SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN PADA SEKTOR
PUBLIK
Kelompok 10
AZIZAH HASNA ARIFIN / 17/421982/PEK/23559
RISYA KHAERUN NISA / 17/422002/PEK
SEKILAS MANAJEMEN
STRATEGI DAN
IMPLEMENTSI STRTEGI
DI PEMERINTAHAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
STRATEGI
“
Manajemen Strategi
” terdiri dari dua suku kata
“
manajemen
” dan “
strategi
”
“
Manajemen
merupakan serangkaian proses yang terdiri
atas perencanaan (
planning
), pengorgnissian (
organizing
),
pelaksanaan (
actuating
), pengawasan (
controlling
), dan
penganggaran (
budgeting
)” (Nawawi, 2000:52)
“
Strategi
merupakan tindakan yang bersifat
incremental
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan dimasa depan” (Hamer dan Prahalad dalam
Umar 2002)
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
SEKTOR PUBLIK
Organisasi sektor public beroperasi pada
kondisi ketidakpastian yang lebih tinggi
daripada organisasi sektor privat.
Lingkungan organisasi sektor public menurut
Untoro dipengruhi oleh pasar, kendala yang
dihadapi, dan pengaruh politik
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan
pentingnya manajemen strategi pada sektor
public dan inovasi dalam penerapannya.
Pendekatan yang dilakukan dengan cara
pendekatan
direktir
dan
pendekatan
5 HAL
PENGEMBANGAN
PERENCANAAN
STRATEGI
Harus
KOMUNIKASI FORMAL
1. PERUMUSAN STRATEGI
Definisi :
Proses penentuan visi, misi, tujuan,
sasaran, target, arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi.
Perumusan strategi menghasilkan strategi
global (makro) atau
corporate level startegy
KOMUNIKASI FORMAL
2. PERENCANAAN STRATEGI
Perencanaan strategik merupakan proses
penentuan program-program aktivitas, atu
proyek.
Perencanaan strategik merupakan
implementasi strategi yang sudah dirumuskan.
Beberapa hal yang mendukung perencanaan
strategik
a.
Struktur pendukung, baik manajerial
maupun
political will
Strategi
Progran A1,A2, &A3
Progran B1,B2, &B3
Progran C1,C2, &C3
Progran D1,D2, &D3
Review strategi, program, prioritas
dan anggaran
Anggaran yang dibutuhkan
Program yang lolos
seleksi
KOMUNIKASI FORMAL
3. PENGANGGARAN
Tahap penganggaran dalam proses
pengendalian manajemen merupakan tahap
dominan
Pengaruh politik dalam penganggaran
disektor publik sangat berpengaruh
Budgeting Method in Public Sector
1.
Traditional Budgeting
2.
Performance Budgeting
3.
Zero Based Budgeting
4.
Participating Budgeting
KOMUNIKASI FORMAL
4. EVALUASI KINERJA
Penilaian Kinerja finansial dan non finansial
Dalam menilai kinerja dapat menggunakan
mekanisme
reward & punishment
Manajemen kompensasi merupakan kunci
dari mekanisme
reward & punishment
TAHAPAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
DI PEMERINTAH:
TEORI DAN APLIKASI
Agenda reformasi di Indonesia adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Menurut Triyono (2007) dalam Evayanti (2009), prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, meliputi:
1. Akuntabilitas (Accountability)
-Kewajiban untuk melakukan kinerjanya
2. Keterbukaan dan Transparansi
- Masyarakat tidak hanya dapat mengakses suatu kebijakan tetapi ikut berperan dalam proses perumusannya.
3. Ketaatan pada hukum
- Seluruh kegiatan didasarkan pada aturan hukum yang berlaku dan aturan hukum tersebut dilaksanakan secara adil dan konsisten.
4. Partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pemerintahan umum dan
pembangunan.
Pengendalian manajemen menurut Robnert N. Anthony dan John Dearden dalam Management Control System (Homewood: Illinois, Richard D. Irwin, Inc. 1984) dalam Ayuningtyas (2006) adalah sebagai berikut.
“Sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses sistematis yang terorganisir yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan operasi organisasi sesuai dengan strategi dan kebijakan organisasi”
Pengendalian manajemen menurut Halim, dkk. (2003:8), yaitu: “Pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer
memengaruhi angggotanya untuk melaksanakan strategi
organisasi”
Elemen-Komunikasi
Agar bawahan bertindak secara efektif.
Motivasi
Bawahan harus diberi motivasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Evaluasi
Efisien atau efektifnya sorang bawahan melakukan tugasnya harus dievaluasi terlebih dahulu oleh manajer.
Pengendalian Manajemen
Proses Pengendalian Manajemen
Menurut Mahmudi (2007), sistem pengendalian manajemen terdiri dari:
Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian
manajemen terdiri dari
beberapa tahap, yaitu:
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan strategis
3. Pembuatan program
4. Penganggaran
5. Implementasi
6. Pelaporan kinerja
7. Evalusi kinerja
8. Umpan balik
Struktur Pengendalian Manajemen
Struktur pengendalian
manajemen terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. Pusat pertanggungjawaban
2. Kompensasi
Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam mangement control system (Homewood: Illionis, Richard D. Irwin, Inc., (1984) dalam Ayuningtyas (2006) sebagai berikut:
“Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dalam rangka melaksanakan sebagian kegiatan– kegiatan organisasi yang menjadi tanggung jawabnya."
Tujuan pusat pertanggungjawaban menurut Mardiasmo (2009) adalah:
a. sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya.
b. untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
c. memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
d. mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
e. mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
f. sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
Pusat Pertanggungjawaban pada organisasi sektor publik dibedakan menjadi empat oleh Mardiasmo (2009) adalah sebagai berikut.
Konsep Pusat Pertanggungjawaban
di Organisasi Sektor Publik
• Prestasi manajer dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan sebagaimana pada organisasi perusahaan
manajer pusat pendapatan hanya bertanggung jawab terhadap penjualan
• Prestasi manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang di tanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.
• Prestasi menajer
dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan bukan nilai output yang dihasilkan.
• Menandingkan input
(expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter.
Pusat
Investasi BiayaPusat
Pusat Pendapat
an Pusat
Implementasi Pusat Pertanggungjawaban di Organisasi Pemerintah
Menurut literatur akuntansi manajemen kontemporer terbagi 5, yaitu:
Pusat Biaya
Pusat Beban Terbatas Pusat Beban
Terbatas
Pemerintah Pusat: Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan.
Pemerintah Daerah: Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum.
Pemerintah Pusat: Kementerian Keuangan ( Dirjen Pajak, dan Dirjen Bea Cukai).
Pemerintah Daerah: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu.
BUMN, BUMD, objek wisata milik pemda, bandara, dan pelabuhan.
Misal, Pemda memutuskan untuk membangun pasar dan kios yang ada di pasar tersebut disewakan atau dijual dengan cara kredit kepada pedagang yang memanfaatkan pasar tersebut.
PENGUKURAN KINERJA DI
PEMERINTAH : TEORI DAN
APLIKASI
a.
Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
b.
Menyediakan sarana pembelajaran bagi pegawai
c.
Memperbaiki kinerja untuk periode berikutnya
d.
Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam
pembuatan keputusan pemberian
reward
dan
punishment
e.
Memotivasi pegawai
f.
Menciptakan akuntabilitas publik
Membantu
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
1.
Konsep Value For Money pada Pengukuran
Kinerja
2.
Konsep dasar : Input, Output, Outcome
3.
Konsep Best Value
PENGUKURAN KINERJA DALAM SISTEM
PENGENDALIAN MANAJEMEN DI
Perencanaan kinerja terdiri dari 4 tahap :
1.
Penentuan visi, misi, dan tujuan, serta strategi
2.
Penerjemahan visi, misi, dan tujuan kedalam sasaran
strategis, inisiatif strategis, indikator kinerja, dan target
kinerja
3.
Penyusunan program
4.
Penyusunan anggaran
Pengukuran kinerja value for money :
5.
Komponen visi, misi, sasaran, dan target
6.
Komponen input, proses, output, dan outcome
7.
Komponen pengukuran ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
IMPLEMENTASI PENGUKURAN
AKUNTABILITAS DAN
PENGUKURAN KINERJA
PEMERINTAHAN
TUJUAN PENELITIAN
Ingin mengetahui apakah pemerintah telah
beroperasi secara ekonomis, efisien,dan efektif.
PEMBAHASAN
Elemen Pelaporan Kinerja :
Measure of efforts
Measure of accomplishment
Measure that relates efforts to accomplishment
Indikator-indikator tersebut dapat diringkas menjadi :
A. Indicator of service efforts
1. Input : adalah nilai uang yang dikeluarkan dalam periode tertentu
2. Input adalah satuan sumber daya non finansial
B. Indicator of service accomplishment
1. Output adalah jumlah layanan
2. Output adalah kualitas dan efektivitas layanan
C. Indicator that relate service efforts to accomplishment
3. Input/output
4. Input/outcone
5. Indeks efisiensi
D. Explanatory Information
6. Elemen diluar kontrol pemerintah
1. Pemakaian satu ukuran tertentu tidak disarankan mengingat satu ukuran yang dipakai tidak dapat
menggambarkan secara lengkap hasil yang dicapai oleh pemerintah. Pengguna laporan pengukuran kinerja
diharapkan menggunakan juga lebih dari satu ukuran.
2. Informasi mengenai kinerja ini tidak menjelaskan alasan yang membuat pemerintah hanya mencapai prestasi
tertentu, bagaimana meningkatkannya dan sejauh mana pengaruh faktor-faktor lain dalam pencapaian kinerja
tersebut.
3. Proses dan strategi yang dipakai untuk menyediakan jasa seringkali tidak disampaikan dalam pelaporan ini walaupun hal tersebut merupakan informasi penting untuk memahami mengapa pemerintah hanya mencapai prestasi tertentu.
Informasi mengenai kinerja pemerintah akan dapat digunakan untuk :
1. Menetapkan sasaran dan tujuan program tertentu
2. Merencanakan program kegiatan untuk mencapai
sasaran dan tujuan tersebut
3. Mengalokasi sumber daya untuk pelaksanaan program
4. Memonitor dan mengevaluasi results untuk menentukan
apakah ada kemajuan yang diperoleh dalam mencapai
sasaran dan tujuan tersebut
5. Memodifikasi perencanaan program untuk meningkatkan
kinerja