Dinas Kesehatan 2013 Hal. 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal. Dalam perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan ,sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan tetap mengantisipasi perkembangan masa depan serta mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Sesuai dengan amanat desentralisasi, maka sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan diwilayahnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2016. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Visi Kota Tangerang Selatan yaitu” Terwujudnya Masyarakat Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri ”, yang didukung oleh 4 Misi dimana misi keempat yaitu meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya serta dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2011 -2016.
Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan akhir tahun 2011, berbagai masalah dan tantangan dalam pembangunan kesehatan telah berkembang semakin berat dan kompleks serta kadang kadang tidak terduga. Selain itu, perubahan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang tertuang dalam Peraturan Walikota nomor 6 Tahun 2011.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang telah disesuaikan dengan RPJMD ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan: (1)
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 2 Rencana Aksi masing-masing Bidang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan (2) Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan tahun 2011 – 2016
1.2. Landasan Hukum
Sebagai landasan hukum Rancangan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2012 – 2016 didasarkan pada :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945 3. Landasan Operasional :
a. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
b. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang-Undang nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
d. Undang – Undang nomor 51 tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten
e. Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
f. Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
g. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
h. Peraturan Pemerintah nomor Tahun 2010 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 3 k. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
m. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003 Tentang Indonesia Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat
n. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1091/Menkes/SK/X/2004 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota
o. Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan.
1.3. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2011 - 2016 adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya suatu dokumen perencanaan yang strategis dan komprehensif, yang menjamin adanya konsistensi perumusan pemecahan masalah kesehatan daerah, dengan penetapan suatu kebijakan dan pemilihan program-program yang sesuai kebutuhan serta harapan masyarakat untuk kurun waktu lima tahun.
2. Menjadi acuan dan pedoman bagi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan serta seluruh jajaran kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun
Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini adalah sebagai berikut : Renstra merupakan landasan operasional bagi seluruh unit kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam menyusun rencana kerja tahunannya selama
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 4 kurun waktu 2011 – 2016, sehingga kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat terarah pada pencapaian hasil sebagaimana yang telah ditetapkan.
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB.II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB.III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB.IV. VISI,MISI,TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 5 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB.VI. PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Walikota Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Dinas Kesehatan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan. Dalam rangka memberi pedoman pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas maka ditetapkan Keputusan Walikota Tangerang Selatan nomor 6 tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :
A. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :
a. Kepala Dinas; b. Sekretaris;
b.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b.2. Sub Bagian Keuangan;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 6 b.3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan;
c.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
c.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan; c.3.Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan; d.1.Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman; d.2.Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM; d.3.Seksi Surveilans dan Imunisasi.
e. Bidang Kesehatan Keluarga e.1. Seksi Gizi;
e.2. Seksi KIA;
e.3. Seksi Remaja dan Lansia .
f. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
e.1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan; e.2. Seksi Sarana dan Prasarana;
e.3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
B. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN
a. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang Kesehatan sesuai kebijakan Pemerintah Kota.
b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
c. perencanaan program-program kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventf), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif);
d. pembinaan manajemen Kesehatan daerah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan kesehatan;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 7 e. pembinaan, Pengawasan operasional dan Pengendalian atas pengelolaan
pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta serta fasilitas non kesehatan yang mempunyai pengaruh kepada kesehatan masyarakat;
f. pengupayaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
g. perencanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan medis KB dan gizi masyarakat;
h. perencanaan, pembinaan, pelaksanaan, pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan penanganan Kejadian Luar Biasa bidang kesehatan;
i. perencanaan, pembinaan, dan pelaksanaan Upaya Kesehatan lingkungan dan pemantauan dampak pembangunan terhadap kesehatan lingkungan; j. perencanaan dan pengadaan obat untuk Puskesmas dan jaringannya serta
pengawasan sarana dan sediaan farmasi di sarana pelayanan swasta;
k. pengawasan makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat dari proses produksi sampai dengan peredarannya; l. pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta;
m. penyusunan, pelaksanaan dan pengembangan sistem kesehatan Daerah; n. pengembangan sistem pembiayaan kesehatan melalui Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan atau sistem lain;
o. pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; p. perencanaan, pelaksanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin;
q. penanggulangan masalah kedaruratan dan bencana;
r. perencanaan Penyelenggaraan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah;
s. perencanaan, Pengembangan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan; t. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 8 ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas bertugas membina, memimpin, memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan mengendalikan tugas dan fungsi Dinas serta mengkoordinasikan kegiatan Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, menyelenggarakan fungsi : a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris,membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ; 3. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan; 1. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
2. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular;
3. Seksi Surveilans dan Imunisasi. e. Bidang Kesehatan Keluarga
1. Seksi Gizi;
2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak; 3. Seksi Remaja dan Lansia.
f. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan ; 2. Seksi Sarana dan Prasarana;
3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Setiap Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 9 (3) Setiap Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1,
angka 2 dan angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris. (4) Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e
dan huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(5) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Sekretariat
(1) Sekretariat dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pada urusan umum, kepegawaian, keuangan serta program, evaluasi dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan umum dan keuangan serta monitoring dan evaluasi; b. pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi dilingkungan dinas;
c. pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang, umum keuangan serta monitoring dan evaluasi dinas;
d. pelaksanaan pengelolaan tata naskah dinas, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan prasarana dinas;
e. pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset dinas; f. pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan; g. pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkup
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 10 h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait
kegiatan dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dinas; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai bidang tugasnya;
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga perlengkapan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan persiapan bahan pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset, perlengkapan dilingkungan dinas;
b. pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan;
c. pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas;
d. pelaksanaan inventarisasi, penyediaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor;
e. pelaksanaan konsultasi, penyiapan bahan pedoman dan analisis formasi terkait sub bagian umum dan kepegawaian;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 11 bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g. pelaksanan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bagian Keuangan
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan penyusunan rencana anggaran dan belanja dinas,
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bagian Keuangan ;
c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan, anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran;
d. pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas; e. pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan;
f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dengan kegiatan sub bagian keuangan;
g. pelaksanaan moniotoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan sub bagian keuangan;
h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 12 i. pelaksanaan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta
pengurusan keuangan dinas.
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
(1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan program, evaluasi dan pelaporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan
Dinas;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan ;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Dinas; d. pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas; e. pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Dinas;
f. pelaksanaan konsultasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Program, monitoring dan evaluasi Dinas ;
g. pelaksanaan program, evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas ;
h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 13 (1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan program pelayanan kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Pelayanan Kesehatan;
b. perencanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi, pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
d. pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 14 kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program;
g. pemberian rekomendasi bagi Industri Kecil Obat Tradisional dan Alat Kesehatan;
h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i. pemberian ijin pada sarana pelayanan kesehatan;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan dasar.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
b. perencanaan program pengobatan, pencegahan dan penaggulangan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 15 pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
d. pelaksanaan program pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait Pembinaan dan bimbingan teknis program pengobatan, pencegahan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
f. penilaian kinerja puskesmas
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h. pemberian tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
i. farmasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan farmasi dijabarkan fungsinya sebagai berikut ini:
I. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 16 jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
II. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
III. Pelaksanaan kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
IV. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 17 dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
k. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberika Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan sarana pelayanan kesehatan swasta dan sarana kefarmasian swasta, serta memfasilitasi persiapan akreditasi sarana pelayanan Kesehatan swasta. Melaksanakan perecanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan data pengembangan rumah sakit umum Pemerintah Kota dan Swasta;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 18 rumah sakit;
d. penyusunan petunjuk teknis peningkatan mutu pelayanan rumah sakit; e. pelaksanaan kegiatan pembinaan umum dan teknis di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
f. pemberian perizinan bagi balai pengobatan, rumah bersalin, optik, apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit umum, swasta;
g. pembinaan, Persiapan akreditasi bagi sarana pelayanan Kesehatan; h. pengumpulan dan pengolahan data pelayanan Rumah Sakit;
i. penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan melaksanakan pembinaan pengawasan balai pengobatan, rumah bersalin, optik, apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit dan lain-lain;
j. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan di bidang pengembangan dan peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan swasta;
k. pengumpulan data sarana kefarmasian swasta;
l. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada sarana pelayanan kefarmasian swasta
m. pemberian rekomendasi industri kecil obat tradisional dan Industri Obat Tradisional, Penyalur alat Kesehatan dan sub PAK dan Produksi Kosmetik Rumah Tangga (PKRT),Pedagang Besar Farmasi dan sub PBF
n. perencanaan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin
o. pelaksanaan petunjuk teknis pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin
p. penyebarluasan informasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin
q. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 19 dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
r. pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin dengn bekerjasama lintas sektoral, swasta, Lembaga Sosial masyarakat, maupun lembaga Pemerintahan dalam rangka peningkatan derajat Kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin;
s. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra mempunyai tugas melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan keadan pengobat tradisional, merencanaan, melaksanaan program kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, indera dan olah raga . Serta pengumpulan data, pengolahan data, pelaksanaan dan peningkatan mutu pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra menyelenggarakan fungsi :
a. pemberian tanda terdaftar dan izin untuk pengobat tradisional serta pengawasan dan pembinaannya;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra;
c. pengumpulan, pengolahan data kesehatan keselamatan Kerja perusahaan;
d. pengkoordinasian dan kerjasama dengan dinas terkait lainnya dalam penataan keselamatan Kerja perusahaan yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan Kesehatan Olahraga
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 20 kesehatan di Lingkungan Kerja perusahaan;
f. pembinaan dan bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan Kerja perusahaan;
g. perencanaan program pengobatan pencegahan penanggulangan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, kesehatan indera dan olah raga
h. pelaksanaan, pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program pengobatan dan pencegahan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, dan kesehatan indera dan olah raga
i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait pembinaan dan bimbingan teknis program pengobatan, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut kesehatan jiwa, dan kesehatan indera dan olah raga;
j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya.
Bidang Pencegahan Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan
(1) Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan makanan minuman, surveilans epidemiologi dan imunisasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 21 makanan minuman, pengendalian penyakit,surveilans epidemiologi dan imunisasi;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program
penyehatan lingkungan dan makanan minuman, pengendalian penyakit, surveilans epidemiologi dan imunisasi;
d. pelaksanaan kegiatan program penyehatan lingkungan dan makanan minuman,pengendalian penyakit, surveilans epidemiologi dan imunisasi;
e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program penyehatan lingkungan dan makanan minuman, pengendalian pengamatan penyakit, pencegahan penyakit, pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber pada binatang (P2B2) dan penyakit menular langsung (P2ML) serta penyakit tidak menular, imunisasi dan Surveilan Epidemiologi dan KLB;
f. pengorganisasian dalam kegiatan Program Kesehatan Haji.
g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya.
Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman
(1) Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam perencanaan, koordinasi, bimbingan, pengendalian dan bantuan dalam kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 22 Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan;
c. melaksanakan penyiapan bahan pedoman pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman;
d. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional penyehatan lingkungan dan makanan minuman;
e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan perijinan hygiene dan sanitasi makanan minuman di Tempat Pengolahan Makanan (TPM) dan Tempat-tempat umum (TTU);
f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan perijinan usaha pest control;
g. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi sarana dan prasarana sanitasi dasar di lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum (TTU); h. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
dalam upaya penyehatan lingkungan;
i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
(1) Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular mempunyai tugas merecanakan, melaksanakan kegiatan, pembinaan dan
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 23 koordinasi seluruh kegiatan pengendalian penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan penyusunan program kegiatan Pengendalian Penyakit
Menular dan PTM diwilayah kerja Kota tangerang Selatan
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular;
c. pembinaan pada Puskesmas,Balai Pengobatan,Rumah Bersalin dan Rumah Sakit yang ada diwilayah Kota Tangerang Selatan dalam upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit.
d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data bahan pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Puskesmas, Balai Pengobatan dan Rumah Sakit;
e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Balai Pengobatan dan Rumah Sakit;
f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Seksi Surveilans dan Imunisasi
(1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan Seksi Surveilans dan Imunisasi serta pengawasan penyakit dan penanganan KLB.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 24 (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan imunisasi;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Surveilans dan Imunisasi;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan data Pelaksanaan imunisasi disemua UPK (Unit Pelayanan Kesehatan);
d. pelaksanaan kegiatan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) ;
e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan masalah imunisasi;
f. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan imunisasi di Kota dan puskesmas.
g. melaksanakan kegiatan kesehatan Haji dengan lintas sektor terkait; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 25 j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
Bidang Kesehatan Keluarga
(1) Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dibidang Kesehatan Keluarga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kesehatan Keluarga menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan dan perumusan kebijakan teknis dalam program kesehatan keluarga ;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Kesehatan Keluarga ;
c. koordinasi lintas program dan lintas sektor ;
d. perencanaan kegiatan program kesehatan keluarga ; e. pengendalian kegiatan program kesehatan keluarga ;
f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g. monitoring dan evaluasi hasil kegiatan program kesehatan keluarga ; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya.
Seksi Gizi
(1) Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan peningkatan gizi masyarakat.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 26 (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Gizi Dasar menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Gizi ;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
d. pelaksanaan kegiatan kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
(1) Seksi KIA mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan kesehatan Ibu, Anak dan pelayanan medis Keluarga Berencana.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Seksi KIA menyelenggarakan fungsi :
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 27 ibu, anak dan keluarga berencana;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi KIA;
c. penyelenggaraan usaha kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu anak serta keluarga berencana;
d. pengumpulan bahan dan penyebarluasan informasi mengenai
penyelenggaraan usaha pelaksanaan dan pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan polides.
e. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana;
f. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana;
g. pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana;
h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan
pelayanan medis keluarga berencana;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
k. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana guna kelancaran pelaksanaan tugas;
l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 28 tugas kepada bawahan
Seksi Remaja dan Lansia
(1) Seksi Remaja dan Lansia mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang remaja dan Lansia;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) kepala seksi remaja dan Lansia , menyelenggarakan fungsi :
a. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengembangan kesehatan remaja dan usia lanjut guna kelancaran pelaksanaan tugas;
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Remaja dan Lansia ;
c. memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis di bidang tugas kepada bawahan;
d. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan program kesehatan remaja dan usia lanjut;
e. menyiapkan bahan materi dalam rangka bimbingan kegiatan peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
f. mengkoordinir pemantauan status kesehatan remaja dan kesehatan usia lanjut di masyarakat;
g. menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dan pengobatan terhadap masyarakat usila di puskesmas dan jaringannya;
h. menyusun jadwal kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis dan manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut di puskesmas dan masyarakat;
i. melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis dan manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 29 j. mengumpulkan, mengelola dan menyajikan serta visualisasi data
kegiatan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
k. pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
l. memberikan saran dan pertimbangan di bidang kesehatan remaja dan usia lanjut kepada Atasan ;
m. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan Atasan .
Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
(1) Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan ; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan;
d. pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 30 meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
e. pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil;
f. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
g. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data peningatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
h. pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 31 (1) Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan kordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan sumber daya kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Sumber Daya kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. menyiapkan Bahan Rencana Kerja Sub-Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan)
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan; c. merencanakan, Menghitung Kebutuhan Tenaga Kesehatan serta
Pembinaan Penempatan Tenaga Kesehatan)
d. menghitung kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah kota. (direvisi : dihapuskan karena telah masuk poin b)
e. mendayagunakan kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah pemerintah kota dengan menetapkan dan menyusun jenis tenaga kesehatan strategis. (direvisi : telah masuk kedalam poin b)
f. menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional standar lokal
g. menyelenggarakan pemilihan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lain yang berprestasi.
