• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan observasi problematika pembelaja. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan observasi problematika pembelaja. doc"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL OBSERVASI

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA

KELAS V MI AL-FALAH SUKOWIDODO

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu Dr. Dewi Asmarani, M.Pd

Oleh

Khusnul Khotimah

NIM. 1724143125

TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek yang utama bagi kehidupan dan menjadi faktor penentu bagi masa depan suatu bangsa. Melalui pendidikan masyarakat bangsa ini dapat terbebas dari kebodohan dan keterpurukan, karena pendidikan yang baik akan mampu mencetak generasi bangsa yang bermutu dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pendidikan memberikan pengetahuan dan juaga keterampilan yang sama bagi semua anak dari semua golongan sosial. Usaha untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik dalam suatu Negara perlu memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pendikan, dimana tujuan pendidikan dapat tercapai salah satunya melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat oleh manusia, dimana belajar merupakan suatu aktivita yang membawa suatu perubahan terkait tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari beberapa faktor, salah satu faktor yang dapat dijadikan tolak ukur adalah keberhasilan peserta didik memahami setiap materi yang disampaikan pendidik melalui proses pembelajaran. Pendidikan menerima tanggung jawab untuk membimbing perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengetahui kemampuan dan kesulitan yang dialami peserta didik.

(3)

sehingga Matematika menjadi mata pelajaran yang tidak disenangi. Apalagi bagi siswa yang pernah memperoleh atau bahkan sering memperoleh nilai di bawah rata-rata. Semangat belajar cenderung semakin menurun dan hal ini tentu akan mempengaruhi hasil belajar Matematika. Salah satu tujuan dari pembelajaran Matematika adalah membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, sistematis, kritis dan kreatif. Untuk mencapi tujuan tersebut tidaklah mudah, karena berbagai persepsi awal yang dimiliki peserta didik terhadap mata pelajaran Matematika telah membentuk sikap yang beragam. Ada yang memiliki sikap yang tinggi terhadap Matematika, namun tidak sedikit yang menganggap bahwa mata pelajaran Matematika merupakan momok yang menakutkan. Hal ini tentu dikarenakan pengalaman belajar yang mereka rasakan. Persepsi terbangun dari pengalaman-pengalaman sejak bayi sampai saat sekarang. Sehingga semakin anak tersebut dewasa maka semakin bertambahlah pengalaman anak mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan diatas, akan dirumuskan permasalahan yang jawabannya akan ditemukan melalui observasi ini. Adapun rumusan masalah tersebut adalah:

1. Bagaimana persepsi siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidodo terhadap mata pelajaran Matematika?

2. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan ketertarikan siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidodo pada mata pelajaran matematika?

3. Apa saja permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembeajaran matematika?

4. Bagaimana solusi dari masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika?

C. Tujuan Observasi

Berdasarkan atas perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya observasi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidodo terhadap mata pelajaran Matematika.

2. Untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan ketertarikan siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidodo pada mata pelajaran matematika. 3. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam

(4)

4. Untuk mengetahui solusi dari masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika.

D. Metode Observasi

Metode observasi yang digunakan adalah: 1. Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu siswa kelas V dan guru mata pelajaran matematika.

2. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati kondisi fisik dan juga proses kegiatan belajar mengajar di MI Al-Falah Sukowidodo. E. Waktu dan Tempat

(5)

BAB II

PEMBASAN

A. Persepsi siswa terhadap mata pelajarn matematika

Pada persepsi siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidodo peneliti mengambil 4 siswa secara acak sebagai sampel dari populasi siswa kelas V yang berjumlah 34 siswa. Hasil wawancara dari siswa tersebut yaitu:

1. Siti Nur Azizah: menurut Azizah matematika merupakan mata pelajaran yang menarik, karena dia menyukai guru mata pelajaran matematika sehingga dia dapat memahami pelajaran yang disampaikan dan dapat mengerjakan soal-soal dengan benar. 2. Mohammad Bahrul Ulum: menurut Bahrul matematika sangatlah

sulit, dimana matematika merupakan pelajaran yang membosankan dan rumit ditambah lagi dengan guru mata pelajaran matematika yang memberi hukuman ketika tidak dapat mengerjakan soal ataupun tidak dapat menjawab pertanyaan seputar mata pelajaran matematika.

3. Siti Salamtuzzahroh: menurut Salma matematika merupakan mata pelajaran yang terkadang sulit dan terkadang mudah, dia mengatakan demikian karena terkadang guru terlalu cepat dalam penyampaian materi. Sehingga ketika ia belum bisa memahami satu materi sudah terbebani dengan materi yang lain.

4. Lailu Fitrun Nisa’: menurut Nisa’ matematika itu sulit, karena selama ini dia selalu dibebani dengan rumus dan teori yang di sampaikan oleh guru dengan metode konvensional (ceramah). Sehingga Dia merasa tidak mempunyai ketertarika terhadap mata pelajaran matematika.

B. Peran guru dalam meningkatkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran matematika.

(6)

pada tingkat berpikir yang sederhana, dan terbatas pada operasional konkrit. Sehingga perlu adanya jembatan yang dapat menghubungkan keabstrakan matematika kedalam bentuk yang lebih nyata, seperti mengaitkan mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Pernah pula belia mencoba menerapkan pemberian reward bagi siswa yang dapat mengerjakan soal matematika atau menjawab pertanyaan dengan benar dan punishment bagi siswa yang tidak bisa mengerjakan soal matematika atau tidak bisa menjawab pertanyaan. Akan tetapi pemberian reward dan punishment belum bisa menumbuhkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran matematika, karena pada penerapannya reward selalu didaptkan oleh siswa yang senang terhadap mata pelajaran matematika dan punishment selalu diperoleh siswa yang tidak suka pada mata pelajaran matematika. Hal ini bukannya memacu siswa untuk bisa mendapatkan reward justru menyebabkan siswa yang tidak suka pada matematika semakin membenci matematika.

Sebenarnya pendidikan dasar merupakan suatu jenjang pendidikan yang sangat menentukan terhadap hasil pendidikan. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran di jenjang dasar ini merupakan suatu landasan atau dasar untuk kegiatan pembelajaran di jenjang berikutnya. Sehingga usaha untuk menumbuhkan semangat belajar siswa sangat diperlukan terutama pada mata pelajaran matematika. Strategi dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan lancer dan tujuan pembelajaran yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal. Strategi yang dilakukan guru sebelum melaksa pembelajaran matematika dikelas biasanya dimuat secara tertulis, mulai dari telaah kurikulum, penyusunan program tahunan, program semester, program satuan pembelajaran sampai dengan rencana pembelajaran.

(7)

beberapa sub pokok bahasan untuk beberapa kali pertemuan tatap muka. Program rencana pembelajaran (RPP) berisi tentang strategi dalam melaksanakan pembelajaran untuk waktu satu kali tatap muka.

C. Permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembeajaran matematika.

Setelah mengamati dan melakukan wawancara terhadap guru pada mata pelajaran matematika dan siswa kelas V MI Al-Falah Sukowidiodo, ditemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran:

1. Persepsi siswa tentang mata pelajaran matematika.

Persepsi negatif siswa terhadap mata pelajaran matematika yang dikembangkan dari ia lahir hingga sekarang menyebabkan kendala dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan kemalasan dan menurunnya prestasi siswa. Padahal matematika merupakan pelajaran yang sangat penting, terutama dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kurangnya efektivitas pada pembelajaran matematika

(8)

yang dapat digunakan guru maupun murid. Akan tetapi minimnya kelas dikarenakan pembangunan yang masih berlangsung menyebabkan siswa harus berbagi ruangan dengan perpustakaan, ataupun proses pembelajaran dilakukan di masjid sekolah. Selain itu minimnya referensi buku yang ada di perpustakaan menyebabkan siswa enggan untuk masuk dan membaca buku di dalam ruangan.

D. Solusi dari masalah yang dihadapi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika.

1. Persepsi siswa tentang mata pelajaran matematika.

Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan berdasarkan aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Matematka merupakan bahasa symbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat. 1 Pada siswa kelas V

masih masih berada pada tingkat berpikir yang sederhana, dan terbatas pada operasional konkrit. Namun nyatanya pada fase operasional konkrit anak telah sanggup untuk memahami banyak konsep-konsep matematika. Karena telah banyak memahami konsep yang ada pada matematika seharusnya anak kelas V sudah dapat melakukan permainan matematika dengan berdasarkan peraturan-peraturan yang ada pada matematika.

Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki persepsi siswa terhadap mata pelajaran metematika di mulai dari dalam diri siswa tersebut. Ketika terdapat kemauan yang besar terhadap diri siswa untuk mempelajari matematika maka peluang besar telah terbuka. Pastinya, perkembangan siswa membutuhkan perhatian lebih. Oleh karena itu guru harus memperhatikan siswanya dan terus membantu siswa dalam memahami materi baik pada jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Selain guru orang tuapun mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan minat belajar terhadap mata pelajaran

1 Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajarn Matematika Dasar Bagi Anak

(9)

matematika. Interaksi antar siswa lain juga harus diciptakan, karena dengan hal ini dapat menumbuhkan kegemaran siswa dalam belajar dan dapat memperkaya wawasan dan sumber keilmuan antara siswa satu dengan yang lain.2 Apalagi kalau di cermati, keberadaan siswa

sekolah dasar menjadi bagian dari pendidikan dasar yang menjadi titim awal dan landasan dalam melanjutkan studi menuju pendidikan menengah dan tinggi. Berdasarkan hal itu, pengembangan siswa sekolah dasar mutlak diperlukan demi menciptakan pendidikan dasar yang berkualitas dan bermakna.

2. Efektivitas pembelajaran matematika.

Siswa adalah pribadi yang unik dan tak pernah padam untuk mencari tahu hal-hal yang mengjadi tanda tanya dalam dirinya. Makhluk yang masih berusia muda ini juga adalah sosok yang aktif dan tidak mau diam ketika didapati ada sesuatu yang menarik dan berkesan baginya. Pengembangan siswa membutuhkan usaha mendidik yang keras dan disertai dengan rasa kasih sayang yang mendalam. Pasalnya, tidak seperti orang dewasa yang mengajar sesuatu karena berangkat atas dasar adanya kesadaran untuk memiliki sesuatu, siswa sekolah dasar melakuka kegiatan belajar mengajar dikarenakan mereka dikondisikan untuk terus belajar.3

Agar tidak terjadi kejenuhan dalam proses pembelajaran tersebut perlu adanya metode yang tepat untuk membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan dan juga untuk menumbuhkan ketertarikan dalam diri siswa untuk terus belajar matematika, seperti halnya mengaitkan materi pelajarn dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu Dalam sebuah pengajaran matematika peserta didik harus diberi kesempatan untuk, yaitu:4

a. Memahami angka dan operasi perhitungan.

b. Mempelajari prinsip aljabar dan geometri.

c. Mengumpulkan, mengorganisir, menganalisi, menampilkan data serta memahami konsep dasar.

d. Memecahkan problem.

2 Moh, Padil, Angga Teguh Prasetyo, Strategi pengelolaan SD/MI Visioner, (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2011), hlm. 109.

(10)

e. Menggunakan penalaran sistematik.

Dalam mempelajari matematika harus dilaksanakan secara berkesinambungan dari konsep yang paling mendasar ke konsep yang lebih tinggi. Dengan kata lain seseorang sulit untuk belajar suatu konsep dalam matematika apabila konsep yang menjadi prasyarat tidak dikuasainya. Belajar yang terputus-putus dan tidak berkesinambungan akan menyebabkan pemahaman yang kurang baik terhadap suatu konsep.

3. Kurangnya sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Paling tidak terdapat dua sarana belajar mengajar yang harus ada pada setiap kelas di sekolah dasar, yaitu:

a. Perabotan kelas yang meliputi: papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar hadir murid, papan grafik pencapaian target kurikulum, papan daftar pengelompokkan murid, dan papan grafik kehadiran murid. b. Media pengajaran, media ini perlu disediakn untuk kepentingan

efektivitas proses belajar mengajar di kelas dapat dikelompokkan menjadi empat macam:

1) Media pandang diproyeksikan, seperti projector opaque, overhead projector, slide, projector filmstrip, dll.

2) Media pandang tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis, model, dan benda asli. Bagan-bagan yang dapat dijadikan media pengajaran meliputi bagan alur, bagan organisasi, bagan klasifikasi, bagan waktu, dan bagan tabel. Sedangkan grafis-grafis yang dapat dijadikan media pengajaran misalnya grafik garis, grafik lingkaran, grafik gambar, dan grafik batang.

3) Media dengar, seperti piringan hitam, open reel tape, pita kaset, dan radio.

4) Media pandang dengar, seperti televise dan film.5

Sedangkan perpustakaan sekolah tidak mementingkan kemegahan, tetapi yang penting adalah perencanaan pembangunan yang matang sehingga menghasilkan suatu bangunan yang berkualitas tinggi dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna. Fungsi utama

(11)

perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar dikelas, oleh sebab itu, gedung atau rung perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.6 Jika ruangan perpustakaan saja dibagi dengan

(12)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persepsi negatif siswa terhadap mata pelajaran matematika yang dikembangkan dari ia lahir hingga sekarang menyebabkan kendala dalam proses pembelajaran. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki persepsi siswa terhadap mata pelajaran metematika di mulai dari dalam diri siswa tersebut. Ketika terdapat kemauan yang besar terhadap diri siswa untuk mempelajari matematika maka peluang besar telah terbuka. Pastinya, perkembangan siswa membutuhkan perhatian lebih. Oleh karena itu guru harus memperhatikan siswanya dan terus membantu siswa dalam memahami materi baik pada jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Selain guru orang tuapun mempunyai peranan yang penting dalam menumbuhkan minat belajar terhadap mata pelajaran matematika. Interaksi antar siswa lain juga harus diciptakan, karena dengan hal ini dapat menumbuhkan kegemaran siswa dalam belajar dan dapat memperkaya wawasan dan sumber keilmuan antara siswa satu dengan yang lain.

Amat sukar ditemukan pembelajaran yang dapat merangkul semua karakter siswa dalam satu kelas. Pengguanaan metode pembelajaran yang tidak tepat menyebabkan siswa kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan guru. Sementara itu metode pembelajaran matematika yang dilakukan guru masih dilakukan secara konvensional tanpa ada keaktifan dari pihak siswa (pembelajaran didominasi oleh guru). Agar tidak terjadi kejenuhan dalam proses pembelajaran tersebut perlu adanya metode yang tepat untuk membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan dan juga untuk menumbuhkan ketertarikan dalam diri siswa untuk terus belajar matematika, seperti halnya mengaitkan materi pelajarn dengan kehidupan sehari-hari.

(13)

maupun murid. Paling tidak terdapat dua sarana belajar mengajar yang harus ada pada setiap kelas di sekolah dasar, yaitu:

1. Perabotan kelas 2. Media pengajaran. B. Saran

(14)

Dafatar Pustaka

Runtukahu Tombokan dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajarn Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta : Ar – Ruzz Media.

Padil. Moh dan Angga Teguh Prasetyo. 2011. Strategi pengelolaan SD/MI Visioner. Malang: UIN-MALIKI PRESS.

Santrock. John W. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Grup. Bafadal Ibrahim. 2014. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perlu diadakannya observasi kelas agar materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat diterima secara optimal sesui

P Apakah latihan-latihan dalam buku teks bisa membantu Anda memahami materi Bahasa Inggris yang disampaikan. R Bisa, karena dengan latihan maksudnya agar kita lebih

materi dan pemilihan metode yang tepat sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa, kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik, kemampuan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perlu diadakannya observasi kelas agar materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat diterima secara optimal sesuai

Adapun cara yang digunakan agar siswa dapat memahami dari materi yang disampaikan oleh guru sehingga prestasi siswa meningkat yaitu adanya inovasi dalam proses

Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.?. Agar komunikasi

Penggunaan media pembelajaran juga memudahkan guru untuk membantu siswa memahami materi, ketika siswa dapat memahami materi, hasil belajar akan lebih maksimal.Ini sesuai

Penggunaan media pembelajaran audiovisual ini harus mampu membantu siswa untuk mempercepat memahami materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran untuk