• Tidak ada hasil yang ditemukan

MK Unit Proses Teknik Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MK Unit Proses Teknik Lingkungan"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Pengolahan Fisik

Kimiawi

MK Unit Proses Teknik Lingkungan

(2)

Topik yang dibahas:

Koagulasi-fokulasi

Disinfeksi

Aerasi

Adsorpsi

Pertukaran Ion

Monday, November 05, 2

(3)

KOAGULASI-FLOKULASI

Monday, November 05, 2

(4)

KOAGULASI-FLOKULASI

Aplikasi koagulasi-fokulasi pada pengolahan air dan air limbah:

Menurunkan/menghilangkan kadar

partikel tersuspensi/koloid dengan cara mengubah partikel menjadi

coagulated particles, sehingga mudah diendapkan

Monday, November 05, 2

(5)

pengadukan lambat outlet inlet pengadukan cepat Larutan koagulan Mg2+

Ca2+(HCO 3-)2

Mg2+

Ca2+

Na+

Ca2+

Ca2+

Ca2+(HCO 3-)2

Mg2+ Ca2+ Ca2+ Mg2+ Na+ Al3+ Al3+ Al3+

Al3+ Al(OH) 3

Al(OH)3 Al3+

Ca2+(HCO 3-)2

Al3+ Al3+ Al3+ Al(OH)3 Al(OH)3 Koagulasi Flokulasi

Pembentukan flok besar Destabilisasi partikel

(6)

Pengadukan

Proses koagulasi-fokulasi membutuhkan

PENGADUKAN CEPAT DAN PENGADUKAN LAMBAT

Kecepatan pengadukan dinyatakan

dengan GRADIEN KECEPATAN (G):

P = suplai tenaga ke air (N.m/detik)

V = volume air yang diaduk, m3

 = viskositas absolut air, N.detik/m2

V . P G

(7)

Gradien Kecepatan

Pengadukan cepat  G= 300 sampai

1000 detik-1 (waktu pengadukan

tidak lebih dari 1 menit)

Pengadukan lambat  G= 20 sampai

100 detik-1 (waktu pengadukan 15

(8)

Jenis Pengadukan

Mekanis

Hidrolis

(9)

Pengadukan Mekanis

menggunakan alat pengaduk berupa

impeller yang digerakkan dengan motor bertenaga listrik

motor

impeller

bak pengaduk

inlet outlet

inlet outlet

(10)

Pengadukan Hidrolis

memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga

pengadukan

Pembubuhan koagulan

inlet

outlet

(11)

Pengadukan Pneumatis

menggunakan udara (gas) berbentuk

gelembung yang dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan gerakan

pengadukan pada air

inlet

outlet

udara

koagulan

(12)

Reaksi kimia untuk

menghasilkan fok

Al2(SO4)3.14H2O + 3Ca(HCO3)2  2Al(OH)3 +

3CaSO4 + 14H2O + 6CO2

2FeSO4.7H2O + 2Ca(OH)2 + 1/2 O2  2Fe(OH)3 +

2CaSO4 + 13H2O

Fe2(SO4)3 + 3Ca(HCO3)2  2Fe(OH)3 + 3CaSO4 +

6CO2

2FeCl3 + 3Ca(HCO3)2  2Fe(OH)3 + 3CaCl2 + 6CO2

Monday, November 05, 2

(13)

Beberapa Jenis Koagulan

Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Berat Molekul Wujud

Densitas bulk, kg/m3 Specific Gravity Kelarutan dalam Air, kg/m3 Kadar Kimia %w/w Kadar Air % w/w pH larutan Aluminium sulfat

Alum Al2(SO4)3.14,3H2O 599,77 Putih terang,

padat 1000-1096 1,25-1,36 Sekitar 872 Al: 9,0-9,3  

Sekitar 3,5 Alum cair Al2(SO4)3.49,6H2O 1235,71

Putih atau

terang- abu abu kekuningan, cair

  1,30-1,34 Sangat larut Al: 4,0-4,5 71,2-74,5  

Ferri klorida

Besi (III) klorida,

Besi triklorida FeCl3 162,21

Hijau-hitam,

bubuk 721-962   Sekitar 719 Fe: kira2 34    

Ferri klorin cair

FeCl3.6H2O 270,30 Kuning-coklat,

bongkahan 962-1026   Sekitar 814

Fe:

20,3-21,0     FeCl3.13,1H2O 398,21 Coklat

kemerahan, cair   1,20-1,48 Sangat larut

Fe:

