HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
Deby Meitia Sandy1, Suci Sulistyorini2
Program Studi DIII Kebidanan, STIK Bina Husada Palembang1,2 [email protected]
[email protected] ABSTRAK
Latar Belakang: Antenatal Care merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Tingginya angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan ANC yang tidak teratur. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan frekuensi kunjungan antenatal care di RB Mitra Ananda Palembang. Metode: Rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian ini di RB Mitra Ananda Palembang pada tanggal 12 Okober-21 November 2020. Penelitian ini menggunakan data primer. Populasi penelitian yaitu ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ANC bulan Oktober-November tahun 2020 yang berjumlah 32 responden. Sampel penelitian berjumlah 32 responden. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil: Berdasarkan analisa univariat dari 32 responden bahwa yang berpengetahuan baik sebanyak 78,1%, berpengetahuan cukup sebanyak 18,8% dan berpengetahuan kurang sebanyak 3,1%. Hasil uji statistik chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III dengan frekuensi kunjungan ANC di RB Mitra Ananda Palembang dengan p value = 0,048. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar kunjungan antenatal care selama masa kehamilan.
Kata Kunci: Pengetahuan, Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
ABSTRACT
Background: Antenatal care is the most important component of maternal health services to reduce maternal and infant mortality. The high rate of maternal and infant mortality is due, among others, to the low level of knowledge of the mother and the frequency of irregular ANC examinations. Objective: was to determine the relationship between the knowledge of third trimester pregnant women and the frequency of antenatal care visits at RB Mitra Ananda Palembang. Methods: Analytical survey research design with cross sectional approach. The place of resarch is at RB Mitra Ananda Palembang on 12 October-21 November 2020. This study used primary data. The study population was 32 trimester pregnant women who visited ANC in October-November 2020, totaling 32 respondents. The sampling collecting technique was total sampling. The analysis used univariate and bivariate with the chi square test. Results: Based on the univariate analysis of 32 respondents, 78.1% had good knowledge, 18.8% had sufficient knowledge and 3.1% had less knowledge. The results of the chi-square statistical test showed that there was a relationship between the knowledge of pregnant women in the third trimester with the frequency of ANC visits at RB Mitra Ananda Palembang with p value = 0.048. Suggestion: It is hoped that the result of this study can increase the knowledge of mothers and health workers to carry out prenatal eaminations according to the standard antenatal care visits during pregnancy.
PENDAHULUAN
Antenatal care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi pran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016).
ANC yang dianjurkan oleh Depkes RI minimal 4 kali kunjungan. Setiap dilakukan kunjungan ANC diberi kode K, kode K adalah singkatan dari kunjungan. K1 atau disebut juga kunjungan pertama yaitu kunjungan yang dilakukan pada saat trimester pertama, K2 atau kunjungan kedua dilakukan pada saat trimester kedua, dan K3 atau kunjungan ketiga serta K4 atau kunjungan keempat dilakukan pada saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga (Prawirohardjo, 2014).
Data Sustainale Development Goals (SDG’s) target pada tahun 2020
terjadi penurunan AKI yang kurang dari 70 per 100.000 KH sedangkan AKB yang kurang dari 12 per 100.000 KH (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun tahun 2017 menunjukkan angka kematian neonatal (AKN) sebesar 15 per 1.000 KH,
AKB sebesar 24 per 1.000 KH dan AKABA sebesar 32 per 1.000 KH (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang pada tahun 2015 cakupan K1 sebanyak 99,93% dan cakupan K4 sebanyak 97,41%. Pada tahun 2016 cakupan K1 sebanyak 98,0% dan cakupan K4 sebanyak 95%. Pada tahun 2017 Cakupan K1 sebesar 99,96% dan K4 sebesar 98,97%. Tahun 2018 Cakupan K1 untuk sebesar 100% dan K4 sebesar 99,9% (Profil Dinkes Kota Palembang, 2019).
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan kehamilan dapat menyebabkan tidak dapat diketahuinya berbagai komplikasi yang dapat mempengaruh kehamilan atau komplikasi hamil sehingga tidak segera dapat diatasi, dan juga faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan yaitu pengetahuan, ekonomi, sosial budaya dan letak geografis. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu hamil yang ada rata-rata belum pernah mendapat informasi, khususnya pengetahuan dan ketrampilan cara mengatasi keluhan pada kehamilan (Ronald, 2011).
Berdasarkan data pendahuluan yang dilakukan di RB Mitra Ananda pada tahun 2017 jumlah kunjungan K1 sebanyak 724 orang dan K4 sebanyak 596 orang, pada tahun 2018 jumlah kunjungan K1 sebanyak
678 orang dan K4 sebanyak 621 orang, dan pada tahun 2019 yang melakukan Asuhan Antenatal Care (ANC) sebanyak 1.112 kunjungan, K1 sebanyak 615 orang dan K4 sebanyak 497 orang. (PMB Dwi Rahmawati, 2020).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan frekuensi kunjungan ANC”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan mulai bulan september sampai desember dari proses proposal penelitian, pengambilan data dan sampai seminar hasil penelitian.
Penelitian dilakukan di Rumah Bersalin Mitra Ananda Palembang. Waktu penelitian tanggal 12 Oktober-21 November 2020.
Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang berkunjung di RB Mitra Ananda berjumlah 32 orang. Sedangkan sampel penelitian adalah total populasi yaitu semua ibu hamil trimester III berjumlah 32 responden.
Instrumen penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada ibu hamil trimester III yang berkunjung di RB Mitra Ananda Palembang.
Metode pengumpulan data dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square.
HASIL PENELITIAN Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi persentase pengetahuan ibu hamil trimester III dengan frekuensi kunjungan antenatal care. Hasilnya dapat dilihat dari tabel 1.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Hamil TM III dan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
No Variabel Frekuensi Persentase (%)
1 Pengetahuan Ibu hamil TM III Pengetahuan baik Pengetahuan cukup Pengetahuan kurang 25 6 1 78,1 18,8 3,1
No Variabel Frekuensi Persentase (%) 2 Frekuensi kunjungan ANC
Lengkap Tidak lengkap 24 8 75 25 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan hasil bahwa variabel pengetahuan baik sebesar 78,1 % lebih besar dari pengetahuan cukup sebesar 18,8 % dan pengetahuan kurang sebesar 3,1 %. Variabel frekuensi kunjungan ANC yang lengkap sebesar 75 % lebih besar dari frekuensi kunjungan tidak lengkap sebesar 25 %.
Analisa Bivariat
Pada penelitian ini dilakukan uji
Chi-Square dengan batas kemaknaan α=
0,05 CI 95%. Jika p value < α= 0,05 artinya ada hubungan bemakna antara variabel dependen dan variabel independen dan bila p value > α= 0,05 berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III dengan Frekuensi Kunjungan ANC
No Pengetahuan Ibu Hamil TM III
Frekuensi Kunjungan ANC
Total p value Lengkap Tidak Lengkap f % f % N % 0,048 1. Pengetahuan baik 21 87,5 4 50 25 100 2. Pengetahuan cukup 3 12,5 3 37,5 6 100 3. Pengetahuan kurang 0 0 1 12,5 1 100 Total 24 100 8 100 32 100
Berdasarkan tabel 2 dari 32 responden dengan frekuensi kunjungan ANC lengkap sebanyak 21 (87,5%) berpengetahuan baik dan sebanyak 3 (12,5%) berpengetahuan cukup dan sebanyak 0 % berpengetahuan kurang.
Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai p value = 0,048 kurang dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil TM III dengan frekuensi kunjungan ANC di RB Mitra Ananda Palembang.
PEMBAHASAN
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dengan Frekuensi Kunjungan ANC
Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden frekuensi kunjungan ANC lengkap sebanyak 21 (87,5%) berpengetahuan baik dan sebanyak 3 (12,5%) berpengetahuan cukup dan sebanyak 0 % berpengetahuan kurang. Dan dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai p value = 0,048 kurang dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil TM III dengan frekuensi kunjungan ANC.
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan pengetahuan terjadi ketika seseorang telah melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Panca indra diperoleh untuk memeproleh pengetahuan dan sebagian besar pengetahuan diperoleh dari indra penglihatan dan pendengaran (Notoadmojo, 2012).
Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan, pngetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal care. Bagi ibu dengan pengetahuan tinggi mengenai kesehatan kehamilan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar unuk memenuhi kewajiban melainkan menjadi
sebuah kebutuhan untuk kehamilannya (Rachmawati dkk, 2017).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sukmawati di Puskesmas Soreang Bandung tahun 2019 bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan frekuensi kunjungan ANC (p value = 0,008) yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil maka semakin tinggi kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan (Sukmawati, 2019).
Dan hasil penelitian dari Ahmalia & Parmisze di Puskesmas Lubuk Alung tahun 2017 bahwa ada hubungan antar pengetahuan dengan kunjungan pemeriksaaan antenatal (p value = 0,019) yaitu pengetahuan ibu didapatkan dari penyuluhan yang dilakukan oleh petugas tentang perubahan yang berkaitan dengan kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama kehamilan serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk menjaga dirinya dan kehamilannya dengan mentaati nasehat yang diberikan oleh pelaksana pemeriksa kehamilan, sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan menghasilkan bayi yang sehat (Ahmalia & Parmisze, 2018).
Peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin baik tingkat pengetahuannya. Seseorang ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih mudah menerima suatu perubahan dan lebih terbuka akan adanya informasi. Keterbukaan ini akan membuat ibu hamil lebih mudah mencari informasi melalui berbagai macam media, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin mudah bagi ibu hamil untuk mendapatkan informasi dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu baik sebesar 78,1 % , pengetahuan ibu cukup sebesar 18,8 % sedangkan pengetahuan ibu kurang sebesar 3,1 %.
2. Frekuensi kunjungan ANC dengan lengkap sebanyak 24 responden (75%) dan frekuensi kunjungan tidak lengkap sebanyak 8 responden (25 %).
3. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil TM III dengan frekuensi kunjungan ANC di RB Mitra Ananda Palembang.
Saran
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan pada wanita khususnya ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan selama masa kehamilana sesuai standar kunjungan antenatal care untuk dapat mendeteksi sedari dini komplikasi dalam kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmalia, Renty & Parmisze Aze. (2018). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan dan Dukungan Suami dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Lubuk Alung Tahun 2017. Human Care Journal, e-ISSN:2528-66510 Volume 3 No.1 February 2018 :12–20
Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2019). Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun
2019.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018 - Health Statistic. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rachmawati, dkk. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Jurnal Majority. Volume 7 Nomor 1, November 2017
Ronald H.S. (2011). Pedoman & Perawatan Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan. Bandung: Nuansa Aulia
Sukmawati, Artika Rahayu, dkk. (2019). Hubungan Pengetahuan dengan Frekuensi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan pada Ibu Hamil di Puskesmas Soreang Tahun 2019. Jurnal Fakultas kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Diakses pada http://repository.unjani.ac.id/repository/c0b1a0c193720035b25ac5f834737581.pdf Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir