• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demokrasi dan Pemilu docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Demokrasi dan Pemilu docx 1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Inez Fidela NIM : 02011281621221 Mata Kuliah : Hukum Konstitusi

DEMOKRASI dan PEMILU

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur negara beserta segala aspek yang berkaitan dengan negara. Hukum Tata Negara meliputi bentuk negara, lembaga negara beserta kewenangannya, bentuk pemerintahan, hubungan antar negara beserta negara, hubungan pemerintah pusat dan daerah, serta hak dan kewajiban warga negara. Hukum tata negara dapat diartikan sebagai dua hal, yaitu Ilmu Hukum Tata Negara yang berfungsi sebagai ilmu yang mempunyai objek penyelidikan dan metode penyelidikan berupa system pengambilan keputusan dalam negara yang berstruktur dalam Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, dan peraturan lain. Yang kedua yaitu sebagai Hukum Tata Negara Positif yang terdiri dari beberapa sumber hukum, berupa hak tertulis, hak tidak tertulis, dan pendapat pakar hukum.

Ada banyak sekali ruang lingkup kajian bidang hukum tata negara, salah tiganya yaitu Demokrasi, Partai Politik dan Pemilu. Ketiga hal yang disebutkan merupakan bidang-bidang yang sangat berkaitan satu sama lain. Mereka sulit untuk dilepaskan, sebab dengan tiga bidang tersebut implementasi dari Hukum Tata Negara berjalan dengan baik.

a. Demokrasi

Sejarah singkat Demokrasi yaitu muncul sejak abad ke-5 M di Yunani. Ditandai dengan adanya negara Polis. Demokrasi pada saat itu dilaksanakan secara langsung, karena penduduk dari Polis itu sendiri sedikit. Demokasi mulai berkembang pesat pada masa Revolusi Prancis, pada masa itu menjadi puncak kejayaan demokrasi dan juga mulai berkembangnya Trias Politica. Pengaruh dari Revolusi Prancis ialah Demokrasi Konstitusional yakni adanya aturan yang membatasi kekuasaan raja sehingga tidak menjadi otoriter.

Demokrasi menempatkan kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, yang kemudian dikenal dengan kedaulatan rakyat. Berdasarkan pada teori kontrak sosial1, untuk memenuhi hak-hak tiap manusia tidak mungkin dicapai oleh masing-masing orang secara individual, tetapi harus Bersama-sama. Maka dibuatlah perjanjian sosial yang berisi tentang apa yang menjadi

(2)

Nama : Inez Fidela NIM : 02011281621221 Mata Kuliah : Hukum Konstitusi

tujuan Bersama, batas-batas hak individual dan siapa saja yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan tersebut dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat dengan batas batasnya. Perjanjian tersebut diwujudkan dalam bentuk konstitusi sebagai hukum tertinggi di suatu negara, yang kemudian dielaborasi secara konsisten dalam hukum dan kebijakan negara.

Prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat adalah aktifnya rakyat dalam berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh luput dalam memerhatikan aspirasi rakyat dan pendapat rakyat apabila suatu keputusan hendak dibuat. Sehingga setiap peratuan perundang-undangan mencerminkan perasaan keadilan masyakarat.

Salah satu penerapan dari Demokrasi adalah adanya system Pemilihan Umum atau pemilu. System pemilu ini bertujuan untuk memilih penguasa yang akan menjalankan pemerintahan, dan pemilih itu sendiri adalah rakyat.

b. Pemilihan Umum (Pemilu)

Di Indonesia, dicantumkan dalam Undang-Undang terbaru yang mengatur penyelenggaraan Pemilu yaitu UU No. 15 Tahun 2011 dalam Pasal 1 angka 1 bahwa Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana pelaksanaan kedaulatan rakyat sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan dari penyelenggaraan pemilihan umum ada 4 yaitu,2

a. Untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan damai;

b. Untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan;

c. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat; dan d. Untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi warga negara. Sistem Pemilihan Umum3

2 Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara & Pilar-Pilar Demokrasi, (Jakarta: Sinar Grafika. 2011), hlm. 418

(3)

Nama : Inez Fidela NIM : 02011281621221 Mata Kuliah : Hukum Konstitusi

1. Sistem Pemilu Mekanis dan Organis

Sistem pemilihan umum dapat dikategorikan dalam dua macam, yaitu system pemilihan mekanis, dan system pemilihan organis. System pemilihan mekanis mencerminkan pandangan yang bersifat mekanis yang melihat rakyat sebagai massa individu-individu yang sama.

