• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Pengertian Pengembangan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002, Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

Pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan produk yang akan dikembangkan. Sugiyono (2015:407) mengemukakan bahwa “metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”.

Lain halnya dengan Richey dan Kelin (Sugiyono, 2016:29) mengemukakan bahwa: “Perancangan dan pengembangan adalah kajian yang sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu produk, mengembangkan/mem-produksi rancangan tersebut, dan mengevaluasi kinerja produk tersebut, dengan tujuan dapat diperoleh data yang empiris yang dapat digunakakan sebagai dasar untuk membuat produk, alat-alat dan model yang dapat digunakan dalam pembelajaran atau nonpembelajaran”. Dari beberapa teori ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan yaitu produk yang dirancang kemudian

(2)

15

dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya dengan melewati tahapan uji coba kemudian dievaluasi dari produk sebelumnya untuk menghasilkan produk yang dianggap lebih berbeda dan bernilai kebermanfaatannya.

Tegeh dkk (2014:12) mengatakan bahwa “pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori”. Sedangkan menurut Putra (2013:67) “penelitian dan pengembangan didefinisikan sebagai metode penelitian yang sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektivan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur dan bermakna.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan produk dan juga dapat menciptakan produk baru, yang nantinya akan menghasilkan suatu produk berupa media atau alat pembelajaran untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran dikelas. Setelah melalui prosedur mengembangkan, merancang, menguji keefektifan dengan uji coba produk, kemudian dievaluasi hingga produk yang diharapkan mampu bernilai guna.

2. Media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media dipahami sebagai perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Miarso (dalam Haryono, 2014:48) yaitu media adalah segala sesuatu yang digunakan dalam mengirim pesan serta dapat

(3)

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajar sehingga mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Sedangkan menurut Sutikno (dalam Haryono, 2014:48) Media dapat pula didefinisikan sebagai sesuatu yang membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan bantuan media mampu membawa sebuah informasi dan pengetahuan antara sumber pesan kepada penerima pesan yaitu guru dan siswa yang bertujuan mendorong proses belajar dikelas menjadi lebih bermakna. Sehingga dengan adanya media pembelajaran siswa dan guru lebih dapat terfokus akan pembelajaran yang dilaksanakan dan pesan yang diperoleh siswa lebih terserap dengan maksimal.

Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa sehingga terjadinya proses belajar. Menurut (Suprapto, 2013:38) media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan sebagai media komunikasi yang digunakan pengajar untuk merangsang perhatian dan minat siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur, yakni unsur peralatan dan unsur pesan yang dibawanya. Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan peserta didik untuk belajar lebih banyak, mencerna pelajaran lebih baik, dan meningkatkan ketrampilan dalam belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran

Hamdani (2011: 243), mengemukakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

(4)

17

pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses pembelajaran dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan (materi) yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Dengan banyaknya macam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan, maka seorang guru harus dapat memilih dengan cermat sehingga nantinya dapat digunakan secara tepat dalam kegiatan pembelajaran.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, media memiliki peranan penting yaitu sebagai penghubung/penyampai informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Media mampu membantu guru menjelaskan hal-hal abstrak dan mampu mewakili guru sebagai alat komunikasi. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tidaklah mudah maka dengan bantuan media pembelajaran siswa mampu memahami materi. Melalui media, materi yang sulit dipahami akan menjadi lebih mudah untuk dipahami siswa. Haryono (2014:49) menjelaskan beberapa fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :

1. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.

(5)

2. Memperoleh gambaran jelas tentang benda yang sulit diamati secara langsung.

3. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar.

4. Hasil pengamatan siswa hampir sama.

5. Menambah semangat belajar.

6. Membuat siswa terus termotivasi untuk belajar.

7. Memberikan pengalaman yang berkesan.

8. Memudahkan siswa untuk membandingkan, mengamati, mendeskripsikan suatu benda.

Manfaat media pembelajaran menurut Arsyad (2009) dalam Haryono (2014:51) yakni sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat memunculkan motivasi belajar, dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuannya.

3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

4. Memberikan pengalaman yang sama kepada setiap siswa.

Dilihat dari banyaknya manfaat media pembelajaran untuk membantu tercapainya sebuah proses belajar mengajar dapat disimpulkan bahwa dengan bantuan media pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dikelas terutama materi yang abstrak atau yang sulit dijangkau siswa, dan dengan bantuan media pembelajaran mampu memberikan pengalaman berkesan secara

(6)

19

langsung pada siswa, untuk itu media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Untuk mempermudah pemahaman siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran maka penting untuk mengetahui jenis-jenis media yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Djamarah dan Zain (2014:124) menggolongkan media menjadi beberapa jenis yaitu : Media auditif, Media visual, Media audiovisual. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset, dan rekorder.

