• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMB (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMB (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN GADING

KASRI DAN KELURAHAN TLOGOWARU KOTA MALANG TAHUN 2013

Galuh Rimadevi, Mar’atul Makhmudah, Wawan Kuswandoro Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Brawijaya, Malang

Email : galuhrimadevi@gmail.com

Abstract : A research titled of “National Program Policy Evaluation of Utilize Independent People on Gading Kasri and Tlogowaru District in Malang City 2013” based by real experience of poverty that the complexity of occurring events has been known well. It suppose to be a significant matter despite these had been so many government program implemented at the field with such a successive rate. The main objective of the research itself is to find such an information and experimental evidence related on the field focused only to Gading Kasri and Tlogowaru District for policy implementation of poverty eradication that had been conducted on Malang City. There is no any mean for in this research not to conduct several Government Policy Evaluation. Considering it is essential stage for the stake holder in order to conduct the policy evaluation for the next periode. In this research there are two region which is one of them located on the center heart of Malang City, Gading Kasri and one near from the border of city that is Tlogowaru. Two of them are being use as the comparison of PNPM applying. So there are conclusion that can be form about the PNPM and a measurement of successive rate for those who receive it.

Keyword : Implementation, Policy Evaluation, Poverty Eradication, PNPM

(2)

Dalam penelitian ini terdapat dua wilayah salah satunya berada di pusat perkotaan yaitu Gading Kasri kemudian Tlogowaru di perbatasan Kota dan Kabupaten Malang. Kedua wilayah tersebut dijadikan sebagai sebagai perbandingan untuk penerapan PNPM. Sehingga dapat disimpulkan mengenai bentuk PNPM dan pengukuran mengenai sejauh mana keberhasilan PNPM pada masyarakat penerima manfaat atau KSM di dua wilayah tersebut.

Kata Kunci : Implementasi, Evaluasi Kebijakan, Penanggulangan Kemiskinan, PNPM

Pendahuluan

Pengentasan kemiskinan perlu dilakukan secara bertahap, terus – menerus, dan terpadu yang didasarkan pada kemandirian. Artinya yaitu kemampuan penduduk miskin untuk menolong diri mereka sendiri. Ini berarti program pengentasan kemiskinan harus dilandaskan pada peningkatan kemampuan masyarakat miskin untuk melakukan kegiatan produktif. Sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih besar dari suatu kegiatan. Dalam hal ini istilah peranan merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan motivasi dalam kemajuan dalam rangka mengentaskan kemiskinan pada masyarakat.

Oleh sebab itu, berkaitan pula dengan hal di atas sebuah peranan menjadi suatu arti yang penting untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera khususnya pengentasan kemiskinan pada masyarakat pinggiran perkotaan. Peranan disini adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang atau sekelompok orang sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.

Peranan didasarkan pada ketentuan dan harapan peran yang menerangkan apa yang harus dilakukan oleh individu dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut (Friedman, 1998 : 286). Di dalam suatu lembaga atau organisasi peranan merupakan suatu hal yang berpengaruh terhadap kemajuan organisasi atau lembaga tersebut. Peran dapat merubah segala sesuatu termasuk lingkungan di tempat tersebut.

(3)

pemantauan, dan evaluasi.

Pada tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.

Tinjauan Pustaka

1. Evaluasi Terhadap Implementasi Kebijakan Publik

Kebijakan publik merupakan kebijakan yang mengatur kehidupan bersama atau kehidupan publik, bukan kehidupan seorang atau golongan. Kebijakan publik mengatur semua yang ada di domain lembaga administratur publik. Kebijakan publik mengatur masalah bersama atau masalah pribadi atau golongan, yang sudah menjadi masalah bersama dari seluruh masyarakat di daerah itu (Riant Nugroho, 2006 : 25).

Bila kebijakan dipandang sebagai suatu pola kegiatan yang berurutan, maka evaluasi kebijakan merupakan tahap akhir dalam proses kebijakan (Budi Winarno, 2007 : 225). Namun ada beberapa ahli yang mengatakan sebaliknya bahwa evaluasi bukan merupakan tahap akhir dari proses kebijakan publik. Pada dasarnya kebijakan publik dijalankan dengan maksud tertentu, untuk meraih tujuan-tujuan tertentu yang berangkat dari

masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Evaluasi kebijakan publik digunakan untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah kebijakan yang telah dijalankan meraih dampak atau maksud yang diinginkan (Budi Winarno, 2007 : 226). Secara singkat evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menilai manfaat suatu kebijakan.

Dunn menjelaskan beberapa pertanyaan atas tipe kriteria - kriteria yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah evaluasi kebijakan publik. Beliau menyebutkan kriteria tersebut menjadi 6 bagian. Yaitu dari sudut efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan.

2. Kemiskinan dalam

Pendekatan Ekonomi Politik

Di dalam konteks strategi penanggulangan kemiskinan, pendefinisian kemiskinan dikemukakan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya dalam

mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar tersebut terdiri dari hak-hak yang dipahami masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk dapat menikmati kehidupan yang bermartabat dan hak yang diakui dalam peraturan perundang-undangan (Bappeda, 2012 : 6).

(4)

permasalahan kemiskinan tidak hanya karena dari faktor ekonomi, namun juga dari faktor sosial, budaya, dan politik (konspirasi). Dari berbagai macam teori-teori kemiskinan dengan pendekatan Ekonomi Politik dapat dibagi menjadi tiga perspektif besar yaitu Konservatif, Liberal dan Strukturalis. Pengentasan kemiskinan ditempatkan dalam kerangka pelaksanaan pembangunan yang berencana yaitu pembangunan jangka panjang 25 tahun, jangka menengah 5 tahun, dan jangka pendek tahunan. Keseluruhan itu merupakan proses yang saling terkait. Perencanaan jangka panjang bersifat filosofis dan strategis karena memberikan wawasan mengenai wujud masyarakat Indonesia yang ingin dicapai. Selain itu juga merupakan upaya antisipasi sejak dini atas permasalahan yang akan dihadapi dalam 25 tahun mendatang, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Perencanaan lima tahun bersifat indikatif yaitu memberikan arah umum yang dituju, sasaran yang hendak dicapai, serta skala prioritas yang ditempuh. Sasaran yang diperkirakan tidaklah kaku, tetapi dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaaan. Rencana pembangunan ini dituangkan dalam bentuk program kegiatan dan proyek pembangunan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Metode Penelitian

Secara khusus metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu

berada di Kelurahan Gading Kasri, Kelurahan Tlogowaru dan Bappeda Kota Malang. Jenis data primer diperoleh melalui sumber hasil pengamatan atau observasi langsung dari lapangan penelitian, dokumentasi hasil observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung kepada subjek dan informan penelitian. Sedangkan jenis data sekunder diperoleh melalui melalui data – data atau buku – buku yang memuat informasi berkaitan dengan pengentasan kemiskinan serta program – programnya.

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah hasil dan dampak yang diperoleh secara nyata dari penerapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Gading Kasri dan Tlogowaru erat kaitannya dengan upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembahasan

1. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Kota Malang

(5)

bermacam-macam dari bantuan langsung sampai bantuan dana bergulir untuk masyarakat yang nantinya akan digunakan sebagai motivasi usaha mereka atau yang disebut sebagai masyarakat mandiri. Bantuan langsung dapat berupa sembako, jaminan kesehatan, bedah rumah, bantuan pembangunan toilet umum untuk warga, jembatan, dan sarana prasarana yang lainnya.

Di setiap kelurahan yang diteliti oleh penulis, yaitu Kelurahan Tlogowaru dan Kelurahan Gading Kasri terdapat masing-masing 1 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Ketua BKM bertugas untuk mengkoordinasikan anggota-anggotanya agar pelaksanaan PNPM dari Pemerintah Pusat dapat terkoordinir dengan baik. Selain itu dana yang didapatkan dari pemerintah secara cermat digunakan untuk pembangunan fasilitas umum dan keperluan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang tergolong di dalam warga yang sangat tidak mampu contohnya yaitu bedah rumah.

