• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Berbasis Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Berbasis Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah dalam meningkatkan Pendidikan di Indonesia membuka peluang bagi swasta (baik di bawah Kemendikbud maupun Kemenag) untuk ikut berpartisipasi dalam mengentaskan bangsa ini dari kebodohan. Upaya tersebut diawali adanya penerbitan Instruksi Presiden No. 5 Tanggal 09 Juni 2006 yang bertujuan mempercepat penyelesaian wajib belajar 9 tahun (Forum Bitcoin Indonesia, 12 Juli 2015: 1). Namun, maraknya pertumbuhan lembaga pendidikan di Indonesia akhirnya memicu persaingan mencari peserta didik baru antar lembaga yang semakin ketat. Sehingga Lembaga Pendidikan yang merupakan penyedia layanan pendidikan berusaha untuk memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk memperoleh peserta didik .

(2)

2

kepuasan pelanggan adalah sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Secara umum, kepuasan pelanggan dapat dikatakan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang dari perbandingan antara produk yang dibeli sesuai atau tidak dengan harapannya. Sejalan dengan itu Kotler dan Keller dalam Sunyoto (2013: 35) mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa agar pelanggan jasa pendidikan merasa puas maka lembaga pendidikan harus berusaha memenuhi harapan/keinginan pelanggan jasa pendidikan.

(3)

3 beberapa sekolah dasar negeri di Kecamatan Tuntang yang tutup atau dimerger karena tidak memperoleh murid yang sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2013 pasal 2 serta PP No. 74 Tahun 2008 pasal 17 yang menyatakan bahwa guru pemegang sertifikasi pendidik berhak menerima tunjangan sertifikasi apabila mengajar di satuan pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik dengan guru untuk SD adalah 1:20 untuk MI 1:15. Di bawah ini perbandingan jumlah peserta didik di beberapa desa di Kecamatan Tuntang yang terdapat SD dan MI.

Tabel 1.1 Jumlah siswa di Kecamatan Tuntang Tahun 2015-2016

No SekolahDasarNegeri Jumlah Siswa

Madrasah

(4)

4

Sumber data Dapodik Tahun 2016, diolah.

Berdasarkan data di atas jelas bahwa setiap desa yang ada Sekolah Negeri dan MI. Rata-rata jumlah siswa MI lebih banyak dari jumlah siswa SD. Oleh sebab itu untuk memenangkan persaingan satuan pendidikan harus mencari berbagai strategi agar medapatkan jumlah siswa sesuai peraturan. Seperti yang dikemukakan oleh Wijaya (2008: 42) :

Dewasa ini persaingan antara sekolah semakin atraktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya upaya kreatif dan inovatif dari para penyelenggara

pendidikan untuk terus menggali “keunikan dan keunggulan” sekolahnya agar semakin dibutuhkan

dan semakin diminati oleh para pengguna jasa pendidikan. Masuknya sekolah-sekolah unggulan dengan kurikulum bertaraf internasional serta lahirnya sekolah negeri maupun swasta yang menawarkan beraneka ragam keunggulan fasilitas, bahkan dengan biaya yang relatif terjangkau akan menambah maraknya persaingan di dunia pendidikan.

(5)

5 strategi yang tepat untuk mengahadapi persaingan itu.

(6)

6

Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah PPDB SDN Jombor dengan MI

Tahun Pelajaran / Satuan Pendidikan

2015/2016 2016/2017 2017/201 8

SDN Jombor 13 13 10

MI Jombor 18 32 19

Sumber: Kepala MI Jombor dan Kepala SD Jombor

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa SDN Jombor dalam menerima peserta didik baru jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan MI.Menurut salah satu guru SD Negeri Jombor (Sutarni) mengatakan SDN Jombor menyelenggarakan sekolah gratis, bahkan siswa baru yang masuk memperoleh seragam, tas sekolah beserta alat tulis secara gratis, selain itu sekolah tidak pernah menarik iuran apapun untuk kegiatan operasional sekolah, meskipun banyak kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, sedangkan dari segi mutu nilai US SDN Jombor selalu lebih unggul dibandingkan MI. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3. Perbandingan Nilai US SDN Jombor dengan MI Tingkat KecamatanTuntang

Tahun Pelajaran / Satuan Pendidikan

2014/2015 2015/2016 2016/2017

(7)

7

Sumber: Hasil US KecamatanTuntang

Dengan melihat kondisi semacam itu maka melalui penelitian ini, penulis tertarik melakukan penelitian pengembangan tentang Strategi Bersaing Sekolah melalui pengembangan Kurikulum Kearifan Religi Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Baru. Menurut Porter (2016: 10) ada tiga strategi dasaryang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Strategi Biaya Rendah (cost

leadership) menekankan pada upaya memproduksi

(8)

8

Saat ini banyak sekolah-sekolah mulai memasukkan program Pendidikan agama melalui pembiasaan, bahkan masuk dalam kegiatan kokurikuler bidang keagamaan, sehingga anak-anak sekolah negeri tidak kalah ilmu agamanya dengan anak yang sekolah di madrasah. Sesuai dengan Perpreas no. 87 tahun 2017 tentang Pendidikan karakter, mengandung maksud PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, maka sekolah bisa memasukkan kegiatan berbasis religi/keagamaan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Sekolah diberi kebebasan menentukan jenis kegiatan apa yang dapat menjadi ciri khusus sekolah sala satunya bidang keagamaan.

(9)

9 kepada mayarakat tentang peneriamaan peserta didik baru, bahkan satu tahun terakhir ini sekolah mengadakan lomba untuk anak-anak TK/RA. Akan tetapi pada Tahun Pelajaran 2017/2018 ini jumlah peserta didik baru di SD Jombor tidak mengalami peningkatan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan tentang Strategi Bersaing Kearifan Religi untuk Meningkatkan Jumlah Peserta Didik SD Negeri Jombor Tuntang. Strategi bersaing ini sejalan dengan hasil penelitian dari beberapa penelitian terkini seperti Khasanah, (2015: 161-175) tentang Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu di SD Alam Baturraden yang menggunakan strategi diferensiasi dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan sekolah menggunakan jasa pemasaran bauran 7 P, (product, price, place, promotion, people, physical evidence,

process).

Sedangkan Supar (2014: 158-170) meskipun tempat penelitian pada jenis sekolah yang berbeda, namun dalam rangka meningkatkan jumlah peserta didik SDIT NUFI Tulung Agung menggunakan strategi diferensiasi melalui jaringan JSIT yaitu Kurikulum

(10)

10

keseharian. Hasil penelitian terdahulu ini menjadi referensi peneliti, harapannya dengan penelitian ini sekolah dapat mengembangkan model strategi bersaing yang tepat untuk menarik animo masyarakat agar mneyekolahkan anaknya ke SD Negeri Jombor.

(11)

11

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

a. Bagaimana strategi bersaing yang sudah dilakukan sekolah untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru?

b. Apa kelemahan dari strategi yang sudah dilaksanakan?

c. Bagaimana strategi bersaing yang paling tepat untuk meningkatkan peserta didik baru di SD Negeri Jombor?

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mendiskripsikan strategi bersaing yang sudah dilakukan sekolah

b.Untuk mendeskripsikan kelemahan strategi yang sudah dilakukan sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru c. Mengembangkan strategi bersaing untuk

(12)

12

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada ilmu pengetahuan khususnya Manajemen Pendidikan Dasar Bidang Kurikulum dan memperkaya kajian ilmiah di dunia pendidikan khususnya tentang strategi bersaing dalam meningkatkan jumlah peserta didik.

1.4.2.Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dalam menentuan strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah peserta didik.

b. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan tentang langkah-langkah menentukan strategi yang tepat untuk memperoleh kepercayaan dari orang tua siswa.

(13)

13

1.5. Spesifikasi Produk

Model Produk penelitian ini berupa Petunjuk Kegiatan Berbasis Kearifan Religi sebagai Strategi Bersaing SD Negeri Jombor yang berisi tentang langkah-langkah penetapan Strategi Bersaing dan petunjuk pelaksanaan kegiatan Berbasis Kearifan Religi di SD Negeri Jombor. Kegiatan yang dikembangkan menjadi ciri khas dan keunikan SD Negeri Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Produk yang dikembangkan ini berdasarkan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry Produk ini memberi kontribusi pada sekolah yang menjadi obyek penelitian sebagai referensi manajemen sekolah khusunya dalam melaksanakan strategi beserta petunjuk pelaksanaannnya secara jelas

1.6.Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

(14)

14

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah siswa di Kecamatan Tuntang
Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah PPDB SDN Jombor

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kualitas soal Ulangan Akhir Semester Gasal mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri di Surakarta Tahun

Mulai diberlakukannya ekonomi pasar bebas dalam konteks MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Pasifik) pada tahun 2003 lalu telah memperluas kesempatan kerja yang dapat

13 Pre test dan post test Tes lisan dan tes tulisan (UAS) Mahasiswa mampu menentukan Kode ICD-9CM terkait Pennakit dioestif, endokrine sebannak 50 kasus denoan

Setelah validasi ahli media yang dilakukan oleh Bapak Drs Subagya M.Pd (Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Sebelas Maret), diperoleh hasil untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur layer Formasi Belumai, menganalisis nilai sebaran impedansi akustik dan porositas reservoar yang diperoleh dari proses

Buku ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua tahun yaitu tahun 2010 sampai 2011 dan merupakan rangkuman bagian perjalanan tim

Hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua tentang menstruasi dengan perilaku hygiene menstruasi remaja putri kelas VII di MTs Negeri Sleman Kota maka dapat

menunjukkan adanya perubahan pengetahuan pada ibu yang diberi penyuluhan pijat bayi saat awal yaitu 6,17 dengan standar deviasi 2,72 dan setelah minggu kedua menjadi 16,89 dengan