MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu merancang kemasan modifikasi
atmosfir untuk produk hortikultura.
DEFENISI :
Pengemasan
produk
dengan menggunakan
bahan
kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas
sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan
ini menyebabkan laju respirasi menurun, mengurangi
pertumbuhan mikroba, mengurangi kerusakan oleh enzim
serta memperpanjang masa simpan.
Alasan Perkembangan MAP
Perubahan pola makan
Perubahan gaya hidup
Kebutuhan akan produk yang aman
Memperpanjang umur simpan
Perluasan pasar
Perkembangan teknologi kemasan
Penggunaan fasilitas produksi dan distribusi yang
terpusat
Penerapan MAP :
Penerapan MAP :
Shipping container
Shipping container
Retail packages for sliced commodity
Retail packages for sliced commodity
Retail packages for individual units of commodity
Retail packages for individual units of commodity
Keuntungan :Keuntungan :
Menunda proses kematanganMenunda proses kematangan
Menurunkan laju respirasiMenurunkan laju respirasi
Mengurangi produksi etilenMengurangi produksi etilen
Mengurangi sensitivitas produk terhadap kerja etilenMengurangi sensitivitas produk terhadap kerja etilen
Mengurangi perubahan komposisi akibat pematanganMengurangi perubahan komposisi akibat pematangan
Kerugian :Kerugian :
[ ] CO[ ] CO22 > batas toleransi > batas toleransi kerusakan fisiologiskerusakan fisiologis
[ ] O[ ] O22 < batas toleransi < batas toleransi respirasi anaerobrespirasi anaerob
Keuntungan MAP
Keuntungan MAP
Berpotensi meningkatkan umur simpan
Berpotensi meningkatkan umur simpan 50
50--400%
400%
Mengurangi kehilangan
Mengurangi kehilangan
Produk dapat didistribusikan pada area
Produk dapat didistribusikan pada area
pemasaran yang lebih luas
pemasaran yang lebih luas
Menyediakan produk bermutu tinggi
Menyediakan produk bermutu tinggi
Memudahkan penanganan
Memudahkan penanganan
Memperbaiki penampilan
Memperbaiki penampilan
Sedikit atau bahkan tidak memerlukan pengawet
Sedikit atau bahkan tidak memerlukan pengawet
Kelemahan MAP
Kelemahan MAP
Biaya tambahan
Biaya tambahan
Memerlukan kontrol suhu
Memerlukan kontrol suhu
Diperlukan formulasi gas yang berbeda
Diperlukan formulasi gas yang berbeda
Peralatan dan training khusus
Peralatan dan training khusus
Perhatian terhadap kemananan pangan
Perhatian terhadap kemananan pangan
Meningkatkan volume kemasan
Meningkatkan volume kemasan
Keuntungan akan hilang jika kemasan
Keuntungan akan hilang jika kemasan
terbuka atau bocor
terbuka atau bocor
Masa simpan relatif produk yang dikemas dengan MAP 2 x > dari Masa simpan relatif produk yang dikemas dengan MAP 2 x > dari produk yang disimpan pada kondisi udara biasa, dan pada suhu produk yang disimpan pada kondisi udara biasa, dan pada suhu optimal masa simpannya 4 x > panjang.
optimal masa simpannya 4 x > panjang.
20-25oC
Suhu Opt. Udara
MA
Udara
MA
1 2 3 4
Masa Simpan Relatif
Gambar 1. Pertukaran gas dalam kemasan MAP dari produk segar
Pengaruh kemasan terhadap produk segar :Pengaruh kemasan terhadap produk segar :
-- Barrier bagi pergerakan uap airBarrier bagi pergerakan uap air
-- Membantu mempertahankan RH yang tinggi Membantu mempertahankan RH yang tinggi menyebabkan menyebabkan kondensasi air di permukaan
kondensasi air di permukaan kondisi yang sesuai untuk kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur
pertumbuhan jamur
-- Mempertahankan turgor buah dan sayuranMempertahankan turgor buah dan sayuran
-- Melindungi produk dari kontaminasiMelindungi produk dari kontaminasi
-- Melindungi produk dari cahayaMelindungi produk dari cahaya
-- Melindungi produk dari benturanMelindungi produk dari benturan
Faktor
Faktor--faktor yang mempengaruhi permeabilitas film
faktor yang mempengaruhi permeabilitas film
kemasan :
kemasan :
Nature of gas
Nature of gas
Structure and thickness of material
Structure and thickness of material
Temperature
Temperature
Relative humidity for some materials
Relative humidity for some materials
TAHAPAN
TAHAPAN--TAHAPAN DALAM MERANCANG MAP
TAHAPAN DALAM MERANCANG MAP
UNTUK SATU KOMODITI :
UNTUK SATU KOMODITI :
Penentuan laju respirasi dari produkPenentuan laju respirasi dari produk
Penentuan konsentrasi OPenentuan konsentrasi O22 dan COdan CO22 optimumoptimum
Penentuan jenis film kemasanPenentuan jenis film kemasan
Desain Kemasan atmosfir termodifikasiDesain Kemasan atmosfir termodifikasi
1. PENENTUAN LAJU RESPIRASI
1. PENENTUAN LAJU RESPIRASI
Dapat
Dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan sistem
sistem tertutup
tertutup ((closed system
closed system))
Data yang
Data yang diperoleh
diperoleh (% O
(% O
22dan
dan CO
CO
22)
) ditransfer
ditransfer ke
ke dalam
dalam
satuan
satuan ml/kg
ml/kg--jam
jam
R
Rrr = laju produksi CO= laju produksi CO22 atau laju konsumsi Oatau laju konsumsi O22
M
Mww = berat molekul (CO= berat molekul (CO22 = 44, dan O= 44, dan O22 = 32)= 32)
CC = perbedaan konsentrasi O= perbedaan konsentrasi O22 atau COatau CO22 (%) antara dua pengukuran(%) antara dua pengukuran
V
V = volume kemasan (l)= volume kemasan (l) R
R = konstanta gas (0.0821 dm= konstanta gas (0.0821 dm33.atm/K/mol).atm/K/mol)
W
W = berat contoh (kg)= berat contoh (kg) = kerapatan jenis contoh (kg/l)= kerapatan jenis contoh (kg/l) to
to = suhu penyimpanan (= suhu penyimpanan (ooC)C)
TT = interval pengamatan (jam)= interval pengamatan (jam)
)
273
(
)
(
100
10
3 o w rt
Tx
RxWx
W
V
x
C
x
xM
R
2. PENENTUAN KONSENTRASI O
2. PENENTUAN KONSENTRASI O
22DAN CO
DAN CO
22OPTIMUM
OPTIMUM
Dilakukan dengan menyimpan produk pada komposisi udara Dilakukan dengan menyimpan produk pada komposisi udara (konsentrasi O
(konsentrasi O22 dan COdan CO22 yang berbedayang berbeda--beda)beda)
Kombinasi gas OKombinasi gas O22 dan COdan CO22 yang dapat memberikan umur simpan yang dapat memberikan umur simpan
yang panjang merupakan daerah MA yang optimum untuk produk yang panjang merupakan daerah MA yang optimum untuk produk tersebut. tersebut. Contoh : Contoh : Campuran gas
Campuran gas : 1: 1--3% O3% O22 dan 5dan 5--7% CO7% CO22
11--3% O3% O22 dan 8dan 8--10% CO10% CO22
33--5% O5% O22 dan 5dan 5--7% CO7% CO22
33--5% O5% O22 dan 8dan 8--10% CO10% CO22
Udara biasa sebagai kontrolUdara biasa sebagai kontrol
SuhuSuhu : 0,5 dan 10: 0,5 dan 10ooCC
Lama Penyimpanan : 5,10,15 and 20 hariLama Penyimpanan : 5,10,15 and 20 hari
3. PENENTUAN JENIS FILM KEMASAN
3. PENENTUAN JENIS FILM KEMASAN
Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kemasan Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih jenis kemasan untuk MAP adalah koefisien permeabilitas dari film kemasan. untuk MAP adalah koefisien permeabilitas dari film kemasan.