Penulis juga mewawancarai staf bidang sosial budaya dan ekonomi yaitu Bapak Moch. Zainurridho, SH, MM. Beliau menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kota Malang setiap tahunnya mengalami penurunan yang signifikan. Artinya disini adalah usaha pemerintah Kota Malang untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Malang dapat dikatakan berhasil. Selain itu Kota Malang menempati urutan nomor dua setelah Kota Batu di tingkat Provinsi dalam hal mengentaskan kemiskinan secara drastis.

2. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen Kota Malang

Usaha mendorong kemandirian dan kemitraan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan di perkotaan khususnya di Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen Kota Malang telah dilakukan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. Yang mana misi dari PNPM adalah membangun masyarakat mandiri yang mampu menjalin kebersamaan dan sinergi dengan pemerintah maupun kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan secara efektif serta mampu mewujudkan terciptanya lingkungan pemukiman yang tertata, sehat, produktif dan berkelanjutan.

BKM Gading Kasri sebagai lembaga masyarakat mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Kelurahan Gading Kasri, terutama untuk warga miskin.

(6)

begitu juga dengan pelaksanaan PNPM – MP di wilayah Kelurahan Gading Kasri juga memiliki banyak kekurangan dan hambatan dalam pelaksanaannya.

Dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan penanggulangan kemiskinan serta mempertahankan keberlanjutan dalam proses pembelajaran bagi masyarakat, BKM Gading Kasri memiliki unit – unit pengelola kegiatan sebagai unit pelaksana kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan BKM Gading Kasri yaitu Unit Pengelola Keuangan (UPK). Unit Pengelola Lingkungan (UPL) dan Unit Pengelola Sosial (UPS).

Dalam upaya pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan, BKM Gading Kasri bersama – sama dengan masyarakat telah melalui tahapan review partisipatif yang merupakan media masyarakat untuk merefleksi dan mereview kembali perjalanan pelaksanaan program tersebut. Lingkup dan aspek – aspek review partisipatif tersebut adalah Review Program, Review Keuangan dan Review Kelembagaan. Melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), BKM Gading Kasri telah melaksanakan beberapa kegiatan, baik kegiatan infrastruktur, sosial dan ekonomi produktif. Pada tahun 2011 s/d Desember 2013 BKM Gading Kasri mendapatkan Dana BLM PNPM – MP.

BKM Gading Kasri juga telah mengadakan audit internal maupun eksternal untuk Pelaporan Keuangan BKM Gading Kasri. Untuk audit internal telah diadakan review keuangan oleh Tim Review Keuangan yang dilaksanakan pada

hari Sabtu 21 Desember 2013 yang tersaji dalam laporan hasil kegiatan review keuangan. Untuk kegiatan audit eksternal Tahun Buku 2013 yang ditunjuk sebagai auditor adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. A. Ghonie Abubakar dengan auditornya adalah Drs. Maramis S. Ghozi.

Upaya pembinaan KSM Ekonomi Produktif telah dilaksanakan BKM Gading Kasri pada Bulan Nopember 2012 – Maret 2013 hasil channeling dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang adalah :

a) Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah Pelatihan dan Pembinaan KSM Ekonomi Produktif dalam Perencanaan Keuangan Keluarga dan Penyusunan Laporan Keuangan sederhana.

b) Kegiatan pemanfaatan kain perca menjadi usaha kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan.

Tujuan yang ingin dicapai untuk memotivasi KSM agar lebih hati – hati dan lebih professional dalam mengelola usahanya, terutama dalam penggunaan modal usaha yang diperoleh dari pinjaman bergulir BKM Gading Kasri.

3. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

(7)

satu lembaga yang dirancang untuk membangun kembali kehidupan masyarakat yang mandiri dan mampu mengatasi berbagai permasalahannya, lembaga tersebut bernama Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). BKM ini mengemban misi untuk menumbuhkan kembali ikatan – ikatan sosial dan menggalang solidaritas sesama warga agar saling bekerja sama demi kebaikan bersama.

