, tugas, PTS, dan PAS), dan nilai
keterampilan yang berasal dari praktik, proyek, produk,
dan porto folio. Sedangkan hasil analisis terhadap tugas
wali kelas adalah menyiapkan biodata diri peserta didik,
daftar absensi siswa, daftar nilai ekstrakurikuler, daftar
104
Melalui observasi dan wawancara terhadap tugas guru
dan wali kelas dapat diketahui bahwa proses pengelolaan
penilaian hasil belajar yang diawali dengan pengolahan
nilai oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan akhirnya
menjadi arsip di urusan kurikulum. Sebagaimana
disampaikan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa:
“Pengolahan nilai dilakukan dengan prosedur
guru mata pelajaran mengolah nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap. Nilai pengetahuan dari hasil ulangan harian, tugas, PTS (Penilaian Tengah Semester), dan PAS (Penilaian Akhir Semester), nilai keterampilan dari hasil praktik, proyek, porto folio, dan produk, sedangkan nilai sikap spiritual dan sosial melalui observasi dengan bantuan jurnal. Kesemua nilai ini masuk pada aplikasi penilaian untuk guru mata pelajaran. Hasil pengolahan ini kemudian disetoran ke wali kelas untuk digabungkan dengan nilai dari mata pelajaran lainnya sehingga dihasilkan hasil cetak rapor. Manajemen pengelolaan penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh sekolah dilaksanakan oleh urusan kurikulum melalui petugas khusus yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah menggunakan aplikasi” (Wawancara: Kepala sekolah, 6 November 2017).
d.Analisis Konsep (Concept Analysis)
Analisis ini bertujuan untuk menentukan isi dan
kelengkapan dalam pembuatan sistem aplikasi penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013. Hasil identifikasi
terhadap konsep pembuatan sistem aplikasi penilaian ini
meliputi analisis konsep penilaian hasil belajar untuk guru
mata pelajaran berupa sistem aplikasi daftar nilai dan
105 rapor. Masing-masing terdiri dari input, proses, dan
output. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4.
Hasil Analisis Konsep
Sistem Aplikasi penilaian Hasil Belajar
Input Proses Output
Sistem Apliksi Daftar Nilai Nama Mapel, Kelas, Semester, tahun pelajaran, identutas guru, identitas kepala sekolah, KKM, input nilai sikap, input nilai pengetahuan, dan
Hasil akhir nilai sikap berupa predikat dan deskripsinya.
Hasil akhir nilai pengetahuan, predikat, dan deskripsinya. Hasil akhir nilai keterampilan, predikat dan deskripsinya. Sistem Apliksi Rapor
Kelas, semester, tahun pelajaran, identitas wali kelas, identitas kepala sekolah, input nilai mata pelajaran, input biodata siswa, input absensi siswa, input nilai ekstra kurikuler,
input catatan
prestasi, dan input catatan wali kelas.
Pengolahan nilai masing-masing mata pelajaran, pengolahan biodata siswa, dan pengolahan peringkat kelas
Print out rapor, print out cover, print out petunjuk peggunaan, print out keterangan diri peserta didik, print out peringkat, dan print out keterangan pindah.
e.Analisis Tujuan Pengembangan Sistem Manajemen Penilaian Hasil Belajar (Analysis of Objectives)
Analisis tujuan pengembangan sistem aplikasi
penilaian hasil belajar yang dilakukan adalah untuk
menghasilkan sebuah sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
106
pengembangan sistem ini adalah berupa sistem aplikasi
daftar nilai dan sistem aplikasi rapor yang disertai dengan
petunjuk teknik penggunaanya. Dengan mengetahui tujuan
ini, peneliti dapat mengetahui menu apa saja yang akan
ditampilkan dalam pembuatan sistem manajemen
penilaian hasil belajar, dan menentukan seberapa besar
tujuan pengembangan sistem ini tercapai.
Terkait dengan tujuan pengembangan sistem yang
dimaksudkan diatas, peneliti juga melakukan wawancara
terhadap penting dan perlunya sebuah sistem aplikasi
penilaian hasil belajar agar tujuan pengembangan juga
didukung oleh kepentingan guru dan sekolah untuk
mempermudah sistem pengelolaan penilaian hasil belajar.
Hasil wawancara kepala sekolah di SMP Negeri 5 Salatiga
yang menyatakan bahwa:
“Sistem manajemen pengolahan nilai sangat dibutuhkan oleh sekolah. Akan lebih baik jika pemerintah menyediakan aplikasi/sofwarenya
sehingga didapatkan model penilaian yang sama.”
(Wawancara: Kepala Sekolah, 6 November 2017).
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang
guru Prakarya yang menyatakan bahwa:
“Sistem aplikasi pengolahan nilai sangat penting dan
sangat dibutuhkan, karena jumlah kelas dan siswa yang banyak kalau tanpa aplikasi sangat menguras energi dan pikiran. Dengan adanya sistem aplikasi memberikan kemudahan bagi guru dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan nilai ke bagian
kurikulum.” (Wawancara: Guru Prakarya, 22
107 4.2.2 Tahapan Design (Perancangan)
Perancangan dalam pembuatan produk sistem
aplikasi ini meliputi:
1)Penyusunan instrumen penelitian (constructing criterion-referenced test).
Tahap ini peneliti menyusun instrumen penelitian
berupa instrumen pedoman wawancara, instrumen
observasi verifikasi produk, instrumen uji ahli dan
instrumen uji coba lapangan.
2)Pemilihan Media (media selection)
Media yang digunakan adalah berupa program microsoft
office yaitu microsoft excel sebagai dasar pembuatan
sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Alasan
menggunakan microsoft excel sebagai media pembuatan
sistem ini adalah dikarenakan data yang diolah adalah
berupa angka dan fungsi perhitungan, selain itu program
ini lebih mudah dipahami dan lebih familier bagi guru
jika dibandingkan dengan program pengolahan angka
yang lainnya.
3)Pemilihan Format (format selection)
Pemilihan format dalam pembuatan sistem aplikasi ini
sangat erat dengan pemilihan medianya. Format yang
digunakan pada program microsfot excel mengacu pada
108
4)Desain awal (initial design) a.Perencanaan
Perencanaan dalam pembuatan produk sistem
aplikasi ini meliputi dua bagian yaitu bagian kebijakan
dan kesepakatan serta bagian Teknologi Informasi dan
Komunikasinya. Untuk bagian kebijakan dan
kesepakatan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Sosialisasi penilaian kurikulum 2013 berdasarkan
permendikbud nomor 23 tahun 2017. Sosialisai
tentang penilaian kurikulum 2013 biasanya dilakukan
pada awal tahun pelajaran 2017/2018 melalui
kegiatan workshop/IHT yang fasilitasi oleh sekolah.
b)Penentuan KKM tiap mata pelajaran.