12,7-14,5 56,5-62,0 0,1-1,5

Ferri sulfat

Besi (III) sulfat,

Besi persulfat Fe2(SO4)3.9H2O 562,02

Merah-coklat,

bubuk 1122-1154    

Fe:

17,9-18,7     Ferri sulfat cair Fe2(SO4)3.36,9H2O 1064,64 Coklat

kemerahan, cair   1,40-1,57 Sangat larut

Fe:

10,1-12,0 56,5-64,0 0,1-1,5 Ferro sulfat Copperas FeSO4.7H2O 278,02

Hijau, bongkahan kristal

1010-1058     Fe: Sekitar

20    

Monday, November 05, 2

(14)

Kebutuhan koagulan

Besarnya kebutuhan koagulan tidak

dapat ditentukan secara

stoikiometris, sehingga harus ditentukan dengan percobaan laboratorium (jar test)

Monday, November 05, 2

(15)

Jar Test

Pemilihan koagulan dan kadarnya

membutuhkan studi laboratorium

atau pilot plant (menggunakan jar

(16)

DISINFEKSI

Monday, November 05, 2

(17)

DISINFEKSI

Berfungsi untuk:

membunuh mikroba pathogen pada air

limbah sebelum dibuang ke lingkungan

membunuh mikroba pathogen pada air

minum sebelum

didistribusikan/dikonsumsi

Metoda: fsik atau kimiawi

Monday, November 05, 2

(18)

Radiasi Ultra Violet

Sumber sinar ultra violet  lampu

mercury tekanan rendah

Radiasi ultra violet dengan panjang

gelombang sekitar 254 nm menembus dinding sel

(19)

Penonaktifan bakteri oleh sinar UV:

Nt = densitas bakteri yang tersisa setelah disinari UV (organisme/100 ml)

No = densitas bakteri sebelum disinari UV (organisme/100 ml)

k = konstanta kecepatan penon-aktifan (cm2/W.det atau

cm2/W.menit)

I = intensitas input energi ultra violet (W/cm2)

t = waktu pemaparan, detik atau menit

kIt N

N ln

o t

(20)

Klorinasi

Klorinasi adalah penggunaan

senyawa klor sebagai disinfektan

Senyawa klor yang umum digunakan:

– gas klor (Cl2),

– kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2),

(21)

Reaksi pada klorinasi

• Cl2 + H2O  HOCl + H+

+ Cl

-• HOCl  H+ + OCl

-• Jumlah HOCl dan OCl- yang

ada dalam air disebut klor tersedia bebas 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

(22)

l-Penentuan dosis klor

Rekasi yang terjadi saat awal pembubuhan klor:

• NH3 + HOCl  NH2Cl (monokloramin) + H2O

• NH2Cl + HOCl  NHCl2 (dikloramin) + H2O

• NHCl2 + HOCl  NCl3 (nitrogen triklorida) +

H2O Klor aktif

(mg/l)

Bereaksi dengan NH3

Terbentuk N2

Breakpoint chlorination

(23)

Dosis klor

Problem: What should the chlorinator setting be

(lb/day) to treat a fow of 3 MGD if the chlorine demand is 12 mg/L and a chlorine residual of 2 mg/L is desired?

• Chlorine dose (mg/L) = 12 mg/L + 2 mg/L = 14

mg/L

• Then we can make the mg/L to lb/day calculation:

14 mg/L × 3 MGD × 8.34 lb/gal = 350 lb/day

Monday, November 05, 2

(24)

Problem: A total chlorine dosage of 10 mg/L is required

to treat a particular wastewater. If the fow is 1.4 MGD and the hypochlorite has 65% available chlorine, how many lb/day of hypochlorite will be required?

Solution:

1. Calculate the lb/day chlorine required using the mg/ L to lb/day equation:

mg/L × MGD × 8.34 lb/gal = lb/day

10 mg/L × 1.4 MGD × 8.34 lb/gal = 117 lb/day 2. Calculate the lb/day hypochlorite required.

Because only 65% of the hypochlorite is chlorine, more than 117 lb/day will be required:

Monday, November 05, 2

(25)

Disinfeksi dengan Ozone

(O

3

)

Pemakaian ozone yang paling umum

adalah untuk disinfeksi terhadap bakteri dan virus.

