• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAJ Journal of digital communication science

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAJ Journal of digital communication science"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of digital communication science

Penggunaan Teknologi Digital Sebagai Sarana Pemasaran UMKM Di Masa Pandemi Covid-19 (Alifia Putri Kurnia Wisnuwardhani, Amartya Kusuma Maharani, Aprian Dwi Julianto, Farrel Ersham, Hanna Agatha, Riduan Maliek Kaban, Dasrun Hidayat)

47

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI

SARANA PEMASARAN UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19

Alifia Putri Kurnia Wisnuwardhani1, Amartya Kusuma Maharani2, Aprian Dwi Julianto3, Farrel

Ersham4, Hanna Agatha5, Riduan Maliek Kaban6, Dasrun Hidayat7

1,2,3,4,5,6,Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom 7Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Desain, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Article Info ABSTRACT

Article history: Received June 27, 201 Revised July 27, 2021 Accepted July 29, 2021

The Covid-19 pandemic has had enough of an impact, even to the detriment of many parties, from the tourism sector, trade sector, industrial sector, to the economic sector. In the economic sector itself, the ones that get the most impact are Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). Many MSME actors themselves cannot continue their business so that they end up in bankruptcy caused by the Covid-19 pandemic and also for various internal reasons. MSME actors who find it difficult to find a bright spot to fight again have finally found the light again with digital technology. The existence of this digital technology allows MSME actors to sell and market their products digitally. The purpose of this study is to provide information on how to use digital technology as a means of marketing MSMEs during the Covid-19 pandemic and to find out consumer responses related to the use of digital technology. The research method used is a literature review by collecting references through related journals and articles, as well as conducting surveys by interviewing one of the MSME actors in the convection sector and consumers of MSME products. Based on the results of the discussion, it was found that technology has a great influence on MSME actors. Digital technology also provides benefits for MSME actors because since using digital technology their sales turnover has increased significantly. The future hope for MSME actors is that they can develop their business by utilizing digital technology and keeping up with the times.

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 cukup berdampak, bahkan merugikan banyak pihak, mulai dari sektor pariwisata, sektor perdagangan, sektor industri, hingga sektor ekonomi. Di sektor ekonomi sendiri yang paling merasakan dampaknya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Banyak pelaku UMKM sendiri yang tidak bisa melanjutkan usahanya sehingga berakhir bangkrut akibat pandemi Covid-19 dan juga karena berbagai alasan internal. Pelaku UMKM yang sulit menemukan titik terang untuk berjuang kembali akhirnya menemukan titik terang kembali dengan teknologi digital. Adanya teknologi digital ini memungkinkan para pelaku UMKM untuk menjual dan memasarkan produknya secara digital. Keywords: Covid-19 pandemic Digital technology E-commerce MSME Social media

(2)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bagaimana pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana pemasaran UMKM selama masa pandemi Covid-19 dan untuk mengetahui tanggapan konsumen terkait pemanfaatan teknologi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mengumpulkan referensi melalui jurnal dan artikel terkait, serta melakukan survei dengan mewawancarai salah satu pelaku UMKM di sektor konveksi dan konsumen produk UMKM. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan bahwa teknologi memiliki pengaruh yang besar terhadap pelaku UMKM. Teknologi digital juga memberikan keuntungan bagi para pelaku UMKM karena sejak menggunakan teknologi digital omzet penjualan mereka meningkat secara signifikan. Harapan ke depan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi digital dan mengikuti perkembangan zaman.

Corresponding Author:

Dasrun Hidayat,

Department of communication,

Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya,

Jalan Sekolah Internasional 1-6, Kota Bandung, Indonesia Email: [email protected]

1. PENDAHULUAN

Pada saat ini hampir semua negara mengalami pandemi virus Covid-19, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terdampak virus Covid-19 ini. Virus Covid-19 mulai masuk ke Indonesia sejak bulan Maret 2020, dan pandemi ini telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun hingga saat ini. Tentunya dengan adanya pandemi ini membuat pengaruh yang cukup besar di kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini berpengaruh terhadap segala aspek dan sektor, terutama pada aspek ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terdapat tiga pengaruh besar terhadap sektor perekonomian di masa pandemi ini. Dampak pertama yang dirasakan adalah menurunnya daya beli masyarakat dan juga konsumsi rumah tangga. Dampak selanjutnya, pandemi Covid-19 ini menyebabkan investasi ikut melemah pula. Lalu, dampak terakhir adalah ekonomi dunia melemah, sehingga menyebabkan kegiatan ekspor negara Indonesia harus terhenti. Diberlakukannya pembatasan di berbagai wilayah menyebabkan penurunan minat pembeli terhadap suatu usaha dan hal ini menyebabkan berkurangnya pendapatan para pelaku usaha. Para pelaku yang merasakan dampak ini tidak hanya oleh industry besar, tetapi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia juga merasakan dampak yang besar (Abidin Achmad et al., 2020).

Sekarang ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah menjadi bagian penting dalam sistem perekonominan nasional maupun sistem perekonomian daerah. UMKM juga mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dan lapangan usaha,

(3)

Penggunaan Teknologi Digital Sebagai Sarana Pemasaran UMKM Di Masa Pandemi Covid-19 (Alifia Putri Kurnia Wisnuwardhani, Amartya Kusuma Maharani, Aprian Dwi Julianto, Farrel Ersham, Hanna Agatha, Riduan Maliek Kaban, Dasrun Hidayat)

49 meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan perolehan devisa, dan memperkokoh struktur ekonomi nasional (Hafni & Rozali, 2017). Jumlah UMKM di Indonesia, meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2018 total UMKM di Indonesia mencapai 62,9 juta dan pada tahun 2021 total UMKM meningkat menjadi 65 juta yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia. Kementrian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa, target pemerintah dalam penggunaan teknologi digital bagi para pelaku UMKM pada akhir tahun 2020 adalah 10 juta. Namun, pada bulan Februari 2021 penggunaan teknologi digital oleh pelaku UMKM telah mencapai angka 12 juta.

Kita mengetahui bahwa pada saat ini penggunaan teknologi digital sudah disertakan dalam segala aspek. Dengan penggunaan teknologi digital, contohnya adalah media sosial dan

e-commerce tentunya memiliki manfaat yang beragam. Dengan penyertaan teknologi digital untuk

mengembangkan UMKM, dianggap dapat meningkatkan pelayanan dan penjualan, selain itu lebih mempermudah pelaku usaha untuk memasarkan produk. Teknologi digital yang berbasin online, tentunya akan menjadi sasaran para pelaku usaha UMKM. Hal ini dikarenakan teknologi digital dapat menjangkau sasaran secara personal ataupun luas. Selain itu, terdapat beberapa platform media sosial yang menjadi media unggulan bagi pelaku UMKM karena biaya yang murah dan mengaplikasikannya juga mudah. (Pasaribu, 2020).

Pemilihan penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran banyak digunakan oleh pelaku UMKM dimasa pandemi Covid-19 ini karena media sosial sudah menjadi pilar utama dalam melakukan pemasaran digital. Media sosial seperti, Instagram, Facebook, Twitter, dan Tiktok merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Para pelaku UMKM memilih untuk memasarkan dan mempromosikan produknya melalui media sosial dikarenakan kebanyakan masyarakat saat ini menggunakan sosial media. Media sosial juga mempunyai tampilan yang mudah dimengerti oleh penggunanya dengan fitur yang beragam. Contohnya seperti Facebook dan Instagram yang mempunya fitur adsense pada aplikasi mereka, yang tentunya semakin mempermudah para pelaku usaha untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.

Selain media sosial, para pelaku usaha juga menggunakan e-commerce sebagai media perantara jual beli yang mempertemukan para pembeli dengan para pelaku UMKM itu sendiri. Penggunaan e-commerce sebagai sarana membeli sesuatu yang lebih terjamin keamanannya, dan membuat konsumen dapat lebih percaya terhadap penjual. Dari sisi pelaku usaha juga lebih mudah untuk memantau penjualan dan grafik penjualan. e-commerce yang saat ini banyak digunakan contohnya adalah Tokopedia dan Shopee, tetapi ada e-commerce lain seperti Lazada, Bukalapak, Zalora.

UMKM merupakan salah satu penunjang perekonomian Indonesia dan pada saat ini sudah kita ketahui bahwa para pelaku UMKM mulai merambah ke ranah digital untuk menjual produk UMKM mereka. Hal ini dikarenakan, hampir semua orang sudah mengetahui tentang teknologi digital. Oleh karena itu, kita ingin mengetahui bagaimana pengetahuan pelaku UMKM tentang teknologi digital dan bagaimana mereka memaksimalkan teknologi digital tersebut untuk

(4)

memasarkan produk mereka. Selain itu, kita juga ingin mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap perkembangan UMKM yang telah merambah ke teknologi digital.

2. METODE PENELITIAN

Dalam Menyusun artikel ini, penulis menggunakan metode kajian literatur serta survey. Dalam menggunakan metode kajian literatur penulis menggunakan beberapa jurnal utama sebagai landasan pembahasan dan untuk mendukung argumen hasil analisis serta memberikan informasi yang relevan. Sedangkan untuk survey, penulis melakukan wawancara kepada salah satu pelaku UMKM dalam bidang konveksi. Selain itu, penulis juga menyebarkan kuesioner ke beberapa konsumen yang sebagian besar mahasiswa dengan rentang usia sekitar 18 tahun – 22 tahun. Hal ini dilakukan untuk mendukung dan mengetahui analisis mengenai perilaku komunikasi konsumen ketika berbelanja produk UMKM melalui teknologi digital serta tanggapan mengenai marketing atau pemasaran dimasa pandemi.

3. HASIL PEMBAHASAN

Istilah digital marketing atau pemasaran secara digital saat ini telah menjadi istilah yang dapat membuat sebuah bisnis terdengar lebih canggih. Istilah ini mulai populer digunakan pada awal tahun 2000-an. Pemasaran digital adalah operasi pemasaran atau periklanan dari suatu merek atau suatu produk yang menggunakan media digital atau internet dengan maksud untuk menjangkau pelanggan dengan cepat (Trulline, 2021).

Pada saat ini, virus Covid-19 telah melanda ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk negara Indonesia. Akibat dari virus Covid-19 ini menyebabkan banyak aktivitas yang harus dibatasi dan memungkinkan untuk terhenti. Virus Covid-19 ini menyebabkan sektor pendidikan dan perkantoran tidak dapat berjalan seperti biasanya. Pada sektor pendidikan, pemerintah membatasi kegiatan belajar mengajar di sekolah yang mengharuskan para siswa belajar dari rumah. Sedangkan pada sektor perkantoran, pemerintah juga menetapkan Work From Home (WFH). Hal ini tentunya, berdampak besar pada kegiatan perekonomian, dimana tidak hanya sektor makro yang terkena dampak dari pandemi 19 ini. Namun, sektor mikro juga terkena dampak dari pandemi Covid-19. Padahal sektor mikro atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan penunjang perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan bahwa 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku UMKM terkena dampak pandemi virus Covid-19 (Antara, Mei 2020 (dalam Tumanggor et al., 2021)). Sektor UMKM yang paling merasakan dampak dari pandemi ini yaitu sector makanan dan minuman. Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa koperasi yang bergerak pada bidang jasa dan produksi juga paling terdampak pada pandemi COVID-19 (Tumanggor et al., 2021).

(5)

Penggunaan Teknologi Digital Sebagai Sarana Pemasaran UMKM Di Masa Pandemi Covid-19 (Alifia Putri Kurnia Wisnuwardhani, Amartya Kusuma Maharani, Aprian Dwi Julianto, Farrel Ersham, Hanna Agatha, Riduan Maliek Kaban, Dasrun Hidayat)

51 Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap pelaku UMKM, pelaku UMKM tersebut menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produknya dari tahun 2013 melalui media sosial pribadinya, seperti Twitter, Facebook, WhatsApp dan Instagram. Pada tahun 2016, pelaku UMKM tersebut mulai memperluas media yang digunakan dengan menyertakan e-commerce sebagai salah satu sarana pemasaran. e-commerce yang digunakan oleh pelaku UMKM adalah Shopee dan Tokopedia. Temuan di lapangan selaras dengan teori tentang pemasaran digital yang merupakan suatu kegiatan pemasaran yang menggunakan instrument berbasis teknologi (Wardhana, 2015)). Digital marketing atau pemasaran digital juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran yang menggunakan teknologi digital dengan harapan dapat melakukan komunikasi yang mencakup wilayah secara luas dengan mengembangkan konsep pemasaran tersebut agar mencapai tujuan pemasaran (Suherman, 2016).

Menurut pelaku UMKM, dengan adanya e-commerce lebih menguntungkan karena di dalam sebuah marketplace biasanya terdapat promo, seperti promo gratis ongkos kirim dan cashback. Di masa pandemi Covid-19 ini, Ia mengungkapkan bahwa pembelian secara online pada awal pandemi ini sempat menurun. Namun, dengan berjalannya waktu semua kembali normal dan pembelian melalui online lebih ramai dan menguntungkan daripada pembelian secara offline. Hal ini dikarenakan, masyarakat yang takut untuk keluar rumah dan berbelanja secara langsung. Ia pun mengungkapkan bahwa, konsumen yang membeli secara online terkesan lebih praktis daripada pembelian offline karena biasanya jika konsumen membeli secara online, maka konsumen tersebut akan melakukan penawaran. Omset penjualan secara offline dan online pun berbeda, lebih banyak penjualan secara online.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai saluran komunikasi massa dan iklan produk UMKM. Sekarang ini, semua orang dapat mempromosikan sesuatu melalui media sosial dan semua orang juga dapat menjadi komunikator dalam komunikasi massa. Hal tersebut tidak membutuhkan biaya yang besar dan semakin banyak relasi yang dimiliki dapat memberikan potensi besar yang membuat postingan tersebut dapat disisipkan “iklan” (Munawar et al., 2016). Apa yang telah dilakukan oleh pelaku UMKM tersebut juga termasuk ke dalam komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai sebuah proses mengkoordinasikan elemen promosi dengan kegiatan pemasaran yang lain agar terjalin komunikasi yang baik dengan para konsumen (Belch, G.E. and Belch, 2004). Dalam komunikasi pemasaran terdapat beberapa tools yang digunakan, diantaranya advertising, sales promotion, public relations, personal selling, online marketing.

Dalam perkembangan teknologi digital saat ini, online marketing adalah salah satu instrument yang paling sering digunakan oleh pelaku UMKM pada saat ini. Apalagi di era pandemi Covid-19, kebanyakan orang lebih senang melihat barang atau membeli barang melalui teknologi digital, seperti media sosial dan e-commerce. Hal ini dianggap lebih efektif ditengah situasi yang tidak memungkinkan orang-orang untuk beraktivitas di luar rumah atau di ruang publik. Selain itu,

(6)

online marketing merupakan upaya pemasaran yang dilakukan menggunakan media digital dan saat ini paling banyak digunakan pelaku UMKM di era teknologi digital saat ini (Munawar et al., 2016).

Pada saat ini UMKM merupakan suatu hal umum yang diketahui oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh penulis kepada masyarakat menunjukkan bahwa dari 42 orang responden, 41 orang rensponden telah mengetahui tentang UMKM. Jumlah masyarakat Indonesia yang pernah membeli produk UMKM menggunakan terbilang cukup banyak dengan 38 orang responden dari 42 orang responden, pernah membeli produk UMKM melalui teknologi digital. Teknologi digital yang digunakan oleh para konsumen adalah e-commerce (Tokopedia, Shopee, Lazada, dan sebagainya), aplikasi messenger (Line@, Whatsapp, dan sebagainya), dan media sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dan sebagainya). Para konsumen menganggap berbelanja menggunakan teknologi digital merupakan suatu hal yang efektif. Hal ini dikarenakan, pada masa pandemi Covid-19 ini kita harus menghindari kontak fisik, menjaga jarak dengan orang lain, dan masyarakat juga harus menaati peraturan pemerintah untuk tetap di rumah saja. Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi digital para pelaku UMKM dapat berinovasi lebih baik karena mempunyai banyak cara pemasaran dan platform digital juga mencakup wilayah yang luas. Sehingga hal ini memudahkan para pelaku UMKM tersebut.

