• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SISTEM OPER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SISTEM OPER"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SISTEM OPERASI ANDROID PADA TELEPON SELULER

Iwan Fitrianto Rahmad.M.Kom 1, Oji Andriyono, S.Kom 2 iwanfitrah@yahoo.com, bbreaker_android@gmail.com

STMIK Potensi Utama

Abstrak - Beberapa tahun yang lalu, sistem operasi telepon seluler dianggap sesuatu yang tidak begitu penting karena hanya digunakan untuk menerima dan mengirim pesan. Namun, seiring dengan perubahan waktu dan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, maka sistem operasi telepon seluler saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk manyarakat pengguna smartphone. Banyak pengguna yang saat ini masih menggunakan telepon seluler yang bersistem operasi java, yang penggunaannya menyulitkan pengguna itu sendiri untuk mengakses internet dan mengolah data pekerjaan sehingga untuk terhubung ke jaringan internet atau mengerjakan pekerjaan, harus menggunakan laptop atau Personal Computer, bahkan terkadang mereka harus mengakses internet di warung internet, sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan membutuhkan waktu yang cukup lama, dan pekerjaan tidak selesai tepat waktu, kesalahan seperti ini tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Selama dalam riset peneliti menemukan perbedaan antara Android Stock Firmware dengan Android Custom Firmware yang memunculkan pendapat bahwa Custom Firmware memungkinkan peneliti untuk meningkatkan kemampuan smartphone sampai batas maksimal dan bisa memodifikasi sistem operasinya sesuai dengan kebutuhan.

Kata Kunci : Android, Custom ROM, Bash Shell Programing, Terminal, Linux.

1. PENDAHULUAN

Memiliki sistem operasi yang digunakan SmartPhone Seperti BlackBerry, Android dan Symbian harus mengerti cara menggunakan dan merawatnya yang berbeda dengan ponsel biasa, dikarenakan perangkat ini bekerja bergantung ada kinerja prosesor dan memori. Jadi jika terlalu banyak file sampah yang tidak digunakan atau aplikasi yang sedang tidak digunakan masih berjalan maka kinerja SmartPhone tersebut akan terasa lambat. Kinerja SmartPhone sama dengan kinerja personal computer (PC), yang akan menyimpan file – file atau cache pada memori sehingga kita harus rutin untuk membersihkannya agar kemampuan yang kita miliki kembali keasal seperti ketika baru pertama kali kita menggunakannya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan sistem operasi Android anda menjadi lambat, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang terlalu banyak di install dapat menurunkan kinerja Android secara signifikan.

Oleh karena itu sebaiknya mempertimbangkan aplikasi apa saja yang diinstall dan disesuaikan dengan kebutuhan anda. Pertimbangkan juga untuk menghapus aplikasi yang tidak pernah digunakan karena, itu hanya akan memperlambat kinerja Android anda.

2. Terlalu banyak menyimpan data sehingga dapat memperlambat kinerja smartphone. Sebaiknya anda selalu mengecek berapa memori yang tersisa di device anda. Semakin banyak memori yang tersedia, akan semakin baik.

3. Ada beberapa aplikasi yang selalu berjalan di belakang layar. Semakin banyak aplikasi yang berjalan di belakang layar dapat memperlambat kinerja dari device anda.

4. Setiap kali menjalankan aplikasi, Android akan menyimpan data berupa cache untuk mempercepat proses pembacaan data ketika aplikasi tersebut di buka lain kali. Cache yang terlalu banyak disimpan pada memori juga dapat memperlambat kinerja dari Android. 5. Pertimbangkan spesifikasi hardware Android

anda. Jika anda melakukan upgrade versi Android tanpa memikirkan spesifikasi dari hardware anda, maka hal ini dapat memberikan beban berat bagi hardware.

2. TUJUAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya sehingga dapat mempermudah dan mempercepat kinerja dari prosessor.

 Untuk meminimalisir penggunaan baterai pada Smartphone.

 Untuk memaksimalkan kinerja prosesor pada Smartphone.

 Untuk membuat tampilan grafis pada sistem operasi yang lebih menarik.

 Untuk meminimalisir alokasi memori internal.

3. ANALISIS MASALAH

Dalam perancangan Custom Android ROM Versi 2.3.7 terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain

1. Penggunaan baterai, masalah awal dalam perancangan Custom Android ROM Versi 2.3.7 yaitu seberapa banyak penggunaan daya yang digunakan sistem operasi .

(2)

kinerja prossesor, dimana kinerja prossesor maksimum 600Mhz sesuai dengan seting default prossesor..

3. GUI, masalah ketiga dalam perancangan Custom Android ROM Versi 2.3.7 adalah tampilan default Grafik User Interface sistem operasi yang kurang menarik.

4. Akses admin, masalah keempat dalam perancangan Custom Android ROM Versi 2.3.7 adalah tidak diberikan akses admin secara default untuk menjalankan aplikasi tertentu.

5. Komunikasi data, masalah lainnya adalah komunikasi data, karena perancangan Custom Android ROM versi 2.3.7 menggunakan software interface, maka Smartphone harus bisa berkomunikasi terhadap software interface melalui port USB.

4. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

Karena terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam perancangan Custom Android ROM versi 2.3.7, maka dibutuhkan solusi atau pemecahan masalah, antara lain:  Dalam hal penggunana daya baterai,

sistem operasi akan diberikan batasan akses terhadap aplikasi yang berjalan latar belakang dan menutup aplikasi latar belakang yang tidak digunakan. Ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penggunaan daya baterai sehinga tidak terbuang oleh aplikasi latar belakang.  Dalam hal kinerja prossesor, akan

dimaksimalkan dengan menggunakan sistem Overclock prossesor yang dimaksudkan agar kemampuan prossesor meningkat dari kecepatan tetap (default).  Dalam mengatasi masalah GUI, Home

Launcher sistem operasi akan dirubah menggunakan smart launcher.sehingga tampilan GUI lebih interaktif dan bisa di rubah sesuai keinginan.

 Untuk mengatasi masalah akses admin, akan dilakukan nya Operating system Rooting sehingga akses admin didapatkan.  Untuk mengatasi masalah komunikasi data, menggunakan Data USB Cable dan USB Debugging Driver sebagai perantara antara Smartphone dengan software interface dalam melakukan komunikasi, sehingga data yang dikirim dari USB Debungging dapat tertanam di smartphone.

5. DIAGRAM ARSITEKTUR ANDROID

Secara garis besar, Arsitekstur dalam sistem operasi Custom Android ROM versi 2.3.7, Home Loader, Messege Service, Phone Service

dan Menu Display. Diagram Arsitekstur dari sistem operasi Custom Android ROM versi 2.3.7 ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 1. Diagram Arsitektur Android 1. Linux Kernel Merupakan lapisan dasar sistem

operasi android,seluruh sistem operasi android dibangun diatas Linux Kernel. Linux Kernel ini yang berinteraksi dengan semua perangkat keras dan berisi semua driver hardware. Kernel Linux juga bertindak sebagai lapisan abstraksi antara hardware dan software lainnya.

2. Libraries memungkinkan perangkat untuk menengani berbagai jenis data.

3. Android Runtime terdiri dari Dalvik Virtual Machine dan Core Java Libraries.

4. Aplication Framework merupakan tempat dimana program kita berinteraksi langsung, program – program ini mengelola fungsi dasar ponsel.

5. Aplication merupakan lapisan atas dalam arsitektur android,dimana aplikasi kita terinstal dan berjalan.

6. ALUR KERJA ANDROID

Pada saat Sistem Operasi Android berjalan maka sistem operasi tersebut akan melakukan pengecekan sebagai berikut:

- Inisialisasi Perangkat, ini dimaksudkan apakah perangkat sudah terpasang dengan benar sesuai dengan skematik rangkaian.

- Hidupkan Smartphone, dengan menekan tombol ON pada Smartphone.

- Selanjutnya sistem akan melakukan cek Hardware, apakah perangkat Smartphone sesuai dengan spesifikasi sistem operasi. - Jika prossesor pada perangkat Smartphone

adalah ARMv6 maka akan dilanjutkan dengan mengecek freq prossesor.

- Jika prossesor 600Mhz maka kebutuhan prossesor untuk instalasi sistem operasi terpenuhi.

- Proses selanjutnya adalah melakukan cek RAM pada Smartphone, dibagian ini sistem hanya melakukan pengecekan untuk mengetahui berapa kapasitas RAM yang terdapat pada perangkat Smartphone.

(3)

mengetahui Storage Memory yang ada pada Smartphone.

- Jika memori internal ada pada Smartphone maka sistem akan melakukan konfigurasi pada Smartphone.

