• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA OLAHRAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA OLAHRAGA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA OLAHRAGA CALISTHENICS

Reynaldo Arbaham Setiawan

Jurusan Akuntansi/ Fakultas Bisnis dan Ekonomika Reynal9@yahoo.com

Absract- This study aims to reveal the Essence of Management Control Systems in Calisthenics

Sports where with the concept of Management Control Systems On Sport Calisthenics can solve 3 control problems that have been discussed in the management control system by previous inventors. Continuing prior research on sports and business relationships that have a very large correlation to improve organizational performance and, comparing the Management Control Systems of Merchant and Stede (2007), Malmi and Brown (1980), most of which fail due to illusion of control. The type of research used is explanatory research (basic research) with qualitative approach method. Where this research is fundamental and aims to obtain information, information, data about things that have not been known related to management control system. The results of the study found differences in the concept of SPM Merchant and Stede (2007), Malmi and Brown (1980) with the SPM concept of Calisthenics that controls employees in the organization by building awareness from within or internal control can be more effective to overcome 3 control issues and overcome the failure Implementation of manajamen control due to illusion of control.

Keywords: Management Control System, Illsion of control, Calisthenics sports.

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, seluruh perusahaan dituntut untuk menyediakan layanan prima, baik bagi perusahaan penyedia jasa maupun penyedia produk fisik. Perusahaan agar dapat

to reveal the Esseeeencncncncncncnce ofofofofofff MMMMMMMManagement Contr cept of Managemmmmmmmennnnnnnt CoCoCoCoonttttttttrrrorrr l ll ll l lSystems On Spo ave been dididididididiscscsccccccusuususususususseseseseseseses d dd d d d dd innnnn tttttttthhehehehehehehe mmmmmmmmananananananana agagagagagagagement co or resesesesesseseaaaaraaaa chchchchchchchoooooooonnnnnnnssssspss orororororororts aaaaaaandndndndndndndbbbbbbbusssssssininininininineeeeeseee s sssssssrerrrrrr lalalalalaaaatititittttonsh

rgannnnnnnizatiooooooonanannnnan l peppppppp rfrfrfrfrfrfrfffororororororororo mmamamamam ncncncncncncncee ee e e ee anananananananndddd,dddd ccccccccoooooomo parrrirrrrng d StStStStStedttedededededededeee eeee (2(2(2(2(2(2(200000000000000007)7)7)7)7)7)7)7),,,,,,, MaMaMaMaMaMaMaMalmlmlmlmlmlmlmi and BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowown nnnnnnn (((((((19(((((1919191919199808080808080800000000),))))))

ty ty ty ty ty ty

tyypepepepepepepe ooooooof f f fff f f rerererereeeessesssss araaa ch uuuuuuusesesesesssed dddddd isisisisisisisis eeeeeeeexpxxpxpxpxpxpxxplanann tototoooooryryryryryryry rrrrrrreseseseseseseseaeaeaeaeaeaeaea ethoooooood.dddddd WWWWWWWherererererereree this rerrerreesearararararararrrchchchchchchchcch is fufufufufufufufundnndn amamamamammmenee daaaaaaatatatatatatata aaaaabobobooooooututututututut tthihihihihihihihinnnnngnn s thththththththhatatatatatatatat hhhhhhhhhavavavavavavavava eee e eee not tttttt bebebebebebebeb enene kkkkkkkknonnnnnn w ts ofofofofofof tf tttttttheheheheheheheh ssssssstututututututudydydydydydydy ffffffffououououououououndndndndndndndn dddddifififififififffefefefefefefefererererererererencncncncncnncnceseseseseseseses iiiiiiiinnn nnn n thththththththhe ee e ee e cococococococonco d Brooooooownwnwnwnwnwnwnwn (((((((1980(( 0) withhhhhhh tttthhhhhehh SPM cononononononncececececececeptptptptptptpt of tion by bububububububuililililililildididididididiingngngngngngngn aaaaaaaawawawawawawawarererererererenenenenenenenessssssssssssssffffffffrororororororom m m m m m m wiwiwiwiwiwiwithththththththiiiiniii or in ontrol issues anddddddd oovevercrcomomeeee e the failure Impl

(2)

menyediakan layanan prima maka perlu adanya sumber daya manusia yang memegang peranan penting karena, sumber daya manusia menjadi dasar fondasi dari perusahaan tersebut. Banyak kasus permasalahan perusahaan kelas dunia yang kalah saing akibat kualitas proses manajemen yang sangat buruk salah satu contohnya seperti perusahaan Ford yang berasal dari Amerika di awal tahun 2016 yang menutup dealernya yang berada di Indonesia karena merosotnya jumlah penjualan di tahun 2015 sebesar 50% hal ini terjadi karena adanya ketergantungan terhadap import spare part jika ada klaim garansi dari pelanggan yang harus menunggu cukup lama sehingga pelanggan dirugikan. Jika kita melihat dari segi teknologi yang dikembangkan Ford justru unggul karena telah menciptakan Hill Start Assist atau teknologi parkir dengan sendiri. Jadi ada 2 kemungkinan akar permasalahan Ford yaitu kualitas manajemen atau orang (karyawan).

Jika kita melihat lebih dalam kualitas proses manajemen sangat bergantung pada orang yang terlibat, mereka adalah perancang dan pelaku proses manajemen. Hal ini didukung dengan penelitian Lin dan Tseng (2005) menjelaskan bahwa nilai dari perusahaan besar tidak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi, informasi, dan pemegang saham namun juga bergantung pada asset asset tidak berwujud lainnya.

Dari contoh diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penentu perusahaan dalam keberhasilan kinerja perusahaan. Jadi manusia merupakan hal yang penting karena manusia merupakan intangible asset pelaku proses manajemen yang menentukan suksesnya organisasi serta manusia merupakan elemen yang paling sulit untuk dikendalikan. Sistem pengendalian management yang salah satunya didefinisikan oleh Abernethy dan Chua (1996) menyatakan bahwa sistem pengendalian manajemen sebagai mekanisme pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk meningkatkan profitabilitas kesesuaian tindakan anggota terhadap tujuan yang ingin dicapai organisasi. Tindakan anggota itu sendiri tidak lain berupa aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi ke depan. Perbedaan aktivitas karena memiliki latar belakang yang berbeda serta faktor- faktor berpengaruh lainnya yang pada akhirnya menjadikan suatu tantangan sendiri bagi seorang manajer untuk meningkatkan profitabilitas kesesuaian tindakan para anggota sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.

Disisi lain, menurut penelitian Chadwik (2009) sejarah olahraga bisa dibilang lebih kaya daripada bentuk aktivitas manusia. Olahraga telah berkembang dengan beragam diseluruh dunia sebagai upacara, perayaan, mengejar fisik, aktivitas santai hingga saat ini semakin meningkat

permasalahan Ford yayayayayayayaitititititititu kualitas manajem alam kualitas proooooooseseseseseseses mammmm nanananananajeajejejejejejemen sangat ber perancang dan nn nnnn pepepepepepepelalalalalakuaaa uuu prororororororoosesesesesesesesssssss manajemen.

g (20055))) ) )) ) mememememememem njnjnjnjnjnjnjelelelelelelellasasaasasasasaskakakakakakakan n n n n n nn babababababababahwhwhwhwhwhwhwa a aa a a aa nininininininilalalalalalalal i i iii ii daddadadadadadari peru han teteteteteteekkkkknkk olooooooooggggggggiii,iiii inforrrrrrrrrmamamamamamamamasissssss, ,,,dan pepepepepepepepemememememememegagagagagagagag ngngngngngngngsssssssaha wujud ddddddlalalalalalalainininininininnnynynynynynynyya.a.a.a.a.aa.a.

