Dr. MULYANTO, ME
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PUSAT INFORMASI DAN PEMBANGUNAN WILAYAH (PIPW)
LPPM - UNS SURAKARTA
BELA INTERNATIONAL TERNATE
KAMIS, 4 SEPTEMBER 2014
(PARALLEL SESSION
1 B)
INDIKATOR DAN KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN
DESA SEBAGAI BASIS IMPLEMENTASI ATAS
UNDANG-UNDANG DESA
SEMINAR NASIONAL DAN SIDANG PLENO ISEI XVII
‘
PEMBAHARUAN INSTITUSI EKONOMI DAN MUTU
Latar Belakang
UU Nomor 6/2014 dan PP Nomor 43/2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Desa.
Jumlah desa sekitar 73.000 desa
Setiap desa diperkirakan akan menerima dana
desa antara Rp.800 juta hingga Rp.1,4 milyar.
Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan
melalui rekening kas Desa dan penggunaannya
ditetapkan dalam APBDes
a (PP No.43/2014, Pasal
91)
Perlu model pengukuran kemajuan pembangunan
Tujuan
Menyusun
model
pengukuran
kemajuan
pembangunan desa
Meneliti karakteristik kemajuan pembangunan
desa, jika dilihat dari:
a. Jenis/ tipologi desa,
b. Pembagian zona kota-desa,
c. Kondisi perpindahan penduduk desa (
net
migration
),
d. Jangkauan pelayanan (jarak kabupaten
dengan desa),
Metode Penelitian
Lokasi di Kabupaten Klaten yang mencakup 391
desa (seluruh desa) yang tersebar di 26 kecamatan
Data sekunder dari buku Kecamatan Dalam Angka
Tahun 2011 yang diterbitkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS)
Kemajuan Pembangunan Desa dicerminkan dalam
Kesimpulan
Indikator Kesejahteraan Masyarakat (IJAHMAS) memegang
peran penting dalam pembentukan IPDesa.
Di antara 5 variabel kontrol, hanya variabel rasio luas lahan
pertanian dan variabel perpindahan penduduk desa (net migration) yang signifikan secara statistik
Semakin besar lahan pertanian, semakin tinggi tingkat
kualitas pembangunan desa. Hal ini mengindikasikan bahwa lahan pertanian masih mempunyai peran penting di perdesaaan, khusunya sebagai lahan mata pencaharian penduduk desa.
Desa-desa yang semakin banyak didatangi penduduk justru
Saran
Kebijakaan pembangunan desa tidak bisa disamaratakan,
namun harus mempertimbangkan banyak faktor / indikator.
Perhatian terhadap peningkatan produksi padi, pengendalian
jumlah penduduk miskin, penanganan jumlah penyandang cacat, perhatian terhadap peristiwa perceraian yang terjadi selama satu tahun, peningkatan jumlah ternak (baik besar maupun kecil) dan juga ternak unggas; perlu diberikan penekanan yang lebih besar.
Peraturan mengenai ‘sawah lestari’ dalam dokumen Rencana
Tara Ruang Wilayah (RTRW) tingkat provinsi, sebaiknya terus diawasi hingga implementasinya di tingkat kabupaten / kota.
Penggunaan/alokasi ke arah penciptaan lapangan pekerjaan di
TERIMA KASIH
Dr. MULYANTO, ME
FEB - UNS, Jl.Ir. Sutami 36A, Kentingan Surakarta (57126) Telp (0271) 64 7481, Fax. (0271) 638 143; HP. 0812 298 7268 E-mail: yanto.mul@gmail.com.
Rumah: Jl. Gelatik No.15, RT 08/ RW XIX, Perum JPI-3, Jaten, Karanganyar (57771)