Dosis ozone sebesar 0,4 mg/l dalam

waktu 4 menit (faktor waktu kontak (CT) = 1,6) mampu menghilangkan bakteri patogenik dan polivirus

Faktor CT sebesar 2 diperlukan untuk

menjamin penghilangan total Giardia

(26)

Bak kontaktor

Off-gass

Ozonated water

(27)

Rumus disinfeksi

di mana :

N = jumlah patogen pada waktu t N0 = jumlah patogen pada t = 0 C = konsentrasi disinfektan, mg/l t = waktu, menit

k = koefsien kematian spesifk, (mg/l)-1menit –1

n = koefsien pengenceran

Kematian spesifk dari O3 terhadap beberapa organisme untuk n = 1 :

- enteric bacteria : 500 - virus : 5

- spora : 2

- cyst amuba : 0.5

N kC dt

dN n

kC t

(28)

Contoh soal

Monday, November 05, 2

(29)

AERASI

Monday, November 05, 2

(30)

AERASI

• Transfer gas/aerasi didefnisikan

sebagai perpindahan gas dari fase gas menuju fase cair atau sebaliknya

• Transfer gas dan aerasi merupakan proses penting dalam pengolahan air limbah:

Penambahan oksigen terlarut

– Penyisihan rasa, bau, dan warna

Penyisihan bahan organik

Penyisihan karbon dioksida

– Penyisihan hidrogen sulfda

Monday, November 05, 2

(31)

Type of aeration

Difused aeration

Gravity aeration

Cascade aerationTray aeration

Spray aerationPacked tower

Mechanical aeration

Monday, November 05, 2

(32)

Aeration

Difused Aeration:

Coarse Bubble

Fine Bubble

Monday, November 05, 2

(33)
(34)

Pipe with drilled holes

(35)

35

Gravity Aeration

Cascade aeration

(36)

Monday, November 05, 2

018 36

Gravity Aeration

(37)

37

Gravity Aeration

(38)

Mechanical Aeration

Monday, November 05, 2

(39)

Modeling Gas Transfer

Henry’s Law: S = K P

• S = solubility of the gas, mg gas/L • P = partial pressure of the gasK = solubility constant

If a gas is 60% O2 and 40% N2 and the total

pressure of the gas is 1 atm (101 KPa), the partial

pressure of O2 = 0.6 x 101 = 60.6 Kpa. The total

pressure is equal to the sum of the partial pressures (Dalton’s Law)

Monday, November 05, 2

(40)

Example

At one atmosphere, the solubility of pure oxygen is 46 mg/L in water with no suspended solids. What would be the solubility if the gas were replaced by air?

• With Pure oxygen:

S = K P

46 = K x 1

K = 46 mg/(L-atm)

• With air:

S = K P

Since air is 20% oxygen, P = 1 x 0.2 = 0.2 atm S = 46 x 0.2 = 9.2 mg/L

Monday, November 05, 2

(41)

Oxygen Transfer

The rate of oxygen transfer is proportional to the

diference in the oxygen concentration that exists in the system (C) and the saturation concentration

(Cs):

dC/dt ~ (Cs – C)

The constant of proportionality is called the gas

transfer coefcient, KLa

Integrating:

Monday, November 05, 2

(42)

Temperature efect

θ = 1.015 – 1.040 (typical 1.024)

Monday, November 05, 2

018 42

) T

( La

T

La

)

(

K

)

K

(

20 20
(43)

Konsentrasi Oksigen Terlarut (pada Tekanan 760 mmHg)

Suhu, oC Oksigen Terlarut Jenuh, Cs (mg/l) pada kadar garam (mg/l) 0 5000 10000 15000 20000 0 14,62 13,79 12,97 12,14 11,32 2 13,84 13,05 12,28 11,52 10,76 4 13,13 12,41 11,69 10,97 10,25 6 12,48 11,79 11,12 10,45 9,78 8 11,87 11,24 10,61 9,98 9,36 10 11,33 10,73 10,13 9,55 8,98 12 10,83 10,28 9,72 9,17 8,62

14 10,37 9,85 9,32 8,8 8,3

16 9,95 9,46 8,96 8,47 7,99

18 9,54 9,07 8,62 8,15 7,7

20 9,17 8,73 8,3 7,85 7,42

22 8,83 8,42 7,99 7,57 7,14

24 8,53 8,12 7,71 7,3 6,87

26 8,22 7,81 7,42 7,02 6,61

28 7,92 7,53 7,14 6,75 6,37

30 7,63 7,25 6,86 6,49 6,13

Sumber: Reynolds dan Richards (1996)

Monday, November 05, 2

(44)

Example

Monday, November 05, 2

(45)

Monday, November 05, 2

(46)

Example

Two difusers are to be tested for their oxygen

transfer capability. Tests were conducted at 20oC

using the system shown below, with the following results:

Monday, November 05, 2

018 46

Time, min Air-max Wonder Diffuser Diffuser

0 2 3.5

1 4 4.8

2 4.8 6

3 5.7 6.7

(47)

• KLa = slope of the lines

• Air-Max: Kla = 2.37 min-1

• Wonder: Kla = 2.69 min-1

Monday, November 05, 2

018 47

Time, min Air-max Wonder Diffuser Diffuser

0 7.2 5.7 1 5.2 4.4 2 4.4 3.2 3 3.5 2.5

(48)

Contoh Soal

Percobaan aerasi dengan menggunakan

surface aerator dalam tangki uji berbentuk silinder dengan volume 600 liter dengan kondisi suhu air 28C dan tekanan

atmosfer 750 mm Hg. Data yang diperoleh adalah:

Tentukanlah Nilai KLa (1/jam)

Monday, November 05, 2

018 48

Waktu (menit) C (mg O2/l)

(49)

Penyelesaian

Pada suhu 28C dan tekanan 760 mm Hg

nilai Cs = 7,92 mg/L, karena dioperasikan pada tekanan 750 mmHg, maka diperlukan koreksi nilai Cs untuk penentuan KLa. Pada

suhu ini tekanan uap air Pv = 28,6 mm Hg sehingga:

Data percobaan diolah

sebagai berikut :

Monday, November 05, 2

018 49

Waktu (menit)

C (mg O2/l) Cs - C

0 0 7,81

10 2,6 5,21

20 4,8 3,01

30 6 1,81

40 7,1 0,71

50 7,3 0,51

60 7,8 0,01

L / mg , , , x , p p P Cs

Cs 781

(50)

Tekanan jenuh uap air

Suhu C Tekanan uap (mm Hg)

0 5 10 15 20 25 30

4,5 6,5 9,2 12,8 17,5 23,8 31,8

Monday, November 05, 2

(51)

Selanjutnya dibuat grafk hubungan antara ln (Cs – C) Vs t, diperoleh kemiringan garis

(slope) = KLa = 0,0931/menit = 5,59/jam

Monday, November 05, 2

018 51

0 10 20 30 40 50 60 70

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

f(x) = − 0.09 x + 2.76 R² = 0.8

(52)

Aplikasi Nilai K

La

Surface aerator pada Contoh Soal di atas digunakan pada

tangki aerasi dengan volume 500 m3 dan suhu air 30C.

Hitunglah (a) nilai KLa, (b) jumlah oksigen yang ditransfer per jam.

 

Penyelesaian :

(Kla)28C = 5,59 /jam

(KLa) 20C = (KLa)T x 20-T =(5,59) x (1,024)20-28 = 4,62 /jam

(KLa) 30C = (KLa)20 x T-20 =(4,62) x (1,024)30-20 = 5,86 /jam

Jumlah Oksigen yang diperlukan : kg O2/ jam = (KLa) 30C x Cs x V

pada 30C konsentrasi jenuh Cs = 7,63 mg O2/l = 7,63. 10-6

kg O2/l

kg O2/ jam = 5,86/jam x 7,63 x 10-6 kg O

2/l x 500.000 liter

= 22,36 kg O2/jam

Lihat spesifkasi aerator (cari brosur) yang mampu

menghasilkan transfer oksigen sebesar 22,36 kg O2/jam

Monday, November 05, 2

(53)

ADSORPSI

Monday, November 05, 2

(54)

ADSORPSI

ADSORPSI: serangkaian proses

yang terdiri atas reaksi-reaksi

permukaan zat padat (disebut

adsorben) dengan bahan

pencemar yang diadsorpsi

(disebut adsorbat)

Monday, November 05, 2

(55)

Pengelompokan Adsorpsi:

Adsorpsi fsik

Adsorpsi kimiawi

Adsorpsi pertukaran

Monday, November 05, 2

(56)

Aplikasi Adsorpsi

Pada pengolahan air limbah:

untuk penyisihan bahan organik

non-biodegradable atau refractory organic

untuk penyisihan logam berat

Monday, November 05, 2

(57)
(58)

