1.1 Pengertian Strategi Korporat
Strategi korporat terdiri atas dua kata yaitu strategi dan korporat yang masing-masing mengandung arti kata sebagai berikut.
Strategi: berbagai cara untuk mencapai tujuan. Strategi juga dapat disebut sebagai perilaku yang diambil oleh seseorang yang menggambarkan berbagai tindakan terkait dengan keadaan atau permainan (Benoit dan Trigeorgis, 2011).
Korporat: sebuah entitas usaha berbadan hukum yang memungkinkan para individu agar dapat menginvestasikan modal, tenaga, dan berbagai sumber daya agar dapat menghasilkan profit.1 Korporat juga dapat disebut grup atau perusahaan yang memiliki berbagai anak perusahaan sekaligus mengelolanya.
Strategi korporat telah didefinisikan oleh Grant (2010) sebagai penentu ruang lingkup perusahaan dalam hal berkompetisi pada suatu industri atau pasar, dan di dalam strategi korporat tersebut terdapat berbagai keputusan seperti diversifikasi, integrasi vertikal, akuisisi, dan new ventures, dan pengalokasian sumber daya antar bisnis pada perusahaan tersebut.
1.1.1
2. STRATEGI DIREKSIONAL
Staretgi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth), stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.
a. Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Dua strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
1) Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy)
Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada, atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie)
Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini. (contoh: brownies Amanda)
Perusahaan mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis strategi diversifikasi yaitu:
Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. (contoh: Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7) dan Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor)
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. (Contoh: PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk bergerak di sektor properti seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo Development)
b. Strategi stabilitas
Strategi ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan. Beberapa jenis strategi ini adalah:
1) Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution Strategy)
Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan. (contoh: perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)
2) Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)
Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. (contoh: warung kecil atau took kelontong di dalam perumahan)
3) Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi laba adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara. (contoh: perusahaan yg akan melakukan go-public)
Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah pada beberapa atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.
1) Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
2) Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)
Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )
3) Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy
Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun 2008 untuk membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009)
4) Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)
d. Strategi kombinasi
Strategi kobinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:
1) Keputusan strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara
sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.
2) Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang
akan datang (secara bertahap).
3. ANALISIS PORTOFOLIO
Analisis ini merupakan Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
a. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
b. Matriks GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.
4. STRATEGI PARENTING
Strategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.
Beberapa pilihan arah strategi korporat yang menunjukkan jenis strategi korporat yang dipilih. Alternatif arah strategi korporat yang mungkin dilakukan adalah :
1. Strategi pertumbuhan (growth strategy)
Bagaimana menggerakkan organisasi ke depan. Bergerak ke depan dalam hal ini berarti manajer stratejik perusahaan berharap meningkatkan level operasinya, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya adalah dengan melihat bermacam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakeristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu.
2. Strategi stabilitas (stability strategy)
Bagaimana menjaga organisasi agar tetap stabil. Memilih untuk menjaga agar organisasi berada pada tempatnya berarti tidak melaju ke depan namun juga tidak tertinggal di belakang. Strategi ini menekankan pada stabilitas organisasi.
3. Strategi pembaruan (renewal strategy)