• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING BERBANTU ALAT PERAGA RODA PINTAR TERHADAP KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH PADA MATERI BANGUN RUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING BERBANTU ALAT PERAGA RODA PINTAR TERHADAP KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH PADA MATERI BANGUN RUANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING BERBANTU ALAT PERAGA RODA PINTAR TERHADAP KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI 2

KOTAGAJAH PADA MATERI BANGUN RUANG Riska Nurmasari1, Ira Vahlia2, HRA Mulyani 3

1

Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung

2

Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung

3

Universitas Muhammdiyah Metro, Lampung

Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo KotaMetro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 E-mail: 1)riskanurma56@gmail.com,2)iravahlia768@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar terhadap kreativitas siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kotagajah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pre-experimental Design yang bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu tes (tes kreativitas) pada materi bangun ruang sisi datar yang telah divalidasi oleh 3 validator. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika, hal tersebut dapat dilihat dari hasil catatan Mind Mapping yang dibuat siswa. Selain itu, peningkatan kreativitas juga dapat dilihat dari data hasil tes yang telah dianalisis menggunakan uji-Gainscore untuk mengetahui peningkatannya disetiap tes. Hasil tes pertama yaitu sebesar (g) = 0,2909 dengan kriteria rendah, tes kedua sebesar (g)=0,3200 dengan kriteria sedang, tes ketiga sebesar (g)=0,4000 dengan kriteria sedang, tes keempat sebesar (g)=0,5253 dengan kriteria sedang, dan pada tes terakhir sebesar (g)=0,7154 dengan kriteria tinggi. Dari hasil kelima tes tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar efektif digunakan terhadap kreativitas siswa kelas VIII SMP N 2 Kotagajah pada materi bangun ruang.

Kunci : Efektivitas, Mind Mapping, Roda Pintar, Kreativitas Abstract :

The purpose of this study is to determine the effectiveness of the use of learning models Mind Mapping assisted tool smart wheels against the creativity of students in grade VIII SMP Negeri 2 Kotagajah. The type of research used is Pre-experimental Design research that is quantitative. Technique of collecting data that is test (creativity test) at material of building of flat side room which have validated by 3 validator. The results showed that there is an increase of students' creativity in mathematics learning, it can be seen from the result of Mind Mapping record made by students. In addition, increased creativity can also be seen from the test results data that have been analyzed using the Gainscore-test to determine the improvement in each test. The first test result is (g) = 0.2909 with low criterion, second test of (g) = 0,3200 with medium criterion, third test of (g) = 0,4000 with medium criterion, fourth test of (g) = 0,5253 with medium criterion, and at last test equal to (g) = 0,7154 with high criterion. From the results of the five tests can be concluded that the model of learning Mind Mapping assisted tool smart wheels effectively used against the creativity of students of class VIII SMP N 2 Kotagajah on the material wake up space.

Keywords : Effectiveness, Mind Mapping, Smart wheels, and Creativity. .

(2)

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aktivitas yang terencana untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, pada kenyataannya banyak faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan. Faktor tersebut dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yaitu berupa fasilitas belajar, sarana prasarana, guru, orang tua, media pendidikan dan metode mengajar yang dipergunakan oleh guru, sedangkan faktor internal yaitu berupa motivasi, kesehatan, kreativitas, bakat, kecerdasan, dan kemampuan yang dimiliki siswa. Untuk membangun suatu bangsa yang berkualitas dibutuhkan suatu sistem pendidikan yang terkelola dan terlaksana dengan baik, sehingga mutu pendidikannya pun dapat meningkat.

Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan tujuan utama dari suatu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk terampil dalam mengelola kelas. Seperti, guru mampu memilih model pembelajaran atau alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari serta situasi dan kondisi siswa agar keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. Keberhasilan yang dimaksudkan adalah siswa dapat membangun konsep– konsep pelajaran dengan bahasanya sendiri, mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari, dan mampu menyelesaikan masalah–masalah yang ditemukan.

Berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 5 Oktober 2016 di SMP Negeri 2 Kotagajah, diperoleh data kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar nilai pretes kreativitas matematika kelas VIII H semester ganjil SMP Negeri 2 Kotagajah TP. 2016/2017

No Indikator Persentase Jumlah siswa

1 Berfikir Lancar 44,25% 15

2 Berfikir Fleksibel 38,35% 13

3 Berfikir Original 53,1% 18

4 Berfikir Terperinci 47,2% 16

Berdasarkan data hasil tes kreativitas matematika siswa diatas dapat terlihat bahwa hanya terdapat 15 siswa yang memiliki indikator berfkir lancar, 13 siswa yang memiliki indikator berfikir fleksibel, 18 siswa yang memiliki indikator berfikir original dan 16 siswa yang memiliki indikator berfikir terperinci dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 34. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kreativitas siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah. Rendahnya kreativitas siswa dikarenakan ada faktor yang mempengaruhi, untuk itu diadakan observasi dan wawancara untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kotagajah.

Beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah–masalah diatas adalah dengan cara menggunakan model pembelajaran disertai alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran dan kodisi siswa serta faktor internal yang berupa kreativitas belajar. Suatu model pembelajaran merupakan cara untuk menyajikan materi secara teratur dan terstruktur agar tujuan belajar dapat dicapai dengan maksimal. Sedangkan kreativitas belajar siswa harus di tingkatkan agar memperoleh hasil yang lebih baik.

kreativitas adalah hasil belajar kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat di pelajari melalui proses belajar mengajar [1]. indikator kreativitas dalam segi kognitif [2] yaitu :

Ciri – ciri kreativitas berhubungan dengan kemampuan berfikir kreatif atau ciri – ciri aptitude yaitu :

1) Keterampilan berfikir lancar (fluency) 2) Keterampilan berfikir fleksibel (fleksibility) 3) Keterampilan berfikir orisinil (originallity)

(3)

4) Keterampilan memperinci (elaboration)

Sementara ini proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Kotagajah khususnya pada mata pelajaran matematika sudah menggunakan model pembelajaran kooperatif. Namun, peroses pembelajarannya belum berjalan secara efektif dan banyak siswa yang sulit mengingat materi pelajaran yang tingkat keabstranya sidikit lebih tinggi dan tidak banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam merangkum materi.

Model pembelajaran yang digunakan akan mengarahkan siswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pemilihan model pembelajaran dan alat peraga yang nantinya akan digunakan harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi siswa pula, serta harus diperhatikan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki model pembelajaran tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat, perlu adanya suatu cara untuk membenahi kondisi tersebut, salah satu cara yang dapat membantu membenahi kondisi tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) yang dibantu dengan penggunaan alat peraga. Namun masih belum diketahui efektif atau tidaknya penggunaan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga ini terhadap kreativitas siswa, yang di mana kreativitas siswa ini merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Mind mapping merupakan teknik pembelajaran yang mempelajari suatu konsep yang didasarkan pada cara kerja otak manusia menyimpan informasi serta membangkitkan kemampuan berpikir kreatif dan prestasi belajar siswa. Teknik belajar mind mapping merupakan diagram yang terdiri dari gambar, garis, warna, dan kata. Mind mapping merupakan alternatif pembelajaran aktif, dimana siswa diikut sertakan berfikir aktif dalam pembelajaran. Di sini siswa tidak dituntut selalu untuk mencatat tulisan yang ada dipapan tulis secara keseluruhan, siswa hanya mengetahui inti masalah, kemudian membuat peta pikirannya masing-masing dengan kreativitasnya sendiri [3].

Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi”.Model pembelajaran Mind Mapping merupakan inovasi baru dalam pembelajaran dan sangat cocok digunakan untuk melatih kreativitas siswa serta membuat pembelajaran menjadi bermakna. Karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk membuat catatan kreatif yang berbentuk seperti peta konsep dengan sub–sub materi yang sedang mereka pelajari sehingga memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran [4].