Pada tanggal 18 Januari bertempat di Kantor Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang, penulis melakukan wawancara terhadap salah satu narasumber di BKM tepatnya Ketua BKM yaitu Bapak Kadis. Beliau mengatakan bahwa banyak sekali masyarakat miskin yang berhak memperoleh bantuan di kelurahan tersebut. Wilayah Kelurahan Tlogowaru ini termasuk wilayah perbatasan Kabupaten Malang dengan Kota Malang. Jika terus menuju ke arah selatan kita sudah menemui wilayah Kabupaten Malang tepatnya Desa Tangkilsari. Selain itu Pak Kadis menjelaskan bahwa pada tahun 2007 ada kunjungan langsung dari luar negeri yang melihat bagaimana penerapan PNPM di Tlogowaru. Mereka cukup prihatin dengan keadaan masyarakat disana.

Namun berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Kelurahan Tlogowaru sendiri, dapat dikatakan belum cukup berhasil dalam membangun infrastruktur serta fasilitas di daerah tersebut. Hal ini terlihat pada implementasinya di lapangan, masih ada fasilitas jalan yang belum diperbaiki dikarenakan luas wilayah Kelurahan Tlogowaru

yang sangat besar. Mayoritas mata pencaharian penduduknya terdapat pada bidang pertanian dan perdagangan. Luas area sawahnya dikatakan cukup besar sehingga mampu menjadikan sumber mata pencaharian bagi penduduk Kelurahan Tlogowaru.

Evaluasi Kebijakan Pemerintah dalam Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan Kota Malang Tahun 2013

Efektifitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh suatu manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Oleh karena itu penulis mencoba menganalisis tinjauan teori pokok dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian terkait dengan percepatan pengentasan kemiskinan yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Gading Kasri dan Kelurahan Tlogowaru. Dalam analisis berikut ini akan digunakan teori yang telah dijelaskan oleh William N. Dunn yaitu kriteria keputusan dalam evaluasi kebijakan publik :

a. Efektifitas

(8)

pembangunan infrastruktur di Kelurahan Tlogowaru. Pada gambaran umumnya masih jelas bahwa jalan perkampungan belum diperbaiki dengan baik. Namun seiring berjalannya waktu aspek yang lainnya seperti fasilitas umum sudah diperbarui dengan baik. Sehingga masyarakat Tlogowaru dapat memenuhi kebutuhan sehari – harinya serta lebih meningkatkan kegiatan perekonomian melalui bantuan dana bergulir dari PNPM Mandiri Perkotaan.

b. Efisiensi

Hal ini berkaitan dengan bagaimana lembaga – lembaga sosial yang ada di dalam Kelurahan Tlogowaru dan Gading Kasri berusaha untuk mengentaskan permasalahan warganya dari jeratan kemiskinan. Oleh sebab itu di dalam setiap kelurahan terdapat Badan Keswadayaan Masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membantu warganya untuk meningkatkan perekonomian, baik itu dengan bantuan dana bergulir yang diluncurkan oleh pemerintah pusat maupun dana langsung yang berguna untuk menyejahterakan masyarakatnya dari aspek pendidikan, sosial dan ekonomi khususnya warga miskin.

Usaha – usaha BKM untuk membantu masyarakatnya yang ada di 2 kelurahan tersebut dinilai sudah cukup maksimal dalam kinerjanya. Hal ini ditinjau secara lebih mendalam melalui wawancara dengan Ketua BKM Tlogowaru yaitu Bapak Kadis. Beliau mengungkapkan bahwa BKM Tlogowaru yang terdiri dari 9 orang anggota tersebut telah bekerja secara

maksimal untuk melakukan perubahan secara fisik di daerahnya c. Kecukupan

Dengan adanya program pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat yaitu PNPM Mandiri Perkotaan, berkaitan dengan hal tersebut dapat dijelaskan mengenai keberhasilan pelaksanaan PNPM di Kelurahan Tlogowaru dan Kelurahan Gading Kasri. Dalam pelaksanaannya yang sudah diimplementasikan di lapangan, banyak warga yang tergolong kurang mampu yang sudah dapat terpenuhi hak atau kebutuhan dasarnya seperti makanan dan rumah yang layak. Hal ini dapat dibuktikan dengan bantuan langsung oleh pemerintah berupa raskin, bantuan dari program PNPM berupa fasilitas umum (perbaikan infrastruktur, MCK, sanitasi), bantuan bedah rumah. Selain itu yang penulis temui di lapangan yaitu pelaksanaan bedah rumah yang masih dalam tahap proses pembangunan.