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria
ketuntasan belajar dari satuan pendidikan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada standar kompetensi lulusan. KKM merupakan
standar minimal yang harus dicapai oleh seorang
peserta didik agar mencapai batas tuntas.
Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus
merumuskannya secara bersama antara kepala
sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya.
KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan
3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
109 Dalam menentukan KKM ini sekolah memfasilitasi guru
untuk merumuskannya melalaui kegiatan MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). KKM inilah yang
nantinya dijadikan sebagai standar minimal yang harus
dicapai oleh seorang peserta didik agar mencapai batas
tuntas.
c) Penentuan butir sikap spiritual dan sosial yang dijadikan
sebagai acuan penilaian dalam proses pembelajaran oleh
sekolah.
Salah satu faktor yang penting dalam penilaian hasil
belajar adalah menentukan indikator butir sikap
spiritual dan sosial. Dalam buku panduan penilaian
yang diterbitkan oleh Kemdikbud sekolah diperbolehkan
memilih beberapa indikator sikap spiritual dan sosial
yang akan dikembangkan oleh sekolah. Oleh karena itu
sekolah harus mengadakan kesepakatan indikator apa
saja yang cocok dan sesuai untuk dikembangkan
dilingkungan sekolahnya.
Melalui forum rapat dan koordinasi yang diprakarsai
oleh urusan kurikulum SMP Negeri 5 Salatiga
menyepakati beberapa indikator penilaian sikap spiritual
dan sosial sebagai berikut:
- Indikator Sikap Spiritual: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya, memberi salam pada saat
awal dan akhir kegiatan, bersyukur atas nikmat dan
karunia Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas
110
memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, menghormati orang
lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
- Indikator Sikap Sosial: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, dan peduli.
Dalam teknis penggunaannya guru hanya memilih
diantara beberapa indikator sikap yang sudah ada yang
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dari
masing-masing kompetensi dasar yang akan
dikembangkan pada proses pembelajaran.
d)Penentuan rumusan nilai untuk sikap sosial dan
spiritual. Rumusan ini terdiri dari: 1) Rumusan nilai
akhir (NA) yang mengacu pada butir sikap spiritual dan
sosial; 2) Rumusan predikat SB (sangat baik), B (baik), C
(cukup) atau K (kurang) berdasarkan NA, predikat dan
capaian dari setiap butir sikap spiritual dan sikap sosial.
e) Penentukan rumusan nilai pengetahuan yang meliputi:
1) Rumusan NH (nilai harian) yang terdiri dari PH
(penilaian harian) dan tugas; 2) Rumusan NA (nilai akhir)
yang terdiri dari nilai harian, nilai PTS (Penilaian Tengah
Semester), nilai PAS (Penilaian Akhir Semester); 3)
Rumusan predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan
KKM tiap-tiap mapel; 4) Rumusan deskripsi capaian tiap
anak berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM,
dan PH (penilaian harian).
f) Penentuan rumusan nilai keterampilan yang meliputi: 1)
111 keterampilan dari masing-masing KD; 2) Rumusan
predikat A, B, C, atau D berdasarkan NA dan KKM
tiap-tiap mapel; 3) Rumusan deskripsi capaian tiap-tiap anak
berdasarkan perolehan nilai NA, predikat, KKM, dan
penilaian keterampilan tiap KD.
Sedangkan perencanaan dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasinya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a)Perencanaan pembuatan aplikasi penilaian untuk guru
mapel dan wali kelas yang meliputi: 1) Penentuan
program aplikasi yang digunakan dalam komputer
(Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu
tampilan; 5) Petunjuk penggunaan dari setiap menu
tampilan.
b)Perencanaan sosialisasi dan uji coba penggunaan
aplikasi sistem penilaian kepada guru dan wali kelas.
c) Perencanaan pembuatan petunjuk teknis penggunaan
sistem aplikasi penilaian.
b.Pengorganisasian
Azas-azas organizing dalam pembuatan produk
sistem aplikasi ini meliputi:
a)Tujuan
Tujuan dalam pembuatan produk sistem aplikasi ini
112
urusan kurikulum) di jenjang SMP dalam mengolah nilai
serta melaporkannya.
b)Pembagian Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja
Pembagian kerja dan sekaligus merupakan penempatan
kerja dalam manajemen penilaian hasil belajar ditingkat
sekolah adalah sebagai berikut: 1) Penanggung jawab:
kepala sekolah; 2) Ketua: wakil kepala sekolah urusan
kurikulum; 3) Sekretaris: koordinator urusan kurikulum;
4) Anggota: anggota urusan kurikulum, wai kelas dan
guru mata pelajaran.
c) Wewenang dan Tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawab manajemen penilaian
hasil belajar di SMP Negeri 5 Salatiga adalah sebagai
berikut:
- Kepala sekolah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab secara umum atas keberhasilan
sebuah manajemen penilaian hasil belajar mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai
pada proses pengawasan.
- Wakil kepala sekolah urusan kurikulum sebagai ketua mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
atas keterlaksanaan dari sebuah program, dalam hal
ini adalah memastikan bahwa penilaian hasil belajar
bisa dilaksanakan di sekolah dengan baik.
113 jawab atas keadministrasian sistem penilaian hasil
belajar agar bisa terdokumentasikan dengan baik.
- Anggota urusan kurikulum, wali kelas dan guru mata pelajaran bertanggung jawab untuk membantu
atas keterlaksanaan sistem penilaian hasil belajar
supaya tujuan dari sebuah program dapat tercapai.
d)Pelimpahan Wewenang
Pelimpahan wewenang terhadap pembuatan aplikasi
sistem pengolahan nilai kurikulum 2013 diserahkan
kepada seorang wakil kepala sekolah urusan kurikulum
untuk bisa membuat, melaksanakan dan memastikan
penggunaannya pada saat dibutuhkan oleh guru mata
pelajaran dan wali kelas.