Sedangkan alat peraga roda pintar itu sendiri yaitu alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yang berbentuk bulat yang dapat diputar untuk menunjukkan soal–soal yang terdapat didalam alat peraga tersebut, sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam penelitian ini alat peraga roda pintar yang akan dipergunakan terbuat dari dua buah sterofoam warna yaitu satu sterofoam berbentuk persegi panjang dan satu sterofoam berbentuk lingkaran dengan lubang– lubang yang telah dirancang untuk menunjukan soal–soal bangun ruang yang telah disediakan, yang di diletakan di atas atau di depan sterofoam persegi kemudian diberi doff dibagian tengah sterofoam sehingga sterofoam lingkaran dapat diputar seperti kemudi. Media kartu kemudi pintar (KKP) adalah sebuah kartu yang tersusun dari 1 bentuk bujur sangkar yang berisi gambar dan soal, serta 2 lingkaran di sisi depan dan belakang disertai lubang-lubang yang sudah dirancang khusus, dengan doff di bagian tengahnya sehingga kartu dapat diputar seperti kemudi, sehingga dengan lubang-lubang yang ada dapat digunakan untuk menemukan soal[5].

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pre-experimental Design yang bersifat kuantitatif. yang dimana dalam desain ini pretest merupakan kemampuan

(4)

awal dan posttest merupakan kemampuan akhir. Pada penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar yang selanjutnya disebut kelas eksperimen. Pada kelas ini guru hanya sebagai fasilitator serta pembimbing siswa, sehingga diharapkan siswa banyak melakukan kegiatan sendiri atas bimbingan guru.

Gambar 1. Desain Penelitian

Sumber : Sugiyono [6]

Sebelum siswa diberikan perlakuan, terlebih dahulu siswa diberikan test Awal (pretest) kepada masing-masing siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa ,kemudian setelah kelompok tersebut diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar langkah selanjutnya adalah memberikan tes akhir (posttest) kepada masing-masing siswa, dan diambil rata-ratanya kemudian diambil sebagai ukuran seberapa tinggi kreativitas siswa dalam menyelesaikan posttest tersebut. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, dan dari pengujian hipotesis tersebut kita dapat menarik kesimpulan apakah model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar terhadap kreativitas siswa efektif atau tidak efektif jika diterapkan di SMP Negeri 2 Kotagajah.

Intrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar wawancara dan soal tes kreatvitas. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu mrnggunakan gain score. Pengujian hipotesis berdasarkan gain score yaitu menggunakan selisih posttest dan pretest. Gain score didapatkan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : X1 = Pretest

X2 = Posttest

Xmaks = nilai maksimal

Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar maka dilakukan uji gain score, interpretasi N-gain sebagai berikut :

Tabel 2. Klasifikasi interpretasi N-Gain

Sumber : Wicaksono [7]

Penelitian ini dapat dikatakan efektiv apabila hasil tes kreativitas yang dilakukan pada setiap pertemuan mengalami peningkatan setelah dianalisis menggunakan uji gain score.

Besar Persentase

Interpretasi

7 , 0 ) (g

Tinggi

7 , 0 ) ( 3 , 0  g

Sedang

3 , 0 ) (g

Rendah

O1

x

O2 1 1 2 1

)

(

X

X

X

X

g

maks

(5)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian di SMP Negeri 2 Kotagajah yaitu hasil dari pretest-posttest terlihat bahwa pada kelas VIIIH diperoleh rata-rata hasil

pretest yaitu 48,67 dan rata-rata hasil kelima posttest yaitu 75,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mappinng berbantu alat peraga roda pintar efektif digunakan pada siswa kelas VIIIH SMP Negeri 2 Kotagajah Tahun

Pelajaran 2016/2017, serta rata-rata Gain Score posttest kreativitas siswa yang menggunakan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga lebih tinggi dari rata-rata Gain Score pretest kreativitas siswa kelas VIIIH SMP Negeri 2 Kotagajah

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Adapun grafik peningkatan kreativitas siswa kelas VIII H yang dianalisis menggunankan uji gain score pada setiap pertemuan. selama proses pembelajaran dengan menerapkan model Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar pada gambar diagram berikut ini:

Gambar 2. Grafik Nilai Gain Score Tes Kreativitas Siswa Kelas VIII H.

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai gain score pada setiap Tes, dari Tes ke-1 sampai Tes ke-5 yaitu pada tes ke-1 uji gain sebesar (g) = 0,2909 dengan kriteria rendah, tes ke-2 uji gain sebesar (g)=0,3200 dengan kriteria sedang, tes ke-3 uji gain sebesar (g)=0,4000 dengan kriteria sedang, tes ke-4 uji gain sebesar (g)=0,5253 dengan kriteria sedang, dan tes ke-5 uji gain sebesar (g)=0,7154 dengan kriteria tinggi.

Pembelajaran dengan model Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar ini, menggunakan sebuah benda berbentuk seperti roda yang dapat diputar bak pengemudi, yang nantinya alat tersebut berfungsi untuk menunjukkan soal–soal.pada pembelajaran ini guru terlebih dahulu menjelaskan materi pelajaran mengenai bangun ruang sisi datar, Selanjutnya setiap siswa memperhatikan penjelasan guru dan merangkumnya dalam bentuk catatan Mind Mapping.

Pengunaan model pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tampak bahwa siswa sangat antusias ketika guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyelesaikan soal-soal bangun ruang sisi datar dengan cepat dan tepat. Pada penelitian yang telah dilakukan hasil Mind Mapping yang dibuat oleh masing–masing siswa terlihat berbeda–beda, namun ada juga sebagian siswa yang hasil Mind Mappingnya sama seperti apa yang sudah dicontohkan oleh guru. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Kegiatan diskusi yang telah berjalan lancar akan memudahkan guru untuk memunculkan permodelan dan melengkapi ilmu yang sedang dikontruksinya.

0 0,2 0,4 0,6 0,8

Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes 5

grafik nilai gain score tes

kreativitas siswa kela VIII H

(6)

Kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas hal ini bertujuan untuk melatih daya saing belajar antar siswa. Setelah siswa paham dengan materi yang telah dipelajari, siswa diberikan latihan soal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan dan juga untuk mengukur kreativitas siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebutlah yang menjadikan kreativitas siswa pada materi bangun ruang sisi datar dapat optimal, karena selain bekerjasama dengan kelompoknya siswa juga dituntut untuk mandiri dalam setiap pembelajaran.

Pada kelas VIIIH, siswa terlihat lebih aktif dalam membuat catatan dan

berkomunikasi sesama anggota kelompok serta siswa juga lebih termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran. Hal itu terjadi karena siswa belum pernah melaksanakan model pembelajaran ini sehingga siswa terlihat lebih semangat dalam pembelajaran. Selama proses pembelajaran peran guru hanya sebagai narasumber dan fasilitator, guru tidak lagi sebagai pusat pembelajaran.

Hal ini sangat mendukung dalam kreativitas siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar dan memberi peluang siswa untuk memahami suatu materi yang dibantu kelompok lebih banyak dibandingkan yang hanya melalui guru saja. Berdasarkan uraian tersebut, model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar memiliki banyak pengaruh positif terhadap kreativitas siswa sehingga menghasilkan rata-rata skorpostest kreativitas yang lebih tinggi dari rata-rata skorpretest kreativitas.

Terdapat beberapa penelitian yang sejalandengan penelitian ini, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Imaduddin mengenai model pembelajaran Mind Mapping menghasilkan metode Mind Mapping sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar fisika [8], lalu ditegaskan kembali oleh Agustyaningrum yang mendapatkan hasil bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media mind mapping lebih unggul dibandingkan tanpa penggunaan media mind mapping dalam hal prestasi belajar matematika siswa kelas VII di SMP Tunas Baru Jin-Seung Batam [9].

Adapun grafik peningkatan kreativitas siswa kelas VIII H (eksperimen) per indikator kreativitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar pada gambar diagram berikut ini:

Gambar 3. Grafik Data Hasil Tes Kreativitas Siswa Kelas VIII H

Dari hasil analisis kreativitas siswa per-indikator, dapat dilihat dari Grafik di atas bahwa terjadi peningkatan kreativitas siswa dari Tes ke-1 sampai Tes ke-5 pada kelas VIII H. Peningkatan ini dipengaruhi oleh penggunaan manajemen waktu yang baik dari guru, penggunaan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes 5

Ju m la h S isw a

Grafik Data Hasil Tes Kreatvitas

Siswa Kelas VIII H

Berfikir Lancar Berfikir Fleksibel Berfikir Original Berfikir Terperinci

(7)

yang dapat melatih kreativitas siswa untuk membuat catatan yang menarik sehingga siswa akan lebih mudah mengingat materi yang tela dipelajari, dan juga siswa mampu menyelesaikan persoalan–persoalan matematika yang ia temui.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan dari hasil uji Gain Score dan hasil analisis data kreativitas siswa per indikator menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan dapat mencapai perbaikan mutu pembelajaran di kelas VIIIH.

Penerapan model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga model pembelajaran ini efektif untuk digunakan di kelas VIIIH pada materi bangun ruang sisi datar SMP Negeri 2 Kotagajah

Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan yaitu model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa pada materi bangun ruang sisi datar SMP Negeri 2 Kotagajah Tahun Pelajaran 2016/2017. Model pembelajaran Mind Mapping berbantu alat peraga roda pintar hendaknya dapat dijadikan sebagai perbaikan pengajaran matematika, sebagai bentuk upaya meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran matematika yang lebih efektif di SMP Negeri 2 Kotagajah dan dapat dilaksanakan secara bergantian dengan pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah. Sehingga kreativitas siswa tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

[2] Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

[3] Khalfah, Desi Wuslatun. 2012. Pengaruh Teknik Belajar Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Dan Hasil Belajar Kimia. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, Volume 2, No.1, 2012.

[4] Deporter, bobbi, dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung : Mizan pustak

[5] Arsyad, azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : rajawali pers

[6] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

[7] Wicaksono, A. 2008. Efektivitas Pembelajaran, Agung (ed). 5 April 2008. Diakses pada tanggal 11 februari 2017.

[8] Imaduddin, Muhammad Chomsi. 2012 . Efektifitas Metode Mind Mapping Untukmeningkatkan Prestasi Belajar Fisikapada Siswa Kelas VIII. Humanitas, Volume IX, No.1, 2012.

[9] Agustyaningrum, Nina, dan Helen Tio. 2016. Pengaruh Media Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Tunas Baru Jin-Seung Batam Tahun Pelajaran 2014/2015. Pythagoras, Volume 5, No.1, 2016

Gambar

Tabel  1.  Daftar  nilai  pretes  kreativitas  matematika  kelas  VIII  H semester ganjil  SMP Negeri 2 Kotagajah TP
Gambar 2. Grafik Nilai Gain Score Tes Kreativitas Siswa Kelas VIII H.
Gambar 3. Grafik Data Hasil Tes Kreativitas Siswa Kelas VIII H

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul

Korelasi yang digunakan di dalam NATCON diselesaikan secara iteratif untuk mendapatkan laju alir pending in, distribusi temperatur pendingin dan bahan bakar sebagai

Halaman simulasi bagian masukan Pada halaman simulasi ini, analisis rangkaian RLC tanpa sumber akan mudah, hanya dengan mengisikan nilai-nilai keadaan awal rangkaian

) Dibawah ini yang termasuk 8ilum ada roto,oa Dibawah ini yang termasuk 8ilum ada roto,oa ke3uali7. Jawaban B. 'arena ara me3ium memiiki bentuk  'arena ara me3ium

Observasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan kondisi umum lokasi penelitian serta proses implementasi pendidikan

1) Gelar akademik tidak dicantumkan pada penulisan sumber acuan. 2) Nama yang terdiri atas lebih dari satu kata (bagian), penulisan namanya dalam daftar pustaka

&ak atas in4ormasi pasien ada,ah suatu hak yan+ dimi,iki o,eh pasien tentan+ semua 4akta dan keadaan pasien yan+ te,ah disampaikan dan diketahui dokter atau tena+a kesehatan

11.1 Meres pon makna dalam teks fungsional pendek  (misalnya b anner, poster, pa m  phlet, dll.) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar