Industri Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja Abstrak
he objective of this research is to find out the influence performace of companies fundamental variables on the stock market price. Fundamental variables in this research are Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV). Data for this research are
stocks closing price in the stock exchange, the PER, EPS, DPS, ROE, PBV of 7 stocks of pharmaceutical industries from 1st quarter 1998 to 4th quarter 2004. These data are tested with Multiple Regression Model. The result shows that the PER, EPS, DPS, ROE and PBV have not influence on the stock market price.
Keywords: Price Earning Ratio, Earning Per Share, Dividend Per Share, Return On Equity, Price to Book Value, stock market price.
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dan tantangan perekonomian dunia, pada saat ini pasar modal merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup peng dalam perekonomian suatu negara. Bahkan pasar modal juga dipandang sebagai salah satu barometer untuk mengukur kondisi perekonomian negara suatu negara. Kehadiran pasar modal telah menambah alternatif pilihan perusahaan untuk memperoleh sumber dana (khususnya dana jangka panjang) untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan, sementara bagi investor pasar modal menambah alternatif pilihan investasi dan kesempatan untuk mengoptimalkan fungsi utilitas dari masing-masing investor akan semakin besar.
Tujuan pasar modal dalam perekonomian adalah untuk mempercepat proses perluasan keikut sertaan masyarakat dalam kepemilikan saham, pemerataan pendapatan melalui pemerataan keuntungan perusahaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk kegiatan produktif.B
Bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan terlebih dahulu terutama untuk memperkirakan tingkat pengembalian yang akan didapat. Untuk hal tersebut perlu pertimbangan yang matang berhubungan dengan informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal secara keseluruhan, namun tidak semua informasi merupakan informasi yang bernilai, sehingga untuk itu perlu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Banyak variabel pengukur kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan. Menurut Usman (1994), bahwa harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal, dimana variabel-variabel tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham.
Untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menganalisis informasi yang tersedia dipasar modal yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, dimana dari laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Jika laporan kinerja keuangan perusahaan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan model dan pendekatan yang digunakan investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membantunya membuat keputusan yang tepat.
fundamental yang berasal dari internal berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode penelitian, dimana variabel-variabel internal tersebut adalah Price Earnings Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Return on Equity (ROE),dan Price to Book Value (PBV).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Kinerja variabel-variabel fundamental (1) PER ; (2) EPS ; (3) DPS ; (4) ROE ; (5) PBV berpengaruh terhadap harga pasar saham pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Analisis Teknikal dan Fundamental
Untuk menganalisis dan memilih saham terdapat dua alat analisis atau dua pendekatan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan pendekatan untuk memperkirakan harga saham dengan mengamatibperubahan harga saham diwaktu yang lalu untuk memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang. Pendekatan yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan; (2) Informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu; (3) Perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisis teknikal menyatakan bahwa investor adalah makhluk yang irrasional.
hubungan antara harga saham dengan kondisi atau kinerja perusahaan. Argumentasi dasarnya adalah nilai saham mewakili nilai perusahaan.
Dalam membuat model peramalan harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan dividen yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Analisa laporan keuangan berupa analisa rasio keuangan termasuk dalam komponen yang digunakan dalam analisis fundamental ( Hin 2001 : 45).
Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. (Mulyadi, 2001: 293). Pengukuran kinerja perusahaan yang umum digunakan adalah pengukuran terhadap tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. (Sartono, 2001: 114) yang merupakan rasio-rasio keuangan dimana rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhin kewajiban finansial yang bersifat jangka pendek tepat pada waktunya, rasio solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi, rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan asset maupun modal sendiri, dan rasio aktivitas merupakan rasio efektivitas perusahaan dalam menggunakan dana.
Hasil analisis rasio-rasio keuangan membantu manajemen perusahaan, investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai kinerja keuangan yang kemudian dipakai untuk melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang biasa dipakai diantaranya adalah :
Price Earning Ratio (PER)
merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli, karena Price Earning Ratio merupakan ukuran kepercayaan pasar terhadap nilai saham. Semakin tinggi Price Earning Ratio, semakin banyak investor yang mau membayar lebih per Rupiah laba periode berjalan bagi perusahaan yang tumbuh cepat dibanding perusahaan yang tumbuh lambat.
Price Earning Ratio merupakan salah satu rasio yang merupakan ukuran kinerja yang menyeluruh dari suatu perusahaan karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio pengembalian dan risiko. Price Earning Ratio merupakan rasio yang dapat dipertimbangkan dalam melakukan proses investasi karena merupakan gambaran ukuran kinerja perusahaan yang menjual saham.
Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share Merupakan pendapata per lembar saham. Earning Per Share suatu perusahaan dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Besar kecilnya rasio EPS tergantung pada laba bersih perusahaan setelah pajak dan jumlah saham yang beredar, sehingga semakin besar laba bersih yang dihasilkan, maka EPS akan semakin besar.
Rasio ini merupakan rasio yang sangat berpengaruh terhadap harga saham, karena para investor percaya bahwa nilai suatu saham akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilan EPS nya. Apabila EPS meningkat investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang cerah di masa mendatang, sehingga nilai perusahaan akan meningkat yang akan tercermin dalam harga sahamnya.
Dividend Per Share (DPS)
Pembagian dividen yang dilakukan perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba dan keuangan perusahaan dalam keadaan sehat. Besar kecilnya dividen yanhg dibagikan kepada para pemegang saham tergantung pada kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam pembagian dividen pada hakikatnya menetukan porsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa besar laba yang ditahan sebagai retained earning.
Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukan besarnya persentase laba bersih terhadap modal sendiri. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para pemegang saham biasa. ROE merupakan suatu pengukuran efektivitas perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan modal perusahaan yang dimilikinya dan rasio ini merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan akan mempengaruhi harga saham.
Bagi Investor, apabila perusahaan mempunyai ROE yang cukup tinggi, maka para investor dapat menggunakannya sebagai patokan bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dan layak untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. ROE juga dapat dijadikan indikator atas kinerja suatu perusahaan, hal ini dikarenakan para investor memiliki kecenderungan lebih memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola equtiy.
Price To Book Value (PBV)
Price To Book Value menggambarkan besarnya perbandingan antara harga saham dengan nilai buku perlembar saham. PBV mencerminkan seberapa besar jaminan yang diberikan terhadap para pemegang saham, hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadi likuidasi, sebab besarnya nilai buku perlembar saham menunjukan bagian yang akan diterima investor kalau terjadi likuidasi.
Hipotesis
Variabel PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Variabel DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Variabel PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Variabel PER, EPS, DPS, ROE, PBV secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
III. METODE PENELITIAN
Sampel yang dipilih dari populasi menggunakan metode Purposive – Judgement sampling dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan kriteria sebagai berikut :
1. Tercatat sebagai emiten sebelum atau sejak tahun 1998 s.d. 2004 secara terus menerus (tidak pernah mengalami delisting).
2. Perusahaan-perusahaan tersebut secara konsisten ada dalam kelompok industri (industri farmasi) yang sama selama periode pengamatan.
tersebut berakhir pada setiap tanggal 31 Desember dengan tujuan agar dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain.
Jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui teknik dokumenter. Data yang dikumpulkan antara lain :
Kinerja perusahaan yang dinyatakan dalam rasio keuangan yang terdiri dari PER, EPS, DPS, ROE, PBV Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta per tanggal 31 Desember 1998 – 2004.
Harga saham yang digunakan merupakan harga saham rata-rata penutup per triwulan yang terjadi di pasar reguler tahun 1998 – 2004, karena harga pasar saham pada pasar reguler terjadi berdasarkan mekanisme pasar.
Daftar Industri Farmasi yang menjadi objek penelitian sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Perusahaan Industri Farmasi
NO. NAMA PERUSAHAAN
(Emiten)
TANGGAL LISTING
1 PT. Dankos Laboratories Tbk. 13 November 1989
2 PT. Darya Varia Laboratories Tbk. 11 November 1994
3 PT. Kalbe Farma Tbk. 30 Juli 1991
4 PT. Marck Indonesia Tbk. 23 Juli 1981
5 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk. 8 Juni 1990
6 PT. Squibb Indonesia Tbk. 29 Maret 1983
7 PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 17 Juni 1994
Sumber : Bursa Efek Jakarta
Metode Analisis Data
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5x5
Keterangan :
Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1 - b5 = Koefisien regresi
X1 = Price Earning Ratio (PER)
X2 = Earning Per Share (EPS)
X3 = Dividend Per Share (DPS)
X4 = Return On Equity (ROE)
X5 = Price to Book Value (PBV)
Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidak pengaruh yang signifikan dari variabel independent (Kinerja variabel fundamental) terhadap variabel dependent (harga pasar saham), baik secara parsial dan simultan. Pengujian dilakukan dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja variabel –variabel fundamental terhadap harga pasar saham. Uji secara parsial dilakukan dilakukan dengan uji-t pada tingkat kesalahan analisis (α) 5%, dan uji secara simultan dengan Uji-f dengan tingkat kesalahan analisis (α) 5%.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2 Statistika Deskriptif
Mean Std. Deviation N
HSG PER EPS
5318.6735 13.6702 57.9592
5606.99654 87.50504 2015.04040
DPS Tabel diatas menyajikan statistik deskriptif dari sample yang diteliti. Banyaknya jumlah observasi merupakan gabungan dari data time series. Data yang diambil merupakan data triwulan selama periode 1998 – 2004 (28 periode) dengan jumlah perusahaan/ saham yang diteliti sebanyak 7 perusahaan.