Disamping pengorganisasian orang atau personalia,
dalam manajemen penilaian hasil belajar juga menyangkut
pengorganisasian perlengkapan yang mendukung
tercapainya tujuan dari fungsi manajemen. Dalam
pembuatan produk sistem aplikasi ini pengorganisasian
yang dilakukan terkait perlengkapan adalah perlengkapan
teknologi informasi dan komunikasi yang menyangkut
penggunaan komputer dan printer yang digunakan untuk
mendukung proses pembuatan produk sistem aplikasi
penilaian hasil belajar. Pengorganisasian perlengkapan
114
Tabel 4.5.
Pengelolaan Sarana TIK
No Jenis Komputer Fungsi
1 Komputer dan printer (LAB 1 dan LAB 2
Proses pembelajaran khususnya untuk siswa dan guru BTIK dalam melakukan tugas bimbingannya kepada teman sejawat.
2 Komputer dan printer (R. Perpustakaan)
Mengelola perpustakaan dan literatur buku perpustakaan. 3 Komputer dan Printer
(R. Guru)
Membantu guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diantaranya adalah untuk mengelola penilaian hasil belajar.
4 Komputer dan printer (R. Tata Usaha)
Mengelola kearsipan dan inventaris sekolah
5 Komputer dan printer (R. BK)
Membantu tugas guru BK dalam administrasi dan program
konseling. 6 Komputer dan printer
(R. Kurikulum)
Mengelola administrasi dan program urusan kurikulum. 7 Komputer dan printer
(R. Kepala Sekolah)
Membantu pengelolaan manajemen sekolah. 8 Komputer Labtop
(Moving)
Sebagai cadangan untuk membantu semua urusan sekolah.
c. Pelaksanaan
Dalam pembuatan sebuah produk berupa sistem
aplikasi penilaian hasil belajar, diperlukan beberapa
langkah pelaksanaan dari rencana yang sudah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya bisa
115 Tabel 4.6.
Matrik langkah-langkah pembuatan produk
No Rencana Program Waktu
pelaksanaan Personil A Bagian Kebijakan dan Kesepakatan
1. Perencanaan sosialisasi
penilaian kurikulum 2013 berdasarkan permendikbud no. 23 tahun 2017
2. Penentuan KKM tiap mata
pelajaran
3. Penentuan butir sikap spiritual
dan sosial
4. Penentuan rumusan nilai
untuk sikap sosial dan spiritual
Agustus 2017 Waka Urusan
Kurikulum
5. Penentuan rumusan nilai
pengetahuan
Agustus 2017 Waka Urusan
Kurikulum
6. Penentuan rumusan nilai
keterampilan
Agustus 2017 Waka Urusan
Kurikulum B Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Perencanaan pembuatan
sistem aplikasi penilaian untuk guru mapel dan wali kelas yang meliputi: 1) Penentuan program aplikasi yang digunakan dalam komputer (Microsoft Excel); 2) Penentuan tampilan menu program aplikasi; 3) Pembuatan hiperlink dari tampilan setiap menu; 4) Rumusan program dari masing-masing menu tampilan; 5) Petunjuk
penggunaan dari setiap menu tampilan.
September 2017
Peneliti
2. Evaluasi dan pengawasan
terhadap pembuatan sistem aplikasi penilaian.
September 2017
Peneliti, Pakar Penilaian, pakar IT, waka kurikulum, guru dan wali kelas
3. Sosialisasi dan uji coba
penggunaan sistem aplikasi penilaian kepada guru dan wali kelas.
Oktober 2017 Waka Urusan
Kurikulum, peneliti, guru dan wali kelas
4. Pembuatan petunjuk teknis
penggunaan sistem aplikasi penilaian.
Nopember 2017
Peneliti
5. Rekomendasi penggunaan
sistem aplikasi penilaian
Desember 2017
116
d. Pengawasan
Dalam proses pembuatan sistem aplikasi penilaian
tidak terlepas dengan adanya pengendalian atau kontrol
terhadap standar penilaian yang digunakan dalam
pembuatan sistem aplikasi ini. Sebagai acuan/standar
dalam pembuatan sistem aplikasi ini adalah mengacu pada
permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar
penilaian dan panduan penilaian pendidik dan satuan
pendidikan tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Kemdikbud.
Demikian juga dalam proses pelaksanaan pembuatan
sistem aplikasi ini, peneliti mengadakan proses uji coba
penggunaan dan uji pakar yang terdiri dari pakar penilaian
dan pakar IT. Dengan adanya proses kontrol/pengendalian
ini diharapkan adanya perbaikan-perbaikan terhadap
sistem aplikasi penilaian ini, sehingga sistem aplikasi ini
memang sudah benar-benar sesuai dengan standar yang
ada.
4.2.3 Tahapan Development (Pengembangan)
a. Evaluasi Penggunaan Sistem Pengolahan Nilai Berbasis Teknologi Informasi
a.Uji Ahli/Pakar Penilaian
117 Hasil uji ahli diperoleh melalui lembar uji ahli yang sudah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi penilaian hasil belajar.
Adapun saran yang disampaikan oleh pakar adalah sebagai berikut:
1.Tampilan dilayar komputer kecil 2.Huruf terlalu kecil
3.Konversi nilai sikap/afektif dalam angka
Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2
instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang
Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor.
Untuk instrumen Aplikasi Daftar Nilai terdapat 35 item
pernyataan dan 39 item pernyaaan untuk Aplikasi Rapor.
Dibawah ini adalah data hasil uji ahli penilaian
terhadap aplikasi daftar nilai.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Daftar Nilai
NO Yang diamati/pernyataan Rerata
Skor Klasifikasi
1. Bagian Halaman Depan (HOME) 4 Baik
2. Cover 4 Baik
3. Nilai Pengetahuan 4 Baik
4. Nilai Keterampilan 4 Baik
5. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial 3,75 Baik
6. Hasil Akhir/Daftar Nilai Rapor 4 Baik
7. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
3,5 Baik
Rata-rata 3,89 Baik
118
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian nilai sikap
spiritual dan sosial yang memperoleh rerata skor sebesar
3,75 dan bagian tampilan dan kemudahan penggunaan
aplikasi daftar nilai yang memperoleh rerata skor sebesar
3,5. Sedangkan bagian yang lainnya semuanya
mendapatkan rerata skor 4.
Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas
terhadap 2 hal yang masih perlu dikembangkan dan
diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Daftar Nilai Pada Bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
A. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial
1. Kesesuaian identitas dengan bagian halaman depan (HOME)
4 Baik
2. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
4 Baik
3. Kesesuaian indikator sikap spiritual dan sosial dengan buku panduan penilaian dari Kemdikbud
3 Cukup
4. Kesesuaian predikat dengan capaian nilai akhir
4 Baik
Rerata skor 3,75 Baik
B. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai 1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang
digunakan
119
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan
2 Kurang
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik 4. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
4 Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 3 Cukup 6. Kemudahan penggunaan aplikasi daftar
nilai
5 Sangat Baik
Rerata skor 3,5 Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan: Pedoman Skor Penilaian
Data Kualitatif Skor
SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5
B (Baik)/Layak 4
C (Cukup) 3
K (Kurang) 2
SK (Sangat Kurang) 1
Selanjutnya hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi
rapor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor
NO Yang diamati/pernyataan Rerata
Skor Klasifikasi
1. Bagian Halaman Depan (HOME) 3,5 Baik
2. Cover Rapor/Cover 1 3,5 Baik
3. Identitas Sekolah/Cover 2 4 Baik
4. Petunjuk Pengisian Rapor/Cover 3 4 Baik
5. Biodata Siswa 3,5 Baik
6. Keterangan Diri Peserta Didik 3,3 Cukup
7. Input Nilai Mapel 4 Baik
8. Rapor 4 Baik
9. Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai 4 Baik
10. Leger 4 Baik
14. Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Rapor
3,7 Baik
Rata-rata 3,82 Baik
120
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.7. dapat
dijelaskan bahwa terdapat 5 hal yang masih perlu
dikembangkan dan diperbaiki yaitu pada bagian halaman
depan (HOME), cover rapor/cover 1, biodata siswa,
keterangan diri peserta didik, tampilan dan kemudahan
penggunaan aplikasi rapor. Dari kelima hal tersebut
semunya mendapatkan rerata skor di bawah 4. Sedangkan
bagian yang lainnya semuanya mendapatkan rerata skor 4.
Lebih lanjut jika diperjelas dari hasil penelitian diatas
terhadap 5 hal yang masih perlu dikembangkan dan
diperbaiki dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10.
Hasil Uji Ahli Penilaian Terhadap Aplikasi Rapor pada bagian yang perlu dikembangkan dan diperbaiki.
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
A. Halaman Depan (HOME)
1. Kelengkapan identitas 4 Baik
2. Ketepatan penggunaan logo/gambar 4 Baik 3. Kesesuaian penggunaan waktu (hari,
bulan dan tahun)
4 Baik
4. Kesesuaian penggunaan dasar hukum penilaian
4 Baik
5. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan
3 Cukup
6. Kelengkapan daftar menu yang dibutuhkan
121
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
Rerata skor 3,5 Baik
B. Cover Rapor/Cover 1
1. Kesesuaian identitas anak dengan biodata siswa
3 Cukup
2. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik
Rerata skor 3,5 Baik
C. Biodata Siswa
1. Kelengkapan identitas sekolah 4 Baik
2. Kelengkapan input biodata siswa 3 Cukup
Rerata skor 3,5 Baik
D. Keterangan Diri Peserta Didik
1. Kelengkapan keterangan diri peserta didik
3 Cukup
2. Kesesuaian keterangan diri peserta didik dengan input biodata siswa.
3 Cukup
3. Kemudahan pencetakan/print out 4 Baik
Rerata skor 3,3 Baik
E. Tampilan dan Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Rapor
1. Ketepatan pemilihan jenis huruf yang digunakan
3 Cukup
2. Ketepatan pemilihan ukuran tulisan (teks) yang digunakan
3 Cukup
3. Ketepatan pemilihan gambar/logo 4 Baik 4. Ketepatan pemilihan warna tulisan
dengan latar belakang (background)
4 Baik
5. Tampilan aplikasi daftar nilai menarik 4 Baik 6. Kemudahan penggunaan aplikasi rapor 4 Baik
Rerata skor 3,7 Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan: Pedoman Skor Penilaian
Data Kualitatif Skor
SB (Sangat Baik)/Sangat Layak 5
B (Baik)/Layak 4
C (Cukup) 3
K (Kurang) 2
122
b.Uji Ahli/Pakar TIK
Uji ahli yang kedua adalah pakar TIK dilakukan oleh
Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen UKSW
Fakultas Teknologi Informasi. Uji ahli dilakukan dalam
upaya untuk memperoleh masukan terhadap sistem
aplikasi pengolahan nilai supaya pada saat produk ini
digunakan bisa memberikan hasil yang maksimal bagi guru
dan wali kelas dalam mengolah penilaian hasil belajar.
Hasil uji coba produk diperoleh melalui lembar uji ahli yang
sudah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan uji ahli yang
dilakukan oleh pakar mendapat berbagai tanggapan
berupa saran dalam rangka memperbaiki sistem aplikasi
penilaian hasil belajar. Adapun saran yang disampaikan
oleh pakar adalah panduan penggunaan lebih dibuat
sistematis dan berurutan.
Dari instrumen yang peneliti berikan, ada 2
instrumen yang perlu divalidasi yaitu instrumen tentang
Aplikasi Daftar Nilai dan instrumen tentang Aplikasi Rapor
yang masing-masing berjumlah 14 item pernyataan.
Dibawah ini adalah data hasil uji ahli tik terhadap
aplikasi daftar nilai.
Tabel 4.11.
Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Daftar Nilai
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang digunakan
4 Baik
3. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)
4 Baik
123
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
6. Ketepatan penggunaan rumus
perhitungan
5 Sangat Baik
7. Ketepatan penggunaan fungsi pada rumusan perhitungan
5 Sangat Baik
8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian yang meliputi nilai sikap, nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan beserta predikat dan deskripsinya
5 Sangat Baik
9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik 10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik
11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik
12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik
13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan mudah dipahami
5 Sangat Baik
14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 5 Sangat Baik
Rerata Skor 4,5 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Untuk Aplikasi Daftar Nilai pakar ini memberikan
nilai 5 untuk 7 pernyataan, dan nilai 4 untuk 6
pernyataan. Bila dirata-rata maka diperoleh nilai 4,5
artinya aplikasi ini nilainya sangat baik/sangat layak
digunakan.
Sedangkan hasil uji ahli TIK untuk Aplikasi Rapor
124
Tabel 4.12.