Operasi Adsorpsi

Batch atau sequencing batch

reactor (SBR)

Kontinyu

Monday, November 05, 2

(59)

Model Adsorpsi

• SISTEM BATCH:

– Model Adsorpsi Langmuir

– Model Adsorpsi Freundlich

– Model Adsorpsi B.E.T (Brunauer, Emmett,

Teller)

SISTEM KONTINYU:

– Model Transfer Massa

– Model Bohart-adams

Model Pendekatan Bed Depth / Service Time

– Model Pendekatan Matematis / Grafs

Monday, November 05, 2

(60)

Model adsorpsi Langmuir

• PERSAMAAN:

x/m= kap. adsorpsi, g/g qm=kap. adsorpsi maks. C=konsentrasi, mg/L

b=koef. langmuir

Monday, November 05, 2

018 60

x/ m

C

bC

1

bC

q

m

x

m
(61)

Linierisasi persamaan Langmuir:

Monday, November 05, 2

018 61

1 . x/m 1/C Slope =

bC

1

bC

q

m

x

m

m

mbC q

(62)

Model adsorpsi

Freundlich

• PERSAMAAN:

x/m

C

Monday, November 05, 2

018 62

n 1

KC m

x

(63)

Linierisasi persamaan Freundlich:

Monday, November 05, 2

018 63

ln x/ m

ln C

Slope =

n 1

KC m

x

ln mxln K  1n lnC

(64)

Contoh soal

Air limbah dengan COD 80 mg/l diolah dengan adsorpsi menggunakan karbon aktif. Efuen yang diharapkan adalah tidak lebih dari 15 mg/l COD. Data hasil percobaan ditabulasi sebagai berikut:

Tentukan konstanta FreundlichTentukan konstanta Langmuir

Flask Massa karbon

(65)

Penyelesaian:

Hitung massa COD teradsorpsi (x):

x = (CODawal - CODakhir) x volume = (80 mg/l - 49 mg/l) x 0,25 l = 7,75 mg

Hitung x/m:

x/m = 7,75 mg / 50 mg = 0,155 mg/mg

• Hitung ln (x/m) dan ln Ce:

ln (x/m) = ln 0,155 = -1,864

– ln Ce = ln 49 = 3,892

• Hitung 1/(x/m) dan 1/Ce:

1/(x/m) = 1/0,155 = 6,452

– 1/Ce = 1/49 = 0,020

(66)

Perhitungan selanjutnya lihat tabel

berikut:No m Ce x x/m ln (x/m) ln Ce 1/(x/m) 1/Ce

1 0 80

2 50 49 7,75 0,155 -1,864 3,892 6,452 0,020

3 100 31 12,25 0,1225 -2,100 3,434 8,163 0,032

4 200 20 15 0,075 -2,590 2,996 13,333 0,050

5 500 7 18,25 0,0365 -3,310 1,946 27,397 0,143

6 800 4 19 0,02375 -3,740 1,386 42,105 0,250

7 1000 3 19,25 0,01925 -3,950 1,099 51,948 0,333

11/5/18 66

y = 0,7582x - 4,7901 R2 = 0,9965

-5 -4 -3 -2 -1 0

0 1 2 3 4

ln C ln ( x /m )

y = 145,9x + 4,7441 R2 = 0,9938

0 10 20 30 40 50 60

0 0,1 0,2 0,3 0,4

(67)

Dari dua grafk tersebut diperoleh:

1/n = 0,7582 dan ln K = -4,7901 atau K

= 0,0083

– 1/(qmb) = 145,9 dan 1/qm = 4,7441 atau qm = 0,2108 dan b = 0,0325

Dengan demikian persamaan

adsorpsi yang diperoleh adalah:

– Freundlich : x/m = 0,0083 Ce0,7582

Langmuir :

(68)

PETUKARAN ION

Monday, November 05, 2

(69)

PERTUKARAN ION

Proses pertukaran ion melibatkan

reaksi kimia antara ion dalam fase cair dan ion dalam fase padat.