d d d d d d

dapapapapapapapatatatatatatatt ddddddditititititititarikikkkkkk suauauauuu tu kkkkkkkeeeeseee impulan nnnnnn babbbbbb hwhwhwhwhwhwhwhwaaaa a kukkukukukukukualaaaaaa p

p p

perererererererrusususususususaahaaahhhaaaaaaaan n n nn nn dalam kekekekekekekebebebebebebebeerhrhrhrhrhrhrhr asasasasasasasilanannnnnn kkkkkiniinininerererererererjajajajajajajaj p entiiiiiingngngngngngngng kkkkkkkarararararararenenenenenenene a mamamamamamamamanununununununununusisisisisisisisaaaa a a a a memememememememerurururururururupapapapapapapakakakakakakakak nnnnnnn ininnnnnntatatatatatatanngnnnnn

kannnnnnnsssssssukukukukukukukseksesesesesessesnsnsnsnsnsnsnyayyyy organisssssssasasasssssiiiiiiseseseseseseses rta maaaaaaanununununununuusisssissisia a aaaa amememememmmm ru Sistemememememememe pppppppeneeeeee gendndndndndndndndalalalalalalalaiaiaiaiaiaiaiannn nnnnnmamamamamamamaanananananananagegegegegegeemememememememeent yanananananannnggg ggg ggsasasasasasasasalaha

996) memememememememm nynynynynynynynn atatatatatatatakan bbbbbbbahahahahahahahahwwwwwawww sisteeeeeeem m m m m m m pepepepepepepengnnnnnn enda n yang dirrrananananananana cacacacacacacac ngngngngngnngngng dddddddananananananan ddddddddddiiiiiiiiiiiiiiimpmpmpmpmpmpmpmm lelelelelelelemmmmemmm ntasikan

as kesesuaian tindakan anggota terhadap t

(3)

bahkan digunakan untuk bisnis. Sebagai contoh, kasus sepak bola di inggris yang membuat orang percaya bahwa olahraga tersebut muncul berabad-abad, oleh karena itu memberikan kedalaman dan konteks yang tak tertandingi oleh sektor industri lainnya saat ini. Pada pergantian abad, dan mengingat perubahan teknologi dan media, pengaruh peraturan dari badan-badan seperti Uni Eropa, internasionalisasi dan globalisasi, dan prevalensi ekonomi pasar bebas, pemikiran berorientasi bisnis mulai meluas ke sejumlah olahraga besar. Menurut Beech (2004) dalam Chadwik (2009) olahraga sepak bola yang telah berkembang sedemikian rupa menunjukan karakteristik olahraga yang sangat penting yaitu tertanam secara sosial, budaya, menjadi sesuatu yang khas dan unik. Hal ini meningkatkan loyalitas fans terhadap merek di dalam olahraga tertentu sehingga menciptakan peluang secara komersial dalam bisnis. Tanpa adanya pengendalian yang telah direncanakan sebelumnya, akan mempengaruhi tikat keloyalitasan fans tersebut.

Dari segi aktivitas yang perlu dikendalikan, disini peneliti bisa melihat adanya suatu hubungan antara olahraga dengan bisnis. Adapun permasalahan antara bisnis dengan olahraga yang perlu diatasi yaitu mempengaruhi tingkat keloyalitasan fans. Sementara di dalam penelitian Chadwik (2009) menimbulkan pertanyaan filosofi yaitu, apakah manajemen bisnis olahraga adalah kegiatan ekonomi yang rasional? Pertanyaan ini menjadi perhatian bagi manajer manajer olahraga yang mengatakan bahwa manajemen olahraga cenderung memiliki landasan sosial psikologis sama seperti ekonomi. Menurut Neale (1964) esensi olahraga adalah ketidakpastian dalam hasil yang berkaitan dengan sebuah tim atau individu, hal ini yang membedakan konsep manajemen pada umumnya dengan manajemen sektor olahraga. Dimana semakin tinggi pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dalam individu mempengaruhi jalannya manajemen sektor olahraga dalam kontes pertandingan, yang artinya tidak ada seorangpun tahu siapa yang memenangkan pertandingan, perlombaan, atau kejuaraan disinilah yang menarik perhatian orang- orang. Jadi bisa dikatakan esensi olahraga merupakan melestarikan ketidakpastian hasil dalam suatu kejuaraan untuk menarik perhatian banyak orang sehingga sektor bisnis dalam olahraga dapat meningkat dan mempengaruhi sektor lainnya. Disinilah yang menjadi tantangan pihak manajemen dalam menjaga ketidakpastian dalam perlombaan, liga, kompetisi dan turnamen.

Dapat dilihat dari penelitian diatas bahwa adanya korelasi olahraga dengan bisnis yang dapat mempengaruhi bisnis, baik dalam adanya aktivitas-aktivitas yang sama dengan aktivitas perancangan dan pengimplementasian spm. Adapun Menurut penelitian yang dilakukan oleh

iptakan peluang seeeeeeecacacacacacacararrrrrr komersial dalam direncanakan sebelelelelelelelumuuuuuu nynnnn a,,,,,aaaaaaakak n mempengaru

s yang pppppppperererererererlululululululu dddddddikikikikikikikikeneeeeee dadadadadadadaalilililililiikakakakakakakakan,n,n,n,n,n,n, ddddddddisisisisisisisininininininini ii i i ii pepepepepeeenennnnnn liti b a dennnnnnnngagagagagagagan bbbibbbbbsnsnsnsnsnsnnniiisiiii . Adddddddddapapapapapapapapuuuuunuu peppp rmmmmasasasasasasasa alahaaaaaa ananananananan aaaaaaanta mempeeeengngngngngngnggaraaararaauhuhuhuhuhuhuhuhi i ii ii i tiiiiiiiingngngngngngngngkakakakakakakakat t ttt t t tkekekekekekk lolololololololooyayayayayayayyay lilililililililitatatatatatatat sasasasasasasannnn nnnfafafafafafafaf nsnsnsnsnsnsnsn . Sem

buuuuuuulklklklklklklkan pppppppeereeeerettttattt nynynynynynynyyaaaaaaaaaaaan n fifififififififilooooooossos fi yaitututututututu, apapapapapapppakakakakakakaka ahhhhhhhh mmmmmmm yaaaaaaangngngngngngngn rrrrrrrasaasssiooooooonananananananal?llll Pertanyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaannn nnn nn inininininininni i ii i ii memeeeeeenjnjnjnjnjnjnjadaddddii pepepepepepeperhrrhrhrhrhrha an bbbbbbbahahahahaaahwawawawawawawa mmmmmmmanajajajajajajajajememememememememmenenenenenenen ooooooolalalalalalalal hrhrhrhrhrhrhrh agagagagagagagaga a a aa aa cececececececendndndndndndndererererererrunununununununng

konnnnnnnomomomomomomomo iiii.iiii MMMMMMMMenurut Neaaaaaaalelelelelelele ((((((((1919191919191964) esesesesesesesenenenenenenennsisisisisisisi oooooooolalalalalalalaahr an deeeeeeeengngngngngngnggananananananan sebbbbbbbbuauauauauauauahhhh hhh titititiiim m mmmmm atatatatatataaauauauauauauau iiiiiiindndndndndndndiiiiviviiviiiiidii u,,,,,,, hhhhhhhhalalalalalalal iiiiiiiini

nya ddddddddenenenenenenennngagagagagagagagg n n n n n n n manajeeeeeeemememmememememennnn nnnn sektororororororor ooooooolalalalalalalahrhhrhrhhrhraga.

n, ketrampipipiiiiiilalalalalalalaan nnnnnnn dadadadadadadadadalalalalalalalall m m m m mm m inininininininnndidididididididddvivivivivivivivvdududududududu mmmmmmmempengar ntes pertandingan yang artinya tidak ada se

(4)

Duhaime & Schwenk (1985), serta Rosanas & Velilla (2005) menjelasakan mengenai Illusion of Control dimana sebuah kondisi yang nampaknya terkendali namun sebenarnya tidak. Hal ini membuat implementasi dari SPM selalu gagal. Kegagalan implementasi SPM milik Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) karena pengendalian yang dilakukan dari luar dari atasan kepada bawahan. Maka dari itu untuk mengatasi 3 permasalahan dalam mengendalikan sumber daya manusia penulis ingin mentafsirkan suatu teori yang didapat dalam olahraga calisthenicsdengan melihat sistem pengendalian manajemen dimana olahraga itu dapat membuat setiap individu mengenali diri sendiri serta menguasai diri sendiri yang dimana dengan konsep SPM Calisthenics pengendalian yang dimulai dari dalam diri sendiri.

