• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL SOSIODRAMA UNTUK PENELITIAN BERJUDUL PENGARUH SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA SEKOLAH DASAR INKLUSI DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL SOSIODRAMA UNTUK PENELITIAN BERJUDUL PENGARUH SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA SEKOLAH DASAR INKLUSI DI KOTA MALANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL SOSIODRAMA

UNTUK PENELITIAN BERJUDUL

PENGARUH SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA SEKOLAH DASAR INKLUSI DI KOTA MALANG

Faizah, Yunita Kurniawati, Ulifa Rahma

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

(2)

LATAR BELAKANG PEMBUATAN MODUL

Sosiodrama metode yang digunakan dalam penelitian ini. Sosiodrama diberikan berdasarkan tiga tahap sosiodrama Stenberg dan

Garcia (2000) yaitu 1) Warm-up, tahap ini mempersiapkan partisipan untuk bersama-sama dengan kelompoknya dan lebih

mengembangkan diri pada tahap selanjutnya. 2) Enactment, tahap ini anak menampilkan dan memainkan peran dengan tema empati

sesuai dengan naskah drama. 3) Sharing, tahap ini dimana partisipan untuk merefleksikan hal-hal penting yang dipelajari dari drama yang

telah dimainkan. Latar cerita, tokoh, dan bahasa yang digunakan dalam sosiodrama ini disesuaikan dengan lingkungan yang dekat dengan

partisipan penelitian. Sehingga, nantinya sosiodrama dapat dijalankan dengan mudah oleh partisipan.

Modul ini dibuat berdasarkan definisi empati Bryant (1982) mendefinisikan empati sebagai respon emosional yang dilakukan

kepada pengalaman emosional yang dirasakan orang lain. Sosiodrama dengan acuan tiga dimensi teoritis yang membangun empati

(Aristu dkk, 2008) yaitu aspek kognitif yaitu dimensi understanding feeling mengacu pada situasi di mana anak dapat pemahaman anak

lain. Aspek afektif yaitu dimensi feeling sadness, yang mengacu pada situasi di mana subjek memiliki keadaan emosi yang mirip dengan

sebuah objek sebagai hasil dari mempersepsikan situasi objek, dan dimensi tearful reaction yang terkait dengan penularan emosi dan

(3)

Tabel 1. Blueprint modul sosiodrama NAMA SESI FAKTOR EMPATI DIMENSI EMPATI DEFINISI

OPERASIONAL MATERI WKT TUJUAN

INDIKATOR PENCAPAIAN

DESKRIPSI OPERASIONAL

PENCAPAIAN

Warm-up Kognitif Understanding feeling Anak dapat memahami emosi orang lain Mengenal Emosi 25’ Anak dapat mengenal emosi dan mengambil sudut pandang dari situasi orang lain

1. Anak mengetahui jenis-jenis emosi 2. Anak mengetahui

apa yang dimaksud dengan empati

1. Anak mampu menyebutkan jenis emosi dan ciri-cirinya 2. Anak mampu

menjelaskan apa itu empati dan contohnya

Enactment Afektif Feeling sadness dan Tearful reaction Anak memiliki keadaan emosi yang mirip dengan seseorang dan simpati sebagai hasil dari mempersepsikan situasi orang tersebut Bedah Naskah, Latihan, Penampilan Drama dan Mari Memahami Karakter 55’ Anak dapat mengenal dan merasakan emosi yang dimiliki orang lain 1. Anak mengenal emosi dan merasakan emosi berdasarkan peran-peran yang dimainkan 1. Anak mampu memainkan peran sesuai dengan emosi peran tersebut Sharing Kognitif dan Afektif Understanding feeling , Feeling sadness, dan Tearful reaction Anak memahami emosi orang lain, memiliki perasaan yang sama dengan objek yang diamati, mengalami penularan emosi dan simpati. Diskusi Bersama 20’ Anak memahami dan menerapkan sikap empati di kehidupan sehari-hari 1. Anak mengetahui sikap berempati dan tidak berempati 2. Anak mampu berempati 1. Anak mampu menjawab tokoh mana yang berempati dan tidak berempati 2. Anak mampu

menjelaskan apa itu empati dan

bagaimana berempati dalam kehidupan sehari-hari

(4)

GAMBARAN PELAKSANAAN MODUL

A. Teknis Pelaksanaan

Modul ini menggunakan metode sosiodrama yang dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 120 menit. Sosiodrama akan

dibawakan oleh eksperimenter dan dibantu oleh empat orang fasilitator yang berada pada masing-masing kelompok. Keempat fasilitator

membantu dalam jalannya sosiodrama dan mengkondisikan suasana dalam kelompok. Sosiodrama akan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu

warm-up, enactment, dan sharing yang telah dirancang oleh peneliti. Peralatan yang dibutuhkan selama sosiodrama yaitu kartu emosi, gulungan kertas untuk pembagian kelompok dan peran, properti drama diantaranya buku, 3 kotak bekal, 2 buah jajanan, tas dan kotak pensil.

(5)

Gambar 1. Kartu Emosi Gambar 2. Properti Drama

(6)

B. Pihak-Pihak dalam Sosiodrama

Tabel 2. Pihak-pihak dalam sosiodrama

NO PIHAK DESKRIPSI TUGAS

1 Peneliti Memahami sosiodrama dan empati • Mempersiapkan prosedur penelitian

• Mempersiapkan instrumen penelitian dan peralatan yang dibutuhkan selama berjalannya penelitian

• Memastikan proses sosiodrama berjalan dengan baik sesuai prosedur yang ditentukan

• Memastikan pihak-pihak dalam sosiodrama menjalankan tugas masing-masing

2 Eksperimenter Memahami sosiodrama, berpengalaman dalam bermain peran, mampu berinteraksi dengan anak-anak, ramah, tegas

• Memberikan materi “mengenal emosi”

• Memimpin jalannya tahap enactment (memulai, menghentikan dan mengakhiri penampilan kelompok)

• Memberikan tanggapan pada tahap sharing 3 Fasilitator Mampu berinteraksi dengan anak-anak,

ramah, tegas

• Menyebarkan dan mengumpulkan skala empati kepada partisipan

• Mendampingi partisipan dalam mengisi skala • Mendampingi partisipan dalam setiap

kelompok-kelompok kecil

• Memastikan situasi dalam kelompok kondusif (tidak melakukan aktivitas lain diluar tahap sosiodrama)

• Memberikan konsumsi pada partisipan dan pengamat

5 Partisipan Usia 9-11 tahun, satu kelas dengan siswa ABK

• Mengikuti rangkaian acara sesuai tahap-tahap pelaksanaan sosiodrama yang telah disiapkan.

(7)

C. Alur Pelaksanaan

Pelaksanaan sosiodrama dilakukan oleh eksperimenter. Pada awal kegiatan, partisipan memasuki ruangan, membentuk kelompok

dan diabsen oleh fasilitator. Setelah itu, eksperimenter akan membuka pelaksanaan sosiodrama dengan salam pembuka dilanjutkan dengan

pembacaan grand rules bersama-sama. Tahap warm-up yang dipandu oleh eksperimenter. Dalam tahap ini siswa akan diberi materi “mengenal

emosi” dan materi empati. Kedua, tahap enactment yang merupakan inti dari tahap sosiodrama. Tahap ini akan dipandu oleh eksperimenter dimana siswa akan mendapatkan naskah drama, membaca naskah cerita bersama-sama, memilih peran, berlatih sesuai naskah cerita dan

menampilkan sosiodrama dalam berkelompok secara bergiliran. Tahap terakhir yaitu sharing. Tahap ini akan dipandu oleh fasilitator tiap-tiap

kelompok dimana siswa akan membicarakan mengenai sosiodrama yang telah dimainkan. Selanjutnya, setelah selesai melakukan sosiodrama,

partisipan dituntun untuk mengisi skala empati sebagai posttest dan kegiatan akan ditutup oleh fasilitator dengan ucapan salam dan terima

(8)

Bagan 1. Alur pelaksanaan modul

Partisipan memasuki kelas

Pembagian kelompok

Absensi Pembukaan oleh

fasilitator

Penjelasan garis besar naskah drama

Pembagian dan membaca naskah

bersama

Materi Mengenal Emosi & Empati

Pembacaan grand rules

Pembagian peran Latihan naskah Penampilan drama Diskusi Naskah

Drama

Penutupan dan pembagian reward

Pengisian skala empati sebagai post-tes

(9)

BAGIAN A

PROSEDUR TAHAP DEMI TAHAP

Partisipan akan direkrut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini berdasarkan kerja sama antara pihak peneliti dan sekolah yang bersangkutan. Partisipan akan diberikan informasi mengenai penelitian ini yang berkaitan dengan bermain peran.

PEMBUKAAN

Tujuan : Membuka acara, membangun kenyamanan yang baik dengan partisipan dan mengendalikan jalannya eksperimen. Durasi kegiatan : 10 menit

Teknis pelaksanaan : Partisipan memasuki kelas, absensi, pembukaan oleh fasilitator, pengisian skala empati, pembuatan grand rules. Alat yang dibutuhkan : Buku absen, pulpen, papan tulis, spidol, meja, dan kursi.

Tabel 2. Tahap pembukaan

Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Materi yang disampaikan Peralatan yang dibutuhkan

Alokasi waktu

Pelaksana

Pembagian kelompok Partisipan akan dibagi dalam kelompok yang masing-masing kelompok memiliki kesempatan untuk dapat memainkan naskah drama bergiliran. Pembagian kelompok yaitu dengan cara anak mengambil salah satu potongan kertas, anak yang mendapat nomer 1 akan bergabung dengan

Ibu akan membagi anak-anak dalam beberapa kelompok. Cara

pembagiannya, kalian satu-persatu akan mengambil gulungan kertas dari gelas yang sudah disediakan. Kertas yang kalian pilih nantinya berisi kelompok kalian masing-masing. Misalnya, ibu kertas ibu isinya nomer 1. Maka, ibu adalah anggota

Gulungan kertas pembagian kelompok

(10)

anak yang mendapat nomer 1. Begitu pula untuk kelompok 2 dan seterusnya.

kelompok 1. Kelompok 1 akan berkumpul dengan kelompok 1, kelompok 2 berkumpul dengan kelompok 2, dan seterusnya. Sudah berada pada kelompoknya masing-masing?

Pembukaan Peneliti akan menyiapkan naskah dan properti untuk sosiodrama untuk diberikan kepada partisipan. Pada saat partisipan datang ke kelas, fasilitator akan

mempersiapkan partisipan untuk memasuki kelas dan duduk di tempat duduk masing-masing. Partisipan akan diabsen dengan dipanggil namanya satu-persatu berdasarkan absen.

Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak. Perkenalkan Ibu Bu Sarah, Bu Erina, Bu Ella dan Bu Mega.

Pada pagi ini kita akan melaksanakan beberapa kegiatan. Selama proses kegiatan ini, teman-teman diminta untuk dapat mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Sekarang kita absen dulu ya. Yang namanya dipanggil tolong angkat tangan ya Buku absen, pulpen 2 menit Fasilitator Pembuatan grand rules

Fasilitator menjelaskan tugas siswa dan pertisipan diminta untuk membacakan bersama-sama aturan dan sanksi yang telah disepakati. Tujuannya, agar anak dapat mengingat apa yang telah menjadi aturan bersama dan dapat menjalankan rangakaian kegiatan dengan baik dan tertib.

Agar kegiatan kita ini berjalan dengan baik dan seru. Disini ibu sudah

menyediakan kolom, aturan dan sanksi. Aturan adalah apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kegiatan berlangsung. Sanksi adalah akibat yang akan ditanggung apabila melanggar aturan.

Ayo silahkan disebutkan apa saja aturan dan sanksi dalam kegiatan kita ini!

Papan tulis dan spidol

(11)

WARM-UP

Tujuan : Anak dapat mengenal dan mengambil sudut pandang dari situasi orang lain Durasi kegiatan : 25 menit

Teknis pelaksanaan : Materi “mengenal emosi”

Alat yang dibutuhkan : Kartu tanda emosi, meja dan kursi

Tabel 3. Tahap Warm-up Dimensi

Empati

Indikator Deskripsi Kegiatan Materi yang disampaikan Peralatan yang dibutuhkan Alokasi waktu Pelaksana Understanding feeling Anak mengetahui jenis-jenis emosi

Materi yang diberikan adalah “mengenal emosi”. Materi akan disampaikan dengan menggunakan alat berupa tanda emosi.

Tanda emosi terdiri dari lima macam ekspresi emosi yaitu ekspresi emosi marah, takut, cemburu, senang dan sedih. Kelima emosi tersebut akan memperkenalkan satu-persatu pada partisipan berupa nama emosi tersebut dan bagaimana ciri-ciri jika seseorang mengalami emosi tersebut.

Kita akan belajar untuk mengenal emosi. Tapi pertama-tama, apa itu emosi? Ada yang bisa

menjelaskan?

