• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PUBLIC RELATIONS DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN PUBLIC RELATIONS DI KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERAN PUBLIC RELATIONS DI KUSUMA SAHID

PRINCE HOTEL DALAM MENINGKATKAN CITRA

PERUSAHAAN

Laporan Kuliah Kerja Media (KKM)

di Kusuma Sahid Prince Hotel Selama Bulan April - Juni 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Disusun oleh :

ABIRAMA SETIADI

NIM. D1308076

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

(2)
(3)

commit to user

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN...ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

KATA PENGANTAR... iv

LEMBAR MOTTO... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN...vii

DAFTAR ISI... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Magang... 1

B. Fokus Penulisan Tugas Akhir... 4

C. Tujuan Pelaksanaan Magang... 5

C. Manfaat Pelaksanaan Magang... 5

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-Dasar Public relation ... 7

B. Konsep Public Relation ... 14

C. Peran Public Relation... 25

D. Hotel ... 30

E. Evaluasi Kegiatan Public Relation ... 31

(4)

commit to user BAB III DESKRIPSI INSTANSI

A. Perjalanan Sejarah Kusuma Sahid Price Hotel... 32

B. Gedung Kusuma sahid Price Hotel...35

C. Visi dan Misi Kusuma Sahid Price Hotel... 46

D. Jajaran Direksi Kusuma Sahid Prince Hotel...47

E. Job Descreption Public Relations Kusuma Sahid Prince Hotel ...55

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Laporan Kuliah Kerja Media... 57

B. Peran Public Relation di Kusuma Sahid Prince Hotel... 61

C. Ruang Lingkup Magang... 77

D. Kendala Magang... 77

E. Aktifitas Public Relation Office di KSPH... 78

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang

Surakarta merupakan salah satu daerah berkembang yang tentunya

wajib memiliki unsur-unsur budaya pembangun bangsa yang cerdas dan dapat

memajukan daerah jawa ini untuk bisa bersaing dengan daerah lain. Begitu

juga dengan anak bangsanya khusunya mahasiswa sebagai tolak ukur

pendidikan kota surakarta yang dewasa ini semakin berkembang sesuai dengan

kapabilitas masing masing para mahasiswanya .

Setiap tahun, universitas–universitas di Surakarta meluluskan ratusan

bahkan ribuan mahasiswanya dengan berbagai capaian prestasi. Akan tetapi,

hanya beberapa saja yang dapat dikatakan sukses dalam artian mendapatkan

suatu pekerjaan yang layak atau sesuai dengan bidang yang pernah mereka

dapatkan dalam bangku kuliah. Sementara yang lainnya hanya termenung

menyesali dan duduk terdia ketika di bangku kuliah tidak melakukanya dengan

serius. Padahal kuliah adalah salah satu tanggung jawab yang di bebankan oleh

orang tua kita dengan cucuran keringat mereka berusaha agar anaknya kuliah .

Kelulusan mereka bukannya menjadi pemecah kebuntuan tapi malah menjadi

penambah problematik bangsa yang semakin menumpuk setiap tahunnya. Hal

semacam ini, seringkali menjadi suatu persoalan untuk seorang mahasiswa,

(6)

commit to user

mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan atau profesi karena kurang adanya

niat dan pengalaman kerja.

Mewujudkan mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan

profesionalitas tentu tidak cukup hanya mengandalkan ilmu yang didapat

dalam perkuliahan. Karena kuliah hanya mengembangkan pola pikir

mahasiswa agar menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam berpikir. Sebenarnya

Perlu adanya dukungan praktek dalam dunia nyata. Dan di perkuliahan

sebenarnya sudah ada 2 unit Kegiatan . Yang Pertama UKM (Unit Kegiatan

Mahasiswa) yang menjadikan mahasiswa bisa belajar ilmu lain diluar

perkulihan. UKM di bentuk dengan tujuan agar mahasiswa lebih bisa trampil

dengan minat dan bakat mereka. Di Unit Kegiatan mahasiswa ada berbagai

pilihan organisasi contoh : Teater (Bidang Seni), Fotografi (Bidang

Jurnalistik ), BEM Badan Esekutif Mahasiswa (Bidang Politik ) dan masih

banyak yang lainya. Ini adalah salah satu sarana dan fasilitas yang di berikan

oleh Pihak kampus agar mahasiswanya kreatif dan inovatif dalam mengikuti

perkembangan jaman. Karena pada dasaranya organisasi dan perusahaan itu

sama, Memiliki stuktur organisasi yang tersusun rapi dan pembagian tugas

yang baik antara anggota atau pelaku organisasi. Bisa dikatakan dala kita

berorganisasi kita juga dpat belajar bekerja hanya kalau di organisasi

subtansinya sosial sedangkan di organisasi perusahaan subtansinya Pendapatan

(7)

commit to user

Yang Kedua Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan kuliah kerja

praktek pada Institusi Mitra Perusahaan Baik lembaga media Penyiaran,

Periklanan dan Humas .Agar mahasasiswa bisa merasakan atsmosfir kerja yang

sesungguhnya demi mengapai cita-cita yang tinggi untuk kehidupan yang lebih

baik .

Berangkat dari pemikiran itulah, Program Diploma III Komunikasi

Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta secara rutin mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja

praktek atau magang yang disebut Kuliah Kerja Media (KKM). Program KKM

ini berorientasi pada kerja praktis, dimana para mahasiswa dapat

mempraktekkan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah. Untuk itu, dalam

program ini membutuhkan kerja sama dengan instansi–instansi atau

perusahaan-perusahaan sebagai tempat bagi mahasiswa untuk melaksanakan

kerja praktek atau bisa di sebut Magang.

Sebuah Perusahaan yang bergerah di bidang Perhotelan Kusuma

sahid Prince Hotel salah satu perusahaan perhotelan Milik penguasaha sukses

Sukamdani Sahid Gitosrdjono. Melalui Kerajaan Bisnis Hotel, Sukamdani

Sahid Gitosrdjono bisa dikatakan sebaga raja hotel di indonesia. Betapa tidak,

Jaringan bisnis hotelnya tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Melalui sahid

group sukamdani memilik 14 hotel. Dari hotel mewah yang berbintang tiga dan

(8)

commit to user

Salah satunya adalah Kusuma Sahid Prince Hotel. Kusuma sahid Prince

Hotel yang memiliki predikat The Truly Heritage Hotelyang artinya hotel

warisan yang sesunggunya, karena masih menyimpan unsur unsur Culture

Budaya kerajaan di surakarta.Hal inilah yang membuat penulis kemudian

berminat mengajukan lamaran Kuliah Kerja Media ke Hotel yang bisa dibilang

memiliki pertumbuhan kinerja yang pesat ini. Penulis berharap, nantinya bisa

memperoleh banyak pengalaman kerja, relasi, dan kondisi kerja yang baru

terutama di lingkungan kerja yang dikenal sangat dinamis seperti diKusuma

sahid Prince Hotel. Selain itu, penulis berharap juga dapat mengaplikasikan

semua ilmu yang sudah dipelajari saat berada di bangku kuliah khususnya pada

bidang Public relation (kehumasan) yang juga menjadi bidang yang diminati

oleh penulis selama ini.

B.Fokus Penulisan Tugas Akhir

Dalam proses pelaksanaan magang di Kusuma Sahid Prince Hotel ini

penulis berkesempatan untuk membantu beberapa Pekerjaan yang di kerjakan

oleh Public relation KSPH. Dari situ penulis mendapatkan banyak pengalaman

dan pengetahuan hingga muncul inspirasi membuat judul yang paling dasar

dari sebuah Profesi Public Relations untuk mengangkat mengenai Peran Public

(9)

commit to user C. Tujuan Pelaksanaan Magang

Tujuan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah:

1. Mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

2. Mengaplikasikan teori - teori yang didapat di bangku perkuliahan dalam

praktek di lapangan kerja, sesuai bidang yang diminatinya.

3. Agar mahasiswa mampu melihat gambaran nyata dan kompetisi dalam dunia

kerja.

4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam

persaingan dalam dunia kerja.

5. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Public

Relations Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga/instansi, dimana mahasiswa

menjalankan praktek Kuliah Kerja Media (KKM).

D. Manfaat Pelaksanaan Magang

1. Sebagai sarana mahasiswa untuk belajar bertanggungjawab terhadap

penyelesaian tugas yang telah diberikan.

2. Mendapatkan lingkungan baru dalam dunia kerja yang nyata dimana

mahasiswa dituntut untuk cepat beradaptasi, pandai bersosialisasi,

berinteraksi, dan mengembangkan diri.

3. Mahasiswa mampu mengapresiasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku

perkuliahan dalam dunia kerja baik didalam kantor maupun ketika di

(10)

commit to user

4. Pada kenyataannya mahasiswa mampu lebih mengenal banyak orang dengan

latar belakang, karakter dan tipekal yang bermacam-macam dari berbagai

daerah asal sehingga dapat meningkatkan keberanian dan jiwa sosial yang

lebih tinggi terhadap diri mahasiswa pribadi.

E.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Berdasarkan peraturan lembaga dan berbagai macam informasi,

referensi, rekomendasi juga pertimbangan mengenai pelaksanaan/ketentuan

Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Program DIII Public Relations

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2011, penulis memutuskan untuk memilih Kusuma Sahid Prince Hotel yang

beralamatkan di Jl. Sugiyopranoto No 20 Surakarta periode 1 April sampai

(11)

commit to user

merupakan subjek yang sulit di hampiri. Public Relations merupakan subjek

yang relatif masih baru, yang menimbulkan konsep dimana kita tidak

menemukakan konsesuius pendapat sepenuhnya atas defenisi yang di rasakan

tepat untuk istilah itu. Penggunaan istilah “Humas” yang semakin luas dan

serampangan cenderung mengamburkan arti yang sebenarnya bagi masyarakat

pada umunya. Semakin berkembangya fungsi humas atau PR dan pada

hakikatnya berbeda dalam kesalahpengertian (misunderstanding) mengenai

peranan yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat modern. Misalanya,

seorang siswa pemula dalam bidang humas atau Public Relations mungkin

sedikitnya akan memiliki sesuatu pengertian yang samar menegenai

pengertian istilah tersebut bagaimanapun, jika diminta untuk

mendefenisikanya, maka si siswa akan biasanya cenderung mendasarakan

defenisi itu pada salah satu dari hal-hal sebagai berikut.

1. Public Relations : Publisitas (publicty)

2. Public Reations : Keagenan Pers ( pers-agentry)

3. Public Relations : Periklanan (advertasing )

4. Public Relations : Upaya mempengaruhi (lobbying)

(12)

commit to user

Advertising, lobbiying pers agency, dan publiscity adalah alat-alat para

praktisi PR. Masing masing alat ini dapat memainkan peranan yang penting dan

vital dalam suatu situasi tertentu, tetapi tak satupun dari peralatan di atas

kombinasi yang sebanding dengan fungsi keselurahan PR.

Istilah-istilah di atas akan di uraikan secara lebih mendalam dan

menenmpatkanya dalam prespektif yang sesuai Periklanan (advertising). Di

lakukan dengan menyewa nonpersonal waktu dalam media massa. Suatu

komunikasi nonpersonal (non perorangan) melalui berbagai macam media

komunikasi yang di lakukan oleh seorang atau mempengaruhi organisasi tertentu.

Lobbying. Usaha untuk mempengaruhi pemberian suara para embuat

undang-undang.Keagenan Pers ( pers agentary). Promosi tentang seorang atau organisasi

dengan mencapai Publisitas yang menyenangkan pada media massa.

Promosi (Promotion). Aktivitas –aktivitas atau peristiwa –

peristiwa yang di rencanakan untuk menjami dukungan atau pengakuan tentang

diri seorang : produk, lembaga atau gagasan.Publisitas (publicity). (a) Suatu

tehnik menjamin pengertia di anatara individu-individu.Istilah yang berhubungan

dengan istilah-istilah lainya adalah Komunikasi (communication). Proses

penyampaian pengertan di anatara individu-individu.Media komuniakasi (medium

of communication): Suatu sarana yang memungkinkan tersampaikan suatu

pesdan. Media massa adalah sarana yang mentransmisika pesan-pesan yang

identik kepada jumlah besar orang yang secara fisik berpacara.Publik (public):

(13)

commit to user

meliputi orang-orang yang bekerja d dalam atau membentuk bagian dari integral

sari suatu organisasi; sedangkan public eksternal adalah orang-orang yang ada di

luar kelompok yang di layani atau di pengerahui, melayani atau memeengaruhi

organisasi.Peristiwa public (Public affair): Hubungan manajemen dalam

perananya yang berkaitan dengan kepentingan masayarakat.Sebagaimana telah di

kemukakan , ada sejumlah defeisi mengenai humas atau PR. Webster’s New

World Dictanory mendefenisikana sebagai”Hubungan dengan masayarakat luas,

seperti melalui publisitas khusunya fungsi fungsi koprasi, organisasi dan

sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini public dan

citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.”

Defenisi yang lebih spesifik yang menekankan tanggung jawab

khususnya, di berikan oleh Public Relations News :”PR adalah fungsi manajemen

yang di evaluasi sikap public,mengeditinfikasi kebijakan-kebijakansanaan dan

prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan

keentingan public dan menjalankan suatu progam untuk mendapatkan pengertian

dan penerimaan dari Publik.

Defenisi berikutnya,” PR adalah suatu falsafat social dan

manajemen ang di nyatakan dalam kebijaksanaan berserta pelaksanaanya, melalui

interprestasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan ada komunikasi

dua arah dengan pubiknya, berusaha, ntuk memeperoleh saling penegertian dan

(14)

commit to user

Empat unsur dasar PR dengan di terimanya difenisi di atas kita nyatakan bahwa

humas terdiri dari empat unsur dasar. Pertama, PR merupakan falsafat manajemen

yang bersifat social, unsur dasar Public Relations yang kedua adalah

pengungkapan suatu falsafat social dalam keputusan kebijaksanaan, ketiga, Public

Relations merupakan tindakan akibat kebijaksanaan tersebut; ke empat Public

Relations merupakan komunikasi dua arah yang menunjan kearah yang

pencipataan kebijaksanaan ini kemudian menjelaskan, mengumumkan ,

mempertahankan, atau mempermosikanya kepada public sehingga saling

pengertian dan itikad baik. (Moore, 1981:4)

a. Public Relations adalah komunikasi

Unsur dasar Public Relations yang ke mepat inilah adalah

komunikasi dua arah (tow-way communication). Melalui kesaksamaa dalam

mendengarkan opini publiknya, dan kepekaan menginpermentasi setiap

kecenderungan kegagalan mendalam komunikasi dan evaluasi serta

mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan merubah sifat,

pendekatan-pendekatan atau penekanan setiap fase kebijaksanaanya

b. Definisi lain Public Relations

Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan

pemahamanmelalui pengetahuan dan kegiatan yang diharapkan akan muncul

dampak, yaitu berupaperubahan positif. Pengertian Public Relatios lebih luas

(15)

commit to user

menerangkan keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun

keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian “ .( Frank

Jefkins, 1995 : 9)

defenisi

c. Tujuan Public Relations

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Frank Jafkins, tujuan Public

Relation tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja, tetapi juga berbagai

macam tujuan khusus yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian.

Tujuan khusus tersebut adalah penanggulangan masalah-masalah komunikasi

yang memerlukan suatu perubahan tertentu, perubahan yang diharapkan adalah

perubahan positif.( Frank Jefkins, 1995 : 9 )

d. Fungsi Public Relation

Mengenai konsep fungsional Publc Relation, Scott M Cutlip dan Allen Center

dalam bukunya Efective Public Relation, memberi penjelasan sebagai berikut :

1. To facilitate and insure an inflow of representative opinions from an

organization

may be kept compatible with the diverse needs and views of these public.

( memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari public-

public suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan serta operasionalisasi organisasi

dapat dipelihara keserasiannya dengan kebutuhan dan pandangan public- public

(16)

commit to user

2. To counsel management on ways and means on shoping an organization’s

policiesand operation to gain maximum public acceptance.

( Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan

operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh public ).

3. To devise and implement programs that will gain wide and favorable

interpretationsof an organization’s policies and operations.( Merencanakan dan

melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang

menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi).

Sedangkan Menurut Bertrand R. Canfield dalm bukunya “ Public Relation

Principles and Problems “, mengemukakan fungsi Public Relation sebagai berikut

:

a. It should sarve the public’s interest

( Mengabdi kepada kepentingan umum ).

b. Maintain good communications

( Memelihara komukasi yang baik ).

c. Stress good morals and manners

( Menitikberatkan moral dan perilaku yang baik ).

(17)

commit to user

1. Fact Finding ( Pengumpulan fakta, data dan informasi )

Dalam tahap ini seorang praktisi Public relation perlu melibatkan diri dalam

penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu praktisi Public Relation mempelajari

dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang

berkepentingan dana terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan.

2. Planing And Programming ( perencanaan dan program )

Pada tahap ini seorang praktisi Public Relation sudah menemukan penyebab

timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah- langkah pemecahan atau

pencegahan. Hal ini diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melaksanakan

strategi yang sudah ditentukan sebagai pemecahan masalah.

3. Taking Action And Communication ( aksi dan komunikasi )

Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan goals dan objective yang spesifik,

kemana citra perusahaan akan diarahkan.

4. Evaluating ( Evaluasi Program )

Program Public Relation selalu dimulai dengan pengumpulan fakta, untuk

mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum seorang praktisi Public

Realation perlu melakukan evaluasi langkah- langkah yang telah diambil. Tahap

ini akan melibatkan pangukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian

(18)

commit to user B. Konsep Public Relation

Fraser P seitel , senior Vice President dan direktur of Public affair yhe

chase mahanttan bank, dalam bukunya The partice of Public Relataions

mengemukakan bahwa pada tahun 1975 yayasan pendidikan dan penelitian yang

menganalisis 472 defenisi yang berminat dan menghujumnya menjadi 88 kata,

yaitu Public Relations is a distinctive management fungtion which help establish

and maintain mutual lines of communications, understanding , acceptane, and

coperation betwen and organizations and its publics; involvel the management of

problem of issue. Helps management ti keep informed and responsive to public

openion ; defines enphasiszesteh responsibility of the management the serve the

public interest help management keep abreast and effectively untilize change,

serving as an early warning system to help anticipate trends ;and uses research

and sound and ethical communications techniques as it principal tool’s

Public relatons merupakan fungsi manajemen yang membantu

menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta

kerjasama suatu organisasi /perusahaan dengan publiknya ada ikut terlibat dalam

menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen

Dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara

(19)

commit to user

Defenisi lainya ; Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in word

Marketing mengatakan bahwa PR adalah suatu sistem untu mencipatakan

kemauan baik . L. Bernays dalam bukunya Public Relation menyevutkan bahwa

Public Relation mempunya 3 arti yaitu :

1. Penerangan kepada publik

Pesuasi di tunjukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik

Upaya untuk menyatukan sikap prilaku suatu lembaga Prof byron Christian

menyebutkan bahwa PR merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi

orang-orang terpengaruh, tarutama melalui komunikasi, agar timbul pikiran yang

sehat terhadap suatu organisasi/perusahaan , memberi rasa hormat, mendukung

dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah.

Internasional Public Relations Associations (IPRA) mendefenisikan PR

adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui

organisasi dan lembaga swasta atau publik umum yang memperoleh pengertian

simpati dan dukungan dari mereka yang terkait mungkin ada hubuganya dengan

penelitian opini publik di antara mereka. untuk mengaikan sedapat mungkin

kebijaksanaan dan prosedur yang meraka pakai untuk melakukan hal yang

direncanakan dan di sebarkan informasi yang lebih produktif dan pemenuhan

keinginan bersama yang lebih efesien, (Cultip, center & Brown ,2000:4).

Dari berbagai batasan PR di atas dapat di tarik konsep bahwa untuk memahami

berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi

(20)

commit to user

berbagai kebijakan manajemen yang berhunungan dengan opini dan isu publik

yang telah berkembang . dalam pelaksanaanya PR menguanakan komunikasi

untuk memeberi informasi, memepengaruhi hasil yang ingin di capai PR pada

intinya adalah good image ( citra baik ),goodwill (itikad baik), mutual

understanding ( saling pengertian), mutual confidance (saling mempercayai),

mutual appreciation ( saling menghargai ) , dan tolerance ( toleransi) Melvin

Sharpe mengajukan lima prinsip proses harmonis dalam hubungan jangka panjang

anatara perusahaan dan publiknya . Konsep-konsep tersebut terdiri dari

Komunikasi yang jujur dan memeperoleh kredibilitas.Keterbukaan dan konsisten

terhadap tindakan dan kepercayaan. Tindakan yang jujur untuk mendapatkan

hubungan timbal balik dan goodwill ( kemauan baik).Komunikasi dua arah di

lakuakan secara terus- menerus untuk mencegah alienasi (pengecualian) dan

membangun hubungan.Evaluasi penelitian dan lingkungan untuk menentukan

tindakan dan penyesuaian yang di perlukan bagi hubungan sosial yang harmonis

(Saitel, 1992:10).

Menurut Rhenald Kasali, dalam bukunya Manajemen Public Relations,

mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang di ajukan oleh Prof. Melvin Sharpe

merupakan prinsip-prinsip hubungan manusia modern yang semakin hari semakin

menuntut adanya kerjasama, keterbukaan dan kejujuran. Prinsip ini berkembang

sehubungan dengan perubahan nilai-nilai perusahaan di tengah masayarakat dan

perubahan drastis teknologi yang mewarnai seluruh kehidupan manusia

(21)

commit to user

perusahaan agar manajemen dengan segera dapat mengetahuinya atau PR berkerja

guna mengatispasi secara benar perasaan publiknya (Seitel,1992:10-11).

Di antara banyak tokoh Public Relation salah satunya adalah Ivy

Ledbetter di anggap sebagai The Father of Public Relations yang telah

memikirkan dan mempraktekan konsep PR yang oleh para cendikiawan

kemudian di jadikan objek studi ilmiah. Ivy Lee adalah putra seorang negarawan

di Georgian Amerika Serikat. Kegiatanya Di bidang Public Relation di mulai

pada tahun 1906 pada waktu Industri Batu bara di negara “ Paman Sam”

mengalamai kesulitan pemogokan kerja oleh kaum buruhnya. Pada waktu itu Lee

adalah seorang wartawan surat kabar. Timbulnya pemogokan para pekerja yang

mengancam kelumpuhan industri batu bara itu, Menyebabkan munculnya gagasan

pada ada benak Lee untuk menengahinya dengan bagi keuntungan kedua belah

pihak yakni para industriawan dan para pekerja. Lee mengajukan gagasan kepada

pimpinan industri batubara dengan persyaratan sebagai berikut: (1) ia di berikan

(22)

commit to user

penuh untuk menyebarkan informasi secara faktual yang patut di ketahui rakyat

( Effendy, 1992:7 dan Rosandu 1999:17)

Persyaratan yang di ajukan Lee waktu itu cenderung revolusioner

karena orang yang bergerak dalam bidang komunikasi informasi ketika itu tidak

berada pada stuktur pimpinan puncak (top management) Begitu pun penyebaran

fakta kepada publik di anggap sebagai suatu kondisi yang tak lazim

(aneh-unik).Melihat kondisi pemogokan buruh batu bara yang cukup solid, teroganisir

dan mengancam kehidupan perusahaan bila di biarkan berlarut-larut maka

tawaran Ivy Lee tersebut di terima oleh pemngambil keputusan perusahaan

tersebut. Pemikiran Lee dalam melakukan pekerjaan sebagai seorang PR

dinamakanya declarations of principle (deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya

keberadaan publik tidak bisa dianggap enteng oleh manajemen industri dan

dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers.

