• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resiliensi Guru Sekolah Dasar yang Mengajar Di Pesisir (Studi Kasus pada Staf Pengajar SD Negeri 107396 Paluh Merbau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Resiliensi Guru Sekolah Dasar yang Mengajar Di Pesisir (Studi Kasus pada Staf Pengajar SD Negeri 107396 Paluh Merbau)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

147 Lampiran 1

INFORMED CONSENT

Pernyataan Pemberian Izin oleh Responden

Judul Penelitian : Resiliensi Guru Sekolah Dasar yang Mengajar Di Pesisir

(Studi Kasus Pada Staf Pengajar SD Negeri 107396 Paluh

Merbau)

Peneliti : Nisha Yunica Harahap

NIM : 081301004

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak

ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian.

Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancarai sebagai

responden dalam penelitian ini mengenai resiliensi pada guru Sekolah Dasar (SD)

yang mengajar di pesisir. Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini berserta

dengan tujuan dan manfaat penelitiannya. Dengan demikian, saya menyatakan

kesediaan saya dan tidak keberatan memberi informasi dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya.

Saya mengerti bahwa identitas diri dan informasi yang saya berikan akan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian

saja.

Deli Serdang, Januari 2014

(2)

148 Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Latar Belakang Responden 1. Identitas responden

2. Latar belakang keluarga

3. Latar belakang menjadi guru di pesisir

Dimensi Resiliensi

1. Emotional Regulations : - Bagaimana perasaan responden ketika

mengetahui harus menjadi guru di lokasi

pesisir yang jauh?

- Bagaimana cara responden mengatur emosi

yang muncul? Contohnya?

- Faktor apa saja yang mempengaruhi emosi

responden?

2. Impulse Control : - Bagaimana responden mengendalikan

perubahan emosi?

- Dorongan apa saja yang muncul pada diri

responden?

- Bagaimana responden mengendalikan

dorongan atau keinginan terhadap suatu

hal?

- Faktor apa saja yang mempengaruhi

responden dalam mengendalikan dorongan

yang ada?

3. Optimism : - Hal apa yang membuat responden dapat

(3)

149

- Faktor apa yang mempengaruhi sikap

optimis responden?

- Harapan-harapan apa saja yang dimiliki

responden?

- Bagaimana responden melihat masa

depannya?

- Apa saja yang dapat memotivasi responden

dalam menjalani profesi dan kehidupannya?

4. Causal Analysis : - Bagaimana responden memandang asal

muasal, intensitas, dan ruang lingkup

masalah yang dihadapinya?

- Menurut responden, langkah-langkah apa

saja yang dapat membantu dirinya keluar

dari masalah?

- Apa yang dapat membantu responden dalam

menganalisa permasalahan?

- Faktor apa yang mempengaruhi responden

dalam menganalisa masalah?

5. Empathy : - Bagaimana reaksi atau tanggapan

responden terhadap hal-hal yang terjadi di

lingkungan sekitar?

- Hal apa yang mempengaruhi rasa empati

responden?

6. Self Efficacy : - Bagaimana kontrol responden terhadap diri

sendiri dan lingkungannya?

- Bagaimana cara responden mengatasi

(4)

150

- Bagaimana keyakinan responden dalam

menjalani profesinya dengan kondisi sulit

yang dihadapi?

- Hal apa yang mendorong efikasi diri

responden?

7. Reaching Out : - Bagaimana responden menyikapi tantangan

dan resiko dalam profesinya sebagai guru di

pesisir?

- Bagaimana responden menjalani hubungan

interpersonal setelah menjadi guru di

pesisir?

- Hal apa yang membantu responden dalam

mencapai apa yang diinginkan dalam

hidup?

Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi

1. Faktor Protektif : Hal apa saja yang mendukung responden

dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab

sebagai guru di pesisir

2. Faktor Resiko : Hal apa saja yang mempersulit responden

dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab

(5)

151 Lampiran 3

PERSIAPAN PENGOLAHAN DATA

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan tahapan pengolahan data yang

dilakukan:

1. Membuat Verbatim

Pada tahap ini peneliti menuangkan hasil wawancara yang telah direkam

sebelumnya ke dalam bentuk narasi.

2. Koding

Peneliti menuliskan kode-kode pada hasil verbatim yang telah dilakukan.

Kode-kode ini untuk mempermudah peneliti menemukan bagian verbatim

yang ingin dianalisa.

3. Analisa Tematik

Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi tema-tema atau

informasi-infomasi yang sejenis (berhubungan) yang diungkapkan responden dan

telah dituangkan dalam verbatim. Melalui analisa ini, peneliti dapat

mengumpulkan jawaban-jawaban dari responden dan menyusunnya ke

dalam tema yang sama, misal jawaban mengenai kesulitan-kesulitan yang

dihadapi dalam mengajar di pesisir.

4. Interpretasi Tema dan Membahasnya Menggunakan Teori

Pada tahap ini, peneliti membahas tema-tema yang diperoleh dari jawaban

responden dan menganalisanya sehubungan dengan rumusan

permasalahan yang peneliti ajukan. Setelah itu, peneliti membahasnya

(6)

152 Lampiran 4

VERBATIM

WAWANCARA 1 RESPONDEN 1 (W1R1) Tanggal : 30 Januari 2014

Lokasi : rumah responden

No Iter/Itee

Transkrip Wawancara

Analisis Awal (Padatan Faktual)

1 IR pertama saya mau tanya identitas Ibu, nama lengkap Ibu

2 IE nama lengkap Ibu? Asli aja bikin

3 IR langsung asli aja, gak apa-apa kan bu?

4 IE iya gak apa-apa

5 IR oke Bu, kalau begitu pendidikan Ibu?

6 IE s1

7 IR s1 sarjana pendidikan?

8 IE iya

9 IR ibu ini pns kan?

10 IE iya

11 IR langsung ditempatkan di percut?

12 IE iya

13 IR tahun berapa?

14 IE tahun 96

(7)

153 16

IE

ibu gitu lulus, lama ibu lulus jadi ibu rumah tangga dulu. Udah gitu ngelamar

Latar belakang menjadi guru

17 kan, masuk pns tahun 96. Aturan tahun 93 pun. Kami tertunda karena ada itu dulu

18 menteri TB Silalahi itu gak mau keluarkan SK kami. Terpendam tiga tahun. Aturan

19 tahun 93 jadi 96 keluarnya. Ada berapa orang dulu kami itu SK nya belum keluar.

20 IR nunggu SK nya berarti tiga tahun

21

IE iya, udah itu baru ditempatkan emang disana. Terpencil, belum ada jembatan, Pengalaman pertama sekali ke sekolah

22 naik sampan.

23

IR sebelum di tempatkan disana, Ibu udah pernah dengar gak sebelumnya nama tempat itu.

Pengalaman dan kondisi emosi yang dirasakan saat pertama sekali ke lokasi sekolah.

Sumber kesulitan responden

27 Naik sampan kan Ibu takut. Lama juga Ibu. Udah sebulan penempatan, baru ibu

28 masuk, baru ibu datang. Karena nengok naik rakit kan, itu desa pedalaman. Dulu

29 gak kayak sekarang, becek, naik RBT kedalam. Lama juga Ibu naik RBT ke

30 dalam. payah lah itu. Jam-jamnya kalau nyebrang sampan itu, kalau ibu sudah

31 sampai tapi sampannya udah nyebrang kesana, kemarinya lagi dia berapa jam lagi,

32 soalnya nunggu disana baru Ibu dijemput. Gitu lah tiap hari.

33

IR berarti waktu tahun 96 ibu tahu kalau ibu ditempatkan di paluh merbau, itu ibu langsung cek kesana?

34 IE bapak yang cek kesana. Penolakan responden ke lokasi

35 IR Ibu gak nengok?

36

IE Ibu gak nengok, dia yang cerita. Gak tau Ibu. Pas penempatan, datang baru Penolakan responden ke lokasi

(8)

154

38 IR baru tahu kalau begitu kondisi sekolahnya?

39 IE iya

40

IR hhm, berarti Bu, sebelum jadi guru, Ibu tidak ada kerja, hanya menjadi

41 Ibu rumah tangga?

42 IE iya, dulunya gak kerja, hanya jadi ibu rumah tangga. 43 IR jadi begitu tahu dari cerita bapak, rasanya gimana sih Bu? 44

IE

sebetulnya lulus itu senang ya, Cuma mikir apa ditempat itu nanti bisa, gitu kan.

Kendala dan rasa susah yang dirasakan responden

45 Kendalanya itu jalan. Disitu waktu masa itu RBT masuk kedalam jalannya masih

46 licin itu. Tapi Ibu jalanin juga. Kos ibu disana. Ada Ibu 8 bulan kos lah, mau tahu

47 situasi disana. Pulang ke medan kan jauh kali. Naik RBT ibu, kos lah disana.

48 Udah tahu situasinya, mulailah ambil kredit kereta Ibu.

49 IR kos 8 bulan di daerah mana Bu?

ada sih, tapi kan perjanjian dulu tugas kami 5 tahun. Udah gitu anak-anak masih

Dorongan untuk pindah.

55 sekolah, yang sekarang udah besar dulu masih SD, SMP, SMA jadi Ibu mikir gini,

56 sekolah orang itu mau berapa dapur? Gaji waktu itu masih Rp 180.000.

57 IR masih Rp 180.000?

58

IE waktu penempatan pertama masih 80.000 perak. Udah gitu Rp 180.000 seratus

59 persennya PNS disana.

60 IR Rp 180.000 dengan biaya-biaya yang harus ditanggung?

(9)

155

62 Ibu pulang seminggu sekali kos disana.

63 IR kan tadi ibu rasa kayak mau pindah gitu kan?

64 IE iya

65 IR Jadi akhirnya Ibu memutuskan untuk tetap bertahan itu gimana?

66

IE

akhirnya ibu bertahan karena peningkatan itu ada lah disana. Terus kenaikan-

Kemampuan responden untuk bertahan mengajar.

Kemampuan untuk mengatasi kesusahan yang dirasakan.

