PENGARUH PROSES TEMPERING PADA HASIL PENGELASAN
PENGARUH PROSES TEMPERING PADA HASIL PENGELASAN
BAJA 516
BAJA 516
-
-
70 TERHADAP MECHANICAL PROPPERTIES DAN
70 TERHADAP MECHANICAL PROPPERTIES DAN
SIFAT KOROSI
SIFAT KOROSI
M
M
aterial baja karbon A 516 yang telah di
aterial baja karbon A 516 yang telah di
klasi
klasi
fikasikan
fikasikan
:
:
American Society For Testing and Materials (
American Society For Testing and Materials (
ASTM
ASTM
)
)
,
,
Tertera
Tertera
pada
pada
ASTM
ASTM
A20 / A20M
A20 / A20M
dan
dan
lebih lanjut diuraikan
lebih lanjut diuraikan
pada
pada
(ASTM
(
ASTM)
)
A 516 / A516 M.
A 516 / A516 M.
S
S
ebagai material plat yang digunakan pada suhu rendah
ebagai material plat yang digunakan pada suhu rendah
dan
dan
menengah
menengah
yang
yang
diijinkan
diijinkan
da
da
lam
lam
penggunaan
penggunaan
plat
plat
pada
pada
konstruksi bejana bertekanan (Perssure Vessel).
Flow Chart
Flow Chart
Proses
Proses
Pengamatan
Pengamatan
Material Baja A 516-70
Proses Pengelasan
Temper Non Temper
Uji Mekanik Uji Laju Korosi Uji Mekanik Uji Laju Korosi
Data Grafik Laju Korosi Material Tempered
Data / Grafik Material Tempered Kuat Tarik
Kuat Impact Hasil Bending
Data / Grafik Material Non Tempered Kuat Tarik
Kuat Impact Hasil Bending
Data Grafik Laju Korosi Material Non Temper Analisa Grafik Perbandingan Kuat Tarik,
Kuat Impact, dan Laju Korosi pada Material Temper dan Non Temper
Tahapan
Tahapan
Pengelasan
Pengelasan
Persiapan Material ASTM (A516 -70):
Pembuatan Prosedur Pengelasan (WPS)
•Base Metal •Welding Process
•Filler Metal Requirement •Preheat Requirement
Pengelasan dilakukan
Sifat Mampu las (Weld Ability) Perhitungan Carbon Eqiuvalent (C eq)
Parameter Composition (Pcm)
•Base Metal •Filler Metal
Tempering
Tempering
P
P
roses temper
roses temper
yaitu:
yaitu:
memanaskan
memanaskan
material hingga
material hingga
suhu 595
suhu 595
ºC
º
C
dengan waktu
dengan waktu
penahanan
penahanan
60menit.
60menit.
Setelah
Setelah
perlakuan panas
perlakuan panas
tersebut diatas,
tersebut diatas,
maka dilakukan
maka dilakukan
pendinginan pada
pendinginan pada
suhu ruang
suhu ruang
(28
(28
ºC)
º
C)
Studi
Studi
Literatur
Literatur
Hasil
Hasil
Tempered
Tempered
Pada
Pada
AerMet
AerMet
100H. K. D. H. Bhadeshia
100H. K. D. H.
Bhadeshia
:
:
Composition of
Composition of
Aermet
Aermet
100 in wt%
100 in wt%
C
C
Co
Co
Ni
Ni
Cr
Cr
Mo
Mo
Mn
Mn
Si
Si
Al
Al
Ti
Ti
S
S
P
P
0.23
Tahapan
Tahapan
Pengujian
Pengujian
Mekanik
Mekanik
(Mechanical Test)
(Mechanical Test)
Persiapan Material ASTM (A516 -70)
Standart Yang Digunakan
Pembuatan Spesimen
Pengujian Mekanik: Uji Tarik (Tensile)
Uji Tekuk (Bending) Uji Pukul (Impact)
Hasil
Hasil
Uji
Uji
Tarik
Tarik
Grafik
Grafik
Beban
Beban
-
-
Pertambahan
Pertambahan
Panjang
Panjang
(
(
P
P
-
-
Δ
Δ
L
L
)
)
pada
pada
masing
masing
-
-
masing
masing
Spesimen
Spesimen
Temper 1 0 20 40 60 80 100 120 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 ΔL (mm) P ( K n ) Series1Analisa
Analisa
Uji
Uji
Tarik
Tarik
UTS =
UTS =
Kekuatan
Kekuatan
Maximal (Kn/mm
Maximal (Kn/mm
²
²
)
)
Y S =
Y S =
Kekuatan
Kekuatan
Luluh
Luluh
(Kn/mm
(Kn/mm
²
²
)
)
CSA
CSA
=
=
Luas
Luas
Penampang
Penampang
Awal
Awal
(mm
(mm
²
²
)
)
Pmax
Pmax
=
=
Beban
Beban
Maksimal
Maksimal
(
(
Kn
Kn
)
)
Py
Py
=
=
Beban
Beban
Luluh
Luluh
(
(
Kn
Kn
)
)
CSA
P max
UTS =
• Ultimate Tensile Stregth
CSA
Py
• Yield Tensile Stregth
Hasil
Hasil
Perhitungan
Perhitungan
Uji
Uji
Tarik
Tarik
Grafik
Grafik
Kuat
Kuat
Tarik
Tarik
dan
dan
Kuat
Kuat
Luluh
Luluh
Kekuatan 2.232 1.929 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 50.151.253.48 48.90 2 55.25 56 .6 57.9 59.260.561.863.164.465.7 6768.369.670.9 ε (%) Ku at T ar ik ( kN/ m m ²) Temper 1 Kuat KuatTarikTarik
(kN/mm
(kN/mm²²)) 00 0.0890.089 1.1961.196 1.9291.929 1.8931.893 1.9111.911 2.0362.036 2.002.00 2.0892.089 2.0712.071 ε
Grafik
Grafik
perbandingan
perbandingan
Kuat
Kuat
Tarik
Tarik
Kuat
Kuat
Luluh
Luluh
masing
masing
-
-
untuk
untuk
semua
semua
spesimen
spesimen
Perbandingan Kuat Tarik & Kuat Luluh
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00
Temper 1 Temper 2 Non Temper 1 Non Temper 2
Yield Strength Ultimate Stregth
Analisa
Analisa
Elongation &
Elongation &
RoA
RoA
ε
ε = elongation / = elongation / reganganregangan (%)(%) Roa
Roa = Reduction = Reduction fofoArea (%)Area (%) Lo =
Lo = panjangpanjang ukurukurmulamula--mulamula(mm)(mm) Lu = panjang ukur setelah putus
Lu = panjang ukur setelah putus (mm)(mm) So = Luas ukur setelah putus
So = Luas ukur setelah putus (mm(mm²²))
Su = Luas ukur setelah putus
Su = Luas ukur setelah putus (mm(mm²²))
ε =
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
−
Lo
Lo
Lu
x 100%
• Regangan (Elongation)
• Reduction of Area (RoA)
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
−
So
Su
So
RoA =
x
100%
Graphic Elongation &
Graphic Elongation &
RoA
RoA
Elongation & RoA
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
S. Temper 1 S. Temper 2 Spesimen 1 Spesimen 2
Elongation (%)
Analisa
Analisa
Uji
Uji
Tekuk
Tekuk
(Bending Test)
(Bending Test)
Berdasarkan standar AWS D1.1 yang didapati, bahwa ketentuan pada pengujian tekuk material A516 grade 70 dengan ketebalan 12,7 dilakukan dengan uji tekuk dari sisi (Side
Bending).
Pada pengujian tekuk ini menurut AWS D1.1 (4.8.3.3) material uji dapat
dikatakan diterima (acceptable) apabila:
•Pada saat ditekuk, weld metal mendapat beban
•Tidak boleh ada sobekan sebesar 1/8 inchi untuk segala arah.
•Sobekan yang lebih besar dari 1/4 inchi diperbolehkan, asalkan berasal dari
sisi weld metal dan bukan dari cacat.
Analisa
Analisa
Uji
Uji
Pukul
Pukul
(Impact Test)
(Impact Test)
E
E = = energienergiabsorb (joule)absorb (joule) A
A = = luasluaspenampangpenampangdidibawahbawahtakiktakik (mm2)(mm2) EL
EL = ekspansi lateral (mils)= ekspansi lateral (mils) Bt
Bt = lebar specimen pada takik setelah dipukul= lebar specimen pada takik setelah dipukul(mm)(mm) Bo
Bo = lebar specimen pada takik sebelum dipukul= lebar specimen pada takik sebelum dipukul (mm)
(mm)
A
E
Kuat impact =
(joule/mm
2)
•
Kuat impact (joule/mm
2
)
4
,
25
Bo
Bt
−
EL =
x 1000 (mils)
Hasil
Hasil
Kuat
Kuat
Impact
Impact
Grafik
Grafik
Kekuatan
Kekuatan
Impact
Impact
masing
masing
-
-
masing
masing
spesimen
spesimen
Impact 1.40 1.45 1.50 1.55 1.60 1.65 1.70 1.75 1.80 1.85 1.90 1 2 3 4 5 6 Spesimen Im p ac t S tr engt h ( N m /m m 2)
Lateral Expansion
Lateral Expansion
Grafik
Grafik
Lateral Expansion
Lateral Expansion
masing
masing
-
-
masing
masing
spesimen
spesimen
Lateral Expansion 0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000 100.000
Temper 1 Temper 2 Temper 3 Non Temper 1 Non Temper 2 Non Temper 3 Spesimen La te ra l E xpa ns ion (M il s)
Pengujian
Pengujian
Korosi
Korosi
1000 ml +
_
Adaptor Ampere Meter
Volt Meter Com Voltage Ampere Com
+
-Katodik Anodik Power AC HClProses
Proses
Polarisasi
Polarisasi
Reaksi
Reaksi
yang
yang
dapat
dapat
terjadi
terjadi
pada
pada
larutan
larutan
:
:
pH < 7 : H
++ e
-H (atom)
2H
H
2(gas)
pH > 7 : 2H
2O- + O
2+ 4e
-4OH
-Fe -Fe 2
++ e
-(atom)
Reaksi
Reaksi
yang
yang
dapat
dapat
terjadi
terjadi
ketika
ketika
besi
besi
terlarut
terlarut
:
:
Reaksi
Reaksi
Pada
Pada
Elektrolit
Elektrolit
Reaksi yang biasanya berlangsung dalam elektrolit adalah reaksi
Reaksi yang biasanya berlangsung dalam elektrolit adalah reaksi
pembangkitan gas oksigen melalului oksidasi air
pembangkitan gas oksigen melalului oksidasi air
:
:
Reaksi lain yang mungkin dalam elektrolit mengandung klorida
Reaksi lain yang mungkin dalam elektrolit mengandung klorida
itu adalah pembagkitan gas klorin :
itu adalah pembagkitan gas klorin :
2Cl
Cl
2+ 2e
-Out Put Data
Out Put Data
Pengujian
Pengujian
Laju
Laju
Korosi
Korosi
Tempered MetalTempered Metal PercobaanPercobaan22
No
No V (mV)V (mV) I (I (mAmA)) I (I (MikroAmpereMikroAmpere)) I/AI/A Log I/ALog I/A 1 1 16.016.0 2.912.91 29102910 339.161339.161 2.53040572.5304057 2 2 15.515.5 2.712.71 27102710 315.851315.851 2.4994822.499482 3 3 15.015.0 2.372.37 23702370 276.224276.224 2.44126112.4412611 4 4 14.514.5 2.252.25 22502250 262.238262.238 2.41869522.4186952
Pengeplotan diagram
Pengeplotan diagram
i
i
korr
korr
= 5.992x
= 5.992x
-
-
1.1764
1.1764
-
-
5.9654x + 0.8747
5.9654x + 0.8747
GRAFIK POLARISASI UNTUK SPECIMEN 1 DENGAN MATERIAL BASE METAL
y = 5.992x - 1.1764 y = -5.9654x + 0.8747 -20.0 -17.5 -15.0 -12.5 -10.0 -7.5 -5.0 -2.5 0.0 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 Log (I/A) P o te n si al (m V )
Analisa
Analisa
Laju
Laju
Korosi
Korosi
K = Konstanta
K = Konstanta
(0.129 untuk mpy, 0.00327 untuk mmpy)
(0.129 untuk mpy, 0.00327 untuk mmpy)
a = Berat atom logam terkorosi
a = Berat atom logam terkorosi
i
ikorkor = kerapatan arus (= kerapatan arus (μμA/cm2) A/cm2)
n = Jumlah elektron valensi logam
n = Jumlah elektron valensi logam terkorosi terkorosi D = Densitas logam terkorosi (gr/cm3)
D = Densitas logam terkorosi (gr/cm3)
Laju korosi = K
Laju korosi = K
ai
nD
Data tersebut digunakan untuk pengeplotan diagram tafel, yang k
Data tersebut digunakan untuk pengeplotan diagram tafel, yang k
emudian dapat
emudian dapat
menentukan harga i
menentukan harga i
oo. Nilai i
. Nilai i
korkorsama dengan nilai i
sama dengan nilai i
oo. Setelah mendapatkan nilai
. Setelah mendapatkan nilai
i
i
korkormaka besarnya laju korosi dapat ditentukan dengan menggunakan p
maka besarnya laju korosi dapat ditentukan dengan menggunakan p
ersamaan
ersamaan
Faraday. Persamaan Faraday yang digunakan
Perbandingan
Perbandingan
Laju
Laju
Korosi
Korosi
Dari
Dari
Perhitungan
Perhitungan
Laju
Laju
korosi
korosi
masing
masing
-
-
masing
masing
spesimen
spesimen
Laju Korosi
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12Base Metal Weld Metal Tempered Base Metal Tempered Weld Metal Spesimen ik o rr