Dari hasil pengolahan data statistik dengan menggunakan SPSS 11.5, dari pengolahan tersebut diperoleh data tersebut diperoleh seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3 Koefisien Regresi, Konstanta, Standard of Error dan t-hitung dengan variabel bebas PER, EPS, DPS, ROE, PBV
Variabel bebas
Dari tabel 3 dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 4.993,997+(-5,016)X1+(0,001)X2+(6,819)X3 + (-30,379)X4+ (2,855)X5
koefisien regresi b1 dan b4 bertanda negatif (-) sedangkan b2,b3 dan b5 bertanda positif (+), hal ini menunjukan adanya hubungan yang bersifat negatif dan bertolak belakang antara PER dan ROE dengan harga saham, sedangkan EPS, DPS dan PBV menunjukan adanya hubungan yang bersifat positif searah dengan harga saham.
Sebagai contoh penjelasan dengan koefisien regresi b1 adalah (-5,016) berarti setiap kenaikan PER sebanyak 1 kali akan mengakibatkan penurunan harga saham sebesar Rp. 5,016 dengan asumsi ceteris paribus. Koefisien regresi b3 sebesar 6,819 yang berarti setiap kenaikan DPS Rp1,00 akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar Rp. 6,819 , dan seterusnya.
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara parsial dengan uji-t, dan secara simultan dengan uji-f diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4 Hasil Uji-t dengan tingkat keyakinan 95% dan df = 43
Variabel Independent
t-hitung t-tabel Keputusan
PER (X1) -0.559 2,021 Ho diterima dan Ha ditolak
EPS (X2) 0,002 2,021 Ho diterima dan Ha
ditolak
DPS (X3) 2,021 2,021 Ho diterima dan Ha
ditolak ROE (X4) -1,798 2,021 Ho diterima dan Ha
ditolak
PBV (X5) 0,029 2,021 Ho diterima dan Ha
ditolak
Tabel 5 Hasil Uji-f dengan tingkat keyakinan 95% dan df = 43
F – hitung F – tabel Keputusan
1,625 2,440 Ho diterima dan Ha
ditolak
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai f – hitung lebih kecil dari f – tabel, maka keputusan yang didapat Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan tidak ada pengaruh signifikan antara kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan terhadap harga pasar saham.
Analisis Pengaruh Kinerja Variabel – Variabel Fundamental Perusahaan terhadap Harga Pasar Saham
menunjukan bahwa harga saham industri farmasi 84,1% dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan bahwa pada periode pengamatan di tahun 1998 – 2004 bahwa:
1. Varibel – Variabel fundamental perusahaan : (1) Price Earning Ratio berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (2) Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga pasar saham, (3) Dividend Per Share berpengaruh positif terhadap harga pasar saham, (4) Return On Equity berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (5) Price To Book Value berpengaruh positif terhadap harga pasar saham.
2. Dengan uji-t secara parsial variabel – variabel fundamental perusahaan (PER, EPS, DPS, ROE, PBV) dengan uji-t secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, dan dengan uji-f secara simultan variabel-variabel fumdamental perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.
3. Dengan menghitung Koefisien determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,159 yang artinya kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan hanya 15,9 % terhadap harga pasar saham sedangkan sisanya (84,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Saran untuk penelitian selanjutnya para peneliti dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan periode pengamatan lebih panjang dan terbaru, serta menggunakan variabel - variabel fundamental lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. (2001), Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta
BEJ. (1997 – 2004), Indonesia Capital Market Directory. BEJ. Jakarta
H.M. Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. BPFE.
Yogyakarta.
Hin, L. T. (2001). Panduan Berinvestasi Saham. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sawidji Widoatmodjo. (2000). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Yayasan Mpu Ajar Artha. Jakarta
Suad Husnan. (2001). Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Wahid Sulaiman. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS 11.5. Andi Offset. Yogyakarta
Riwayat Hidup :