Emosi adalah ekspresi perasaan yang kamu ungkapkan atas suatu kejadian.

Ada 5 jenis emosi yang sering muncul :

1) Marah

Apa penyebab marah?bisa karena memperebutkan mainan,

keinginannya tidak dituruti, atau diganggu oleh teman.

Apa yang ditunjukkan ketika sedang marah? bisa dengan

Kartu tanda emosi, meja dan kursi

15 menit Eksperimenter dan Pengamat

(12)

menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat atau memukul orang lain.

b. Takut

Apa penyebab takut? Bisa karena dimarahi, nonton film yang seram, atau setelah melakukan kesalahan. Apa yang ditunjukkan ketika

sedang takut? panik, menghindar, bersembunyi, menangis.

c. Cemburu

Apa penyebab cemburu? Biasanya karena menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Misalnya cemburu karena orang tua lebih perhatian pada adik, teman dekat bermain dengan teman yang lain. Apa yang ditunjukkan ketika

sedang cemburu? Biasanya dengan perilalku yang menarik perhatian seperti pura-pura sakit atau menjadi nakal.

d. Senang

Apa penyebab senang? biasanya karena mendapatkan nilai yang

(13)

bagus, hadiah atau pujian. Apa yang ditunjukkan ketika sedang senang? Bisa dengan tersenyum dan tertawa, melompat– lompat atau memeluk benda atau orang yang dapat membuatnya bahagia.

e. Sedih

Apa penyebab sedih?bisa karena kehilangan sesuatu penting,

dimarahi, atau mengalami kejadian yang buruk.

Apa yang ditunjukkan ketika sedang sedih?bisa dengan menangis, murung, tidak selera makan atau tidak berminat melakukan sesuatu. Sekarang kita akan akan

memperagakan satu-persatu emosi yang sudah kita pelajari tadi. Kalau emosi marah bagaimana? Emosi sedih bagaimana? Emosi takut bagaimana? Emosi cemburu bagaimana? Emosi senang

(14)

Anak mengetahui apa yang dimaksud dengan empati

Setelah mengetahui masing-masing emosi, anak akan diberikan pengetahuan mengenai empati

Tadi kita sudah mengenal emosi. Sekarang, kita kita akan mengenal empati. Ada yang tau apa itu empati? Empati adalah ketika kita mengetahui emosi orang lain dan memberikan tanggapan atas emosi itu. Contohnya ketika teman kita sedang senang, kita ikut merasa senang. Ketika teman kita sedang marah, kita menenangkannya Ada yang sudah melakukan empati belum? Ada yang bisa kasih contoh lainnya ke ibu?

Meja dan kursi 10 menit Eksperimenter dan pengamat

(15)

ENACTMENT

Tujuan : Anak dapat mengenal dan merasakan emosi yang dimiliki orang lain. Durasi kegiatan : 55 menit

Teknis pelaksanaan : Pembagian naskah, pembacaan naskah bersama-sama, penjelasan garis besar naskah, pembagian kelompok dan peran, latihan naskah, pengarahan tugas pengamat dan pertunjukan drama.

Alat yang dibutuhkan : gulungan kertas pembagian kelompok, gulungan kertas pembagian peran,lembar pengamat, properti drama (buku, 3 kotak bekal, 2 buah jajanan, tas dan tempat pensil)

Tabel 4. Tahap Enactment Dimensi

Empati

Indikator Deskripsi Kegiatan Materi yang disampaikan Peralatan yang dibutuhkan Alokasi waktu Pelaksana Feeling sadness dan Tearful reaction Anak mengenal emosi dan merasakan emosi berdasarkan peran-peran yang dimainkan

Fasilitator akan membagikan naskah drama (lihat bagian B). Setelah itu fasilitator memandu peserta untuk membaca naskah bersama-sama. Eksperimenter akan merangkum garis besar dari naskah yang akan dimainkan yaitu tokoh, karakter tokoh dan jalan cerita

Yuk sekarang kita bermain drama. Sekarang ibu akan membagikan naskah drama. Apakah semua sudah mendapat naskah? Dalam naskah ini ada jalan cerita, keadaan, peran dan karakter peran, dan

permasalahan dalam cerita. Anak-anak semua dapat bermain seperti naskah yang sudah ada, kalian bebas berakting sesuka hati asal sesuai dengan jalan cerita dalam naskah.

Dalam naskah ini ada 4 tokoh yaitu Didi, Nana, Yoyo, Ai dan Aul. Didi sifatnya iri hati, selalu membawa

Naskah drama, meja dan kursi

5 menit Fasilitator, eksperimenter dan pengamat

(16)

uang jajan, suka mengganggu orang lain ; Nana adalah Tunarungu/bisu, memiliki kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, mau berbagi dengan orang lain; Yoyo sifatnya Bijaksana, mau berbagi, perhatian pada orang lain; Ai sifatnya Pendiam, selalu membawa bekal, mau berbagi dengan orang lain; dan Aul sifatnya Suka memanas-manasi, tidak mau berbagi, selalu jajan di kantin.

ceritanya terbagi dalam tiga adegan. Adegan 1 : Saat suasana kelas sedang ramai karena Pak Guru meninggalkan kelas, Didi dan Nana mengalami pertengkaran karena memperebutkan sebuah buku. Yoyo datang untuk melerai dan mendamaikan keduanya. Adegan 2 : Pada saat jam istirahat, Ai murung karena tidak membawa bekal seperti biasa, Yoyo pun mau berbagi bekal yang dia punya kepada Ai

Adegan 3 : Keesokan harinya, Didi bingung karena uang jajannya hilang. Didi lapar dan tidak

(17)

membawa makanan dari rumah. Aul tidak mau membagi jajanannya pada Didi tetapi Yoyo, Nana dan Ai mau berbagi bekal mereka pada Didi.

Sudah mengerti kan bagaimana naskahnya? Kembali ibu ingatkan, kalian bebas untuk memainkan naskah ini, asalkan sesuai dengan jalan cerita dalam tiap adegannya. Anak-anak juga diperbolehkan mengganti nama peran dalam naskah menjadi nama masing-masing

Partisipan akan mengambil kertas yang berisi peran apa yang akan ia mainkan. Selanjutnya partisipan

dipersilahkan untuk membaca naskah kembali dan latihan.

Gulungan kertas kali ini isinya adalah peran apa yang kalian mainkan pada drama nanti.

Sudah mendapat peran semua kan? Sebelum menampilkan pertunjukan drama, anak-anak silahkan latihan terlebih dulu, waktu untuk latihan 20 menit. Jadi anak-anak silahkan berlatih dengan baik ya. Kalau bersemangat dan sungguh-sungguh, nanti akan ada hadiah dari ibu. Silahkan latihan dengan ibu yang ada di kelompok masing-masing ya

Naskah drama, gulungan kertas pembagian peran

25 menit Eksperimenter dan fasilitator

(18)

peralatan drama berupa perlengkapan sesuai peran yang akan dimainkan masing-masing partisipan. Eksperimenter bertugas untuk menjelaskan instruksi pada tahap penampilan drama yaitu memulai drama, perpindahan adegan dan menghentikan adegan.

melakukan pertunjukan drama. Silahkan tunjukkan penampilan terbaik anak-anak. Disini tidak akan dilihat akting yang paling bagus, tetapi yang bersungguh-sungguh memerankan perannya. Siapa yang memerankan perannya dengan sungguh-sungguh nanti dapat hadiah dari ibu. Jika sudah siap, silahkan dimulai. *) apabila partisipan pasif dan drama tidak berjalan dengan lancar,

eksperimenter berhak memberikan stimulus berupa :

“sekarang ceritanya tentang apa? Peran kamu apa dan apa yang seharusnya kamu katakan? Silahkan buka atau lihat naskah kembali” (toleransi dari waktu yang diberikan 5 menit)

(buku, 3 kotak bekal, 2 buah jajanan, tas dan tempat pensil)

eksperimenter dan pengamat

(19)

SHARING

Tujuan : Anak memahami dan menerapkan sikap empati di kehidupan sehari-hari Durasi kegiatan : 20 menit

Teknis pelaksanaan : Bedah karakter tokoh, pemaparan oleh pengamat dan diskusi Alat yang dibutuhkan : Lembar diskusi, lembar pengamat dan alat tulis

Tabel 5. Tahap Sharing Dimensi

Empati

Indikator Deskripsi Kegiatan Materi yang disampaikan Peralatan yang dibutuhkan Alokasi waktu Pelaksana Understanding feeling , Feeling sadness, dan Tearful reaction Anak mengetahui sikap berempati dan tidak berempati Eksperimenter mengawali sharing, eksperimenter hanya sebagai eksperimenter bukan pengambil keputusan. Eksperimenter tidak

diperkenankan untuk leading dengan menunjuk salah satu ataupun satu persatu anggota sehingga partisipan memiliki kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya.

Partisipan akan diberikan lembar diskusi (lihat bagian B) yang akan diisi oleh partisipan. Eksperimenter akan memimpin jalannya

siapa saja tokoh dalam drama yang telah dimainkan tadi? Manakah tokoh yang menunjukkan sikap empati? Manakah tokoh yang tidak menunjukkan sikap empati? Jika kamu menjadi (tokoh yang berempati) apakah kamu akan melakukan hal yang sama? Jika kamu menjadi (tokoh yang tidak berempati) apa yang akan kamu lakukan?

Lembar diskusi dan alat tulis

10 menit Eksperimenter dan pengamat

(20)

bedah naskah, yaitu Membahas karakter mana yang menunjukkan sikap empati, karakter mana yang menunjukkan tidak empati dan bagaimana tanggapan partisipan jika menjadi tokoh yang berempati dan tokoh yang tidak berempati Anak

mampu berempati

Anak akan menyimpulkan apa yang dimaksud dengan empati dan bagaimana menerapkan empati dalam kehidupan sehari-hari

Diskusi akan diakhiri apabila semua pertanyaan telah dijawab oleh partisipan.

Apakah yang dimaksud dengan empati? Berikan contoh empati dalam kehidupan sehari-hari!

Lembar

pengamat, lembar diskusi dan alat tulis

10 menit Eksperimenter dan pengamat

(21)

PENUTUPAN

Tujuan : Menutup kegiatan Durasi kegiatan : 10 menit

Teknis pelaksanaan : Pengisian skala empati, salam penutup dan pemberian hadiah Alat yang dibutuhkan : Skala empati, alat tulis, papan tulis, spidol dan hadiah biscuit

Tabel 6. Tahap Penutupan

Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Materi yang disampaikan Peralatan yang dibutuhkan

Alokasi waktu

Pelaksana

Penutupan Fasilitator memberikan skala empati yang sama dengan skala yang diberikan di awal sebagai pos-tes.

Setelah pengisian skala, fasilitator mengumpulkan skala yang telah diisi oleh partisipan.

Ibu akan membagikan beberapa lembar yang harus kalian isi. Apakah sudah dapar semua? Pertama,

silahkan diisi terlebih dahulu nama, jenis kelamin, usia, kelas. Jika sudah, silahkan buka halaman selanjutnya. Anak-anak semua akan diberikan beberapa pernyataan. Anak-anak harus memilih diantara tiga pilihan jawaban dengan memberikan tanda silang (X). Pada pengisian lembar ini tidak ada jawaban benar dan salah, jawaban anak-anak juga tidak akan dinilai. Jadi silahkan menjawab sesuai dengan diri anak-anak. Jawaban anak-anak akan dirahasiakan. Apakah ada yang mau bertanya? Sudah

Skala empati, alat tulis, papan tulis dan spidol

(22)

paham semua? Apabila sudah paham, silahkan mengisi lembar tersebut. Fasilitator menutup kegiatan

dengan mengucapkan terima kasih kepada partisipan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dilanjutkan dengan pemberian hadiah berupa biscuit dan

mempersilahkan partisipan untuk meninggalkan ruangan kelas.

Anak-anak sekian rangkaian kegiatan hari ini, terimakasih atas partisipasi teman-teman. Teman teman

dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan

(23)

BAGIAN B

Judul naskah Sahabat

Latar cerita Kelas

Peralatan drama Buku cerita, 3 kotak bekal, 2 buah jajanan, tas dan tempat pensil

Tokoh dan sifat tokoh Tokoh Sifat Tokoh

Didi Iri hati, selalu membawa uang jajan, suka mengganggu orang lain

Nana Tunarungu/bisu, kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, mau berbagi dengan orang lain

Yoyo Bijaksana, mau berbagi, perhatian pada orang lain

Ai Pendiam, selalu membawa bekal, mau berbagi dengan orang lain Aul Suka memanas-manasi, tidak mau berbagi, selalu jajan di kantin

Sinopsis cerita Adegan 1 : Saat suasana kelas sedang ramai karena Pak Guru meninggalkan kelas, Didi dan Nana mengalami pertengkaran karena memperebutkan sebuah buku. Yoyo datang untuk melerai dan mendamaikan keduanya.

Adegan 2 : Pada saat jam istirahat, Ai murung karena tidak membawa bekal seperti biasa, Yoyo pun mau berbagi bekal yang dia punya kepada Ai

Adegan 3 : Keesokan harinya, Didi bingung karena uang jajannya hilang. Didi lapar dan tidak membawa makanan dari rumah. Aul tidak mau membagi jajanannya pada Didi tetapi Yoyo, Nana dan Ai mau berbagi bekal mereka pada Didi

(24)

Naskah Cerita “Sahabat”

Kelas saat itu sedang ramai karena guru yang mengajar pergi meninggalkan kelas. Sebelum pergi Pak Guru berpesan agar anak-anak tidak keluar dari kelas. Sehingga, anak-anak-anak-anak dalam kelas memiliki kegiatannya masing-masing.

Di belakang terlihat Nana sedang membaca buku sambil sesekali tertawa. Dari kejauhan Didi memperhatikan Nana tertawa dan terus penasaran dengan buku yang sedang dibaca oleh Nana, Didi pun datang menghampiri Nana.

Didi : Ini buku apa sih, Na? kok kamu ketawa terus?

Nana tidak menjawab pertanyaan Didi karena tidak dapat mendengar apa yang Didi tanyakan. Didi : Aku lihat dong (sambil mengambil buku dengan paksa)

Nana : (melihat ke arah Didi dan heran mengapa Didi mengambil bukunya. Nana meminta Didi untuk mengembalikan bukunya) Didi : Buku ini bagus. Aku juga mau punya. Sekarang buku ini punyaku. Mau aku bawa pulang ke rumah

Nana mengambil bukunya. Sekarang tangan Didi berada di sisi atas buku dan tangan Nana di sisi lainnya. Didi dan Nana tarik menarik buku cerita tersebut. Melihat tarik-menarik itu, Aul mendatangi mereka dan bersorak.

Aul : Bertengkar, bertengkar, bertengkar! (sambil bertepuk tangan) Nana : aaaa… (berteriak dan memukul Didi)

Didi : kok kamu mukul aku? (memukul Nana) Aul : Ayo pukul! Pukul!

Yoyo : Sudah sudah jangan bertengkar (melerai Didi dan Nana) Di, kamu tidak boleh begitu, itu kan bukunya Nana. Kamu tidak boleh mengambilnya begitu saja (memberikan buku kepada Nana)

Didi : Aku kan juga pengen punya buku yang seperti itu.

Yoyo : Kamu tidak boleh cemburu begitu. Itu kan bukunya Nana. Kamu tidak boleh mengambilnya begitu saja. Ini lagi Aul, kalau teman sedang marah dan bertengkar begitu, kita tidak boleh menyoraki begitu. Kita harus mendamaikannya.

(bel istirahat berbunyi) Didi dan Aul keluar menuju kantin. Sedangkan Nana dan Yoyo kembali ke tempat duduknya

(25)

Yoyo mengambil bekalnya dan memakannya perlahan. Di tempat duduk lain Ai terlihat sedang berdiam diri dan murung. Yoyo melihat dan memperhatikan Ai yang sedari tadi diam dan menundukkan kepala. Akhirnya Yoyo mendatangi Ai.

Yoyo : Ai, kamu kenapa? Kamu daritadi diam dan murung. kamu sedih ya? Ai : tidak apa-apa (menundukkan kepala)

Yoyo : cerita dong sama aku. Siapa tau aku bisa membantu

Ai : (melihat ke arah Yana) Biasanya mamaku taruh bekalku di dalam tas. Tapi sepertinya mamaku lupa membawakan bekalku. Aku lapar Yo. Aku juga tidak bawa uang jajan untuk beli makanan di kantin.

Yoyo : oh begitu toh. Sudah jangan sedih ya Ai. (Yoyo mengambil bekal yang dia bawa) Ini bekalku, kita bagi dua ya makannya (tersenyum)

Ai : tidak usah, aku tidak apa-apa kok Yo. Aku nunggu pulang sekolah aja makannya Yoyo : tidak apa-apa Ai. Aku mau berbagi bekalku sama kamu. Ayo kita makan.