Liberalism lebih mengutamakan individu sebagai satu kesatuan otonom dan memandang masyarakat sebagai suatu kompleks hubungan-hubungan antarindividu yang bersifat kontraktual, sedangkan pandangan sosialisme khususnya komunisme, lebih mengutamakan totalitas kolektif masyarakat dengan mengecilkan peranan individu.

Sementara itu, system pemilihan yang bersifat organis, pandangan organis menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu-individu yang hidup Bersama dalam berbagai macam persekutuan hidup berdasarkan genealogis, fungsi tertentu (ekonomi-industri), lapisan-lapisan sosial (buruh, tani, cendikiawan), dan lembaga-lembaga sosial (universitas).

Apabila dikaitkan dengan system perwakilan, pemilihan organis ini dapat dihubungkan dengan system perwakilan fungsional yang biasa dikenal dengan system parlemen dua kamar, seperti di Inggris dan Irlandia. Tetapi dalam system pemilihan organis, partai politik tidak perlu dikembangkan, karena pemilihan diselenggarakan dan dipimpin oleh tiap-tiap persekutuan hidup itu sendiri, yaitu melalui mekanisme yang berlaku dalam lingkungannya sendiri.

2. System Distrik dan Proporsional

System ini biasa dilaksanakan dengan dua cara, yaitu: 1) Perwakilan distrik/mayoritas, dan

2) System perwakilan berimbang.

System perwakilan distrik, dinamakan juga sebagai the winner’s take-all atau single member constituencies. Dinamakan demikian, sebab wilayah negara dibagi dalam distrik-distrik pemilihan atau daerah-daerah pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota lembaga perwakilan rakyat yang diperlukan untuk dipilih.

(4)

Nama : Inez Fidela NIM : 02011281621221 Mata Kuliah : Hukum Konstitusi

secara baik oleh warga daerah yang bersangkutan. Dengan demikian, hubungan antara para pemilih dengan para calon harus erat dan saling mengenal dengan baik.

System yang kedua yaitu system perwakilan berimbang atau perwakilan proporsionil. Presentase kursi di lembaga perwakilan rakyat dibagikan kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan presentase jumlah suara yang diperoleh tiap-tiap partai politik.

Meskipun jumlah kursi untuk suatu pemilihan ditentukan sesuai dengan jumlah penduduk yang boleh mengikuti pemilihan, dan ditentukan pula bahwa setiap kursi membutuhkan suara dalam jumlah tertentu, namun apabila ternyata tidak semua penduduk memberikan suara atau ada sebagian yang tidak sah, presentase untuk satu kursi juga menjadi berubah. Oleh karena itu, system proporsional dikenal agak rumit cara perhitungannya. Bahkan system proporsional ini dapat dilaksanakan dengan ratusan variasi yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

1) Hukum Tata Negara, yaitu Hukum yang mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat perlengkapannya satu sama

SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA NEGARA YANG MEMPEROLEH KEWENANGANNYA DARI UUD 1945 ADALAH SENGKETA YANG TIMBUL DALAM BIDANG HUKUM TATA NEGARA SEBAGAI AKIBAT SATU

emerintah adalah suatu sistem yang mengatur segala kegiatan masyarakat dalam suatu daerah/ wilayah/negara yang meliputi segala aspek kehidupan berdasarkan

Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia menyebutkan bahwa: “Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur bentuk Negara (kesatuan atau federal), dan

RATIFIKASI ADALAH PERSOALAH HUKUM TATA NEGARA YANG MENGATUR TENTANG KEWENANGAN LEMBAGA (EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF) DALAM PEMBUATAN PI SERTA MENGATUR PRODUK HUKUM APA YANG.

Van Vollen Hoven memberiknan definisi : Hkum tata negara ialah hukum yang mengatur bentuk negara dalam hubungan kesatuan atau federaldan bentuk pemerintahan

Sistem hukum nasional adalah perangkat hukum negara yang secara teratur saling berkaitan mengatur ketertiban jalannya suatu operasional kenegaran, sehingga membentuk suatu

hukum yaitu Hukum Tata Negara, khususnya dalam Lembaga Negara. Manfaat praktis, adapun manfaat penelitian ini khususnya bagi penulis sendiri adalah untuk melatih