• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING HEFA (Health Events for All)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSIDING HEFA (Health Events for All)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

ii Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM

STIKES Cendekia Utama Kudus.

PROSIDING HEFA

(Health Events for All)

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

P ISSN 2581 – 2270 E ISSN 2614 – 6401

Pengarah

Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus

Penanggung Jawab

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Editors

Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes

Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt

Sistem Informasi dan Teknologi

Susilo Restu Wahyuno, S.Kom

Sekertariat :

LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus

Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657

(3)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 17 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI INFUSA DAN

SIRUP DAUN RAMBUTAN TERHADAP BAKTERI

STAPHYLOCOCCUS AUREUS DENGAN

SALMONELLA TYPHI SECARA IN VITRO

Ariyanti1, Eni Masruriati2, Desy Tri Jayanti3, Siti Kunariyah4 1,2,3,4 SI Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Email :, ririeariyantti@yahoo.com ABSTRACT

Compound rambutan leaves are tanin and saponin that can be used to overcome diarhea. Saponin and tanin has antibacteria characteristic toward several kinds of bacteria such as Staphylococcus aureus and Salmonella typhi. This research has purpose to know the effect infusa antibacteria and rambutan leaf syrup, as well as to knowthe zones and the obstruction difference of infusa and rambutan leaf syrup toward Salmonella typhi bacteria in an in vitro manner. Method is experimental method by using static group difference plan by adding control group. The variable that was researched is antibacteria obstruction zone as dependent variable and infusa, syrup, positive control and negative control as the independent variable. The sample that was used fresh rambutan leaf and it was combined aquades to get Infusa volume. The researcher supplied syrup to be tested by using 5 times replication paper disk method. Result is there is rambutan leaf infusa antibacteria effect toward Staphylococcus aureus and Salmonella typhi in an in vitro manner. The average value of the obstruction zone of rambutan leaf infusa was Staphylococcus aureus yaitu 2,2 mm, while Salmonella typhi 4,43 mm and the kloramfenikol positive control was 9,26 mm. The result of the inhibition zone can be concluded that rambutan leaf is more effective against Salmonella typhi bacteria in infus form.

Keywords: Infusa and Rambutan Leaf Syrup, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus

INTISARI

Kandungan daun rambutan adalah senyawa tanin dan saponin yang bisa digunakan untuk mengatasi diare. Saponin dan tanin diketahui memiliki sifat antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri tertentu seperti Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Tujuan penelitian untuk membandingkan efektifitas antibakteri infusa dan sirup daun rambutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan Salmonella typhi secara in vitro. Metode yang digunakan adalah eksperimental, rancangan perbandingan kelompok statis dengan kelompok kontrol. Variabel yang diteliti adalah zona hambat antibakteri sebagai variabel terikat dan infusa, sirup, kontrol positif, dan kontrol negatif sebagai variabel bebas. Sampel yang digunakan adalah daun rambutan segar kemudian di infusa aquades sampai diperoleh volume infusa. Kemudian dibuat sediaan sirup lalu diujikan dengan metode cakram kertas dengan 5x replikasi.Hasil dari penelitian ini adalah ada efek antibakteri infusa daun rambutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi

secara in vitro. Rata-rata nilai zona hambat infusa daun rambutan rambutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu 2,2 mm, sedangkan rata-rata nilai zona hambat infusa daun rambutan terhadap bakteri Salmonella typhi yaitu 4,34 mm, dan kontrol positif kloramfenikol 9,26 mm. Hasil zona hambat tersebut dapat disimpulkan bahwa daun rambutan lebih efektif terhadap bakteri Salmonella typhi dalam bentuk sediaan infus.