67 kenaikan PNS kan ada sedikit-sedikit. Itulah mulai nanjak Ibu. Ambil kereta, ya 68 udah lah ditahankan sakit-sakit. Gitu Ibu pikir. Akhirnya bertahan. Semua dialami 69 akhirnya bertahan. Banyak lah gejolak-gejolak disana. Ibu tahan juga. Kan disana

70 udah dua kali ganti kepala sekolah.

71 IR dua kali Bu?

72

IE

iya, dua kali. Kami baru datang, bapak itu udah pensiun, baru ganti ini. Ditahankan

Kemampuan responden untuk bertahan mengajar.

Kemampuan untuk mengatasi kesusahan yang dirasakan.

73 demi semuanyalah, karena SK jatuh disana. Kalau gak ibu, aduh.. Udah gak tau

74 lagi bilangnya kan? Kami disitu ditempatkan enam, semua sudah pindah. Ibu masih

75 bertahan, tinggal tiga kami disana. Ibu Armaeni yang di jalan mistar, Ibu sama Ibu

76 Zahara disana dia tinggal.

77 IR awalnya orang Medan Bu?

78 IE orang Medan semua kami. Dia orang Belawan.

79 IR ibu Zahara tadi?

80

IE

iya, Ibu zahara orang Belawan. Ibu Armaeni terus ada lagi ibu Asmaboti orang

81 Marendal. Semua kami dari Medan. Semua pindah, tinggal kami tiga yang

Kemampuan responden untuk bertahan mengajar.

82 bertahan, yang jauh. Terus Ibu zahara mutuskan pindah kesitu karena waktu itu

83 anaknya masih kecil. masih bisa dibawa. masih kecil lah anaknya. Di sekolah kami

84 semua itu anaknya. Sampe sekarang anaknya udah kuliah, kami masih bertahan

(10)

156 86 IR berarti dari tahun 96 sampai sekarang 2014 ibu masih bertahan

87 IE iya, udah 17 tahun

88

IR

gini Bu, kalau tadi kan dari faktor eksternal nih. Maksudnya kan faktor-faktor dari 89 perbaikan jalan dan ada dari sekolah juga yang buat bertahan. Nah, kalau dari Ibu

90 sendiri yang buat Ibu bertahan gitu Bu?

91

IE

bertahannya gini, disana kan peraturan sekolah itu ketat kan? Tapi kami dapat

Faktor yang mempengaruhi responden untuk bertahan

92 dispensasi kalau hujan, kami kan jauh, kalau hujan ke dalam, kami yang jauh bisa

93 libur. Jadi guru yang handle yang di dalam. Karena hujan kan jalan licin, makanya 94 bisa libur. Dapat keringanan dari dinas lah. Kalau hujan gak mungkin Ibu terobos 95 hujan. Kalau rumahnya jauh. Kalau disuruh kerja banting tulang, tapi kalau hujan

96 gak berani juga lah. Kalau hujan, maklumlah yang dari dalam.

97

IR Boleh gak Bu cerita, mengingat kembali, flash back waktu pertama kali Ibu

98 menginjakkan kaki di Percut, di Paluh Merbau nya hingga ke sekolahnya gitu Bu.

99

IE

Ibu menjerit. Gak tahan Ibu. Ngeri kali situasinya disana. Situasinya itu, kalau

hujan Kendala dan rasa susah yang dirasakan

responden 100 licinnya itu kayak gimana ya. Ibu pernah jalan dari mulai jembatan sampai ke

101 simpang warno.

102 IR jalan Bu?

103

IE

iya, jalan kaki pulang karena RBT gak berani masuk. Licin, daripada Ibu jatuh,

Kenangan mengajar 104 kami jalan. Pulang dari situ jalan, pernah Ibu. Udah gitu sama kawan-kawan pernah

105 kami naik sampan, terbalik pernah, masuk, ditolong orang sana. Banyak kenang-

106 kenangan karena waktu itu kan belum siap titi. Kenang-kenangan banyak lah disitu.

107 Udah gitu pernah juga kami di daerah sana, maksudnya kan masyarakatnya kan Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah

sehingga proses pendidikan sulit

(11)

157

109 ckck, kayak manalah kita mau memajukan disana tapi minta dananya itu susah. dilaksanaka

110 Takutlah kita itu kan, orang itu kan ntah ada pelajaran bawa karton. Pokoknya soal 111 kutip mengutip itu susah lah kalo disana. Kalo kami tanya pun anak-anak itu

112 katanya kadang makan pun kami Bu cuma pagi aja, siang kadang pisang rebus

Reaksi partisipan saat melihat kondisi lingkungan di sekitarnya

113 yang dimakan. Kita gak tega kan anak-anak kayak gitu. Pas orangtuanya sakit,

114 meninggal, kami melayat, liat rumahnya itu. Kan selama ini kita tidak tahu situasi

115 rumah mereka. Sesudah kita datang, yang selama ini kita marah mereka datang

116 terlambat, rumah anak-anak itu kan jauh dari sini, ditanya "kenapa bisa terlambat?" 117 jawabnya gini gini gini. Rupanya kita tengok rumahnya, haduh.. gak layak huni lah.

118 Kasihan nengoknya daerah sana.

119 IR masuk agak jauh ya Bu?

120

IE

iya, jauh kedalam. Rumah orang itu jaraknya jauh. Pas kami datang dia sakit gitu,

Reaksi responden melihat kondisi lingkungan.

Sumber kesulitan dan rasa susah yang dirasakan oleh responden

121 rupanya yang selama ini kita marah-marah, minta ini minta ini kadang dia gak bawa,

122 keterampilan dia gak bawa. Bayar uang ini dia gak bayar. Dulu kan masih bayar

123 uang sekolah, belum kayak sekarang. Rupanya situasinya kita gak ngerti kayak

124 mana susahnya mereka luarbiasa. Mau masuk rumahnya takut Ibu tumbang. Kalau

125 nengok situasi kayak gitu, pantas dia datang terlambat, bajunya gitu. Sedih lah

126 pokoknya, kaki ayam semua. Ini aja sekarang masih banyak anak-anak yang kaki

127 ayam. Sepatu pun baru-baru ini aja ada sumbangan. Gak ada yang beli sepatu

128 sangking payahnya. Pernah ibu sampe rumah malam juga, itulah karena RBT tadi

129 gak berani lah karena jalan licin. Mau pulang yang dari medan, jalan kaki kami, 130 kaki ayam, gak pernah ibu ngajar dulu pake sepatu. jadi ya kaki ayak kami, tahun

131 96 itu dulu.

(12)

158 133

IE

ooh ngeri dulu, jalan setapak. Jembatan itu aduuh. Jembatan itu pun dulu gak

Sumber kesulitan dan rasa susah yang dirasakan oleh responden.

134 permanen gitu. Setelah kami gak bersampan, dulu jembatan itu masih papan. Udah

135 ambruk, itu yang kami jalanin tiap hari. Kalau jembatan itu putus, gak berani lah 136 kami ngajar ya kan? Sejak diganti kepala sekolah itu, agak-agak diberi keringanan 137 sedikitlah. Istilahnya administrasi tadi, yang penting ngajarnya lah datang. Yang

Tekad untuk terus mengajar. 138 penting anak-anak itu tahu baca tulis, gitu aja kami bikin. kalau apanya nanti lah,

139 yang penting ibu bisa ngajarlah disana. sekolah disana pun ada dua itu, ada satu lagi

140 sekolah yang jauh.

141 IR oh iya, kalau gak salah ada empat kelas ya Bu di sekolah yang jauh itu. 142 IE iya, ibu pernah ngajar di sekolah yang sana itu setahun.

143 IR gimana kalau disana Bu?

144

IE

wah itu jalan kaki kesana, nangis ibu di jalan. Jalannya untuk dijalanin kaki aja

Sumber kesulitan dan rasa susah yang dirasakan oleh responden.

145 payah. Dijalanin kaki, apalagi naik kereta. Licin, pernah ibu terjatuh gak masuk. Ibu 146 terkilir, berapa hari baru bisa ngajar lagi. Ibu tahun 2012 di sana, berdua sama Ibu

147 Ar lah kami. Nyoba ke sana kami. Jarang orang, sebetulnya enak disana lagi,

148 udaranya. Cuma luarbiasa, gak pernah disentuh-sentuh. Kalo nengok disana lebih

149 parah lagi kondisinya. Kalau disini agak maju sedikitlah. Kalau disana, kaki ayam

150 semua lah. Susah-susah.

151 IR rumah banyak Bu kalau yang disana?

152 IE satu-satu. Jaraknya jauh-jauh, gak berani kita pas maghrib keluar gitu.

153 IR kalau sekolah yang di Paluh masih banyak rumahnya.

154

IE

iya, masih banyak. Kalau disana gelaplah kita kalau malam, seram. Gak ada

Sumber kesulitan dan rasa susah yang dirasakan oleh responden.

155 tempat jamban-jamban buang airnya, susah Ibu disana. Anak-anak kencing ntah

(13)

159 157 IR kayaknya sih kalau melihat kebersihan agak kurang ya Bu? 158

IE

disini pun baru-baru aja ini ada toilet, dulu pertama Ibu disana mana ada. Susah,

Sumber kesulitan dan rasa susah yang dirasakan oleh responden.

159 numpang juga. Di rumah guru ada yang ngajar di belakang. Nah, di rumah Ibu itulah

160 kami numpang. Jamban itu kan penting, itu pulak yang gak ada, itu lah yang buat

161 gak betah. Kebersihan tadi kurang, penjaga sekolah kami orang Batak, kepala

162 sekolah kita juga orang Batak, agamanya beda dengan kita. Mungkin kalau Ibu

163 rasa, bapak itu kurang begitu gigih, kurang keras bapak itu mungkin karena satu

164 sukunya. Ntah dipakenya suku lain, mungkin lebih bersih. Kayak sekolah selain

165 kami yang di tanjung rejo. Bapak kepala sekolah disana, pegawai negeri memang.

166 Bersih ibu tengok kan, gak kayak sekolah. Mungkin bapak itu kurang keras lah ya.

167 Tapi Ibu tengok sekedar marah-marah dia. Tapi dia, ntah mudah baik atau kayak

168 mana, gak diapainnya lagi kebersihan itu tadi. kena itu aja disana, tentang

169 kebersihan itu. Berapa kali datang dinas kesana, itu lagi kena. Tak ada perubahan.

