• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI ORGANISASI

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2004 ).

3.1.1. VARIABEL DEPENDEN

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian ( Augusty Tae ferdinand, 2006 ). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel lain, diman nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen sering pula disebut variabel respon yang dikembangkan dengan Y. Variabel dependen dalam penelitian dalam konflik ( Y ).

3.1.2. VARIABEL INDEPENDEN

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif ( Augusty Tae Ferdinad, 2006 ). Variabel independen sering disebut predikator yang dilambangkan dengan X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah resiko – resiko yang sering terjadi dalam pembanguanan proyek konstruksi yaitu :

1) Resiko Finansial ( X1 ) 2) Resiko Hukum ( X2 ) 3) Resiko Politik ( X3 ) 4) Resiko Sosial ( X4 ) 5) Resiko Komunikasi ( X5 ) 6) Resiko Geografis ( X6 ) 7) Resiko Konstruksi ( X7 ) 8) Resiko Teknis ( X8 ) 9) Resiko Logistik ( X9 ) 3.1.3 DEFINISI OPERASIONAL

Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yng diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (

(2)

17 Sugiyono, 2001 ). Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan dengan Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Penelitian Definisi Indikator

Resiko ( Y ) ( Loosemore dkk ( 1993 ), )

Resiko merupakan fenomena yang komoleks, meliputi dimensi fisik, keuangan, budaya dan sosial bagi kebanyakan manager menganggap resiko lebih pada suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi yang mungkin terjadi dikemudian hari dan hasilnya dapat berpengaruh pada keuntungan dan tujuan awal.

1. Banyaknya pekerjaan

yang kurang

memperhatikan mengenai keamanan dan keselamatan diri dalam melakukan pekerjaan.

2. Kurangnya kordinasi dan pembinaan dari atasan kepada bawahan.

3. Masyarakat yang tidak menerima/tidak rama terhadap proyek sedang berjalan. Resiko Finansial ( X1 ) Smith ( 1999 ). Resiko finansial

yaitu resiko yang berhubungan dengan masalah perekonimian dan keuangan baik dari keuangan perusahanan maupun dari perekonimian negara.

1. Terjadinya inflasi naiknya harga barang dan turunya nilai mata uang dalam negeri. 2. Jadwal pembayaran termin. 3. Keterlambatan biaya untuk pembelian bahan material. 4. Keterlambatan

(3)

pembayaran gaji pekerja

5. Tidak adanya anggaran cadangan. 6. Biaya penanganan

sangat besar melebihi anggaran yang dicantumkan. 7. Kesalahan estimasi anggaran pengadaan. 8. Kerusakan atau kehilangan material/equipment yang dibeli. 9. Perubahan sepesifikasi yang mempengaruhi pembuatan.

10. Tingginya harga sewa alat kerja.

Resiko Hukum ( X2 ) Smith ( 1999 ). Resiko Hukum yaitu resiko yang menyangkut hukum dan perundangan yang berhubungan dengan proyek.

1. Belum adanya prosedur yang standar 2. Penyusunan project prosedur yang kurang tepat.

3. Pasal –pasal dalam kontrak tidak dipahami dengan baik oleh pihak – pihak yang terkait kontrak. 4. Terjadinya

(4)

19 permasalahan dengan proses perjanjian. Resiko Politik ( X3 ) Smith ( 1999 ). Resiko Politik

yaitu dimana mantapnya suasana politik disuatu negara maenjamin keberlangsungan proyek.

1. Suasana politik yang tidak mendukung ( ditariknya dana investasi oleh investor ).

Resiko Sosial ( X4 ) Smith ( 1999 ) yaitu resiko yang menyangkut sosial masyarakat seperti penerimaan masyarakat terhadap proyek yang sedang dijalankan.

1. Masyarakat yang tidak menerima/tidak ramah terhadap proyek yang sedang berjalan.

2. Terjadinya konflik antar pekerja dan masyarakat sekitar. Resiko Komunikasi ( X5

)

Smith ( 1999 ). Resiko yang

berhubungan dengan

komunikasi baik dengan masyarakat yang berada dekat dengan proyek maupun komunikasi antar personal dan institusi yang terkait dengan proyek yang sedang berlangsung.

1. Kuranganya kordinasi dan pembinaan dari atasan kepada bawahan. 2. Tidak terjadinya komunikasi antara masyarakat dan pelaksana maupun pekerja konstruksi. 3. Kurangnya komunikasi antara pekerja. 4. Pemberian intruksi yang terkadang sulit dipahami.

(5)

Geoteknik ( X6 ) timbul akibat kondisi geografis lokasi proyek serta teknik yang digunakan untuk mengatasi kondisi geografis suatu proyek.

lokasi proyek. 2. Kurangnya pemahaman dalam menguasai teknik penanganan kondisi geografis.

Resiko Konstruksi ( X7 ) Smith ( 1999 ). Resiko yang berhubungan dengan proyek konstruksi yaitu : cuaca, produktivitas, schelduling sumber daya material, manusia dan alat.

