1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jutaanorang menggunakanobatherbal secara
bersamaandenganobatsintetiktanparekomendasidokter (Gohil dan Patel,
2007).Masyarakatumumberanggapan bahwa obat
herbaldapatmengurangiefeksampingdanmeningkatkanefektifitas obat sintetik
(Inamdar,dkk., 2008). Menurut penelitian lain sebaliknya menyatakan bahwaobat
herbaldapatberinteraksidenganobat sintetik sehingga menimbulkan efek
yangberbahayaataumengurangi efikasi obat (Gohil dan Patel, 2007).
Banyaknyasenyawaaktiffarmakologidalamobatherbal,berkemungkinanmen
ingkatkaninteraksiyang terjadi.Secarateoritisinteraksiobat
herbaldenganobatsintetiklebihtinggidaripadainteraksiduaobatsintetikkarenaobatsin
tetikbiasanyahanyaberisikandungankimiatunggal(Izzo, 2004).Penggunaanobat
herbalbersamaandenganobatsintetikumumnyatidakterawasiolehdokterataupraktisi
pengobatan herbal,haltersebutdapatmengakibatkankerugianbagipasien, jikaobat
herbal
yangmerekagunakandanobatsintetiknyamemilikiinteraksipotensial.Interaksiinium
umnyatidakdiketahuisampaipasientersebutmengalamisakitataukejadianserius yang
mengancamhiduppasienterjadi (Gohil dan Patel, 2007).
Obat
herbaldapatberinteraksidenganobatsintetikmelaluiinteraksifarmakokinetik
danataufarmakodinamik (Rodda, dkk.,
2
2010).Interaksifarmakokinetikmengakibatkanperubahanabsorpsi,
distribusi,metabolismeatauekskresidariobatsintetikatauobat
herbalsehinggadapatmempengaruhikerjaobatsecarakuantitatif.Interaksifarmakodin
amikmempengaruhiaksiobatsecarakualitatif, baikmelaluiefekmeningkatkan
(aksisinergisatauaditif)atauefekantagonis (Gohil dan Patel,2007).
Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit umum di dunia, tidak
terbatas di negara tropis dan subtropis tetapi juga terdapat di berbagai daerah
yang tingkat kebersihan lingkungannya rendah (Pagariya, dkk., 2013).Badan
kesehatan dunia memperkirakan lebih dari 1,5 miliar (24%) dari penduduk dunia
terinfeksi cacing parasit dengan jumlah terbesar di wilayah Afrika, Amerika,
Cina, dan Asia Tenggara (WHO., 2015). Di Indonesia, angka kecacingan sebesar
28% (Kemenkes., 2015) dan diperkirakan lebih dari 60% anak-anak menderita
infeksi cacing (Tjay dan Rahardja, 2002).
Masyarakattelahmenggunakantumbuh-tumbuhanuntukmengobatiinfeksi
cacing, salahsatunyaadalahpuguntanoh [Curangafel-terrae (Lour.)Merr.] yang
sudah lama digunakan sebagai obat tradisional.Masyarakat Maluku dan Filipina
menggunakan
cairandekoksidaritanamaninisebagaiobatcacinguntukanak-anak(Prohati, 2015).Ekstrak etanol daun pugun tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.)
Merr.] yang diperoleh dengan metode sokletasi memiliki aktivitas antelmintik
terhadap cacing Pheretima posthuma (Ginting, 2015).
Penggunaan albendazol dosis tunggal selama ini mampu memberikan efek
yang optimal sebagai antelmintik. Pemakaian albendazol dosis tunggal memiliki
efek samping ringan yang masih dapat ditanggulangi seperti batuk, sakit perut dan
3
sakit kepala (Njomo,2010). Pemakaian dosis tunggal pemberian
albendazolmemiliki kecenderungan resisten walaupun dalam ambang batas yang
ringan (Vercruysse, 2011). Pengembangan penelitian mengenai albendazol
menyatakan bahwa, kombinasi albendazol dengan herbal ekstrak Yin-Chen
memiliki pengurangan cacing yang signifikan pada level tertinggi dibandingkan
dengan penggunaan albendazol sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi
albendazol dengan ekstrak Yin-Chen memiliki efek kualitatif sinergis (Chan Lai,
2006).
Berdasarkanuraian di atas,makaaktivitasantelmintik kombinasi
ekstrakdaunpuguntanoh denganalbendazol perlu diteliti.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan penelitian ini adalah :
a) apakahkombinasiekstrakdaunpuguntanoh
denganalbendazolmemilikiefeksinergis?
b) apakah dosis kombinasi ekstrak daun pugun tanoh dengan albendazol
memiliki pengaruh terhadap efek sinergis?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian
iniadalah :
a) bahwa kombinasi ekstrak daun puguntanoh dengan albendazol memiliki
efek sinergis.
4
b) bahwa dosis kombinasi ekstrak daun pugun tanoh dengan albendazol
memiliki pengaruh terhadap efek sinergis.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik
kombinasiekstrakdaunpuguntanoh denganalbendazol terhadap Pheretima
posthuma.
1.5 Manfaatpenelitian
Penelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasitentangaktivitasantelmi
ntikkombinasiekstraketanol
daunpuguntanohdenganalbendazolterhadapPheretimaposthumasecarainvitro.