Hasil Uji Ahli TIK Terhadap Aplikasi Rapor
NO Yang diamati/pernyataan Skor Klasifikasi
1. Tulisan (teks) mudah dibaca 4 Baik
2. Ketepatan pemilihan ukuran huruf yang digunakan
5 Sangat Baik
3. Ketepatan pemilihan warna tulisan dengan latar belakang (background)
5 Sangat
Baik 4. Ketepatan penempatan tata letak gambar 4 Baik 5. Ketepatan penempatan tata letak menu 4 Baik
6. Ketepatan penggunaan rumus
perhitungan
5 Sangat Baik
7. Ketepatan penggunaan fungsi pada rumusan perhitungan
5 Sangat Baik
8. Kelengkapan kebutuhan hasil penilaian yang meliputi nilai sikap, nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan beserta predikat dan deskripsinya
5 Sangat Baik
9. Penggunaan bahasa mudah dimengerti 5 Sangat Baik 10. Kejelasan informasi petunjuk penggunaan 4 Baik
11. Tampilan layout sudah baik 4 Baik
12. Tampilan aplikasi menarik 4 Baik
13. Menu yang ada dalam aplikasi jelas dan mudah dipahami
4 Sangat Baik
14. Penggunaan aplikasi daftar nilai mudah 4 Sangat Baik
Rerata Skor 4,4 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
dirata-rata maka diperoleh nilai 4,4 artinya aplikasi ini
125 Selanjutnya jika diakumulasikan antara kedua pakar
yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd dan Dr. Sri Yulianto, S.Si.
M.Kom dihasilkan nilai rata-rata masing-masing seperti
data di bawah ini:
Tabel 4.13.
Penilaian Pakar Terhadap Aplikasi Daftar Nilai dan Aplikasi Rapor
No Nama Pakar Aspek Yang Dinilai
Rata-rata
1 Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Daftar Nilai 3,9 Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Daftar Nilai 4,5
Akumulasi Rata-rata 4,2
2. Prof. Dr. Slameto, M.Pd Aplikasi Rapor 3,8 Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom Aplikasi Rapor 4,4
Akumulasi Rata-rata 4,1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa secara
akumulasi aplikasi daftar nilai ini memperoleh nilai
rata-rata 4,2 dan aplikasi rapor memperoleh nilai rata-rata-rata-rata 4,1.
Oleh karena kedua pakar memberikan kesimpulan akhir
bahwa kedua aplikasi ini layak digunakan untuk
mengambil data dengan revisi sesuai saran. Selanjutnya
peneliti melakukan revisi sesuai saran dan bisa
ditingkatkan ke tahapan uji coba terbatas.
b. Revisi Desain Produk
Berdasarkan saran dan rekomendasi para pakar baik
pakar penilaian maupun pakar TIK, maka sebelum produk
ini dipergunakan untuk melakukan uji coba terbatas perlu
dilakukan revisi. Adapun hal-hal yang perlu direvisi adalah
126
1.Peneliti mencoba mengubah tampilan layar menjadi lebih
besar dari sebelumnya. Tampilan pada layar ini bisa
diubah sesuai dengan selera pemakai dengan mengatur
view tampilan melalui perintah klik view-kemudian pilih zoom - kemudian pilih prosentase pada tab menu dibawah ini sesuai dengan selera seperti tampilan
dibawah ini kemudian klik ok.
Gambar 4.1 : Menu Tab Zoom
2.Tampilan teks (huruf) yang kecil sudah secara otomatis
teratasi dengan cara yang sama dengan di atas.
3. Konversi nilai sikap/afektif dalam angka adalah salah satu cara untuk mengetahui capaian sikap anak. Dalam
buku panduan penilaian yang diterbitkan oleh
Kemdikbud untuk penilaian sikap anak dari “kurang,
cukup, baik, dan baik sekali” adalah dengan
menggunakan konversi angka 1 sampai 4, yaitu angka 1
untuk sikap kurang, angka 2 untuk sikap cukup, angka
3 untuk sikap baik dan angka 4 untuk sikap baik sekali.
Sehingga peneliti tidak perlu mengubah konversi nilai
127 4.Peneliti merubah petunjuk penggunaan yang ada
menjadi lebih sistematis sesuai dengan yang disarankan
dari pakar TIK.
c. Uji Coba Lapangan terhadap Sistem Penilian Hasil Belajar Berbasis Teknologi Informasi Setelah sistem aplikasi penilaian hasil belajar
dirubah sesuai dengan saran dari para pakar, maka
aplikasi ini siap untuk diujicobakan dalam pelaksanaan
pengolahan nilai di akhir semester gasal ini. Sebelum
ujicoba dilaksanakan peneliti menyelenggarakan pelatihan
kepada seluruh guru dan wali kelas. Pelatihan ini dihadiri
oleh sebagian besar guru dan wali kelas, ada beberapa
guru yang kebetulan pada saat itu sedang ijin dan tugas
dinas keluar sehingga tidak bisa mengikuti pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan setelah
pelaksanaan kegiatan ujian/tes akhir semester gasal tahun
pelajaran 2017/2018 pada hari pertama tepatnya tanggal 6
Desember 2017. Pelatihan ini dilaksanakan di ruang guru,
selama kegiatan pelatihan semua peserta mengikuti dengan
antusias. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami cara
penggunaan sistem aplikasi yang sudah ada. Pelatihan ini
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama untuk
sistem aplikasi daftar nilai, dan tahap kedua untuk sistem
aplikasi rapor. Pada akhir pelatihan peneliti membagikan
instrumen untuk mengetahui kelayakan penggunaan
sistem aplikasi. Instrumen ini dibagi menjadi dua yaitu
instrumen terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar
128
aplikasi rapor. Instrumen kelayakan penggunaan aplikasi
daftar nilai diberikan kepada 11 orang guru yang mewakili
11 mata pelajaran. Sedangkan instrumen instrumen
kelayakan penggunaan aplikasi rapor diberikan kepada 12
orang wali kelas yang terdiri dari 4 orang wali kelas VII, 4
orang wali kelas VIII, dan 4 orang wali kelas IX.
Dari hasil instrumen uji kelayakan penggunaan
sistem aplikasi daftar nilai dapat disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.14.