1. Banyakanya para pekerja yang kurang menguasai teknologi. 2. Kurangnya alat teknologi yang mempengaruhi proses pelaksanaan. 3. Kurang ketersediannya teknologi yang berproduktifitas tinggi. 4. Belum tersedianya teknologi untuk melaksanakan proyek.

5. Alat kerja yang sudah termakan usiasehingga kadang membahyakan bagi pekerja. 6. Kranganya kedisiplinan pekerja. 7. Kurangnya pemahaman pekerja

(6)

21 mengenai pekerjaan yang diberikan. 8. Kelaian pekerja pada

pihak kontraktor. Resiko Teknis ( X8 ) Smith ( 1999 ). Resiko yang

berhungan dengan maslah teknis seperti ketersediannya data awal, ketersediannya material dan komponennya.

1. Pekerjaan yang tidak sesuai shedul. 2. Perubahan desai perencanaan. 3. Kesalahan estimasi anggaran pengadaan. 4. Perubahan sepesifikasi yang mempengaruhi pekerjaan. Resiko Logistik ( X9 ) Smith ( 1999 ). Resiko yang

menyangkut logistik proyek, contohnya ketersedian sumber daya manusia material dan alat.

1. Ketersedian alat dan bahan material yang sulit didapat.

2. Kurangnya pekerja ( karena rendahnya gaji yang ditawarkan ). 3. Alat konstruksi yang

masih ketinggalan jaman.

4. Tidak tersedianya alat – alat yang dapat mempercepat proses.

(7)

3.2. POPULASI DAN SAMPEL 3.2.1. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluru elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian, karena itu dipandangan sebagai sebuah semesta penelitian ( Augusty Tae Ferdinand, 2006 ). Dalam penelitian ini populasinya adalah para kontraktor di Kota Pati.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu dibentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Augusty Tae Ferdinand, 2006 ). Sampel dalam penelitian ini adalah para kontraktor di Kota Pati.

Roscoe ( 1975 ) dalam Uma Sekaran ( 1992 ) memberikan pedoman penentu jumlah sampel sebagai berikut :

1. Sebaiknya ukuran sampel diantara 30 sampai dengan 500 elemen

2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel ( pria/wanita, SD/SMP/SMA, dsb ), jumlah minimum sampel harus 30

3. Pada penelitian multivariate ( termasuk analisis regresi multivariate ) ukuran sampel harus beberapa kali harus lebih besar ( 10 kali ) dari jumlah variabel yang akan dianalisis

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian tang ketat, ukuran sampel bisa diantara 10 s/d 20 elemen

Berdasarkan pendoman roscoe, sampel yang akan diambil sebesar 30 responden. 3.2.3. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability

sampling, yaitu metode sampling yang tidak memberikan kesempatan ataupeluang yang

sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel ( Sugiyono, 2004 ). Sedangkan jenis non probability sampling yang di gunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan purposive sampling, penelitian memilih sampel purposif secara subjektif dan dalam pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan ( Ferdinand, 2006 ). Peneliti memilih menggunakan metode sampling ini karena telah memehami bahwa informasih yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan

(8)

23 informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang dibutuhkan pleh peneliti. Syarat sampel pada penelitian ini adalah sampel prang – orang yang berpotensi sebagai kontraktor di Kota Pati.

3.3. SUMBER DATA

Sumber data yang digunakan untuk menyusun Laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data primer ini berupa data : 1. Identitas responden ( nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, dan lain –

lain )

2. Persepsi responden mengenai resiko – resiko yang sering terjadi pada proyek pembangunan gedung.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara ( diperoleh dan dicatat oleh pihak lain ) yang telah dipublikasikan. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan yaitu data dari internet, jurnal maupun dari sumber tertulis lain.

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA

Sebelum menyusun kuisoner peneliti melakukan studi terlebih dahulu dengan mempelajari teori – teori sebagai dasar pembahasan dan pemecahan masalah yang berupa buku dan bacaan – bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang masalah yang diteliti. Daftar pertanyaan atau kuisioner ini telah disusun sehingga diharapkan dapat memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan – pertayaan yang disampaikan.

Hasil pengambilan kuisioner dari responden masih bersifat kualitatif maka perlu dikuantitatifkan dengan jalan memberi nilai/skor masing – masing variabel, adapun nilai/skor sebagai berikut :

a) Untuk jawaban tidak berpengaruh diberi skor 1 b) Untuk jawaban kurang berpengruh diberi nilai 2 c) Untuk jawaban berpengaruh diberi nilai 3

(9)

3.5. METODE ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini, dipakai kuisioner sebagai alat untuk melakukan survei. Kuisioner ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :

1. Bagian A

Berisi tentang data responden meliputi jabatan dalam perusahaan, latar belakang pendidikan, serta pengalaman kerja dalam bidang jasa konstruksi.

2. Bagian B

Berisi tentang resiko – resiko yang terjadi pada proyek bangunan gedung, yang nantinya diharapkan dapat memenuhi tujuan pertama.

Variabel tentang resiko resiko yang terjadi pada proyek pembangunan gedung dengan skala 1 sampai 4.

Untuk penilain sebagai beikut 1 = Tidak berpengaruh

2 = Kurang berpengaruh 3 = Berpengaruh

4 = Sangat berpengaruh 3. Bagian C

Berisi tentang cara paling efektif untuk mengurangi atau menangani resiko – resiko yang terjadi pada proyek gedung, yang nantinya diharapkan dapat menemui tujuan kedua.

Variabel padal kolom kuisioner adalah cara efektif untuk menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi dengan skala penilain 1 sampai 4.

Untuk penilaian sebagai berikut : 1 = Tidak berhasil

2 = Kurang berhasil 3 = Berhasil

4 = Sangat berhasil

3.6. PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Setelah seluruh data yang diperoleh melalui kuisioner terkumpul, kemudian diadakan tahapan berikutnya, yaitu analisis data. Analisis studi ini menggunakan metode kuantitatif, yang dioperasikan dengan menggunakan program Microsoft Excel for windows, untuk mencari beberapa besar faktor – faktor yang diberikan berpengaruh terhadap

(10)

25 penyebab terjadinya resko – resiko dalam proyek pembangunan gedung, serts faktor – faktor yang mempengaruhi dan paling menentukan berdasarkan urutan rangking dalam setiap penilaian dari masing – masing perusahan yang diteliti.

Langkah menganalisis data pada penelitian adalah sebagai berikut : 3.6.1. Analisis Deskriptif Responden

data yang telah diberikan oleh responden dalam kuisioner yang telah disebar, akan diolah dan digunakan untuk memberikan gambaran atau penjelasan. Gambaran atau penjelasan akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang.

3.6.2. Analisis Rangking

Metode analisis ini di berguna untuk menentukan rangking para responden dan memberikan prioritas terhadap variabel studi. Setelah pengumpulan data yang diperoleh dari responden, maka hasil data analisis dengan men rank, yang merupakan teknik penjelsan kelompok yang didasarkan dari nilai rata – rata tersebut. Nilai rata – rata akan digunakan untuk menentukan faktor – faktor penyebab terjadinya resiko – resko yang terjadi pada pembangunan gedung yang sangat berpengaruh dan cara efektif untuk meminimalisir adanya resiko pada pelaksanaan proyek.

Rata –rata ( men ) didapat dengan cara menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada keompok tersebut.

X =

X = nilai rata – rata ( men ) N = jumlah responden

Xi = frekuensi pada ( i ) yang diberikan responden, sebagai prosentase pada jumlah responden terhadap masing – masing permasalahan.

i = kategori indec responden ( i =1, 2, 3, 4 )

Dari hasil data kuisioner tersebut dibandingkan sebagai koefesien rangking, kemudian dapat ditentukan rangking dari masing – masing faktor sebagi cara mengurutkan nilai rata – rata ( men ) dari nilai yang paling tinggi sebagai rangking 1.

3.6.3. Metode Pengambilan Kesimpulan

Metode pengambilan kesimpulan didasarkan pada nilai rata – rata ( men ) dari faktor – faktor yang dianalisis, kemudian dirangking dengan kualifikasi nilai tingkat pengaruh sebagai berikut :

(11)

0 < X < 0,5 = Tidak berpengaruh 0,5 < X < 2,5 = Kurang berpengaruh 2,5 < X < 3,5 = Berpengaruh

3,5 < X < 4,0 = Sangat berpengaruh

Dengan batasan lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 2,5 termasuk dalam kategori faktor yang kurang berpengaruh dalam menyebabkan keterlambatanpekerjaan konstruksi gedung. Nilai rata – rata ( men ) dengan batasan lebih besar dari 2,5 dan kurang dari 3,5 termasuk dalam kategori faktor yang berpengaruh dalam menyebabkan keterlambatan pekerjaan konstruksi gedung. Nilai rata – rata ( men ) dengan batasan lebih besar dari 3,5 dan kurang dari 4,0 termasuk dalam kategori faktor yang sangat berpengaruh dalam menyebabkan keterlambatan pekerjaan konstruksi gedung.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen merupakan faktor produksi tidak langsung (intangible)  aktivitas keahlian pengorganisasian, pengoperasian dari ketiga faktor produksi yang lain (tanah, tenaga kerja,

Dalam metode penelitian ini langkah pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan surat Nomor 06220.285 dari Badan Pusat

Dalam perhitungan itu ada pengakuan biaya tahun berjalan, karna biaya belum terealisasi maka secara pajak tidak boleh dibebankan sebagai biaya sehingga dikoreksi

Rencana ini harus menjabarkan scenario pengembangan kota dan pengembangan sektor bidang Cipta karya, usulan kebutuhan investasi yang disusun dengan berbasis demand

Pada penelitian ini, untuk meningkatkan keandalan produk dilakukan reliability improvement dengan cara menentukan parameter desain yang optimal yaitu nilai nominal laju pemakaian yang

Membiasakan anak untuk mengkonsumsi sayur dan buah sejak dini sangat penting karena pola diet yang diterapkan pada usia anak- sejak dini sangat penting karena pola diet yang

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar tahun