Dalam dklarasi prinsip dasar, Ivy Lee menyiarkan kepada pers

bahwa di kantornya tidak ada fakta yang di tutupi atau rahasia, segalanya bersifat

terbuka. Dalam informasi dan komunikasi dua arah. “Tujuan kami adalah

menyajikan berita. Kantor kami bukan biro iklan, siapa saja yang memerlukan

informasi yang lengkap, akan kami layani dengan segala senang hati”. Kata Lee

kepada wartawan Dengan sikap jujur, Ivy Lee membuka tabir perusahaan besar

dalam hubunganya dengan masyarakat. Lee berhasil menciptakan gagasan baru

dalam mengatasi pemoggokan di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untu

membina hubungan dengan pers. Sikap Ivy Lee itulah membuat para wartawan

(23)

commit to user

mantan reporter/wartwan memahami benar seluk-beluk dunia pers yang

membutuhkan kecapatan, keterbukaan,dan reakrasi informasi dari sumber berita. (

Effendi, 1992:8, dan Rosady 199:18)

Keberhasilan Ivy Lee sebagai PR , kemudian Mendapat tawaran

dari The Pensyivania Railroad Company untk mengatasi kesulitan sehubunganya

dengan terjadinya musibah keclakaan pada jaringan utama perusahaan kereta api

tersebut. Kondisi waktu itu bila suatu perusahaan mengalami perubahan dalam

bentuk keclakaan untuk atau bencana lainya, selalu menutupi fakta tersebut

kepada publik sehingga masyarakat sulit mengetahui dengan jelas, akurat dan

lengkap fakta tentang musibah tersebut.

Lee mengajukan permintaan kepada pimpinan perusahaan, berkat

negosiasi yang baik Lee sebagai PR Profesional dan piawai, akhirnya permintaan

yang waktu itu tidak lazim di kabulkan pimpian perusahaan. Penaganan krisis

manajemen dalam bentuk keclakaan kereta api oleh Ivy Lee, telah memberikan

kepuasan kedua belah pihak baik The Penslyvania Railroad Company maupun

pers . Peristiwa itu menjadi berita yang menyenangkan perusahaan yang tidak

pernah dialami sebelumnya. Begitu pun wartawan puas dapat menggali informasi

dengan akurat lengkap, Serta wartawan di beri fasilitas yang di perlukan dalam

memburu berita tersebut. Berita yang muncul menjadi akurat dan objektif Publik

merasa puas dengan sajian berita yang lengkap dan terbuka. Keberhasilan itulah

yang menyebabkan Ivy Lee di akui para pakar sebagai “Bapak hubungan

masyarakat Public Relations” sebagai perintis, Pelaksana, dan pembina humas. Ia

(24)

commit to user

(Publisitas) dan advertising (periklanan) sebagai kegiatan dalam ruang lingkup

humas dan pencetus sekaligus membangun keberadaan atau “citra” PR/Humas

yang di akui masyarakat ( effendy,1992:9)

Frasser P. Saitel menyebutka Ivy Lee karena sebagai A Father of

Modern Public Relation ( Bapak PR Modern . Hal senada di ungkap Oimi

abdurachman dalam bukunya dasar-dasar Public Relations bahwa penemu PR

adalah Ivy Lee karena pada tahu 1921 ia sudah mulai secara regular menerbitkan

buletin ( salah satu bentuk hause journal) yang berjudul public relations di New

York. Banyak pakar humas mempublikasikan karya tulis baik seangkatan Ivy Lee

maupu setelah itu atau sebagai generasi penerusnya. Di antara mereka itu adalah

Paul Garret, T.J. Ross, Eric Johnston, Artur W. Page, Calr Byoir, Verve Burnne

John W. Hill, Edward L. Bernays Howard Stephenson, Philip Lesley, Scott M.

Cutlip & Allen Center, John F. Budd Jn, Jody Doohue, Roy L. Blueental; arthurR.

Roalman, J. Hadly Wiright & Byron h.christian dan lainya. Semua yang mereka

tulis umunya tentang pengembangan konsepsi Ivy Lee yang di sesuaikan dengan

kondisi masyarakat, termasuk kemajuan di bidang teknologi (waktu itu

elektronika). Sekarang pun perkembangan teknologi komunikasi telah memberi

dampak terhadap berbagai aktivitas dalam bidang PR. (effendy, 1992:9)

PR pada hakikat pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, Kendati agak lain

dengan kegiatan komunikasi lainya, karena ciri hakiki dairi komunikasi PR adalah

two way communications (komunikasi dua arah/ Timbal balik). Arus Komunikasi

Timbal balik ini yang harus di lakuakan dalam kegiatan PR, Sehingga terciptanya

(25)

commit to user

terciptanya umpan balik yang menjadi prinsip pokok dalam PR ( Rachmadi,

1994:7)

Public Relations adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis,

yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/perusahaan dalam

melaksanakan fungsi manajemen. PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik

antara segenap komponen pada suatu lembaga/perusahaan dalam rangka

memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi Semua itu

bertujuaan untuk menumbuhkan dan memngembangkan goodwill (kemauan baik)

Publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk

menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik). ( Rachmadi,

1994:8)

Jadi pada hakikatnya Public Relations merupakan fungsi manajemen yang

membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian,

dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut

terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu manajemen. PR membantu

manajemen dalam penyapaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR

secara efekif membantu manajemen memantau berbagai perubahan, (Seitel,

1992:8)

Definisi lainya ; Frank Jefkins dalam bukunya Public Relatioms in

Word Marketing mengatakan bahwa PR adalah salah satu sistem komunikasi

untuk mrnciptakan kemauan baik. L.Bernays dalam bukunya Public Relations

(26)

commit to user

persuasi ditunjukan kepada publik ntuk mengubah tingkah laku publik; (3) upaya

untuk menyatukan sikap dan prilaku suatu lembaga. Prof. Byron Christian

menyebutkan bahwa PR merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi

agar orang-orang terpengaruh,terutama melalui komunikasi, agar timbul pikiran

yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat, mendukung dan

bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah.

Internasional Public Relations Association (IPRA) mendefenisikan

PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui

organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untk memperoleh pengertian,

Simpati dan dukungan dari mereka. Untuk mengaitkanya sedapat mungkin hal itu

direncanakan dan disebarkanlah informasi yang lebih produktif dan pemenuhan

keinginan bersama yang lebih efisien. Public Relations is the distintive

managament function which help establish and mutual lines of ommunications,

understsnding,acceotance and cooperation between on on organization and its

public ( PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mrndukung

terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, peneriamaan, dan

kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya, ( Cultip,Center & Brown,

2000:4)

Dari berbagai batasan PR diatas dapat di tarik konsep bahwa untuk

memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang

berkembang terhadap suatu organisasi/peruasahaan. Dalam berbagai kegiatannya

PR memberi dan nasehat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang

(27)

commit to user

pelaksanaanya PR mengunakan komunikasi atau memberitahu, mempengaruhi

dan mengubah pengetahuan, sikap dan prilaku publik sasaranya. Hasil yang ingin

dicapai dalam kegiatan PR pada intinya adalah good image ( citra baik), Mutual

conffidance (saling memepercayai), mutual apreciation (saling menghargai), dan

tolerance (tolransi)

Jadi intinya Publik Relations sekarang ini berubah fungsi dari konsep

utamanya dari fungsinya sebagai Coorperate Public Relations menjadi Marketing

Public Relations. Fenomena ini dapat dilihat dari tren yang berkembang diantara

tenaga para penjualan (marketer) yang mulai menggunakan pencitraan (image)

dan merk (brand) dalam strategi pemasaran mereka.