h. mengembangkan, Mengelola dan Monitoring Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA).
i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 32 Seksi Sarana dan Prasarana
(1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta pengelolaan sarana dan prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan pengadaan, penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Sarana dan Prasarana ;
c. pelaksanaan koordinasi dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
d. pelaksanaan koordinasi dalam pendistribusian sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
e. pelaksanaan penyimpanan dan penggunaan sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
f. pelaksanaan pelatihan teknis sarana dan prasarana
g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h. pelaksanaan koordinasi dalam menginventarisir sarana dan prasarana; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 33 (1) Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi kesehatan dan kesehatan institusi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi;
c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan;
d. pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
e. pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil;
f. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
g. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
h. pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 34 peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
UPT DAN JABATAN FUNGSIONAL
(1) Pada Dinas dapat dibentuk UPT.
(2) UPT dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu.
(3) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(4) Pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja UPT diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota
Jabatan Fungsional
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan
Dinas sesuai dengan kebutuhan.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 35 jawab kepada Kepala Dinas.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Tenaga Fungsional..
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
. 2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan I. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan komponen dasar dalam pemerataan pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan baik dari segi sarana prasarana fisik maupun SDM Kesehatan yang tersedia, dari sejak terbentuknya kota Tangerang Selatan sesuai UU No. 51 tahun 2008 selama kurang lebih 3 tahun telah terjadi peningkatan yang pesat akan sarana pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan semakin merata di setiap kecamatannya seperti yang terlampir dalam tabel berikut ini :
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 36 Tabel 1. Sarana Kesehatan
No. Jenis Kecamatan Kota Tang erang Selat an Serp ong Serp ong Utar a Setu Pamul ang Ciput at Ciput at Timu r Pond ok Aren 1 Rumah Sakit 3 2 - 2 4 3 3 17 2 Puskesmas 3 2 3 3 4 4 6 25 3 Puskesmas dengan Tempat Perawatan 1 1 - 1 1 1 2 7 4 Puskesmas Pembantu 1 - - 1 1 - - 3 5 Tempat tidur Puskesmas Perawatan 6 2 - 2 2 7 6 14 6 Balai Pengobatan Swasta 45 40 10 41 27 43 81 287 7 Praktek Dokter Umum Swasta 28 24 23 40 29 35 41 220 8
Praktek Dokter Gigi
Swasta 17 19 17 17 16 22 17 125 9 Praktek Dokter Spesialis 16 20 13 13 14 11 20 107 10 Praktek Bidan Swasta 10 7 5 20 5 8 8 63 11 Laboratorium Klinik Swasta 1 3 1 7 7 5 6 30 12 Optik 2 - 2 9 5 15 9 42 13 Apotik 6 5 2 10 9 25 18 75
14 Toko Obat Berijin - 5 - 17 6 16 3 47
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 37 No. Jenis Kecamatan Kota Tang erang Selat an Serp ong Serp ong Utar a Setu Pamul ang Ciput at Ciput at Timu r Pond ok Aren Tradisional 16 Rumah Bersalin Swasta 2 1 1 4 6 9 10 33 17 Pengobatan Tradisional 4 8 1 4 5 2 7 31 18 Puskesmas Keliling 3 2 2 3 4 4 5 23
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2011
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 38 Tabel 2. Tenaga Kesehatan
No Jenis Ketenagaan Jumlah 2011 (Orang)
1 Dokter spesialis 3 2 Dokter Umum 43 3 Dokter Gigi 31 4 Bidan 179 5 Perawat 75 6 Ahli Gizi 8 7 Ahli Sanitasi 5 8 Farmasi 9 9 Teknisi Medis 4 10 Kesmas 4 Total 463
Sumber : Data Kepegawaian Dinas Kesehatan Tangerang Selatan 2011
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan merupakan tolok ukur kinerja utama yang merupakan tanggungjawab Dinas Kesehatan selaku stake holder Pemerintah Kota Tangerang Selatan di bidang Kesehatan. Di mana tolok ukur kinerja ini dinilai dengan capaian-capaian yang dapat terukur dan dipertanggungjawabkan. Adapun aspek kinerja yang diukur antara lain adalah :
A. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi sektor kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi termasuk pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Umur Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) serta Status Gizi Balita.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 39 A.1. Umur Harapan Hidup
Umur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup. Dari hasil Sensus Penduduk dan Susenas, didapatkan UHH meningkat dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel Umur Harapan Hidup di Kota Tangerang Selatan Th. 2008 – 2010
Tahun Umur Harapan Hidup
2008 68,40
2009 68,43
2010 68,46
A.2. Kematian
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (IMR) adalah banyaknya ibu hamil/ ibu bersalin yang meninggal pada setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Grafik Angka Kematian Ibu/ Maternal Kota Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 40 Berdasarkan grafik diatas, angka kematian Ibu di Wilayah Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 masih jauh dibawah target nasional dan target mdgs. Hal ini disebabkan penanganan ibu hamil risiko tinggi semakin baik dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin semakin baik. Meskipun dari grafik terlihat ada kenaikan hal ini disebabkan jumlah ibu hamil juga meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011. Dari total 13 kasus di tahun 2011 penyebabnya bisa karena hipertensi, perdarahan, infeksi dan lain-lain.
Grafik Penyebab Kematian Ibu/ Maternal Kota Tangerang Selatan 2011
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 42 Grafik Saat Kematian Ibu/ Maternal
Kota Tangerang Selatan 2011
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping juga merupakan indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 43 Grafik Prevalensi Kematian Bayi
Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan table diatas, angka kematian bayi di Wilayah Kota Tangerang Selatan semakin tahun semakin menurun. Hal ini disebabkan penanganan kasus pada bayi semakin baik sehingga kematian bayi dapat semakin ditekan meskipun terlihat dari grafik bahwa angka kematian bayi di kota Tangerang selatan sangat jauh dari angka kematian nasional dan target MDGs. Dari kasus tersebut penyebabnya bisa karena kelainan kongenital, asfikia, BBLR, ikterus dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table berikut ini.
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 44 Grafik Jumlah dan Sebab Kematian Bayi
Kota Tangerang Selatan 2011
Berdasarkan grafik diatas, penyebab tertinggi dari kematian bayi adalah karena kelaianan kongenital (bawaan) yaitu sebanyak 15 kasus. Sedangkan terendahnya karena ikterus (kuning).
A.3 Kesakitan
Kejadian penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Tangerang Selatan dan diprioritaskan untuk ditanggulangi adalah :
a. Penyakit menular bersumber binatang 1) Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan dilaporkan sebagai berikut :
Pada tahun 2011 jumlah kasus yang di laporkan sebanyak 705, dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 1160 kasus (1154 kaus penderita hidup dan 6 kasus penderita meninggal) dan tahun
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 45 2009 sebanyak 1080 (1065 kasus penderita hidup dan 15 kaus Penderita Meninggal). Secara detail, untuk tahun 2011 hingga Desember jumlah kasus DBD adalah sebanyak 174 kasus dan 2 kematian atau tingkat insiden rate (IR) 1.5 per 100.000 penduduk dan "case fatality rate" (CFR) 1 persen. Kematian di jumpai pada Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Pd Aren dan Puskesmas Pd. Pucung.
Tabel Data Penderita DBD Tahun 2011
2) Filariasis
Tabel 5.
Jumlah Kasus Penderita
Filariasis (Kaki Gajah) di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 N O KECAMATA N PUSKESMAS KELURAHAN JUMLAH YANG DITEMUKAN
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 46 N O KECAMATA N PUSKESMAS KELURAHAN JUMLAH YANG DITEMUKAN
1 Ciputat Kp. Sawah Sawah Baru 5
2 Pondok Aren
Pondok Aren Pondok Aren 1
Pdk. Kacang Timur Pdk. Kacang Timur 2
Pdk. Kacang Barat 1 Parigi Parigi 1 4 Pamulang Pamulang Pamulang Timur 1 Pamulang Barat 1 Cabe Ilir 1
Benda Baru Benda Baru 1
5 Setu Setu Bakti Jaya 1
6 Serpong Utara Paku Alam Paku Jaya 2
Jumlah 17
Penemuan serta penanganan penderita filariasis atau kaki gajah tahun 2011 sebanyak 17 kasus tersebar di 6 Kecamatan, laporan adanya penderita kaki gajah dari petugas Puskesmas serta tata cara pengobatannya selalu dipantau oleh petugas puskesmas dan petugas Dinas Kesehatan sebagai Supervisor Kota dalam upaya pelaksanaan pengobatan penderita Kaki Gajah yang memerlukan perawatan khusus
b. Penyakit Menular Langsung 1) Penyakit Pneumonia
Pneumonia pada Tahun 2011 ini telah terdapat 2.324 penderita dan Pneumonia berat 12 penderita sedangkan Bukan Pneumonia(ISPA) mencapai 81.114 penderita baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data didapat dari laporan 25 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan telah mendapat penanganan yang memadai baik dalam pelacakan,
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 47 perawatan jalan maupun merujuk penderita bila memerlukan perawatan lanjutan di RS.
Tabel Cakupan Penderita Pneumonia Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
Tahun Pneumonia Jumlah Cakupan 2009 4.159 38% 2010 2.502 13% 2011 2.324 20%
Dari data diatas dapat dilihat cakupan penemuan penderita Pneumonia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum mencapai target 100%. Namun dari tabel diatas dapat kita ambil kesimpulan pada tahun 2011 angka penemuan penderita pneumonia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan hasil kerja keras para petugas dalam melakukan penjaringan dan diagnosa secara MTBS dalam pemeriksaan pasien.
2). Penyakit Diare
Penderita Diare pada Tahun 2011 ini telah terdapat 15.879 penderita baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data didapat dari laporan 25 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan telah mendapat penanganan yang memadai baik dalam pelacakan, perawatan jalan maupun merujuk penderita bila memerlukan perawatan lanjutan di RS.
Penderita Diare Berdasarkan Laporan Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
Dinas Kesehatan 2013 Hal. 48 Dari grafik di atas dapat dilihat puskesmas Jombang penemuan penderita diare mencapai 1.559 penderita, dan terendah puskesmas pisangan dengan 56 penderita.
3). Penyakit Kusta
Prevalensi Rate kusta pada tahun 2011 adalah 0,37/10.000 penduduk dan sebanyak 44 kasus penderita kusta terdaftar dan mendapat pengobatan di Kota Tangerang Selatan diantaranya type/jenis MB 41 kasus, dan jenis PB 3 kasus, yang telah ditangani oleh 14 Puskesmas dari 25 Puskesmas yang terdapat di Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2011 Jumlah Kasus menurun dari tahun 2010 sebanyak 51 Kasus namun Prevalensi Meningkat sehingga Total Penderita yang mendapat Pengobatan Pada Tahun 2011 sebanyak 63 Penderita, hal tersebut di karenakan Pengetahuan Petugas tentang Program Kusta tidak merata, bertambahnya Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Tangerang Selatan, namun hal tersebut bukan merupakan hal utama sebab berbagai upaya tetap dilakukan dengan Bimbingan yang berkesinambungan dari Wasor Kusta Kota Tangerang Selatan. Pada Tahun 2011 mencatat penemuan penderita baru (CDR) 3.7/100.000 penduduk hal ini menunjukkan kota tangerang Selatan merupakan daerah endemik rendah Kusta. Hal lain yang menjadi indikoator dalam program Kusta adalah Proporsi cacat Tk II (dua), yakni sampai saat ini belum adanya laporan cacat Tk II yang dilaporkan Puskesmas, namun pada tahun 2011 mencatat bahwa di temukan kasus anak (1-14 Tahun) sebanyak 8 penderita atau sebanyak 18 %