170 Pintu aja udah mau jebol itu.

171 IR pernah kena inspeksi juga ya Bu?

172

IE

pernah juga. Ini nanti bulan 3 mau ada pemeriksaan dari Jakarta. Dia dapat 173 akreditas A pulak, sekolah percontohan. Terus kami guru bilang, aduh, apa pantas? 174 Bobrok kayak gitu. Lemari Ibu itu, tikus semua itu, pokoknya alat-alat tidak bisa

Sumber masalah yang menggangu aktivitas mengajar.

175 tinggal disana, Ibu bawa pulang semua. Tikus penuh, anak-anak itu menjerit, pas 176 ibu buka udah penuh. Ibu bilang ke penjaga, lemari ini kita bongkar, udah

177 dibongkar, masih datang juga. Namanya juga situasi disana ya, tikus itu luarbiasa,

178 apa ibu habis lah.

179 IR kalau bantuan itu Bu, untuk sekolah bangunan?

(14)

160

181 masuk-masuk, diselewengkannya uang lah kayak gitu, Rp 120 juta. Nah gitu lah itu,

Sumber masalah yang menggangu aktivitas mengajar.

182 sekolah kayak gitu. Apapun gak ada, buku bacaan hancur semua. Buku bacaan itu

183 ada yang gak dapat. Murid Ibu itu pun satu kelas gak memadai, ada 56 orang,

184 aturan kan itu udah dua kelas. Udah Ibu bilang, Pak ini harusnya udah kelas, dia

185 jawab yah kek mana Bu. Saya bilang juga banyak yang gak dapat buku pak,

186 sebagian gak punya buku, kongsi-kongsi, kek mana lah nanti kata orangtuanya.

187 ada murid baru tiga orang, sebiji pun gak dapat buku. Ibu sudahbilang, tapi apalah

188 daya Ibu, cuma guru yang mengajar. Ibu bilang kalian baru masuk nak, gak dapat

189 buku, sudah habis, kongsi-kongsilah. Ada tiga murid baru yang masuk, pindahan di

190 2013. Semalamlah ada LKS terbaru Ibu campur-campur. Kalau buku paket satu-

191 satu udah gak dapat lagi. Itu pun ada yang dapat ada yang gak, asal dibagi aja lah.

192 Bantuan buku ntah dari kapan-kapan. Tapi bapak itu selalu bayar buku puluhan

193 juta-puluhan juta, tapi bukunya ntah kemana. Gak nampak, hancur sudah. Lihat

Cara responden mengatasi masalah yang dialami

194 kantor kami itu kan? Kan buku lama kamu nampak kan? Buku-buku lama itu.

195 Kurikulum 2013 untuk kelas 1-4, yang kelas lain LKS. Pokoknya buku sudah

196 hancurlah. Pernah ibu sarankan sekali, pernah ibu ribut dengan kepala sekolah.

197 Tentang buku matematika. Itu udah ribut kalilah. Pertama Ibu keluhkan gak ada

198 buku dia diam. Diam kayak-kayak tahu, ibu adukan ke penjaga sekolah, kan

199 tangan kanan dia untuk buku-buku kami. Katanya, Ibu sudah satu semester kok

200 baru bilang. Loh saya jawab, Pak kan dari awal sudah saya bilang kelas 3 gak

201 punya buku matematika. Matematika kan penting. Dia ngamuk terus bilang ya udah

202 lah, ibu udah tahan marah. Terakhir ibu belikkan pake uang ibu sendiri. Pergi ibu ke

203 Gramedia, ibu pesan buku, dibayar dialah sama orang gramed itu, berapa jumlah

(15)

161

205 Ibu pergi naik kereta, ada kawan yang punya mobil dari paluh, nah, naik mobil dia 206 kesitu, Ibu naik keretalah. Ibu cicil bawa bukunya, kan banyak itu. Itulah baru

207 punya buku. Ada hikmahnya juga punya buku seterusnya kan? Biar lah kena marah

208 Ibu. Padahal dari awal masuk, dari Ibu pegang kelas tiga itu, Ibu kelas yang lama 209 udah bilang gak punya buku. Orang Ibu nanya, " Bu Sam kenapa ibu gak keluhkan 210 gak punya buku?" Rupanya udah dibilang sama Ibu itu tapi dia (kepala sekolah) 211 gak peduli. Tiba di Ibu pulak, gak punya buku juga. Ibu bilang, gak peduli dia. 212 Udah ibu bilang matematikanya pak gak ada. Dia malah bilang "ih, bisa ibu sampai 213 mid semester". Saya bilang aja saya pada-padakan saya punya buku Pak. Wah, 214 emosi dia, ntah apa-apalah yang dia bilang. Diam aja Ibu. Ibu bilang aja "saya

215 ngatakan kebenaran Pak. Bapak mau marah, ya marahlah''. Saya ceritakan kalau

216 saya udah bilang ke penjaga sekolah. Penjaga sekolahnya pun bilang kalo saya ada

217 minta buku. Akhirnya ada hikmahnya lah. Agak baru buku matematikanya tok,

218 yang lain udah hancur, boleh diperiksalah. Hancur semua.

219

IR

gini Bu, kalau hal yang bantu Ibu dari luar, yang bantu Ibu tetap bertahan. Kayak 220 tadi kan contohnya ada masalah, sedih lihat anak-anak itu. Gimana sih Ibu

221 mengatasinya. Solusi dari Ibu?

222

IE

yah, solusi dari Ibu itulah, ngajar orang itu. Kalau ibu ada baju bekas, juga banyak

Cara responden mengatasi permasalahan yang muncul.

Tanggungjawab terhadap profesi

223 Ibu bawa kesana dari rumah. Ibu bagikan baju anak-anak Ibu yang gak terpake,

224 terus baju-baju tetangga ibu kan yang anak-anaknya udah gak sekolah. Daripada

225 orang itu kasih ke oranglain, biar kubawa ke sekolah, ibu bilang gitu. Berapa goni

226 Ibu bawa itu. Senang kali lah orang itu kan. Kawan-kawan pun udah gak jauh-jauh

(16)

162

229 itu di bagi seratus ribu dibelikkan baju. Juara satu dapat baju. Udah gitu ada juga

230 bantuan sepatu dari Yamaha itu. Kan agak-agak lumayanlah baju orang itu. Tapi

231 ada juga lah yang gak terbantu semua. Itulah yang bikin semangat juga. Terus

232 pengabdianlah ibu, emang guru disana.

233

IR

kalau yang buat ibu lebih optimis, semangat untuk ngajar mereka. Walaupun 234 kondisi sekolah jauh, jalan jelek. Apa sih Bu yang buat ibu semangat tetap

235 mengajar?

236

IE

ya satu tadi lah. Kami ada sertifikasi itu, jadi adalah penambahan sedikit untuk

sumber penambah semangat dan optimisme untuk mengajar

237 guru. Selama ini kan pas-pasan juga gaji kami. Ada penambahan dari sertifikasi

238 guru itu, yang buat nambah semangat juga lah. Emang tuntutannya banyak juga lah

239 kan? Harus begini begini, udah sertifikasi jadi tuntutan dari pemerintah banyak. Itu

240 buat semangat jugalah, ada tambahan-tambahan. Terus dengar-dengar lagi

241 pemerintah Deli Serdang ini mau ngadain ada uang makan guru lah katanya. Udah

Bentuk dukungan dan pertolongan dari teman

242 gitu karena kawan-kawanlah. Kan udah lama jadi mengerti juga. Dengan kondisi

243 kita yang jauh , kita gak datang, mereka menolonglah kelas kita yang kosong tadi 244 mereka bantu. Di sms, tolong kelas saya ya, iya pasti mereka bilang. Itu ajalah,

245 tolong menolong antar teman.

246 IR kalau dari siswanya Bu?

247

IE

dari siswanya gitu juga. Orang itu semangat mau sekolah. Gak pernah absen pulak.

Faktor yang mempengaruhi responden untuk bertahan

248 Jarang kecuali sakit kan. Hujan pun mereka datang. Kita yang gak datang yang gak

249 enak sama mereka. Tapi kalau situasinya hujan, jalannya kan becek. Yang

250 rumahnya dekat bisa lah datang, tapi kalau yang jauh kan gak. Kalau orangtuanya

(17)

163

253 ada guru yang handle. tapi kelas 1,2,3 nya digabung lah kan. Kalau hujan pagi, sikit

254 juga orang itu yang datang.

255

IR

berarti kalau dari anak-anaknya sendiri semangat ya Bu. Kalau di kota kan

256 beberapa siswanya punya biaya tapi mereka yang gak mau ke sekolah? Kalau

257 mereka di Paluh memang semangat?

258

IE

memang semangat. Apalagi dibilang olahraga, semangat kali. Tapi sama kita, itulah 259 yang kurang ya, sarana dan prasarana, untuk alat-alat. Sebetulnya orang tuh waktu 260 itu pernah tanding bola keluar, itu menang, juara satu. Sebetulnya kalau dididik

261 bagus, ada sarana prasarana dia maju. Ntah diadakan kepramukaan, hobi mereka.

262 Bola kaki, renang. Untung udah adalah renang. Ada guru olahraga itu dari Unimed,

263 agak majulah anak-anak itu dibawanya renang keluar. Bayar pun mau orang itu,

264 semangat semua. Sampe orangtuanya pun mau ikut, mau tahu kolam renang

Faktor yang mempengaruhi responden untuk bertahan

265 kayaknya. Bayar 20.000 sama transport dan makan orang itu. Semangatlah,

266 pokoknya yang ada menyemangati guru ya itu, mereka semangat. Mau ada

267 pramuka pun oke. Yang penting kita bina. Kalau kita padam, padam jugalah orang

268 itu. Ada semangat untuk maju orang itu. Banyak menang juga kalau ada lomba-

269 lomba keluar, menang orang itu.