Kebingungan sering terjadi pada kebanyakan orang yang menganggap

bahwa Public Relations yadalah salah satu fungsi dari manajenen, yaitu

pemasaran, (marketing). Dan banyak aspek dari Public Relations yang harusnya

bertujuan membentuk citra perusahaan berubah fungsi menjadi fungsi

pemasaran.( Cultip,Center & Brown 2000:5 )

Komunikasi pemasaran memang memiliki peran yang penting dalam

mengenalkan produk dan fungsi-fungsinya. Tanpa komunikasi pemasaran ini,

konsumen tidak akan mengetahui produk yang dipasarkan. Disisi lain, konsumen

tentunya hanya akan mengkonsumsi produk-produk dari produsen yang telah

memiliki coorperate image yang sesuai dengan harapan konsumen. Sekalipun

secara teori antara Coorperate public relations dengan Marketing Publik Relations

berlainan dan berdiri sendiri, tetapi pada kenyataannya kedua disiplin ilmu ini

(28)

commit to user

Di kalangan praktisi Public Relations, secara holistic, dikenal dua

pendekatan besar dalam dunia Public Relations, pertama adalah Coorperate

Public Relations yang tujuan utamanya adalah bagaimana membentuk reputasi

atas citra positif perusahaan, dan kedua adalah Marketing Public Relations (secara

lebih sempit dapat diartikan sebagai Brand Public Relations), yang fokus

utamanya adalah upaya Public Relations dalam membantu fungsi marketing.

(lemana: edisi 281-07/2007 hal 46)

Kini banyak ditemui dalam perusahaan-perusahaan (umumnya di

indonesia) memiliki divisi Public Relations yang memiliki job description

membentuk citra dan menaikkan angka penjualan. Dengan kata lain, Coorperate

Public Relations dan Marketing Public Relations terintegrasi’dalam suatu

perusahaan. Bisa jadi hal ini menimbukan kerancuan mengenai tugas praktisi

public relations yang sebenarnya harus dilakukan dalam perusahaan itu. Oleh

karena itu, sejak tahun 2007 terhembus wacana akan akreditas kehumasan yang

(29)

commit to user

dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya kata

“saling” maka hal itu berarti bahwa organisasi juga harus memahami setiap

kelompok atau individu atau khalayak publik yang terlibat dengannya (Jefkins,

1998 :10).

“Sehubungan dengan maksud dari public relations, kata public diartikan sebagai

publik yang bermakna himpunan atau kumpulan orang-orang dan lembaga atau

organisasi yang berkepentingan serta berada di sekitar badan atau perusahaan

dimana organisasi itu berada. “ (Suhandang, 2004: 32)

Jefkins (2004) membagi publik menjadi dua, yaitu publik internal dan eksternal.

Dan mengidentifikasi adanya sepuluh khalayak atau publik utama yang paling

sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Ke

sepuluh khalayak tersebut adalah :

1. masyarakat luas

2. calon pegawai atau anggota

3. .para pegawai atau anggota

4. pemasok jasa dan berbagai macam barang

5. .para investor – pasar uang

6. para distributor

7. konsumen dan pemakai produk organisasi

8. para pemimpin pendapat umum

9. serikat-serikat pekerja

(30)

commit to user

(Jefkins, 2004 :81)

Community Relations

Bagi perusahaan, menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat atau

komunitasnya dapat menjadi salah satu upaya mempertahankan kelangsungan

hidup suatu organisasi. Konsep komunitas disini bukanlah komunitas dalam artian

geografis belaka, melainkan juga komunitas dalam arti interaksi antarmanusia

yang menjadi anggota suatu komunitas yang tak terikat dalam satu wilayah

geografis tertentu. Makna komunitas yang tak terikat dalam wilayah geografis

tertentu tersebut tercakup dalam suatu pendekatan yang disebut community

relations

(Iriantara,2004: 58)

Hubungan dekat dengan masyarakat (community relations) sangat penting untuk

dibina terutama bila perusahaan akan memulai suatu kegiatan yang diharapkan

dapat mempengaruhi kegiatan lingkungan dimana kegiatan itu dilakuan.

Community Relations yang merupakan perwujudan menjalin hubungan yang baik

antara perusahaan dengan komunitasnya ini merupakan tujuan dan peran public

relations.

Corporate Social Responsibility

CSR yang kini marak diimplementasikan banyak perusahaan, mengalami evolusi

dan metamorfosis dalam rentang waktu yang cukup panjang. Pada saat industri

masih memfokuskan dirinya sebagai industri, kebanyakan perusahaan masih

(31)

commit to user

Mereka memandang bahwa, dengan berbisnis sehebat-hebatnya untuk

mengumpulkan profit sebanyak mungkin untuk meraih laba dan memupuknya

secara berkesinambungan, perusahaan dapat terus eksis dan berkembang sehingga

mampu menyejahterakan karyawannya, dan kemakmuran bangsa dengan

pembayaran pajaknya. Kini,perusahaan telah menyadari, di balik bisnis ada pula

tanggung jawab sosial, bukan lagi sekadar keseimbangan antara pemilik modal

dan pekerjanya. Pengaruh lingkungan terhadap sebuah organisasi menjadi sangat

kental, hal ini terjadi karena adanya ketergantungan organisasi terhadap

sumber-sumber yang terdapat pada lingkungan. Hal ini ditegaskan oleh Lubis dan

Huseini (1987) yang menyebutkan bahwa organisasi mempunyai ketergantungan

ganda terhadap lingkungannya, karena produk dan jasa yang merupatkan output

organisasi dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat dalam lingkungannya. Dari

pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya.

Posisi input dan output ini menjadi berbahaya jika pertukaran input dan output

menjadi tidak seimbang. Perusahaan menyadari selain terdapat ketimpangan

ekonomi antara pelaku usaha dengan dengan masyarakat disekitarnya, kegiatan

operasional perusahaan umumnya juga memberikan dampak negatif, misalnya

eksploitasi sumber daya dan rusaknya lingkungan disekitar operasi perusahaan.

Itulah yang kemudian melatarbelakangi munculnya konsep CSR yang paling

(32)

commit to user

keterkaitan antara Corporate Social Responsibility, dengan Peran Public

Relations, dan Citra Perusahaan

Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Di dalam Green Paper Komisi

Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggung jawab

sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian

terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan

dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Ini setidaknya

ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni

pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela (Iriantara,

2004: 50).

sesungguhnya substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat

keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan, dengan jalan membangun

kerjasama antar stakeholders yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan

menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. Atau dalam

pengertian kemampuan perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan

lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait dengannya, baik lokal,

nasional, maupun global. Karenanya pengembangan CSR ke depan seharusnya

(33)

commit to user

• Peran Public Relations dalam Menjalankan Corporate Social

Responsibility Untuk membuat program komunikasi kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan, public relations harus memiliki perencanaan yang strategis

agar program yang dibuat mencapai tujuannya. Pengertian strategi adalah bagian

terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari

suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu

fungsi dasar dari manajemen (Ruslan, 2005:123)

Mengacu pada pola strategi Public Relations yang efektif harus dilaksanakan

melalui empat tahap, antara lain :

1. Fact Finding (Mendefinisikan problem atau peluang) Langkah pertama ini

mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan

perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh kebijakan

organisasi.

2. Planning (Perencanaan dan pemerogaman) Berdasarkan fakta-fakta yang

sudah dikumpulkan, public relations membuat suatu rencana tentang apa

yang akan atau harus dilakukan dalam menghadapi problem-problem itu.

