• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019, merupakan penjabaran dari visi misi Bupati Ir. Paulus V.R. Mella,M.Si. dan Wakil Bupati Drs. Obed Naitboho,M.Si yang dilantik tanggal 6 Maret 2014. RPJMD ini berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang dipedomani oleh seluruh pelaku pembangunan yang ada dalam lingkup wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Penyusunan RPJMD ini dilakukan secara integratif dengan dokumen perencanaan lain seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2005-2025, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012-2032, RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018, dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Hal ini dilakukan agar ada koordinasi dan sinkronisasi berbagai program, sehingga saling mendukung dan menghindari tumpang tindih yang pada akhirnya berbagai program pembangunan yang dilakukan bisa memberi manfaat yang lebih besar pada masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan.

RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019 ini disusun dengan melakukan pendekatan Politik, Partisipatif, Teknokratik, Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendekatan Politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih pada saat dipaparkan dalam rapat Paripurna DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan;

2. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan ini;

3. Pendekatan Teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang melibatkan para pakar dan

(2)

tenaga ahli yang sesuai dengan substansi yang dibutuhkan dalam RPJMD;

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-down) dilaksanakan melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan oleh daerah.

5. dan Bawah-Atas (bottom-up) dilaksanakan melalui program prioritas Bupati dan Wakil Bupati serta inventarisasi masukan dari

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang harus diakomodir dalam RPJMD.

Melalui 5 (lima) pendekatan ini diharapkan seluruh permasalahan dan tantangan Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat terjawab selama 5 (lima) Tahun ke depan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(3)

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5538);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

(4)

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

23. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;

(5)

24. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTT Tahun 2010 – 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah 0045);

25. Peraturan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 001 Seri E Nomor 001);

26. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014 Nomor 001, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 070);

27. Peraturan Daerah Nomor 46 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2009 Nomor 46);

28. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012 – 2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012 Nomor 10);

29. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2011 Nomor 13).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan

sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJMD Kabupaten Timor

Tengah Selatan merupakan bagian utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan khususnya yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2005-2025, RTRW Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012–2032 dengan

(6)

tetap memperhatikan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Periode 2014-2018, dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014.

Skema hubungan antara RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019 dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.

Gambar 1.1

Hubungan RPJM Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

1.3.1. RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan RPJPD Kabupaten Timor Tengah Selatan

RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019 merupakan rencana pembangunan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program

Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan periode 2014-2019, juga berpedoman pada visi dan misi Kabupaten

Timor Tengah Selatan beserta arah pembangunannya yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2005-2025.

Visi RPJPD adalah Timor Tengah Selatan Yang Maju, Adil dan Sejahtera, dengan misi :

1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang berdaya saing;

(7)

2. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang Demokratis;

3. Mewujudkan Kualitas aparatur pemerintah yang berkualitas, bersih dan berwibawa;

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang berketahanan sosial, ekonomi dan politik;

5. Mewujudkan Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai wilayah pertumbuhan yang berkeseimbangan lingkungan. Pada tahap ketiga RPJPD Kabupaten Timor Tengah Selatan, fokus pembangunan masing-masing misi diarahkan pada:

1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang berdaya saing;

 Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif melalui Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indeks gabungan atau komposit dari (a) Angka Harapan Hidup Lahir; (b) Kesempatan dan Kualitas pendidikan melalui rata-rata lama sekolah penduduk berusia <15 tahun; (c) Angka melek huruf; dan (d) Tingkat Pengeluaran perkapita.

 Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan serta pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

 Meningkatkan mutu, relevansi dan keunggulan pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

 Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani melalui penurunan angka morbiditas yang berdampak pada penurunan angka mortalitas seperti Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Balita (AKI/AKB), peningkatan gizi serta peningkatan aksesbiltas dan kualitas pelayanan kesehatan.  Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.

2. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai masyarakat hukum yang demokratis;

 Meningkatkan kualitas demokrasi di bidang hukum dalam kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif, partai politik dan masyarakat secara berkelanjutan melalui pendidikan politik dan kewarganegaraan serta wawasan kebangsaan.

(8)

 Meningkatkan kemampuan eksekutif dan legislatif di bidang legal drafting untuk menghasilkan produk hukum yang berkualitas.

3. Mewujudkan kualitas aparatur pemerintah yang berkualitas, bersih dan berwibawa;

 Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nopotisme (KKN) melalui pendayagunaan aparatur pemerintah berdasar pendidikan formal, penjenjangan karier, pelatihan, orientasi, mutasi dan rotasi, penempatan sesuai keahlian dalam rangka profesionalitas, kompetensi dan kapabilitas aparatur.

 Restrukturitasi organanisasi pemerintah tanpa mereduksi fungsi dengan tujuan mengefisienkan penggunaan unsur-unsur manajemen dan mengoptimalkan produktifitas dan kinerja aparatur.

 Meningkatkan insentif aparatur pemerintahan desa

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang berketahanan sosial, ekonomi dan politik;

 Meningkatan ketahanan sosial melalui optimalisasi toleransi, solidaritas, partisipasi dan interaksi-interelasi dalam rangka mempersepsi keberagaman sebagai unsur kekuatan yang memperkokoh kemajemukan sosial, ekonomi dan politik.

 Peningkatan ketahanan budaya, idiologi dan nasionalisme melalui penanaman nilai – nilai luhur bangsa dan festival budaya.

 Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat meliputi pemberdayaan kelompok tani/ternak untuk 1.000 POSDAYA, pembinaan dan pelatihan kewirausahaan serta penguatan modal, pengembangan usaha pemeliharaan ternak sapi di wilayah potensial dengan manajemen modern (ranch) dan pengembangan kawasan wisata berbasis pertanian dan lingkungan (agro eco tourism). 5. Mewujudkan Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai

(9)

 Mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

 Mewujudkan pertambangan yang ramah lingkungan

 Merevitalisasi sumber daya alam melalui program reforestisasi dan reboisasi.

1.3.2. RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan RTRW Kabupaten Timor Tengah Selatan

Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012 – 2032 sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan pemanfaatan ruang kota.

Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang yang asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan daerah secara terpadu.

1.3.3. Hubungan RPJMD kabupaten Timor Tengah Selatan dengan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan RPJMN.

Hubungan substansial antara RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan RPJMN dengan RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan secara terperinci diuraikan pada tabel 1.1

Tabel 1.1.

Hubungan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018 dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dengan RPJMD Kabupaten

Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019

RPJMN RPJMD PROVINSI NTT RPJMD KABUPATEN

TTS

VISI VISI VISI

Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan berkeadilan Tewujudnya masyarakat Nusa Tenggara Timur yang Berkualitas, Sejahtera, dan Demokratis dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terwujudnya

Kehidupan Masyarakat Timor Tengah Selatan yang Religius, Adil, Merata, Maju, Mandiri dan Sejahtera.

(10)

RPJMN RPJMD PROVINSI NTT RPJMD KABUPATEN TTS

MISI MISI MISI

1. Mewujudkan

Indonesia yang aman dan damai; 2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis; 3. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera. 1. Meningkatkan Pelayanan pendidikan dalam rangka terwujudnya Mutu Pendidikan; 2. Meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat;

3. Memberdayakan

ekonomi rakyat dan mengembangkan

ekonomi

keparawisataan dengan mendorong pelaku ekonomi untuk mempu memanfaatkan

keunggulan potensi lokal;

4. Pembenahan Sistim hukum dan reformasi birokrasi;

5. Mempercepat pembangunan

infrastruktur yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup; 6. Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, pemberdayaan perempuan serta perlindungan dan kesejahteraan anak; 7. Mempercepat pembangunan Kelautan dan Perikanan; 8. Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan, Bencana dan Pengembangan kawasan Perbatasan. 1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang beriman, beretika dan berbudaya; 2. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan; 3. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan; 4. Mengembangkan prasarana dan sarana infrastruktur dasar; 5. Melaksanakan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab; 6. Melaksanakan pengentasan kemiskinan; 7. Mengembangkan komoditas unggulan; 8. Melaksanakan pengarusutamaan gender, perlindungan terhadap perempuan dan anak; 9. Melaksanakan pemerintahan yang baik.

Pada Tabel di atas terlihat bahwa Visi RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019 sejalan dengan Visi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018 maupun Visi RPJM Nasional 2010-2014 yaitu Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang Sejahtera begitu pun dengan Misi RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014-2019 sejalan dengan Misi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018 dan Misi RPJM Nasional terutama menyangkut

(11)

upaya untuk Meningkatkan Aksesbiltas dan Kualitas Pendidikan serta Meningkatkan Aksesbiltas dan Kualitas Kesehatan.

Kesamaan baik Visi maupun misi Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur

dan Pemerintahan Nasional tentu akan memberikan manfaat secara menyeluruh bagi masyarakatnya Indonesia dan lebih khususnya bagi masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan 2014-2019 seperti yang telah diuraikan merupakan upaya secara sadar dari seluruh pelaku pembangunan di Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk melaksanakan dan melanjutkan Visi dan Misi RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2014-2018 dan juga Visi dan Misi RPJMN Tahun 2010-2014 karena tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

1.4. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD, landasan hukum penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan dan maksud serta tujuan penyusunan.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini berisikan tantang uraian statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah dan yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

BABIII. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menjelaskan tentang kinerja keuangan daerah dan kebijakan keuangan daerah.

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STATEGIS

Bab ini akan memaparkan analisa regional Kabupaten Timor Tengah Selatan berdasarkan permasalahan pembangunan yang dihadapi, selanjutnya dirangkum dalam isu-isu strategis Kabupaten Timor Tengah Selatan.

(12)

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Berisi uraian tentang Visi dan Misi Pembangunan Daerah tahun 2014-2019 beserta penjelasannya, keterkaitannya hubungan Visi,

Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun.

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan strategi dan arah kebijakan dalam mengimplementasikan program Bupati dan Wakil Bupati sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan Visi dan Misi.

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini berisikan tentang rincian kebijakan umum program pembangunan daerah yang merupakan instrumen untuk melaksanakan pembangunan yang sudah ditetapkan. Program-program tersebut selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam berbagai kegiatan SKPD sesuai dengan fungsinya.

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Bab ini berisikan tentang rincian indikator program pembangunan sebagai tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan program pembangunan beserta alokasi pendanaannya.

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini memuat indikator kinerja kunci dan indikator utama Kabupaten Timor Tengah Selatan

BAB X. PENUTUP.

Membahas program transisi untuk kurun waktu satu tahun, disiapkan untuk melayani perencanaan pembangunan paska masa kerja Kepala Daerah terpilih. Program disusun untuk menjembatani kekosongan RPJMD pada masa pemilihan Kepala Daerah. Program disiapkan untuk dapat dilaksanakan oleh pejabat Kepala Daerah hingga terpilih dan ditetapkannya Kepala Daerah yang akan menjabat untuk masa lima tahun berikutnya. Selain itu, bab ini juga membahas kaidah-kaidah pelaksanaan RPJMD, sebagai pedoman bagi tersusunnya dokumen perencanaan di satuan-satuan kerja pemerintah daerah, seperti Renstra dan RKPD.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan periode 2014-2019 ditetapkan dengan maksud:

(13)

1. Memberikan arah pembangunan jangka menengah Kabupaten Timor Tengah Selatan periode 2014-2019;

2. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD Kabupaten Timor Tengah Selatan yang selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); 3. Menjadi landasan penyusunan Renstra SKPD;

4. Sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati;

5. Sebagi tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih;

6. Sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan;

7. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD.

Tujuan RPJMD Kabupaten Timor Tengah Selatan periode 2014-2019 adalah:

1. Menjabarkan visi dan misi dalam agenda-agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan, sehingga rencana pembangunan daerah dapat terwujud, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang telah ditetapkan; 2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan,

pembiayaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

3. Mendukung upaya pencapaian kesejahteraan bersama melalui sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi oleh masing-masing pelaku pembangunan di dalam satu pola sikap dan pola tindak;

4. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pembangunan kota yang berkelanjutan;

5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan;

6. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan daerah secara proporsional dan profesional;

7. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Nilai koefisien variabel utusan atau wakil sebesar 0,007, dengan nilai signifikan 0,951 hal ini menyatakan peran penyuluh sebagai utusan dan wakil tidak

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

1) Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang kebersihan dengan tersedianya prasarana dan sarana serta peralatan yang lebih modern. 2) dalam upaya membuka

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab, lokasi yang menjadi daerah rawan kecelakaan, korban, usia dan keadaan korban yang

Membantu perijinan siswa 5 Jum’at 9 September 2016 07.15-08.45 Upacara Hari Olahraga Nasional. Upacara dalam rangka memperingati hari olahraga nasional dan