(4)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 18

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) LATAR BELAKANG

Rambutan merupakan tanaman berkhasiat sebagai antidiare. Efek antidiare tersebut karena daun rambutan mengandung senyawa tanin dan saponin yang bisa digunakan untuk mengatasi diare (Raina, 2011). Tanin memiliki rasa sepat dan mempunyai sifat sebagai adstrigen yang dapat dimanfaatkan sebagai antidiare. Tanin juga digunakan sebagai antiseptik karena adanya gugus fenol.

Adstringen bekerja dengan jalan menciutkan selaput lendir usus (Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2013). Saponin diketahui memiliki sifat antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri tertentu seperti Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, dan Eschericia coli (Kusumaningrum, 2012). Salmonella typhi merupakan bakteri yang menyerang gastointestinal, setelah tertelan Salmonella typhi timbul beberapa gejala salah satunya diare hebat dengan beberapa leukosit di dalam feses (Jawetz, 2007).

Formulasi sirup daun rambutan dilakukan dengan metode infusa, kemudian dibuat sediaan sirup dan dilakukan percobaan uji antibakteri secara in vitro. Percobaan in vitro adalah percobaan kultur sel dalam cawan petri atau tabung reaksi. Sediaan sirup daun rambutan diharapkan dapat meningkatkan khasiat dan stabilitas dari kandungan

daun rambutan. Selain itu, dibuat sediaan sirup supaya cara penggunaannya lebih mudah, dan lebih disukai karena rasanya yang manis. Dari formulasi infus dan sirup daun rambutan kemudian dibandingkan zona hambat masing-masing sehingga dapat diketahui efektifitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus

dengan Salmonella typhi.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian adalah pra eksperimen dengan perbandingan kelompok statis. Rancangan ini menambahkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu : kontrol positif kloramfenikol, kontrol negatif aquades, infusa daun rambutan dosis 10g, dan formulasi sirup infusa daun rambutan dosis 10g.

Uji antibakteri dilakukan dengan metode cakram kertas terhadap bakteri

Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Organoleptis

Tabel 4.1

Hasil Uji Organoleptis Infusa dan Sirup Daun Rambutan

Organoleptis Infusa Sirup

Warna Coklat muda Merah muda

Bau Khas Strowberri

Rasa Pahit Manis

(5)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 19 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Adanya penambahan corigen coloris. Bau infusa khas daun rambutan dan bau sirup sirup bau strowberry disebabkan adanya penambahan corigen odoris strowberry. Infusa rasanya pahit karena tidak ada penambahan sirup simplek sedangkan pada sirup berasa manis adanya penambahan sirip simplek.

Uji Daya Hambat

Uji aktivitas antibakteri infusa dan sirup daun rambutan dilakukan dengan metode difusi disk. Metode disk dipilih karena pengerjaanya lebih sederhana, mudah, dan cepat hanya menggunakan cakram kertas.

Tabel 4.2.1

Hasil Uji Hambat Infusa Daun Rambutan, Sirup Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan Kontrol Negatif terhadap Bakteri

(6)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Tabel 4.2.2

Hasil Uji Hambat Infusa Daun Rambutan, Sirup Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan Kontrol Positif Kloramfenikol terhadap

(7)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Gambar 4.1

Zona bening yang merupakan zona hambat dari infusa daun rambutan, sirup daun rambutan dan kontrol positif kloramfenikol (atas), terhadap kontrol negatif aquadest

(bawah)

Berdasarkan dari gambar 4.1 uji terhadap daya antibakteri dari infusa dan sirup daun rambutan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan

Salmonella typhi menunjukkan hasil yang positif bila ditemukan zona bening pada media yang telah ditumbuhi oleh bakteri tersebut.