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film, bingkai, foto, gambar, atau lukisan. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.

Haryono (2014:51) jenis-jenis media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan memiliki dua jenis yakni mulai media yang sederhana sampai dengan yang kompleks atau canggih yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Media yang dirancang, yaitu media dan sumber belajar yang secara khusus dirancang sebagai komponen sistem pembelajaran untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

2. Media yang dimanfaatkan, yaitu media dan sumber belajar yang tidak dirancang khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

(7)

3. Media pembelajaran juga dapat dibagi sebagai berikut:

a. Alat Peraga

Secara umum, alat peraga adalah benda atau alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Alat peraga mempunyai syarat yaitu dapat diotak-atik, dipermainkan, diperagakan dan dapat dipindah dengan mudah oleh anak. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Benda sebenarnya contohnya: manusia, tumbuhan, dan binatang.

2. Presentasi, yaitu media yang disajikan dalam bentuk tulisan dan verbal. Misalnya bahan ajar cetak, catatan dipapan tulis, dan mading.

3. Presentasi grafis, yaitu media yang disajikan dalam bentuk grafis.

Misalnya peta, diagram, dan lukisan.

4. Gambar diam, yaitu gambar yang menyerupai aslinya atau sketsa, misalnya hasil foto, kaligrafi dan gambar.

5. Model, yaitu benda tiruan tentang suatu objek alam, benda budaya, dan manusia.

6. Benda tiruan, yaitu benda yang dibuat menyerupai aslinya. Misalnya peta timbul, globe, boneka, dsb.

b. Media TIK

Teknologi dalam konteks pembelajaran dikelas adalah sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk melakukan perbaikan kegiatan belajar. Pada konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler”. Kata lain, TIK dijadikan alat untuk memungkinkan

(8)

21

terjadinya proses pembelajaran. Adapun manfaat media TIK adalah sebagai berikut:

1. Memperluas kesempatan belajar 2. Meningkatkan efisiensi

3. Meningkatkan kualitas belajar 4. Belajar mandiri

5. Pengembangan keterampilan komunikasi

6. Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi d. Indikator Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu)

Tabel 2.1 Indikator Media MONKEISATU Pada Pembelajaran

No Kompetensi Dasar dan Indikator Implementasi Pembelajaran 1. Bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan

4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis

Indikator

1. Menemukan informasi yang didapat dari bacaan teks wawancara

2. Membuat daftar pertanyaan secara tertulis menggunakan kosa kata baku untuk persiapan wawancara

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten sampai tingkat provinsi 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten sampai tingkat provinsi

Indikator

1. Menyebutkan contoh sumber

1. Siswa memperhatikan guru membawa media

”MONKEISATU” yang

berhubungan dengan materi Kota Batu yang merupakan dataran tinggi.

2. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai Kota Batu (wawancara dan kosa kata baku, kemudian juga berhubungan dengan materi sumber daya alam).

3. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

4. Siswa diberikan LK oleh guru 5. Siswa diminta mengerjakan soal

didalam LK

6. Siswa diberikan penguatan materi (wawancara, kosa kata baku, sumber daya alam di dataran tinggi serta upaya pelestarian

lingkungan) dari guru.

7. Siswa dijelaskan peraturan permainan Monopoli

”MONKEISATU” yang akan dimainkan

8. Siswa memainkan media Monopoli ”MONKEISATU dengan bimbingan guru

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi

(9)

No Kompetensi Dasar dan Indikator Implementasi Pembelajaran daya alam didataran tinggi di

lingkungan sekitar

2. Menuliskan hasil pemanfaatan sumber daya alam didataran tinggi di lingkungan sekitar IPA

3.8 Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya

4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya Indikator

1. Menjelaskan pentingnya upaya pelestarian sumber daa alam di lingkungan sekitar

2. Menyebutkan upaya pelestarian sumber daya alam di

lingkungan sekitar

3. Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu)

Monopoli menurut Wikipedia Indonesia adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal didunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak diatas papan melalui pembelian, penyewaan, dan pertukaran property dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.

Sedangkan Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) merupakan bentuk modifikasi dari permainan monopoli.

Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang dan bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi didalam Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1 dikelas IV, diantaranya yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi wawancara dan kosa kata baku, IPS materi sumber daya alam di dataran tinggi, dan IPA materi upaya pelestarian sumber daya alam dengan model bermain sambil belajar. Manfaat media pembelajaran menurut

(10)

23

Arsyad (dalam Haryono, 2014:51) yaitu (1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. (2) Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat memunculkan motivasi belajar, dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuannya. (3) Mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. (4) Memberikan pengalaman yang sama kepada setiap siswa.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Media juga dapat diartikan sebagai penghubung antara pemberi dan penerima informasi.

