BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Seorang karyawan akan bekerja secara maksimal, memanfaatkan kemampuan dan keterampilannya dengan bersemangat, jika karyawan tersebut memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja tersebut akan tampak jelas dalam bentuk keterlibatan kerja. Mereka yang memiliki motivasi kerja tinggi akan lebih terlibat dibanding mereka yang memiliki motivasi kerja yang rendah. Teori kebutuhan yang dikenal oleh Maslow (Hasibuan:2007) dapat dijadikan titik acuan oleh sebagian manajer untuk memahami motivasi kerja seseorang dalam organisasi.
Faktor penting dalam perusahaan adalah manusia. Manusia merupakan sumber daya yang berbeda dengan faktor produksi lainnya, karena manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda. Sangat jelas bahwa setiap perusahaan yang berhasil tidak terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia yang menunjang.
Perusahaan bisa mencapai tujuan yang optimal, harus ditunjang dengan kinerja karyawan yang baik dan bisa menghasilkan suatu prestasi. Sebagai aset penting perusahaaan, manusia atau karyawan dalam pengelolaannya tidak luput dari peran pemimpin (leader). Pemimpin harus bisa mengarahkan dan memotivasi kelompok manusia atau karyawan dalam melaksanakan aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuan perusahaan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dituntut adanya bentuk kepemimpinan yang tepat dalam suatu perusahaan
Namun dalam prakteknya, orang bekerja dan melakukan tugas serta bertanggung jawab pada pekerjaannya, sering dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dari manajer, perusahaan atau organisasi tersebut (Iskandar, 2005). Para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi dalam suatu organisasi. Hal tersebut memberi arti, bahwa kepemimpinan memiliki faktor penting bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh
pimpinan, dapat mempengaruhi karyawannya melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diarahkan dan diinginkannya dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan itu, maka peranan pemimpin untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut.
Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai manajer (Adiyas, 2005). Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan. Di samping itu memastikan bahwa orang-orang atau kelompok tersebut terus menerus akan memberikan kesetiaan dan dukungan untuk setiap tugas di masa mendatang yang mereka setujui. Sebagai peran pemimpin harus memastikan bahwa kekuatan dan mutu kelompok dimanfaatkan sepenuhnya dan mengatasi setiap kelemahan.
Pada dasarnya peran kepemimpinan di dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam hubungannya dengan karyawan adalah untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan di dalam mengarahkan bawahannya dalam pencapaian tujuan perusahaan yang akan sangat menentukan arah kemajuan perusahaan. Pola yang terbentuk pada hubungan kerja sangat dipengaruhi oleh cara atau gaya seorang pemimpin dalam mengelola perusahaan tersebut menuju arah yang telah ditetapkan.
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi atau perusahaan ditentukan oleh kemampuan dan keluwesan pada gaya kepemimpinan dalam mengelola sumber daya yang ada pada organisasi. Karyawan akan bekerja secara optimal apabila melalui pekerjaan yang dilakukannya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya perusahaan benar-benar harus bisa memperhatikan tingkat kebutuhan karyawannya.
Keharmonisan hubungan kerja dapat tercipta apabila karyawan mau dan merasa senang bekerja di bawah pimpinan yang bisa memberikan motivasi atau dorongan yang baik kepada mereka. Dengan bisa memberikan dan memenuhi kebutuhan karyawan tersebut maka dapat menjadi suatu pendorong motivasi kerja
karyawan agar bisa bekerja lebih baik.Melihat betapa pentingnya peran seorang pemimpin seperti yang diuraikan diatas, maka pemimpin harus bisa menciptakan bawahannya agar lebih produktif dan tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memberi pencerahan pada peran dari kepribadian karyawan dalam konteks persepsi kepemimpinan dengan melibatkan ciri-ciri kepatuhan dalam kepribadian sebagai variabel yang berbeda. Kepatuhan adalah salah satu faktor penting dalam lima faktor dari kepribadian. Semenjak Tupes dan Christal (1961, 1992) melaporkan struktur lima faktor, pada awalnya faktor penelitian analitis telah mendukung jenis-jenis dari Model Lima Besar (The Big Five), ( Costa & McCrae, 1985; Digman, 1990; Goldberg, 1993; John, 1990).
Berdasarkan pada model, seseorang yang kepatuhannya tinggi digambarkan sebagai orang yang bersifat baik, dapat bekerja sama, dan dapat dipercaya ( e.g., John, 1990 ). Namun, seperti yang diutarakan oleh Costa dan McCrae (1992), orang-orang yang menilai rendah terhadap kepatuhan akan menunjukan sikap bermusuhan terhadap perilaku individu yang otoriter (e.g., Adorno, Frenkel-Brunswik, Levinson & Sanford, 1950; Graziano, Jensen-Campbell, & hair, 1996 ). Diharapkan bahwa individu tersebut akan menyudutkan baik laki-laki maupun perempuan karena menyimpang dari kebiasaan dalam posisi sebagai pemimpin.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik penelitian ini memfokuskan pada tema : Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepribadian
Karyawan Terhadap Tingkat Motivasi Kerja Karyawan Pada Hotel Panghegar .
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini penyusun menitik beratkan kepada masalah kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas dapat diindentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi karyawan atas gaya kepemimpinan pada Hotel Panghegar?
2. Bagaimana tingkat kepribadian karyawan pada Hotel Panghegar? 3. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan pada Hotel Panghegar? 4. Apakah gaya kepemimpinan, dan kepribadian karyawan
mempengaruhi tingkat motivasi kerja karyawan pada Hotel Panghegar?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas , maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan tersebut, yaitu:
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Hotel Panghegar.
2. Untuk mengetahui tingkat kepribadian karyawan pada Hotel Panghegar.
3. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi kerja karyawan pada Hotel Panghegar.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan, dan kepribadian karyawan terhadap motivasi kerja karyawan pada Hotel Panghegar.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi, baik bagi penulis maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun kontribusi dalam penelitian ini yaitu kontribusi teoritis dan kontribusi praktis adalah sebagai berikut:
1.4.1 Kontribusi Teoritis
Penelitian ini terfokus pada 3 variabel utama, yaitu Gaya Kepemimpinan, Kepribadian Karyawan dan Tingkat Motivasi Kerja Karyawan.Penelitian terbaru
cenderung mengabaikan peran dari kepribadian karyawan yang mempengaruhi reaksi terhadap pemimpin dan gaya kepemimpinan. Penelitian ini ditujukan untuk menguji apakah Gaya Kepemimpinan pemimpin menunjukkan pengaruhnya terhadap tingkat Motivasi kerja karyawan. Keterlibatan kepribadian karyawan dalam penelitian inilah yang diharapkan memberikan kontribusi secara teoritis, mengingat hal ini penting untuk menunjukkan seberapa besar pengaruhnya terhadap sikap karyawan atas pekerjaan.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empirik tentang pengaruh gaya kepemimpinan, dan kepribadian karyawan terhadap tingkat motivasi kerja karyawan. Manakala gaya kepemimpinan, dan kepribadian karyawan berpengaruh terhadap tingkat motivasi kerja karyawan, maka perusahaan dapat memanfaatkan hasil kajian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan upaya pengembangan dari langkah-langkah yang berpotensi efektif bagi organisasi, dan diharapkan mampu meningkatkan perhatian pada sikap karyawan atas pekerjaannya. Demikian pula apabila tidak terbukti maka, perusahaan dapat mengambil hikmah bahwa perusahaan harus dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan menggunakan alat lain.
1.5. Definisi Variabel Yang Digunakan Gaya Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan menurut Hasibuan (2007:170) adalah sebagai berikut:
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi .
Kepribadian Karyawan
Menurut Gordon Allport dalam buku Robbins (1996 : 85), adalah sebagai berikut:
personality is the dynamics organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustment to his environment .
Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam masing-masing dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik terhadap lingkungannya .
Motivasi Kerja
Menurut, Rivai (2008:455) yaitu:
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi untuk mencapai hasil yang spesifik sesuai dengan tujuan individu .
1.6. Outline Skripsi
Outline penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan logis dari penelitian. Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara keseluruhan membahas mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepribadian karyawan terhadap Motivasi kerja karyawan. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan Judul Penelitian yang menggambarkan secara singkat tentang masalah yang ditulis. Kemudian penelitian diawali dengan Bab 1 yang berisi pendahuluan. Dimana dalam pendahuluan berupa uraian dan penjelasan mengenai rumusan singkat tentang hal-hal pokok yang akan dibahas seperti, identifikasi masalah yang merupakan pertanyaan pokok dari keseluruhan penelitian.
Tujuan penelitian, merupakan arah dari penelitlian, merinci apa yang ingin diketahui dan ditulis dalam bentuk pernyataan. Kegunaan penelitian, yaitu manfaat dari hasil penelitian dan sumbangan penelitian terhadap perkembangan ilmu manajemen, serta deifinisi yang digunakan agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas. Dan membahas outline skripsi.
Dilanjutkan pada Bab II yaitu Tinjauan Pustaka yang memuat informasi tentang teori yang menjadi belakang penelitian atau uraian tentang teori. Membahas variabel-variabel yang digunakan. Tinjauan Pustaka juga membantu
peneliti dalam menyusun kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka pemikiran adalah pola nalar peneliti dalam menjawab masalah yang diturunkan dari teori.
Selanjutnya diikuti Bab III berisi uraian mengenai objek penelitian, sehingga diberi judul Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian. Subpokok bahasannya, dapat dimulai dengan menguraikan sejarah tentang keberadaan objek yang diteliti, karakteristik umum dan karakteristik khusus objek yang diteliti, sarana dan prasarana, aspek sumber daya manusia dan lain-lain. Kemudian variabel yang digunakan dalam penelitian, rancangan percobaan atau rancangan contoh (samples) penelitian, dan metotde pengumpulan data. Pada Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, didalamnya memuat pendeskripsian yang dilakukan menyangkut data hasil penelitian, baik data mengenai responden maupun data mengenai hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.
Kemudian pada akhir penulisan skripsi ini adalah Bab V yaitu Kesimpulan dan Saran yang merupakan bab terakhir dimana pada bagian ini diambil kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat bermanfaat bagi objek penelitian.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis mengadakan penelitian pada Hotel Panghegar yang berlokasi di Jln. Merdeka No. 2 Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan selesainya penelitian ini.