Kelayakan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
A Bagian Halaman Depan (HOME)
1. Kesesuaian
129
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
7. Kelengkapan KKM
mata pelajaran 0 0 0 2 9 53
Sangat Baik 8. Kelengkapan tab
menu (tab cover, tab input data siswa, tab nilai pengetahuan, tab nilai
keterampilan, tab nilai sikap dan tab hasil akhir)
0 0 0 3 8 52 Sangat
10. Tampilan aplikasi
penilaian menarik 0 0 1 7 3 46
B Cover Daftar Nilai
1. Kesesuaian judul
cover dan logo 0 0 1 4 6 49 mapel (Nama, NIP, Pangkat gambar logo edisi revisi 2017
1. Kesesuaian judul
130
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
(isian nomor, NIS, dan nama siswa)
Baik
D Nilai Pengetahuan
1. Kesesuaian 3. Kesesuaian input
KD/Bab/Materi 0 0 1 7 3 46 rata PH, rata-rata tugas, Penilaian Harian, dan Nilai Akhir)
E Nilai Keterampilan
131
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
3. Kesesuaian input nilai keterampilan
F Nilai Sikap Spiritual
132
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
G Nilai Sikap Sosial
1. Kesesuaian nilai sikap sosial dengan tampilan 2. Kelengkapan hasil
nilai pengetahuan (angka, predikat, dan deskripsi)
0 0 3 3 5 46 Sangat
Baik 3. Kelengkapan hasil
nilai keterampilan (angka, predikat, dan deskripsi)
0 0 3 4 4 45 Sangat
Baik 4. Kelengkapan hasil
nilai sikap
spiritual (predikat dan deskripsi)
0 0 3 4 4 45 Sangat
Baik
5. Kelengkapan hasil nilai sikap sosial (predikat dan
133
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
I Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Daftar Nilai
1. Ketepatan tulisan (teks) yang digunakan
5. Tampilan aplikasi daftar nilai
Rata-rata 47,82 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan:
Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 0 - 11 = Tidak Baik Angka 12 - 22 = Kurang Baik Angka 23 - 33 = Cukup
Angka 34 - 44 = Baik
Angka 45 - 55 = Sangat Baik
Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan
penggunaan sistem aplikasi rapor dapat disajikan pada
134
Tabel 4.15.
Kelayakan Penggunaan Aplikasi Rapor
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
A Bagian Halaman Depan (HOME)
1. Kelengkapan bulan dan tahun)
0 0 0 9 3 51 Sangat daftar menu yang dibutuhkan
0 0 1 5 6 53 Sangat
Baik
B Cover Rapor/Cover 1
1. Kesesuaian
C Identitas Sekolah/Cover 2
1. Kesesuaian dan kelengkapan identitas sekolah
0 0 0 7 5 53 Sangat
Baik
D Petunjuk Pengisian/Cover 3
135
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
E Biodata Siswa
1. Kelengkapan
F Keterangan Diri Peserta Didik
1. Kelengkapan
G Input Nilai Mapel
1. Kelengkapan data input seluruh
1. Kelengkapan dan kesesuaian
3. Ketepatan isian
data rapor 0 0 0 9 3 51 mulai dari angka, predikat, dan deskripsi masing-masing mapel.
0 0 0 10 2 50 Sangat
136
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
I Catatan Prestasi Yang Telah Dicapai
1. Kesesuaian format yang ada pada buku
1. Kelengkapan isian
data 0 0 0 8 4 52
Sangat Baik 2. Kesesuaian data
dengan format
3. Keefektifan dalam mengetahui
L Keterangan Pindah Sekolah (masuk/keluar)
137
No Pernyataan
Skor dan Responden Jmlh
(skor x
M Catatan Wali Kelas
1. Kesesuaian isian data dengan format yang ada pada buku
N Tampilan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Rapor
1. Ketepatan tulisan (teks) yang digunakan
5. Tampilan aplikasi daftar nilai
Rata-rata 51,85 Sangat
Baik
Sumber: Data primer diolah
Keterangan:
Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 0 - 12 = Tidak Baik Angka 13 - 24 = Kurang Baik Angka 25 - 36 = Cukup
Angka 37 - 48 = Baik
138
4.2.4 Disseminate (Penyebaran)
Setelah melalui tahapan pengembangan (Develop), yang terdiri dari uji ahli penilaian dan ahli TIK disertai
dengan revisi dan perbaikan terhadap produk yang
dilanjutkan dengan uji kelayakan, maka proses
desiminasipun dapat dilakukan. Kegiatan desiminasi atau penyebaran terhadap pengembangan sistem manajemen
penilaian hasil belajar kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi di SMP dilakukan melalui pelatihan untuk guru
dan wali kelas pada saat pengolahan penilaian hasil belajar
di akhir semester gasal tahun 2017/2018.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh urusan kurikulum
pada tanggal 6 Desember 2017 setelah kegiatan PTS
(Penilaian Tengah Semester) hari pertama. Kegiatan ini
ditujukan kepada seluruh guru SMP Negeri 5 dengan
tujuan untuk me-review kembali bagaimana cara melakukan pengolahan penilaian hasil belajar pada
kurikulum 2013 untuk guru mata pelajaran dan juga wali
kelas dengan menggunakan aplikasi daftar nilai dan
aplikasi rapor. Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan
penjelasan penggunaan aplikasi pengolahan nilai untuk
guru mata pelajaran terlebih dulu kemudian dilanjutkan
dengan penjelasan mengenai aplikasi rapor untuk wali
kelas. Sebelum menyampaikan penjelasan peneliti
membagikan instrumen kelayakan penggunaan aplikasi
kepada 11 guru mata pelajaran dan 12 wali kelas sebagai
139 Hasil uji kelayakan terhadap penggunaan aplikasi
daftar nilai yang diberikan kepada 11 guru mata pelajaran
disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.16.
Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Daftar Nilai Kepada 11 Guru Mata Pelajaran.
No Responden Total Skor Rata-rata
1 Responden 1 233 4,24
2 Responden 2 262 4,82
3 Responden 3 232 4,21
4 Responden 4 210 3,81
5 Responden 5 254 4,62
6 Responden 6 249 4,53
7 Responden 7 204 3,71
8 Responden 8 227 4,13
9 Responden 9 261 4,75
10 Responden 10 275 5
11 Responden 11 275 5
Akumulasi rata-rata 4,44
Sumber: Data primer diolah
Keterangan : Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat kurang
Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui
bahwa hasil uji kelayakan terhadap sistem aplikasi daftar nilai dari sebanyak 11 guru mata pelajaran hanya 2 guru
yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan yang
140
akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,44. Dari hasil
akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa para guru dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat layak
untuk digunakan.