270 IR kalau harapan ibu kedepannya mengenai profesi Ibu gimana? Mengenai sekolah? 271

IE

kalau Ibu sih, harapan Ibu untuk pemerintahlah ya. Perhatikanlah kelas jarak jauh

Harapan yang dimiliki responden

272 gitu kan. Kami kan daerah terpencil. SD nya pun SD terpencil. Dulu pertama Ibu

273 disana, ada uang staf terpencil, 50.000, zaman itu Cuma sekali dapatlah, habis itu 274 udah gak ada lagi. Kata orang di dinas sana sebetulnya ada, tapi ntah nyangkut

275 dimana ya kita gak tau. Terus dulu ada juga uang Gubsu sudah dihapus juga. Gak

(18)

164 277 IR itu ke pemerintah kan Bu. Nah, kalau Ibu sendiri?

278 IE kalau ibu pribadi? Maksudnya?

279 IR maksudnya sih harapan Ibu, misal dipindahkan atau ada yang lain? 280

IE

kalau selama Ibu masih sanggup, Ibu memilih tetap disana lah ya. Disana itu, Ibu di

Faktor yang mempengaruhi responden untuk bertahan

281 ngerasa kita itu masih ada dihargai. Namanya di desa kan, kalau panen itu ada 282 beras, kalau mereka panen udang kita dikasih. Kalau bagi rapot itu rasanya lainlah 283 sama di kota. Guru itu di kota kayak udah biasa. Disana kita masih dihargai karena 284 desa kan. Dulu Ibu pas masa-masa susah itu, kalau beras ibu gak beli. Orang itu 285 satu-satu kasih sekilo, murid segitu udah dapat berapa kilo kan? Mereka kasih, ini

286 Bu dibawa dari mamak. Beras itu dulu banyak Ibu. Sekarang beras udah mahal,

287 semua mahal, orang itu pun udah payah. Kadang makan kadang tidak. Kalau pas

288 panen setahun sekali, kami dapatlah waktu itu. Kalau sekarang udah gak ada lagi,

289 beras mahal. Makan aja mereka udah syukur, kita pun gak sampe hati. Mikir suruh

290 mereka bawa karton aja ibu takut. Iya kalo orangtuanya terima. Karton berapa lah, 291 terpaksa ibu bikin kelompok, beli kartonnya kongsi-kongsi, seperak satu orang.

292 Kami susah lah disana kalo pengutipan-pengutipan. Karena kepala sekolahnya

293 udah gitu, mereka pun pikir pasti gurunya udah gak bisa dipercaya lagi. Dipikirnya 294 nanti dimakan. Jadi kita takut, gak ada kutipan. Jadi buat acara, isra' mi'raj pun

295 belum.

296 IR belum pernah Bu?

297

IE

udah pernah sih, tapi bulan ini belum. Ibu pun bingung, mau maulid dana gak ada.

298 Uang tak ada. Sementara gak mungkin dibebani anak-anak. Sekolah lain

299 nampaknya tadi maulid. Tapi kayaknya baru mau membicarakan itulah kami. Atau

(19)

165

301 sekarang udah gak dikasih ambil uang BOS. Yang ambil bendahara sekolah,

302 komite sekolah, sama wakil guru lah itu. Dia udah gak pegang lagi. Datang pun

303 udah gak lagi.

304 IR udah berapa lama Bu, kepala sekolah gak datang?

305

IE udah sebulan ini dia gak ada datang. Agak kejar-kejaran sama dinas lah. Dinas

306 udah berapa kali datang nyari dia.

307 IR kalau yang memotivasi Ibu tetap bertahan, tetap mengajar? 308

IE

itulah anak-anak itu. Semangat belajarnya. Ada semangat belajarlah, jadi Ibu pun

sumber penambah semangat dan optimisme untuk mengajar

309 semangatlah gitu. Karena pas Ibu gak datang sekali, mereka nanya Ibu kemana,

310 menunggu mereka. Karena semangat mereka tinggilah untuk belajar. Nanti kalau

311 kita gak datang, kecewa mereka.

312 IR kalau dari keluarga gimana Bu?

313 IE minta pindah?

314 IR iya Bu

315

IE ada juga sih di keluarga. Tapi Ibu bilang kalau Ibu masih sehat, yah enak disanalah. Keputusan untuk tetap bertahan mengajar 316 Karena hujan itu tadi, kalau terang kita gak ada masalah ya, kecuali sakit gitu.

317

IR kalau tadi Ibu cerita kan kendala-kendalanya dari lokasi, selain itu ada hal lain yang

318 menghambat ibu mengajar? Dari rekan Ibu misalnya?

319

IE

masalah sama kawan itu bisa diatasi juga, sebentar. Biasalah ya, kadang 320 kecemburuan sosial. Kita jauh bisa libur, dia kan dekat. Bisa kita atasilah kalau

321 masalah kawan.

322 IR kalau masalah-masalah yang menghambat Ibu?

323

IE ya kadang cuaca aja. Kalau cuaca gak bersahabat, gimanalah kita mau pergi Faktor penghambat untuk mengajar

(20)

166

325 IR berarti tantangan terbesar mengajar disana itu lokasinya dan cuaca. 326

IE

iya, sama media-medianya. Fasilitas sekolahnya. Kan gak ada perpustakaan kami.

Faktor penghambat untuk mengajar 327 Gak ada sudut baca, ibu kan sering penataran di luar jadi tahu. Kayak mana anak

328 mau pintar membaca sementara buku gak ada, kan gitu. Itulah yang gak ada, minim

329 buku.

330

IR

gini Bu, kalau itu kan masalah fisik sekolah. Nah, kemarin kan saya sempat cerita

331 dengan kepala sekolah, menurut beliau sekolah ini kurang guru. Bagaimana menurut

332 Ibu?

333

IE

menurut Ibu sih guru gak kurang ya, tapi ruang kelas itu yang kurang. Karena

334 murid Ibu banyak kali kan. Kurang kami kelas, kalau guru rasanya cukup. Honorer

335 banyak kali kami, ada 10 orang.

336 IR berarti kelas yang kurang ya Bu?

337

IE

iya , kelas kami yang kurang. Pernah bapak kepala sekolah itu kasih saran untuk 338 ke sekolah yang di Sungai Dua itu, tapi mana maulah anak-anak itu kesana, jauh. 339 Saya bilang, pak banyak kali pak. Ya udah kata dia dibagi kesana separuh, jadi

340 yang disana itu guru honor. Gak ada pembangunan SD disini, gak kayak SMP itu.

341 Sebenarnya SMP itu dulu lahannya SD ini, tapi ntah gimana kok bisa jd SMP.

342 Lapangannya pun anak-anak SD ini gak dikasih pake sama SMP. Anak-anak ini

343 bilang katanya gak diboleh lagi main, kek mana lah itu. Satu wilayah tapi gak ada

344 kekompakan. Sekolah kami gak loyal sama Pak Marbun itu (kepala sekolah

345 SMP). Pak Marbun itu sebetulnya baik itu kalo kita kawanin. Sebenarnya kalau

346 kepala sekolah kita kompak, bisa anak-anak itu. Kalau mau olahraga main bola,

347 gak bisa lagi anak-anak ini main di tanah yang semen itu. Kalau di tanah kan becek,

(21)

167

349 IR kalau dari Ibu sendiri sih gimana? Harusnya gak ada masalah atau? 350

IE kalau dari saya sendiri sih gak ada masalah. Kan dulu mereka juga murid SD saya.

351 Tapi gak tau kok gak dikasih.

352

IR bagaimana dengan komunikasi sesama guru Bu? Biasanya kalau kumpul-kumpul

353 ngapain aja?

354

IE

yah kami ceritakan masalah sekolah lah, masalah kelas, masalah anak-anak kan

Diskusi dengan sesama guru

355 yang kadang bandel di kelas. Itu aja. Gak ada kumpul, masing-masing sibuk dia

356 sendirilah, bikin-bikin tugas pelajaranlah.

357 IR gak ada sesi curhat Bu?

358

IE

curhat keluarga adalah, biasa juga. Masalah anak-anak ini, kan orang itu yang kami

Diskusi dengan sesama guru 359 disana yang lebih tahu. Kadang anak-anak ini kok bandel kali, rupanya orangtuanya

360 bercerai. Ada juga anak itu yang dibesarkan neneknya jadi agak bandel. Ada juga 361 murid yang mau ambil-ambil. Hari itu ibu pernah ngajar kelas berapa, hilang duit di

362 dompet berapa kali, rupanya kami selidiki murid juga. Sekarang dia sudah gak

363 sekolah. Suka ambil-ambil, rupanya dibesarkan nenek. Ibu pun heran, kok tiap hari

364 hilang ya? Ada tuyul apa? Diselidiki rupanya kata kawannya si anu Bu. Jajannya

365 banyak kali. Ibu tanya dia gak ngaku. Kami intip sekali kan, taruh aja tas disitu, 366 keluar main-main, diintip rupanya dia. Udahlah ibu maafkan juga, anak yatim ibu 367 pikir. Kesempatan dia rupanya pas kita lagi kasih nilai. Orang tuh kan kadang- 368 kadang satu-satu ke depan kan gitu, tas samping kiri. Dia liget, yang lain takut sama 369 dia, badannya besarlah. Yah, itulah saran dari orang-orang disana, "itu Bu, jahat 370 itu". Ya udahlah, awak yang hati-hati, ada.

371 IR gak pernah ada masalah gitu bu sesama guru.

(22)

168

373 waktu itu kan, rumahnya jauh di Medan, kadang capek minta permisi, kadang guru-

374 guru disana agak-agak yaah, kecemburuan sosial tadilah. Mungkin pikir mereka

375 alasannya sakit-sakit aja. Itu-itu aja. Itulah, kecemburuan sosial ibu bilang, orang itu 376 libur. Padahal, mereka pun kalau begitu kayak saya, yah pasti libur kan? Sama nya.

377 Kan ada masanya kita sakit, kalau gak sakit ngapain kita di rumah. Ada bapak-

378 bapak agak gitulah.