Informasi yang didapat digunakan untuk membuat keputusan tentang

program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan

sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam

membuat kebijakandan program komunikasi.

3. Communicating (Mengambil tindakan dan berkomunikasi) Setelah rencana

itu disusundengan sebaik-baiknya sebagai hasil pemikiran yang matang

(34)

commit to user

masayarakat, di samping akomodasi lainy. Usaha perhotelan ini sudah merupakan

suatu industri hotel yang memerlukan sumber dana dan sumber daya manusaia

dalam jumlah besar, dengan resilo kerugian atau keuntungan yag besar

pula.Pengertian hotel menurut surat kepeutusan mentri perhubungan

no.pm10/pw.301/phb.77 di sebutkan bahwa hotel adalah sutau bentuk akomodasi

yang di kelola secara komersial, di sediakan bagai setiap orang untuk memperoleh

pelayanan penginapan berikut makan dan minum.

Sebagai suatu industry dan jasa, usaha perhotelan dalam

menyelenggarakan pelayanan harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai , anatar alain fasilitas penginapan, ruang tamu, tempat parkir, makan dan

minum, rekreasi, perlengkapan telekomunikasi, tenaga kerja dan lain-lain.

Sehingga usaha perhotelan menjadi usaha yang komersial yang mampu mendapat

keuntungan yang sebesar-besarnya untuk menunjan dan pengembangan dimana

(35)

commit to user

Evaluasi kegiatan program public relation adalah elemen penting dalam

kesuksesan penyusunan kegiatan Public Relation. Sekalipun di akui sebagai

elemen yang penting, akan tetapi para praktisi Public Relations masih memiliki

pengetahuan yang kurang menegenai cara terbaik dan tepat merancang dan

menerapkan sistem pengukuran dan evaluasi Kegiatan program public relation

yang efektif. Kebanyakan perusahaan mengukur dan mengevaluasi tingkat

efektifitas kegiatan Public Relationya denga cara tradisional yang hanya berfokus

pada kegiatan Public Relations. Pengukuran yang di lakukan umunya mengacu

pada media tau pers coverage. Bukan pada target audince dan efektifitas public

relation yang dimaksud.

Maka kegiatan public relation seiring dengan rencana jangka panjang

perusahaan. Suatu rencana kegiatan Public Relation harus menetapkan garis-garis

besar tindakan yang mau di ambil dalam kurun waktu kedepan . lebih jauh kasali

menyebutkan kegiatan Public Relations bagi para praktisi PR untuk menysun

berbgai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang di ambil sehari-hari . untuk

dapat bertindak strategis kegiatan PR harus menyatu dengan konsep visi misi

organisasi perusahanya agar evalusai yang di lakuakn perusahan agar dapat

(36)

commit to user BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

A. Perjalanan Sejarah Kusuma Sahid Price Hotel

Hotel Sahid Kusuma Raya terletak di jantung kota Solo dengan

alamat Jalan Sugiyopranoto No. 20 Solo. Hotel ini berada dekat dengan pusat

bisnis, Keraton Kasunanan dan keraton Mangkunegaran sehingga hal inilah yang

membuat Hotel Sahid Kusuma Raya Solo yang mantap menspesialisasikan diri

sebagai Heritage Hotel memiliki posisi yang patut diperhitungkan dalam

persaingan bisnis perhotelan dikota Solo.

Sejarah Hotel Sahid Kusuma RayaSolo ini dimulai sejak zaman Raja Pakubuwono

ke X yang bergelar Sampeyan Dalem Hengkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan

Pakubuwono Ing Ngalaga Abdulrahman Sayidin Panata Gama Kalifatullah

Ingkang Kaping Sedoso Ing Nagari Surakarta Hadiningrat. Raja yang dikenal

sebagai Raja yang berhasil mencapai kejayaannya inilah yang pada awalnya

membeli sebuah rumah tinggalyang cukup besar dari Istana Mangkunegaran

untuk diberikan kepada salah satu puteranya, Pangeran Abimanyu yang bergelar

Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Kusumoyudo.

Oleh karena diberikan kepada Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Kusumoyudo

itulah, maka bangunan rumah itu disebut Dalem Kusumoyudan Tahun 1909, oleh

(37)

commit to user

kanjeng pangeran Hadiwijoyo, Dalem Kusumoyudan inidibangun dengan

arsitektur campuran Jawa dan Belanda.

Dalem Kusumoyudan ini memiliki luas mencapai 17,750 m2 dan dibangun dengan

ruangan dan tempat yang disesuaikan dengan penggunaan untuk keperluan

seorang pangeran beserta keluarga besarnya. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo

Kusumoyudo sendiri memiliki 19 orang putera.

Dalem Kusumoyudan ini memang sejak dulunya seruing digunakan untuk tempat

pertemuandan tempat keramaian karena pangeran kusumoyudo memang senang

bila tempat kediamannya digunakan untuk tempat berkumpul. Setelah Pangeran

Kusumoyudo wafat pada tahun 1956, Dalem Kusumoyudan ini dipakai oleh

putra-putri beliau hingga tahun 1961 yang mana ditahun ini Dalem kusumoyudan

ini Bapak H, Mursidi Effendi hidupnya gelisah, banyak gangguan dan cobaan,

bahkan usahanya hampir bangkrut. Akhirnya bapak Mursidi dalam pertemuannya

dengan Bapak Sukamdani Sahid Gitosardjono menawarkan Dalem Kusumoyudan

kepada beliau. Awalnya Bapak Sukamdani tidak menanggapi tawaran tersebut.

Akan tetapi, oleh karena Bapak Mursidi Effendi yang terus mendesak Bapak

sukamdani, maka pada tahun 1970 diadakan kesepakatan jual beli Dalem

Kusumoyudan ini seharga Rp 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah)

sedangkan biaya pembebasan tanah ditanggung oleh bapak Sukamdani.

Sebagai tindak lanjut kepemilikan Dalem Kusumadyan ini, Bapak Sukamdani

berencana menjadikan Dalem Kudsumadyan sebagai hotel untuk

(38)

commit to user

Oktober 1974 di lakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel oleh gusti

putrid kanjeng Mangkunegoro VIII dan penanaman prastasti oleh Presiden Sahid

Group, Bapak Sukamdani Gitosardjono. Pembangunan hotel ini sendiri selesai

pada tahun 1977 dan peresmian pembukaanya di lakukan pada tanggal 8 juli 1977

oleh bapak ahmad Tahir, Serketaris Jendral Departemen perhubungan, mewakili

Mentri Perhubungan Republik Indonesia. Pada awal berdirinya, Hotel ini di beri

naman Kusuma Sahid Hotel.

Dala perekemanganya sebagai hotel, manajemen hotel melakukan

penambahan 18 kamar cabanas pada tahun 1977 dan di ikuti penambahan 36

kamar Moderate pada tahun 1980, sehingga Kusuma Sahid Prince Hotel memiliki

kamar sejumlah 82 unit dengan kategori hotel bintang tiga dan sekarang menjadi

hotel berbintang lima.

Peresmian Kusuma Sahid Hotel menjadi hotel berbintang empat di

lakasananakan pada tahun 1985 dengan penambahan berbagai fasilitas hotel

lengkap dengan keunikan sejarah yag ada di dalam hotel ini.

Seiring dengan pelaksanaan program pemerintah untuk menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka pada tanggal 8 juli 1995, bertetapa

dengan hut ke-18, Kusuma Sahid Hotel diganti namanya menjadi Kusuma sahid

raya. Presmian nama ini juga sering peresmian atas penambahan kamar kamar

etention terdiri dari kamar-kamar Suite serta Griyadi Sahid Kusuma, Unit kamar

yang baru dengan 20 unit kamar. Sehingga, Hotel Sahid Kusuma Memiliki 121

kamar, dengan tetap mempertahankan cirri khasnya yaitu pelestarian budaya jawa

(39)

commit to user

pelayanan yang professional dengan fasilitas-fasilitas modern untuk menyambut

tamu-tamu yang datang berkunjung.

Selain dari orisionalitas arsitektur dan benda-benda khas budaya jawa

yang di miliki, Hotel Sahid Kusuma memeiliki kamar-kamar bersejarah di

antaranya, kamar yang di namai Melati Room, merupakan kamar yang dulunya di

huni oleh tokoh-tokoh terkenal seperti ratu wihelmina dan pangeran Bernard dari

belanda, putra Paku Buwono X, samapai manatan Presiden RI Megawati Sukarno

Putri Serta sejumlah tokoh dari malysia, Vietnam juga beberapa mentri Orde

Baru.

Bahkan semasa Keaton Kasunanan Surakarta Di bawah pemerintahan Raja

Paku Buwono XII, beliau menjadikan Hotel Sahid Kusuma sebagai Tempat

Favoritnya. Selama 20 tahun, Paku Buwono melalui hari-harinya di kamar no 105

yang merupakan salah satu bungalow di widorokandang Hotel Sahid Kusuma.

Esexutive Suite yang juga di sebut kamar Kelangenan ini menjadi tempat tinggal

serta tempat bagi beliu mengerjakan aktivitas-aktivitas rutin dalam kedudukannya

sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

B. Gedung Kusuma sahid Price Hotel

Dengan Keunikan-keunikan sejarah arsitektur tersebut, Hotel Sahid Kusuma

mantap memposisikan diri sebagai The Truly Heritage Hotel , hal ini terlihat

secara fisik yaitu bangunan Hotel Sahid Kusuma Solo ini mengalami sedikit

perubahan yang disesuaikan anatara Fungsionalitasnya sebagai hotel dab sebagai

(40)

commit to user

1. Pendapa

Fungsi awalnya, yaitu ruangan sebagi tempat menerima

tamu-tamu, mengadakan acara-acara yang tidak resmi dan untuk latihan tari

jawa putra wayah maupun sentena dalem. Di pendapa inilah, bisaanya

terletak seperangakatan gamelan di sisi kiri ruanganya.

Sekarang ini, oleh manjemen Hotel Sahid Kusuma raya telah di

fungsikan sebagai main lobby yang memiliki karalkter. Di rumah yang

memiliki 10 pilar putih yang anggun inilah, setiap sore penabuh gamelan

jawa dan pensidenya melantunkan gendhing gendhing jawa yang merdu

dang agung.

2. Pringgitan

Ruangan ini dulunya sdi fungsikan sebagai ruangan untuk

pagelaran atau pertunjukan wayang kulit. Ruangan yang berada di dalam

dan menyatu dengan pendapa ini, sekarang di namakan Ruang Pantiarjo

yang masih melestarikan pintu-pintu dengan ornament-ornamen

Peninggalan pangeran Kusumoyudo.

3. Dalem

Ruangan yang di sebut dale mini bisaaya di gunakan untuk acara

resmi seperti pisoawanan maupun acara-acara yang sifatnya sakral. Di

(41)

commit to user

meter yang konon memiliki ruang rahasia pada zaman pangeran

Kusumoyudo. Kamar –kamar tersebut sekarang di lestarikan dan di

renovasi menjadi Royal Suite (Presidential Suite) yang mana beberapa

tamu Negara yang berkunjung ke solo pernah bermalam di kamar tersebut.

4. Krobongan

Kerobongan ruangan kecil yang berada di tengah Dalem di antara

dua Senthong (kamar) yang menanggapitnya hiasan-hiasan dalam ruangan

ini di pertahankamn sesuai dengan dekorasi awalnya, pada masa Pangeran

Kusumoyudo. Ruangan Krobongan ini berserta dengan ruangan dalem,

sekarang di gunakan sebagai ruang makan atau ruang pertemuan.

Sumber : Sales and Marketing Departement Kusuma Sahid Prince Hotel

Berebekal keunikan dan orisinalitas budaya jawa tersebut, maka pantaslah

bila Hotel sahid Kusuma menyatakan positioning sebagai The Truly Heritage

(42)

commit to user

yang memiliki tridarma sahid , yaitu “ Where Tradition, Cultre and Service

Merged”

Sejak tanggal 8 juli 2008, Hotel Sahid Kusuma yang berbintang lima dan

resmi menggunakan nama “ Kusuma Sahid Prince Hotel” Hal ini sudah di

imbangi dengan peningkatan kualitas hotel baik dari segi cirri fisik yaitu

bangunan dan sumber daya manusianya, maupun yang non fisik, yaitu pelayanan

yang mendukung psitioningnya;.

a. Produk Kusuma dahid Prince Hotel

Hotel sahid Kusuma memiliki paket-paket produk jasa kepada konsumen

yang di tawarkan kepada konsumenya yaitu:

1. Paket penginapan

Sebagai hotel berbintang lima, Hotel Sahid Prince memiliki 121 kamar

modern yang nyaman yang bercorak kebudayaan jawa. Kamar-kamar

tersebut terdiri atas:

Kamar Deluxe, terdiri dari 36 kamar

1. Cabanas, terdiri dari 18 kamar

2. Superior , terdiri dari 31 kamar

3. Esexutive Suite, Terdiri dari 7 kamar

4. Luxury, terdiri dari 6 kamar

(43)

commit to user

6. Royal Suite, terdiri dari 1 kamar

Kamar-kamar tersebut di dukung dengan perlengkapan-perlengkapan di dalam

kamar , antaranya :

a. Pendingin udara ( Air Conditioner)

b. Saiaran televisi Satelit

c. HD Telephone

d. Mini Bar

e. Fasilitas pembuat teh/ kop

f. Kamar mandi dengan air dingin maupun hangat serta

kelengkapanya

g. Pengering rambut (hair dryer)

h. Koneksi Internet.

2. Paket Pernikahan

Paket pernikahan di Hotel Sahid Kusuma, meupakan jasa

pelayanan penggunaan Meeting & Coferance Room dipadu dengan

layanan Food and Beverige dengan d tambah beberapa item yang

lazim ada dalam jamuan resepsi pernikahan.

Ada tiga macam paket pernikahan

(44)

commit to user

Dengan harga Rp. 50.000,00/pax/nett dengan

• Kamar Pengantin Executive

• Dekorasi Kamar Pengantin

• Kue tart Pengantin

• Fruit Basket

• Dekorasi Taman

• Tuwuhan dan kembar mayang

• Buku Tamu

• Korasase panitia (20 buah)

• Melati tabur da pandan wangi

• Perizinan da kemanan.

b. Paket melati

Dengan harga Rp. 60.000,00/pax/nett dengan minimum pemesanan 300

orang , di berikan fasilitas sebagai berikut:

• Ruangan & penataan

• Sound system

(45)

commit to user • Kamar Pengantin executive

• Dekorasi Kamar Pengantin

• Kue Tart pengantin

• Fruit basket

• Dekorasi pelaminan dan stronger

• Dekorasi taman

• Tuwuhan dan kembar mayang

• Ice Carving Initial

• Buku Tamu

• Korsase panitia ( 20 buah)

• Melati tabur dan pandan wangi

• Perizinan dan kemanan

c. Paket mawar

Dengan 80.000 per/ pax/nett dengan minimum pemesanan 300 orang,

diberikan fasilitas sebagai berikut :

• Ruangan & penataan

(46)

commit to user

• Soft Drink & Snack

• Hidangan pembuka sampai penutup

• Dekorasi pengantin

• Mobil Beby Benz

• Kue tart Pengantin

• Fruit Basket

• Dekorasi pelaminan dan stroger

• Dekorasi taman

• Tuwuhan dan kembar mayang

• Ice Carving Intnitial

• Buku Tamu

• Korsase panitia

• Melati tabur dan pandan wangi

• Perizinan dab keamanan

(47)

commit to user

Paket ini di tawarkan bagi institusi pendidikan vaik formal

maupun non formal yang ingin melaksanakan wisuda di hotel Sahid

Kusuma.

e. Paket Table Manner Course

Paket Table Manner Course ini dimaksudkan untuk membekali para

perserta pelatihan untuk mengikuti penjamuan ala internasional serta

pengetahuan tentang hotel.

Degan biaya Rp. 50.000,00/Net/Pax dengan minimal peserta 30 orang di

berikan fasilitas :

• pengetahuan umum tentang teori hotel

• Teori penjamuan ala internasional

• Praktek penjamuan ala internasional

• Demo memasak

• Demo membuat cocktail

• Making bed

• Showing room

• Buku panduan Table Manner

(48)

commit to user

f. Pertemuan dan Konfrensi

Hotel Sahid menyediakan tiga buah ruangan untuk pertemuan dan

konfrensi, yaitu :

1. Tirtasari Room

2. Pantiarjo Room

3. Dewandaru Room

4. Budiono Mantili

5. Sriwedari

6. Melati

Ruangan –ruangan Pertemuan tersebut di lengkapi dengan berbagai

fasilitas, diantaranya,

• Overhead dan Screan Projector

• White Board dan Marker

• Flip Chard

• LCD Projector

• Mikrofon Wireles

(49)

commit to user

g. Food and beverage

Dalam hal kuliner hotel sahid prince hotel menyediakan dua outlet Food

and beverage, yaitu :

• Gambir Sakethi Restaurant

Restouran yang menyediakan masakan Orienta, Jepang dan

masakan eropa ini buka mulai jam 6 pagi sampai jam 11 malam.

• Magundo Bar

Bar yang menyediakan Coctail dan liquors ini di lengkapi dengan

pertunjukan lansung di tiap malamnya .

h. Event-event promosional

Event Promosional yang di lakuakan menyusuaikan dengan tema

tema yang sedang tren. Mulai dari Tren anak Muda Seperti

Valentine’s day sampai event promosional peringatan hari nasional,

seperti hari kartini.

Pengelohan event ini di kerjakan baik event Organizer maupun

(50)

commit to user

untuk mempromosikan layanan-layanan Hotel selain fasilitas

penginapan.

i. Fasilitas lain

Selain fasilitas –fasilitas tersebut di atas, Sahid Prince juga

memberikan fasilitas lain di anataranya :

1. Di dalam Hotel , terdapat apotek, Toko Souvenir, Asuransi,

Butik, Toko Batik, Internet Cafe, dan layanan Resevarsi

Penerbangan.

2. Di lingkungan Hotel, Terdapat layanan harian Loundry and dry

Cleanning, penukaran uang ( Money Changer), Salon

kecantikan, layanan pos dan dan kolam renang.

3. Dalam hal Transpotasi, di berikan layanan gratis antar jemput ke

bandara dan stasiun kereta api. Selain itu, di sediakan area parkir

dengan kapasitas 60 mobil untuk pengunjung yang membawa

kendaraan sendiri .

4. Selain itu, tersedia fasilitas lain yang bila di perlukan akan di

sediakan oleh Hotel Sahid Price, Yaitu dokter dan layanan taksi,

C. Visi, Misi, dan Motto Hotel Kusuma Sahid Prince.

Untuk mencapi tujuan atau goals kita perlu menyusun Program / Planning

(51)

commit to user

Program tersebut atau visi dan misi tidak akan berjalan efektif tanpa

dukungan dari seluruhstaff dan karyawan.

1. Jangka Pendek

a. Meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan karyawan, partimer.

Trineediadakan ( classes, training, familisation dan lain- lain )

b. Meningkatkan pengetahuan dengan cara survei ke Hotel Kompetitor.

c. Meningkatkan komunikasi, informasi, koordinasi, sesama agar tercipta

suasana yang kondusif di tempat kerja.

d. Membuat product unggulan dan diprimosikan agar menjadi Barnd

Image.

e. Menciptakan nuansa baru di semua outlet agar tamu tidak bosan

f. Pengendalian Expanses tanpa mengurangi Quality dan Quantity Product.

2. Jangka Panjang

a. Menggantikan peralatan yang lama sesuai klasifikasi hotel berbintang.

b. Mengirim tenaga waiter / cook untuk trainning di Hotel Chance dalam

rangka peningkatan mutu product & service.

c. Mengoptimalkan outlet yang ada agar mendatangkan sales.

d. Membaut Action Plan dan dibuat promotif agar tamu tertarik untuk datang.

e. Kaderisasi kepemimpinan.

D. Jajaran Direksi Kusuma Sahid Prince Hotel.

Kualitas Hotel tentunya tidak hanya di perhitungkan dari segi fasilitas

(52)

commit to user

terbaik bagi konsumen, tetapi hotel Sahid Prince mengelola sumber daya

manusia ( SDM) secara prosesional dengan harapan menghasilkan karyawan

yang memiliki loyalitas, disiplin dan tingkat tanggung jawab yang tinggi.

1. General Manager

General Manager bertanggung jawab atas keseuluran terhadap

kelancaran aktivitas Hotel Sahid Prince saat inihotel sahid Prince di

pimpin oleh bapak Purwanto sebagai General manager karena maju

mundurnya perusahaan tergantung pada kepemimpinan general manager,

maka dalam menjalankan tugasnya GM di bantu beberapa departemen di

hotel sahid Prince

2. Duty Manager

Manager yang bertanggung jawab atas Oprasional Sahid Kusuma

dan membahawahi departemen –departemen yang lain yang aktif .di Hotel

Sahid Kusuma, Bp Totok memegang peranan penting sebagai GM pada

sore hari mengantikan Bp General manager, Bp Purwanto.

3. Sercetary

Bertanggung jawab atas segala perkerjaan adminitrasi, surat

(53)

commit to user

Telepon, mempersiapkan keperluan General Manager, Mengambil

Notulen Meeting Menfollow-up surat menyurat General Manager.

4. Sales And Marketing Departement

Bertanggung Jawab Penuh menguoayakan percampaian sasaran dan

meningkatkan keuntungan usaha melalui penjualan serta pembentukan,

pembinaan dan pemeliharaan image Hotel. Sales and Marketing

Departement inilah membawahi divisi Public Relation Hotel.

5. Front Office Departement

Bertanggung jawab atas pemeberian informasi sesuai dengan yang

di perlukan tamu, pemesanan kamar, penyambutan atau penerimaan tamu,

menangani arus komunikasi melalui telepon, fak email, ataupun

barang-barang dari tamu.

6. Hause Kepping Departemnt

Bertanggung jawab mengkoordinasi aktivitas yang berkaitan

dengan kebersihan, kenyaman dan keindahan semua kamar tamu, are

hotel, Ruang kantor , ruang Metting dan semua bagian dlam lingkungan

Hotel.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2 Jumlah Karyawan Kusuma Sahid Prince Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Such attempts to cope with the disasters as initiating SSOP Bantal application for early detection of lood-and landslide-prone areas, enhancing society’s participation in waste

struktur dasar algoritma, built-in atau user define procedure (mungkin recursive, di bahas dalam.

Waktu pelaksanaan penelitian pada 2 Juli – 20 Juli tahun 2016 di RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan Populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah DRM pasien BPJS

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi pada saat responden sedang bekerja dan untuk mengetahui tingkat nyeri pinggang dilakukan

Dari ketiga dimensi yang dilihat, dimensi behaviour (dimensi perilaku) merupakan dimensi yang perlu diperbaiki karena ada beberapa faktor yang belum mencapai level yang

Agregat Halus Dengan Bahan Tambah Superplastisizer Terhadap Sifat Mekanik Beton, Laporan Tugas Akhir Sarjana Strata Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta , Yogyakarta.

Sedangkan dari hasil analisis frekuensi yang dilakukan, solusi yang dilakukan oleh kontraktor pada kendala kategori mutu sebanyak 22 frekuensi yang memilih solusi “Mengamati dan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis Joyful Learning dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa