• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tematik, Keterampilan Berhitung, dan Media Pembelajaran. Penjelasan akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tematik, Keterampilan Berhitung, dan Media Pembelajaran. Penjelasan akan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Kajian teori ini akan membahas mengenai beberapa hal yang akan dipaparkan pada sub bab yaitu Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran Tematik, Keterampilan Berhitung, dan Media Pembelajaran. Penjelasan akan diurai dibawah sebagai berikut.

1. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya : lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan atau buku babon, dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan (Hidayat, 2013 : 113).

Peran guru di dalam kurikulum 2013 sangatlah penting walaupun guru

hanya sebagai fasilitator dan memusatkan pada siswa untuk aktif. Namun,

jika dari peran guru sendiri ketika mengajar kurikulum 2013 ini tidak

semangat, tidak optimal, maka siswa pun terpengaruh menjadi tidak

semangat bahkan capaian pembelajaran yang dirancang oleh guru tidak

sesuai dengan tujuan. Peran guru, ketika mengajarnya semangat dan

(2)

membimbing siswa dengan baik maka hasil siswa dalam pembelajaran pun tercapai.

Nilai-nilai karakter yang diangkat atau diprioritaskan yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dalam tiga kompetensi tersebut siswa supaya aktif karena di kurikulum 2013 ini siswa dituntut aktif dan mengembangkan kompetensi siswa. Kompetensi tersebut adalah capaian di kurikulum 2013 untuk mengembangkan generasi penerus bangsa menjadi unggul, cerdas intelektual, spiritual, sosial dan emosional.

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 ini sebuah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi anatara guru dan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar Hidayat dalam (Rustaman, 2001). Pola pembelajaran yang efektif dalam kurikulum 2013 yaitu pola yang di dalamnya terjadi interaksi dua arah anatara guru dan siswa, artinya guru tidak harus selalu menjadi pihak yang lebih dominan.

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai kurikulum yang

memuat konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada para peserta didik. Mengacu pada

(3)

pengertian tersebut, jika guru megadakan kegiatan belajar dan mengajar dengan kurikulum tematik, maka ia harus merancang pembelajaran berdasarkan tema-tema tertentu. Ia harus membahas tema-tema tersebut dari berbagai materi pelajaran yang tersedia (Musyanti, 2010 : vi).

Guru mengadakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 (tematik), yang mana guru dapat memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplorasi gagasan, solusi, dan keaktifan.

b. Keunggulan Penerapan Pembelajaran Tematik

Menurut Hajar dalam (Fridani dan Lestari, 2009 : 47) Pembelajaran tematik memiliki banyak keunggulan yang dapat dirasakan secara langsung oleh guru dan para peserta didik dalam kegiatan belajar dan mengajar, yaitu sebgai berikut :

1) Kegiatan pembelajaran antara guru dan peserta didik lebih fokus pada proses dari pada produk.

2) Memberi kesempatan yang luas bagi para peserta didik untuk belajar secara kontekstual.

3) Dapat mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian para

peserta didik.

(4)

4) Mendorong peserta didik untuk melakukan penyelidikan (penelitian) sendiri, baik di kelas maupun luar kelas.

5) Membiasakan para peserta didik untuk melihat masalah dari berbagai segi.

c. Karakteristik Kurikulum Tematik Yang Harus Dimunculkan Dalam Pembelajaran

Dalam menerapkan kurikulum tematik dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, guru perlu memunculkan karakteristik tematik sebagai pembeda dengan pembelajaaran lainnya (Hajar, 2013 : 43).

Menurut Pandangan Syafaruddin (2012 : 153) Diantara beberapa karakteristik kurikulum tematik adalah sebagai berikut :

1) Berpusat pada peserta didik

2) Memberikan pengalaman langsung

3) Tidak terjadi pemisahan materi pelajaran secara jelas

4) Menyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran

Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajarn tematik (kurikulum 2013) memiliki keunggulan dan karakteristik di dalamnya.

Sehingga pembelajaran tematik memiliki cita-cita agar generasi penerus

bangsa yaitu siswa dicetak menjadi siswa yang sukses dengan baik, aktif,

kreatif, dan inovatif.

(5)

3. Keterampilan Berhitung

a. Pengertian Keterampilan Berhitung

Keterampilan berhitung adalah suatu kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam melakukan perhitungan dengan mengenal konsep dasar matematika sehingga dapat melakukan perhitungan dengan baik dan benar, diantaranya mampu menyelesaikan suatu proses operasi bilangan tentang penjumlahan dan pengurangan (Ariyanti, 2015 : 61).

Berhubungan dengan pengertian di atas, peneliti akan mengambil keterampilan berhitung tentang proses operasi bilangan penjumlahan dan pengurangan. Karena, materi ini menyesuaikan dengan kebutuhan siswa yang ada di kelas I SDN Maburai.

Matematika adalah mata pelajaran yang sangat erat kaitannya

denganoperasi hitung. Hampir dalam setiap materi matematika selalu

menggunakan operasi hitung. Hal ini berarti bahwa keterampilan

operasi hitung menjadi bagian yang sangat penting dalam

matematikadan mutlak diperlukan agar siswa dapat belajar matematika

dengan baiktermasuk bagi siswa kelas I SD. Jika keterampilan ini

belum dikuasai dengan baik, maka pembelajaran Matematika akan

terhambat.

(6)

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Berhitung

Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila anak sudah menunjukkan masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan guru di TK harus tanggap untuk segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal.

4. Media Lumath (Ludo Mathematic)

Media Lumath (Ludo Mathematic) merupakan sebuah media pembelajaran yang bersifat tiga dimensi dan dirancang dengan menggunakan bahan dasar multipleks dan hpl morfica yang bertujuan untuk memfokuskan pandangan pengguna pada saat menggunakan media Lumath (Ludo Mathematic). Selain itu, media Lumath (Ludo Mathematic) juga bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru pada saat melakukan proses pembelajaran tematik diantaranya yaitu mata pelajaran yang tercakup pada Tema 2 Subtema 1 dan Pembelajaran 6 yang meliputi muatan PPKn (beberapa aturan di rumah), Bahasa Indonesia (kosa kata keolahragaan) dan Matematika (Penjumlahan).

Di bawah ini akan menguraikan penjelasan tentang media

pembelajaran sebagai berikut :

(7)

a. Definisi Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Keberadaan media pembelajaran menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam pembelajaran tematik terpadu, karena dapat memudahkan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Disamping itu, media pembelajaran memiliki tujuh fungsi pembelajaran, yaitu : 1) Media sebagai sumber belajar

2) Fungsi Semantik

3) Fungsi manipulative 4) Fungsi fiksatif

5) Fungsi distributive 6) Fungsi Psikologis

7) Fungsi sosiopsikologis

Sanjaya memiliki pandangan yang menerangkan bahwa manfaat

penggunaan media pembelajaran, yaitu :

(8)

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

4) Pembelajaran menjadikan proses pembelajaran lebih mudah, menarik, menyenangkan, dan menantang sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan pencapaian tujuan pembelajaran

5) Bisa menjadi medium untuk memudahkan penyampaian materi pembelajaran

6) Memudahkan pengelolaan kelas

7) Membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Haryono (2014 : 51-52) Berdasarkan rancangannya,

media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan memiliki dua jenis yaitu

mulai dari yang sederhana (langsung dapat dimanfaatkan yang ada di

lingkungan) sampai dengan yang kompleks atau canggih yang

dijelaskan sebagai berikut :

(9)

1) Media yang dirancang (by design), yaitu media dan sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem pembelajaran untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

2) Media yang dimanfaatkan (by utilization), yaitu media dan sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

d. Macam-macam Media Pembelajaran

1. Media visual

Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di

dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang

di sajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan

menggunakan indera pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di

gunakan untuk umum lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan

oleh para tunanetra. Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan

indera pengelihatan saja Eni dan Nurdiansyah, (2016 : 34). Contoh

dari media visual yaitu gambar/foto, peta konsep, diagram, grafik,

poster, dan peta.

(10)

2. Media Audio

Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara Eni dan Nurdiansyah, (2016 : 34). Contoh dari media visual yaitu laboratorium bahasa, radio, dan alat perekam pita maknetik.

3. Media Audio Visual

Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indra pendengaran dan penglihatan Eni dan Nurdiansyah, (2016 : 34). Media ini berupa suara dan gambar. Contoh dari media audio visual yaitu televisi, video kaset, film bersuara, dan film bingkai suara.

e. Tujuan Media Pembelajaran

Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah

membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi

pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih

menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa (Situmorang, 2009).

(11)

Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:

1.

Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.

2.

Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi

3.

Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa

4.

Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif

5.

Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa f. Indikator Media Lumath (Ludo Mathematic)

Tabel 2.1 Indikator Media Lumath (Ludo Mathematic)

Muatan Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Implementasi

Pembelajaran

Matematika

3.4 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari- hari serta mengkaitkan

penjumlahan dan pengurangan.

3.4.1 Mengidentifikasi penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50 dalam kehidupan sehari- hari serta mengkaitkan

penjumlahan.

Melalui media Lumath (Ludo Mathematic), siswa mampu mengidentifikasi penjumlahan dan pengurangan dua bilangan yang hasil

maksimalnya 50 dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan bantuan benda konkret dengan tepat.

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan

dilaksanakan.

2. Guru menyampaikan materi tematik yaitu perpaduan antara mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKn.

3. Guru menyampaikan materi kosa kata keolahragaan yang ada di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terlebih dahulu.

4. Dilanjutkan dengan menjelaskan materi

(12)

PPKn tentang beberapa aturan yang berlaku di rumah.

5. Guru

menghubungkan materi pembahasan sebelumnya dan dilanjutkan dengan pembahasan

selanjutnya, yaitu tentang materi penjumlahan dan pengurangan.

6. Guru menyampaikan materi pembahasan dengan dibantu adanya media pembelajaran berupa

“Lumath (Ludo Mathematic)”.

7. Guru menjelaskan cara pemakaian media “Lumath(Ludo Mathematic)”.yang akan digunakan.

8. Guru membentuk 4 kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa.

9. Masing-masing kelompok secara bergantian maju untuk mempraktikkan media pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru sehingga

siswa dapat

menyelesaikan soal- soal yang dberikan oleh guru maupun yang ada di dalam LKS.

(13)

3.4.2 Menunjukkan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50 dalam kehidupan sehari- hari serta mengkaitkan

penjumlahan.

Melalui media Lumath (Ludo Mathematic), siswa mampu menunjukkan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50 dalam kehidupan sehari- hari serta mengkaitkan penjumlahan dengan tepat.

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari- hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

4.4.1 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50.

Melalui media Lumath (Ludo Mathematic), siswa mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-

hari yang

berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan dengan tepat dan percayadiri.

4.4.2 Melakukan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50.

Melalui media Lumath (Ludo Mathematic), siswa mampu melakukan masalah

kehidupan sehari-

hari yang

berkaitan dengan penjumlahan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 50 dengan benar.

Bahasa Indonesia

3.5 Mengenal kosa kata tentang cara memelihara

kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) atau eksplorasi

3.5.1 Menunjukkan kosa kata tentang cara memelihara

kesehatan tubuh melalui gambar disertai teks pendek dilingkungan sekitar.

Melalui kegiatan membaca dan mengidentifikasi teks, siswa mampu

menunjukkan tentang berbagai jenis olahraga sebagai cara

(14)

lingkungan. untuk memelihara kesehatan yang sesuai dengan teks dengan cermat.

3.5.2 Menyebutkan kosa kata tentang cara memelihara

kesehatan tubuh melalui gambar disertai teks pendek dilingkungan sekitar.

Melalui kegiatan membaca dan mengidentifikasi teks, siswa mampu

menyebutkan kosa kata tentang berbagai jenis olahraga sebagai cara untuk memelihara kesehatan yang sesuai dengan teks dengan cermat.

4.5 Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan kosakata bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah.

4.5.1 Menceritakan

kembali dengan menggunakan

kalimat yang disusun dari beberapa kosa kata tentang cara memelihara

kesehatan melalui gambar disertai teks pendek dilingkungan sekitar.

Melalui kegiatan menceritakan gambar, siswa mampu

melafalkan kosa kata tentang berbagai jenis olahraga sebagai cara untuk memelihara kesehatan dengan tepat.

4.5.2 Menyimpulkan dengan menggunakan kalimat yang disusun dari beberapa kosa kata tentang cara memelihara

kesehatan melalui gambar disertai teks pendek dilingkungan sekitar.

Melalui kegiatan menceritakan gambar, siswa mampu

menyimpulkan kosa kata tentang berbagai jenis olahraga sebagai cara untuk memelihara kesehatan dengan tepat.

PPKn

3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

3.2.1 Menyebutkan macam-macam aturan yang berlaku di rumah.

Melalui

mengamati teks informasi, siswa mampu

menyebutkan hal- hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan

dirumah dengan

(15)

tepat.

3.2.2 Mengingat kembali macam-macam aturan yang berlaku di rumah.

Melalui

mengamati teks informasi, siswa mampu

mengingat kembali hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan

dirumah dengan tepat.

4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah.

4.2.1 Mencontohkan aturan yang berlaku di rumah.

Melalui

mengamati teks informasi, siswa mampu

mencontohkan aturan yang ada di rumah dengan benar.

4.2.2 Menyimpulkan aturan yang berlaku di rumah.

Melalui

mengamati teks informasi, siswa mampu

menyimpulkan aturan yang ada di rumah dengan benar.

Tabel 2.2 Desain Media Lumath (Ludo Mathematic)

Gambar Keterangan

Tampak Depan Media Ukuran 34 cm x 29 cm

(16)

Tampak Atas Media

Tampak Dalam Bagian Penempatan Bahan Permainan

Media Lumath (Ludo Mathematic)

Tampak Dalam Bagian Lumath (Ludo Mathematic Proses Penjumlahan Dan Pengurangan

(17)

Tampak bagian dalam media dan letak stiker permaian ludo

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian relevan sebagai produk pendukung penelitian adalah sebgaai berikut :

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan dari Penelitian yang Relevan No. Peneliti Judul

Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil 1. Desy

Norma Ilahi

Pengembangan Media Pembelajaran

Dori (Ludo Geometri)

Melalui Permainan

Ekspedisi Indonesia Pada

Kelas Iv Sekolah Dasar

a. Menggunakan Media Ludo b. Peneliti

menggunakan model

penelitian pengembanga n media

a. Rancangan atau desain media pembelajar an b. Materi

geometri bangun datar

Kelayakan media pembelajaran

DORI pada kelas IV

2. Filza Aqmal Ramadhan

Pengembangan Media Box

Mengenal Bilangan Dan

Operasinya Bagi Siswa Kelas 1 Di Sdn Gadang 1 Kota

a. Materi tentang Mengenal Bilangan Dan Operasinya b. Dilakukan

untuk siswa

Menggunakan Media Box

Kepraktisan dan keefektifan

media

(18)

Malang kelas I SD c. Peneliti

menggunakan model

penelitian pengembanga n media

Penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu baik pada analisis kebutuhhan maupun model penelitian pengembangan yang digunakan penelitian relevan merupakan rujukan yang dijadikan peneliti untuk melakukan pengembangan terhadap yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Pengembangan tersebut dapat berupa inovasi, kreatifitas maupun hal yang belum dikembangkan oleh peneliti lain.

Peneliti dari saudari Desy Norma Ilahi yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Dori (Ludo Geometri) Melalui Permainan Ekspedisi Indonesia Pada

Kelas IV Sekolah Dasar. Persamaan peneliti yaitu menggunakan Media Ludo dan

peneliti menggunakan model penelitian pengembangan media. Sedangkan

Perbedaanya yaitu rancangan atau desain media pembelajaran dan materi geometri

bangun datar. Peneliti dari Filza Aqmal Ramadhan yang berjudul Pengembangan

Media Box Mengenal Bilangan Dan Operasinya Bagi Siswa Kelas 1 Di Sdn Gadang

1 Kota Malang. Persamaan peneliti yaitu materi tentang mengenal bilangan dan

operasinya, dilakukan untuk siswa kelas I SD, peneliti menggunakan model

penelitian pengembangan media. Sedangkan perbedaan peneliti yaitu menggunakan

Media Box.

(19)

C. Kerangka Pikir

Kondisi Lapang

1. Tidak adanya media pembelajaran yang bersifat tematik

2. Kurang aktifnya peserta didik pada saat melakukan proses belajar

3. Kegiatan proses pembelajaran kurang menarik

Kondisi Ideal

1. Siswa lebih memahami materi dengan belajar menggunakan benda konkrit menurut Dale (dalam arsyad) 2. Peserta didik berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran

3. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menarik.

Analisis Kebutuhan

1. Diperlukannya media yang bersifat tematik, khususnya pada materi tema 2 subtema 1 dan pembelajaran 6

2. Kondisi kelas yang monoton ketika tidak adanya suatu media pembelajaran

Teknik Analisis Data 1. Data kualitatif 2. Data kuantitatif

Teknik pengumpulan data 1. Observasi

2. Wawancara 3. Dokumentasi 4. Angket

Instrumen Penelitian : 1. Pedoman observasi 2. Pedoman wawancara 3. Angket

4. Dokumentasi

Hasil Penelitian:

Menghasilkan produk media Lumath (Ludo Mathematic) ) yang valid Tindak Lanjut :

Pengembangan Media Lumath (Ludo Mathematic) Terhadap Keterampilan Berhitung Pada Pembelajaran Tematik Tema 2 Subtema 1 Untuk Siswa Kelas 1 Di Sekolah Dasar

Metode Penelitian :

ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation)

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Media Lumath (Ludo Mathematic)
Tabel 2.2 Desain Media Lumath (Ludo Mathematic)
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan dari Penelitian yang Relevan  No.  Peneliti  Judul

Referensi

Dokumen terkait

Materi ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar (Sudjana: 2009). Melalui materi yang disampaikan guru,

a) Membantu dalam proses pembelajaran yang berlangsung antara pendidik dengan siswa dimana dengan adanya media pembelajaran tersebut dapat membantu memberikan konsep

Media Power Point ini juga sangat membantu siswa untuk mudah dalam mengingat materi yang disampaikan oleh guru, karena dengan melihat tayangan yang ditampilkan

1) Pembelajaran tematik memiliki satu tema aktual, dimana tema tersebut sebagai pemersatu dari berbagai materi dan muatan. Tema ini dibuat dekat dengan dunia peserta

Pembelajaran tematik berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep materi yang tergabung dalam satu tema serta dapat menambah semangat belajar

1) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta didik belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. 2) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan..

Pembelajaran tematik adalah metode atau cara dalam memberikan materi pembelajaran yang baik dan tepat, sehingga dalam kegiatan pembelajaran terjadi kegiatan proses tanya

Penggunaan media pembelajaran audiovisual ini harus mampu membantu siswa untuk mempercepat memahami materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran untuk