379 IR sempat pernah marah gak Ibu diceritain kayak gitu?

380 IE gak lah.

381 IR itu diceritain terang-terangan atau di belakang Bu? 382 IE di belakang itu, gak pernah terang-terangan mereka.

383 IR gak pernah cek-cok adu mulut gitu Bu?

384 IE gak, kalau dari sms ada juga cek coklah. Masalah yang dialami responden

385 IR pernah Bu?

386

IE

iya, pernah Ibu sms dialah. Denger kata-kata dia kayak gitu kan. Dibilangnya gak

Cara responden mengatasi masalah yang dialami

387 ada, gak apa-apa. Padahal laki-laki kan? Ibu sms, bakalan ada masanya kita gini, 388 ngapain kita ginilah. Tiba pulak di dia sakit, kalau kita kemarin kan anak kita yang 389 sakit, dia istrinya pulak yang sakit. Oh, bisa juga sakit kami bilang gitu. Dia juga 390 pernah sakit perut parah. Dia rasalah juga, kayak kita ini perempuan naik kereta, 391 baru dia rasa. Ibu kalau pulang dari sana udah betul-betul capek. Kita kalo ada

392 masalah disana kadang gak enak sama kawan, timbul mau pindah. Perasaan kita

393 itu. Orang itu gak maklum kita jauh. Tapi ingetin diri udahlah, yang di rumah juga 394 bilang sabar aja, emang kayak gitu, besok pasti baik lagi. Yang buat semangat

395 orang rumah juga. Mau pindah mahahl, udah pernah juga ibu tanya. Mau nanya

(23)

169

397 ibu minta tanjung selamat juganya. Mahalnya, sayang Ibu 30 juta. Lagian pindahkan

398 ini itu kan susah. Nanti sertifikasi juga susah. Ya udah lah, ibu tahan.

399 IR berarti memang keluarga ya Bu yang dukung? Bapak?

400

IE

iya. Dulu ada katanya mau dipindahkan, jarak berapa kilo gitu. Ibu pikir syukurlah Dukungan dari keluarga

401 mau dipindahkan, rupanya gak ada sampai sekarang. Banyangin aja jarak 80 kilo,

402 pulang pergi tiap hari dari rumah. Itulah, kami yang jauh ini. Tapi gak juga ada 403 kabar, direalisasi juga gak. Asal rapat itu juga kami bilang, untuk dipindahkanlah.

404 Kalau pindah kan mahal, tapi kalau dipindahkan gak. Nanti katanya ada mutasi

405 besar-besaran tapi untuk kepala sekolah. Tapi yang dimutasi itu yang bermasalah.

406 Kayak kepala sekolah ini, dia dipindahkan karena bermasalah, rupanya sekarang

407 pun bermasalah. Dulu dia di Tanjung Rejo. Dapat surat kaleng dari masyarakat,

408 dipindahkan ke tempat kami pulak. Banyakkan murid kami? Besarlah dana BOS

409 nya, enaklah dia. Jadi kayak gitulah sekolah kami. Ibu kamar mandi itulah yang 410 penting. Kita susahnya itu kalau oranglain datang. Ntah pengawas ujian gitu kan,

411 malu kita. Itu pun gak dibahas, ntah kayak manalah itu. Mboknya kamar mandi itu

412 yang bagus, jadi orang pun enak. Udah dilapor pun ke bapak itu, tapi ya itu.

413 IR berarti pimpinannya lah ya Bu?

414

IE

iya, pimpinan itu. Dia gak perhatikan sekolahnya. Kan kalo pimpinan itu harusnya

Permasalahan dengan pimpinan

415 udah anggap kayak rumahnya sendiri. Kayak kepala sekolah yang lain itu, Pak

416 Gimin, dia peduli itu sama sekolahnya. Kami guru-guru lebih care sama dia pulak.

417 Kalau nanya ujian kapan, pun sama dia.

418 IR kepala sekolah Paluh Merbau gimana Bu?

419

IE gak ada itu dia. Nomor hape nya aja gak jelas kita. Gak pernah dapat info. Rapat

(24)

170 421

IR ke guru juga gak ada info Bu? Kepala sekolah gak pernah gabung ke guru-guru

422 gitu Bu? Main ke kantor guru?

423

IE

gak, gak ada. Gak ada dia bahas tentang sekolah. Kalau pun gabung dia cuman 424 ngomong pribadi dia ajalah. Seloroh-seloroh gitu lah. Nanti kalo kita rapat, kasih 425 saran, gak laku lah sama dia. Asal kita kasih saran sedikit dia marah. Gak pernah 426 rapat lagi, dulu rapat. Kalau tunjuk tangan salah lagi.

427 IR semua guru yang kasih saran ditolak Bu?

428 IE iya, semua. Dia gak mau dengar keluhan guru, itulah.

429 IR guru-guru gak ada buat laporan Bu?

430

IE

udah. Kami kan disuruh buat laporan ke dinas. Waktu itu Ibu penataran di Pakam,

431 ditanya kayak mana tentang sekolah, kami keluhkan kok. Katanya mau ditinjau

432 bukti omongan itu, silahkan aja. Disuruh kami buat uneg-uneg kami. Ya kami buat

433 aja, udah gak layak huni lagi. Dindingnya hancur, lantainya hancur, semua kami

434 bikin.

435 IR sebenarnya ada tidak Bu dana dari dinas untuk sekolah? 436

IE ada lah! Ada semua. Dana BOS juga. Sekolah ibu ada dapat 60-an. Kepala

437 sekolah ini gak terbuka orangnya.

438

IR menurut Ibu, dengan kondisi sekolah ini, cocoknya pimpinan yang seperti apa sih Bu?

439 IE diganti.

440 IR diganti seperti apa Bu?

441

IE

seperti Pak Gimin yang tadi Ibu bilang. Eceknya keluhan-keluhan siswa dan guru

442 didengar. Bantuan untuk orang miskin itu dikasih. Pimpinannya yang ngerti.

(25)

171

443 acara-acara agama dia aktif. Terus situasi sekolah dia peduli, buku-buku dilihat.

444 Sama guru itu dia care, kompak. Emang dirasa gitu, sama senang sama sedih.

445 Kayak Pak Gimin itu, enak kali awak dengar cerita dari gurunya. Kalau guru minta

446 uang untuk karton ato sekolah dia kasih. Kalau kepala sekolah ini gak ada. Pengin 447 kepala sekolah yang untuk memajukan sekolah lah gitu. Ntah untuk acara itu ada.

448 Kayak untuk acara 17 Agustus ini kami mana ada. Payah duitnya, malu nanti kita

449 gak ada hadiahnya. Gak peduli dia, apalagi untuk acara agama.

450 IR masyarakat sendiri gimana Bu? Gak ada curiga?

451

IE

kayaknya ada. Ibu dengar sentil-sentil dikit kayaknya ada yang ngelapor. Orang itu 452 tanya-tanyalah, soalnya kita udah bolak-balik data, minta kartu BLT, kartu

453 keluarga tapi mana uangnya kan gitu. Makanya, pimpinan itu ya gitu, loyal ke anak

454 buahnya. Ngertilah gitu sama murid. Ntah ada keperluan-keperluan sedikit sama

455 anak yatim. Kayak waktu itu, SMP dapet kok kami gak keluar-keluar. Malu kami.

456 Terus maunya kepala sekolah itu kompak sama SMP. Ini kami kayak berantam.

457 Upacara aja gak kompak, nanti disana hormat, disini siap.

458 IR apa ada masalah Bu?

459

IE gak juga saya, mungkin kepala sekolah ini lah. Kalau Pak Marbun itu baik

460 orangnya. Ngurus-ngurus dia.

461 IR kalau pendapat Ibu berapa Bu?

462

IE gaji bu 3,3 juta kayaknya ya. Itu belum potongan ya. Kalau ada utang kan

463 dipotong.

464 IR menurut Ibu dengan gaji segitu cukup tidak?

465

(26)

172

467 pikir pas-pasanlah itu.

468 IR kalau ke sekolah ibu berangkat jam berapa Bu?

469 IE jam 6. Sampe sana Ibu bisa jam 7 lewatlah.

470 IR gini Bu, apa sih yang paling Ibu inginkan dalam hidup ini? 471

IE

Ibu yah ingin berkecukupanlah, ingin bahagia. Gak kaya, tapi cukuplah. Kadang

Keinginan responden

472 kami kalo gak berhutang ya gak ada. Kalau kereta gak berhutang gak kredit yah

473 kita gak punya. Kalau dengan gaji segitu kami gak pinjam uang, ya gak bisa lah.

474 Guru gajinya berapalah.

475

IR

kalau anak-anak kan semangat untuk belajar ya Bu? Nah, kalau orangtuanya

476 sendiri gimana Bu? Dukung gak Bu? Kan ada beberapa orangtua yang berpikir ya

477 udah sekolah, tapi habis itu gak peduli, misal PR gak dicek?

478

IE

kayaknya emang gitu orangtua disana. Disana kayak gitu, anaknya yang semangat

479 tapi orangtuanya gak peduli. Yang ibu perhatikan PR nya. Tapi bagi orangtua yang

480 peduli ibu tengok dituliskannya. Agak di cek sama yang peduli. Tapi orangtua yang

481 gak peduli, kayak ada beberapa orang gitu, PR nya pun gak dikerjakan.

482 Orangtuanya gak kontrol, anak kadang lama gak masuk pun gak ada nanya gitu.

483 IR lebih banyak yang mana Bu? Orangtua yang cuek atau yang peduli?

484

IE

lebih banyak yang cuek. Kadang ada yang gak datang sampai 6 hari. Ibu tanya

485 katanya jaga adek disuruh mamak, ke ladang. Duh, kok jaga adek, kamu kan

486 masih sekolah bilang sama mamak, gitu saya bilang ke mereka. Ada yang kerja

487 udah. Masih kecil-kecil gitu, nyari kerang-kerang itu. Udah kerja, enak pegang duit,

488 gak sekolah. Terus ada juga daerah san ayang agak canggih, ibu tanya si anu kok

489 gak datang? Di warnet katanya, ada warnet juga rupanya. Ibu pun gak tahu kalo

(27)

173

491 masuk

492 IR masyarakat sini kalau kita kategorikan masih kurang ya Bu? 493

IE iya, masih kurang. Banyak yang gak sekolah orang itu. Udah gitu anaknya pun,

494 anak ke sembilan, ke delapan. Udah gitu gak sekolah karena masih muda-muda.

495

IR tapi dengan adanya orangtua yang masih peduli berarti ada alasan orangtua

496 memasukkan anaknya ke sekolah. Kalau menurut Ibu kenapa ya Bu?

497

IE

kalau menurut ibu supaya gak momong mereka. Pikiran ibu ya gitu aja. Biar dia

498 gak jaga. Kan kalo sekolah ada guru yang jaga. Kan tanggungjawab guru di

499 sekolah sampai tengah hari. Kayaknya gitu aja. Banyakan kalau udah tamat SD

500 jarang nyambung.

501 IR kalau dari siswanya sendiri ada yang sampai bandel kali, buat rusuh di kelas? 502

IE gak pala lah. Ada yang rusuh bisa kita atasi lah. Udah kita bilangin nanti dipanggil

503 orangtuanya.

504 IR anaknya memang mau belajar ya Bu?

(28)

174

WAWANCARA 2 RESPONDEN 1 (W2R1) Tanggal : 06 Maret 2014

Tempat : rumah responden

No Iter/Itee

Transkrip Wawancara

Analisis Awal (Padatan Faktual)

1 IR Apa hal-hal yang Ibu rasa mendukung karir Ibu sebagai guru di Paluh Merbau?

2 IE Yang mendukung karir Ibu?

3 IR Iya

4 IE dari keluarga lah banyak menurut Ibu. Sumber dukungan

5 IR dari keluarga bagaimana Bu?

6

IE

keluarga maksudnya yaa, kasih semangat orang itu lah. Yang sabar lah, semua

Sumber dukungan

7 kejadian. Rajin-rajin aja Mak kesana, yang penting kan gak terlalu sakit kali. Kalau

8 biasa-biasa saja bisa tahan kan. Bertahan disana. Anak-anak inilah.

9 IR sering kasih semangat ya?

10 IE iya, kasih semangat juga. Sumber dukungan

11 IR kalau teman-teman gimana Bu?

12

IE

ada juga kalau kawan yang disini ya, orang Medan yang ngajar disana juga. Dia

Sumber dukungan 13 bilang sabar ajalah kita. Kalau masih bisa kita tahan, ya tahan. Kalau

14 pemimpinannya kayak gini, gak bisa kita jalan ya apa boleh buat. Dia ajalah, kalo

15 yang lain orang sana mana ada kasih masukan. Orang mereka enak kan? Dekat.

16 IR ada tekanan ya Bu dari kepala sekolah yang baru?

17

(29)

175

19 kita bilang aja ke kepala sekolah baru. Tapi belum ada hujan selama dia disini. Apa

20 komen dia pun gak tau kita. Tapi semalam ada kawan permisi dikasih kayaknya,

21 ada urusan keluarga. Oke sih baru dia, belum nampak. Dia cerita saya gini,

22 gampang minta tanda tangan sama saya. Kita balance lah katanya. Maksudnya

23 balance, jangan ada hhmm, patuhlah sama dia gitu. Dimana aja saya teken

24 keperluan ibu-ibu. Tapi kami dengar dari sekolah yang ditinggalkannya, karena gak

25 ditekennya lah orang itu berantam. Gak disertifikasinya. Kami pura-pura aja gak

26 tau. Mudah-mudahan lah kami bisa bertahan. Tapi udah nampak lah sifatnya

27 sedikitlah.

28 IR beda dengan kepala sekolah sebelumnya?

29

IE

beda lah. Bapak itu laki-laki, gimana pun marahnya kan. Lebih royal dia. Masalah

30 dia karena uang itu ajanya. Kalau BOS pas-pas aja nya dikasih dia walaupun gak

31 ada kemajuan. Kalau yang ini nampak dia mau lebih unggul dari yang ditinggalkan.

32 Maksudnya lebih unggul mau buat perubahan dia. Kantor mau diperbaiki, mau

33 masuk sofa baru itu. Aqua katanya mau datang dari rumahnya. Pake mobil kok dia,

34 tapi semalam naik kereta. Untung aja lah dia muslim.

35 IR gak ada teman-teman sesama guru dari sekolah lain?

36

IE

oh ada juga. Kawan Ibu sekolah yang di luar ada juga. Karena kami asal rapat

Hubungan interpersonal responden

37 jumpa, kalau pagi jumpa. Ngajak pindah ke tempat dia. Tapi sama aja lah juga.

38 Daerah situ juga soalnya. Kan ada sekolah di Tanjung Rejo itu? Tapi kepala

39 sekolah dia baik.

40

IR teman-teman Ibu itu tidak ada kasih komentar tentang sekolah atau masalah kerja

41 Ibu di Paluh Merbau?

(30)

176

43 aja, kalau misal saya gak apa disana, pindah kesini aja katanya. Kalau gak tahan.

44 IR ada gak hal lain yang Ibu rasa membantu Ibu tetap bertahan mengajar disana?

45 IE teman lah.

46 IR menurut Ibu yang paling besar proporsinya kasih semangat dan dukungan siapa Bu? 47

IE

yah bapaklah, suami dan keluarga. Karena menopang kehidupan juga Ibu kan? Ibu

48 Orang inilah yang kasih semangat. Kalau Ibu udah malas kali. Timbul patah

49 semangat karena pergantian ini. Maunya laki-laki lagi walaupun apa kan, tau-taunya

50 perempuan pulak. Mudah-mudahan lah dia baik. Udah dibilangnya, ada dia pidato.

51 Saya 8 atau 9 tahun lagi mau pensiun disini, jadi mau baik-baik lah. Dia salut juga

52 sama Ibu. Kaget dia tau Ibu pulang-pergi Medan, salut dia. Kawan pun bilang

53 kalau saya duluan sampe tiap hari. Karena kan saya takut ya macet, jadi jam 6

54 udah keluar. Terus kata dia wiih kalau bisa kayak Ibu ini lah, masa yang disini

55 kalah. Cepat sekarang orang itu datang, lombalah. Ibu biasa sunyi, sendiri aja. Tapi

56 tetap nomor satu lah, mau ngelakkan lampu merah, kalau gak macet. Salut dia kan.

57 Dia bilang mudah-mudahan betah lah ya Bu. Ibu bilang lihat situasinya lah Bu.

58 Kalau sehat saya tahan, kalau gak yaa, nengok situasinya lah. Mudah-mudahan

59 baik-baik aja, kata dia gitu semalam. Masih baik lah dia.

60 IR mudah-mudahan seterusnya begitu

61

IE

iya, mudah-mudahan ada perubahan. Kata dia untuk apa saya marah-marah? 62 Untuk apa kita bikin tensi kita naik? Buang-buang energi percuma. Iyalah Bu, saya

63 bilang. Ngapainlah kita marah-marah. Iya, janganlah cari marah saya. Kita saling

64 menjaga, katanya gitu.

65 IR kalau dana-dana itu Bu, gak ada yang ke siswa nya? Hanya dana BOS?

(31)

177 67

IR nah, ini kebalikannya Bu. Kalau tadi kan yang bantu, nah kalau yang buat Ibu sulit,

68 nambah beban mengajar di Paluh Merbau apa?

69

IE

itulah, peraturan tepat waktu itu kadang payah ya kita. Udah gitu pembelajaran

70 itulah. Katanya mau ditingkatkan, dia mau nyediakan bahan. Tapi belum ada

71 buktinya.

72

IR kalau sebelumnya bagaimana Bu? Ini kan karena kepala sekolah baru. Kalau dulu-

73 dulu yang mempersulit Ibu?

74

IE

kalau kita mau leges berkala gitu, mau naik golongan susah bapak itu. Bapak itu 75 kek mana ya, sulit kali neken. Dicari ntah kemana. Gak datang dia. Itu yang ganjel,

76 gak tidur kadang kalo mau naik golongan. Udah kita kasih duit, gak mau dia neken.

77 Ntar ya, nanti ya. Udah gitu sertifikasi, yang buat dendam orang-orang itu makanya

78 dia diminta diganti. Semua guru-guru lain buat pemberkasan untuk sertifikasi 200

79 ribu untuk ke dinas, minta 200 lagi dia, jadi minta 400 dia. Tapi belakangan karena

80 udah mau dilengser, baik bapak itu. Gampang kemarin ngurus-ngurus sama dia.

81 Kasihan sekarang Ibu liat dia. Kayak gembel, udah gak menjabat kan. Kasihan lah

Rasa iba dan kasihan yang dirasakan responden.

82 ibu sama dia. Ibu gitu, kayak mana pun pernah dia buat sama Ibu, tapi gak

83 dendam, gak. Walau udah dipersulitnya luarbiasa. Pernah lah sakit kali, sampe 84 nangis Ibu, gak bohonglah. Pas waktu itu, asal mau pergi hujan deras-deras kali, 85 seminggu itu. Tunggu berhenti sampe jam 9. Gak percaya dia gitu kita jujurnya. 86 Saya bilanglah, "Pak, kami hujan balek". Udah saya telepon juga, kami kehujanan,

87 kawan-kawan pun bilang iya. Tapi disana gak hujan, atau hujan kadang berhenti,

88 orang itu bisa masuk jam-jam 10, kita kan jauh. Gak ngerti juga. Iiih mak, sakitnya.

89 rumah gak tenang juga kita seminggu kan hujan terus. Ya udahlah kata bapak,

(32)

178

91 Bhayangkara, sampe Sekip, balek Ibu. Itu-itu aja dibahasnya. Saya bilang aja

92 Pak, kalau bapak kira bohong, terserah bapaklah. Tapi Ibu ngerasa gak bohong.

93 Seminggu itu pernah. Yang terakhir rintik-rintik kita hajar aja lah, biar dia tahu.

94 Mukanya udah kayak tahi, nengok pun gak dia. Kata orang sana, jam-jam 9 masih

95 dibuka sekolah, padahal murid pun sikitnya yang datang. Kami jam 9 dari sini, mau

96 jam berapa lagi sampe sana, jam 11? Mau lah di colok orang kan? Waah terlambat

97 bla bla bla. Itulah saya ingat kali sampe kapan. Merepet dia, diam aja kami.

98 IR itu kan Bu kesulitan dari pimpinan lah kita bilang, kalau dari faktor lain Bu?' 99

IE

faktor lain yah dari masyarakat itulalah. Masyarakat sana kek mana yah, memang

100 kita lebih enak bergaul dengan orang yang berpendidikan daripada yang gak. Dia

101 gak tahu. Dia lihat garis besarnya aja, nampak kita gak datang, gak tau dia

102 sebabnya apa kan gitu. Agak-agak komplen juga dia kan. Padahal anaknya kalo

103 gak datang berminggu-minggu gak masalah sama dia kan, namanya pesta gitu. Kalo

104 gurunya gak datang dia sorot. Gak ngertilah mereka, beratlah, sama kutipan-

105 kutipan itu gak jalanlah.

106 IR pernah muncul masalah ya Bu? Orangtua datang?

107

IE

ya pernah lah. Gak datang dia, tapi gosip lah. Aturan tanya lah kenapa gurunya gak

108 datang, kami bilang gitu, biar dia tahu. Memang ada kawan juga dibelakang, bukan

109 kawan sih tapi dia pernah guru disitu. Dia yang komplen, adukan aja ke dinas

110 katanya. Silahkan aja saya bilang, enak lagi hadapin dinas kan gitu. Biar tahu

111 solusinya kayak mana. Gak berani juga dia, diam aja. Masyarakat enak dipengaruhi

112 disana. Gampang kali, makanya caleg-caleg itu suka kesana. Semua orang itu oke,

113 Tapi sedikit, banyak yang gak ngerti.

(33)

179

115 IR kalau anak didiknya gak ada Bu yang sampe nakal gitu?

116

IE

gak juga lah. Yang buat beratnya itu yah, buku gak ada. Buku tulisnya gak ada,

117 campur-campur kan? Kita terapkan pun jangan campur, tetap aja jadi satu. Kalau

118 kita kumpul satu buku matematika gitu, dia gak nulis lah. Buku tulisnya cuma sebiji

119 kalau ibu kumpul gak nulis lah dia.

120 IR itu kira-kira masalah anaknya gak punya buku itu kenapa ya Bu?

121

IE

gak peduli kayakya orangtuanya. Orangtuanya ada nya sebenarnya dananya, tapi

122 gak peduli itu. Kalau yang miskin lainlah ya, emang gak ada dananya. Kita kan

123 nampak dari pakaianannya. Ada yang peduli orangtuanya, ada yang gak mampu.

124 Kayak anak yatim itu, kasihan kali, gak mampu mereka.

125

IR

begini Bu, kan seperti di awal ada saya bilang kalau penelitian saya kan tentang ke 126 resiliensi, gimana seseorang bisa bangkit setelah menghadapi masa-masa yang sulit

127 Paluh Merbau. Kayak Ibu yang di awal susahnya itu bahkan mungkin sampai

128 sekarang, tapi bisa bangkit untuk ngajar, malah rajin gitu kan Bu. Nah, apa sih yang

129 bisa buat Ibu resilien ngajar di Paluh Merbau?

130

IE

Semangat lagi kan gitu? Yah kayak yang Ibu bilang tadi. Anak-anak itu ada deras 131 keinginan belajar. Jarang pulak orang itu banyak absen, penuh terus. Kecuali hujan

132 ya. Nah itu yang buat kita semangat. Nunggu kan dia berarti. Jarang pulak kelas

133 kosong, Ibu perhatikan itu. Murid Ibu kan 56 orang, paling yang gak datang itu

134 biasa tulis surat cuma dua orang aja. Tetap penuh, berarti dia semangat juga mau

135 belajar kan? Nah itu, yang bikinkan Ibu ngajar, ah mereka nunggu. Ibu pikirkan

136 juga itu karena senang kali dia juga kan? Kadang kan Ibu kalo esok jam penjas kan

137 gak ada ngajar, Ibu bilang sama mereka "Besok Ibu kayaknya gak datang Nak.

(34)

180

139 masuk ngajar olahraga habis itu Pak Marbun masuk. Kalau gak Ibu bilang mereka

140 nunggu, tapi udah ibu kasih bayang-bayang sama ketua kelasnya. Nunggu mereka.

141 Kadang timbul satu masalah jadi malas sih. Dari masalah satu siswa pun, Kayak

Dorongan untuk berhenti mengajar.

Dukungan suami. 142 orangtua yang bisik-bisik waktu Ibu gak datang. Ibu panggil anaknya terus Ibu

143 cerita kenapa Ibu gak datang, nangis anak itu dengarnya. Ibu jelasin lah kondisi Ibu. 144 Terus datang besoknya, dia bilang "kata mamak Bu, mamak minta maaf. Gak tau 145 Ibu sakit". Datang nagis dia, bilang Ibu jangan marah ya Bu. Ya saya bilang saya 146 gak marah. Bapak juga kasih semangat itu. Sabar ya mak, katanya. Gini gini gini, 147 dikasihnya nasihat. Udah lah bertahan juga saya. Hari itu kan sentilan katanya mau

148 ada pensiun muda. Ibu udah ikut-ikut aja, rupanya gak ada. Maksudnya kan kalau

149 sudah pensiun, kan masih muda, bisa usaha saja dari uang yang dapetnya.

150 IR berarti Bapak sering jadi tempat Ibu curhat, kasih semangat?

151

IE

iya iya. Bapak sama anak-anak pun iya lah. Mereka kan kerja swasta, jadi mereka

152 bilang pegawai negeri kan enak Mak. Iya mereka gak jalanin kerjaan kita kan, ini

153 numpuk nih kerjaan karena MID.

154

IR menurut Ibu, pimpinan yang layak itu harusnya seperti apa sih Bu? Untuk sekolah

155 lah Bu.

156

IE

menurut Ibu maunya situasi dan kondisi kita tahu lah dia. Maksudnya memaklumi.

157 Kita kan gak sewena-wena harus tiap hari libur, kan gitu. Maksudnya jangan kasih

158 tahu yang lain, dia ngerti gitu yang jauh. Kan kita ngerti juga sama dia. Maksud Ibu 159 pemimpin yang agak loyal lah dengan situasi kita. Udah gitu tentang administrasi. 160 Mana kita pilih, administrasi gak gitu tapi kita tekun ngajar daripada administrasi

161 bagus tapi ngajar gak jelas? Kan bagus kita administrasi kayak gitu tapi kita

(35)

181 163

IR Ibu sendiri sudah ada bayangan tidak kedepannya Ibu bakalan ngapain? Mungkin

164 setelah pensiun?

165

IE Ibu mau buka kedai kecil-kecilan lah daripada suntuk, gitu aja Ibu. Ada rencana Impian masa depan responden

166 gitu lah Ibu, buka kedai-kedai gitu.

167 IR gak ada keinginan untuk terus mengajar Bu?

168

IE

tidak ada, cukuplah. Katanya ada rencana pemerintah mau nambah dua tahun lagi.

Impian masa depan responden 169 Jadi 62 tahun guru. Saya rasa sudah cukup. Ibu pun gitulah, gak ada rencana ngajar

170 lagi. Udah tua juga kan, gak sanggup lagi.

171 IR Ibu berapa lama lagi pensiun?

172 IE kalau Ibu 12 tahun lagi.

173 IR wah, masih lama ya Bu.

174

IE

ah, udah gak tahan lah Ibu kalo pimpinannya kayak yang baru ini, gak peduli dia

175 sama kondisi kita. Ada teman Ibu dari sekolah lain yang suruh Ibu pindah ke

176 sekolah dia. Tapi ibu pikir juga, masih berat untuk disana. Masih bertahan lah Ibu.

177 Kata bapak, yah kalo udah capek kali, apa salahnya pindah, liat umur. Nanti lah

178 saya bilang. Kalo gak tahan lagi naik kereta jauh baru lah saya pensiun ato minta

179 pindah. Udah gak tahan juga jantung ini kalo naik kereta dipotong orang ngebut

180 gitu, seerr darah ini. Udah tua pulak lah ya. Udah takut kalo udah tua ini. Kalo naik

181 kereta jatuh kan fatal.

182 IR kalau rekan guru di sekolah kebanyakan senior ya Bu?

183

IE

iya, senior semua disana yang baru hanya ada 2, baru masuk 2010 kemarin. Tapi

184 orang itu pun gak tahan juga. Masih baru aja pun kemarin udah mau berantam. Ibu

185 nisa itu sama guru senior. Si Nisa keras juga itu. Duh, sampe ibu tarik-tarik. Ibu

(36)

182

187 cakap orang tuh. Dendam mungkin, gak tau lah Ibu.

188

IR

dulu kan Bu ada beberapa orang guru yang sama-sama dari Medan ngajar di Paluh

189 Merbau, tapi kan sekarang tinggal dua orang, Ibu dan Bu Ar. Masih sering Ibu

190 komunikasi dengan guru yang sudah pindah itu?

191

IE masih. Ibu masih berkawan. Masih sampe sekarang. Kalo ada PR-PR di sekolah

192 kan, masing sering telepon-teleponan.

193 IR teman-teman Ibu gak ada minta pindah gitu?

194

IE dia pun gak tahan di sekolahnya. Nyesal juga dia, ngeri kepala sekolahnya. Gak

195 ada yang mulus kerja, pasti ada aja.

196 IR alasannya pindah kalau teman Ibu kenapa?

197

IE

alasannya pindah karena jauh lah. Padahal rumah dia di Aksara, lumayan dekat ke

198 Paluh Merbau dibanding Ibu. Alasannya cek-cok sama kawan juga lah. Kami

199 kemarin itu satu angkatan ada 7. Semua habis, pindah, satu meninggal. Tinggal

kami

(37)

183

WAWANCARA 1 RESPONDEN 2 (W1R2) Tanggal : 08 Februari 2014

Lokasi : rumah responden

Baris Iter/Itee

Transkrip Wawancara

Analisis Awal (Padatan

Faktual)

1 IR Kalau boleh saya tahu, pedidikan terakhir Ibu apa ya?

2 IE pendidikan saya terakhir D2

3 IR jurusan apa Bu?

4 IE jurusan Tarbiyah

5 IR asal Ibu darimana? Tempat lahir Bu?

6 IE lahirnya memang dari sini.

7 IR dari Percut?

8

IE

Desa Percut. Lalu setelah bertahun disana, karena selalu mengabdi di desa, waktu

9 dulu kan penghulunya beda ya. Waktu penghulu yang dulu kami gak boleh terus

10 pindah langsung ke Tanjung Rejo, tapi setelah penghulunya itu meninggal, kami

11 beralih ke Desa Tanjung Rejo ini.

12 IR awalnya berarti bukan dari sini ya Bu?

13

IE

bukan disini, awalnya di rumah itu, sebelah, kemudian pindah kesini. Udah lama juga

14 disini, karena masih diperlukan di desa sana, orangtua juga selalu mengabdi disana,

15 yaah akhirnya setelah meninggal kepala desanya kami baru pindah ke desa Tanjung

16 Rejo.

17 IR selain guru, Ibu ada profesi lain?

(38)

184

19 ternak, bertani juga. Selain itu, karena saya merasa terpanggil orang sakit, saya buat

20 jamu lah. Jamu tradisional, itu kunyit asam untuk asam lambung, maag.

21 IR ini guru profesi Ibu pertama ya?

22

IE iya. Tamat saya sekolah PGA dulu, saya nganggur satu tahun terus tahun 83 saya

23 diangkat jadi pegawai negeri. Angkatan tahun 1983.

24 IR itu berarti langsung menjadi guru?

25 IE iya, langsung jadi guru.

26 IR dimana itu Bu, pertama kali ditempatkan?

27

IE pertama sekali saya ditugaskan di daerah Sei Rampah dekat Tebing Tinggi, 6 tahun

28 saya disana.

29 IR disana sewa rumah Bu?

30

IE

berpindah-pindah lah. Ada yang numpang. Mereka walaupun saya numpang itu, gak

31 mau dibayar. Karena di desa juga kan, dianggap anak gitu. Kemudian itulah, setelah

32 3 tahun saya disana, dibuatkan rumah sama pemerintah. Baru 3 tahun saya

33 menempati rumah itu, dipindahkan saya kesini. Ke Paluh Merbau.

34 IR Ibu berkeluarga tahun berapa?

35 IE tahun 1985.

36 IR tahun 1983, jadi guru apa Bu?

37

IE

saya guru Agama, tetapi karena disana muridnya hanya 10 orang yang beragama

38 Islam, saya dapat tugas dari kepala sekolah ngajar kelas. Kelas 1 dan kelas 2,

39 paralel karena kurang guru. Jadi ngajar agamanya saya gabung di malam hari, sambil

40 ngaji Al-Quran.

41 IR di Rampah berapa lama Bu?

(39)

185

iya, langsung Paluh Merbau. Itu dulu sebelum saya pindah, saya pernah jalan-jalan

Perasaan responden saat mengetahui harus mengajar di lokasi sekolah 47 kesana, saya lihat tempatnya subur gitu, jadi dalam hati saya, Ya Allah nanti kalau

48 saya pindah, saya kesini. Itulah rupanya suami saya cari tempat pindah itu, kebetulan

49 Allah memberikannya disana gitu.

50 IR sejak awal Ibu memang berniat menjadi guru?

51

IE

iya, pada awalnya memang sih waktu kecil itu niat saya kalaupun saya menjadi ibu

52 rumah tangga kepingin jadi ibu rumah tangga ya baik, kan gitu. Jadi karena saya hobi

53 keputrian, dulu kan di PGA itu kan sekolahnya banyak keputrian, ada masak-masak

54 gitu. Pada awalnya saya gak tau kalau saya jadi guru. Jadi rupanya PGA itu bukan

55 untuk keputrian aja, tujuan akhirnya untuk menjadi guru gitu. Jadi itulah, saya

56 terimalah karena saya sudah tamat dari PGA kan.

57 IR boleh cerita Bu, pengalaman pertama jadi guru?

58

IE

ooh iya, pengalaman saya waktu di Rampah itu memang asing. Di sini kan kesana itu

59 suasananya istilahnya kan kita udah berkawan, udah enak. Kemudian dipindahkan

60 tempatnya rawan, banyak babinya, kemudian orang itu banyak orang Kristen. Pas

61 masuk ke sekolahnya babi banyak berkeliaran gitu, jadi anak-anak disana itu pake

62 bahasa daerah, bahasa Batak. Tapi karena saya cinta tadi dengan, khususnya

63 dengan Indonesia gitu kan, walaupun mereka berbahasa Batak, tapi itu kan sebagian

64 kecil dari nusa dan bangsa kita yang harus kita tolong. Jadi mereka itu waktu

65 pengalaman saya disana itu mereka akrab memang sama saya. Kalau saya lewat di

(40)

186

67 ditegur murid itu kalau lewat. Tapi kalau saya yang lewat, mereka langsung lari negur

68 saya itu. Ibu agama, Ibu agama.. Rasanya bahagia gitu dalam hati. Nah jadi saya

69 disana 6 tahun itu saya dekat dengan masyarakat, itulah yang jadikan betah. Tapi

70 betahnya saya disana itu kan, saya kan juga sering pulang karena kamoung kami

71 disini. Kemudian disana pun mereka sudah menyatu dengan saya. Waktu dari sana

72 saya meninggalkan mereka itu, yah mereka menjeritlah. Dari di lapangan itu, anak-

73 anak itu kan. Nangis menjerit-jerit mereka waktu saya tinggalkan. Saya pun gak

74 tahu, mungkin karena ikhlas hati saya untuk mengajar mereka kan. Dari kelas satu

75 sampe kelas enam kan. Karena 6 tahun itu kan, murid kelas 1 menjadi murid kelas

76 6. Jadi itu yang murid kelas 1 sampai kelas 6 ya murid saya semua kan gitu.

77 IR kenapa Ibu pindah dari Rampah ke Paluh Merbau?

78

IE

memang tadinya saya berniat pindah. Kalau zaman dulu kan, duit gaji 25 ribu itu sikit

Alasan memilih bekerja di pesisir

79 belum dapat apa-apa, sedangkan kawan saya pindah dari sana pindah itu ongkos

80 sana ongkos ini, bayar sana bayar sini itu kena waktu itu sejutaan. Jadi saya gak ada

81 daya upaya untuk uang sebanyak itu. Akhirnya Allah memberikan jalan, masuklah

82 wartawan kesana karena kami itu dianggap makan gaji buta. Karena muridnya sikit-

83 itu, dianggapnya kami gak ngajar. Jadi ada 10 orang. Jadi masyarakat disitu

84 ngocehlah kalau kami ini makan gaji buta. Karena ada kawan saya satu karena dia

85 gak tahan, sering gatel-gatel kakinya, dia sering pulang, gak ngajar. Kalau kesana

86 cuma ambil gaji aja. Jadi mereka itu rupanya ngoceh gitulah. Katanya guru agama 87 disini enak, gak ada ngajar, gajian aja. Jadi waktu itu wartawan kan terus nulis. Lalu 88 ditanyalah ke dinas, berapa orang guru agama kan gitu. Siapa-siapa aja, ditulis, lalu

89 kami masuk koran, mau dipindahkan ke tempat yang jauh lagi yang banyak murid

(41)

187

91 dipindahkan dari sana ke Paluh Merbau. Karena masuk koran tadi dibilang makan

92 gaji buta.

93 IR berarti Ibu memang berkeinginan untuk pindah?

94

IE iya, cumankan data gak ada. Tapi Allah itu memberikan jalan dengan wartawan

95 masuk itu. Kalau gak ada, ya mungkin saya belum pindah, disana aja lah.

96 IR kenapa mau pindah Bu, kan sudah 6 tahun?

97

IE

karena disamping muridnya itu sedikit, kan disini masih banyak, disini lebih

Alasan memilih bekerja di pesisir

98 memerlukan. Muridnya kayak yang saya ajar sekarang, dulu itu sampe 600an

99 muridnya. Karena udah ada yang pindah ke swasta, makanya ini jadi 400 sekian.

100 Jadi disana hanya 10 orang. Kan mungkin ilmu saya sedikit, cuma sedikit yang ambil

101 ilmu saya dengan jumlah murid yang sekian.

102

IR

daerah sini kan bisa dibilang daerah pesisir ya Bu, walau masih ada yang bertani

103 bukan nelayan semua. Nah Ibu sebagai warga, gimana sih pandangan Ibu mengenai

104 kondisi daerah sini?

105

IE

kalau kondisi ekonominya yaa, apalagi tempat saya mengajar itu memang orang yang

106 punya tambak itu kan orang dari luar, sedangkan masyarakatnya sendiri masih

107 kekurangan hidupnya. Makanya disini dikatakan kehidupannya yaah masih

108 kekuranganlah.

109 IR kalau tambak punya orang luar, jadi masyarakat disini apa kerjanya bu?

110 IE yaah masyarakat disini ambil upahan.

111 IR maksudnya Bu?

112 IE mereka jadi pekerjanya.

113

IR kalau mengenai pendidikannya gimana Bu? Gimana masyarakat sini melihat

Referensi

Dokumen terkait

No Kegiatan Keluaran Hasil Fisik Realisasi (%) (%) Keu 1 2 3 4 5 6 1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerakan Indonesia Menanam)

Seperti pada langkah 2, dilakukan penghitungan frekuensi transaksi yang mengandung kombinasi item dari calon k- itemset, dan kombinasi yang tidak memenuhi

Pendidikan Moral ialah mata pelajaran teras untuk murid bukan beragama Islam di peringkat sekolah rendah. Mata pelajaran ini yang memberi tumpuan pada pemupukan, penghayatan dan

Tanpa komunikasi upaya dalam penanggulangan bencana tidak efektif, baik pemerintah maupun masyarakat tidak tahu tentang situasi atau tidak tahu apa tindakan respons lainnya

menjadi hal yang penting untuk diperhatikan sebagai upaya mempercepat kesembuhan pasien, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait

dalam skripsi ini adalah merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas. Skripsi yang lain berjudul motivasi kerja pegawai terhadap produktivitas. pegawai di CV.. Ini

Syukur Alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT, perjuangan keras dan disertai iringan doa dari kedua orang tua, keluarga serta rekan-rekan yang dapat membantu penulis hingga

Menurut Mathelumual (2007) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah di suatu wilayah karena adanya pengaruh dari material (tanah dan batuan) yang