• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (18)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (18)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN INSTRUMENT DERIVATIF PADA PT BANK OCBC NISP Tbk

Dwi Setyani Universitas Trilogi

Latar Belakang Masalah

Risiko yang diterima oleh sebuah bank diakibatkan terjadinya sebuah atau serangkaian peristiwa bersifat negatif dan tidak diinginkan terjadi yang dapat mengakibatkan kegagalan atau kerugian dan bukannya menguntungkan bank. Risiko terkait dengan aktivitas perbankan, tidak dapat dihilangkan tetapi dapat diantisipasi melalui instrument derivatif. Klasifikasi risiko yang sering dihadapi oleh bank diantaranya adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko kredit adalah eksposur yang timbul sebagai akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko ini timbul sebagai akibat dari kinerja satu atau lebih debitur yang buruk.

Kinerja yang buruk dapat berasal dari ketidak mampuan debitur untuk memenuhi sebagian atau seluruh isi perjanjian kredit yang telah disepakati bersama. Resiko kredit perbankan semakin meningkat (atau resiko dari pihak lainnya) di berbagai instrumen keuangan selain pinjaman termasuk penerimaan, transaksi antar bank, pembiayaan perdagangan, transaksi valuta asing, masa depan keuangan, swap, obligasi, ekuitas, opsi dan perluasan komitmen dan jaminan, penyelesaian transaksi. Potensi terjadi berbagai macam risiko dapat diminimalisir dengan adanya upaya melalui instrument derivative yang sesuai dengan tingkat risiko masing-masing.

(2)

Tujuan Penulisan

Menentukan dan menganalisis instrument derivative untuk mengatasi resiko kredit. Sehingga dengan adanya manajemen risiko kredit akan memaksimalkan tingkat pengembalian kepada bank dengan menjaga resiko pemberian kredit supaya berada di parameter yang dapat diterima. Bank perlu mengelola risiko kredit dari seluruh portofolio serta risiko dari individu atau kredit atau transaksi. Bagi sebagian besar bank, pinjaman adalah yang terbesar dan juga sumber resiko kredit, namun sumber-sumber risiko kredit lain juga terdapat di seluruh kegiatan bank, termasuk pembukuan perbankan dan pembukuan perdagangan baik yang di dalam atau di luar neraca. Penerapan instrument derivative diharapkan meminimalisir risiko-risiko yang dihadapi oleh suatu bank.

Literatur

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2016 tanggal 22 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan Surat Edaran OJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Bisnis Bank mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal.

(3)

Dalam melakukan usaha bisnisnya, bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, kontrak opsi mata uang asing, interest rate swaps dan cross currency swaps. Instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di neraca pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban apabila memiliki nilai wajar negatif.

Rekomendasi

Perlu secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Selain itu Bank harus mengembangkan dan menerapkan sistem informasi dan prosedur yang komprehensif untuk memantau komposisi dan kondisi setiap debitur atau pihak lawan transaksi terhadap seluruh portofolio kredit Bank.

Kesimpulan

Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, letters of credit, endorsement dan akseptasi. Mengukur risiko kredit terkait dengan kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) seperti transaksi derivatif over the counter/OTC, bank harus menggunakan nilai pasar yang dilakukan secara berkala. Pemantauan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian kredit atau kontrak transaksi lainnya perlu dilakukan dalam pemilihan instrument derivative yang tepat menghindari terjadinya risiko kredit.

References

1) Kisman, Z.(2017). Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and

Commerce, December 2017, vol. 22, no. 3.

2) Bank Indonesia. 2011. “ Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum” Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi tapak proyek pembangunan hotel butik dan apartemen terletak di bantaran Sungai Deli dan berada pada salah satu situs bersejarah Kota Medan yaitu Istana

Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan perangkat lunak komunikasi data SMS pada sistem monitoring level gauge dengan waktu komputasi yang optimum dan hasil dari

method is not robust to handle the compressed image sincethe extraction result seems rough. It occurs due to the changes in the intensity values at each pixel, so

Jam 11.30, Koordinator Umum memberi perintah kepada salah satu karyawan serabutan untuk mengecek dan membantu menurunkan barang yang datang dari sales?. Jam 14.00 mengecek

Keuntungan seorang pedagang bertambah setiap bulan dengan jumlah yang sama Bila keuntungan pada bulan ke tiga adalah Rp105.000,00 dan keuntungan pada bulan ke enam adalah

Anda dapat menampilkan layar yang sama di perangkat Android pada monitor unit dengan menggunakan fungsi Miracast di perangkat

 Bahwa setelah sampai Terdakwa dan Saksi Korban kemudian duduk di pasir di pinggir pantai, Terdakwa kemudian memeluk Saksi Korban dari belakang dan mengisap leher Saksi

Dari hasil perbandingan karakteristik kedua jenis belitan motor induksi yang sudah diuji pada tegangan sumber 3 fasa konstan 380 Volt AC, diperoleh bahwa motor