Berdasarkan latar belakang, ketertarikan peneliti, dan tujuan penelitian, maka peneliti membuat research question dari penelitian ini, dimana dari research question pertama hingga akhir akan membantu menjawab tujuan dari penelitian ini. Research question dari penelitian ini, sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perkembangan olahraga calisthenics?

2. Bagaimana analogi olahraga calisthenics didalam dunia bisnis?

3. Bagaimanakah esensi Sistem pengendalian manajemen pada olahraga calisthenics?

4. Bagaimanakah perbandingan konsep sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007), Malmi dan Brown (1980) dengan sistem pengendalian manajemen pada olahraga calisthenics?

TELAAH TEORITIS

Di bab ini peneliti akan membahas sistem pengendalian manajemen kedalam tiga versi yaitu Merchant dan Van der Stede, Malmi dan Brown, pertama-tama dimulai dari Merchant dan Van der Stede (2007) mengatakan definisi sistem pengendalian manajemen sebagai sistem yang digunakan manajer untuk memastikan bahwa karyawan bertindak sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi. Abernethy dan Chua (1996) dalam Malmi dan Brown (1980) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai mekanisme pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk meningkatkan profitabilitas kesesuaian tindakan anggota terhadap tujuan yang ingin dicapai organisasi.

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen belakang, ketertarikkkkkkkananananananan pppppppeneliti, dan tujuan

on dari penelitiann n nnnn inininiininini, dimimimimimimimanaaaaaa a dari research njawab tujuan dadadadadadadarirrrrrr ppppppppennnneeelititititititittiaiaiaiaiaiaiann nnnnn ininininininini. Research q

kahppppppperkeeeeeeemmmbmmmm angagagagagagan annn n n n n oooolooo ahahahahahrahrararararagaagagagagagagaga cacacacacacacacalllilllllsttttttthehehehehehehehenics??????? annnnalalalalalalaloglogogogogogogogi iiii i iolololololollahahahahahahahrararararararr gagggggggg caaaaaaaallllilllstsstttthenicscscscscscs disdididididididadadadadadadadalalalalalalalam m m mm m mdududududdududuninnnnnna k

k k k k k k k

kahahahahahahahh eeeeeeesesesesesesesenensnnnnn i iiiiiii Siiiiiiistststststststememeemememe ppppppppenenenenenenenenngegggg ndndndndndndndallllllliaiaiaiaiaiaian nnnnnn mamamamamamamaannnnnnnn s?

kahhhhhhh pppppppereeee babababababababandndndndndndndininininininnngagagagagagagag n kokokokokokokoonsnsnsnsnsnsnsnssepepepepepepepeep ssssssssisisisisisisistem s mmmmmm pepepepepepepp ngngngngnggggenenenenenenenddddaddd (22222220000000000000007)7)7)7)7)7)7)7 , MaMaMaMaMaMaMalmlmlmlmlmlmlmmiiiii dadadadadadaddannn nnnn BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowowownnnnnnnn (((((((19191919191919808080808080800))))))) ddddedddd n n padadadadadadadadaooooooolalalalalalalal hrhhhhhh aga calistthehhehehhhennnics?

eneliti akan memmmmmmmbabbbab hahhhhhah ss sisististttttteeeeeeem pengendalian

(5)

memang didesain untuk mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang dari tujuan sehingga berdampak buruk pada kinerja organisasi.

Ada tiga masalah utama terkait sistem pengendalian manajemen hal ini lebih sering dikenal control problem antara lain:

1. Lack of Direction

Dimana para karyawan tidak mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya diinginkan oleh organisasi terhadap diri mereka sehingga hal ini dapat menyebabkan kurangnya komunikasi antara bawahan dengan atasan. Dari sinilah sistem pengendalian manajemen dibutuhkan agar dapat menyampaikan kepada bawahan bagaimanakah mereka seharusnya berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Motivational Problem

Hal ini berhubungan dengan motif para karyawan yang tidak selaras atau tidak satu pemikiran dengan tujuan organisasi. Karena ketidak selarasan antara tujuan karyawan dengan organisasi dapat menyebabkan kerugian organisasi oleh para karyawan demi kepentingan pribadi walaupun mereka sebenarnya mengetahui tujuan organisasi itu.

3. Personal Limitations

Dalam hal ini karyawan telah mengetahui apa yang diharapkan dari diri mereka dan memiliki motivasi untuk bekerja baik namun adanya keterbatasan karyawan secara personal dalam hal intelegensi, pelatihan, pengetahuan, maupun pengalaman ketika menjalankan tugas sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal.

Menurut Merchant dan Stede (2007) pengendalian manajemen yang baik pun tidak dapat menjamin bahwa kemungkinan kegagalan tidak akan terjadi, namun melalui sistem pengendalian manajemen ketiga masalah tersebut dapat diatasi.

h sistem pengendndndnddddalalalalalalaliaiiiiii n manajemen d ampaikan kepadadddddda aaaaaa babbbb wawawawawawahaahhhhhh n bagaimanak ntribusi untuk k k k k k k mememememememencncncncncncncapc ppppaaaaai tttttttujuujujujujujujuauauauauauauan nn n nn norganisasi.

vationallllllPPPPPPPPrororororororoblblbblblblblbemememememememm

ni bebebebebebeerhrhrhrhrhrhrhububbbbbbbununununu gagagagagagagag n dengngngngngngngnngananananananana motif ppppapppp raaaaaa kkkkkkkkarararararararyyyyayyy wa satu pppppppemememeememememikikikikikikikkiriririririririrananannnnnn ddddddddenenenenenenenengagagagagagagg n tutututututututtujujujujujujujujuananananananana ooooooorgrgrgggggananananananananisisisisisisisasi.

a tttttttujujujujujujujuajuaaaaaaan n nn n nn kkkakakakkaryryryryryryryyawwwwwwwan dddeneeeeeene gan orrrrrrrggggaggg ninininininisaisasasasasasasasisisisisisisi ddddddddapapapapapapapa isaaaaaaasisisisisisisis ooooooolellleeeh hh papapapapapapara karyawawawawawawawaw nnnnnn nn dededededededemimmmmmm kkkkkkkepepepepepepepennnnntititititiiingngngngngngngaanaaaaa arnnnyayayayayayayayammmmmmmenenenenenenengegegegegegegeg tahuhuuuuuuuiiiiiii i tututututututututujujujujujujujuuanananananananoooooooorgrgrgrgrgrgrgganananananananana isiisisisiisasasasasasasasa iiiiiiiiitititititititu.uuu nalllllll LLLLLLLLimimimimimimimititititititititatatatatatatationsn

m haaaaaaaalllllll ininininininini i kakkk ryyyyyyyawawawawawawawwanananananannn tttttttelelelelelellahahahahahahah mmmmmmmenenenenenenenngetahuhuhuhuhuhuhuh i iiiiiii apapapapapapaapapa ka dananananananana mmmmmmmemememeemememiliki momomomomomomom ttittttttvasi uuuuuuuntntntntntntntukukukukukukukuk bbeker batasan karrrrrrryayayayayayayay wawawawawawawawan an n n n n nnn sesesesesesesecacacacacacacarararararararaaa pppppppperererererereree sososososososonanananananan lllllll l dalam h etahuan, maupun pengalaman ketika menjala

(6)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat explanatory research dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi dengan pelatih (trainer), founder komunitas Calisthenics, buku, web, artikel, video orang populer didalam Calisthenics.

Kemudian data yang didapat disaring dengan Analisis Wacana dalam melakukan penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivis yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan makna- makna yang terkandung dalam wacana baik secara teks maupun konteks. Dalam hal ini, proses analisis wacana dapat dilalui dengan tiga tahapan yang penting yaitu: 1. Eksploaris; 2.

Interpretasi; 3. Kontekstualisasi. Setelah menyaring data yang didapat kemudian peneliti

melakukan Valditas untuk memastika bahwa data dan informasi yang didapat benar-benar akurat serta dapa diandalkan (Reliable).

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data, wawancara secara semi struktur dan observasi namun disini peneliti terjun langsung dalam olahraga ini jadi peneliti sebagai observasi partisipan karena mengikuti dari awal hingga kahir olahraga ini bahkan sampai saat ini tetap berlatih. Analisis data dengan menggali informasi dari video dokumentasi, analisis artikel, web, buku yang membahas Calisthenics. Metode wawancara semi struktur dengan cara menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu, kemudian mengembangkannya sehingga dapat menggali lebih dalam terkait informasi yang relevan.

Observasi dilakukan guna melihat kejadian sesungguhnya yang terjadi supaya dapat dilihat relevansinya dengan metode wawancara dan dokumentasi, serta melakukan validitas untuk mengkonfirmasi apakah pengetahuan yang didapat dari olahraga ini sama dengan pengetahuan yang disampaikan dari trainer dan juga apa yang didapat peneliti secara pribadi. Kemudian data yang didapat di interpretasikan dengan Analisis Wacana ke bab 4 untuk analogi Calisthenics dengan dunia bisnis, dan yang terakhir di bab 5 untuk mengkontekstualisasikan hasil informasi dan pengetahuan mengenai Calisthenicskedalam Sistem Pengendalian Manajemen dimana dapat menjawa permasalah Research Question dibab 1 yang telah dijelaskan.

alisasi. Setelah menyarrrininiiiiii g data yang didapat k memastika bahwaaaaaaadddddddata aaaaadadadadadadadaan nnnnnninformasi yang d liable).

ata

ulannnnnnn data aaaaaa yayyyyyy ngngngngngngngng dddddddddigigigigigigigiigunununununununaknakakakakakakkanananananananan dddddddddalalalalalalamamamamamamam penm enenenenelitnn strurururururuuktktktktktktktkturururururururu dddddddananananananan ooooooobsbbbbbbbb ervvvvavvvv sissiiii namumumumumumumum nnnnn nn dididididididiisisisisisisisisininininininini pppppppenenenenenenene el

s s s s s s

sebebebebebebebbagagagagagagaggaiaiaiaiaiaaiai oooooooobbsbbbbb ervasisisisisisisi pppppppaaraaaaa tititititititisisisisisisisisipapapapapapapapannn n n nnn karenananananananana mmmmmmmenenenenenenene gigigigigigigiikkkkkkkk ai sssssssaaaaaaaaaaaaattt innnnnnniii i i ii tetatatatatataaappppppp berlatttttihihihih. Anh AnAnAnAnAnAnnnalalalalalalalaalisisisisisisisii is ddddddatatatatatatataaaa a dededededededengnnnnnn a is arararararaa tititititititikekkekkek l,l,l,l,l,l,l,,wwwwwwwebbbbbbbb,,,,,,bbbbbubb kuu yyyyyyyyanananananananang g g g g g g gmememememememembahahahahahahahhasasasasasasa CaCCaCaCaCaCaCalililililililisth

c c c c c c

carararararararara a a a a a a mememememememenynynnynynynyiaiaiaiaiaiaiapkapkpkpkpkpkpkpkananananananan ppppppppereerereererertatatttatatanyanynynynynynynyaaaaaaaaaaaaaan teteteteteteterlee ngga aa dadadadadadadaapapapapapapapap t menggaaaaalllill lebih dalaaaaaaam m mmm m m teteteteteteterkrrrrrr ait a melihhhhhhhatatatatatatat kkkkkkkejejejejejejejejeadadadadadadadiaiaiaiaiaiaiaian n nnnnn sesesesesesesesususususususungngngngngngngnggugguguguguguguhnhnhnhnhnhnhnnyayayayayayayay yang ter tode wawancara dddan dddddokkkumentasi, serta m

(7)

ANALOGI CALISTHENICS PADA BISNIS

Calisthenics Bisnis

Tujuan

Calisthenics memiliki tiga komponen dalam tujuannya yaitu:

1. Meningkatkan kesehatan tubuh 2. Mencapai body transformation 3. Menjadi pemain fresstyle

Tujuan

Bisnis juga memiliki tiga komponen dalam tujuannya yaitu:

1. Orientasi terhadap profit 2. Orientasi tidak terhadap profit

Menu

Menu berguna bagi para olahragawan calisthenics untuk mencapai tujuan yang diinginkan karena setiap tujuan yang berbeda haus menggunakan menu yang berbeda juga.

Srategi

Srategi berguna sebagai petunjuk untuk para karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi sehingga dapat terealisasi dengan adanya strategi.

Sistem / Prosedur

Prosedur berguna untuk memberikan cara kerja menu sehingga selama proses berjalan benar maka hasil yang dinginkan dan target yang ditetapkan akan tercapai.

Sistem / Prosedur

Sistem berguna untuk menuntun para karyawan untuk bekerja sesuai dengan urutannya saat melaksanakan strategi yang telah dibuat agar tercapainya tujuan organisasi.

Alat/ Fasilitas

Alat berfungsi untuk mencapai tujuan para olahragawan sehingga hasilnya lebih cepat, akurat, dan mudah.

Teknologi/ Fasilitas

Fasilitas pun juga berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi dalam mencapai tujuan dengan cepat, akurat, dan mudah.

Manusia

Manusia disinilah yang menjadi faktor kesuksesan dalam masing-masing individu untuk mencapai tujuan atau goal masing- masing.

Manusia

Begitupun juga dengan di organisasi tidak lepas dari peran manusia yang memiliki berbagai latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan organisasi.

para olahragawannnnnnn ncapai tujuan yayayayayayayangnnnnnn

tujuan yang bebebebebebebeerbrbrbrbrbrbrbedededededededda yang berererererererberbebebebedaeeedadadadadadajjjjjjjuguguguguguguga.ga.a.a.a.a.a.

S S S S S S

Srategi berguna seba kaaaaaaryryryryryryawyaaaaaa an bekerja se akkkkkkkkananananananan ddddddddiciiiiii apai oleh o te

te te te te te te

t rererererererealealalalalalalalisisisisisisisasasasasasasasiiideddddedededengnngngngngngngan ada

memberiririririririkakakakkakakakannnnnnn cacacacacacacacarararararaaaakkkkkkkkerrrrrrrrjajajajajajajaja ro

ro ro ro ro ro

roseseseseseses ss bebebebebebebeb rjrjrjrjrjrjrjalananananananann bbbbbbbbeneenenenenenarararararararr kannnnnnn dadddadaddannnnnnn taaaaaaargrgrgrgrgrgrgeteeeee yang

Si Si Si Si Si S

Sstssemmmmmm///////PPPPPPProoooooooseseseseseses dududududududurrrrrrr Si

Si Si Si Si Si

Siiistststststststssemememememememm bbbbbbbbererererereree guguguguguguguguna karyawananananananan uuuuuuuuntntntntntnnnuk ur

ur ur ur ur ur

urrututututututututananananananannynnnnnn aaaaaaa saaaaaaaatatatatttt mmmmmmmel te

te te te te te

telalalalalalalal h h h h hh h hdidididididididdbububububububuatatatatatatatataaaaaagagagagagagagar rr r r r rteteteteteteteerc

encaaaaaaaapapapapapapapapaiiiiiii tujuan ppppparararrrrra aaaaaa asilnya aaaaaa leleleleleleleebibibibibibibih h hhhh h cepat,tttttt

Te Te Te Te Te Te

Tekkkkknkk ologogogogogogi/gi/i/i/i/i/i/FFFFFFFasasasasasasasasilililililililitititititititiaaaasaaaa Fa

Fa Fa Fa Fa Fa

Fasiiiiiiilililililililitatatatatatat s pun nn nnn n jujujujujujujujuggggagggg b tu

tu tu tu tu tu

tuujuan ooooooorgrgrgrgrgrgrgganananananananisisisisisisisasi de

de de de de de deee

dengngngngngngngnganananaanananancccccepepepepepepe at, akurat, Manusia

(8)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kesimpulan untuk pengendalian yang paling dominan didalam Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics yaitu pengendalian internal karena apabila individu tersebut memiliki kendali atas dirinya yang sangat baik serta ditopang dengan memiliki kesadaran akan tujuan, motivasi, disiplin, konsistensi, daya juang maka tujuan lebih mudah tercapai dibanding dengan menggunakan pengendalian dari eksternal. Karena apabila pengendalian eksternal dilakukan dengan sangat ketat namun apabila individu dan karyawan tidak memiliki kendali atas dirinya yang sangat baik maka tujuannya pun tidak akan tercapai karena apabila tujuan dari organisasi tidak selaras dengan organisasi secara tidak langsung ada kontra didalam diri karyawannya serta yang melalui dan melakukan proses olahraga maupun proses kerja itu individu dan karyawan itu sendiri yang mengetahui batas kelemahan dan kelebihan mereka. Karena faktor orang bergerak untuk menjalankan tugasnya atau tidak adalah

k penenenenenenenengegegegegegegeg ndnnnnnn alian yayayayayayayy ngngngngngngngn ppppalalalalalalalinininininnnggggggg dddddoddd minananananananan n nn nnnnn diddddddddda ep berrrrpipipipipipipiiikikikikikikikikiirr rrr r r CaCCCCCC listheeeeeeennininininininicscscscscscscscs yaitu pepepepepepepengngngngngngngn enenenenenenendalian

i kendali atatatassss sss didididididididiririririririririnyinynynynynynynynya a a a a a a yayayayayayayangngngngngngngngg ssssssssanananananananaa gagagagagagagattttttt baik serta motivasi disiplin konsistensi daya juang m

(9)

faktor internalnya sendiri. Semakin aktif individu dan karyawan dalam proses menyelesaikan latihan maupun tugasnya maka semakin cepat diri internalnya beradaptasi baik secara fisik, pikiran, dan mental sehingga tujuan yang diinginkan semakin dekat.

Perbandingan konsep sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007), Malmi dan Brown (1980) dengan sistem pengendalian manajemen pada olahraga Calisthenics.

Tabel 5.1 – Perbandingan Konsep Sistem Pengendalian Manajemen Pembanding Malmi dan Brown

(1980)

Merchant dan Stede (2007)

Calisthenics

Sudut pandang sistem pengendalian

manajemen

Lebih berfokus terhadap pengendalian

eksternal

Lebih berfokus terhadap pengendalian

eksternal

Berfokus pada pengendalian dari

dalam diri

Sifat Bersifat formal Bersifat formal Bersifat informal Pemicu Pengendalian Yang menjadi

pemicu ada lingkungan sekitar

Yang menjadi pemicu ada lingkungan sekitar

Yang menjadi pemicu dari dalam

diri sendiri Reward and

Compensation

Punishment diberikan dari pihak

luar

Punishment diberikan dari pihak

luar

Punishmentdidapat dari dalam sendiri

(secara Intrinsic) Faktor pengendali Faktor pengendali

dari eksternal

Faktor pengendali dari eksternal

Faktor pengendali dari dalam diri Pengawasan

(Monitoring)

Dilakukan karena sebuah nilai yang telah ada

Dilakukan karena sebuah nilai yang telah ada

Dilakukan secara terus menurus

Focus Berfokus kepada

hasil untuk membandingkan

hasil kinerja dengan standard (umpan

Berfokus kepada

hasil untuk membandingkan

hasil kinerja dengan standard (umpan

Berfokus kepada proses latihan yang tepat sesuai dengan standard

Lebih berfokus terhadap pengendaliananananananann

ekstststststststertererernrrrrnnnnann lllllll

Lebih berfokus terhadap pe

pe pe pe pe pe

pengngngngngngnggeneeeeee dalian ek

ek ek ek ek ek ek e stststststststerererererrrnannnannananallllllll Beersrsrsrsrsrsrsifififififififatattttttffffformammm l BeB rsififfffffatatatatatatat forororororororo mamamamamamamal

Yangngngngngngnggmmmmmmmmenenenenenenennjajajajajajajajadididididididii pe

p p pe pe p p

p mimimimimimimicucucucucucucu adadadadadadadaa ingngngngngngnggkukukukukukukungngngngnggggannnnnnnsssssssekekekekekekekkitar

Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Y

Y ngngngngngngngn mmmmmmmenenenenenenenenjajajajajajadiaadidididididid pemimimimiiiiccuccccc aaaaaaadadadadadadadada li

li li li li li

lingngngngngngngngkukukukukukukukungnnnnnn ananananananan sekeekekekekee ititititititittararararararar Pu

Pu Pu Pu Pu Pu Pu

Punininninininishshshshshshshmememememememem ntnnnnnn ibeeeeeeriririririririrkakakakakakakak nnnnn n ndadadadadadadariririririririripppppppppihak

lu lu lu lu lu lu luaraaaaa

Pu Pu Pu Pu Puu Pu

Puunininnininininishshshshshshshhmmmmemmmm ntnnnnnt di

di di di di di di

dbebebebebebebeb rikan dadadadadadadariririririririppppppppihihihihihihihhakakakakakakakak l

luar Faktorppppppppenenenenenenennngegegegegegegendndndndndndndali

dari eksternalalalalalalal

F F F F F Fa

F ktor pppppppenenenenenenengegegegegegegeg ndndndndndndndali da

d da da d da daa da da

d riririririririeeeeeeeksksksksksksksttettt rnal ilakukan karena Dilakukan karena

(10)

balik) balik)

1. Dimana sistem pengendalian manajemen dari sudut pandang Calisthenics lebih menekankan pengendalian dari dalam diri yang berbeda dari pada pengendalian dari luar seperti konsep sistem pengendalian manajemen Merhcant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980). Dengan adanya konsep pengendalian dari dalam diri yang membangun kesadaran diri didalam individu dan karyawan bahwa tujuan olahraga Calisthenics dan tujuan organisasi selaras dengan tujuan yang ingin dicapai maka otomatis akan memberikan kinerja yang jauh lebih baik dibanding dikendalikan oleh atasan secara eksternal.

2. Penerapan sistem pengendalian manajemen dari sudut pandang olahraga Calisthenics dilakukan secara informal namun pengendalian yang dilakukan oleh Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) dengan formal. Informal didalam Calisthenics dijelaskan secara lisan sedangkan sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) lebih dari lisan atau berupa tulisan dari dalam organisasi itu sendiri. Dengan adanya SPM dengan sifat informal membuat batasan atara pelatih dengan member itu hilang jadi semakin akrab dan serasa keluarga sendiri. Formal membuat adanya rasa hormat terhadap atasan sehingga ada batasan antara bawahan dan atasan.

3. Calisthenics pengendalian dari luar dengan cara membangun budaya yang tidak hanya sehat namun menyenangkan sehingga lingkungan latihan individu atau member serasa seperti rumah sendiri dan saling berbagi ilmu mengenai membangun diri untuk mencapai tujuan. Budaya yang dibangun Calisthenicsdipengaruhi oleh pengendalian dari dalam diri dimana konsisten dalam melakukan latihan secara terus menerus agar tubuh dapat semakin cepat beradaptasi sehinggan naik ke tingkat yang lebih tinggi yang membuat semakin dekat dengan tujuan individu atau member. Budaya yang dibangun didalam Sedangkan Malmi dan Brown (1980) membangun budaya dengan melihat nilai yang dimiliki dari karyawan apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

Merhcant dan Stede (2007) yang membangun budaya konsistensi dari luar karena manajer menentukan budaya untuk keberhasilan organisasi jadi karyawan mau tidak mau ikut melakukan dan mematuhi budaya yang dibangun.

rnal.

pengendalian mamamamamamamanannnnnn jeeemmmmmen nnnnn dadddddd ri sudut panda nformal namuuuuunnnnn nn pepepepepepepengngngngngngngngennnnnnndaaaaaaaallllillllananananananan yyyyyyyang dilakukan mi dan BrBrBrBrBrBrBrBrowowowowowowown nnnnnn (1(1(1(1(1(1(1(199999998080000000))))))) dededededededdengngngngngngngngananananananana ffffffffororororororormamamamamamamamal.llllll Infor lisannnn nnnn sesesesesesesedaaaaaaaangnnnnnn kakakakakakakan sistttttttttemememememememm pppppppengeendndndndndndndaliaiaiaaaaan mamamamamamamanaje mi dannnnnnn BBBBBBBBrororororororownwnwnwnwnwnwnwn ((((((((11119111 80808080808080800))))))) lellelelelebibibibibibibibibihhhhhhh h dadadadadadadad ririririririri lllllllisisisisisisisi ananananananan atau n diiiiiiiririririririri..DeDeDeDeDeDengengngngngngngganaaaaaa aaaaaaaadadadadadadadanynynynynynyya a SPSPSPSPSPSPSPSPM M dengananananananan sifififififfffatatatatatatata iiiiiiinffffffffororororororormmmmmmm

mbebebebebebebeer r r r r r r itiitttuuuu hihihihihihihilalalalalalalangngngngngngng jadi seeeeeeemamamamamamamaakikikikikikikn n n n n n n akaaaaaa rararararaaabbbbbbbdaaaaan n nnnnn seseseseseseserrrrrarr s rasa aaaa aaa hohhhhohohohormrmrmrmrmrmmatatatatatatatat ttttttterhahahahahahahahadadadadadadadadaap p pp pp p pp atatatatatatatatasasasasasaa ananananananan ssssssssehehehehehehehe inininininininnggggggggggggggg aaaaaa a adadadadadadada a a aa a a ba

endaaaaaaaalilililililililananananananan dari iiiii lululululululuarararararararr ddddddddenenenenenee gagagagagaggaannnnnn n cacacacacacacararararararar memmmmmmmmbababababababangngngngngngngnggun yenangkgkgkgkgkgkgkkkananananananannn sssssssehehehehehehehingga aaaaaa lilililililililngngngngngngngngkungananannnnn lllllllatatatatatatataihihihihihihihhanaaaaaa ind diri dan saliiiiiiingngngngngngnggbbbbbbbbererererererererbabababababababaagigigigigigigiiiiiiiilmlmlmlmlmlmlmmmuuu u uuu uu memememememememm ngngngngngngngeeeneeee ai memb ng dibangunCalisthenicsdipengaruhi oleh pe

(11)

4. Calisthenicsmemiliki pengendalian hasil dari dalam diri yang berfokus pada tujuan yang diinginkan oleh individu atau member namun disini apabila hal itu tidak belum dicapai oleh individu atau member maka tidak mendapat hukuman atau punishment dari pelatih atau coach. Namun mendapat hukuman atau punishment dari dalam diri karena individu atau member itu sendiri yang rugi karena tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.

Sedangkan pengendalian hasil dari Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) memberikan hukuman terhadap karyawan yang tidak mencapai target yang diinginkan oleh organsiasi.

5. Didalam pengendalian Extrinsic olahraga Calisthenics yaitu monitoring selalu dilakukan setiap proses latihan oleh pelatih atau coachuntuk meminimalkan kesalahan individu atau member saat melakukan gerakan didalam menu latihan sekalipun individu atau member itu sudah sangat lama menjalani olahraga ini karena didalam Calisthenicsapabila gerakan kurang tepat maka hasilnya tidak akan optimal. Jadi dapat dikatakan bahwa pengendalian Calisthenics lebih berfokus pada proses latihan yang tepat dan sesuai dengan standard yang diberikan oleh pelatih atau coach. Sedangkan di sistem pengendalian manajemen milik Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) pengawasan terbentuk dari budaya organisasi pengawasan dilakukan karena adanya sikap, nilai, norma yang dibagikan didalam organisasi itu. Bisa dikatakan pengendalian budaya yang dibentuk lebih melihat kepada hasil dari pada proses karena

6. Sistem pengendalian manajemen pada olahraga Calisthenics berfokus pada proses yang tepat karena apabila proses latihan tepat otomatis hasil untuk mencapai target dan tujuan semakin dekat. Sedangkan Malmi dan Brown (1980) dalam Cybernatic control lebih berfokus kepada hasil dimana melakukan umpan balik atas hasil kinerja dengan standard yang telah ada.

KESIMPULAN

Untuk mengatasi bentrokan kepentingan maka mau tidak mau organisasi harus mengetahui motif karyawan yang bekerja tujuannya apa agar organisasi tidak salah dalam menempatkan karyawannya. Agar organsiasi dapat mengetahui motif karyawannya disini dengan Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenicsmembangun kesadaran dari dalam diri membuat karyawan mengerti bahwa tujuan dari organisasi selaras dengan tujuannya

an oleh pelatih atau coooooooacacacacacacachhhhhhuntuk meminimalk kukan gerakan didididididaiidadadadadadalam mmmm memememememenuennnnnn latihan sekalip ma menjalani ololololoooahahahahahahahrararararararagaa aaaa inininininininiikkkkkkkararararararareneneneenee a didalamCa hasilnyayayayayayayaattttttttidididididididakakakakakakakaaaaaaaakakakakakakakan nnnn opopopopopopopo titititititititimamamamamamamall.ll.l.l.l.JJJJJJJadadadadadadadadiiiiiii dadadadadadadadapapapapapapap t dika berfrfrfrfrfrfrffokokokokokokokkusussss padadadadadadada prososssssssseseseseseseseses latihann yyyyyyyyaang ggggggg tetetetetetetepapapapapapapat da eh pelalalalalalalatititititititih hhhhhhh atatatatatatattauauauauaaauau cccccoccc acacacacacaacachhhhhhhhh.... SeSeSeSeSeSeSeSeedadadadadadadadad ngngngngngngngngkakakakakakakannnn nnn dididididididid ssssssssisisisisisiistem annnnnnn SSSSSSStedededededededed (((((((202020202022007070707070707) )))))) sesessses rtaaa aaaaa MaMMMMMMM lmi daaaaaaannn nnnn BrBrBrBrBrBrBrrowowowowowowowo n (1(1(1(1(1(1(1( 9999999 nisasasasasaaaasisisisisisisi pppppeeeengagagagagagagawawwwwww san dididdidididilaaaaaaaakukukukukukukukakakakakakakak n n n n n nn karererererererenannnnnn aadadadadadadadad nynynynynynynya m ororororgargagagagagagaganinnininiiiisasasasasasasasisisisisisisi itu... BiBiBiBiBiBiBiBisasasasasasasass ddddddddikikikikikikikkatatatatatatatakakakakakakakakkananananananan ppppppppenenenenenenengegegegendeeendndndndndndaaalaaai

da hhhhhhhasasasasasaasasililililililililddddddddararararararari pada prosesesesesss ssssssskakakakakakakakarrrer na

an mamamamamamamam nananananananajejjjjjj men nnnnnn papapapapapapaadadaddadadadaa oooooolalalalalalalal hrhrhrhrhrhrhragagagagagagagaaaaaa a CCCCCCaCC listtttttttheheheheheheheheninininininininiiccccscc b la prosesesesesesesees s s s s s s lalalalalalalal tititititititihahhhhhh n tepaaaaaaattt tttt t ototototototototomatis hhhhhhhasasasasasasassililililililil uuuuuuunnnntnnnuk m edangkan MMMMMMMMaaaaaaaalmlmlmlmlmlmlmmi iiiiiii dadadadadadadadd n n n n n nn BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowowowowoownnnnn nnnn (1(1(1(1(1(1(19998989898980)00 dalam

asil dimana melakukan umpan balik atas has

(12)

yang membuat tidak adanya benturan kepentingan antara bawahan dan atasan. Sehingga membuat illusion of control minim didalam lingkungan organisasi jadi Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics lebih efektif dan efisien karena kendali sepenuhnya ada di bawahan namun tetap dalam pengawasan atasan namun tidak seketat sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007), Malmi dan Brown (1980). Karena apabila pengendalian yang dilakukan dari luar terhadap bawahan dengan sangat ketat maka adanya batasan yang sangat besar sehingga menimbulkan kontra di dalam diri karyawan tersebut sehingga memicu karyawan untuk mengambil keuntungan bagi mereka sendiri yang membuat illusion of control muncul dimana kondisi yang kelihatannya terkendali namu sangat tidak terkendali karena adanya benturan kepentingan serta kontra didalam karyawannya. Maka dari itu dengan Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics dapat mengatasi illusion of control dengan membangun kesadaran dari dalam diri karyawan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anders Pehrsson, (2007), The Strategic States Model: strategies for business growth, Business Strategy Series, Vol. 8 Iss 1 pp. 58 - 63.

Ashotofadrenaline net. (2016). The Pros & Cons of Calisthenics.

http://ashotofadrenaline.net/pros-and-cons-of-calisthenics/. (diakses tanggal 10 Desember 2016).

Autonetmagz com. (2016). Ini Penyebab Mobil Ford di Indonesia Terus Merosot Hingga Tutup.

https://autonetmagz.com/ini-penyebab-penjualan-mobil-ford-di-indonesia-terus-merosot- hingga-tutup/38625/. (diakses tanggal 10 Desember 2016).

Bareket Almog Granit. (2012). Visionary leadership in business schools: an institutional framework. Journal of Management Development, Vol. 31 Iss 4 pp. 431 – 440.

Britannica com. (2006). Friedrich Ludwig Jahn: German educator.

https://www.britannica.com/biography/Friedrich-Ludwig-Jahn. (diakses pada tanggal 9 Desember 2016).

benturan kepentingan nn nn nn sesesesesesesertrrrrrra kontra didalam ka lian Manajemen dddddddalalalalalalalammmmm kkkkkkkononononononsep berpikir n Cal membangun kekekekekekekesasasasasaaadadadadadadadaran a nnnnnndaaaaaaaaririririririridddddddalalalalalalalam diri karyaw

T T T T T T

Thehehehhehehe SSSSSSSStrtrtrtrtrtrtratatatatatatategegegegegggicicicicicicic SSSSSSStaateeeeees ssssss MMMMoMMM del: ssssssstrtrtrtrtrtrtratttttttegegegegegegggieieieieieieiesss ffofofofofofofor r r r rr r ol.88888888IIIIIIIsssssssssss 1 pppppppp.p.p.p.p.p.p. 58 - 63333333.

. ((((((((2020202020201601616161616161 ).)))).).) ThThThThThThThTheeee eee PrPrPrPrPrPrPrPrP oooosooo &&&&&&& CCCCCCCo alinenenenenenene.n.n.n.n.n.n.n.neeteeeee/p/p/p/p/p/p/prororororororos-s-s-s-ss-s-anananananananandddddddd-c-c-c-c-c-c-conconononononons-s-s-s-s ofofofofofofof-cacacacacacacacalilililililistiiststststststthehehehehehehehenininininininicsccscscscscscs///////... (d(d(d(d(d(d(d(dia

). Ini Penyeeeeeeebababababababab b bbbbbbb MoMoMoMoMoMoMoMoMobibibibibibibil l l l ll l FoFoFoFoFoFoFordrdrdrdrdrdrdrdrddddddddddddii i ii i InInInInInInIndododododododonesia Ter z.com/ini-penyebab-penjualan-mobil-ford-di-

(13)

Chinho Lin, Shu-Mei Tseng, (2005) "The implementation gaps for the knowledge management system", Industrial Management & Data Systems, Vol. 105 Issue: 2, pp.208-222.

Christian Nielsen Marco Montemari, (2012),The role of human resources in business model performance: the case of network-based companies, Journal of Human Resource Costing

& Accounting, Vol. 16 Iss 2 pp. 142 – 164.

David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2003). It’s time to redraft your mission statement: The Journal of Business Strategy, Volume 10.

David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2012). Strategic Management: Concept and Cases. 12th Edition. England: Pearson Education.

David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2015). Strategic Management: Concept and Cases. 15th Edition. England: Pearson Education.

Definisipengertian com. (2016). Pengertian Manajemen Startegi, Tujuan dan Manfaatnya.

http://definisipengertian.net/pengertian-manajemen-strategi-tujuan-dan-manfaat/. (diakses pada tanggal 15 Februari 2017).

Dosenpendidikan com. (2015). 20 Pengertian dan Tujuan Bisnis Menurut Para Ahli.

http://www.dosenpendidikan.com/20-pengertian-dan-tujuan-bisnis-menurut-para-ahli/.

(diakses pada tanggal 15 Februari 2017).

Duhaime, I. M., & Schwenk, C.R., 1985. Conjecterus on cognitive simplification inacquisition and investment decision-making. Academy of Management Review, 14(4),287-295.

Durmaz. Vildan., Erdogan. Dilek., and Orhan. Gamze. (2014). Adopting Mission and Vision Statements by Employees: The case of TAV Airports. 10th International Strategic Management Conference.

Efferin. Sujoko. Ph.D., dan Soeherman. Bonnie. M.Ak., (2010). Seni Perang Sun Zi dan Sistem Pengendalian Manajemen: Filosofi dan Aplikasi. Jakarta:Elex Media Indonesia.

Efferin. Sujoko. Ph.D., (2016). Sistem Pengendalian Manajemen Berbasis: Spiritualitas. Jakarta:

Yayasan Rumah Peneleh.

, ( ) g g

Pearson Education...

id. Forest. R., (22222220001010010 555)55555. SSSSStSraaaaaaaateggggigggc Management Pearson Edududududududucacacacacacacaatitititititititionononononononn...

(20101111116)6)6)6)6)6)6). PPPePPPPP ngngngngngngngn ertiannnnnnnnn MMMMMMMManajemmmmmmmenenenenenenene SSSSSSStaaaaaaartrtrtrtrtrtrtegegegegegi,gg ertian.nnneneneneneneneet/tttpepepepepepepengngngngngngngngerererererererertttttittanananananananan---mammamamammm nanananananananaajejejejejejejejej mememememememem nnnnnnn---stststststststsraaaaateteteteteteteegigigigigigigig-tuju

br br br br br br

bruauuuuuu riririririririri222222201010101010101777)7)77)7 ...

(20200000015151515151515).)) 20000000 PePePePPePePPengertiiiiiaaaan dddddddddanaananananananan TTTTTTTujujujujujujuauauauauauauau nn BiBiBBBiBBBsn pendndndndndndndidididididididikiikkkanananananananan.c.c.c.c.c.c.comomommmmmm/2/2/2/2/2/2/2/ 000-0000 pepepepepepepengngngngngngngngererererererererertitititititititianananananananan-daaannnnnnn-t-t-t-t-t-t-ttujujujuuuuuuauauan-aaaaan-n-n-n-n-nn-bibbbbbb s

gal 151515151515155FFFFFFFebebebebebebebrururururururuarararararararriiiiiii2020202020202020171717171717177).).).).).).).

enk, CCCCCCCC.R.R.R.R.R.R.RRR.,.,.,.,.,.,.,,, 111111198999999 5. Conononononnnnjejejejejejejejectctctctctctctcterus on n n n n nn cococococococogngngngngngngng itititititititiive s cision-makikikikikikikingngngngngngngng...AcAcAcAcAcAcAcAAcadadadadadadadademememememememy yy y y y y ofofofofofofofofofffMMMMMMMMManananananananagagagagagagagement Rev

(14)

Fitbodybuzz com. (2012). Learn What Are the Benefits of Calisthenics.

http://fitbodybuzz.com/benefits-calisthenics/. (diakses pada tanggal 9 Desember 2016).

Graeme Newell Kwong Wing Chau Siu Kei Wong, (2009), The significance and performance of infrastructure in China, Journal of Property Investment & Finance, Vol. 27 Iss 2 pp. 180 – 202.

Isma-ismi com. (2016). Manajemen Strategik. http://isma-ismi.com/manajemen-strategik.html.

(diakses pada tanggal 15 Februari 2017).

Jawapos com. (2014). Sehat Tanpa Alat dan Gratis.

http://www2.jawapos.com/baca/artikel/5367/sehat-tanpa-alat-dan-gratis. (diakses pada tanggal 9 Desember 2016).

Jill R. Helmle Isabel C. Botero David R. Seibold , (2014), Factors that influence perceptions of work-life balance in owners of copreneurial firms, Journal of Family Business Management, Vol. 4 Iss 2 pp. 110 – 132.

Jonathan Liu, Ashok Srivastava, Hong Seng Woo, (1998) "Transference of skills between sports and business", Journal of European Industrial Training, Vol. 22 Issue: 3, pp.93-112.

Juliana Raupp Olaf Hoffjann, (2012), Understanding strategy in communication management, Journal of Communication Management, Vol. 16 Iss 2 pp. 146 - 161.

Katherine T. Smith L. Murphy Smith Tracy R. Brower . How Work-Life Balance, Job Performance, and Ethics Connect: Perspectives of Current and Future Accountants, In Research on Professional Responsibility and Ethics in Accounting. Published online: 27 Oct 2016; 219-238.

Laruno com. (2014). Komponen Penting Dalam Bisnis. http://laruno.com/bisnis/start- up/komponen-penting-dalam-bisnis/. (diakses pada tanggal 16 Februari 2017).

Merchant. K.A., dan W.A., Van der Stede., (2007). Management Control System: Performance Measurement, Evaluation and Incentives. Prentince-Hall: London, UK.

( ) p

pos.com/baca/artikelelelelelelel//5/5/5/// 36333 7/7/7/7/7/7/7/7/sessssss hat-tanpa-alat-da er 2016).

Botero DaDDaDDaDaDavivivivivivivid dd d d dd d R.R.R.R.R.R.R.SSSSSSSSeibobobobobobobooldldldddddd , (((((((22222222010101010101014)14)4)4)4)4)4)4 ,,, FaFaFaFaFaFaFaFactccccccors tha in oooooownwnwnwnwnwnwnners ssssss of ccopopopopopopopooprrrrrrerr neurial lllll firmrmrmmmmms,s,s,s,s,s,s, JoJJJJJJ ur 4 Issss2222222ppppppppp.p.p.p.p.p.p 111111111010101010101010––––––––1111323232323232323232.

as as as as as as as as

a tatatatatatataavavavavavavava,,,,,,,HoHoHoHoHoHoHoH ngngngngngngngg Sennnnnnnggg g gg g gWoWoWoWoWoWoWoo,o,o,o,o,o,o,o,((((((((19191919191191 98)))))))"TTTTTTTrararararararansnsnsnsnsnnsfefefefefefefererererererereennnnnnnn rnalalalalalalalooooooof ffffEuEuEuEuEuEuEEuropepepepepepepeeananananananann Indusssssttttriaaaaaaal lll l llTrTrTrTrTrTrTrTrTraaaaiaaaa nininiiiiiingnngngg,,,,,,,VVVVoVVVV l.lllllll 222222222 jannnn,n,n,n,n,n,n, ((((((((202020202020202012121212112121 ), UUUUUUUndersttananananananndidididididididingngngngngngngn strategegegegegegegyyy yyyyy inininininininn ccccccccom

nicaaaaaaaatititititititionononononononnMMMManannnnnnagagagagagagagemememememememmenenenenenenene ttttttt,,VoVoVoVoVoVoVoV llll.1111116666666IsIsIsIsIsIssss 2 pppppppppppppppp...111414141414141 6 - Murphyhyhyyyyy SmSmSmSmSmSmSmmitititititititih hhhhhh TrTTTTTTTaccccccy yy yy y y R.R.R.R.R. BBBBBBBrororororororowewewewewewewer r rr r rr . How Ethics Connect::::: PPPPPPPPPerereersprsspspppececectitititititivevevvvvv s of Current an

(15)

Romney, Marshall B. Steinbart, Paul J. 2009. Accounting Information Systems 12th edition.Global Edition. Pearson.

Rosana, Josep M. & Manuel Velilla, 2005. The Ethics of Management Control Systems:

Developing Technical and Moral Values, Journal of Business Ethics 57: p. 83-96.

Scarnati, James T., 2002. The God Father Theory of Management: An Exercise in Power and Control, Management Decision 40/9 (2002) 834±841.

Simon Chadwick, (2009) "From outside lane to inside track: sport management research in the twenty-first century", Management Decision, Vol. 47 Issue: 1, pp.191-203.

Soeherman, Bonnie, 2014. Analisis Wacana dan Kontekstualisasi Filsafat Sistem Pengendalian Manajemen Di Dalam Seni Perang Sun Zi dan Kitab Ramayana Walkimi pada Industri Kreatif Media Digital. Disertasi Program Studi Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga, Surabaya.

T. Rexwhite Enakrire O. George Onyenania, (2007), Factors Affecting the Development of Information Infrastructure in Africa, Library Hi Tech News, Vol. 24 Iss 2 pp. 15 – 20.

Wilkinson, Joseph W.Cerullo. 2004. Accounting Information System. America. United Stated.

y , g , , p

4. Analisis Wacana a a a a a a dddadaddd nnnnnn KoKoKoKoKoKoKoK ntekstualisasi Fils alam Seni Peranggggggg SSSSSSSSun Zi dadadadadannnn nnn Kitab Ramaya

gital. Disertrtrtrtrtrtrtasasasasasasasi sii i iiii PrPrPrPrPrPrProgogogogogogograrrrrrr m mmmm StStStStStStStSudududududududi dii i ii i i IlIlIlIlIIIImummmmmm Akuntan

Geoooooorgrgrgrgrgrgrgge eeeeee OnOnOnOnOnOnOnnyeyeyeyeyeyeyeyennnnnnnnannnnnnnniaiaiaiaiaiaiaia, (2(2(2(2(2(2(2(20000000000000000007)7)7)7)7)7)7)7),, ,,, ,, , FaFaFaFaFaFaFacccctcccorororrrrrssssss ss AAAAAfAA fec trrrrrrrucucucucucucucttttttut rererererererreiiiiiiinnnnnnnAfAfAfAfAfAfAfrrrrirrrcacacacacaaa, Liiiiiiibrbrbrbrbrbrbrb aaaaraaa y Hi Tececececececech hhhhhhNeNeNeNeNeNeNeNewswwwwww , VVVVoVVVoV ullllo.o.o.o.o.o.o.222222200000000000004.444444 AcAcAcAcAcAcAccocococococococountingggggIIIInfffffffororororororrrrmamamamamammamamatitonoooo SSSSSSSSysyysysysyyy tem.m.m.mm.m.m A

Referensi

Dokumen terkait

Suatu sistem pengendalian manajemen yang baik akan sangat memengaruhi kinerja para karyawan dalam membantu perusahaan mencapai tujuan organisasi.. Sistem Pengendalian

Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .... Sistem Pengendalian Manajemen

Berdasarkan hipotesis kelima menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel

Penerapan sistem pengendalian manajemen sangat bermanfaat bagi perusahaan, sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer

Analisis Sistem Pengendalian Manajemen untuk Peningkatan Kinerja Manajemen Pada Perusahaan Keluarga1. (Studi Kasus Pada

a) Pengertian Sistim Pengendalian Manajemen Sektor Publik.. Sistem Pengendalian Manajemen adalah merupakan suatu proses untuk menentukan suatu sasaran agar

a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan,

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam mendesain Sistem Pengukuran Kinerja Dengan menggunakan Sistem Pengukuran Kinerja yang merupakan bagian dari Sistem