• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI BPM SANG TIMUR KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI BPM SANG TIMUR KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh : NOVERA IDAYANTY

NIM. B10.096

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB

BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

DI BPM SANG TIMUR KLATEN

TAHUN 2013

Diajukan Oleh : NOVERA IDAYANTY

NIM. B10.096

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal Juli 2013

Pembimbing

(ARISTA APRIANI, SST) NIK. 201188069

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB

BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

DI BPM SANG TIMUR KLATEN

TAHUN 2012

Disusun Oleh : NOVERA IDAYANTY

NIM. B10.096

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2013

Penguji I Penguji II

(Retno Wulandari, S.ST) (Arista Apriani, SST) NIK. 200985034 NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK. 200582015

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab BBLR di BPM Sang Timur Klaten

”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

3. Arista Apriani, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes selaku Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah..

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

8. Teman-teman angkatan 2010, yang telah membatu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis memberikan dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

(6)

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

Novera Idayanty B10.096

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

DI BPM SANG TIMUR KLATEN TAHUN 2013

xiii + 46 halaman + 17 lampiran + 6 tabel + 3 gambar ABSTRAK

Latar Belakang : Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu penyakit ibu antara lain toksemia gavidarum, perdarahan postpartum, trauma fisik dan psikologis, nefritis akut, diabetus mellitus, usia ibu < 16 tahun, usia ibu > 35 tahun dan multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada bulan Juni 2012 terdapat 2 – 3 kejadian bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada bulan Februari 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 responden menggunakan teknik pengambilan sampe dengan accidental sampling . Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan ibu hamil tentang penyebab BBLR. Analisa menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : Berdasarkan pada tabel 4.1 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten, responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (61,8%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (20,6).

Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten kebanyakan responden dengan tingkat pengetauan cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, hamil, penyebab BBLR Kepustakaan : 19 literatur (tahun 2005 – 2012)

(7)

MOTTO

(8)

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Novera Idayanty

Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 08 November 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kaplingan RT 02/XX Jebres Surakarta

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Gulon Surakarta Lulus tahun 2004

2. SMP Negeri 14 Surakarta Lulus tahun 2007

3. SMA Warga Surakarta Lulus tahun 2010

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Keaslian Studi Kasus ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 6

1. Pengetahuan ... 6

2. Konsep Dasar Kehamilan ... 14

3. Konsep Dasar BBLR ... 18

(10)

C. Kerangka Konsep ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Variabel Penelitian ... 31

H. Definisi Operasional ... 31

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 32

J. Etika Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian ... 37 C. Pembahasan ... 40 D. Keterbatasan Penelitian ... 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 24 Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan... 40

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan ... 28

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 31

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur ... 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan ... 38

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan ... 38

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Umur Kehamilan... 39

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten ... 39

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 14. Hasil Penelitian

Lampiran 15. Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Lampiran 16. Perhitungan Prosentase Tingkat Pengetahuan Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini masalah yang dihadapi di Indonesia adalah masih tingginya angka kesakitan dan kematian anak terutama pada masa perinatal. Pada hakikatnya angka kesakitan dan kematian ini dapat diupayakan pencegahannya sedini mungkin, diantaranya meningkatkan pendidikan kesehatan keluarga terutama ibu. Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi dari target AKB dalam MDGs pada tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Salah satu penyebab kematian neonatus adalah disebabkan oleh masalah gangguan pemberian Air Susu Ibu (ASI) (Depkes RI dalam Sapriyudi, 2009).

Angka kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah (Low birth weight) lebih dari 2 kali angka kematian bayi dengan berat lahir normal dan kematian dalam 24 jam pertama 37% dikarenakan keadaan tidak nyaman (stresor) bagi bayi di luar uterus (Wiknjosastro, 2010).

Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia per hari. Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus seperti berat bayi lahir rendah, asfiksia neonatorum, syndrome gawat nafas, hiperbilirubinemia,

(15)

sepsis neonatorum, trauma lahir dan kelainan konginetal. World Health Organization (WHO) dalam pernyataaan tentang neonatus dunia tahun 2001 melaporkan bahwa penyebab langsung kematian neonatus adalah infeksi (32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-lain (5%) (Anik & Haryati, 2009).

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu penyakit ibu antara lain toksemia gavidarum, perdarahan postpartum, trauma fisik dan psikologis, nefritis akut, diabetus mellitus, usia ibu < 16 tahun, usia ibu > 35 tahun dan multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada bulan Juni 2012 terdapat 2 – 3 kejadian bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Setelah dilakukan wawancara terhadap 9 ibu hamil, 7 orang diantaranya belum mengetahui penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), 2 diantaranya sudah mengetahui penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab BBLR di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dirumuskan dalam bentuk perumusan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013?”.

(16)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori pengetahuan baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori pengetahuan cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan sumbangan pemikiran bagi peniliti selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya dikemudian hari.

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, terutama tentang bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah.

3. Bagi Institusi

a. Bagi BPM Sang Timur Klaten

Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah serta mendeteksi dini tanda bahaya bayi baru lahir.

(17)

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bahan bacaan untuk menambah wawasan, khususnya yang berkaitan dengan bayi baru lahir berat badan lahir rendah.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang penyebab BBLR atau penelitian yang serupa yaitu :

Nurul Nugrohemi (2007) dengan judul “Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kecamatan Dukuh Turi Kabupaten Tegal”. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori riset dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi 111 ibu. Jumlah sampel 41 ibu yang dipilih secara acak sederhana dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik yang digunakan adalah chisquare dan Fisher's Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan dari 41 bayi lahir, terdapat 14 bayi (34,1 %) dengan BBLR. Terdapat delapan ibu (19,5%) yang masuk kategori umur beresiko tinggi, 13 ibu (31,7%) masuk bumil KEK dan telah mengalami paritas lebih dari 4 kali, 17 ibu (41,5%) tingkat pengetahuannya masih rendah, 11 ibu (26,8%) frekuensi periksa hamil kurang dari 4 kali, dan 20 ibu (48,8%) dengan tingkat sosial ekonomi kurang. Tidak terdapat hubungan bermakna antara umur ibu ( Fisher Exact Test, p=0,097), terdapat hubungan bermakna dengan BBLR (p value < 0,05).

Perbedaan penelitian ini adalah waktu, tempat, jenis penelitian serta analisis data. Persamaan yaitu sama-sama meneliti tentang variabel yang diteliti yaitu berat badan lahir rendah.

(18)

F. Siatematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) BAB yaitu: BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti yaitu, pengetahuan, ibu hamil, penyebab BBLR, kerangka teori, dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi, dan waktu penelitian, populasi, sampel dan tenik pengambilan sampel, alat penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisa data, etika penelitian dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah seseorang melakukan suatu pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan tejadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek di ketahui maka menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tesebut (Notoadmodjo, 2010)

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2007), tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan :

1) Tahu (Know)

Pengetahuan di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di

(20)

terima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain, menyebutkan menguraikan mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat di interpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi dapat di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat di artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya. Dalam konteks atau kondisi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat di lihat dari penggunaan kata kerja seperti : pengelompokan, membedakan, dan sebagainya.

(21)

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada misal : dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada, misal: dapat menafsirkan tanda bahaya nifas.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2007), cara memperoleh pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat di kelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu :

1) Cara Tradisional atau Non-Ilmiah

Cara tadisional untuk memperoleh pengetahuan, antara lain meliputi: a) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara ini paling tradisional yang pernah di gunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan yaitu melalui cara coba-coba. Cara ini telah di pakai orang sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi masalah, upaya

(22)

pemecahannya dengan cara coba-coba saja. Cara coba-coba ini di lakukan dengan menggunakan kemungkinan memecahkan masalah, apabila tidak berhasil di coba kemungkinan yang lain sampai masalah terselesaikan.

b) Cara Kekuasaan atau Otoriter

Sumber pengetahuan tersebut berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tesebut dapat diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi otoritas pemerintahan, otoritas pemerintahan agama maupun ahli ilmu pengetahuan. Dimana prinsip ini orang lain berpendapat yang di kemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji dulu atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris atau penalaran sendiri.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat di gunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini di lakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang di hadapi pada masa yang lalu, bila gagal dengan cara tersebut ia tidak akan mengulangi cara itu dan berusaha untuk mencari cara lain sehingga dapat berhasil memecahkannya.

(23)

d) Melalui Jalan Pikiran

Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum di sebut induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus.

2) Cara Modern atau Ilmiah

Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah yang di sebut metode penelitian ilmiah. Kemudian metode berpikir induktif yang di kembangkan oleh B.Bacon di lanjutkan oleh Van Dalen bahwa dalam memperoleh kesimpulan di lakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang di amati.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang

(24)

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut .

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

(25)

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

(26)

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

(27)

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya.

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah proses dari mulainya ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari atau 40 minggu yang juga disebut dengan kehamilan mature (cukup bulan), lebih dari 43 minggu disebut dengan postmature dan kehamilan antara 28 dan 36 minggu (Winkjosastro, 2005).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.

(28)

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).

(29)

2) Tanda kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismust, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif) 3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin dapat dilihat.

(30)

i. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester I yaitu umur kehamilan 0 sampai 12 minggu. 2) Kehamilan trimester II yaitu umur kehamilan 13 sampai 28

minggu.

3) Kehamilan trimester III yaitu umur kehamilan 29 sampai 40 minggu.

ii. Asuhan pada ibu hamil

Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi TT , Pemeriksaan Hb, Pemeriksaan VDRL, Perawatan payudara,Senam payudara dan pijat tekan payudara, Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil, Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, Pemeriksaan protein urine atas indikasi

1) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

2) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

(31)

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T, yang meliputi timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan Hb, perawatan payudara.

Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga

kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Wiknjosastro, 2005).

Jadwal pemeriksaan usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir sampai 28 minggu yaitu 4 minggu sekali. Pada umur kehamilan 28 - 36 minggu jadwal pemeriksaannya 2 minggu sekali dan umur kehamilan di atas 36 minggu jadwal pemeriksaannya 1 minggu sekali. Jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif (Saifudin, 2005).

3. Konsep Dasar Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

a. Pengertian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Menurut Prawirohardjo (2006), BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang kehamilan.

(32)

b. Klasifikasi BBLR

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2008) karakteristik BBLR yaitu : 1) Prematuritas Murni

Prematur murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan.

2) Dismaturitas

Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.

i. Klasifikasi BBLR menurut berat lahir

Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009), klasifikasi menurut berat lahir, yaitu :

1) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat badan < 2500 gram 2) Berat Bayi lahir Sangat Rendah (BBLSR) yaitu berat badan

1000-1500 gram

3) Berat Bayi Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) yaitu berat Badan < 1000 gram

ii. Tanda-Tanda BBLR

Menurut Maryunani dan Nurhayati (2009), menyatakan bahwa tanda-tanda BBLR yaitu berat badan <2500 gr, PB <45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada < 30 cm, letak kuping menurun,

(33)

pembesaran dari satu atau dua ginjal, masalah dalam pemberian makan (reflek menelan dan menghisap berkurang), suhu tidak stabil (kulit tipis dan transparan).

iii.Faktor penyebab Bayi dengan Berat badan lahir rendah BBLR Beberapa faktor utama penyebab BBLR antara lain: 1) Plasenta

Pertumbuhan intra uteri normal, pertumbuhan berat plasenta sejalan dengan pertambahan berat jenis. Berat lahir sangat berhubungan dengan luas permukaan villus plasenta, karena aliran darah uterus, juga transfer oksigen dengan nutrisi plasenta menentukan berat lahir bayi. Sehingga pada berbagai penyakit vaskuler yang diderita ibu disfungsi plasenta yang terjadi sering berakibat gangguan pertumbuhan janin. Keadaan klinis yang melibatkan aliran darah plasenta yang buruk meliputi kehamilan ganda, penyalahgunaan obat, penyakit vaskuler (hipertensi, dalam kehamilan atau kronik), penyakit ginjal, penyakit infeksi (TORCH), insersi plasenta umbilikus yang abnormal, dan tumor vaskuler.

2) Malnutrisi

Beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena malnutrisi ada dua variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin yaitu berat badan ibu sebelum hamil dan penambahan setelah hamil. Pada proses pertumbuhan trimester

(34)

ketiga saat hipertrofi selular janin dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melebihi persediaan ibu jika masukan nutrisi ibu rendah. Selain itu malnutrisi yang timbul merupakan akibat nutrisi yang tidak memadai atau defisiensi elemen-elemen spesifik seperti lemak, karbohidrat, protein atau vitamin tertentu.

3) Infeksi

Infeksi-infeksi virus tertentu berhubungan dengan retardasi pertumbuhan janin. Terlebih lagi terjadi peningkatan insidensi vititis pada plasenta janin dengan retardasi pertumbuhan. Sejumlah besar bakteri, protozoa dan virus perinatal patogen (TORCH) diketahui menginfeksi janin yang sedang berkembang, hanya rubella dan CMV (Cyto Megalo Virus) yang jelas berhubungan dengan persalinan premature dan berakibat berat lahir rendah. 4) Faktor-faktor genetik

Diperkirakan 40% dari seluruh variasi berat lahir berkaitan dengan kontribusi genetik ibu dan janin. Wanita normal tertentu memiliki kecenderungan untuk berulang kali melahirkan bayi KMK (tingkat pengulangan 25%-50%) begitu pun sebaliknya wanita yang melahirkan bayi berukuran besar, maka akan mengulang kembali melahirkan bayi berukuran besar dan ini berlaku pada semua ras.

(35)

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1) Faktor Ibu

a) Penyakit meliputi toksemia gavidarum, perdarahan postpartum, trauma fisik dan psikologis, nefritis akut, diabetus mellitus.

b) Usia Ibu meliputi usia ibu < 16 tahun, Usia ibu > 35 tahun, multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.

c) Keadaan sosial yaitu golongan sosial ekonomi rendah, perkawinan yang tidak syah.

d) Sebab lain meliputi ibu yang perokok, Ibu peminum alkohol, ibu pecandu narkotika.

2) Faktor Janin yaitu hidramnion, kehamilan ganda, kelainan kromosom.

3) Faktor Lingkungan meliputi tempat tinggal dataran tinggi, lingkungan yang terpapar radiasi zat-zat beracun.

(36)

B. Kerangka Teori

Sumber: dimodifikasi Notoatmodjo (2010) Arief dan Kristiyanasari (2009) Gambar 2.1. Kerangka Teori tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang penyebab BBLR Pengetahuan Konsep Dasar Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 1. Pengertian 2. Tingkat pengetahuan 3. Cara memperoleh pengetahuan 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengtahuan 5. Pengukuran pengetahuan Konsep dasar Kehamilan 1. Pengertian 2. Tanda-tanda Kehamilan 3. Klasifikasi kehamilan 4. Asuhan pada ibu

hamil  1. Pengertian BBLR 2. Klasifikasi BBLR 3. Klasifikasi BBLR menurut berat lahir 4. Tanda-Tanda BBLR 5. Faktor penyebab Bayi dengan BBLR  Faktor Penyebab BBLR 1. Plasenta 2. Malnutrisi 3. Infeksi 4. Faktor-faktor genetik 5. Faktor lingkungan 6. Faktor janin 7. Faktor ibu  

(37)

C. Kerangka konsep

Keterangan :

= Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti = mempengaruhi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 



Pengetahuan ibu hamil tentang Penyebab BBLR

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Mass media / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan tentang penyebab berat badan lahir rendah di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 26 Maret – 25 April 2013.

(39)

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada 26 Maret – 25 April 2013 yaitu sebanyak 34 responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada

kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Sehingga sampel dalam penelitian sebanyak 34 ibu hamil trimester I – III.

3. Teknik sampling.

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009).

(40)

Teknik sampling pada penelitian dengan menggunakan sampling accidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kuesioner tertutup di mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Pernyataan terdiri pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah. Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥) pada jawaban yang dianggap benar. Sehingga pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala guttman. Menurut Hidayat (2007), skala guttman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban ya dan tidak, positif dan negatif.

(41)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel Indikator Pernyataan Jumlah Soal Favourabl e Unfavourable Tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 1. Plasenta 1,4 2, 3 4 2. Malnutrisi 6,8 5*,7 4 3. Infeksi 9,11 10,12 4 4. Faktor Genetik 13,14,17 15*,16 5 5. Faktor Ibu 18*,21,24, 26,28* 19,20,22,23,2 5 27,29 12 6. Faktor Lingkungan 30,33 31*,32 4 7. Faktor Janin 34,37 35,36 4 Jumlah 18 19 37

Keterangan: *) tidak valid

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan y : Skor total

(

X

)

}{N Y -

(

Y

)

} X { Y X. -XY . N 2 2 2 2 Σ Σ Σ − Σ Σ Σ Σ = N rxy

(42)

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji validitas yang dilaksanakan di BPM Dewi Isbat Klaten dengan jumlah 30 ibu hamil didapatkan 5 nomor yaitu nomor 5, 15, 18, 28 dan 31 tidak valid dikarenakan nilai rhitung < rtabel (0,361). Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Dalam penelitian uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu : » ¼ º « ¬ ª Σ − » ¼ º « ¬ ª − = t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ™ıb2 = Jumlah varian butir

ıt2 = Varians total

Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16,0. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronchbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Hasil uji reliabilitas yang dilaksanakan di BPM Dewi Isbat Klaten dengan jumlah responden 30 ibu hamil.

(43)

Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal. Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap 32 item pernyataan valid dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0 didapat nilai Alpha Cronbach sebesar 0,882 > 0,7 sehingga instrumen dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di BPM Sang Timur Klaten, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari hasil jawaban kuesioner tentang penyebab BBLR di BPM Sang Timur Klaten.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM Sang Timur Klaten.

(44)

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010)

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Kemampuan ibu menjawab dengan benar tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) meliputi plasenta, malnutrisi, infeksi, faktor genetik, faktor lingkungan, faktor janin, faktor janin dan faktor ibu

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(45)

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Langka-langkah pengolahan yaitu:

a. Editing (penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware komputer.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,

(46)

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n x

¦

Keterangan : X : rata-rata ( mean )

¦

x

: Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

(47)

SD = 1 ) ( 2 2 − −

¦

¦

n n xi xi Keterangan: x : nilai responden n : jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2009), untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) digunakan rumus persentase.

Skor yang diperoleh responden

Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

(48)

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten yang beralamat di Perum Klaten Kencana Blok H No.2. Batas utara BPM. Sang Timur Klaten adalah kecamatan Kalikotes, batas selatan BPM. Sang Timur Klaten adalah kelurahan Ketandan, batas timur BPM. Sang Timur Klaten adalah kelurahan Belangwetan, sedangkan batas Barat Sang Timur Klaten adalah kelurahan Karanganom.

Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yaitu Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes dengan dibantu 1 Dokter dan 6 bidan. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan BPM Sang Timur Klaten antara lain pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). BPM. Sang Timur Klaten melayani selama 24 jam. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar mandi untuk pasien. BPM Sang Timur Klaten menerapkan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24 jam. Selain itu BPM. Sang Timur juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi), dan khitanan.

(50)

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab BBLR di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013”. Penelitian ini terdiri dari 34 responden,

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur

No Umur Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 ” 19 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun 1 31 2 2,9 91,2 5,9 Total 34 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui responden yang berumur kurang 19 tahun sebanyak 1 responden (2,9%), responden yang berumur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden (91,2%) dan responden yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 2 responden (5,9%). b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu:

(51)

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi

7 22 5 20,6 64,7 14,7 Total 34 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui responden dengan pendidikan tamat SMP sebanyak 7 responden (20,6%), tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 22 responden (64,7%) dan 5 responden (14,7%) tamat Perguruan Tinggi.

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 4 IRT Swasta Wiraswasta PNS 15 10 4 5 44,1 29,4 11,8 14,7 Total 34 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui sebanyak 15 responden (44,1%), sebagai ibu rumah tangga, sebanyak 10 responden (29,4%), bekerja di bidang swasta, sebanyak 4 responden (11,8%) berwiraswasta dan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 5 responden (14,7%).

(52)

d. Karaktereistik berdasarkan umur kehamilan

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Umur Kehamilan

No Umur Kehamilan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 Trimester I Trimester II Trimester III 13 12 9 38,2 35,3 26,5 Total 34 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan yaitu Trimester I sebanyak 13 resonden (38,2%), Trimester II sebanyak 12 responden (35,3%) dan trimester III sebanyak 9 responden (26,5%).

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur Klaten

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 6 21 7 17,6 61,8 20,6 Total 34 100

Sumber: Data Primer, Februari 2013

Berdasarkan pada tabel 4.1 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Sang Timur

(53)

Klaten, responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (61,8%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (20,6). Jadi kebanyakan responden dengan tingkat pengetauan cukup yaitu sebanyak 21 responden (61,8%).

Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di bawah ini, yaitu :

Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan

B. Pembahasan

Berdasarkan umur responden mayorirtas berumur 20 – 35 tahun sebanyak 31 responden. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

(54)

Berdasarkan karakterisik pendidikan mayoritas tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 22 responden (64,7%). Menurut Erfandi (2009), pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya

Berdasarkan karakteristik pekerjaan diketahui paling banyak 15 responden (44,1%), sebagai ibu rumah tangga. Menurut Erfandi (2009), bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan yaitu Trimester I sebanyak 13 resonden (38,2%), Trimester II sebanyak 12 responden (35,3%) dan trimester III sebanyak 9 responden (26,5%).

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan sebanyak 21 responden (61,8%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (20,6%). Jadi kebanyakan responden dengan tingkat pengetauan cukup yaitu sebanyak 21 responden (61,8).

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah seseorang melakukan suatu pengindraan terhadap

(55)

suatu objek tertentu. Pengindraan tejadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek di ketahui maka menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tesebut.

Penelitian menggunakan 32 pernyataan meliputi faktor utama penyebab BBLR antara lain: Plasenta, malnutrisi, Infeksi, Faktor-faktor genetik Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Faktor Ibu Penyakit meliputi toksemia gavidarum, perdarahan postpartum, trauma fisik dan psikologis, nefritis akut, diabetus mellitus, usia Ibu meliputi usia ibu < 16 tahun, Usia ibu > 35 tahun, multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik

(56)

dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut .

Menurut Erfandi (2009), pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

(57)

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu : 1. Kendala

Waktu pengambilan data responden kurang memahami pernyataan dari kuesioner karena kuesioner kebanyakan menggunakan bahasa di bidang kesehatan serta pengisian kuesioner tidak lengkap sehingga harus mengulang untuk pengisian kuesioner.

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

(58)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyebab BBLR di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013” dengan 34 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (61,8%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kategori kurang sebanyak 7 responden (20,6%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu: 1. Bagi Penulis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, terutama pengetahuan ibu hamil tentang bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah.

(59)

2. Bagi BPM Sang Timur Klaten

Diharapkan BPM Sang Timur Klaten dapat memberikan penyuluhan pada ibu hamil khususnya tentang penyebab Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR), sehingga pengetahuan dapat meningkat.

3. Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel, sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.









(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arief dan Kristiyanasari. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika

–––––––––––––––. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Depkes RI dalam Sapriyudi, 2009 . Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo.

http://www.publikasi.umy.ac.id/index.php/psik/article/view/2071. Diakses tanggal 21 Oktober 2012

Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2012

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS/ Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayat A. A, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medik

Mahfoed, 2007. Metodologi Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Manuaba, I.A.C, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 Okotber 2012

Nototatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta ––––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

(61)

––––––––––––––––––––. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Winkjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustka Sarwono Prawirohardjo

–––––––––––––––––––. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustka Sarwono Prawirohardjo

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan  Variabel  Indikator  Pernyataan Jumlah  Soal Favourabl e Unfavourable Tingkat  pengetahuan  Ibu hamil  tentang  penyebab  Berat Badan  Lahir Rendah  (BBLR)  1
Tabel 3.2 Definisi Operasional  Variabel  Definisi  Operasional  Indikator   Alat  Ukur  Skala  Tingkat  pengetahuan  Ibu hamil  tentang  penyebab  Berat Badan  Lahir  Rendah  (BBLR)  Kemampuan  ibu menjawab dengan benar tentang penyebab Berat Badan Lahir
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi

Pendidikan adalah suatu usaa untu mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan memperbaiki proses

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlasung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi peroses belajar, makin