(8)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Tabel 4.2.2 dapat dilihat hasil untuk infusa daun rambutan aktif menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan rata-rata diameter zona hambat infusa sebesar 4,34 mm. Sediaan sirup daun rambutan tidak menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi ditunjukkan dengan tidak adanya zona bening disekitar blank disk karena adanya penambahan bahan-bahan tambahan sehingga kadar tanin dan saponin yang ada pada daun rambutan berkurang. Kloramfenikol sebagai kontrol positif rata-rata diameter zona hambatnya sebesar 9,26 mm. Hal ini menunjukkan bahwa infusa daun rambutan mempunyai potensi yang lemah jika dibandingkan dengan kontrol positif kloramfenikol. Kontrol negatif digunakan aquades tidak menghambat bakteri sehingga tidak mempengaruhi daya penghambatan infusa dan sirup daun rambutan terhadap

Salmonella typhi.

Hasil efektifitas daun rambutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus

dengan Salmonella typhi secara in vitro adalah dapat dilihat dari zona hambat yaitu infusa daun rambutan aktif menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan rata-rata diameter zona hambat infusa sebesar 4,34 mm sedangkan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata diameter zona hambat infusa sebesar 2,2 mm.

Berdasarkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai P 0,000. Karena nilai P < 0,05 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara kelompok. Untuk mengetahui kelompok yang mempunyai perbedaan dilakukan analisa uji Mann Whitney, tujuannya untuk mengetahui letak perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok uji.

Tabel 4.4

Hasil uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan dengan nilai signifikan

Konsentrasi II = Infusa DaunRambutan III = Sirup DaunRambutan

Tabel 4.4 hasil uji Mann Whitney didapat bahwa infusa dan kontrol positif kloramfenikol ada perbedaan, sirup daun rambutan dan kontrol positif kloramfenikol ada perbedaan, serta kontrol positif kloramfenikol dan kontrol negatif aquades ada perbedaan.

Adanya zona bening pada penelitian ini membuktikan bahwa daun rambutan mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus

(9)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

aureus dan Salmonella typhi. Hal ini dikuatkan oleh (Kusumaningrum, 2012) bahwa kandungan saponin memiliki sifat antibakteri dalam menghambat bakteri

Staphylococcus aureusdan Salmonella typhi.

Hasil penelitian Dwiyanti et al. (2015) menunjukkan bahwa mekanisme kerja saponin dan tanin dalam kelompok antibakteri yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri seperti protein, asam nukleat dan nukleotida. Sedangkan, mekanisme tanin adalah dengan cara mengkerutkan dinding sel atau membran sel, sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri.

SIMPULAN DAN SARAN

1. Infusa daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhisecara in vitro.

2. Zona hambat infusa daun rambutan terhadap bahkteri Salmonella typhi adalah 4,34 mm sedangkan terhadap Staphylococcus aureus diameter zona hambat infusa sebesar 2,2 mm

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanti, R.D., dkk., 2015, Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong (Anrederacordifolia) Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi, Medical Laboratory Technologi Journal.

Jawetz, dkk., 2007, Mikrobiologi Kedokteran, Buku Kedokteran ECG, Jakarta. Kusumaningrum, Y.N., 2012, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Rambutan

(Nephelium lappaceum) Terhadap Staphylococcus aureus&Escerichia coli,

Skripsi, Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Raina, 2011, Ensiklopedia Tanaman Obat Untuk Kesehatan, Absolut, Yogyakarta.

Tjay, T.H. dan Rahardja K., 2013, Obat-obat Penting, Edisi VICetakan III, PT Elek Media Komputindo, Jakarta.

(10)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH

SEMINAR KESEHATAN “

HEALTH EVENTS FOR ALL

LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

A. Ketentuan Artikel

Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama

Penulis, Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar

Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran,

Daftar Pustaka.

Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font,

ketikan 1 spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas

A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing

diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika

tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.

B. Format Penulisan

Judul Naskah

Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang

menggambarkan isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan

huruf Book Antique, ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.

Nama Penulis

Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama

institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan e-mail

penulis. Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font

11, center, jarak 1spasi

Abstrak dan Intisari

Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250-300 kata

dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi.

Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan

(11)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman,

ukuran font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf

Times New Roman, ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.

Latar Belakang

Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala

masalah, kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas

dan jelas.

Metode Penelitian

Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik

sampling, karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen

yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan

jelas.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai

hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan

pembahasan. Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang

sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan

dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta

keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai

dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam

naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.

Simpulan dan Saran

Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan

setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang

dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

Ucapan Terima Kasih(apabila ada)

Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu,

misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI,

(12)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Daftar Pustaka

Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi,

dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka.

Sumber pustaka disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal

10 pustaka (diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10

tahun sebelumnya).

Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan

singkatan nama di depannya. Tanda “&” dapat digunakan dalam menuliskan nama-nama pengarang, selama penggunaannya bersifat

konsisten. Cantumkan semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih

dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk.

Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak

1 spasi.

C. Tata Cara Penulisan Naskah

Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold

UPPERCASE

Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic

Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic

Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan.

Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks

(penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi

judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas

tabel.Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font

11, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak 1 spasi,

center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.Bila terdapat

keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara

tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa garis

vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel

(13)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi

nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik

maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang

grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam

bentuk 2 dimensi. Judul gambar ditulis dengan huruf Times New

Roman dengan font 11, bold (pada tulisan “gambar 1”), awal kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat

keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.

Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center

D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah

Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES

Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk:

1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau

(14)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

PENATAKELOLAAN POSTER

SEMINAR KESEHATAN “

HEALTH EVENTS FOR ALL

Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health

Events for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah 70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;

b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2 meter;

c. jumlah kata maksimum 250; d. pedoman tipografi:

1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan

2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).

e. sub-judul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal (bold);

f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;

g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;

h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua; i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom;

j. desain lay-out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non-formal, yang mencakup:

1. aspek simetris dan asimetris;

2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak; dan

3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster. k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek

atau aspek-aspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan;

l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya;

m. poster harus memuat:

1. bagian atas berisi judul, NIDN (bagi Dosen), nama pelaksana, dan logo Perguruan Tinggi;

2. bagian tengah (bagian isi) berisi latar belakang (pengantar atau abstrak), Metode, Hasil Utama Penelitian (teks dan gambar atau fotografi atau skema), Simpulan, dan Referensi (tambahan); dan

3. bagian bawah dapat disisipkan logo sponsor atau lembaga, detail kontak, tanggal dan waktu penelitian.

(15)

PROSIDING HEFA 2nd 2018 P ISSN 2581 - 2270 E ISSN 2614 - 6401

Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

kegiatan;

o. poster dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik, seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Microsoft Powerpoint dan aplikasi sejenis lainnya (grafik, tabel atau hasil dokumentasi fotografi dapat ditampilkan);

Gambar

Tabel 4.2.1
Tabel 4.2.2
Gambar 4.1 Zona bening yang merupakan zona hambat dari infusa daun rambutan, sirup daun
Tabel 4.4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh konselor kepada sahabat konseli diperoleh informasi bahwa konseli merupakan anak yang sensitif, susah untuk bersosialisasi, dan

Gambar 2 merupakan tampilan menu utama yang berbentuk Peta Indonesia yang berisi beberapa pilihan tombol dalam bentuk gambar pulau yaitu, Sumatera, Kalimantan,

mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013, seperti tersebut dibawah

Numan Somantri (2001: 154) menyatakan bahwa PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan

Ikan Salai merupakan cara pengawetan ikan dengan menggunakan asap yang berasal dari kayu atau bahan organik lainnya, pengasapan dilakukan dengan tujuan: untuk mengawetkan

Bilangan tersebut di atas menunjukkan batas signifikan dengan nilai ro berada di atas batas signifikan yaitu 0,233 (5%). Dengan demikian, nilai yang diperoleh tersebut

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatif Listening Team dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai chi-square untuk indikator kesejahteraan rakyat di Indonesia tahun 2014 sebesar 157,14 dan p-value sebesar sebesar 0,000 yang