• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Country Of Origin Terhadap Minat Beli Smartphone Oppo Dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung Plaza Millennium) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Country Of Origin Terhadap Minat Beli Smartphone Oppo Dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung Plaza Millennium) Chapter III V"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Meneliti sejauh mana pengaruh ataupun hubungan variabel country of origin terhadap vairabel minat beli dengan perceived quality sebagai variabel interveningnya. Dengan pendekatan kuantitatif, data utama dalam peneleitian ini berupa angka-angka yang akan diolah nantinya menggunakan prosedur-prosedur statistika.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Plaza Millenium Jl. Kapten Muslim No. 111 Medan. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2017. Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena Plaza Millennium merupakan salah satu pusat penjualan berbagai handphone serta elektronik, maka dapat ditemukan pengunjung yang memiliki minat beli pada berbagai macam smartphone khususnya smartphone OPPO.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Plaza Miillennium yang jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.

3.3.2 Sampel

(2)

pengambilan sampel berdasarkan penilaian/kriteria tertentu yang ditentukan sendiri oleh penulis, artinya diluar dari kriteria yang telah ditetapkan penulis, anggota populasi tidak mempunyai peluang menjadi bagian dari anggota sampel. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Responden yang mengunjungi Plaza Millenium.

2. Responden yang sedang melihat-lihat produk smartphone OPPO.

3. Responden yang telah melakukan interaksi kepada penjual mengenai smartphone OPPO.

Penetapan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Rao Purba, yaitu:

� = �

2

4 (���)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel (95% = 1,96)

Moe = margin of error kesalahan maksimum yang bias ditolerir sebesar 10% Dengan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

� = 1,96 2

4(0,1)2

= 96,04

(3)

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara peneliti dari perumusan masalah yang diajukan sebelum dilakukannya peneltian. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

H1: Terdapat pengaruh antara country of origin terhadap perceived quality

smartphone OPPO

H2: Terdapat pengaruh antara perceived quality terhadap minat beli

smartphone OPPO

H3: Terdapat pengaruh antara country of origin terhadap minat beli smartphone OPPO.

H4: Terdapat pengaruh antara country of origin terhadap minat beli

smartphone OPPO dengan perceived quality sebagai variabel intervening. 3.5 Definis Konsep

Untuk memudahkan peneliti dalam pengoperasian konsep, maka dilakukan pendefinisian konsep dari masing-masing variabel penelitian sesuai dengan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya. Definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Country of origin (X)

Segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu. (Tjiptono dan Chandra, 2012:444). 2. Minat beli (Y)

(4)

3. Perceived quality (Z)

Penilaian konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja produk atau jasa.

(Ferrinadewi, 2008: 61) 3.6 Definisi Operasional

(5)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

pengukuran

Sikap senang terhadap suatu produk atau jasa dengan melakukan perbandingan dan penilaian sebelum memutuskan pembelian.

1. Minat

transaksional 2. Minat refrensial 3. Minat prefensial 4. Minat kualitas dan keunggulan produk yang akan dibeli berdasarkan atribut intrinsik yang dapat dirasakan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

(6)

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama/objek penelitian dan data tersebut masih perlu diolah kembali. Data primer dari penelitian ini melalui pengumpulan kuisioner yang disebarkan kepada responden. Pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada responden seputar masalah yang akan diteliti. Penyusunan kuisioner penelitian ini menggunakan pendekatan dengan Skala Likert, untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden mengenai fenomena dari masalah penelitian, melalui tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden. Penentuan skor pertanyaan tiap kuisioner yaitu:

Tabel. 3.2 Pengukuran Skor

No. Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:133)

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah jelas atau sudah tersedia. Dalam penelitian data sekunder dikumpulkan melalui:

a. Studi dokumentasi

(7)

b. Studi kepustakan

Mengumpulkan informasi penelitian melalui media buku, literatur, jurnal dan penelitian terdahulu berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrumen

Uji instrumen digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya dan bersifat akurat.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan kesahihan atau kebenaran dari suatu instrumen penlitian. Dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Pengukuran validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian uji sebagai berikut:

1. Jika �ℎ����� >������, (pada taraf signifikasnis 5%) maka instrumen penelitian

dinyatakan valid.

2. Jika�ℎ����� < ������, (pada taraf signifikasnis 5%) maka instrumen penelitian

dinyatakan tidak valid. 2. Uji Realibilitas

(8)

Pengukuran realibilitas dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian uji sebagai berikut:

1. Jika r Cronbach’s Alpha > dari r standar (0,6) maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel.

2. Jika r Cronbach’s Alpha < dari r standar (0,6) maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedarstisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Sminrov dimana jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut tidak terdistribusi secara normal, namun jika nilai signifikan > 0,05 maka dikatakan data terdistribusi secara normal. Selain menggunakan Kolmogrov-Sminrov, uji normalitas juga dapat diilihat melalui pendekatan histogram dan pendekatan grafik.

2. Uji Heterokedastisitas

(9)

menyebar di atas dan di bawah atau disektiar angka 0, penyebaran titik-titik data tidak berpola.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi atau hubungan antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Metode untuk menguji adanya multikolineralitas dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflantion factor (VIF). Batas dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi (��)

Uji koefisien determinasi (�2) digunakan untuk mengukur sejauh mana presentase variabel dependen (Y) yang dipengaruhi oleh variable independen (X). Jika �2 semakin besar (mendekati satu), maka presentase pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) semakin tinggi. Jika �2semakin

kecil (mendekati nol), maka presentase pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) semakin rendah.

3.8.4 Uji Hipotesis 1. Uji f

Uji statistik f digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan melihat pengaruh positif dan signifikan (sig) antara variabel bebas (X) terhadap variabel (Y). Jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

(10)

2. Jika �ℎ����� < ������ maka �0 diterima dan � ditolak

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan uji t adalah: 1. Jika �ℎ����� > ������ maka �0 di tolak dan � di terima..

2. Jika �ℎ����� < ������ maka �0 diterima dan � ditolak.

3.8.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur digunakan untuk mengukur keterkaitan hubungan antara variabel independen, intervening dan dependen. Menggambarkan keterkaitan rergresi berganda dengan variabel yang hendak diukur. Anak panah akan menunjukkan hubungan antar variabel. Hasil dari uji analisis digunakan untuk membandingkan variabel mana yang memiliki pengaruh lebih besar, serta mendapatkan kesimpulan apakah variabel intervening memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan yang digunakan dalam analisis jalur penelitian ini adalah:

Z= PzxX + e1

Y: P��X + PyzZ + e2

Keterangan:

� = Perceived quality � = Minat beli � = Country of origin

PzxX =Koefisien regresi standardize country of origin

(11)

PyzZ = Koefisien regresi standardize perceived quality e2 = error

Analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini adalah mengukur minat beli konsumen yang dipengaruhi oleh country of origin dengan perceived quality yang menjadi variable interveningnya. Berikut gambar model analisis jalur pada penelitian ini:

Gambar 3.1 Model Analisi Jalur

Sumber: Penulis (2016)

Perceived quality (Z) Country of

origin (X) Minat Beli

(Y)

(12)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan dan Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Smartphone OPPO

OPPO adalah penyedia layanan elektronik dan teknologi global yang membawakan perangkat elektronik seluler terbaru dan tercanggih di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Australia dan negara-negara lain di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. OPPO berusaha memberikan pengalaman menggunakan ponsel terbaik melalui desain yang cermat dan teknologi yang cerdas.

OPPO Electronic Corp, Ltd pertama kali didirikan pada tahun 2004 sebagai produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, China. Sebelum merambah ke teknologi smartphone, OPPO memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, Portable Media Player, LCD TV, eBook, DVD, dan Disc Player. OPPO mulai membentangkan sayapnya memasuki pasar internasional di tahun 2010 dan membuka bisnis global untuk pertama kalinya pada bulan April 2010 di Thailand. Hari ini, OPPO sudah hadir di 21 pasar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 OPPO merilis smartphone perdananya yaitu OPPO Finder. Produk ini diklaim sebagai smartphone tertipis pada saat itu karena hanya memiliki ketebalan tidak sampai 1 cm atau lebih tepatnya 6,65 mm.

(13)

besar di masanya. Selain itu, kamera utama sebesar 13MP menjadi fitur yang digadangkannya. Keyakinan OPPO dengan produknnya tak hanya putus pada Find 5, di tahun yang sama perusahaan juga menghadirkan seri lainnya yang digadangkan dengan nama Find Way.

Pada tahun 2014 OPPO Indonesia mulai melakukan transisi total ke handset 4G LTE, menutup tahun tersebut dengan menggelontorkan dua produk N3 dan R5. OPPO R5, kala itu melenggang dengan strategi sebagai ponsel paling tipis di dunia dengan ketebalan 5 mm dan lebar 4,85 mm. Sementara OPPO N3 menjadi seri yang hadir dengan inovasi kamera berputar otomatis hingga 206 derajat. Kemudian, tepatnya Agustus 2015 OPPO Indonesia resmi mengoperasikan pabriknya di Tangerang yang punya nilai investasi 30 juta dolar AS. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 27.000 meter persegi ini merupakan pabrik pertama di luar Tiongkok dan terbesar kedua setelah pabriknya di Zhenchen. Lebih jauh, pembangunan pabrik juga mendukung strategi OPPO untuk menambah tingkat kepercayaan konsumen akan pelayanan purna jual dari smartphone OPPO.

(14)

OPPO memperkuat strategi keberhasilannya dalam beberapa kuartal terakhir ini dengan menunjuk duta merek (brand ambassador) yang populer di kalangan masyarakat Indonesia seperti Rio Haryanto, Isyana Sarasvati, Chelsea Olivia, Laudya Chyntia Bella, Chelsea Island, Reza Rahardian dan Raisa Andriana. Ditambah berbagai strategi promosi serta aktivitas pemasaran offline yang gencar di daerah-daerah membuat OPPO sukses menjaring konsumen.

Dari serangkaian produk yang dikeluarkan OPPO dari tahun ke tahun, berikut adalah rangkuman produk-produk smartphone yang dikeluarkan OPPO.

Tabel 4.1

Produk OPPO Setiap Tahun

No Tahun Tipe

1 2012 OPPO Finder

2 2013 OPPO Find 5, OPPO Find 7, OPPO Find Way, OPPO Find Piano atau OPPO R8113, OPPO Find Piano atau OPPO R8113, OPPO find Clover, Find Mirror, OPPO Find Way S.

3 2014 OPPO N1, OPPO Find 5 Mini, N1 Mini, OPPO Neo, OPPO Yoyo, OPPO Joy, OPPO R1 , OPPO Neo 3, OPPO Find 7, OPPO Find 7a, OPPO R5, OPPO N3.

4 2015 OPPO Mirror 3, OPPO Joy Plus, OPPO Joy 3, OPPO Neo, OPPO R1X, OPPO 7R Series, OPPO R7 Lite, OPPO R7 Plus, OPPO R7 S, OPPO Neo 7.

5 2016 F1, F1 Plus, OPPO A37, F1 S.

(15)

Gambar 4.1

Produk Smartphone OPPO

Sumber: www.google.com

Ditahun 2016 ini OPPO sedang gencarnya memsarkan produk dengan tagline OPPO Selfie expert. Berikut ada beberapa produk unggulan OPPO di tahun 2016 ini:

1. OPPO Neo 7

Gambar 4.2 OPPO Neo 7

Sumber: www.OPPO.com

(16)

hitam. Sistem operasi ColorOS 2.1, based on Android 5.1 dengan RAM 1GB, storage 16GB (Expandable up to 32GB), baterai 2420 mAh (Non-removable) dan prosesor MediaTek MT6582 Quad-core 1.3GHz. Memiliki 16 juta warna dan layar sentuh yang multi touch, capacitive screen. Menawarkan kamera dengan 8MP kamera belakang, 5MP kamera depan, LED flash, supported HDR dan fitur lainnya sebesar 720p-1080p untuk video. Didukung dengan konektivitas wi-fi 2.4GHz 802.11 b/g/n, OTG, bluetooth, GPS, dual SIM, frekuensi GSM dan WCDMA.

2. OPPO F1

Gambar 4.3 OPPO F1

Sumber: www.OPPO.com

(17)

memiliki 16 juta warna dan layar sentuh Multi-touch, Capacitive Screen, Gorilla Glass 4 yang dapat disentuh apabila sedang menggunakan sarung tangan dan keadaan basah. Didukung dengan kamera belakang 13MP, depan 8MP, LED Flash, 720p/1080p untuk video. Memiliki konektivitas dengan menyediakan dual SIM, frekuensi untuk 3G dan 4G, bluetooth, wi-fi ,GPS dan OTG.

3. OPPO A37

Gambar 4.4 OPPO A37

Sumber: www.OPPO.com

OPPO A37 menggunakan kamera depan percantik dengan extra-large

1.4μm piksel dan sensor 1/4-inci. Menerima labih banyak cahaya yang masuk ke

(18)

belakang 8MP, depan 5MP, dan LED Flash. Memiliki konektivitas GSM, WCDMA, FDD-LTE, Dual Nano-SIM card, GPS, bluetooth, wi-fi dan OTG. 4. OPPO F1s

Gambar 4.5 OPPO F1s

Sumber : www.OPPO.com

(19)

5. OPPO F1 Plus

Gambar 4.6 OPPO F1 Plus

Sumber: www.OPPO.com

(20)

dan FDD-LTE, dual SIM card dan microsSD Card, GPS, bluetooth, wi-fi dan OTG.

Pada saat ini OPPO akan sangat mudah ditemukan dipusat-pusat perbelanjaan maupun kios pinggir jalan. Salah satu pusat perbelanjaan elektronik yang dimasukkan OPPO adalah Plaza Millennium Medan. Ditempat ini smartphone OPPO akan mudah sekali ditemukan dan menjadi salah satu smartphone China yang paling ditawarkan dan juga diminati oleh pengunjung. Rata-rata kios yang berada pada Plaza Millennium menjual dan mempromosikan produk smartphone OPPO yang menjadi salah satu produk unggulan mereka. Gencarnya promosi yang dilakukan OPPO mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk memilih OPPO sebagai smartphone mereka. Hal ini membuktikan bahwa smartphone OPPO yang berasal dari negara china mampu bersaing dengan merek lain bahkan untuk saat ini menjadi merek smartphone yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembelian.

4.1.2 Gambaran Umum Plaza Millennium

(21)

Plaza Millennium mempunyai luas : + 1.724 M², berlantai 2 (dua) terletak di Jalan Kapten Muslim No. 111 Medan, memiliki 63 unit kios yang dapat disewakan. Tepatnya tanggal 09 Desember 2013, melakukan Rebranding and Reposition menjadi Millennium ICT Center sebagai Pusat Segala Kebutuhan Digital (Elektronik, HP, Komputer, Kamera, CCTV, Dll). Millennium ICT Center mengembangkan dan membangun konsep penyewaan khusus produk-produk ICT (Information, Communication and Technology), dengan menambah unit-unit kios yang dapat disewakan untuk produk seperti Komputer, Tablet, Aksesories, Laptop, Notebook, Printer, Modem, Camera, CCTV, Gadget dan lain sebagainya. Di Millennium ICT Center juga tersedia Sarana Belanja Keluarga dan Hiburan Keluarga dengan berbagai wahana atraksi yang memikat serta dilengkapi dengan Pusat Jajan (Food Court) yang menyajikan hidangan Nasional dan International. Millennium ICT Center Menyediakan Ruangan & Hall dengan luas 623 M2 dan berkapasitas + 700 Orang untuk ajang promosi, Launching Product, Road Show, Wedding Party, Kebaktian atau kegiatan keagamaan lainnya dan juga kegiatan sosial yang ditata sesuai selera konsumen.

Millennium ICT Center memiliki Fasilitas yang lengkap & memadai untuk memanjakan konsumennya berbelanja di Millennium ICT Center. Yaitu :

1. Lahan Parkir Luas 2. ATM Centre 3. Musholla

4. Pusat Layanan Informasi 5. Mini Market

(22)

Untuk memberikan kenyamanan dalam perpakiran, Millennium ICT Center memiliki lahan Parkir Mobil yang luas dengan Kapasitas Parkir Mobil yaitu :

1. Gedung Parkir 240 unit 2. Parkir Ruko 55 unit

Serta sapasitas parkir Sepeda Motor

1. Gedung Parkir 400 unit 2. Halaman Utama 300 unit

3. Parkir Ruko 282 unit 4.2 Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini diperoleh peneliti melalui kuesioner yang disebarkan penulis kepada 100 responden yaitu pengunjung Plaza Millennium yang berlokasi di Jl. Kapten Muslin No.111 Medan. Kuesioner yang disebarkan berisi identitas responden dan 31 pernyataan untuk mengukur sejauh mana pengaruh country of origin terhadap minat beli smartphone OPPO dengan perceived quality sebagai variabel intervening.

4.2.1 Identitas Responden

Berikut ini akan dipaparkan identitas responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendapatan/uang saku berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada pengunjung Plaza Millennium Medan.

(23)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 48 48%

Perempuan 52 52%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan dan responden laki-laki hampir merata, walaupun sedikit lebih diominasi oleh perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa kepekaan terhadap teknologi informasi telah disadari oleh seluruh gender. Berdasarkan tabel tersebut juga ditemukan responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 52 responden atau 52%. Angka tersebut menunjukkan perempuan lebih memiliki minat beli terhadap smartphone OPPO, dengan menawarkan fitur dan spesifikasi yang mendukung kemudahan dalam pengoperasian dan desain yang trendy yang dimiliki smartphone OPPO.

2. Identitas Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase <17 Tahun 2 2%

(24)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden terbanyak berada di rentang usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 50 responden dengan persentase 50%. Hal ini menunjukkan bahwa rentang umur tersebut dimiliki oleh remaja dan anak muda yang menggemari alat teknologi dan informasi seperti smartphone OPPO yang memiliki desain trendy dan spesifikasi yang mendukung untuk menggunakan apikasi media sosial yang digemari oleh usia teresebut.

3. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase Pegawai Negeri Sipil 12 12%

Wiraswasta 21 21%

TNI/POLRI - -

Pegawai Swasta/BUMN 22 22% Pelajar/Mahasiswa 39 39%

Lainnya 6 6%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(25)

4. Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Pendapatan/Uang Saku Frekuensi Persentase

Rp.0 - Rp.1.500.000 27 27% Rp.1.500.001 - Rp.2.500.000 24 24% Rp.2.500.001 - Rp.3.500.000 21 21% >Rp.3.500.000 28 28%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Tabel 4.5 menujukkan bahwa kritertia responden berdasarkan pendaptan/uang saku memiliki jumlah yang merata dengan jumlah frekuensi masing-masing diatas 20 responden atau 20%. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli smartphone OPPO dimiliki oleh seluruh kalangan ekonomi.

4.2.2 Gambaran Jawaban Responden atas Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (Country of origin)

a. Senang menggunakan smartphone OPPO yang berasal dari negera China Tabel 4.6

Senang Menggunakan Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 17 17%

(26)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden adalah setuju sebesar 53 responden atau 53%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden senang menggunakan smartphone OPPO yang berasal dari negara China yakni asal negara smartphone OPPO. Dapat di artikan juga tidak sedikit konsumen telah mempercayai negara China sebagai produsen smartphone.

b. Memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China yang cukup inovatif dalam memproduksi smartphone.

Tabel 4.7

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China yang Cukup Inovatif dalam Memproduksi Smartphone

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 17 17%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(27)

c. Memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena memiliki tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi.

Tabel 4.8

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China Karena Memiliki Tingkat Pendidikan dan Penguasaan Teknologi

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 23 23%

Setuju 41 41%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 10 10% Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 41 responden atau 41%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena memiliki tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi. Tingkat kepercayaan ini dilihat melalui teknologi canggih yang dimiliki smartphone OPPO melalui spesifikasi dan fitur-fitur canggihnya salah satunya dengan mengusung camera phone pada produknya.

(28)

Tabel 4.9

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China yang Baik dalam Desain Produk

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 19 19%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 48 responden atau 48%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China yang baik dalam desain produk. Ini dapat dilihat dari desain-desain yang dikeluaran oleh smartphone OPPO yang mewah dan trendy dengan desai yang tipis dan mudah dibawa kemana saja.

e. Memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena merupakan negara yang memiliki reput asi baik.

Tabel 4.10

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China Karena Merupakan Negara yang Memiliki Reputasi Baik

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 10 10%

(29)

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah netral sebanyak 46 responden atau 46%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden netral memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena merupakan negara yang memiliki reputasi baik. Karena pada umumnya negara China memiliki reputasi sebagai negara penjiplak dengan sistem memproduksi lebih banyak dan lebih murah.

f. Memilih Smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena memiliki tenaga kerja yang terampil

Tabel 4.11

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China Karena Memiliki Tenaga Kerja yang Terampil

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 14 14%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah netral sebanyak 50 responden atau 50%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena memiliki tenaga kerja yang terampil. Hal ini dapat dilihat melalui produk-produk yang dikeluarkan oleh smartphone OPPO yang rapih dan menarik yang diproduksi oleh tenaga kerja dari China.

(30)

Tabel 4.12

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China Karena Memiliki Etos Kerja yang Bagus

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 15 15%

Setuju 51 51%

Netral 22 22%

Tidak Setuju 12 12% Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 51 responden atau 51%. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China karena memiliki etos kerja yang bagus. Kepercayaan etos kerja yang bagus ini dilihat dari smartphone OPPO yang mampu menguasai pasar teknologi smartphone saat ini. Hal ini tidak luput dari etos kerja yang baik dari negara China.

(31)

Tabel 4.13

Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China yang Memiliki Budaya yang Mirip dengan Indonesia

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 11 11%

Setuju 17 17%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 29 29% Sangat Tidak Setuju 8 8%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah alternatif jawaban responden hampir merata, dengan responden terbanyak menjawab netral sebanyak 35 responden atau 35%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden netral memilih smartphone OPPO yang berasal dari negara China yang memiliki budaya yang mirip dengan Indonesia. Karena jika dilihat terdapat budaya-budaya yang bertolak belakang yang dapat ditemukan pada masing-masing negara, seperti ketepatan waktu dan kedisiplinan. Namun ditemukan juga dengan alternatif jawaban setuju sebesar 17 responden atau 17%, hal ini dapat dilihat dari masing-masing negara ini memilki budaya kerja sama dan santun yang tinggi.

(32)

Tabel 4.14

Saya Memilih Smartphone OPPO yang Berasal dari Negara China yang Memiliki Nilai-Nilai Kehidupan yang Dapat Diterapkan di Indonesia

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 23 23%

Setuju 26 26%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 19 19% Sangat Tidak Setuju 6 6%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa jumlah alternatif jawaban responden hampir merata, dengan responden terbanyak menjawab netral dan setuju sebanyak 26 responden atau 26%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan di Indonesia walaupun tidak semua dapat diterapkan. Hal ini mengacu kepada masyarakat China yang mengandalkan teknologi pada kesehariannya, namun tidak semua masyarakat Indonesia menerima hal tersebut.

2. Variabel Terikat (Minat Beli)

(33)

Tabel 4.15

Sangat Berminat Melakukan Pembelian Smartphone OPPO Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 23 23%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 59 responden atau 59%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju sangat berminat melakukan pembelian smartphone OPPO. Hal ini karena adanya stimuli yang diterima konsumen melalui promosi dan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan smartphone OPPO dengan harga yang terjangkau.

b. Menetapkan smartphone OPPO sebagai pilihan utama saat membeli smartphone.

Tabel 4.16

Menetapkan Smartphone OPPO Sebagai Pilihan Utama Saat Membeli Smartphone

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 16 16%

(34)

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 49 responden atau 49%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju menetapkan smartphone OPPO sebagai pilihan utama saat membeli smartphone. Berarti konsumen telah menetapkan sebelumnya untuk membeli smartphone OPPO sebelum datang ke pusat perbelanjaan Plaza Millennium.

c. Ingin membeli smartphone OPPO atas saran dari orang terdekat. Tabel 4.17

Ingin Membeli Smartphone OPPO atas Saran dari Orang Terdekat

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 12 12%

Setuju 42 42%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 21 21% Sangat Tidak Setuju 2 2

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 42 responden atau 42%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju ingin membeli smartphone OPPO atas saran dari orang terdekat. Mayoritas konsumen yang akan melakukan pembelian smartphone telah mendapatkan rekomendasi dari orang sekitar untuk membeli smartphone OPPO.

(35)

Tabel 4.18

Akan Merefrensikan Kepada Orang Lain untuk Menggunakan Smartphone OPPO

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 26 26%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 41 responden atau 41%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju akan merefrensikan kepada orang lain untuk menggunakan smartphone OPPO. Melalui stimuli dan rekomendasi yang telah didapat mengenai smartphone OPPO yang memiliki spesifikasi dan fitur yang mendukung pengoperasian, menjadikan konsumen mau untuk merefrensikannya kepada orang lain.

e. Lebih memilih menggunakan smartphone OPPO dari pada smartphone lain Tabel. 4.19

Lebih Memilih Menggunakan Smartphone OPPO dari Pada Smartphone Lain

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 12 12%

(36)

Dari tabel 4.19 dapat diliht bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah netral sebanyak 38 responden atau 38%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden netral dengan lebih menggunakan smartphone OPPO dari pada smartphone lain. Ini dikarenakan banyaknya pilihan smartphone lain yang dijual dipasaran yang memiliki harga dan kualitas yang hampir setara dengan smartphone OPPO. Namun tidak sedikit juga yang memilih alternatif jawaban setuju yaitu sebanyak 38 responden atau 38%. Ini artinya juga banyak yang setuju dengan lebih menggunakan smartphone OPPO dari pada smartphone lain.

f. Yakin smartphone OPPO memiliki kualitas lebih baik dari pada smartphone lain.

Tabel 4.20

Yakin Smartphone OPPO Memiliki Kualitas Lebih Baik dari Pada Smartphone Lain

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 9 9%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(37)

membelinya. Ini dapat dinilai konsumen melalui promosi dan iklan yang dilakukan pihak smartphone OPPO.

g. Mengumpulkan informasi mengenai smartphone OPPO sebelum melakukan pembelian

Tabel 4.21

Mengumpulkan Informasi Mengenai Smartphone OPPO Sebelum Melakukan Pembelian

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 40 40%

Setuju 47 47%

Netral 9 9%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 47 responden atau 47% dan tidak beda jauh dengan alternatif jawaban sangat setuju sebanyak 40 responden atau 40%. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengumpulkan informasi mengenai smartphone OPPO sebelum melakukan pembelian. Hal tersebut dikarenakan konsumen ingin mengetahui lebih dalam mengenai produk yang akan dibeli dan memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

(38)

Tabel 4.22

Mencari Tahu Fitur-Fitur yang Dimiliki Smartphone OPPO Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 47 47%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah sangat setuju sebanyak 47 responden atau 47% dan tidak beda jauh dengan alternatif jawaban sangat setuju sebanyak 44 responden atau 44%. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mencari tahu fitur-fitur yang dimiliki smartphone OPPO sebelum melakukan pembelian guna memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka nantinya.