Ai : terima kasih ya Yoyo (tersenyum) Tiba-tiba Didi datang menghampiri Yoyo dan Ai

Didi : yah, makan bekal, bagi-bagi lagi. (sambil mengangkat kotak bekal Yoyo dan menaruhnya kembali ke meja) Cupu ah kalian berdua. Aku dong, jajan di kantin (sambil menunjukkan jajanan yang dibelinya)

(Ai menundukkan kepala dan kembali sedih)

Yoyo : ah kamu bisanya cuma mengejek aja. Kata mamaku, jajan setiap hari itu gak sehat tau Didi : huuuu… cupu… (sambil pergi meninggalkan Yoyo dan Ai)

Yoyo : sudah Ai. Jangan di dengerin apa kata Didi. Ayo kita makan lagi. Senyum dong Ai. (Ai tersenyum dan mereka berdua pun melanjutkan makan bekal)

(26)

Kesokan harinya. Pelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan. Sebentar lagi jam istirahat yang ditunggu-tunggu akan tiba. Bel istirahat berdering

Terlihat Yoyo dan Ai duduk bersebelahan dengan membawa bekal masing-masing. Di tempat duduk lain terlihat Didi yang bolak-balik memeriksa saku, tas, dan tempat pensilnya. Lalu, Aul yang baru datang dari kantin duduk di sebelah Didi

Aul : kenapa Di?

Didi : Aku lagi mencari sesuatu nih. (melihat jajanan yang dibawa Aul). Aul, aku boleh gak minta jajan kamu sedikit? Aku lapar Aul : Enak aja, gak boleh (pergi meninggalkan Didi)

Yoyo dan Ai melihat Didi terus menerus mencari sesuatu. Akhirnya Yoyo dan Ai pun menghampiri Didi dan bertanya. Yoyo : Di, ada apa? Mengapa kamu daritadi memeriksa saku, tas, dan tempat pensil? Kamu terlihat takut. Ada apa?

Didi : emm… ini… biasanya mamaku bawain aku uang jajan. Biasanya ditaruh di saku. Tapi sudah aku cari- cari daritadi gak ketemu. Padahal aku lapar, belum sarapan. Sepertinya uangku jatuh di jalan. Aduh, bagaimana ini? (sambil menutup wajah dan menundukkan kepala)

Ai : oh begitu (Ai pun mengambil bekalnya dan kembali ke tempat duduk Didi) ini, aku ada bekal lumayan banyak. Ayo kita makan bersama.

Yoyo : iya, ini aku juga bawa bekal

Nana juga datang untuk berbagi bekalnya dengan Didi.

Didi : terima kasih ya. Kalian memang teman-teman yang baik dan empati pada orang lain (sambil melihat Yoyo, Ai dan Nana). Aku minta maaf ya Na, kemarin sudah mengambil buku kamu.

Nana : (menepuk-nepuk pundak Didi dan tersenyum)

Ai : sebagai manusia kita memang harus saling membantu. ayo kita makan bekalnya. Mereka pun makan bekal bersama-sama dan menjadi sahabat akrab

Gambar

Tabel 1. Blueprint modul sosiodrama  NAMA  SESI  FAKTOR EMPATI  DIMENSI EMPATI  DEFINISI
Gambar 3. Gulungan Kertas Pembagian Kelompok dan Peran
Tabel 2. Pihak-pihak dalam sosiodrama
Tabel 2. Tahap pembukaan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kamus sibi melalui aplikasi komputer bagi siswa tunarungu kelas 2 di SLB X Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kegiatan pembelajaran lebih diartikan sebagai upaya aktif guru untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuannya dengan menggunakan pengalaman-pengalaman

Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar operasi hitung perkalian dengan metode Tangan Pintar di kelas III SD N Demakijo 1.Instrumen yang digunakan untuk

b) bahwa dosis kombinasi ekstrak daun pugun tanoh dengan albendazol. memiliki pengaruh terhadap

Tetapi kegiatan political marketing dapat mengubah prilaku pemilih yang apatis menjadi peduli, yang tidak tau menjadi tau, dan bagi calon kepala daerah sendiri kegiatan

Merupakan hasil pengembangan dari Anggaran Biaya Rekap, dengan menambahkan informasi tentang dimensi waktu pengeluaran dana, sesuai dengan jadwal-jadwal kegiatan pada

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis di atas peneliti dapat menyimpulkan penerapan model konseling islami efektif untuk mengatasi masalah kematangan emosi yang

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang bentuk komunikasi siswa dengan gurun dan teman sebayanya, kondisi fisik sekolah, program-program