Dengan adanya teknologi digital ini, yang awalnya kondisi pelaku UMKM menurun karena pandemi Covid-19, tetapi seiring berjalannya waktu semua kembali membaik. Hal ini dikarenakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang semakin aktif memanfaatkan teknologi digital yang ada, seperti e-commerce dan media sosial. Denga napa yang dilakukan oleh para pelaku UMKM tentunya akan membawa dampak yang cukup baik bagi para pelaku UMKM itu sendiri dan juga membantu perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit. Selain itu, penggunaan teknologi digital oleh para pelaku UMKM, seharusnya diterapkan dalam kondisi seperti ini, Namun, pada kenyataannya terdapat beberapa pelaku UMKM yang belum memanfaatkan penggunaan teknologi digital. Hal ini didasari karena masih terdapat pelaku UMKM yang belum melek teknologi dan masih membutuhkan edukasi dalam menggunakan teknologi digital.

Tentunya peran pemerintah sangat dibutuhkan, dalam hal ini pemerintah dapat memberikan pengarahan kepada para pelaku UMKM demi memaksimalkan penggunaan teknologi digital tersebut. Dengan hal ini para pelaku UMKM dan juga pemerintah sama sama bersinergi untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini. Selain itu, untuk para pelaku UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital, seperti e-commerce dan media sosial dapat mempertahankan dan mengembangkannya lagi agar lebih maksimal dalam menjalani bisnisnya. Terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman yang ada karena dengan pengelolaan yang baik akan berdampak baik pula terhadap penjualan produk UMKM kedepannya.

(7)

Penggunaan Teknologi Digital Sebagai Sarana Pemasaran UMKM Di Masa Pandemi Covid-19 (Alifia Putri Kurnia Wisnuwardhani, Amartya Kusuma Maharani, Aprian Dwi Julianto, Farrel Ersham, Hanna Agatha, Riduan Maliek Kaban, Dasrun Hidayat)

53

4. KESIMPULAN

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa, pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar dalam sektor ekonomi di negara Indonesia terkhususnya bagi sektor mikro atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhitung sejak Mei 2020 hingga sekarang. Namun, dengan berkembangnya teknologi digital di zaman sekarang ini yang disertai dengan kehadiran media sosial dan e-commerce dapat menjadi sarana bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk kembali melakukan kegiatan jual-beli dengan konsumennya. Bukan hanya sekadar jual-beli, tetapi tetapi hal ini pun menjadi salah satu saluran untuk berkomunikasi secara massa dengan cara pemasangan iklan produk dari UMKM itu sendiri. Dengan begitu para pelaku UMKM dapat memiliki inovasi yang lebih untuk menjual dan mempromosikan produk UMKM mereka dengan mudah. Dengan adanya teknologi digital ini, yang awalnya kondisi pelaku UMKM menurun karena pandemi Covid-19, tetapi seiring berjalannya waktu semua kembali membaik. Hal ini dikarenakan oleh para pelaku UMKM yang semakin aktif menggunakan teknologi digital, seperti e-commerce dan media sosial. Ditambah dengan esensi yang praktis dan efektif bagi konsumen di masa pandemi seperti ini agar mengurangi kontak fisik dengan orang lain dan masyarakat pun menaati protokol kesehatan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abidin Achmad, Z., Zendo Azhari, T., Naufal Esfandiar, W., Nuryaningrum, N., Farah Dhilah Syifana, A., & Cahyaningrum, I. (2020). Pemanfaatan Media Sosial dalam Pemasaran Produk UMKM di Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 17–31. https://doi.org/10.15642/jik.2020.10.1.17-31

Aji, R. (2016). DIGITALISASI, ERA TANTANGAN MEDIA (Analisis Kritis Kesiapan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Menyongsong Era Digital). Islamic Communication Journal, 1(1), 43–54. https://doi.org/10.21580/icj.2016.1.1.1245

Belch, G.E. and Belch, M. A. (2004). MARK 301 Course Outline MARK 301 : Marketing Communications. Marketing Communications, January 2009.

Hafni, R., & Rozali, A. (2017). Analisis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (umkm) terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Ilmu Ekonomi Dan Studin Pembangunan, 15(2), 77– 96. http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ekawan/article/view/1034/pdf_58

Kannan, P. K., & Li, H. “Alice.” (2017). Digital marketing: A framework, review and research agenda. International Journal of Research in Marketing, 34(1), 22–45. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2016.11.006

Kirana, C. A. (2019). Komunikasi pemasaran terpadu “lemospirés batik” dalam menarik minat pembelian konsumen. Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(1), 69–83.

Munawar, S. S., Juningsih, E. R., & Maulana, D. S. (2016). Proceeding Seminar Nasional Peningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelas PERAN KOMUNIKASI

(8)

PEMASARAN DALAM SUDUT PANDANG UMKM: PEMBELAJARAN UNTUK PEMBERDAYAAN UMKM. 336–345.

Pasaribu, R. (2020). Optimalisasi Media Online Sebagai Solusi Promosi Pemasaran Umkm Di Semarang Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Komunikasi Dan Media, 1(1), 33. https://doi.org/10.24167/jkm.v1i1.2848

Suherman, K. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Kegiatan Pemasaran Produk Consumer Goods PT. Expand Berlian Mulia di Semaran. Jurnal Komunikasi, 8(1), 83–98.

Trulline, P. (2021). Pemasaran produk UMKM melalui media sosial dan e-commerce. Jurnal Manajemen Komunikasi, 5(2), 259. https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.32746

Tumanggor, R., Shoidah, N., Tyas, D. A., Atmaja, H., Purwanti, N. D., & Hastanti, R. A. (2021). Pelatihan Pengelolaan Keuangan Berbasis Akrual Dalam Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi (JIMAWAbdi), 1(1), 7. https://doi.org/10.32493/jmab.v1i1.10036 Wardhana, A. (2015). Strategi Digital Marketing dan Implikasinya Pada Keunggulan Bersaing UMK

di Indonesia. In Seminar Nasional Keuangan Dan Bisnis IV, April 2015, 327–337. Winarti, C. (n.d.). Pemanfaatan Sosial Media oleh UMKM Dalam Memasarkan. 195–206.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaku UMKM Sarijan Coffee menyatakan bahwa penggunaan digital marketing membantu mereka dalam peningkatan penjualan produk yang efektif dimasa pandemi, dapat dengan

2022, Tim Publikasi Musem Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wawancara Penelitian Tugas Akhir Mengenai Media Sosial Sebagai Sarana Pemasaran Di Masa Pandemi Covid-19, Senin,

Sebelum adanya sosial media sebagai salah satu alternatif pemasaran produk para pelaku UMKM, adapun cara yang digunakan para pelaku UMKM tersebut untuk memasarkan

Para pelaku UMKM pada umumnya menyatakan bahwa pemasaran produk mereka melalui digital marketing atau pemanfaatan media sosial telah membantu mereka dalam

Pemanfaatkan media pemasaran digital yang telah dilakukan oleh pelaku UMKM Kelurahan Sijantung sudah memberikan dampak positif seperti pembuatan media sosial instagram untuk menjual

i ANALISA PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DIMASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENINGKATAN KINERJA UMKM KOTA MEDAN DIMODERASI OLEH TEKNOLOGI IRA NADRA NPM : 1820030038 ABSTRAK Tujuan

Kata Kunci: sosial media; edukasi UMKM; pemasaran online PENDAHULUAN Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar terhadap segala aspek dan sektor di kehidupan masyarakat terutama pada

Pemetaan UMKM pada masa pandemi COVID-19 menggunakan analisis media sosial untuk meningkatkan