SKALA KEMATANGAN EMOSIONAL
Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang “Kematangan Emosi” anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah di sediakan yang sesuai dengan diri anda pda kolom jawaban.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No Item SS S TS STS
1 Saya marah tanpa alasan yang jelas √
SKALA KEMATANGAN EMOSI
No Item SS S TS STS
1 Saya mampu mengambil keputusan
2 Saya berpikir, seandainya saya
3 Saya dapat menyesuaikan diri dengan
cepat dalam lingkungan baru
4 Melalui raut wajah, saya lengsung
mengerti apa yang diingkan teman saya
tanpa ia mengatakannya
5 Saya benci jika teman dekat saya
berteman dekat dengan orang lain
6 Saya menangis mendengar kabar
meninggalnya kerabat dekat saya
7 saya menghindari hal-hal yang membuat
saya kesal
8 Keputusan saya berubah ubah
9 Saya mampu mengutarakan ide-ide dan
gagagsan dengan jelas kepada orang lain
10 Saya dapat menerima kelebihan dan
kekurangan yang ada pada diri saya
11 Saya cemas jika kelemahan saya
diketahui orang lain
12 Berada di tengah keramaian membuat
saya kikuk
13 Saya canggung berbincang-bincang
dengan orang yang baru saya kenal
14 Saya sulit mengerti apa yang diinginkan
teman saya
15 Saya kurang peka terhadap perasaan
orang lain
16 Saya bergaul dengan orang-orang dari
berbagai kalangan
17 Saya pacaran demi menjaga gengsi
19 Saya benci terhadap orang yang mudah
marah
20 Saya sedih jika teman saya tertimpa
musibah
21 Sulit bagi saya untik mengendalikan
perasaan kesal saya
22 Saya bertindak spontan tanpa
memikirkan konsekuensinya
23 Saya bersyukur terhadap yang semua
saya dapatkan dengan kerja keras
24 Saya butuh waktu lama untuk
menyasuaikan diri dengan lingkungan
baru
25 Saya peka akan perasaan teman saya
26 Saya bergantung pada diri saya sendiri
27 Saya kesal jika teman dekat saya
mendapat pujian dari orang lain
28 Apabila saya sedang marah, saya
mengalihkan kekeksalan saya dengan
berbagai hal positif
29 Saya suka marah-marah sndiri jika
sedang kesal
30 Saya senang melihat orang lain
menderita
31 Saya beringkah laku kasar tehadap
teman-teman saya
32 Saya panik jika sedang kesal
33 Saya membutuhkan teman untuk
berbagi keluh kesah
baru saya kenal
35 Setiap orang diberikan kemampuan
yang berbeda-beda
36 Dalam bertindak saya memikirkan
konsekuensinya terlebih dahulu
37 Saya mengutarakan pendapat ketika
diskusi
38 Sebelum bertindak, saya memikirkan
terlebih dahulu untung dan rugi dari
tindakan yang saya ambil
39 Dalam menghadapi suatu masalah, saya
sulit memutuskan apa yang seharusnya
saya lakukan
40 Saya iri dengan keberhasilan orang lain
41 Bagi saya, teman adalah hal yang
penting dalam hidup
42 Saya puas jika sudah mencaci maki
orang lain yang membuat saya kesal
43 Saya menjadi kacau jika situasi yang
saya hadapi mulai memburuk
44 Saya mulai tersinggung dengan ucapan
teman-teman saya
45 Bila menghadapi masalah, saya
berusaha untuk memikirkan cara
penyelesaiannya
46 Saya sulit menerima pendapat orang lain
47 Saya akan bertanggung jawab terhadap
Hasil Uji Validitas Instrumen
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.943 47
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.1000 .66176 30
VAR00002 2.7667 .72793 30
VAR00003 3.5000 .50855 30
VAR00004 3.0333 .71840 30
VAR00005 3.0000 .98261 30
VAR00006 3.3000 .65126 30
VAR00007 3.3000 .65126 30
VAR00008 2.7333 .69149 30
VAR00009 3.0333 .76489 30
VAR00010 3.3000 .53498 30
VAR00011 2.6667 .71116 30
VAR00012 2.5000 .82001 30
VAR00013 2.4667 .62881 30
VAR00014 2.7333 .58329 30
VAR00016 3.0667 .69149 30
VAR00017 3.2000 .80516 30
VAR00018 3.6000 .56324 30
VAR00019 2.6667 .60648 30
VAR00020 3.3333 .60648 30
VAR00021 3.0333 .76489 30
VAR00022 3.0000 .78784 30
VAR00023 3.4667 .62881 30
VAR00024 3.2333 .67891 30
VAR00025 3.1667 .69893 30
VAR00026 2.7667 .72793 30
VAR00027 3.3000 .59596 30
VAR00028 3.0333 .76489 30
VAR00029 3.2000 .71438 30
VAR00030 3.4000 .56324 30
VAR00031 3.0667 .73968 30
VAR00032 3.1000 .75886 30
VAR00033 3.2000 .71438 30
VAR00034 3.1000 .71197 30
VAR00035 3.5667 .62606 30
VAR00036 3.4000 .62146 30
VAR00037 2.9000 .66176 30
VAR00038 3.2000 .61026 30
VAR00039 2.5333 .62881 30
VAR00040 2.9333 .98027 30
VAR00041 3.5000 .62972 30
VAR00042 3.3333 .66089 30
VAR00043 2.5667 .81720 30
VAR00044 2.4667 .68145 30
VAR00045 3.1333 .68145 30
VAR00046 2.7667 .81720 30
3 5
Y
U 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 3 1 5 6 3
6 D
D 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4 2 3
7 I
M 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 4 1 3
8 R
G 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 1 4 9
Keterangan
Kematangan emosional rendah
Kematangan emosional sedang
Hasil Uji Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 38 100.0
Excludeda 0 .0
Total 38 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.969 47
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.0789 .53935 38
VAR00002 2.5000 .76229 38
VAR00003 2.7632 .94252 38
VAR00004 2.7105 .89768 38
VAR00005 2.7105 .89768 38
VAR00006 2.5789 .64228 38
VAR00007 2.8947 .68928 38
VAR00008 2.6842 .73907 38
VAR00009 2.5789 .85840 38
VAR00010 2.8158 .83359 38
VAR00011 2.6842 .80891 38
VAR00012 2.4737 .79651 38
VAR00013 2.2895 .83530 38
VAR00014 2.5000 .79695 38
VAR00016 2.8421 .78933 38
VAR00017 2.8421 .88612 38
VAR00018 3.0526 .89887 38
VAR00019 2.4737 .76182 38
VAR00020 3.0000 .90045 38
VAR00021 2.6053 .82329 38
VAR00022 2.6053 .88652 38
VAR00023 3.0526 .98495 38
VAR00024 2.6053 .78978 38
VAR00025 2.9211 .78436 38
VAR00026 2.4737 .92230 38
VAR00027 2.6316 .71361 38
VAR00028 2.8158 .83359 38
VAR00029 2.2895 .95600 38
VAR00030 3.1053 .92384 38
VAR00031 2.8421 .94515 38
VAR00032 2.5526 .76042 38
VAR00033 2.7632 .85216 38
VAR00034 2.7632 .91339 38
VAR00035 3.1842 .89610 38
VAR00036 2.8421 .94515 38
VAR00037 2.6842 .90360 38
VAR00038 2.8684 .87522 38
VAR00039 2.5000 .72597 38
VAR00040 2.9211 .99679 38
VAR00041 2.9474 .98495 38
VAR00042 3.1053 .83146 38
VAR00043 2.3684 .78572 38
VAR00044 2.4474 .76042 38
VAR00045 2.8947 .89411 38
VAR00046 2.5789 .88932 38
Data Mentah Posttest
Data Posttest Kelompok Eksperimen
N
Data Posttest Kelompok Kontrol
Outline Rancangan Bimbingan Kelompok
Layanan
ke Materi Tujuan Metode
1-2
Kematangan Emosi 1. Peserta menjelaskan pengertian, faktor,
karakteristik dan aspek-aspek kematangan emosional. 2. Peserta dapat memahami dan
mengerti contoh seseorang keputusan dari sesuatu yang dikehenaki
2. Peserta dapat bertanggung jawab terhadap keputusan sedang dialamai dengan karakteristik beragam
1. Dengan cara mengendalikan amarah peserta mampu
1. Menjabarkan manfaat serta menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 2. Melakukan posttest untuk
mengetahui pengaruh kegiatan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik permasalahan : Kematangan Emosional
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan
E. Tujuan / Kompetensi Dasar :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, faktor, karakteristik dan
aspek-aspek kematangan emosional.
2. Peserta dapat memberikan contoh nyata dari seseorang yang memiliki
kematangan emosional dalam lingkungannya..
3. Peserta dapat menceritakakan pengalaman yang berhubungan dengan
kematangan emosional di lingkungannnya.
F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
G. Semester : 2 / 2016 - 2017
H. Hari, tanggal : Kamis, 12 Januari 2017
I. Alokasi waktu : 2 x 40 menit
J. Tempat penyelenggaraan : Aula Gereja
K. Materi : Kematangan Emosional
L. Metode : Pemberian Informasi, Diskusi
M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok
N. Uraian kegiatan :
Pertemuan I
Tahap Kegiatan
kepada anggota kelompok.
b. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.
c. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan
tujuan bimbingan kelompok
d. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai
dalam menjalankan bimbingan kelompok.
- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam
kelompok merupakan rahasia dari kelompok.
- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling
terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini
- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam
mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.
e. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
bimbingan kelompok ( topik tugas)
f. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan a. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan a. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “Kematangan Emosional” (Topik Tugas)
b. Pemimpin kelompok memberikan permainan “Inilah Aku”
c. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok
mengenai hal yang bisa diperoleh dalam permainan tersebut.
d. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “Kematangan Emosional”
e. Anggota kelompok membahas topik yang telah di tetapkan
oleh pemimpin kelompok secara tuntas
f. Menjelaskan komitmen anggota kelompok
berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di
pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.
b. Anggota kelompok memberikan kesan
c. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.
d. Berdoa
e. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
salam-salaman.
Pertemuan II
Tahap Kegiatan
Pembentukan a. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih
kepada anggota kelompok.
b. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.
c. Pemimpin kelompok menanyakan kembali pengertian,
manfaat dan tujuan, asas-asas bimbingan kelompok kepada
anggota.
d. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan a. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap, maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan a. Pemimpin kelompok menanyakan kembali mengenai topik : ” Kematangan Emosional “ ( Topik Bebas)
b. Pemimpin kelompok mengulas sedikit materi mengenai
Kematangan Emosional.
c. Peserta memberikan contoh nyata yang melibatkan
kematangan emosional.
Pengakhiran a. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan
b. Anggota kelompok memberikan kesan dan manfaat dari
kegiatan.
c. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.
d. Berdoa
e. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
salam-salaman.
O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar
Wahyuningtyas
P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA
Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen
R. Rencana penilaian tindak lanjut :
1. Penilaian proses
a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung
dengan menggunakan check list sebagai berikut :
Aspek yang
diobservasi
Sangat
Baik
Baik Kurang
Baik
Tidak Baik
Antusias siswa
Partisipasi siswa
Aktivitas siswa
Respon siswa
Kelancaran layanan
Suasana pelaksanaan
2. Penilaian hasil
a. Laiseg
Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan
diberikan :
1) Apa yang dimaksud dengan Kematangan Emosional?
b. Laijapen
Memantau perilaku peserta terkait dengan kematangan
emosional seminggu setelah layanan diberikan.
c. Laijapang
Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post
test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.
3. Rencana tindak lanjut :
a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan
kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.
S. Sumber :
a. Katkovsky, Walter & Gorlow, Leon. 1976. The psychology of
adjusment: current concepts and application McGraw- Hill Book
Company, New York.
b. http://materi-pd.blogspot.co.id/2011/11/kematangan-emosi.html
T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )
U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:
Salatiga, 12 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
A. Pengertian emosi
Emosi adalah gejolak jiwa, pikiran dan kondisi perasaan yang meluap-luap. Kadang kita sering menyamakan emosi dengan marah. pengertian ini tidak salah tetapi kurang tepat, karena marah hanyalah sebagian kecil dari emosi. cinta, haru juga bagian dari emosi dan terkadang kita tidak sanggup mengendalikannya.
B. Hakekat Kematangan Emosi
Kematangan Emosi yaitu kemampuan menerima hal-hal negatif dari lingkungan tanpa membalasnya dengan sikap yang negatif pula, melainkan dengan kebijakan. Maksudnya adalah jika seseorang menemui situasi negatif orang tersebut tidak lantas membalas dengan emosi yang yang negatif, tetapi ia akan menelaah dan memikirkan reaksi yang akan dikeluarkan agar tidak berdampak negatif pula sehingga emosi yang keluar adalah kebijakan.
Kematangan emosi didapat jika kita menyadari sepenuhnya emosi yang ada dan bagaimana mengeluarkannya. Orang yang memiliki kematangan emosi akan menjadi tuan atas emosinya, maksudnya ia akan mengatur emosi apa yang hendak dikeluarkannya. Sebagai contoh ketika melihat anak kita mencuri. Kita menyadari ada sebuah prinsip yang dilanggar, lalu kita menjadi marah kepada anak. Maka kemarahan ini termasuk cerdas, karena telah disadari. Artinya ada alasan yang jelas mengapa marah itu muncul.
C. Manfaat Emosi
1. Survival
Yaitu emosi yang berfungsi sebagai perjuangan untuk bertahan hidup. (sebagai contoh ketika seseorang dipukul oleh orang lain maka siapapun orangnya pasti akan marah)
2. Energizer
Yaitu emosi sebagai pembangkit energi, yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. (ketika kita mencintai orang di satu kantor, tentu kita akan bersemangat datang untuk bekerja. Atau sebaliknya jika kita putus cinta maka merasa hari-hari suram dan tidak berenergi untuk bekerja)
3. Messeger
Yaitu emosi merupakan sebagai pembawa pesan. (Pada saat melihat wajah teman yang sedang sedih, tentu kita tidak bisa bergurau sembarangan seperti pada saat teman kita nampak sedang bergembira)
4. Reinforcer :
5. Balancer
Yaitu emosi sebagai penyeimbang hidup. (Ketika sedih kehilangan orang yang dicintai lalu kita menangis. Atau melihat kejadian lucu kita tertawa).
D. Aspek Kematangan Emosi
Aspek-aspek kematangan emosional menurut Katkovsky dan Gorlow (1976), mengemukakan tujuh aspek-aspek kematangan emosi yaitu :
a. Kemandirian
Mampu memutuskan apa yang dikehendaki dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya.
b. Kemampuan menerima kenyataan
Mampu menerima kenyataan bahwa dirinya tidak selalu sama dengan orang lain, mempunyai kesempatan, kemampuan, serta tingkat intelegensi yang berbeda dengan orang lain.
c. Kemampuan beradaptasi
Orang yang matang emosinya mampu beradaptasi dan mampu menerima beragam karakteristik orang serta mampu menghadapi situasi apapun.
d. Kemampuan merespon dengan tepat
Individu yang matang emosinya memiliki kepekaan untuk merespon terhadap kebutuhan emosi orang lain, baik yang diekspresikan maupun yang tidak diekspresikan.
e. Merasa aman
Individu yang memiliki tingkat kematangan emosi tinggi menyadari bahwa sebagai mahkluk sosial ia memiliki ketergantungan pada orang lain.
f. Kemampuan berempati
Mampu berempati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami apa yang mereka pikirkan atau rasakan.
g. Kemampuan menguasai amarah
Individu yang matang emosinya dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membuatnya marah maka ia dapat mengendalikan perasaan marahnya.
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik Permasalahan : Kematangan Emosional
B. Spesifikasi Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Pribadi
b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
C. Pelaksanaan layanan
a. Waktu : 1 X 4O Menit
b. Tempat : Aula Gereja
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan
Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Aula Gereja.
Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu
pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan
kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik
permasalahan.
Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta didik untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.
Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan
permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah
semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan
anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat
pada forum kelompok.
Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok
praktikan menjelaskan makna atau refleksi dari permainan tersebut
yang berhubungan dengan materi.
Pemimpin kelompok menjelaskan Kematangan Emosional, yaitu
apa yang di sebut dengan kematangan emosi, manfaat emosi,
aspek-aspek kematangan emosi.
Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan
kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.
d. Cara penilaian.
Mengamati perhatian, respon dan aktivitas Peserta dan rasa ingin
tahu saat kegiatan layanan diberikan.
Aspek yang
diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Antusias Peserta
Partisipasi Peserta
Aktifitas Peserta
Respon Peserta
Kelancaran Layanan
Suasana Layanan
Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam menjawab
pertanyaan dan menyebutkan contoh dalam kehidupan
sehari-hari sangat baik.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.
Dalam proses pemberian layanan dengan topik kematangan
emosional, penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian
cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kematangan
emosional. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.
a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga
peserta mampu menjelaskan kematangan emosional dan
memberikan contoh seseorang yang memiliki kematangan
emosional.
E. Tindak lanjut
a. Cara-cara tindak lanjut
Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam
pemahaman diri tentang kematangan emosional.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut
Peserta antusias dalam kegiatan ini bahkan ada yang menceritakan
mengenai masalahnya.
Salatiga, 12 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik Permasalahan : Kematangan Emosional (2)
B. Spesifikasi Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Pribadi
b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
C. Pelaksanaan layanan
a. Waktu : 1 X 4O Menit
b. Tempat : Ruang PPA
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan
Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.
Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu
pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan
kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik
permasalahan.
Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta didik untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.
Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan
permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah
semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan
anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat
pada forum kelompok.
Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok
praktikan menjelaskan makna atau refleksi dari permainan tersebut
yang berhubungan dengan materi.
Pemimpin kelompok menjelaskan Kematangan Emosional, yaitu
apa yang di sebut dengan kematangan emosi, manfaat emosi,
aspek-aspek kematangan emosi.
Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan
kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.
d. Cara penilaian.
Mengamati perhatian, respon dan aktivitas Peserta dan rasa ingin
tahu saat kegiatan layanan diberikan.
Aspek yang
diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Antusias Peserta Partisipasi Peserta
Aktifitas Peserta
Respon Peserta
Kelancaran Layanan
Suasana Layanan
Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam menjawab
pertanyaan, menyebutkan contoh dalam kehidupan
sehari-hari sangat baik. Peserta juga dapat menceritakan
pengalamannya yang berhubungan dengan kematangan
emosional.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.
Dalam proses pemberian layanan dengan topik kematangan
emosional, penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian
cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kematangan
D. Analisis Hasil Penilaian
a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga
peserta mampu menjelaskan kematangan emosional dan
memberikan contoh seseorang yang memiliki kematangan
emosional.
E. Tindak lanjut
a. Cara-cara tindak lanjut
Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam
pemahaman diri tentang kematangan emosional.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut
Peserta antusias dalam kegiatan ini bahkan ada yang menceritakan
mengenai pengalamannya.
Salatiga, 13 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK
KEMATANGAN EMOSIONAL SESI I DAN II
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
LEMBAR REFLEKSI DIRI
Nama : ……….
Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kematangan emosional?
2. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?
3. Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?
4. Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik permasalahan : Kemandirian
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok ( Topik Tugas )
D. Fungsi layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan
E. Tujuan / Kompetensi Dasar :
4. Peserta dapat memainkan peran tentang kemandirian melalui role play
5. Peserta dapat menyebutkan contoh serta ciri-ciri kemandirian
6. Peserta dapat menunjukkan bertanggung jawab terhadap keputusan
yang dapat diambil.
F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
G. Semester : 2 / 2016 - 2017
H. Hari, tanggal : Sabtu, 14 Januari 2017
I. Alokasi waktu : 2 x 40 menit
J. Tempat penyelenggaraan : Ruang PPA.
K. Materi : Kemandirian
L. Metode : diskusi, role play
M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok
N. Uraian kegiatan :
Pertemuan I
Tahap Kegiatan
Pembentukan g. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih
kepada anggota kelompok.
i. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan
tujuan bimbingan kelompok
j. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai
dalam menjalankan bimbingan kelompok.
- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam
kelompok merupakan rahasia dari kelompok.
- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling
terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini
- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam
mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.
k. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
bimbingan kelompok
l. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan b. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan g. Pemimpin kelompok menjelasakan pengertian role play dan
topik yang akan dibahas. Topik : “kemandirian”
h. Pemimpin kelompok membagi peran kepada anggota
kelompok yang akan melaksanakan role play.
i. Pemimpin kelompok membagikan naskah dan memberikan
waktu untuk mempelajari karakter dalam naskah.
j. Anggota kelompok melaksanakan role play.
k. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk
menyimpulkan hasil kegiatan role play.
Pengakhiran f. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan
berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di
g. Anggota kelompok memberikan kesan
h. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.
i. Berdoa
j. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
salam-salaman.
Pertemuan II
Tahap Kegiatan
Pembentukan e. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih
kepada anggota kelompok.
f. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.
g. Pemimpin kelompok menanyakan kembali pengertian,
manfaat dan tujuan, asas-asas bimbingan kelompok kepada
anggota.
h. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan b. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap, maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan d. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “kemandirian”
e. Pemimpin kelompok memberikan tugas kepada anggota
kelompok untuk melaksanakan role play dengan topik
kemandirian.
f. Pemimpin kelompok memberikan waktu untuk
mendiskusikan karakter dan naskah role play.
g. Anggota kelompok melaksanakan role play.
h. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk
Pengakhiran f. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan
berakhir
g. Anggota kelompok memberikan kesan dan manfaat dari
kegiatan.
h. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.
i. Berdoa
j. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
salam-salaman.
O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar
Wahyuningtyas
P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA
Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen
R. Rencana penilaian tindak lanjut :
4. Penilaian proses
a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung
dengan menggunakan check list sebagai berikut :
Aspek yang
diobservasi
Sangat
Baik
Baik Kurang
Baik
Tidak Baik
Antusias siswa
Partisipasi siswa
Aktivitas siswa
Respon siswa
Kelancaran layanan
Suasana pelaksanaan
5. Penilaian hasil
a. Laiseg
Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan
3) Apa yang dimaksud dengan kemandirian?
4) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?
b. Laijapen
Memantau perilaku peserta terkait dengan kemandirian
seminggu setelah layanan diberikan.
c. Laijapang
Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post
test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.
6. Rencana tindak lanjut :
a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan
kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.
S. Sumber :
a.
http://specialpengetahuan.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-faktor-faktor.html
b.
http://aroxx.blogspot.co.id/2013/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )
U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:
Salatiga, 14 Januari 2017
Mengetahui,
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
Kemandirian Pengertian
Walgito (1993) menyatakan bahwa perkembangan sifat mandiri adalah satu hal penting
dalam perkembangan anak remaja yang dipengaruhi oleh pembentukan kepercayaan diri.
Kepercayaan diri ini selanjutnya merupakan dasar bagi perkembangan sikap yang lain
seperti halnya sikap kreatif dan tanggung jawab. Sejalan dengan pernyataan ini adalah
pendapat Misiak dan Sexton (Hadipranata dkk., 2000) bahwa hal-hal yang ikut
mendukung seseorang disebut mandiri adalah mereka yang mempunyai kepercayaan diri,
yakin akan kemampuannya dan tidak suka meminta bantuan pada pihak lain.
Ciri-ciri kemandirian
Suyoto dkk. (Zakiyah, 2000) mengungkapkan bahwa anak dikatakan mandiri apabila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menemukan dirinya atau identitas dirinya.
- Memiliki inisiatif.
- Bertanggung jawab atas tindakannya.
- Mencukupi kebutuhan dirinya.
- Mampu membebaskan diri dari keterikatan yang tidak perlu.
- Membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri dalam bertindak.
- Mampu mengambil keputusan sendiri dalam bentuk kemampuan memilih.
Faktor kemandirian
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut
Masrun, (1986:4) yaitu:
a.Usia.
Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak
usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya
bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri.
Anak-anak akan lebih tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan
berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.
Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan
kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria
dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria
dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis
menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.
c.Konsep diri.
Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu
untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan
menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka
yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan
sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung
menggantungkan dirinya pada orang lain.
d.Pendidikan.
Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk
mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki
kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang
memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.
e.Keluarga.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar
kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri
seseorang.
f.Interaksisosial.
Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu
melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang
bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala
permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk
berperilaku mandiri.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian
kemandirian itu sendiri. faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik Permasalahan : Kemandirian
B. Spesifikasi Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Pribadi
b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan
d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
C. Pelaksanaan layanan
a. Waktu : 1 X 4O Menit
b. Tempat : Ruang PPA
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan
Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.
Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu
pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan
kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik
permasalahan.
Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.
Tahap ketiga mempersilahkan peserta mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah
semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan
anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat
Pemimpin kelompok menjelaskan role play dan kemandirian, yaitu
apa yang di sebut dengan kemandirian, ciri-ciri, aspek-aspek faktor
kemandirian.
Pemimpin kelompok membagi naskah role play dan memberi
waktu peserta untuk membaca naskah. Setelah selesai pemimpin
kelompok mempersilahkan peserta untuk melakukan role play.
Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan
kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.
d. Cara penilaian.
Mengamati kesungguhan, respon dan aktivitas Peserta dan rasa
ingin tahu saat kegiatan layanan diberikan.
Aspek yang
diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Antusias Peserta
Partisipasi Peserta
Aktifitas Peserta
Respon Peserta
Kelancaran Layanan
Suasana Layanan
Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam memainkan peran
sangat baik.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.
Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemandirian
dengan teknik role play penyelenggara layanan merasa teknik
penyampaian cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang
kemandirian. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.
a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga
peserta mampu memainkan peran dan menjelaskan tentang
kemandirian.
E. Tindak lanjut
a. Cara-cara tindak lanjut
Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam
kemandirian.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut
Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat memainkan
peran dengan baik.
Salatiga, 14 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik Permasalahan : Kemandirian(2)
B. Spesifikasi Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Pribadi
b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan
d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
C. Pelaksanaan layanan
a. Waktu : 1 X 4O Menit
b. Tempat : Ruang PPA
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan
Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.
Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu
pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan
kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik
permasalahan.
Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.
Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan
permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah
semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan
anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat
pada forum kelompok.
Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok untuk
berdiskusi dengan kelompok untuk menentukan topik dan peran.
Setelah selesai maka kegiatan role play dimulai
Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan
kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.
d. Cara penilaian.
Mengamati perhatian, respon dan kesungguhan Peserta dalam
memainkan peran saat kegiatan layanan diberikan.
Aspek yang
diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Antusias Peserta Partisipasi Peserta
Aktifitas Peserta
Respon Peserta
Kelancaran Layanan
Suasana Layanan
Catatan khusus Dalam layanan ini peserta dapat menentukan topik role play
dan memainkan peran dengan baik.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.
Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemandirian
menggunakan teknik role play, penyelenggara layanan merasa
teknik penyampaian cukup memadai untuk pemahaman konsep
tentang kemandirian. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.
D. Analisis Hasil Penilaian
a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga
peserta mampu menentukan topik dan memainkan peran yang
berhubungan dengan kemandirian.
E. Tindak lanjut
a. Cara-cara tindak lanjut
Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam
pemahaman kemandirian.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut
Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat menentukan dan
memainkan peran bersama dengan kelompok.
Salatiga, 15 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK
KEMATANGAN EMOSIONAL SESI III DAN IV
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
LEMBAR REFLEKSI DIRI
Nama : ……….
Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :
5. Apa yang dimaksud dengan kemandirian?
6. Sebutkan ciri-ciri serta contoh kemandirian!
7. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?
8. Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?
9. Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik permasalahan : Kemampuan Beradaptasi
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan
E. Tujuan / Kompetensi Dasar :
7. Peserta dapat menjelaskan kemampuan beradaptasi.
8. Peserta dapat menjelaskan pentingnya kemampuan beradaptasi.
9. Peserta dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi dalam
menghadapi situasi.
F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
G. Semester : 2 / 2016 - 2017
H. Hari, tanggal : Senin, 16 Januari 2017
I. Alokasi waktu : 1 x 40 menit
J. Tempat penyelenggaraan : Aula Gereja
K. Materi : Kemampuan Beradaptasi
L. Metode : Pemberian Informasi, Diskusi
M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok
N. Uraian kegiatan :
Pertemuan I
Tahap Kegiatan
Pembentukan m. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih
kepada anggota kelompok.
o. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan
tujuan bimbingan kelompok
p. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai
dalam menjalankan bimbingan kelompok.
- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam
kelompok merupakan rahasia dari kelompok.
- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling
terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini
- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam
mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.
q. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
bimbingan kelompok
r. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan c. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan l. Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk bediskusi
dengan topik yang akan dibahas. Topik : “Kemampuan Beradaptasi”
m. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “Kemampuan beradaptasi”
n. Pemimpin kelompok menjelaskan tentang “Kemampuan beradaptasi”
o. Menjelaskan komitmen anggota kelompok
Pengakhiran k. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan
berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di
pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.
l. Anggota kelompok memberikan kesan
n. Berdoa
o. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
salam-salaman.
O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar
Wahyuningtyas
P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA
Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen
R. Rencana penilaian tindak lanjut :
7. Penilaian proses
a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung
dengan menggunakan check list sebagai berikut :
Aspek yang
diobservasi
Sangat
Baik
Baik Kurang
Baik
Tidak Baik
Antusias siswa
Partisipasi siswa
Aktivitas siswa
Respon siswa
Kelancaran layanan
Suasana pelaksanaan
8. Penilaian hasil
a. Laiseg
Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan
diberikan :
5) Apa yang dimaksud dengan kemampuan beradaptasi?
6) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?
b. Laijapen
Memantau perilaku peserta terkait dengan kemampuan
c. Laijapang
Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post
test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.
9. Rencana tindak lanjut :
a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan
kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.
S. Sumber :
a.
http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html
T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )
U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:
Salatiga, 16 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
Kemampuan Beradaptasi Pengertian
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu
dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah
laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan
suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan
intelektual. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih
cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan
lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya.
Dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu
dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah
sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan
kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.
Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan
hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus.
Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu
adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk
menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar
adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat
manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya,
baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan,
manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu
bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk
melakukan adaptasi.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy
(1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti
diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan.
Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi
Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua
rangsangan baik positif maupun negatif.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,
jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.
Pentingnya adaptasi pada remaja
Pentingnya adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah
banyak sekali remaja-remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini
kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah
semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja
yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas-asas etika.
Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak-anak yang mempunyai sifat
kurang baik, dari yang minum-minuman keras hingga yang memakai obat-obatan
telarang. Kita sebagai remaja boleh-boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita
untuk mencoba hal-hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh bergaul
dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal-hal yang negatif walau pun
mereka semua itu di sekeliling kita.
Manusia dan lingkungan
Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup di bumi yang memiliki akal budi dan pikiran
yang dapat digunakan dalam berpikir di kehidupan sehari-hari. Karena akal pikiran itulah,
Manusia juga akhirnya menjadi mahluk yang bersosial dan hidup menyebar di berbagai
tempat di bumi dengan berbagai kondisi alam dan tantangan hidupnya
masing-masing.Semua daerah tempat manusia hidup memiliki tantangan hidup masing-masing
yang menuntut kemampuan adaptasi manusia untuk bertahan hidup.manusia
menggunakan 4 hal dari diri mereka sendiri, yaitu:
perasaan/emosi
Jasmani
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik Permasalahan : Kemampuan Beradaptasi
B. Spesifikasi Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Pribadi
b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
C. Pelaksanaan layanan
a. Waktu : 1 X 4O Menit
b. Tempat : Aula Gereja
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan
Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Aula Gereja.
Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu
pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan
kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik
permasalahan.
Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.
Tahap ketiga mengajak peserta untuk berdiskusi membahas
kemampuan beradaptasi. Pemimpin kelompok mempersilahkan
peserta untuk memberikan ide, informasi, pendapat pada forum
kelompok.
Pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang kemampuan
beradaptasi serta bersama anggota kelompok menyimpulkan
d. Cara penilaian.
Mengamati kesungguhan, respon dan aktivitas Peserta dan rasa
ingin tahu saat kegiatan layanan diberikan.
Aspek yang
diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Antusias Peserta
Partisipasi Peserta
Aktifitas Peserta
Respon Peserta
Kelancaran Layanan
Suasana Layanan
Catatan khusus Dalam layanan ini keaktifan anggota kelompok dalam
berdiskusi dan menyampaikan pendapat sangat baik.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.
Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemanpuan
beradaptasi penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian
cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kemapuan
beradaptasi. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.
D. Analisis Hasil Penilaian
a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga
peserta mampu berdiskusi dalam kelompok dengan topik
kemampuan beradaptasi.
E. Tindak lanjut
Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam
beradaptasi
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut
Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat berdiskusi
dalam kelompik dengan baik.
Salatiga, 16 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK
KEMATANGAN EMOSIONAL SESI III DAN IV
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
LEMBAR REFLEKSI DIRI
Nama : ……….
Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :
10.Apa yang dimaksud dengan kemampuan beradaptasi?
11.Apakah kita perlu memiliki kemampuan beradaptasi, jelaskan!
12.Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?
13.Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?
14.Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK
PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA
A. Topik permasalahan : Menguasai Amarah
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan
E. Tujuan / Kompetensi Dasar :
10.Peserta dapat menjelaskan pengertian menguasai amarah.
11.Peserta dapat melatih cara menguasai amarah.
12.Peserta dapat menyimpulkan manfaat mengendalikan amarah.
F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”
Surakarta.
(DC, DW, IS, RP, ED)
G. Semester : 2 / 2016 - 2017
H. Hari, tanggal : Selasa, 17 Januari 2017
I. Alokasi waktu : 1 x 40 menit
J. Tempat penyelenggaraan : Ruang PPA.
K. Materi : Menguasai Amarah
L. Metode : Diskusi dan Permainan
M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok
N. Uraian kegiatan :
Tahap Kegiatan
Pembentukan s. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih
kepada anggota kelompok.
t. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.
u. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan
tujuan bimbingan kelompok
dalam menjalankan bimbingan kelompok.
- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam
kelompok merupakan rahasia dari kelompok.
- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling
terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini
- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam
mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.
w. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan
bimbingan kelompok
x. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk
kegiatan kedepan.
Peralihan d. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota
kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan
kegiatan berikutnya.
Kegiatan p. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “menguasai amarah”
q. Pemimpin kelompok memberikan permainan “tentu saja”
r. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok
mengenai hal yang bisa diperoleh dalam permainan tersebut.
s. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “menguasai amarah”
t. Menjelaskan komitmen anggota kelompok
Pengakhiran p. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan
berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di
pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.
q. Anggota kelompok memberikan kesan
r. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.
s. Berdoa
t. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling
O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar
Wahyuningtyas
P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA
Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen
R. Rencana penilaian tindak lanjut :
10.Penilaian proses
a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung
dengan menggunakan check list sebagai berikut :
Aspek yang
diobservasi
Sangat
Baik
Baik Kurang
Baik
Tidak Baik
Antusias siswa
Partisipasi siswa
Aktivitas siswa
Respon siswa
Kelancaran layanan
Suasana pelaksanaan
11.Penilaian hasil
a. Laiseg
Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan
diberikan :
7) Apa yang dimaksud dengan menguasai amarah?
8) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?
b. Laijapen
Memantau perilaku peserta terkait dengan menguasai amarah
setelah layanan diberikan.
c. Laijapang
Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post
test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.
a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan
kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.
S. Sumber :
http://akudothenrika.blogspot.co.id/2012/05/satlan-materi-mengelola-emosi.html
T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )
U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:
Salatiga, 17 Januari 2017
Pemberi Layanan
Destian Mentari B.W.
A. Pengertian amarah/ emosi
Wikipedia mencari arti Emosi yaitu adaptasi evolusi, karena meningkatkan
kemampuan organisme untuk mengalami dan mengevaluasi lingkungannya dan
kemudian menambah kemungkinan hidup dan bereproduksi, dengan
mempersiapkan rencana sederhana untuk berbagai tingkah yang diperlukan,
seperti mendekati atau menjauhi obyek yang (tidak) bisa dicerna, bersaing
bersama organisme lain atau lari jika organisme itu terlalu kuat (kemarahan vs.
ketakutan), dan membentuk atau kehilangan ikatan kooperatif berdasarkan pada
altruisme berbalasan (kebanggaan vs. kesedihan) dengan organisme lain. Kata
"emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir,
'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere
'bergerak'. "Motivasi" juga diturunkan dari movere
Menurut Daniel Goleman (1995) yang diambil dari Oxford English
Dictionary, emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pemikiran, perasaan,
nafsu, atau setiap keadaan mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap.
Emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah
sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup
perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan-perubahan perilaku.
Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah
pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh
bermacam-macam keadaan jasmaniah.
Menurut Crow & Crow (1958), “an emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and physiological stirredup states in the individual, and that shows it self in his evert behaviour”. Jadi, emosi
adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.
Bentuk emosi ini bermacam-macam, sulit untuk didefinisikan karena
terkadang emosi itu bercampur aduk menjadi satu. Berbagai macam emosi
tersebut bisa dikategorikan menjadi sedih, stres, putus asa, kecewa, marah,
rasa bosan, takut, terkejut, jengkel, malu, khawatir, cemas, rasa bersalah,
tersinggung, dendam, sakit hati, rasa tidak mampu, benci, perasaan tidak nyaman,
bahagia, tersanjung, cinta, dll, dalam berinteraksi kita harus bisa menemukan
lawan yang tepat dari emosi lawan bicara kita untuk mendapat komunikasi yang
baik.
B. Cara Mengelola amarah
Bisa dibayangkan, alangkah kacaunya dunia ini jika emosi-emosi tidak
teredam. Semua bertindak sesuka hati, dengan perasaan dan luapan emosional
masing-masing. Ingat, dikuasai atau menguasai emosi adalah sebuah pilihan.
Berikut ini beberapa cara untuk melatih emosi, antara lain :
1. Belajar mengenali emosi dan menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap
situasi yang dapat menimbulkan respons emosional. Untuk dapat menafsirkan
yang obyektif, coba minta beberapa pendapat dari orang-orang tentang sesuatu
atau situasi tertentu. Misalnya kita merasa teman dekat menyakiti hati kita, kita
bisa menanyakan kepada teman lain apakah benar omongan teman dekat kita itu
menyakitkan atau mungkin itu hanya perasaan kita yang lagi kacau.
Penting belajar memberikan respons terhadap situasi tersebut dengan pikiran
maupun emosi yang tidak berlebihan, proporsional sesuai dengan situasinya, serta
dengan cara yang dapat diterima lingkungan sosial.
2. Belajar mengenal, menerima, dan mengekspresikan emosi positif (senang,
bahagia, sayang) dan negatif (khawatir, sebal, sedih, marah).
3. Belajar menunda pemuasan kebutuhan.
4. Berfikiran positif.
5. Belajarlah untuk mendengarkan. Pernahkah kita meluangkan waktu untuk
mendengarkan orang lain? Bukan sekadar mendengar, tapi menyimak dengan
saksama. Mendengarkan yang tidak terdengar. Itu adalah cara yang efektif.
Karena sewaktu kita mendengarkan orang lain, kita juga sedang belajar untuk
untuk mendengarkan orang lain. Mereka lebih senang didengarkan daripada
mendengarkan. Padahal dalam proses mendengarkan itulah, kita dapat melatih
penguasaan diri. Demikian pula secara simultan seseorang yang emosional akan
mengalami kelegaan luar biasa ketika isi hatinya didengarkan.
6. Kekuatan dalam penguasaan diri. Ada foto menarik yang sering digunakan
sebagai ilustrasi sikap penguasaan diri. Seekor kucing tampak dengan santai
menghirup genangan air di tengah pelataran. Sementara di sekelilingnya berbaris
puluhan anjing herder polisi. Demikian pula orang yang tidak memiliki
ketenangan akan kerap mendapati dirinya melakukan kecerobohan dan kesalahan
yang tidak perlu. Sebaliknya, dalam keadaan tenang kita dapat menganalisis
situasi dengan akal sehat yang jernih. Dengan penguasaan diri kita dapat
mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
7. Sikap lapang hati yang melegakan. Kelapangan hati dapat muncul ketika
kesesakan melanda hidup kita. Menyimpan kerikil-kerikil tajam atau melepaskan
semua beban berat yang mengganjal di hati adalah suatu pilihan. Dan pilihan kita
akan menentukan apakah kita dapat berdamai dengan emosi atau tidak.
Mengembangkan kekuatan penguasaan diri melalui sikap empati dan lapang hati
akan memberikan kelegaan yang besar untuk berdamai dengan emosi.
D. Manfaat Mengelola amarah
1. Tidak pernah panik dalam menghadapi situasi apapun
2. Bisa menjaga kualitas kerjanya dengan baik
3. Dapat meningkatkan rasa percaya diri
4. Menghemat energi, tidak mudah lelah dan selalu siap dengan aktivitas sehari-hari
5. Lebih sehat baik fisik maupun mental
6. 50% kesuksesan hidup sudah diraih
7. Hidup akan nyaman dan indah
E. Akibat Dari Tidak Dapat Mengelola amarah
1. Menyebabkan energi terkuras habis
2. Dicap tidak kuat mental dan tidak dewasa
3. Membuka peluang besar untuk melakukan kesalahan fatal dalam bekerja
4. Menimbulkan penyakit mental (stres dan depresi)
5. Menimbulkan penyakit fisik yang cukup berat (hipertensi, alergi, maag, migrain)
6. Mudah gelap mata