Dalam aplikasi pengolahan air limbah,

ion dalam fase cair merupakan ion yang terkandung dalam air limbah

(70)

Reaksi

Pertukaran ion dalam reaksi kimia

dapat ditulis: nR-A+ + Bn+  R

n -Bn+ + nA+

Resin

A+

A+

A+

A+

B+

B+

A+

B+

A+

B+

B+

(71)

PRINSIP PERTUKARAN

ION

Prinsip pertukaran ion adalah

selektiftas, artinya ion yang

mempunyai koefsien selektiftas

besar mampu menggantikan ion

lain di resin yang koefsien

selektiftasnya lebih kecil

Koefsien selektiftas:

K [[RR BA ]][n[ABn]]

n n n B A n              

  A

(72)

Koefsien Selektiftas Relatif beberapa Kation

Monday, November 05, 2

(73)

Koefsien Selektiftas Relatif beberapa Anion

Monday, November 05, 2

(74)

Selektiftas

KATION:

Ba2+ > Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ >

Cd2+ > Cu2+ > Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Ag+ > Cs+ > K+ > NH4+ > Na+ > H+

ANION:

(75)

-Koefsien selektiftas juga dapat dinyatakan dalam fraksi ekivalen. Untuk mengkonversi satuan

konsentrasi ke fraksi ekivalen adalah sebagai berikut:

XA + XB = 1

C = konsentrasi anion atau kation total dalam

larutan (eq/l)

• XA adalah fraksi ekivalen ion A dalam larutan

• XB adalah fraksi ekivalen ion B dalam larutan

adalah fraksi ekivalen ion A dalam resin adalah konsentrasi ion total di resin

adalah fraksi ekivalen ion B dalam resin

Monday, November 05, 2

(76)

Dengan substitusi beberapa

persamaan di atas dengan

persamaan diperoleh:

Monday, November 05, 2

018 76     

  A

H B H B A K K K n n ] CX ][ X C [ ] CX ][ X C [ K B A A B B A n               B A A B B

A X X

X X K n          B B B B B

A ( X )X

(77)

Contoh soal

Dalam analisa air diperoleh data laboratorium sebagai berikut: Ca2+ = 1,5 meq/L Cl- = 2,5 meq/L

Mg2+ = 1,0 meq/L SO

42- = 0,0 meq/L

Na+ = 2,0 meq/L NO

3- = 2,0 meq/L

Total kation = 4,5 meq/L Total anion = 4,5 meq/L

Air tersebut akan dihilangkan kandungan nitratnya dengan resin pertukaran anion basa kuat. Kapasitas resin adalah 1,25 eq/L dan 4.

Hitunglah volume air maksimum yang dapat diolah!  

Penyelesaian:

Fraksi ekivalen nitrat di larutan:Fraksi ekivalen nitrat di resin:

Artinya 76% resin akan digunakan untuk removal nitratKapasitas operasi terbatas: (1,25 eq/L)(0,76) = 0,95 eq/LVolume air yang terolah selama service:

Jadi volume air yang dapat diolah selama service adalah 475liter tiap liter resin.

Monday, November 05, 2

018 77    3 NO Cl K 44 0 5 4 0 2

3 , ,

, XNO  

           44 0 1 44 0 4 1 3 3 , , X X NO NO 76 0 3 ,

X NO 

L/L 10 75 4 larutan) di nitrat eq/L 10 0 2 sisihkan) nitrat ter L 95 0 2

3 ( , x

(78)

Tipe Resin

Resin pertukaran kation

(mengandung kation yang dapat dipertukarkan)

Resin pertukaran asam kuat

Resin pertukaran asam lemah

Resin pertukaran anion

(mengandung anion yang dapat dipertukarkan)

Resin pertukaran basa kuat

(79)

Referensi

Dokumen terkait

konflik dalam hubungan kerja sivitas akademika baik di IKIP Bandung maupun Universitas Pasundan terdapat pada : a. Konflik tujuan muncul karena. adanya beberapa alasan. Pertama,

Beberapa ikatan kimia antara logam yang terdapat di dalam sedimen sungai (baik yang terdapat di dalam senyawa organik, maupun senyawa anorganik) dengan larutan asam yang

(Daryanto, 2014: 81) Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran maka didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang harus ditempuh bagi guru maupun siswa dalam kegiatan belajar

Judul Skripsi : Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Dalam Aspek Pengendalian Limbah Padat dan Pencemaran Udara Di PT.. Bukaka Teknik

Didalam skenario film pendek ini, terdapat beberapa analisa, salah satunya adalah analisa aktor utama yang digunakan dalam film pendek dengan tema skizofrenia. Tahap analisis

Berdasarkan hasil analisis baik secara tekstual maupun kontekstual pada peranan pendidikan Islam di lingkungan keluraga dalam pembentukan kepribadian muslim, maka terdapat beberapa

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,