Yang paling banyak digunakan adalah LDPE dan PVCYang paling banyak digunakan adalah LDPE dan PVC
Jenis Film
Jenis Film Permeabilitas*Permeabilitas* Perbandingan COPerbandingan CO22 : O: O22
CO
CO22 OO22
LDPE
LDPE 7,7007,700--77,00077,000 3,9003,900--13,00013,000 2.02.0--5.95.9
PVC
PVC 4,2634,263--8,1388,138 620,2,248620,2,248 3.63.6--6.96.9
Polipropilen
Polipropilen 7,7007,700--21,00021,000 1,3001,300--6,4006,400 3.33.3--5.95.9
Polistiren
Polistiren 10,00010,000--26,00026,000 2,6002,600--7,7007,700 3.43.4--3.83.8
Saran
Saran 5252--150150 88--2626 5.85.8--6.56.5
Poliester
Poliester 180180--390390 5252--130130 3.03.0--3.53.5
Tabel 1. Jenis dan permeabilitas film yang tersedia sebagai bahan Tabel 1. Jenis dan permeabilitas film yang tersedia sebagai bahan
pengemas produk segar pengemas produk segar
*) dalam ml/m2/mil/hari-1 atm
PEMILIHAN FILM KEMASAN BERDASARKAN MANNAPERUMA PEMILIHAN FILM KEMASAN BERDASARKAN MANNAPERUMA et al.,et al.,
Mannaperuma
Mannaperuma et al.,
et al., (1989) memilih film kemasan
(1989) memilih film kemasan
berdasarkan metode grafik dengan persamaan :
berdasarkan metode grafik dengan persamaan :
x
x
22= c
= c
22+
+
//
(c
(c
11–– x
x
11))
x
x
= konsentrasi gas di dalam kemasan
= konsentrasi gas di dalam kemasan
cc
= konsentrasi gas di luar kemasan
= konsentrasi gas di luar kemasan
= perbandingan laju produksi CO
= perbandingan laju produksi CO
22dengan laju
dengan laju
konsumsi O
konsumsi O
22
= perbandingan koef.permeabilitas film kemasan
= perbandingan koef.permeabilitas film kemasan
terhadap CO
terhadap CO
22de
dengan O
ngan O
22Angka subskrip 1 menyatakan O
Angka subskrip 1 menyatakan O
22dan 2 unuk CO
dan 2 unuk CO
22
Grafik Pemilihan Jenis Film Kemasan (Gunadnya, 1993)
Tabel 2. Koefisien permeabilitas film kemasan hasil perhitungan dan penetapan (ml-mil/m2-jam-atm)
Jenis Tebal (mil)
10oC* 15oC* 25oC** ***
O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2
LDPE 0.99 - - - - 1002 3600 3.59
PP 0.61 265 364 294 430 229 656 2.86
SF 0.57 342 888 473 748 4143 6226 1.56
WSF 0.58 226 422 291 412 1464 1470 1.00
*) Hasil Perhitungan
**) Hasil penetapan metode ASTM 1413 ***) pada suhu 25oC
Tabel 3. Jenis film kemasan dan keadaan MA optimal untuk buah-buahan
Komodita s
Keadaan MA opt
Jenis Film Masa Simpan (Hari) Suhu (oC)
MA Tanpa MA
Salak Pondoh
2-6% O2, 10-28% CO2
SF 30 28 10
Belimbing 3-10% O2, 3-7% CO2
PP,0.04 mm 44 8 10
Sawo 3-5% O2, 8-10% CO2
SF 0.057 mm 15 5 15
Rambuta n Binjai
3-5% O2, 12-15% CO2
SF 0.057 mm 16 4 15
Arben Chandler
2-5% O2, 13-17% CO2
SF 0.057 mm 10 5 10
Arben Oso
2-5% O2, 13-17% CO2
SF 0.057 mm 10 5 10
Jamur Merang
4-8% O2, 13-17% CO2
WSF 6 2 10
4. DESAIN KEMASAN ATMOSFIR TERMODIFIKASI
Berat buah yang dikemas dan luas permukaan kemasan diperoleh dengan menggunakan persamaan keseimbangan sebagai berikut :
b x c PA WR ( 2 2)
2
W = berat buah (kg) R = laju respirasi (ml/kg.jam)
P = permeabilitas kemasan (ml.mil/m2.jam.atm)
A = luas kemasan (m2)
b = ketebalan kemasan (m) c = komposisi udara normal x = komposisi udara dalam kemasan Sub skrip 1 = konsentrasi O2 dan 2 = [ ] CO2
Contoh :
Dari hasil penentuan laju respirasi dan komposisi atmosfir optimum untuk
penyimpanan buah jambu mete pada suhu 10
oC diperoleh hasil sebagai
berikut :
−
Laju respirasi (konsumsi O
2) = 10.15 ml/kg-jam
−Laju respirasi (produksi CO
2) = 27.47 ml/kg-jam
−Daerah MA optimum = 4-6% O
2, 5-9% CO
2−
Film kemasan terpilih = Polipropilen, dengan permeabilitas terhadap O
2= 265 ml.mil/m
2.jam atm, dan terhadap CO
2
= 364
ml.mil/m
2.jam.atm
−
Jika luas permukaan kemasan dibuat tetap yaitu 0.0187 m
2dan tebal
kemasan = 0.58 mil
Maka dengan menggunakan rumus di atas, jambu mete yang dapat
dikemas adalah :
b x c PA
WR (2 2)
2
W. 10,15 = 265.0,0187 (0,21-0,04)/0,58
W. 10,15 = 4.9555 (0,293)
W. 10,15 = 1,4525
W = 0,14 kg
W. 27,47 = 364.0,0187 (0,21-0,05)/0,58
W. 27,47 = 6.8068 (0,276)
W. 27,47 = 1,8787
W = 0,06 kg
Daerah MA jambu mete
Cara pengemasan
:
• Buah/sayur yang segar dengan tingkat kematangan relatif seragam dibersihkan, ditimbang dan dimasukkan ke dalam trayfoam
• Kemasan kontrol tidak ditutup dengan film kemasan, sedang yang lainnya ditutup
• Caranya : pinggirian trayfoam diberi double tape dan pada badan trayfoam digunakan cellophan tape untuk melekatkan film kemasan
• Film kemasan tidak menutupi bagian bawah trayfoam
PERKEMBANGAN MAP
Intelligent packaging/Active packaging :
Kemasan yang mempunyai kemampuan untuk menghilangkan atau
mengabsorbsi gas dan uap sesuai dengan kebutuhan
Kategori active packaging :
Oxygen scavenging
Carbon dioxida formation
Aroma removal
Off-flavor removal
Ethylene removal
Ethanol removal
Water removal
Edible films
Oxygen Scavenger System
•
Pengertian : penyerap oksigen di dalam kemasan
•
Contoh jenis bahan : besi (dalam bentuk bubuk),
asam askorbat, sulfit, enzim.
•
Bahan penyerap dan penambah oksigen (absorber
Mekanisme Oksidasi dari Bubuk Besi
Contoh Oxygen Adsorber Komersial
Jenis penyerap etilen
KMnO4, karbon aktif dan mineral lain yang dimasukkan ke sachet
dan diserapkan pada silika gel.
Permanganat mengoksidasi etilen membetuk etanol dan asetat
penyerap berbentuk katalis logam seperti pallaidum
karbon aktif yang mengandung bromin, tetapi penggunaannya harus hati-hati gas Bromin
mineral –mineral yang mempunyai kemampuan menyerap etilen seperti zeolit, tanah liat dan batu Oya dari Jepang
Mekanisme oksidasi etilen oleh KMnO
4ABSORBER AIR DAN UAP AIR
•
Karbon aktif, zeolit, silika gel
•
granula-granula polimer superabsorbent
•
film dilaminasi dengan propilen glikol dan
polivinil alkohol (PVA)
•
penambahan bahan anti kabut (anti fog) yang
dicampur dengan resin polimer
•
garam poliakrilat dan kopolimer graft dari pati
ETHANOL EMITTERS
•
Etanol merupakan bahan pengawet
•
Dalam konsentrasi tinggi dapat mendenaturasi
protein dari kapang dan ragi
antimikroba