• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kematangan Emosional Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Remaja PPA IO935 “Air Hidup” Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kematangan Emosional Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Remaja PPA IO935 “Air Hidup” Surakarta"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SKALA KEMATANGAN EMOSIONAL

Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Petunjuk Pengisian

Dibawah ini terdapat sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang “Kematangan Emosi” anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah di sediakan yang sesuai dengan diri anda pda kolom jawaban.

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh :

No Item SS S TS STS

1 Saya marah tanpa alasan yang jelas √

SKALA KEMATANGAN EMOSI

No Item SS S TS STS

1 Saya mampu mengambil keputusan

2 Saya berpikir, seandainya saya

(3)

3 Saya dapat menyesuaikan diri dengan

cepat dalam lingkungan baru

4 Melalui raut wajah, saya lengsung

mengerti apa yang diingkan teman saya

tanpa ia mengatakannya

5 Saya benci jika teman dekat saya

berteman dekat dengan orang lain

6 Saya menangis mendengar kabar

meninggalnya kerabat dekat saya

7 saya menghindari hal-hal yang membuat

saya kesal

8 Keputusan saya berubah ubah

9 Saya mampu mengutarakan ide-ide dan

gagagsan dengan jelas kepada orang lain

10 Saya dapat menerima kelebihan dan

kekurangan yang ada pada diri saya

11 Saya cemas jika kelemahan saya

diketahui orang lain

12 Berada di tengah keramaian membuat

saya kikuk

13 Saya canggung berbincang-bincang

dengan orang yang baru saya kenal

14 Saya sulit mengerti apa yang diinginkan

teman saya

15 Saya kurang peka terhadap perasaan

orang lain

16 Saya bergaul dengan orang-orang dari

berbagai kalangan

17 Saya pacaran demi menjaga gengsi

(4)

19 Saya benci terhadap orang yang mudah

marah

20 Saya sedih jika teman saya tertimpa

musibah

21 Sulit bagi saya untik mengendalikan

perasaan kesal saya

22 Saya bertindak spontan tanpa

memikirkan konsekuensinya

23 Saya bersyukur terhadap yang semua

saya dapatkan dengan kerja keras

24 Saya butuh waktu lama untuk

menyasuaikan diri dengan lingkungan

baru

25 Saya peka akan perasaan teman saya

26 Saya bergantung pada diri saya sendiri

27 Saya kesal jika teman dekat saya

mendapat pujian dari orang lain

28 Apabila saya sedang marah, saya

mengalihkan kekeksalan saya dengan

berbagai hal positif

29 Saya suka marah-marah sndiri jika

sedang kesal

30 Saya senang melihat orang lain

menderita

31 Saya beringkah laku kasar tehadap

teman-teman saya

32 Saya panik jika sedang kesal

33 Saya membutuhkan teman untuk

berbagi keluh kesah

(5)

baru saya kenal

35 Setiap orang diberikan kemampuan

yang berbeda-beda

36 Dalam bertindak saya memikirkan

konsekuensinya terlebih dahulu

37 Saya mengutarakan pendapat ketika

diskusi

38 Sebelum bertindak, saya memikirkan

terlebih dahulu untung dan rugi dari

tindakan yang saya ambil

39 Dalam menghadapi suatu masalah, saya

sulit memutuskan apa yang seharusnya

saya lakukan

40 Saya iri dengan keberhasilan orang lain

41 Bagi saya, teman adalah hal yang

penting dalam hidup

42 Saya puas jika sudah mencaci maki

orang lain yang membuat saya kesal

43 Saya menjadi kacau jika situasi yang

saya hadapi mulai memburuk

44 Saya mulai tersinggung dengan ucapan

teman-teman saya

45 Bila menghadapi masalah, saya

berusaha untuk memikirkan cara

penyelesaiannya

46 Saya sulit menerima pendapat orang lain

47 Saya akan bertanggung jawab terhadap

(6)
(7)
(8)

Hasil Uji Validitas Instrumen

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 47

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.1000 .66176 30

VAR00002 2.7667 .72793 30

VAR00003 3.5000 .50855 30

VAR00004 3.0333 .71840 30

VAR00005 3.0000 .98261 30

VAR00006 3.3000 .65126 30

VAR00007 3.3000 .65126 30

VAR00008 2.7333 .69149 30

VAR00009 3.0333 .76489 30

VAR00010 3.3000 .53498 30

VAR00011 2.6667 .71116 30

VAR00012 2.5000 .82001 30

VAR00013 2.4667 .62881 30

VAR00014 2.7333 .58329 30

(9)

VAR00016 3.0667 .69149 30

VAR00017 3.2000 .80516 30

VAR00018 3.6000 .56324 30

VAR00019 2.6667 .60648 30

VAR00020 3.3333 .60648 30

VAR00021 3.0333 .76489 30

VAR00022 3.0000 .78784 30

VAR00023 3.4667 .62881 30

VAR00024 3.2333 .67891 30

VAR00025 3.1667 .69893 30

VAR00026 2.7667 .72793 30

VAR00027 3.3000 .59596 30

VAR00028 3.0333 .76489 30

VAR00029 3.2000 .71438 30

VAR00030 3.4000 .56324 30

VAR00031 3.0667 .73968 30

VAR00032 3.1000 .75886 30

VAR00033 3.2000 .71438 30

VAR00034 3.1000 .71197 30

VAR00035 3.5667 .62606 30

VAR00036 3.4000 .62146 30

VAR00037 2.9000 .66176 30

VAR00038 3.2000 .61026 30

VAR00039 2.5333 .62881 30

VAR00040 2.9333 .98027 30

VAR00041 3.5000 .62972 30

VAR00042 3.3333 .66089 30

VAR00043 2.5667 .81720 30

VAR00044 2.4667 .68145 30

VAR00045 3.1333 .68145 30

VAR00046 2.7667 .81720 30

(10)
(11)
(12)

3 5

Y

U 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 3 1 5 6 3

6 D

D 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4 2 3

7 I

M 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 4 1 3

8 R

G 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 1 4 9

Keterangan

Kematangan emosional rendah

Kematangan emosional sedang

(13)

Hasil Uji Pretest

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 38 100.0

Excludeda 0 .0

Total 38 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.969 47

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.0789 .53935 38

VAR00002 2.5000 .76229 38

VAR00003 2.7632 .94252 38

VAR00004 2.7105 .89768 38

VAR00005 2.7105 .89768 38

VAR00006 2.5789 .64228 38

VAR00007 2.8947 .68928 38

VAR00008 2.6842 .73907 38

VAR00009 2.5789 .85840 38

VAR00010 2.8158 .83359 38

VAR00011 2.6842 .80891 38

VAR00012 2.4737 .79651 38

VAR00013 2.2895 .83530 38

VAR00014 2.5000 .79695 38

(14)

VAR00016 2.8421 .78933 38

VAR00017 2.8421 .88612 38

VAR00018 3.0526 .89887 38

VAR00019 2.4737 .76182 38

VAR00020 3.0000 .90045 38

VAR00021 2.6053 .82329 38

VAR00022 2.6053 .88652 38

VAR00023 3.0526 .98495 38

VAR00024 2.6053 .78978 38

VAR00025 2.9211 .78436 38

VAR00026 2.4737 .92230 38

VAR00027 2.6316 .71361 38

VAR00028 2.8158 .83359 38

VAR00029 2.2895 .95600 38

VAR00030 3.1053 .92384 38

VAR00031 2.8421 .94515 38

VAR00032 2.5526 .76042 38

VAR00033 2.7632 .85216 38

VAR00034 2.7632 .91339 38

VAR00035 3.1842 .89610 38

VAR00036 2.8421 .94515 38

VAR00037 2.6842 .90360 38

VAR00038 2.8684 .87522 38

VAR00039 2.5000 .72597 38

VAR00040 2.9211 .99679 38

VAR00041 2.9474 .98495 38

VAR00042 3.1053 .83146 38

VAR00043 2.3684 .78572 38

VAR00044 2.4474 .76042 38

VAR00045 2.8947 .89411 38

VAR00046 2.5789 .88932 38

(15)

Data Mentah Posttest

Data Posttest Kelompok Eksperimen

N

Data Posttest Kelompok Kontrol

(16)

Outline Rancangan Bimbingan Kelompok

Layanan

ke Materi Tujuan Metode

1-2

Kematangan Emosi 1. Peserta menjelaskan pengertian, faktor,

karakteristik dan aspek-aspek kematangan emosional. 2. Peserta dapat memahami dan

mengerti contoh seseorang keputusan dari sesuatu yang dikehenaki

2. Peserta dapat bertanggung jawab terhadap keputusan sedang dialamai dengan karakteristik beragam

1. Dengan cara mengendalikan amarah peserta mampu

1. Menjabarkan manfaat serta menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 2. Melakukan posttest untuk

mengetahui pengaruh kegiatan.

(17)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik permasalahan : Kematangan Emosional

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan

E. Tujuan / Kompetensi Dasar :

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, faktor, karakteristik dan

aspek-aspek kematangan emosional.

2. Peserta dapat memberikan contoh nyata dari seseorang yang memiliki

kematangan emosional dalam lingkungannya..

3. Peserta dapat menceritakakan pengalaman yang berhubungan dengan

kematangan emosional di lingkungannnya.

F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

G. Semester : 2 / 2016 - 2017

H. Hari, tanggal : Kamis, 12 Januari 2017

I. Alokasi waktu : 2 x 40 menit

J. Tempat penyelenggaraan : Aula Gereja

K. Materi : Kematangan Emosional

L. Metode : Pemberian Informasi, Diskusi

M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok

N. Uraian kegiatan :

Pertemuan I

Tahap Kegiatan

(18)

kepada anggota kelompok.

b. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.

c. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan

tujuan bimbingan kelompok

d. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai

dalam menjalankan bimbingan kelompok.

- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam

kelompok merupakan rahasia dari kelompok.

- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling

terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini

- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam

mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.

e. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan

bimbingan kelompok ( topik tugas)

f. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan a. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan a. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “Kematangan Emosional” (Topik Tugas)

b. Pemimpin kelompok memberikan permainan “Inilah Aku”

c. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok

mengenai hal yang bisa diperoleh dalam permainan tersebut.

d. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “Kematangan Emosional”

e. Anggota kelompok membahas topik yang telah di tetapkan

oleh pemimpin kelompok secara tuntas

f. Menjelaskan komitmen anggota kelompok

(19)

berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di

pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.

b. Anggota kelompok memberikan kesan

c. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.

d. Berdoa

e. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

salam-salaman.

Pertemuan II

Tahap Kegiatan

Pembentukan a. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih

kepada anggota kelompok.

b. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.

c. Pemimpin kelompok menanyakan kembali pengertian,

manfaat dan tujuan, asas-asas bimbingan kelompok kepada

anggota.

d. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan a. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap, maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan a. Pemimpin kelompok menanyakan kembali mengenai topik : ” Kematangan Emosional “ ( Topik Bebas)

b. Pemimpin kelompok mengulas sedikit materi mengenai

Kematangan Emosional.

c. Peserta memberikan contoh nyata yang melibatkan

kematangan emosional.

Pengakhiran a. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan

(20)

b. Anggota kelompok memberikan kesan dan manfaat dari

kegiatan.

c. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.

d. Berdoa

e. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

salam-salaman.

O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar

Wahyuningtyas

P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA

Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen

R. Rencana penilaian tindak lanjut :

1. Penilaian proses

a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung

dengan menggunakan check list sebagai berikut :

Aspek yang

diobservasi

Sangat

Baik

Baik Kurang

Baik

Tidak Baik

Antusias siswa

Partisipasi siswa

Aktivitas siswa

Respon siswa

Kelancaran layanan

Suasana pelaksanaan

2. Penilaian hasil

a. Laiseg

Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan

diberikan :

1) Apa yang dimaksud dengan Kematangan Emosional?

(21)

b. Laijapen

Memantau perilaku peserta terkait dengan kematangan

emosional seminggu setelah layanan diberikan.

c. Laijapang

Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post

test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.

3. Rencana tindak lanjut :

a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.

S. Sumber :

a. Katkovsky, Walter & Gorlow, Leon. 1976. The psychology of

adjusment: current concepts and application McGraw- Hill Book

Company, New York.

b. http://materi-pd.blogspot.co.id/2011/11/kematangan-emosi.html

T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )

U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:

Salatiga, 12 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(22)

A. Pengertian emosi

Emosi adalah gejolak jiwa, pikiran dan kondisi perasaan yang meluap-luap. Kadang kita sering menyamakan emosi dengan marah. pengertian ini tidak salah tetapi kurang tepat, karena marah hanyalah sebagian kecil dari emosi. cinta, haru juga bagian dari emosi dan terkadang kita tidak sanggup mengendalikannya.

B. Hakekat Kematangan Emosi

Kematangan Emosi yaitu kemampuan menerima hal-hal negatif dari lingkungan tanpa membalasnya dengan sikap yang negatif pula, melainkan dengan kebijakan. Maksudnya adalah jika seseorang menemui situasi negatif orang tersebut tidak lantas membalas dengan emosi yang yang negatif, tetapi ia akan menelaah dan memikirkan reaksi yang akan dikeluarkan agar tidak berdampak negatif pula sehingga emosi yang keluar adalah kebijakan.

Kematangan emosi didapat jika kita menyadari sepenuhnya emosi yang ada dan bagaimana mengeluarkannya. Orang yang memiliki kematangan emosi akan menjadi tuan atas emosinya, maksudnya ia akan mengatur emosi apa yang hendak dikeluarkannya. Sebagai contoh ketika melihat anak kita mencuri. Kita menyadari ada sebuah prinsip yang dilanggar, lalu kita menjadi marah kepada anak. Maka kemarahan ini termasuk cerdas, karena telah disadari. Artinya ada alasan yang jelas mengapa marah itu muncul.

C. Manfaat Emosi

1. Survival

Yaitu emosi yang berfungsi sebagai perjuangan untuk bertahan hidup. (sebagai contoh ketika seseorang dipukul oleh orang lain maka siapapun orangnya pasti akan marah)

2. Energizer

Yaitu emosi sebagai pembangkit energi, yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. (ketika kita mencintai orang di satu kantor, tentu kita akan bersemangat datang untuk bekerja. Atau sebaliknya jika kita putus cinta maka merasa hari-hari suram dan tidak berenergi untuk bekerja)

3. Messeger

Yaitu emosi merupakan sebagai pembawa pesan. (Pada saat melihat wajah teman yang sedang sedih, tentu kita tidak bisa bergurau sembarangan seperti pada saat teman kita nampak sedang bergembira)

4. Reinforcer :

(23)

5. Balancer

Yaitu emosi sebagai penyeimbang hidup. (Ketika sedih kehilangan orang yang dicintai lalu kita menangis. Atau melihat kejadian lucu kita tertawa).

D. Aspek Kematangan Emosi

Aspek-aspek kematangan emosional menurut Katkovsky dan Gorlow (1976), mengemukakan tujuh aspek-aspek kematangan emosi yaitu :

a. Kemandirian

Mampu memutuskan apa yang dikehendaki dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya.

b. Kemampuan menerima kenyataan

Mampu menerima kenyataan bahwa dirinya tidak selalu sama dengan orang lain, mempunyai kesempatan, kemampuan, serta tingkat intelegensi yang berbeda dengan orang lain.

c. Kemampuan beradaptasi

Orang yang matang emosinya mampu beradaptasi dan mampu menerima beragam karakteristik orang serta mampu menghadapi situasi apapun.

d. Kemampuan merespon dengan tepat

Individu yang matang emosinya memiliki kepekaan untuk merespon terhadap kebutuhan emosi orang lain, baik yang diekspresikan maupun yang tidak diekspresikan.

e. Merasa aman

Individu yang memiliki tingkat kematangan emosi tinggi menyadari bahwa sebagai mahkluk sosial ia memiliki ketergantungan pada orang lain.

f. Kemampuan berempati

Mampu berempati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

g. Kemampuan menguasai amarah

Individu yang matang emosinya dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membuatnya marah maka ia dapat mengendalikan perasaan marahnya.

(24)

LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik Permasalahan : Kematangan Emosional

B. Spesifikasi Kegiatan

a. Bidang Bimbingan : Pribadi

b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

C. Pelaksanaan layanan

a. Waktu : 1 X 4O Menit

b. Tempat : Aula Gereja

c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan

Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Aula Gereja.

Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu

pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan

kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik

permasalahan.

Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta didik untuk

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.

Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan

permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah

semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan

anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat

pada forum kelompok.

Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok

(25)

praktikan menjelaskan makna atau refleksi dari permainan tersebut

yang berhubungan dengan materi.

Pemimpin kelompok menjelaskan Kematangan Emosional, yaitu

apa yang di sebut dengan kematangan emosi, manfaat emosi,

aspek-aspek kematangan emosi.

Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan

kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.

d. Cara penilaian.

Mengamati perhatian, respon dan aktivitas Peserta dan rasa ingin

tahu saat kegiatan layanan diberikan.

Aspek yang

diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Antusias Peserta 

Partisipasi Peserta 

Aktifitas Peserta 

Respon Peserta 

Kelancaran Layanan 

Suasana Layanan 

Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam menjawab

pertanyaan dan menyebutkan contoh dalam kehidupan

sehari-hari sangat baik.

e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.

Dalam proses pemberian layanan dengan topik kematangan

emosional, penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian

cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kematangan

emosional. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.

(26)

a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis

Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga

peserta mampu menjelaskan kematangan emosional dan

memberikan contoh seseorang yang memiliki kematangan

emosional.

E. Tindak lanjut

a. Cara-cara tindak lanjut

Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam

pemahaman diri tentang kematangan emosional.

b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut

Peserta antusias dalam kegiatan ini bahkan ada yang menceritakan

mengenai masalahnya.

Salatiga, 12 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(27)

LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik Permasalahan : Kematangan Emosional (2)

B. Spesifikasi Kegiatan

a. Bidang Bimbingan : Pribadi

b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

C. Pelaksanaan layanan

a. Waktu : 1 X 4O Menit

b. Tempat : Ruang PPA

c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan

Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.

Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu

pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan

kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik

permasalahan.

Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta didik untuk

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.

Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan

permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah

semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan

anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat

pada forum kelompok.

Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok

(28)

praktikan menjelaskan makna atau refleksi dari permainan tersebut

yang berhubungan dengan materi.

Pemimpin kelompok menjelaskan Kematangan Emosional, yaitu

apa yang di sebut dengan kematangan emosi, manfaat emosi,

aspek-aspek kematangan emosi.

Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan

kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.

d. Cara penilaian.

Mengamati perhatian, respon dan aktivitas Peserta dan rasa ingin

tahu saat kegiatan layanan diberikan.

Aspek yang

diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Antusias Peserta  Partisipasi Peserta 

Aktifitas Peserta 

Respon Peserta 

Kelancaran Layanan 

Suasana Layanan 

Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam menjawab

pertanyaan, menyebutkan contoh dalam kehidupan

sehari-hari sangat baik. Peserta juga dapat menceritakan

pengalamannya yang berhubungan dengan kematangan

emosional.

e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.

Dalam proses pemberian layanan dengan topik kematangan

emosional, penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian

cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kematangan

(29)

D. Analisis Hasil Penilaian

a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis

Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga

peserta mampu menjelaskan kematangan emosional dan

memberikan contoh seseorang yang memiliki kematangan

emosional.

E. Tindak lanjut

a. Cara-cara tindak lanjut

Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam

pemahaman diri tentang kematangan emosional.

b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut

Peserta antusias dalam kegiatan ini bahkan ada yang menceritakan

mengenai pengalamannya.

Salatiga, 13 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(30)

EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK

KEMATANGAN EMOSIONAL SESI I DAN II

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Nama : ……….

Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kematangan emosional?

2. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?

3. Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?

4. Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok

(31)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik permasalahan : Kemandirian

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok ( Topik Tugas )

D. Fungsi layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan

E. Tujuan / Kompetensi Dasar :

4. Peserta dapat memainkan peran tentang kemandirian melalui role play

5. Peserta dapat menyebutkan contoh serta ciri-ciri kemandirian

6. Peserta dapat menunjukkan bertanggung jawab terhadap keputusan

yang dapat diambil.

F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

G. Semester : 2 / 2016 - 2017

H. Hari, tanggal : Sabtu, 14 Januari 2017

I. Alokasi waktu : 2 x 40 menit

J. Tempat penyelenggaraan : Ruang PPA.

K. Materi : Kemandirian

L. Metode : diskusi, role play

M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok

N. Uraian kegiatan :

Pertemuan I

Tahap Kegiatan

Pembentukan g. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih

kepada anggota kelompok.

(32)

i. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan

tujuan bimbingan kelompok

j. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai

dalam menjalankan bimbingan kelompok.

- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam

kelompok merupakan rahasia dari kelompok.

- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling

terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini

- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam

mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.

k. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan

bimbingan kelompok

l. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan b. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan g. Pemimpin kelompok menjelasakan pengertian role play dan

topik yang akan dibahas. Topik : “kemandirian”

h. Pemimpin kelompok membagi peran kepada anggota

kelompok yang akan melaksanakan role play.

i. Pemimpin kelompok membagikan naskah dan memberikan

waktu untuk mempelajari karakter dalam naskah.

j. Anggota kelompok melaksanakan role play.

k. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk

menyimpulkan hasil kegiatan role play.

Pengakhiran f. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan

berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di

(33)

g. Anggota kelompok memberikan kesan

h. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.

i. Berdoa

j. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

salam-salaman.

Pertemuan II

Tahap Kegiatan

Pembentukan e. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih

kepada anggota kelompok.

f. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.

g. Pemimpin kelompok menanyakan kembali pengertian,

manfaat dan tujuan, asas-asas bimbingan kelompok kepada

anggota.

h. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan b. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap, maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan d. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “kemandirian”

e. Pemimpin kelompok memberikan tugas kepada anggota

kelompok untuk melaksanakan role play dengan topik

kemandirian.

f. Pemimpin kelompok memberikan waktu untuk

mendiskusikan karakter dan naskah role play.

g. Anggota kelompok melaksanakan role play.

h. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk

(34)

Pengakhiran f. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan

berakhir

g. Anggota kelompok memberikan kesan dan manfaat dari

kegiatan.

h. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.

i. Berdoa

j. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

salam-salaman.

O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar

Wahyuningtyas

P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA

Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen

R. Rencana penilaian tindak lanjut :

4. Penilaian proses

a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung

dengan menggunakan check list sebagai berikut :

Aspek yang

diobservasi

Sangat

Baik

Baik Kurang

Baik

Tidak Baik

Antusias siswa

Partisipasi siswa

Aktivitas siswa

Respon siswa

Kelancaran layanan

Suasana pelaksanaan

5. Penilaian hasil

a. Laiseg

Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan

(35)

3) Apa yang dimaksud dengan kemandirian?

4) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?

b. Laijapen

Memantau perilaku peserta terkait dengan kemandirian

seminggu setelah layanan diberikan.

c. Laijapang

Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post

test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.

6. Rencana tindak lanjut :

a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.

S. Sumber :

a.

http://specialpengetahuan.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-faktor-faktor.html

b.

http://aroxx.blogspot.co.id/2013/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )

U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:

Salatiga, 14 Januari 2017

Mengetahui,

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(36)

Kemandirian Pengertian

Walgito (1993) menyatakan bahwa perkembangan sifat mandiri adalah satu hal penting

dalam perkembangan anak remaja yang dipengaruhi oleh pembentukan kepercayaan diri.

Kepercayaan diri ini selanjutnya merupakan dasar bagi perkembangan sikap yang lain

seperti halnya sikap kreatif dan tanggung jawab. Sejalan dengan pernyataan ini adalah

pendapat Misiak dan Sexton (Hadipranata dkk., 2000) bahwa hal-hal yang ikut

mendukung seseorang disebut mandiri adalah mereka yang mempunyai kepercayaan diri,

yakin akan kemampuannya dan tidak suka meminta bantuan pada pihak lain.

Ciri-ciri kemandirian

Suyoto dkk. (Zakiyah, 2000) mengungkapkan bahwa anak dikatakan mandiri apabila

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Menemukan dirinya atau identitas dirinya.

- Memiliki inisiatif.

- Bertanggung jawab atas tindakannya.

- Mencukupi kebutuhan dirinya.

- Mampu membebaskan diri dari keterikatan yang tidak perlu.

- Membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri dalam bertindak.

- Mampu mengambil keputusan sendiri dalam bentuk kemampuan memilih.

Faktor kemandirian

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian pada remaja menurut

Masrun, (1986:4) yaitu:

a.Usia.

Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada saat anak menginjak

usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih berorientasi internal, karena percaya

bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri.

Anak-anak akan lebih tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan

berkurang sesuai dengan bertambahnya usia.

(37)

Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri merupakan

kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifatsifat yang dimiliki oleh pria

dan wanita disebabkan oleh perbedaan pribadi individu yang diberikan pada anak pria

dan wanita. Dan perbedaan jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis

menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara pria dan wanita.

c.Konsep diri.

Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten pada individu

untuk menentukan langkah yang diambil. Bagaimana individu tersebut memandang dan

menilai keseluruhan dirinya atau menentukan sejauh mana pribadi individualnya. Mereka

yang mmandang dan menilai dirinya mampu, cenderung memiliki kemandirian dan

sebaliknya mereka yang memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung

menggantungkan dirinya pada orang lain.

d.Pendidikan.

Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, kemungkinan untuk

mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga orang akan lebih kreatif dan memiliki

kemampuan. Dengan belajar seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri sehingga orang

memiliki keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.

e.Keluarga.

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam melatarkan dasar-dasar

kepribadian seorang anak, demikian pula dalam pembentukan kemandirian pada diri

seseorang.

f.Interaksisosial.

Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan social serta mampu

melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung perilaku remaja yang

bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan mampu menyelesaikan segala

permasalahan yang dihadapi dengan baik tidak mudah menyerah akan mendukung untuk

berperilaku mandiri.

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian

(38)

kemandirian itu sendiri. faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap

(39)

LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik Permasalahan : Kemandirian

B. Spesifikasi Kegiatan

a. Bidang Bimbingan : Pribadi

b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

c. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan

d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

C. Pelaksanaan layanan

a. Waktu : 1 X 4O Menit

b. Tempat : Ruang PPA

c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan

Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.

Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu

pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan

kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik

permasalahan.

Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.

Tahap ketiga mempersilahkan peserta mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah

semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan

anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat

(40)

Pemimpin kelompok menjelaskan role play dan kemandirian, yaitu

apa yang di sebut dengan kemandirian, ciri-ciri, aspek-aspek faktor

kemandirian.

Pemimpin kelompok membagi naskah role play dan memberi

waktu peserta untuk membaca naskah. Setelah selesai pemimpin

kelompok mempersilahkan peserta untuk melakukan role play.

Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan

kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.

d. Cara penilaian.

Mengamati kesungguhan, respon dan aktivitas Peserta dan rasa

ingin tahu saat kegiatan layanan diberikan.

Aspek yang

diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Antusias Peserta 

Partisipasi Peserta 

Aktifitas Peserta 

Respon Peserta 

Kelancaran Layanan 

Suasana Layanan 

Catatan khusus Dalam layanan ini respon peserta dalam memainkan peran

sangat baik.

e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.

Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemandirian

dengan teknik role play penyelenggara layanan merasa teknik

penyampaian cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang

kemandirian. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.

(41)

a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis

Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga

peserta mampu memainkan peran dan menjelaskan tentang

kemandirian.

E. Tindak lanjut

a. Cara-cara tindak lanjut

Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam

kemandirian.

b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut

Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat memainkan

peran dengan baik.

Salatiga, 14 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(42)

LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik Permasalahan : Kemandirian(2)

B. Spesifikasi Kegiatan

a. Bidang Bimbingan : Pribadi

b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

c. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pencegahan dan Pengentasan

d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

C. Pelaksanaan layanan

a. Waktu : 1 X 4O Menit

b. Tempat : Ruang PPA

c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan

Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Ruang PPA.

Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu

pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan

kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik

permasalahan.

Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.

Tahap ketiga mempersilahkan anggota kelompok mengungkapkan

permasalahan yang berkaitan dengan materi secara bergilir. Setelah

semua mengungkapkan permasalahnnya praktikan mempersilahkan

anggota kelompok untuk memberikan ide, informasi, pendapat

pada forum kelompok.

Setelah itu pemimpin kelompok meminta seluruh kelompok untuk

(43)

berdiskusi dengan kelompok untuk menentukan topik dan peran.

Setelah selesai maka kegiatan role play dimulai

Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok menyimpulkan

kegiatan pada hari ini. Di tutup dengan doa.

d. Cara penilaian.

Mengamati perhatian, respon dan kesungguhan Peserta dalam

memainkan peran saat kegiatan layanan diberikan.

Aspek yang

diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Antusias Peserta  Partisipasi Peserta 

Aktifitas Peserta 

Respon Peserta 

Kelancaran Layanan 

Suasana Layanan 

Catatan khusus Dalam layanan ini peserta dapat menentukan topik role play

dan memainkan peran dengan baik.

e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.

Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemandirian

menggunakan teknik role play, penyelenggara layanan merasa

teknik penyampaian cukup memadai untuk pemahaman konsep

tentang kemandirian. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.

D. Analisis Hasil Penilaian

a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

(44)

Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga

peserta mampu menentukan topik dan memainkan peran yang

berhubungan dengan kemandirian.

E. Tindak lanjut

a. Cara-cara tindak lanjut

Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam

pemahaman kemandirian.

b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut

Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat menentukan dan

memainkan peran bersama dengan kelompok.

Salatiga, 15 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(45)

EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK

KEMATANGAN EMOSIONAL SESI III DAN IV

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Nama : ……….

Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :

5. Apa yang dimaksud dengan kemandirian?

6. Sebutkan ciri-ciri serta contoh kemandirian!

7. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?

8. Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?

9. Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok

(46)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik permasalahan : Kemampuan Beradaptasi

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan

E. Tujuan / Kompetensi Dasar :

7. Peserta dapat menjelaskan kemampuan beradaptasi.

8. Peserta dapat menjelaskan pentingnya kemampuan beradaptasi.

9. Peserta dapat menunjukkan kemampuan beradaptasi dalam

menghadapi situasi.

F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

G. Semester : 2 / 2016 - 2017

H. Hari, tanggal : Senin, 16 Januari 2017

I. Alokasi waktu : 1 x 40 menit

J. Tempat penyelenggaraan : Aula Gereja

K. Materi : Kemampuan Beradaptasi

L. Metode : Pemberian Informasi, Diskusi

M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok

N. Uraian kegiatan :

Pertemuan I

Tahap Kegiatan

Pembentukan m. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih

kepada anggota kelompok.

(47)

o. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan

tujuan bimbingan kelompok

p. Pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas yang dipakai

dalam menjalankan bimbingan kelompok.

- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam

kelompok merupakan rahasia dari kelompok.

- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling

terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini

- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam

mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.

q. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan

bimbingan kelompok

r. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan c. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan l. Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk bediskusi

dengan topik yang akan dibahas. Topik : “Kemampuan Beradaptasi”

m. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “Kemampuan beradaptasi”

n. Pemimpin kelompok menjelaskan tentang “Kemampuan beradaptasi”

o. Menjelaskan komitmen anggota kelompok

Pengakhiran k. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan

berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di

pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.

l. Anggota kelompok memberikan kesan

(48)

n. Berdoa

o. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

salam-salaman.

O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar

Wahyuningtyas

P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA

Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen

R. Rencana penilaian tindak lanjut :

7. Penilaian proses

a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung

dengan menggunakan check list sebagai berikut :

Aspek yang

diobservasi

Sangat

Baik

Baik Kurang

Baik

Tidak Baik

Antusias siswa

Partisipasi siswa

Aktivitas siswa

Respon siswa

Kelancaran layanan

Suasana pelaksanaan

8. Penilaian hasil

a. Laiseg

Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan

diberikan :

5) Apa yang dimaksud dengan kemampuan beradaptasi?

6) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?

b. Laijapen

Memantau perilaku peserta terkait dengan kemampuan

(49)

c. Laijapang

Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post

test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.

9. Rencana tindak lanjut :

a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.

S. Sumber :

a.

http://leniardiyanti.blogspot.co.id/2014/11/kemampuan-adaptasi_17.html

T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )

U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:

Salatiga, 16 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(50)

Kemampuan Beradaptasi Pengertian

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu

dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah

laku dalam menanggapi perubahan lingkungan. Kemampuan beradaptasi merupakan

suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan

intelektual. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih

cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan

lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya.

Dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu

dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah

sosial yang terjadi. Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan

beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan

kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.

Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan

hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus.

Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu

adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk

menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar

adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat

manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya,

baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan,

manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu

bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk

melakukan adaptasi.

Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy

(1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti

diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

 Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus

berinteraksi dengan lingkungan.

 Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi

(51)

 Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua

rangsangan baik positif maupun negatif.

 Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,

jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai

kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.

 Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari

kehidupan manusia.

Pentingnya adaptasi pada remaja

Pentingnya adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah

banyak sekali remaja-remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini

kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah

semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja

yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas-asas etika.

Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak-anak yang mempunyai sifat

kurang baik, dari yang minum-minuman keras hingga yang memakai obat-obatan

telarang. Kita sebagai remaja boleh-boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita

untuk mencoba hal-hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh bergaul

dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal-hal yang negatif walau pun

mereka semua itu di sekeliling kita.

Manusia dan lingkungan

Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup di bumi yang memiliki akal budi dan pikiran

yang dapat digunakan dalam berpikir di kehidupan sehari-hari. Karena akal pikiran itulah,

Manusia juga akhirnya menjadi mahluk yang bersosial dan hidup menyebar di berbagai

tempat di bumi dengan berbagai kondisi alam dan tantangan hidupnya

masing-masing.Semua daerah tempat manusia hidup memiliki tantangan hidup masing-masing

yang menuntut kemampuan adaptasi manusia untuk bertahan hidup.manusia

menggunakan 4 hal dari diri mereka sendiri, yaitu:

(52)

 perasaan/emosi

 Jasmani

(53)

LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik Permasalahan : Kemampuan Beradaptasi

B. Spesifikasi Kegiatan

a. Bidang Bimbingan : Pribadi

b. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

d. Sasaran Layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

C. Pelaksanaan layanan

a. Waktu : 1 X 4O Menit

b. Tempat : Aula Gereja

c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan

Kegiatan bimbingan kelompok dilakukan di Aula Gereja.

Tahap pertama praktikan memulai dengan berdoa dan salam, lalu

pemimpin kelompok menjelaskan asas- asas yang ada di bimbingan

kelompok. pemimpin kelompok menyampaikan topik

permasalahan.

Tahap kedua pemimpin kelompok memotivasi peserta untuk

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik.

Tahap ketiga mengajak peserta untuk berdiskusi membahas

kemampuan beradaptasi. Pemimpin kelompok mempersilahkan

peserta untuk memberikan ide, informasi, pendapat pada forum

kelompok.

Pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang kemampuan

beradaptasi serta bersama anggota kelompok menyimpulkan

(54)

d. Cara penilaian.

Mengamati kesungguhan, respon dan aktivitas Peserta dan rasa

ingin tahu saat kegiatan layanan diberikan.

Aspek yang

diobservasi Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Antusias Peserta 

Partisipasi Peserta 

Aktifitas Peserta 

Respon Peserta 

Kelancaran Layanan 

Suasana Layanan 

Catatan khusus Dalam layanan ini keaktifan anggota kelompok dalam

berdiskusi dan menyampaikan pendapat sangat baik.

e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan.

Dalam proses pemberian layanan dengan topik kemanpuan

beradaptasi penyelenggara layanan merasa teknik penyampaian

cukup memadai untuk pemahaman konsep tentang kemapuan

beradaptasi. Kegiatan ini telah berakhir dengan baik.

D. Analisis Hasil Penilaian

a. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis

Peserta dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga

peserta mampu berdiskusi dalam kelompok dengan topik

kemampuan beradaptasi.

E. Tindak lanjut

(55)

Membantu Peserta yang masih mengalami kesulitan dalam

beradaptasi

b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut

Peserta antusias dalam kegiatan ini sehingga dapat berdiskusi

dalam kelompik dengan baik.

Salatiga, 16 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(56)

EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK

KEMATANGAN EMOSIONAL SESI III DAN IV

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Nama : ……….

Tulis pengalaman yang anda peroleh dalam mengikuti kegiatan, sebagai berikut :

10.Apa yang dimaksud dengan kemampuan beradaptasi?

11.Apakah kita perlu memiliki kemampuan beradaptasi, jelaskan!

12.Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti kegiatan ini ?

13.Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini ?

14.Apakah anda berminat untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok

(57)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KELOMPOK

PPA IO-935 “AIR HIDUP” SURAKARTA

A. Topik permasalahan : Menguasai Amarah

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan

E. Tujuan / Kompetensi Dasar :

10.Peserta dapat menjelaskan pengertian menguasai amarah.

11.Peserta dapat melatih cara menguasai amarah.

12.Peserta dapat menyimpulkan manfaat mengendalikan amarah.

F. Sasaran layanan : Remaja PPA IO-935 “Air Hidup”

Surakarta.

(DC, DW, IS, RP, ED)

G. Semester : 2 / 2016 - 2017

H. Hari, tanggal : Selasa, 17 Januari 2017

I. Alokasi waktu : 1 x 40 menit

J. Tempat penyelenggaraan : Ruang PPA.

K. Materi : Menguasai Amarah

L. Metode : Diskusi dan Permainan

M. Pendekatan : Bimbingan Kelompok

N. Uraian kegiatan :

Tahap Kegiatan

Pembentukan s. Pemimpin kelompok mengucapkan salam dan terimakasih

kepada anggota kelompok.

t. Pemimpin kelompok mengawali kegiatan dengan doa.

u. Pemimpin kelompok menyampaikan pengertian, manfaat dan

tujuan bimbingan kelompok

(58)

dalam menjalankan bimbingan kelompok.

- Asas Kerahasiaan: apapun yang dibicarakan dalam

kelompok merupakan rahasia dari kelompok.

- Asas Keterbukaan: anggota kelompok harus saling

terbuka dalam kegiatan bimbingan kelompok ini

- Asas Kenormatifan: anggota kelompok dalam

mengajukan pendapat harus sesuai norma yang ada.

w. Pemimpin kelompok menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan

bimbingan kelompok

x. Pemimpin kelompok menyampaikan kontrak waktu untuk

kegiatan kedepan.

Peralihan d. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok. Setelah anggota kelompok siap maka dilanjutkan

kegiatan berikutnya.

Kegiatan p. Pemimpin kelompok menjelasakan topik yang akan dibahas. Topik : “menguasai amarah”

q. Pemimpin kelompok memberikan permainan “tentu saja”

r. Pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok

mengenai hal yang bisa diperoleh dalam permainan tersebut.

s. Pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas mengenai topik “menguasai amarah”

t. Menjelaskan komitmen anggota kelompok

Pengakhiran p. Pemimpin kelompok menjelaskan bahwa kegiatan akan

berakhir dan menjelaskan kegiatan akan dilanjutkan di

pertemuan berikutnya dengan topik yang sama.

q. Anggota kelompok memberikan kesan

r. Pemimpin kelompok mengucapkan terimakasih.

s. Berdoa

t. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok saling

(59)

O. Penyelenggara Layanan : Destian Mentari Binar

Wahyuningtyas

P. Pihak yang disertakan : Mentor PPA

Q. Alat dan Media : Kertas, pulpen

R. Rencana penilaian tindak lanjut :

10.Penilaian proses

a. Observasi keseluruhan selama kegiatan bimbingan berlangsung

dengan menggunakan check list sebagai berikut :

Aspek yang

diobservasi

Sangat

Baik

Baik Kurang

Baik

Tidak Baik

Antusias siswa

Partisipasi siswa

Aktivitas siswa

Respon siswa

Kelancaran layanan

Suasana pelaksanaan

11.Penilaian hasil

a. Laiseg

Memberi pertanyaan secara acak kepada siswa setelah layanan

diberikan :

7) Apa yang dimaksud dengan menguasai amarah?

8) Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini?

b. Laijapen

Memantau perilaku peserta terkait dengan menguasai amarah

setelah layanan diberikan.

c. Laijapang

Memantau perkembangan siswa dengan cara melakukan post

test setelah semua layanan bimbingan kelompok diberikan.

(60)

a. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan

kelompok pada pertemuan yang selanjutnya.

S. Sumber :

http://akudothenrika.blogspot.co.id/2012/05/satlan-materi-mengelola-emosi.html

T. Biaya : 3000 (Print RPL + materi )

U. Catatan khusus kepada peserta didik selama kegiatan:

Salatiga, 17 Januari 2017

Pemberi Layanan

Destian Mentari B.W.

(61)

A. Pengertian amarah/ emosi

Wikipedia mencari arti Emosi yaitu adaptasi evolusi, karena meningkatkan

kemampuan organisme untuk mengalami dan mengevaluasi lingkungannya dan

kemudian menambah kemungkinan hidup dan bereproduksi, dengan

mempersiapkan rencana sederhana untuk berbagai tingkah yang diperlukan,

seperti mendekati atau menjauhi obyek yang (tidak) bisa dicerna, bersaing

bersama organisme lain atau lari jika organisme itu terlalu kuat (kemarahan vs.

ketakutan), dan membentuk atau kehilangan ikatan kooperatif berdasarkan pada

altruisme berbalasan (kebanggaan vs. kesedihan) dengan organisme lain. Kata

"emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir,

'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere

'bergerak'. "Motivasi" juga diturunkan dari movere

Menurut Daniel Goleman (1995) yang diambil dari Oxford English

Dictionary, emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pemikiran, perasaan,

nafsu, atau setiap keadaan mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap.

Emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu

keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak.

Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah

sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup

perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan-perubahan perilaku.

Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah

pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh

bermacam-macam keadaan jasmaniah.

Menurut Crow & Crow (1958), “an emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and physiological stirredup states in the individual, and that shows it self in his evert behaviour”. Jadi, emosi

adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.

Bentuk emosi ini bermacam-macam, sulit untuk didefinisikan karena

terkadang emosi itu bercampur aduk menjadi satu. Berbagai macam emosi

tersebut bisa dikategorikan menjadi sedih, stres, putus asa, kecewa, marah,

(62)

rasa bosan, takut, terkejut, jengkel, malu, khawatir, cemas, rasa bersalah,

tersinggung, dendam, sakit hati, rasa tidak mampu, benci, perasaan tidak nyaman,

bahagia, tersanjung, cinta, dll, dalam berinteraksi kita harus bisa menemukan

lawan yang tepat dari emosi lawan bicara kita untuk mendapat komunikasi yang

baik.

B. Cara Mengelola amarah

Bisa dibayangkan, alangkah kacaunya dunia ini jika emosi-emosi tidak

teredam. Semua bertindak sesuka hati, dengan perasaan dan luapan emosional

masing-masing. Ingat, dikuasai atau menguasai emosi adalah sebuah pilihan.

Berikut ini beberapa cara untuk melatih emosi, antara lain :

1. Belajar mengenali emosi dan menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap

situasi yang dapat menimbulkan respons emosional. Untuk dapat menafsirkan

yang obyektif, coba minta beberapa pendapat dari orang-orang tentang sesuatu

atau situasi tertentu. Misalnya kita merasa teman dekat menyakiti hati kita, kita

bisa menanyakan kepada teman lain apakah benar omongan teman dekat kita itu

menyakitkan atau mungkin itu hanya perasaan kita yang lagi kacau.

Penting belajar memberikan respons terhadap situasi tersebut dengan pikiran

maupun emosi yang tidak berlebihan, proporsional sesuai dengan situasinya, serta

dengan cara yang dapat diterima lingkungan sosial.

2. Belajar mengenal, menerima, dan mengekspresikan emosi positif (senang,

bahagia, sayang) dan negatif (khawatir, sebal, sedih, marah).

3. Belajar menunda pemuasan kebutuhan.

4. Berfikiran positif.

5. Belajarlah untuk mendengarkan. Pernahkah kita meluangkan waktu untuk

mendengarkan orang lain? Bukan sekadar mendengar, tapi menyimak dengan

saksama. Mendengarkan yang tidak terdengar. Itu adalah cara yang efektif.

Karena sewaktu kita mendengarkan orang lain, kita juga sedang belajar untuk

(63)

untuk mendengarkan orang lain. Mereka lebih senang didengarkan daripada

mendengarkan. Padahal dalam proses mendengarkan itulah, kita dapat melatih

penguasaan diri. Demikian pula secara simultan seseorang yang emosional akan

mengalami kelegaan luar biasa ketika isi hatinya didengarkan.

6. Kekuatan dalam penguasaan diri. Ada foto menarik yang sering digunakan

sebagai ilustrasi sikap penguasaan diri. Seekor kucing tampak dengan santai

menghirup genangan air di tengah pelataran. Sementara di sekelilingnya berbaris

puluhan anjing herder polisi. Demikian pula orang yang tidak memiliki

ketenangan akan kerap mendapati dirinya melakukan kecerobohan dan kesalahan

yang tidak perlu. Sebaliknya, dalam keadaan tenang kita dapat menganalisis

situasi dengan akal sehat yang jernih. Dengan penguasaan diri kita dapat

mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.

7. Sikap lapang hati yang melegakan. Kelapangan hati dapat muncul ketika

kesesakan melanda hidup kita. Menyimpan kerikil-kerikil tajam atau melepaskan

semua beban berat yang mengganjal di hati adalah suatu pilihan. Dan pilihan kita

akan menentukan apakah kita dapat berdamai dengan emosi atau tidak.

Mengembangkan kekuatan penguasaan diri melalui sikap empati dan lapang hati

akan memberikan kelegaan yang besar untuk berdamai dengan emosi.

D. Manfaat Mengelola amarah

1. Tidak pernah panik dalam menghadapi situasi apapun

2. Bisa menjaga kualitas kerjanya dengan baik

3. Dapat meningkatkan rasa percaya diri

4. Menghemat energi, tidak mudah lelah dan selalu siap dengan aktivitas sehari-hari

5. Lebih sehat baik fisik maupun mental

6. 50% kesuksesan hidup sudah diraih

7. Hidup akan nyaman dan indah

(64)

E. Akibat Dari Tidak Dapat Mengelola amarah

1. Menyebabkan energi terkuras habis

2. Dicap tidak kuat mental dan tidak dewasa

3. Membuka peluang besar untuk melakukan kesalahan fatal dalam bekerja

4. Menimbulkan penyakit mental (stres dan depresi)

5. Menimbulkan penyakit fisik yang cukup berat (hipertensi, alergi, maag, migrain)

6. Mudah gelap mata

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Sasaran Kegiatan : Hotel/Penginapan, rumah sewa/kost, warung dan tempat hiburan dan tempat yang sifatnya lokalisasi. Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Limbah cair tahu yang digunakan pada penelitian diperoleh dari desa.. Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten

Wilayah kerajaan yang luas dan diperebutkan oleh dua suku Turki yang baru muncul ke permukaan, Kara Koyunlu (domba hitam) dan Ak Koyunlu). Abu Sa’id

sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) berbantuan alat peraga lebih efektif dari pembelajaran konvensional

Selama memahami materi Limit Fungsi, mahasiswa dengan kecenderungan kecerdasan linguistik dan matematik menggunakan kombinasi dari ketiga gaya belajar, yaitu gaya belajar

menurunkan kadar NH 3 dan BOD 5 limbah cair tahu, tetapi belum efektiv dalam menurunkan.

MAPE dari ramalan metode SSA adalah 6.19% sehingga metode SSA cocok digunakan pada peramalan produksi perikanan tangkap di Provinsi Jawa Barat.. Kata Kunci

Sebagai pusat penyebaran agama islam di tanah Jawa, Kerajaan Demak atau.. Kesultanan Demak merupakan kerajaan berbasis Islam pertama di pulau