Sedangkan dari hasil instrumen uji kelayakan penggunaan sistem aplikasi rapor yang diberikan kepada
12 wali kelas dapat disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.17.
Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Rapor Kepada 12 Wali Kelas
No Responden Total Skor Rata-rata
1 Responden 1 195 5
2 Responden 2 184 4,71
3 Responden 3 179 4,59
4 Responden 4 165 4,23
5 Responden 5 163 4,18
6 Responden 6 165 4,23
7 Responden 7 165 4,23
8 Responden 8 155 3,97
9 Responden 9 152 3,90
10 Responden 10 162 4,15
11 Responden 11 167 4,28
12 Responden 12 158 4,05
Akumulasi rata-rata 4,29
Sumber: Data primer diolah
Keterangan :
Tabel Pengubahan skor rata-rata menjadi nilai kualitatif.
Rerata Skor Klasifikasi
>4,2 Sangat baik /Sangat layak >3,4 -4,2 Baik / layak
>2,6 – 3,4 Cukup >1,8 – 2,6 Kurang
141 Berdasarkan hasil uji kelayakan terhadap sistem
aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas hanya 2 orang wali
kelas yang memberi nilai dibawah rata-rata 4, sedangkan
yang lainnya memberikan nilai rata-rata diatas 4, bahkan
ada 1 orang wali kelas yang memberikan nilai rata-rata 5,
sehingga akumulasi nilai rata-ratanya sebesar 4,29. Dari
hasil akumulasi rata-rata ini dapat disimpulkan bahwa
para wali kelas dimudahkan dan sistem aplikasi ini sangat
layak untuk digunakan.
Untuk melengkapi dan memperjelas data hasil
penelitian terhadap kelayakan penggunaan aplikasi daftar
nilai dan aplikasi rapor, peneliti melengkapi dengan
diagram batang seperti dibawan ini:
Gambar 4.2
142
Kelayakan Aplikasi Rapor
Melalui kegiatan tersebut sekolah telah berupaya
untuk melakukan sosialisasi maupun penyebaran terhadap
pengembangan hasil penelitian. Hasil penyebaran
diwujudkan dengan dicetaknya laporan pencapaian hasil
pencapaian kompetensi peserta didik semester gasal tahun
pelajaran 2017/2018 yang dibagikan kepada siswa pada
hari Sabtu, tanggal 16 Desember 2017.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka pada bab II dan hasil
penelitian pada bab IV, dijelaskan bahwa model
pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah
model pengembangan 4D yang dilakukan melalui tahapan
define (pendefinisian), design (perancangan), develop
143 4.3.1 Define Sebagai Dasar Pengembangan Produk
Pada tahapan define (pendefinisian) peneliti mencoba
untuk menganalisis beberapa faktor kebutuhan guru, wali
kelas dan sekolah pada umumnya terhadap pengolahan
penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013. Konsep
pengembangan produk sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
tidak terlepas dari hal yang melatarbelakangi
pengembangan produk tersebut. Langkah penetapan
pengembangan ini dilatar belakangi oleh kompleksnya
model penilaian pada kurikulum 2013 yang menjadikan
kesulitan guru, wali kelas serta sekolah dalam pengolahan
nilai terutama penilaian secara kualitatif atau deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap identifikasi
kebutuhan dan pentingnya sebuah sistem aplikasi
penilaian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa sekolah
sangat membutuhkan adanya sistem aplikasi penilaian
hasil belajar guna mempermudah dan membantu guru,
wali kelas dan sekolah dalam melaporkan hasil pencapaian
kompetensi peserta didik. Hal ini dapat dipahami karena
tugas guru bagi sekolah yang menerapkan kurikulum 2013
dalam hal penilaian sangatlah banyak. Untuk itu agar
seorang guru tidak terbebani dalam hal pengolahan
penilaian hasil belajar perlu kiranya dibuatkan sebuah
sistem aplikasi penilaian hasil belajar. Hal ini sesuai
144
Jogiyanto (2005:149) yang menyebutkan bahwa “Software
aplikasi adalah perangkat lunak aplikasi (aplication
software) yang berfungsi untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam aplikasi tertentu yang dibuat oleh
pabrik pembuat perangkat lunak aplikasi.”
Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti
lakukan kepada Kepala Sekolah, koordinator urusan
kurikulum dan beberapa orang guru yang mewakili
masing-masing mata pelajaran terhadap penting dan
perlunya sebuah sistem aplikasi penilaian, rata-rata
mengatakan sangatlah penting dan perlu adanya sistem
aplikasi penilaian hasil belajar. Sistem ini diharapkan
dapat membantu dan mempermudah guru dalam
pengolahan penilaian hasil belajar serta memberikan
deskripsi atau catatan untuk setiap aspek penilaian,
sehingga proses penilaiannya menjadi lebih cepat dan
akurat.
Mendukung pernyataan diatas penelitian serupa yang
dilakukan oleh Uliani, R (2014) yang berjudul
“Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Berbasis Kurikulum 2013”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013
dikembangkan untuk membantu guru dalam proses
penilaian dan memberikan informasi nilai hasil studi siswa.
Sistem informasi penilaian berbasis kurikulum 2013 dapat
145 catatan untuk setiap aspek mata pelajaran, serta
membantu guru dalam perhitungan nilai sehingga menjadi
lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan perhitungan
nilai secara manual.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah, dalam
penelitian ini aplikasi yang dibuat berbasis program
microsoft excel yang dibuat dengan tampilan yang menarik
dan praktis, sehingga lebih mudah difahami dan dianggap
lebih familier oleh para guru. Disamping itu aplikasi ini
tidak membutuhkan jaringan internet sehingga bisa
dikerjakan dimanapun dan kapanpun tanpa
ketergantungan dengan jaringan internet. Selain itu
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah sistem
pengolahan penilaian untuk kurikulum sebelum kurikulum
2013 diterapkan, sehingga kekomplekan sistem penilaian
yang ada belum serumit penilaian pada kurikulum 2013.
Berangkat dari kondisi tersebut maka peneliti merasa
perlu untuk mengembangkan sistem penilaian yang ada
menjadi sebuah sistem penilaian yang lebih baik dari
sebelumnya. Pengembangan ini juga ditunjang dengan
perubahan regulasi atau aturan tentang panduan penilaian
yang diterbitkan oleh Kemdikbud yang dikeluarkan pada
awal tahun pelajaran 2017/2018. Terkait dengan
perubahan peraturan itu, maka mau tidak mau sistem
aplikasi yang ada sebelumnya harus dirubah mengikuti
146
4.3.2 Design Sebagai Tahapan Perancangan Produk Perancangan atau Design dalam pengembangan
sistem manajemen penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 berbasis teknologi informasi didasarkan atas tahapan
define dalam pengolahan penilaian hasil belajar yang masih
menjadi permasalahan bagi guru, wali kelas serta sekolah
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya
dalam melaksanakan penilaian. Melalui tahapan desain
pengembangan ini diharapkan pengolahan penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 dapat dikelola dengan baik,
tepat, lengkap, dan mudah digunakan dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Hal ini senada dengan pendapat Uno dan
Lamatenggo (2011:57) yang mengemukakan bahwa
teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Dengan demikian rancangan desain yang dibuat pada
pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar
pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi menjadi
sebuah dasar dalam pembuatan produk. Namun demikian
desain dari pengembangan produk ini masih bersifat
147 dibuktikan dan diuji coba. Menurut Sugiyono (2011) desain
rancangan dari sebuah sistem sifatnya masih sementara,
karena perlu diuji dan dibuktikan melalaui
pengujian-pengujian.
Desain pengembangan sistem manajemen penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi melalui beberapa tahapan yaitu: 1) Penyusunan
instrumen penelitian; 2) Pemilihan media yaitu
menggunakan program microsoft excel sebagai dasar pembuatan produk; 3) Pemilihan format yang mengacu
pada unsur kemudahan penggunaan dan daya tarik
tampilan; 4) Desain awal yang berisi instruksi-instruksi
penting yang akan digunakan pada pembuatan produk.
Desain rancangan akhir sistem manajemen penilaian
hasil belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi
informasi adalah berupa sistem aplikasi daftar nilai untuk
guru mata pelajaran dan sistem aplikasi rapor untuk wali
kelas. Sistem ini dijalankan melalui program microsoft office
yaitu microsoft excel. Rancangan ini diharapkan dapat
memberikan sebuah solusi dari permasalahan guru, wali
kelas serta sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 khususnya dalam penilaian, sehingga
diperoleh hasil pelaporan penilaian yang tepat, lengkap dan
148
4.3.3 Development Sebagai Tahapan Pengembangan Produk
Pengembangan sistem manajemen penilaian hasil
belajar pada kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi
dilakukan setelah selesai tahapan perancangan terhadap
desain produk penelitian. Pada langkah development
(pengembangan) peneliti meminta kepada pakar penilaian
dan pakar TIK untuk melakukan uji coba produk. Hal
tersebut dilakukan dalam rangka melakukan penilaian
sekaligus validasi terhadap desain produk yang telah
dibuat. Hasil uji coba ini dipergunakan untuk pengambilan
data dengan beberapa revisi sesuai dengan saran.
Selanjutnya peneliti melangkah pada uji coba terbatas.
Hal ini sesuai dengan model pengembangan yang
disarankan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.
Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) bahwa Tahap
pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk
pengembangan yang dilakukan melalui dua langkah, yakni:
(1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan
revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing).
Berdasarkan pada hasil uji validasi para pakar yaitu
Prof. Dr. Slameto, M.Pd seorang dosen UKSW selaku pakar
penilaian dan Dr. Sri Yulianto, S.Si., M.Kom, seorang dosen
149 dapat dijelaskan bahwa hasil uji ahli telah dipaparkan para
ahli memberikan penilaian terhadap produk sistem aplikasi
daftar nilai dan sistem aplikasi rapor.
Hasil uji ahli penilaian terhadap aplikasi daftar nilai
menunjukan hasil rata-rata yang sudah baik yaitu dengan
perolehan skor rata-rata sebesar 3,89. Uji ahli penilaian
selanjutnya adalah pada aplikasi rapor. Hasil uji ahli ini
menunjukan rata-rata skor yang sudah baik yaitu 3,82.
Dari hasil uji ahli ini dapat disimpulkan bahwa kedua
aplikasi baik aplikasi daftar nilai maupun aplikasi rapor
sudah baik dan layak digunakan, namun masih ada
beberapa hal yang perlu dikembangkan atau diperbaiki.
Hasil uji ahli berikutnya adalah ahli TIK. Hasil uji
ahli TIK terhadap aplikasi daftar nilai menunjukan hasil
rata-rata yang sudah sangat baik yaitu dengan perolehan
skor rata-rata sebesar 4,5. Sedangkan hasil uji ahli TIK
terhadap aplikasi rapor juga menunjukan hasil rata-rata
yang sudah sangat baik yaitu dengan skor rata-rata
sebesar 4,4. Dari uji ahli/pakar TIK baik untuk aplikasi
daftar nilai dan aplikasi rapor secara umum dapat
disimpulkan bahwa kedua aplikasi sudah sangat layak
untuk digunakan.
Dan jika hasil validasi dari kedua ahli digabungkan
dan dirata-rata, untuk aplikasi daftar nilai rata-ratanya
adalah 4,2 sedangkan untuk aplikasi rapor mendapatkan
150
ahli memberikan kesimpulan bahwa sistem aplikasi ini
layak digunakan untuk mengambil data dan uji coba
terbatas dengan revisi sesuai saran.
Selanjutnya peneliti melangkah ke uji coba lapangan
secara terbatas kepada 11 guru mata pelajaran untuk uji
coba aplikasi daftar nilai dan 12 wali kelas untuk uji coba
aplikasi rapor. Tujuan uji coba ini untuk mengenalkan dan
sekaligus untuk mengetahui kelayakan produk.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap
aplikasi daftar nilai untuk 11 guru mata pelajaran dapat
dijelaskan bahwa hampir semua peryataan penelitian yang
diberikan pada guru mata pelajaran masuk pada kategori
sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aplikasi daftar nilai ini sangat layak untuk digunakan
karena guru bisa menerima dan menggunakan aplikasi
daftar nilai ini dengan sangat baik.
Sedangkan hasil uji kelayakan terhadap sistem
aplikasi rapor dari 12 orang wali kelas dapat dijelaskan
bahwa hampir semua peryataan penelitian yang diberikan
pada wali kelas juga masuk pada kategori sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi rapor
ini juga sangat layak untuk digunakan karena wali kelas
bisa menerima dan menggunakan aplikasi rapor ini dengan
sangat baik.
Berdasarkan hasil pembahasan uji coba lapangan ini