d. Perataan

(9)

juga tergantung dari pemerintah pusat yang berhak mengeluarkan jumlah dana untuk masyarakat penerima manfaat tersebut.

e. Responsivitas

Dengan diberlakukannya PNPM Mandiri Perkotaan sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, masyarakat penerima pun tentu memiliki respon yang bermacam – macam. Akan tetapi yang penulis temui sebagian besar penerima manfaat dapat merasakan hasil dari usahanya setelah menerima bantuan PNPM Mandiri. Misalnya saja Unit Pelaksana Sosial di Kelurahan Gading Kasri. Kelompok masyarakat ini melaksanakan bimbingan belajar bagi anak SD untuk menambah jam belajar di luar jam sekolah. Orang tua para murid ini pun tentu sangat berantusias karena selain tidak dipungut biaya terlalu mahal seperti di lembaga bimbingan belajar, tempat pelaksanaan kegiatannya pun sangat dekat dari rumah. Selain itu pengajar sendiri berasal dari warga Kelurahan Gading Kasri yang berkompetensi untuk mengajar mata pelajaran murid SD.

f. Ketepatan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ini dinilai cukup efektif untuk mengentaskan kemiskinan di beberapa wilayah yang masih terdapat keluarga yang tergolong miskin. Sasaran penerima manfaat dapat diketahui dengan melakukan survey langsung. Yaitu dengan mendatangi rumah masyarakat tidak mampu tersebut. Dengan melakukan survey langsung, pemerintah tidak melakukan kesalahan sasaran

sehingga pelaksanaan PNPM di Kota Malang khususnya di Kelurahan Gading Kasri dan Kelurahan Tlogowaru berjalan dengan efektif dengan melihat kondisi lapangan yang sebenarnya.

Kesimpulan

Dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Pemerintah Kota Malang telah melaksanakan program penanggulangan kemiskinan seperti Program Blockgrant bagi masyarakat kelurahan, Jamkesda, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan sebagainya. Program-program tersebut memperhatikan besarnya perhatian pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Besarnya anggaran dalam rangka penanggulangan kemiskinan dapat dikedepankan sebagai salah satu bukti keseriusan pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan. Oleh karena itu terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan beberapa point yang menarik terhadap apa yang ditemukan dalam penelitian di lapangan, kesimpulan tersebut antara lain :

(10)

kota bahkan sampai tingkat pusat, ada lembaga yang dapat mendukung terlaksananya rencana aksi. Berdasarkan keputusan Walikota Malang Nomor : 188.45/132/35.73.112/2012 tahun 2012 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang yaitu wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Malang. 2. Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan merupakan salah satu program pemerintah pusat yang berupaya untuk menanggulangi kemiskinan di daerah – daerah. Dengan adanya pelaksanaan PNPM di Kota Malang khususnya di Kelurahan Gading Kasri dan Kelurahan Tlogowaru, masyarakat dapat terangkat perekonomiannya dengan bantuan – bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat tersebut.

3. Di Kelurahan Gading Kasri sebelum adanya PNPM Mandiri Perkotaan, warga daerah tersebut masih banyak yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Terutama warga yang dianggap masih berada dalam golongan kurang mampu. Namun setelah adanya PNPM Mandiri pada tahun 2008, sedikit demi sedikit kegiatan perekonomian serta fasilitas umum dapat memadai. Hal

tersebut dapat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Gading Kasri.

4. Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang dapat berjalan cukup baik pada tahun 2013. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan yang dilakukan terus – menerus terkait kegiatan perekonomian warga, perbaikan jalan, fasilitas umum dan pembangunan rumah bagi warga miskin. Menurut penulis pelaksanaan PNPM di Kelurahan Tlogowaru ini sudah mengalami progress dalam pembangunan kesejahteraan masyarakatnya. Karena sebelum dilaksanakan PNPM tahun 2007, berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap Ketua BKM Kelurahan Tlogowaru kehidupan perekonomian sangatlah memprihatinkan. Sulitnya penerangan jalan serta minimnya air bagi kebutuhan warganya membuat daerah Tlogowaru tergolong daerah yang sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Rekomendasi

(11)

diutarakan penulis dapat menjadi masukan yang berarti bagi pihak – pihak yang terkait dengan penelitian ini terutama pemerintah pusat yang mempunyai kebijakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. Berikut ini merupakan rekomendasi yang diberikan oleh penulis terkait penelitian yang berjudul Evaluasi Kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Gading Kasri dan Kelurahan Tlogowaru Kota Malang Tahun 2013.

1. Pelaksanaan PNPM di Kota Malang hendaknya dilakukan secara teliti dan hati – hati agar masyarakat penerima manfaat benar – benar berasal dari keluarga yang tergolong masyarakat miskin. Hal ini diperlukan agar dana dari pemerintah pusat benar – benar berguna untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia khususnya di Kota Malang.

2. Diperlukan adanya sosialiasi mengenai lembaga – lembaga yang terkait dengan upaya pemerintah pusat dalam menanggulangi kemiskinan.

Karena selama ini masyarakat belum benar – benar paham dan mengerti secara jelas mengenai istilah – istilah BKM, KSM, LPMK, Dana Hibah dan yang lainnya. Yang masyarakat pahami selama ini sedikit banyak hanyalah bantuan langsung dari pemerintah baik itu berupa sembako dan kebutuhan pangan lainnya. Padahal berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat bentuknya bermacam – macam. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh lembaga – lembaga atau tim penanggulangan kemiskinan di setiap daerah.

Daftar Pustaka Buku

Abdul Wahab, Solichin. 2011. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerbit UMM press : Malang.

Andrianus, Toni. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik. Penerbit Nuansa : Bandung.

(12)

Dhewanto, Wawan. 2013. Inovasi dan Kewirausahaan Sosial. Penerbit Alfabeta, cv : Bandung.

Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerbit Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Goldsmith, James. 1993, 1994. Perangkap. Yayasan Obor Indonesia anggota IKAPI : Jakarta.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.

Marbun, B.N. 2007. Kamus Politik. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta. Nogi S. Tangkilisan, Hessel. 2003. Evaluasi Kebijakan Publik. Penerbit

Balairung : Yogyakarta.

Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang. Penerbit PT Elex Media Komputindo : Jakarta.

Sitepu, Anthonius. 2012. Teori-Teori Politik. Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta. Sumodiningrat, Gunawan. Dr. M. Ec. 1998. Membangun Perekonomian Rakyat : Yogyakarta.

Suyanto, Bagong. Dr. 2013. Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya. Penerbit In Trans Publishing Wisma Kali Metro : Malang.

Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Penerbit : Media Pressindo : Yogyakarta.

Jurnal, Hasil Penelitian dan Tesis

Amaluddin, Moh. 1987. Kemiskinan dan Polarisasi Sosial (Studi Kasus di Desa Bulugede, Kabupaten Kendal Jawa Tengah). Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor : Bogor

Dokumen Resmi

Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2012. Kota Malang dalam Angka. Badan Pusat Statistik : Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lokasi bank yang jauh dari rumah adalah alasan utama yang paling mendominasi siswa tidak berkeinginan menabung di bank syariah dengan jumlah

Monev traser study Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya yang disahkan pada bulan Desember 2019, didasarkan pada proses dan capaian

Seperti penelitian Andri yanto ( 2013) Pengaruh current ratio (CR), debt to equity ratio (DER) dan net profit margin (NPM) terhadap Return On Asset (ROA)

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di SMAS Taman Mulia Sungai Raya, penggunaan metode mengajar guru pada mata pelajaran sosiologi masih

Pada metoda perata-rataan, intensitas setiap piksel pada posisi yang sama dari sejumlah citra dirata-ratakan guna menghasilkan citra baru.. Hasil pengolahan dengan metoda

atau semikonduktor yang mampu mengubah suatu energi panas menjadi energi listrik dengan menerapkan kinerja dari “Efek Seebeck”. Dalam percobaan prototipe yang kami buat

Selain menganalisis kasus kebocoran yang terjadi pada beamtube serta pipa cold leg di sisi primer keluaran alat penukar panas , juga dianalisis kasus kebocoran terjadi

Metode tutor sebaya adalah cara mengajar yang dilakukan dengan menjadikan teman dalam kelompok peserta didik yang dipandang memiliki kemampuan atau kompetensi