• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANGKA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANGKA BARAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANGKA BARAT

Pembangunan pertanian merupakan ujung tombak pembangunan suatu bangsa. Sebagaimana sebuah teori yang pernah disampaikan oleh A.T. Mosher di dalam bukunya yang berjudul Getting Agriculture Moving, bahwa pembangunan pertanian adalah suatu bagian internal daripada pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum. Maka dari itu, pembangunan pertanian di Indonesia harus diwujudkan dari waktu ke waktu sebagai syarat bagi keberlanjutan eksistensi bangsa dalam mengatasi ancaman kelangkaan pangan dunia yang dampaknya semakin terlihat nyata. Untuk mewujudkan pembangunan pertanian di Indonesia, maka perlu adanya peningkatan di bidang pertanian melalui kebijakan pembagunan Negara berbasis pertanian yang strategis dan berjangka panjang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam masalah yang dihadapi. Seperti masalah penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian, terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan, panjangnya mata rantai tataniaga pertanian, adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi, serta terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting yaitu pembangunan dan pengembangan waduk. Untuk mengurangi masalah-masalah dalam produksi pertanian, diperlukan pengembangan sistem pertanian secara modern yang mengedepankan produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas produksi yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara.

Kebijakan pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan umum kebijakan pertanian kita adalah memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efisiensi produk naik dan akibatnya tingkat penghidupan dan kesejahteraan petani meningkat. Pemerintah menjalankan perannya sebagai stimulator dan fasilitator yang mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan sosial para petani agar memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya.

Berbagai kebijakan yang dibuat untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian dikeluarkan dari tingkat nasional hingga tingkat daerah. Kebijakan yang dikeluarkan di tingkat

(2)

daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka Barat diantaranya berupa bantuan sarana dan prasarana yang dapat mempermudah berbagai kegiatan pertanian. Sarana dan prasarana ini kemudian disebar ke desa-desa yang ada di berbagai kecamatan. Program pembangunan sarana dan prasarana pertanian di berbagai daerah sentra produksi pertanian di Bangka Barat dilaksanakan di bawah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat.

Table 1. Bantuan Irigasi Lahan Pertanian Padi Lokasi

Tahun Jenis Bantuan Banyak/

Luas Sumber

Kecamatan Desa

Sp.Teritip Peradong 2015 Dam Parit

2015 Pasang Pintu Air 2 Unit DAK-APBD

Kelapa

Pangkal Beras

2015 Pasang Batu Dam parit DAK-APBD 2016 Pembuatan Embung 2.268 m3 Bansos-APBN 2016 Pembuatan Dam Parit P. 683 m

Kelapa 2015 Dam Parit DAK-APBD

Tebing 2015 Dam Parit DAK-APBD

Dendang 2016 Pembuatan Dam Parit P. 1.250 m Bansos-APBN

Jebus Pebuar

2015 Pembuatan Saluran DAK-APBD

2015 Pemasangan Pintu Air 12 Unit DAK-APBD 2016 Pembuatan Embung 5.004 m3 Bansos-APBN Jebus 2016 Pembuatan Dam Parit P. 1.250 m Bansos-APBN Sarana dan prasarana yang dibentuk dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian di Bangka Barat ini diantaranya berupa bantuan alat-alat mesin pertanian dan pembangunan sarana irigasi yang mencakup pembuatan embung, dam parit, pemasangan pintu air, dan pembuatan saluran air. Penyaluran alat-alat dan mesin pertanian di berbagai daerah juga dipermudah dengan adanya program Jalan Usaha Tani (JUT) yang turut dilakukan pembangunannya.

1. Pembuatan Embung

Rendahnya daya serap dan kepasitas simpan air di DAS (Daerah Aliran Sungai) menyebabkan pasokan air untuk pertanian semakin tidak menentu. Kondisi ini diperburuk dengan terjadiya kekeringan agronomis akibat pemilihan komoditas yang tidak sesuai dengan kemampuan pasokan airnya. Untuk mengatasi kekeringan, maka salah satu strategi yang paling murah, cepat dan efektif serta hasilnya langsung terlihat adalah dengan memanen

(3)

aliran permukaan dan air hujan di musim penghujan melalui water harvesting. Upaya water harvesting yang dibarengi dengan memperbesar daya simpan air tanah di sungai, waduk, dan danau akan dapat menjaga pasokan sumber-sumber air untuk keperluan pertanian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limpahan air hujan adalah dengan membangun embung (onfarm reservoir).

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian (small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau atau di saat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem.

2. Dam Parit, Pintu Air, dan Saluran Air

Dam Parit adalah suatu bangunan konservasi air berupa bendungan kecil pada parit-parit alamiah atau sungai-sungai kecil yang dapat menahan air dan meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi. Teknologi ini merupakan suatu cara untuk mengumpulkan/membendung aliran air pada suatu parit (drainage network) dengan tujuan untuk menampung volume aliran permukaan, sehingga selain dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya juga dapat menurunkan kecepatan run off, erosi dan sedimentasi (Puslitbang Tanah dan Agroklimat, 2002).

(4)

Pintu air adalah bangunan pada dam parit untuk mengatur volume air yang akan dialirkan ke lahan usaha tani melalui saluran irigasi. Agar jumlah air yang diterima oleh tanaman dapat berfungsi dengan baik dan tidak berlebihan atau malah kekurangan, maka dibuatlah saluran perairan atau drainase yang diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan tanaman di area pertanaman.

3. Pembangunan jalan usaha tani

Di dalam Undang-Undang 38 Tahun 2004 tentang Jalan, terdapat klausul jalan khusus yaitu jalan yang pembangunan dan pembinaannya merupakan tanggung jawab departemen terkait. Sehubungan dengan itu, maka jalan usaha tani dikategorikan jalan khusus sehingga pembinaanya merupakan tanggung jawab Departemen Pertanian. Pembangunan jalan usaha tani ini dimaksudkan untuk dapat memperlancar mobilitas alat mesin pertanian dan pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, serta pengangkutan hasil produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara.

Gambar 2. Jalan Usaha Tani Desa Air Bulin Kecamatan Kelapa

(5)

Table 2. Data Jalan Usaha Tani Kabupaten Bangka Barat

No KECAMATAN DESA Nama Kelompok

Tani

PANJANG

(Km) LOKASI TAHUN

1 Muntok Air Belo Poktan Dellis 1.05 Tanaman

Durian 2011

Jumlah 1.05

1 Kelapa Tuik Gapoktan Pakat 0.26 Kebun Sawait 2012

2 Kelapa Tuik Gapoktan Pakat 2 Sawah 2012

3 Kelapa Kelapa Gapoktan Karya

Usaha 1.15 Sawah 2012

4 Jebus Air Kuang - 0.25 Kandang Sapi 2012

5 Muntok Dsn. Pait Jaya

Ds. Belo Laut - 0.45 Kandang Sapi 2012

Jumlah 4.11

1 Kelapa Tuik Gapoktan Pakat 0.3 Sawah 2013

2 Kelapa Kelapa Gapoktan Karya

Usaha 1.1 Sawah 2013

3 Kelapa Beruas Gapoktan

Sempana 3.9 Sawah 2013 4 Tempilang Buyan Kelumbi Gapoktan Prima Tani 1.6 Sawah 2013 5 Kalapa Pusuk - 1.9 Jumlah 8.80 1 Kelapa Dsn. Belit Ds. Dendang Poktan Temiang Sari 1.75 Sawah 2014 2 Kelapa Dsn. Ganjan

Ds. Dendang Poktan Air Rintis 2 Sawah 2014 3 Kelapa Pangkal Beras Gapoktan Usaha

Bersama 2 Sawah 2014

4 Jebus Pebuar Gapoktan Bukit

Mempari Sejahtera 2.7 Sawah 2014 5 Tempilang Buyan Kelumbi Gapoktan Prima Tani 4.2 Sawah 2014 Jumlah 12.65 Sawah 2014 TOTAL 26.61

Produk pertanian kita di semua komoditas harus mampu menghadapi pasar dunia, yang telah dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan muatan teknologi sesuai standard. Dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana pertanian di daerah-daerah sentra

(6)

produksi pertanian, maka akan memudahkan kegiatan petani baik dalam menanggulangi masalah krisis kebutuhan air, maupun dalam proses penyaluran kebutuhan di lahan pertanaman.

Berbagai keberhasilan dapat diwujudkan dari kegiatan pembangunan irigasi pertanian di Kabupaten Bangka Barat. Keberhasilan itu dapat terlihat dengan semakin luasnya lahan yang dapat diairi, petani yang dahulunya hanya bisa melakukan kegiatan penanaman sebanyak satu musim tanam akan dapat ditingkatkan menjadi dua musim tanam dalam setahun. Jenis komoditas yang dapat diusahakan pun dapat semakin beragam, yang berarti akan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani.

Adanya pembangunan infrastruktur jalan usaha tani di beberapa daerah memudahkan berbagai kegiatan pertanian. Akses petani menuju ke lahan pertanaman menjadi lebih dekat dan medan yang ditempun juga lebih mudah. Alat dan mesin pertanian dapat lebih mudah disalurkan dan menjangkau wilayah produksi. Pengangkutan dan atau penyaluran sarana produksi pertanian berupa pupuk, benih, dan pestisida menjadi lebih cepat dan mudah dijangkau. Selain itu, proses pengangkutan hasil produksi pertanian menjadi lebih efisien sehingga dapat mengurangi kerugian yang disebabkan dalam kegiatan distribusi.

Gambar

Table 1. Bantuan Irigasi Lahan Pertanian Padi  Lokasi
Gambar 1. Dam Parit, Saluran air, Pintu air
Table 2. Data Jalan Usaha Tani Kabupaten Bangka Barat

Referensi

Dokumen terkait

dalam pelaksanaan audit investigasi sangat dilarang memperlambat atau tidak melaporkan hasil audit investigasi kepada pihak yang berwenang, hal ini

diperlukan fungsi manajemen risiko yang baik agar risiko-risiko yang ada tidak.. menimbulkan “kejutan” dan tujuan organisasi dapat diyakini tidak

Practical recommendation (1) Zone management aspect: reinventarisation areal zone ,speed up a formal permits to community and reconstruction of the community forest area

Menampilkan sebuah laporan tentunya tidak hanya terdiri dari tabel dan tulisan saja, bukan? Mungkin kalian pernah melihat sebuah laporan keuangan suatu perusahaan, maka

For that purpose, we can follow the lead of the previously mentioned authors and consider a criterion suggested by Barber and Lyon [7], namely by constructing a control group with

The production planning problem for the milling machine indeed is a lot-sizing and scheduling prob- lem with sequence-dependent setups.. Setting the milling machine up actually means

Memperhatikan kenyataan tersebut kita sebagai generasi muda harus menghargai seni budaya dalam khazanah umat Islam. Berbagai cara dapat dilakukan untuk menunjukkan penghargaan

In this paper, a modelling method is described for production chains including recycling.. It consists of elementary models of standard production operations, connected by