Regionalism
as a Source
Inspiration
for Architecture
Habib Fida Ali
Teori
Arsitektur Lanjut
Ade Fitriyanti Ulul Azmi l 08111850070003Yerianne C.Haywood l 08111850070003
Magister students of Departement Architecture
Institute of Technology Sepuluh Nopember
Introduction
Habib Fida Ali
Arsitektur Pakistan yang cukup berpengaruh di Pakistan dengan karya-karya yang telah banyak mendapatkanpenghargaan
1935-2017
Habib Fida Ali
Dalam artikel yang di bahas oleh Habib Fida Ali dalam buku Regisonalism Architecture, Habib sebagai seorang Arsitektur yang cukup berpengaruh di Pakistan berargumen hubungan keterkaitan Regionalism dan pengaruhnya pada dunia arsitektur. Seperti yang telah dijelaskan Habib dalam artikelnya, sebelum melangkah lebih dalam untuk mengetahui kaitan Regionalisme dan Arsitektur, terlebih dahulu kita harus mengerti apa arti sebenarnya dari Regionalisme itu sendiri.
Regionalism is:
The common sense approach to building with consideration of regional factors, including available materials, climate, geography, topography and cultural influences.
· Traditionally these were fulfilled with passive
design, before electricity and technology
Regionalism merupakan sebuah nilai lokal yang ada pada sutu lingkungan yang mana tidak hanya hubungan antara bangunan tersebut, tetapi juga keselarasan bangunan dengan lingkungannya. Tidak hanya faktor yang tangible
seperti iklim, topografi, penggunaan material. Faktor
intangible berupa budaya dan nilai sosial dalam masyarakat juga harus di perhatikan dalam merancang seperti yang telah dijelaskan pada poin di atas.
Habib menjelaskan Regionalisme dalam ilmu arsitektur, merupakan sebuah aliran yang menentang universalism. Dalam artikelnya, Habib juga membahas terkait definisi International Style yang disangkutpautkan dengan penyebab utama Regionalisme ini. Dalam perkembangan dalam dunia arsitektur yang cukup pesat dipengaruhi oleh banyak faktor yang terjadi. Salah satunya Perang Dunia ke II yang juga berpengaruh pada seluruh lapisan dunia, Revolusi Industri sebagai imbas peperangan, memaksa para revolusioner dan para arsitektur menciptakan gebrakan baru dalam memenuhi proses pembangunan dan perbaikan akibat kondisi perang.
Introduction
Perubahan yang cukup signifikan dalam bidang ilmu arsitektur yang juga mengalami modernisasi, berdampak pada perubahan gaya bangunan. Yang semula gaya bangunan pada belahan bumi bagian barat memiliki karakteristik bergaya Yunani dan Romawi atau bahkan gothic dan Renaissance. Berubah menjadi Geometris, dikarenakan kebutuhan pemulihan pasca perang yang mengutamakan kemudahan dan waktu yang cukup singkat dalam proses pembangunannya. Disini, gaya bangunan yang cenderung geomteris itu disebut Modernisme. Dari mulai bentukan atap yang semula menjulang tinggi, di ubah menjadi geometris atau atap datar, meminimalkan ornamentasi dan mengutamakan fungsional bangunan dan menghilangkan nilai-nilai budaya dan lokalitas pada area bangunan itu dibangun.
Belahan dunia barat yang telah mengalami kemajuan di bidang teknologi dan industri, mampu menjadi kiblat perdagangan dan ekonomi dunia. Hal ini yang mendorong negar-negara berkembang yang mayoritas merupakan belahan dunia timur untuk berlomba-lomba mengikuti cara hidup orang barat. Pada saat semua lapisan masyarakat dunia berlomba untuk menjadi masyarakat modern, nilai-nilai budaya dan lokalitas perlahan mengalami pemudaran, sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Hal ini yang mendorong munculnya PostModern dan juga Regionalisme. Dan kami berpendapat bahwa, Postmodern dan Regionalisme ini memiliki dasar pemikiran yang sama, yakni perbedaan pendapat terhadap Modernisasi. Tetapi keduanya, postmodern dan regionalisme memiliki fokusan yang berbeda. Apabila regionalisme cenderung berfokus pada nilai-nilai lokalitas dan budaya, Post modern lebih kepada pengekspresian diri.
Dalam artikelnya, Habib lebih fokus untuk mengulas terkait Regionalisme yang mana mampu menjadi sumber inspirasi Arsitek dalam merancang. Habib disini membagi Regionalisme menjadi dua, seperti berikut :
Statements about the task of architecture
1. Regionalism as an ideology opposed to universalism
2. Regionalism as an objective analysis which focuses on terpecahnya Perang Dunia ke II
Skema Klasifikasi Regionalism
Based Statement from Habib Fida Ali
Source : Wikipedia.com Source : Wordpress.com
Source : Private Analysis, 2018
01
02
Regionalisme as an IDEOLOGY
opposed to Universalism
Regionalisme
as an OBJECT ANALYSIS which focused on specific demand of Architecture
Regionalism
divided became :
Katedral Santa Maria Del Fiore, Florence Italia Gaya Arsitektur Renaissance
Source : Wordpress.com
Pada prosesnya, regionalisme sebagai ideologi bermakna regionalisme yang telah mengakar dan menjadi panutan sehingga dari awal kemunculan modernsme ini seakan di tolak mentah-mentah dan sama sekali tidak mengalami modernisasi. Kami menyebutnya sebagai Regionalisme murni, dikarenakan tidak terkontaminasi oleh globalisasi. Dalam bidang arsitektur terdapat beberapa bangunan yang murni bernilai Regionalisme yang cukup tinggi. Untuk lebih memahami lebih dalam terkait unsur-unsur yang menjadi indikator penilaian Regionalisme akan dibahas lebih lanjut dan di analisa dengan case study, seperti berikut :
As an ideology opposed to universalism :
· the culture of many third world countries is becoming a part of universal, they have
taken western societies as a model even though they have different constructs of society, culture and politics
· some countries used modernism as way to find cultural identity
· economic survival in a world dominated by western countries, very reliant on
technological advancements
· adaption or modification of a tradition to make it compatible or practicable with a
technological development, instead of totally rejecting the tradition or the technology
· this transformation would lead to more general modifications in lifestyles, culture,
traditions and customs. Societies who fail to transform can possibly become obsolete and decay.
Source : Wikipedia.com
Terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah adat Sunda.
Kampung Naga, Jawa Barat - Indonesia Regionalism As an IDEOLOGY opposed to Universalism
Salah satu warga Kampung Naga, Suku Baduy
Deskripsi Kampung Naga
Source : Wikipedia.com
Source : Google.maps.com
Letak Kampung Naga, Jawa Barat
Dilihat dari Google.maps
Secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut
terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh
sawah-sawah penduduk, dan
di sebelah utara dan timur dibatasi oleh Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut.
Sebelum menjelaskan terkait hubungan Regionalisme dan
Kampung Naga, akan di jabarkan terlebih dahulu hal-hal mendasar tentang
Mata pencaharian di kampung tersebut adalah bertani, bercocok tanam dan berternak. Warga setempat menanam padi dan sayur-sayuran serta berternak untuk konsumsi mereka, bukan untuk di jual.Seeperti yang terlihat pada peta lokasinya, Kampung ini dikelilingi oleh Persawahan dan Sungai yang menunjuang aktivitas perekonomian para penduduk kampugn Naga sebagai pelaku agraria.
Meskipun teknologi abad 21 menunjukkan perkembangan yang hebat, masyarakat yang mendiami kampung di sebuah lembah di antara pegunungan dan sungai itu mempertahankan adat yang diamanatkan leluhur mereka. Ketika di banyak tempat berbagai kemudahan informasi, transportasi dan berbagai peralatan canggih mudah ditemui, tidak demikian di kampung Naga.
Kampung Naga, Jawa Barat - Indonesia
Pembagian Kawasan Bersih dan Kotor di Kampung Naga
Source : Academiaedu.com
Source : Academiaedu.com
Pengertian kotor dan bersih disini adalah :
Daerah bersih untuk daerah yang bersih dan kering seperti perkampungan yang dibatasi oleh pagar anyaman bambu rangkap dua yang disebut kandang jaga.
Daerah kotor adalah daerah yang berkaitan dengan air dan bersifat basah. Pada penataan tata masa bangunan tinggal di Kampung Naga,
cukup rapih. terdapat pembagian area. area Kotor dan area Bersih. Orientasi bangunan pada kampung naga yaitu Bubung atap menghadap barat-timur. Rumah menghadap ke barat-timur dengan pintu di bagian utara-selatan yaitu di sisi panjang.
Dalam terik matahari, suasana di dalam rumah tetap sejuk sedangkan di malam hari suhu ruangan tetap hangat. Ini dikarenakan material yg digunakan seperti dinding anyam yg memiliki banyak celah sehingga udara bisa masuk, selain itu rumahnya yang berkonsep rumah panggung memungkinkan udara masuk dari lantai melalui celah-celah kayu lantai. Lantai palupuh pada dapur memberi kesejukan di dapur disamping kepraktisan dan kemudahan perawatan. Pada Bagian dapur diberi beberapa bukaan agar asap dari tungku bisa keluar. Berikut merupakan ilustrasi dari proses Konstruksi Hunian Kampung Naga :
Konstruksi Hunian Kampung Naga
Struktur dan kontruksi rumah kampung naga pada awalnya hanya berupa sambungan antar kayu yang dikaitkan dengan teknik kayu pasak. Namun setelah terjadi penyerangan DI/TII sebagian besar rumah warga menjadi rusak, agar lebih kokoh dari sebelumnya sehingga konstruksi bangunan menggunakan sambungan dengan paku. Selain lebih kokoh, penggunaan paku ini juga membuat pembangunan rumah yang rusak menjadi lebih cepat.