3. Variabel Perceived Quality

a. Smartphone OPPO memiliki kinerja yang baik. Tabel 4.23

Smartphone OPPO Memiliki Kinerja yang Baik Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 19 19%

(39)

Dari tabel 4.23 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 64 responden atau 64%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki kinerja yang baik. Persepsi tersebut dibentuk melalui promosi dan iklan yang di tawarkan dan ditampilkan oleh pihak smartphone OPPO. Namun juga terdapat responden yang tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, hal ini karena tidak semua responden memiliki persepsi bahwa smartphone OPPO memilki kinerja yang baik.

b. Smartphone OPPO dapat dioperasikan dengan mudah Tabel 4.24

Smartphone OPPO dapat Dioperasikan dengan Mudah Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 32 32%

Setuju 55 55%

Netral 12 12%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(40)

setuju sebanyak 1%, hal ini karena tidak semua responden memiliki persepsi bahwa smartphone OPPO dapat dioperasikan dengan mudah.

c. Smartphone OPPO menawarkan fitur kamera dan display layar yang beresolusi baik

Tabel 4.25

Smartphone OPPO Menawarkan Fitur Kamera dan Display Layar yang Beresolisi baik

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 52 52%

Setuju 37 37%

Netral 10 10%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.25 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah sangat setuju sebanyak 52 responden atau 52%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa smartphone OPPO menawarkan fitur kamera dan display layar yang beresolusi baik. Persepsi ini muncul dari iklan dan spsifikasi produk yang terera pada brosul. Dengan mengusung smartphone camera selfie expert, produk smartphone OPPO terbaru memiliki 13MP kamera belakang dan 16MP kamera depan serta memiliki layar 5.5 inci, resolusi Full HD (1920 by 1080 pixels), diperkaya denga 16 juta warna, dan dilengkapi dengan layar pelindung gorilla glass 4.

(41)

Tabel 4.26

Smartphone OPPO Menawarkan Fitur Suara yang Berkualitas Baik Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 37 37%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah sangat sebanyak 50 responden atau 50%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smpartphone OPPO menawarkan fitur suara yang berkualitas baik dengan menghasilkan mutu suara tinggi bertaraf profesional.

e. Smartphone OPPO memiliki spesifikasi yang baik dalam merespon pengoperasian

Tabel 4. 27

Smartphone OPPO Memiliki Spesifikasi yang Baik dalam Merespon Pengoperasian

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 25 25%

(42)

Dari tabel 4.27 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 58 responden atau 58%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju smartphone OPPO memiliki spesifikasi yang baik dalam merespon pengoperasian. Persepsi tersebut muncul colorOS terbaru berbasis android 5.1 yang menjalankan operasi dengan responsif, mulus dan performa yang efisien, serta menawarkan memori lebih banyak.

f. Smartphone OPPO memiliki jaringan yang baik untuk konektifitas internet Tabel 4.28

Smartphone OPPO Memiliki Jaringan yang Baik untuk Konektifitas Internet Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 23 23%

Setuju 49 49%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(43)

Tabel 4.29

Smartphone OPPO Memiliki Desain yang Sesuai dengan Apa yang Ditawarkan pada Brosur dan Iklan

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 38 38%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.29 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 49 responden atau 49%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki desain yang sesuai denga apa yang ditawarkan pada brosur dan iklan hal ini dapat dibuktikan konsumen dengan melihat dari produk smartphone OPPO yang dipajang toko-toko dan membandingkannya pada brosus dan iklan.

h. Smartphone OPPO memiliki spesifikasi sesuai dengan yang tertera pada brosur dan iklan

Tabel 4.30

Smartphone OPPO Memiliki Spesifikasi Sesuai dengan yang Tertera pada Brosur dan Iklan

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 39 39%

(44)

Dari tabel 4.30 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 42 responden atau 42%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki spesifikasi sesuai dengan yang tertera pada brosur dan iklan, persepsi tersebut didapat melalui penjelasan yang diberikan sales/salesman smartphone OPPO dan membandingkannya dengan brosur dan iklan.

i. Smartphone OPPO memiliki baterai yang dapat digunakan untuk waktu yang lama

Tabel 4.31

Smartphone OPPO Memiliki Baterai yang Dapat Digunakan untuk Waktu yang Lama

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 23 23%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.31 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 38 responden atau 38%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki baterai yang dapat digunakan untuk untuk waktu yang lama. Persepsi tersebut didapat melalui kapasitas baterai dari smartphone OPPO minimal 2000 mAh hingga maksimal 3610 mAh.

(45)

Tabel 4.32

Smartphone OPPO Memiliki Kualitas yang Konsisten untuk Dipakai dalam Jangka Waktu yang Lama

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 17 17%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.32 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 41 responden atau 41%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki kualitas yang konsisten untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama. Dengan melihat dimension dan parameter yang dimiliki smartphone OPPO. k. Smartphone OPPO memiliki service center dalam memudahkan pengguna

untuk melakukan reparasi

Tabel 4.33

Smartphone OPPO Memiliki Service Center dalam Memudahkan Pengguna untuk Melakukan Reparasi

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 34 34%

(46)

Dari tabel 4.33 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 38 responden atau 38%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki service center dalam memudahkan pengguna untuk melakukan reparasi. Hal ini dilihat dari tersdianya service center smartphone OPPO khususnya di Kota Medan yaitu pada Medan Plaza Millennium dan Plaza Medan Fair.

l. Smartphone OPPO Service center memberikan pelayanan cepat dan nyaman Tabel 4.34

Smartphone OPPO Service Center Memberikan Pelayanan Cepat dan Nyaman

Jawaban Jumlah Persentase Sangat Setuju 17 17%

Setuju 50 50%

Netral 29 29%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(47)

Tabel 4.35

Smartphone OPPO Memiliki Desai Produk yang Menarik dan Trendy Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 37 37%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa alternatif jawaban yang paling banyak dipilih responden adalah setuju sebanyak 50 responden atau 50%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki desain produk yang menarik dan trendy. Hal tersebut dapat dilihat dari desain smartphone OPPO yang modern dengan rerangka desain yang memiliki keindahan saat dilihat dan digenggam.

n. Smartphone OPPO memiliki desain yang mudah dikenali Tabel 4.36

Smartphone OPPO Memiliki Desain yang Mudah Dikenali Jawaban Jumlah Persentase

Sangat Setuju 32 32%

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(48)

menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa smartphone OPPO memiliki desain yang mudah dikenali dengan melihat bentuk tipis, minimalis dan modern yang dimiliki smartphone OPPO.

4.3 Uji Instrumen Penelitian 4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan kesahihan atau kebenaran dari suatu instrumen penlitian. Dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Pengukuran validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian uji sebagai berikut:

1. Jika �ℎ����� >������ , (pada taraf signifikansi 5%) maka instrumen penelitian

dinyatakan valid.

2. Jika�ℎ����� < ������ , (pada taraf signifikansi 5%) maka instrumen penelitian

dinyatakan tidak valid.

Untuk meilhat r tabel digunakan rumus df = N-2 yaitu 100-2 = 98, kemudian dilakukan pengecekan pada ������ dengan tingkat signifikansi 5% pada two tailed. Maka didapat nilai ������ sebesar 0,196. Berikut tabel hasi uji validitas tiap variabel:

(49)

Tabel 4.37

Hasil Uji Validitas Variabel Country of Origin

No Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan

1. Country Beliefs 1 0,196 0,658 Valid Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Tabel 4.37 menunjukkan bahwa dari 9 item pernyataan dari variabel country of origin memiliki nilai r hitung > 0,196. Sehingga dapat dikatakan semua pernyataan dari variabel country of origin adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

2. Variabel Minat Beli

Tabel 4.38

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli

No Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan

(50)

Tabel 4.38 menunjukkan bahwa dari 8 item pernyataan dari variabel minat beli memiliki nilai�ℎ����� > 0,196. Sehingga dapat dikatakan semua pernyataan

dari variabel minat beli adalah valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

3. Variabel Perceived Quality

Tabel 4.39

Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Quality

No Pernyataan Rtabel Rhitung Keterangan

1. Kinerja (Performance) 1 0,196 0,611 Valid

7. Conformance to Specification 1 0,196 0,688 Valid 8. Conformance to Specification 2 0,196 0,686 Valid

9. Durability 1 0,196 0,617 Valid

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Tabel 4.39 menunjukkan bahwa dari 14 item pernyataan dari variabel perceived quality memiliki nilai ℎ����� > 0,196. Sehingga dapat dikatakan semua

(51)

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah instrumen penelitian ini yaitu variabel country of origin, minat beli, dan perceived quality memiliki keandalan dan dapat dipercaya. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian uji sebagai berikut:

1. Jika r Cronbach’s Alpha > dari r standar (0,6) maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel.

2. Jika r Cronbach’s Alpha < dari r standar (0,6) maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel.

Berikut adalah tabel hasi uji reliabilitas tiap variabel: Tabel 4.40

Hasi Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s Alpha r standar Keterangan

1 Country of origin 0.846 0,6 Valid

2 Minat Beli 0,776 0,6 Valid

3 Perceived quality 0,878 0,6 Valid

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.40 dapat dilihat bahwa tiap variabel memili nilai Cronbach’s alpha > r standar 0,6, dengan country of origin sebesar 0,846, minat beli 0,776 dan perceived quality 0,878. Maka seluruh variabel dinyatakan reliabel. 4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

(52)

pendekatan Kolmogorov-Sminrov. Berikut adalah hasil uji normalitas dari ketiga pendekatan tersebut.

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.7

Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Pada gambar 4.7 terlihat grafik histogram yang menunjukkan kurva lonceng tidak melenceng ke kiri dan kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data memiliki distribusi normal.

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.8 Grafik Normalitas P-Plot

(53)

Pada gambar 4.8 terdapat grafik P-Plot terlihat titik yang mengikuti data dan menyebar disepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv- Smirnov.

c. Uji Kolmogorov-Sminrov

Tabel 4.41

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,40744233

Most Extreme Differences

Absolute ,047

Positive ,043

Negative -,047

Kolmogorov-Smirnov Z ,469

Asymp. Sig. (2-tailed) ,980

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Pada tabel 4.41 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,980 > nilai signifikansi (0,05) serta nilai Kolmogorov - Smirnov Z sebesar 0,469 < 1,97 . Hal ini membutikan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

(54)

Gambar 4.9

Scatterplot Hetereoskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.9 grafik Scatterplot yang disajikan terlihat titik-titik yang menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat beli, berdasarkan masukan variabel independennya.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

(55)

Tabel 4.42

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

a. Dependent Variable: MinatBeli

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.42 dapat dilihat bahwa nila tolerance sebesar 0,706 > 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 1,417 < 10 dari variabel country of origin, ini menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas pada analisis regresi. Begitu juaga pada variabel perceived quality ditemukan nilai tolerance sebesar 0,706 > 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF) sebesar 1,417 < 10 dari variabel perceived quality ini juga menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas pada analisis regresi.

4.5 Uji Koefisien Determinasi (��)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (�2), yaitu

untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. R-square (�2) mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat.

Tabel 4.43

Hasil Uji Determinasi Country of origin Terhadap Perceived Quality Smartphone OPPO

(56)

Berdasarkan tabel 4.43 diketahui besarnya nilai R adalah 0,294. Angka 0,294 berarti 29,4% besarnya pengaruh variabel variabel country of origin terhadap perceived quality. Dengan kata lain variabel perceived quality dapat dijelaskan oleh variabel country of origin sebesar 29,4%. Sedangkan sisanya (1-0,294 )= 0,706 atau 70,6 % dapat diterangkan oleh variabel lain diuar penelitian ini.

Tabel 4.44

Hasil Uji Determinasi Perceived Quality Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

a. Predictors: (Constant), PerceivedQuality

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.43 diketahui besarnya nilai R Square adalah 0,282. Angka 0,282 berarti 28,2% besarnya pengaruh variabel variabel perceived quality terhadap minat beli. Dengan kata lain variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel perceived quality sebesar 28,2%. Sedangkan sisanya (1-0,282 )= 0,718 atau 71,8 % dapat diterangkan oleh variabel lain diuar penelitian ini.

Tabel 4.45

Hasil Uji Determinasi Country of Origin Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

(57)

Berdasarkan tabel 4.43 diketahui besarnya nilai R Square adalah 0,237. Angka 0,237 berarti 23,7% besarnya pengaruh variabel country of origin terhadap minat beli. Dengan kata lain variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel country of origin sebesar 23,7%. Sedangkan sisanya (1-0,237) = 0,763 atau 76, % dapat diterangkan oleh variabel lain diuar penelitian ini.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)

Uji F dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.46

Hasil Uji F Country of Origin dan Perceived Quality Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

a. Dependent Variable: MinatBeli

b. Predictors: (Constant), PerceivedQuality, CountryOfOrigin Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.46 dapat dilihat hasil pengujian secara simultan, dimana nilai fhitung sebesar 24,791 lebih besar dari ftabel yaitu 3,09, dengan

(58)

quality secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji-T (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu atau masing-masing pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan lagnkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari nilai ������ dengan menentuka tingkat kesalah � dan menentukan derajat kebebasan (df)

b. Membandinkan dengan nilai �ℎ����� pada uji t

c. Jika �ℎ����� > ������ maka �0 di tolak dan � di terima.

Jika �ℎ����� < ������ maka �0 diterima dan �� ditolak.

Tabel 4.47

Hasil Uji T Country of Origin Terhadap Perceived Quality Smartphone OPPO Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: perceived quality Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.47 hasil uji parsial dapat dijelaskan seperti berikut ini: 1. Uji Hipotesis 1

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa �ℎ����� variabel independen country of origin sebesar 6,389 lebih besar dari Ttabel

yaitu 1,98, sehingga thitung > ttabel (6,389 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,000

(59)

signifikan terhadap perceived quality. Maka H1 diterima bahwa terdapat pengaruh antara country of origin terhadap perceived quality smartphone OPPO.

Tabel 4.48

Hasil Uji T Perceived Quality Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,532 3,235 3,256 ,002

PerceivedQuality ,350 ,056 ,531 6,210 ,000

a. Dependent Variable: MinatBeli

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.49 hasil uji parsial dapat dijelaskan seperti berikut ini: 2. Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa �ℎ����� variabel independen country of origin sebesar 6,210 lebih besar dari Ttabel

yaitu 1,98, sehingga thitung > ttabel (6,210 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,000

yaitu < 0,05. Berarti variabel perceived quality secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Maka H2 diterima bahwa terdapat pengaruh antara perceived quality terhadap minat beli smartphone OPPO.

Tabel 4.49

Hasil Uji T Country of Origin Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: MinatBeli

(60)

Berdasarkan tabel 4.50 hasil uji parsial dapat dijelaskan seperti berikut ini: 3. Uji Hipotesis 3

Berdasarkan tabel 4.50 hasil uji parsial yang telah dilakukan terlihat bahwa �ℎ����� variabel independen country of origin sebesar 5,516 lebih besar dari Ttabel

yaitu 1,98, sehingga thitung > ttabel (5,516 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,000

yaitu < 0,05. Berarti variabel country of origin secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Maka H3 diterima bahwa terdapat pengaruh antara perceived quality terhadap minat beli smartphone OPPO.

4.7 Analisis Jalur (Path analysis)

Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda. Teknik analisis jalur digunakan untuk mengukur keterkaitan hubungan antara variabel independen, intervening dan dependen. Menggambarkan keterkaitan rergresi berganda dengan variabel yang hendak diukur.

Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan coefficient yang dinyatakan sebagai standarized coefficients atau dikenal dengan nilai beta. Standardized coefficients adalah koefisien parameter regersi dari standardized variables. Standardized variabels adalah variabel-variabel yang datanya telah distandarisasi dengan standar deviasi masing-masing variabel dependen maupun variabel dependen. Dari hasil uji parsial maka dapat ditemukan nilai Standardized Coefficients dari variabel independen dan variabel interveing.

Hasil uji persamaan (1) yaitu Z= PzxX + Pz. e1, dimana Z adalah perceived

(61)

Tabel 4.50 Hasil Uji Persamaan 1

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Country of origin Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.51 diketahui besarnya nilai R Square adalah 0,294. Angka 0,294 berarti 29,4% besarnya pengaruh variabel variabel country of origin terhadap perceived quality. Dengan kata lain variabel perceived quality dapat dijelaskan oleh variabel country of origin sebesar 29,4%. Sedangkan sisanya (1-0,294 )= 0,706 atau 70,6 % dapat diterangkan oleh variabel lain diuar penelitian ini.

Tabel 4.51 Hasil Persamaan 1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: perceived quality Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(62)

Hasil uji persamaan (2) yaitu Y: P��X + PyzZ + Py. e2, dimana Y adalah

minat beli, X adalah country of origin dan Z adalah perceived quality dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.52 Hasil Uji Persamaan 2

Model Summary

a. Predictors: (Constant), perceived quality, Country of origin Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Berdasarkan tabel 4.44 diketahui besarnya nilai R square adalah 0,338. Angka 0,338 berarti 33,8% besarnya pengaruh variabel country of origin dan perceived quality terhadap minat beli. Dengan kata lain variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel country of origin dan perceived quality sebesar 33,8%. Sedangkan sisanya (1 - 0,338)= 0,662 atau 66,2% dapat diterangkan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Tabel 4.53 Hasil Uji Persamaan 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(63)

sebesar 0,000 dan 0,005 yaitu lebih kecil dari 0,05. Nilai standardized perceived quality adalah 0,379 merupakan nilai jalur path p2 dan nilai standardized country of origin adalah sebesar 0,281 merupakan nilai jalur path p3.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah rangkuman hasil koefisien jalur yang didapat melalui uji determinasi dan uji parsial:

Tabel 4.54

Ringkasan Hasil Koefisien Jalur

Dari Ke Standardized Coefficients �� e

X Z 0,542 0,294 0,706

Z Y 0,379 0,338 0,662

X 0,281

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

Dari tabel 4.55 dapat disimpulkan nilai Standardized Coefficients beta yang didapat dari hasil uji parsial menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan variabel intervening penelitian yang dapat digunakan dalam analisis jalur (path analysis). Berdasarkan tabel 4.47 dapat dikonversi ke dalam persamaan regresi sebagai berikut:

Z= PzxX + e2

Perceived quality = 0,542X + 0,706 e1 Y: P��X+PyzZ + +e1

Minat beli: 0,281X + 0,379Z + 0,662 e2

Maka untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung, tidak langsung dan total dari masing-masing variabel, diperlukan perhitungan Standardized

(64)

a. Pengaruh variabel country of origin terhadap perceived quality

X →Z = 0,542

b. Pengaruh variabel perceived quality terhadap minat beli

Z→Y = 0,379

c. Pengaruh variabel country of origin terhadap minat beli

X →Y = 0,281

2. Pengaruh Tidak Langsung (indirect effect)

Pengaruh variabel country of origin terhadap minat beli melalui perceived quality:

X →Z→Y = (0,542 × 0,379) = 0,205

3. Pengaruh total (total effect)

Pengaruh variabel country of origin terhadap minat beli melalui perceived quality:

X→Z→Y = (0,542 + 0,379) = 0,921

Berikut ini adalah interpretasi analisis jalur yang telah didapat melalui gambar:

Gambar 4.10

Jalur Analisis Pengaruh Country of origin Terhadap Minat Beli Smartphone OPPO dengan Perceived Qaulity Sebagai Variabel Intervening

0,281

0,542 0,379

0,205 Sumber: Hasil Pengolah Data Primer

(65)

Dari gambar 4.10 dapat dilihat besarnya pengaruh tidak langsung dari variabel country of origin (X) terhadap variabel minat beli (Y) melalui jalur variabel perceived quality (Z) yaitu perceived quality sebesar 0,205. Dari perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh secara tidak langsung melalui perceived quality lebih kecil dibanding pengaruh secara langsung terhadap minat beli. Hasil ini menunjukkan bahwa perceived quality bukan menjadi variabel yang dapat memediasi antara country of origin terhadap minat beli. Maka H4 dapat

dijawab dengan terdapat pengaruh antara country of origin terhadap minat beli smartphone OPPO dengan perceived quality bukan sebagai variabel intervening. Kesimpulan dari analisis jalur (path analysis) ini dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.55

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Variabel

Pengaruh

Total Pengaruh Bersama Langsung Tidak Langsung

Melalui Z

Sumber: Hasil Pengolah Data Primer 4.8 Pembahasan

(66)

6,389 lebih besar dari Ttabel yaitu 1,98 atau (6,389 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,000 yaitu < 0,05. Artinya apabila citra negara asal smartphone OPPO semakin ditingkatkan, maka perceived quality terhadap produk tersebut juga akan meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Dinata (2016) bahwa bahwa semakin seorang calon konsumen mempercayai citra suatu negara asal merek (country of origin) itu positif, maka tentu akan menciptakan persepsi kualitas yang baik pula pada produk tersebut.

Country of origin menurut Nagashima (Rafida, 2015) didefinisikan sebagai citra, reputasi, stereotip, yang dilampirkan pengusaha dan konsumen untuk produk dari negara tertentu. Citra ini dibentuk oleh variabel seperti perwakilan produk, karakteristik nasional, latar belakang politik, ekonomi, sejarah, serta tradisi. Pada penelitian ini citra negara asal smartphone OPPO yaitu China dapat membentuk perceived quality dari produknya salah satunya melalui kepercayaan terhadap tingkat pendidikan dan penguasaan teknogi yang dimilikinya. Maka akan terbentuklah peresepi kualitas yang baik yang dihasilkan negara tersebut. Selain itu banyak pula faktor-faktor yang mampu mendorong persepsi citra negara asal yang mampu menghadirkan perceived quality dari suatu produk. Melalui country belief (keyakinan terhadap negara), people affect (keyakinan terhadap orang-orang di negara tersebut) dan desired interaction (keinginan berinteraksi dengan negara tersebut). Hal–hal tersebut dapat membentuk citra yang baik dimata konsumen terhadap negara asal produk.

(67)

(Tjiptono dan Chandra (2011: 194). Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa negara asal akan mempengaruh persepsi kualitas dari suatu produk. Maka semakin baik citra negara asal produk maka akan semakin baik pula perceived quality suatu prosduk dimata konsumen.

2. Pengaruh Perceived Quality terhadap Minat Beli Smartphone OPPO

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa varibel perceived quality secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yaitu sebesar 6,210 lebih besar dari ttabel yaitu 1,98, atau (6,210 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,000 yaitu < 0,05. Artinya apabila perceived quality smartphone OPPO semakin ditingkatkan, maka minat beli terhadap produk tersebut juga akan meningkat.. Hal ini sejalan dengan penelitian Dinata (2015) bahwa minat beli dipengaruhi oleh persepsi kualitas calon konsumen. Sebelum calon konsumen melakukan kegiatan konsumsi, tentu langkah awal yang diambil adalah penggalian informasi mengenai smartphone OPPO, melalui bertanya-tanya kepada kenalan yang memiliki smartphone OPPO, atau pun dari counter elektronik dan promosi yang dilakukan oleh smartphone OPPO melalui brosur maupun iklan di televisi.

(68)

satunya melalui fitur kamera yang canggih, konektivitas internet yang cepat, sistem pengopersian yang mudah dan inovasi baru-baru ini adalah tambahan finger print dari produk mereka.

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perceived quality akan mempengaruh minat beli suatu produk. Maka semakin besar perceived quality dari suatu produk maka akan semakin besar pula minat beli konsumen untuk membeli suatu produk.

3. Pengaruh Country of Origin terhadap Minat Beli Smartphone OPPO Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel country of origin secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen yaitu sebesar 5,516 lebih besar dari Ttabel yaitu 1,98, sehingga atau (5,516 > 1,98) dengan nilai signifikansi 0,005 yaitu < 0,05. Artinya apabila country of origin semakin positif, maka minat beli smartphone OPPO juga akan meningkat. Pengaruh asal negara (country of origin) lebih kecil dibandingkan dengan variabel perceived quality dalam mempengaruhi minat beli pada penelitian ini, maka keadaannya adalah menurut Simamora (2003:88) COO positif tetapi COO bukan pertimbangan penting bagi konsumen.

(69)

Selain itu, minat beli dapat dibentuk melalui refrensi orang sekitar yang telah menggunakan produk smartphone OPPO sebelumnya, melalui perbandingan dengan produk lain ataupun pencarian informasi mengenai kelebihan dan kekurangan smartphone OPPO. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa country of origin dapat mempengaruh minat beli suatu produk. Maka semakin baik citra negara asal produk maka akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terahadp suatu produk.

4. Pengaruh Country of Origin terhadap Minat Beli Smartphone OPPO dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening

Dari hasil analisis jalur (path analysis) yang didapat bahwa perceived quality bukanlah variabel yang memediasi atau penghubung antara country of origin dalam memangaruhi minat beli smartphone OPPO. Dari perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh secara tidak langsung melalui perceived quality lebih kecil dibanding pengaruh secara langsung terhadap minat beli yaitu sebesar 0,205. Nilai pengaruh langsung masing-masing variabel lebih besar dibanding pengaruh tidak langsungnya. Maka dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pengaruh country of origin terhadap minat beli smartphone OPPO dengan perceived quality bukan sebagai variabel intervening.

Gambar

Tabel 4.1 Produk OPPO Setiap Tahun
Gambar 4.2  OPPO Neo 7
Gambar 4.4 OPPO A37
Gambar 4.5 OPPO F1s
+7

Referensi

Dokumen terkait

Provinsi Indonesia yang memisahkan diri dan menjadi negara baru yaitu ..2. Gorontalo merupakan pemekaran dari

Finally, the writer would like to observe the varieties or kinds of language teaching techniques as adapted from Crookes &amp; Chaudron (1991:52-54) which are applied by

Domusindo Perdana karena permintaan harga bahan baku yang berfluktuatif, maka dengan menggunakan metode Markov Chain dapat menghubungkan antara permintaan sekarang

Figure 6 gives a model in global view of new product development; it starts with the project plan to develop product A to product B that has different characteristics5. Therefore,

[r]

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dengan konsep Tri Hita Karana. Hal ini disebabkan guru dan siswa

Setelah mengaamati respon pertumbuhannya, selanjutnya melakukan pengamatan komposisi polyisoprenoid dengan menggunakan Metode Analisi dengan dua dimensi Kromatografi

Pada aspek aktivitas sosial, apabila aspek aksesbilitas, penunjang kesehatan, tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, pendidikan, kebersihan, keindahan, dan