- Proses selanjutnya adalah melakukan pengecekan GPU (Graphic Processing Unit ). - Jika Smartphone menggunakan GPU (Graphic

Processing Unit ), maka sistem akan melakukan pengecekan terhadap Driver GPU. - Proses selanjutnya adalah melakukan

pengecekan ketersediaan Driver GPU untuk perangkat GPU yang tersedia.

- Jika Driver GPU sesuai maka sistem akan melakukan konfigurasi terhadap perangkat GPU yang tersedia.

- Proses selanjutnya melakukan pengecekan terhadap Keypad Hardware, untuk mengetahui keypad yang dimiliki perangkat.

- Jika Smartphone terdeteksi menggunakan Hard Keypad, maka Smartphone akan melakukan pensesuaian Driver perangkat. - Proses selanjutnya adalah melakukan cek

Driver Hard Keypad, dalam proses ini sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi terhadap Driver dan perangkat Hard Keypad. - Jika Smartphone terdeteksi menggunakan

Touch Screen atau Soft Keypad, maka Smartphone akan melakukan pensesuaian Driver perangkat.

- Proses selanjutnya adalah melakukan cek Driver Soft Keypad, dalam proses ini sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi terhadap Driver dan perangkat Soft Keypad. - Jika Driver perangkat tersedia atau sesuai

maka sistem akan melakukan konfigurasi Driver perangkat.

- Proses selanjutnya adalah sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi perangkat suara atau Sound Hardware.

- Proses selanjutnya adalah cek Camera Hardware, disini sistem akan melakukan pengecekan terhadap ketersediaan perangkat Camera.

- Jika Camera tersedia maka proses akan melakukan pengecekekan Camera yang digunakan.

- Jika sistem mendeteksi Camera yang tersedia pada perangkat adalah Camera belakang maka sistem akam melakukan proses konfigurasi Camera.

- Jika sistem mendeteksi Camera yang tersedia pada perangkat adalah Camera depan maka sistem akam melakukan proses konfigurasi Camera.

- Proses selanjutnya adalah Camera Driver, pada proses ini sistem akan melakukan konfigurasi sesuai Camera yang dimiliki perangkat. - Proses selanjutnya adalah Cek Network

Hardware, pada proses ini sistem akan

mengidentifikasi Network yang dimiliki perangkat.

- Jika perangkat menggunakan SIM Card, maka sistem akan melakukan proses untuk mengecek Status Network yang digunakan.

- Proses selanjutnya adalah Cek Status Network, pada proses ini sistem akan melakukan pengecekan terhadap jaringan yang tersedia. - Jika terdeteksi Network 2G, maka sistem akan

melakukan selanjutnya terhadap jaringan yang tersedia.

- Jika terdeteksi Network 3G, maka sistem akan melanjutkan ke proses selanjutnya.

- Jika perangkat menggunakan Wifi, maka sistem akan melanjutkan proses konfigurasi Driver.

- Proses selanjutnya adalah melakukan pengecekan Driver Wifi, pada proses ini sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi Driver pada perangkat.

- Jika Driver pada sistem sesuai terhadap perangkat yang tersedia maka sistem akan melakukan konfigurasi Driver perangkat. - Proses selanjutnya adalah GPS, pada proses ini

sistem akan melakukan konfigurasi dan pengecekan perangkat GPS.

- Proses selanjutnya adallah melakukan pengecekan sensor, pada proses ini sistem akan melakukan pengecekan terhadap sensor – sensor yang tersedia pada perangkat.

- Proses selanjutnya adalah Accelo Sensor, pada proses ini akan dilakukan pengecekan sensor. - Jika Acclero sensor tersedia maka, sistem akan

melakukan pengecekan dan konfigurasi Driver sensor.

- Proses selanjutnya adalah Driver Acclero sensor, pada proses ini sistem akan melakukan konfigurasi terhadap Acclero sensor.

- Proses selanjutnya adalah Proximity Sensor, pada proses ini akan dilakukan pengecekan sensor.

- Jika Proximity sensor tersedia maka, sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi Driver sensor.

- Proses selanjutnya adalah Driver Proximity sensor, pada proses ini sistem akan melakukan konfigurasi terhadap Proximity sensor.

- Proses selanjutnya adalah Compas Sensor, pada proses ini akan dilakukan pengecekan sensor.

- Jika Compas sensor tersedia maka, sistem akan melakukan pengecekan dan konfigurasi Driver sensor.

- Proses selanjutnya adalah Driver Compas sensor, pada proses ini sistem akan melakukan konfigurasi terhadap Compas sensor.

(4)

7. PEMBUATAN CUSTOM ANDROID Instalasi sistem operasi linux merupakan hal yang sangat penting karena sistem operasi linux merupakan media untuk membuat Custom Android ROM. Dalam proses instalasi sistem operasi linux ini menggunakan sistem operasi Linux Mint 15.

Untuk membuat Custom Rom Android 2.3.7 ini memerlukan konfigurasi sistem operasi Linux Mint 15, untuk konfigurasi sitem operasi dilakukan dengan beberapa langkah :

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka terminal linux dengan menekan tombol

“ CTRL+ALT+T ”. Kemudian download Android SDK dengan mengetik “ wget http://dl.google.com/android/android-sdk_r20-linux.tgz “.

Gambar 2. Tampilan Perintah Download Android SDK

2. Setelah selesai mendownload ketik perintah untuk membuat folder “AndroidDev” dan mengekstrak “Android SDK”,

3. Selanjutnya ketik peritah “ gedit “ pada

terminal lalu masukan lokasi Android SDK

4. Selanjutnya ketik perintah “ gedit /etc/udev/rules.d/51-android.rules “ pada terminal,lalu ketik “ “.

Gambar 3. Tampilan Perintah Menambah Android Rules

Gambar 4. Tampilan Android Rules

5. Selanjutnya install dependensi yang dibutuhkan untuk pembuatan Custom Android ROM 2.3.7 dengan mengetik “ apt-get install git-core gnupg flex bison gperf libsdl-dev libesd0-dev libwxgtk2.6-dev build-essential zip curl libncurses5-dev zlib1g-dev pngcrush schedtool “

6. Selanjutnya buat folder bin dengan mengetik perintah “ cd ~ ” kemudian “ mkdir bin “ pada terminal.

7. Selanjutnya tekan tombol “ CTRL – ALT

–T “ untuk membuka terminal baru, lalu

ketik perintah “ curl https://dl

-ssl.google.com/dl/googlesource/git-repo > ~/bin/repo “ kemudian ketik perintah “ chmod a+x ~/bin/repo “ pada terminal.

8. Selanjutnya insialisasi folder kosong sesuai dengan Android yang ingin dibangun dengan mengetik perintah “ cd ~ “ kemudian ketik “ cd AndroidDev “ kemudian ketik “ mkdir EduDroid “ kemudian “cd ~/AndroidDev/EduDroid “

lalu ketik “ repo init -u

git://github.com/CyanogenMod/android.git -b gingerbread “.

Gambar 5. Tampilan Insialisasi Gingerbread Source

9. Selanjutnya ketik “ repo sync “ pada terminal.

Gambar 6. Tampilan Singkronisasi Android Repo

(5)

android, lalu paste public key pada terminal, kemudian “ Enter ” .

Gambar 7. Tampilan Import

11. Selanjutnya ekstrak “proprietary

code”dengan mengubungkan smartphone

ke komputer dan buka terminal linux, lalu

ketik “ build/tools/roomservice.py

samsung_tass “ kemudian ketik “ cd ~/device/samsung/tass “ lalu ketik “ ./extract-files.sh “ untuk mendapatkan “proprietary code” dari smartphone.

12. Selanjutnya ketik “ . /build/envsetup.sh “ lalu ketik “ brunch tass “ pada terminal untuk compile Android Code menjadi sistem operasi Image.

Gambar 8. Tampilan Build Sistem Operasi Android

13. Setelah proses compile source code selesai, buka terminal kemudian ketik

perintah “ adb push EduDroid

-20130801-UNOFFICAL-tass.zip /sdcard/ “ lalu ketik “ adb reboot recovery.

14. Selanjutnya setelah perangkat smartphone memasuki recovery mode, lalu pilih option “ wipe data/factory reset “ untuk memformat smartphone, setelah proses selesai, pilih “ install zip from sdcard “, setelah itu pilih “choose zip from sdcard”

lalu pilih “EduDroid

-20130801-UNOFFICAL-tass.zip “. Setelah proses instalasi selesai restart smartphone.

Gambar 9. Tampilan Recovery Mode Sistem Operasi

8. UJI COBA SISTEM OPERASI

Pengujian sistem operasi dilakukan guna mendapatkan hasil yang maksimal pada sistem sistem operasi Custom ROM Android 2.3.7 ini. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan antara lain:

1. Pengujian Boot Loader Android

Untuk mengetahui apakah sistem operasi dapat load dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan menghidupkan smartphone, sampai akhirnya masuk ke home screen launcher.

2. Pengujian Home Launcher

Pengujian Home Launcher ini dapat dilakukan dengan menguji apakah semua menu pada Home dapat berjalan dengan baik.

Gambar 10. Home Launcher 3. Pengujian Message Service

Pengujian Message Service ini bertujuan untuk mengetahui apakah smartphone dapat mengirimkan pesan sms.

(6)

4. Pengujian Call Service

Pengujian Call Service ini bertujuan untuk mengetahui apakah smartphone dapat menggunakan fasilitas panggilan.

Gambar 12. Call Service 5. Pengujian Communication Driver

Pengujian Communication Driver bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat Wifi dan Bluetooth dapat berkomunikasi dengan baik.

6. Pengujian Sound Driver

Pengujian Sound Driver dapat dilakukan dengan memutar file mp3 atau ringtone pada smartphone, smartphone dapat mengeluarkan suara dengan baik.

9. KESIMPULAN

Dari keseluruhan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Custom Android ROM 2.3.7 ini telah dapat memenuhi fungsinya untuk meningkatkan kemampuan prosesor dan meminimalisir penggunaan batrai dengan baik.

2. Penggunaan batrai lebih akurat, ini dikarenakan sedikitnya aplikasi yang berjalan di Background.

3. Freq Prosesor dapat di tingkatkan sampai 800Mhz.

4. Tampilan sistem operasi lebih dinamis ditambah dengan Boot Animation dan Custom Launcher.

5. Camera masih bisa beroperasi walaupun batrai dalam keadaan low.

6. Penggunaan memori internal lebih sedikit.

PUSTAKA

1. Jonathan Simon, 2012, Head First Android Development, O’Reilly Media,New York City.

2. Jeff Friesen, 2013, Learn Java For Android Development, Apress, New York City.

3. Mark Murphy, 2009, Beginning Android, Apress, New York City.

4. Siddharta Rao, 2012, Sams Teach Yourself C++ in One Hour a Day, 7Th Edition, SAMS Publishing, Indianapolis.

5. Sunguk Lee, 2012, Creating and using Database for Android Applications, International Jurnal of Database Theory and Application, Vol 5, No. 2, Research Institute of Industrial Science and Technology Pohang, Korea, page 99 – 100.

6. Siddhartha Rao, 2012, Sams Teach Yourself C++ in One Hour a Day, 7Th Edition, SAMS Publishing, Indianapolis.

7. Wallace Jackson, 2011, Android Apps for Absolute Beginners, Apress, New York City.

8. Wallace Jackson, 2013, Learn Android

Gambar

Gambar 1.  Diagram Arsitektur Android
Gambar 6. Tampilan Singkronisasi Android Repo
Gambar 7. Tampilan Import

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh jumlah tiang terhadap perilaku kelompok tiang akibat variasi beban lateral dengan jarak tiang eksisting menggunakan Metode Elemen Hingga dengan PLAXIS 3D

Lebih lanjut, Kitab Ihya’ Ulumuddin disusun ketika umat Islam teledor terhadap ilmu-ilmu Islam, yaitu setelah al-Ghazali kembali dari rasa keragu- raguan dengan tujuan utama

Satu lagi yang perlu diingat, dalam pengajuan proposal atau berkas pinjaman / kredit ke Bank juga harus mempunyai kecermatan dan kesabaran, karena tips diatas tidak akan terwujud jika

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah wujud dan fungsi sarana retorika pada Puisi-Puisi Anak yang terbit di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Minggu bulan Januari

a. Apabial diriwayatkan oleh seorang perawi maka disebut hadis gharib.. Jika diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun tidak sampai pada derajat mutawatir maka termasuk

Strategi perusahaan dan pesaing dalam diamond model juga penting karena kondisi ini akan memotivasi perusahaan atau industri untuk selalu meningkatkan kualitas produk

Indikasi metformin adalah untuk DM yang baru terdiagnosis setelah dewasa dan bila diet tidak berhasil, sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak

Tahap refleksi dilakukan setelah tahap implementasi selesai. Hal-hal yang teramati pada tahap refleksi: 1) Guru model merasa grogi jika diawasi, oleh karena itu ada langkah