Source : Academiaedu.com
Source : Academiaedu.com
Struktur utama dibagi 2 yaitu upper structure dan sub structure. Jika dijabarkan dari atas yaitu mulai dari atap, dinding, dan kolom berupa tiang kayu albasia 10x10cm.
Jika digambarkan maka kerangka struktur rumah di kampung naga ini akan terlihat seperti gambar di atas. Di bagian depan terdapat teras berupa papan kayu yang dibuat menanjak melalui beberapa anak tangga.
Source : Academiaedu.com
Bentukan Atap Hunian di Kampung Naga
Atap berbentuk julang ngapak, yaitu atap pelana memanjang dengan kedua sisi yang diperpanjang sehingga berbentuk seperti sayap burung. Untuk membuat rangka atapnya, kayu diikat dengan tali Ijuk atau tali rotan. Penutup atap ada 2 lapis, lapisan yang di dalam adalah ilalang dan lapis terluar adalah ijuk.
Terdapat cagak gunting di ujung atap, mengarah ke timur dan barat dan terbuat dari bambu berukuran 50 cm yang dilapisi ijuk. Cagak gunting dibuat sebagai lambang perdamaian dan pelindung dari malapetaka
Denah Hunian Kampung Naga Kampung ini dibuat dengan
bangunan rumah relatif sama, setiap rumah berbentuk panggung dan dibawah rumah tersebut digunakan sebagai kandang ayam. Atapnya berupa ijuk dari pohon aren, dindingnya berupa bilik bambu. Rumah-rumah tersebut terdiri dari satu kamar tidur, ruang tamu, dapur dan goah. Kamar di peruntukkan untuk orang tua sedangkan untuk anak mereka tidur di ruangan tamu dengan beralaskan tikar. Fungsi Goah adalah untuk menyimpan hasil bumi, seperti ; beras. Dapur berfungsi untuk memasak dan makan kelurga.
Source :
Private Analysis, 2018
Source : Academiaedu.com
Keterangan :
Tepas : Ruang Tamu Pengkang : Ruang Tidur
Pawon : Dapur, Tempat Makan & Mengobrol Hawu : Tungku ; Kompor
Golodog : Undakan; Teras
As an object analysis which focused on specific demands on architecture :
· Use of the philosophy of international style, more
appreciation to International instead of style, the philosophy is universal, in essence form follows function, this movement proposed to use the best of the materials and structural systems that the technologies and industries could give them, and use them as they should be used
· Simply, use what materials and techniques are
available to you in the manner they are meant to be used and attempt to fulfil whatever function your building is meant to perform, and strive to react favorably with the climatic conditions of the area where it is located.
· Problem of regionalism is the different concepts
of what should constitute a valid region. If the area is too vast conclusions will be too generalized.
· Defining “region” is important if we are to use
regionalism as a source of inspiration for architecture
Regionalism As an Object Analysis which focused on specific demands of Architecture
Studi Case Regionalism as an object Analysis which focuses on Specific Demands on Architecture
Ministry of Foreign Affairs, Saudi Arabia by Henning Larsen
Objective: “a contemporary symbol of Islamic Ideals which acknowledges the architectural tradition of Riyadh.”
Tata Massa Kampung Naga
Dalam kondisi site Kampung Naga, terdapat pula tata letak yang berdasarkan fungsi bangunan dan aktivitas yang terbentuk. berikut merupakan pembagian zoningnya :
penzoningan
Area tengah kampung yaitu area dimana lokasi bale dan masjid kampung naga berada pada pusat perkampungan dengan memiliki area lapangan luas di depannya, lapangan luas tersebut biasa digunakan untuk berbagai aktifitas seperti acara adat, gotong royong, kumpulan warga, penerimaan tamu, menjemur padi, anak-anak bermain
Area kotor adalah area dimana warga melakukan aktifitas mandi cuci kakus, dengan letak area kotor tersebut berada diluar area perumahan yang membuat warga memiliki rutinitas keluar dari pemukiman untuk mandi cuci kakus
Kegiatan menumbuk padi adalah suatu kegiatan yang dilakukan di luar rumah, karena di kampung naga belum ada alat penumbuk padi modern maka kegiatan menumbuk padi juga bisa sebagai kegiatan hiburan warga kampung naga khususnya para kaum ibu-ibu. Karena dalam kegiatan ini tidak hanya menumbuk padi saja tetapi sekaligus bermain musik tradisional. Biasanya kegiatan menumbuk padi ini dilakukan di saung atau di area lahan luas