Penggunaan media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut dengan pembelajaran. Dengan kata lain, bahwa belajar aktif memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang akan mereka pelajari.

Media permainan MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) yang akan dikembangkan tentu memiliki perbedaan dari segi kelebihan dan kekurangan dengan media pembelajaran lainnya. Media ini dapat digunakan untuk pembelajaran pada materi Tema 3 (Perduli Terhadap Makhluk Hidup) Subtema 1 (Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku) Pembelajaran 1. Melalui media ini proses belajar akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena siswa dapat berperan aktif dalam penggunaan media ini dan siswa tidak merasa bosan karena dapat menambah kekompakan antar teman dan juga siswa akan lebih kreatif dalam belajar.

(11)

4. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa pokok bahasan dalam mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Poerwadarminta (dalam Majid, 2014). Tema yang dimaksud adalah gambaran awal untuk guru kepada siswa tentang pokok bahasan yang akan akan dipelajari. Selain itu, tema dapat dikembangkan berdasarkan minat dan kebutuhan siswa agar pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan tahapan dan pembelajaran lebih bermakna.

Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk lebih aktif dalam setiap pembelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna keapda siswa karena siswa lebih cenderung berperan aktif dan guru hanya sebagai fasilitator.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Pendekatan pembelajaran ini digunakan untuk seluruh kelas pada sekolah dasar. Menurut Permendikbud No 57 tahun 2014 bahwa pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengertian tema menurut Kamus besar bahasa Indonesia adalah pokok dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak dan sebagainya) sedangkan menurut

(12)

25

Poerwadarminta (dalam Majid, 2014:80) tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tujuan dari adanya tema ini bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran, akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lainnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan sebuah tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran atau beberapa pokok bahasan sehingga nantinya dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Oleh karena itu, pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik.

Suatu pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik terpadu apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut menurut majid (2014:90) sebagai berikut: Berpusat pada siswa, Memberikan pengalaman langsung pada siswa, Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, Bersifat fleksibel, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Pada pembelajaran tematik terpadu terdapat dapat dikembangkan indikator pengembangan media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Pengembangan Media MONKEISATU

No KD (Kompetensi Dasar)

Indikator Langkah-langkah Pembelajaran

Deskripsi Penggunaan media

(13)

1 Bahasa Indonesia 3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan

1. Menemukan informasi yang didapat dari bacaan teks wawancara

1. Siswa memperhatikan guru membawa media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) yang berhubungan dengan materi kosa baku yang merupakan dataran tinggi.

2. Siswa dan guru tanya jawab mengenai dataran tinggi (berhubungan dengan materi sumber daya alam dilingkungan sekitar).

1. Siswa dibagi menjadi 4-5 kelompok 2. Siswa

mendapatkan soal dan melakukan prakktik

wawancara

2 4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis

2.Membuat daftar pertanyaan secara tertulis

menggunakan kosa kata baku untuk persiapan wawancara.

3. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

4. Guru menjelaskan bagian dari wawancara dan kosa kata baku

3. Siswa membuat pertanyaan menggunakan kosa kata baku untuk

mewawancarai teman sendiri 3 IPS

3.1

Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk

kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/

kabupaten sampai tingkat provinsi

1.Menyebutkan contoh sumber

daya alam

didataran tinggi di lingkungan sekitar

5. Siswa diberikan LK oleh guru

6. Siswa diminta

mengerjakan soal pada LK

4. Siswa

mengerjakan soal melalui teks bacaan yang sudah tersedia pada buku.

4 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/

kabupaten sampai tingkat provinsi

2.Menuliskan hasil pemanfaatan sumber daya alam didataran tinggi di lingkungan sekitar

7. Siswa diberikan penguatan materi (wawancara dan kosa kata baku, sumber daya alam di dataran tinggi, dan upaya pelestarian sumber daya alam) dari guru.

5. Guru melakukan penguatan materi yang sudah dibaca dan di jelaskan kepada siswa.

5 IPA

3.8 Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya

1.Menjelaskan pentingnya upaya pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar

8. Siswa dijelaskan peraturan permainan Monopoli

”MONKEISATU” yang akan dimainkan

6. Guru

menyampaika peraturan

permainan media

“MONKESATU”

(14)

27 6 4.8 Melakukan

kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya

2.Menyebutkan upaya pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar

9. Siswa memainkan media Monopoli

”MONKEISATU dengan bimbingan guru 10. Siswa mengerjakan soal

evaluasi

7. Guru

mendampingi siswa dalam memainkan media dan siswa menyelesaikan soal dengan arahan dari guru.

A. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu baik pada analisis kebutuhan, materi maupun model penelitian pengembangan yang digunakan. Penelitian terdahulu atau penelitian relevan merupakan rujukan yang dijadikan peneliti untuk melakukan pengembangan terhadap apa yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Pengembangan tersebut dapat berupa inovasi, kreatifitas maupun hal yang belum dikembangkan oleh peneliti lain. Adapun penelitian relevan sebagai pendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan dari Penelitian yang Relevan

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil 1. Budi Adi

Prayogo

Permainan Monopoli Sebagai Media

Pembelajaran Matematika

a. Menggunakan Media Monopoli

a. Untuk materi pembelajaran matematika b. Penelitian

dilakukan di SD kelas 2

Hasil belajar kognitif kelas 2 khususnya metri matematika layak dan efektif digunakan 2. Sholekhah Pengembangan

Media Monpoli Tematik pada Tema “Tempat Tinggalku” untuk kelas IV di SDN Babarsari

a.Menggunakan Media Monopoli Tematik

b.Peneliti menggunakan metode deskriptif, dan penelitian bertujuan untuk

a. Untuk mencari kelayakan mengujicobak an 3 kali

a. dapat me- ningkatkan berbagai

kecerdasan siswa, seperti:

kecerdasan verbal,logika,visu al,musical,

(15)

mencari kelayakan produk

interpersonal, dan intrapersonal.

b. menghasilkan media Monopoli Tematik yang layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Nilam Sri Anggraheni

Developing Red- White Monopoly Games through Integrative Thematic

Learning in the Primary School

Menggunakan media monopoli tematik

Dan bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk sebagai media pembelajaran

- Menghasilan

media yang layak dan mengetahui kualitas media monopoli dan respon siswa sangat baik.

(16)

B. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengembangan Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu)

Kondisi lapang:

Pembelajaran monoton, kurang menyenangkan dan membuat siswa mudah bosan, ramai dikelas, dan sulit fokus. Dalam proses pembelajaran juga siswa dinilai kurang aktif. Kemudian adanya keterbatasan media pembelajaran (alat peraga) bersifat tematik, guru hanya menggunakan LKS, dan bantuan gambar saja.

Kondisi Ideal:

Pembelajaran dapat memberikan kesan yang positif, efektif, interaktif, dan menarik sehingga membuat siswa tidak mudah bosan dan tidak merasa sulit untuk memahami materi.

Siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Tersedianya media pembelajaran tematik yang efektif digunakan untuk menunjang pemahaman siswa yang cenderung berfikir konkrit tidak hanya menggunakan LKS dan gambar saja.

Hasil Penelitian:

Media pengembangan MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu)” pada pembelajaran tematik tema 3 subtema 1 untuk siswa kelas 4 di sekolah dasar

Pengembangan Media Pembelajaran MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata Batu) Pada Pembelajaran Tematik Tema 3 Subtema 1 Untuk Siswa Kelas 4 di Sekolah Dasar

Analisis Kebutuhan

Belum ada media pembelajaran yang bersifat tematik dan berbentuk permainan edukatif seperti monopoli, khususnya pada materi pada tema 3 subtema 1 pembelajaran 1. Kondisi kelas yang monoton dan cenderung hanya menggunakan bahan ajar LKS dan media pembelajara bersifat KTSP.

Model penelitian dan pengembangan

Yaitu ADDIE Model Teknik analisis data

1. Data kualitatif 2. Data kuantitatif

Teknik pengumpulan data 1. Observasi

2. Wawancara 3. Angket 4. Dokumentasi

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Media MONKEISATU Pada Pembelajaran
Tabel 2.2 Indikator Pengembangan Media MONKEISATU
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan dari Penelitian yang Relevan
Gambar 2.1  Kerangka Pikir Pengembangan Media MONKEISATU (Monopoli Keliling Wisata  Batu)

Referensi

Dokumen terkait

Media pembelajaran Powerpoint interaktif dengan materi operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah, dapat digunakan sebagai salah satu usaha dalam membantu siswa

a) Membantu dalam proses pembelajaran yang berlangsung antara pendidik dengan siswa dimana dengan adanya media pembelajaran tersebut dapat membantu memberikan konsep

Media Komik juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan jika media komik dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa dan disesuaikan

Selain itu, media Lumath (Ludo Mathematic) juga bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru pada saat melakukan proses pembelajaran

Membantu individu dalam memahami pelaksanaan pembinaan kehidupan berumah tangga sesuai dengan ajaran Islam; Membantu individu dalam memahami cara-cara membina kehidupan

Dengan menerapkan pendekatan SAVI dengan media kartu bergambar diharapkan seluruh siswa dapat aktif dan memahami materi dalam pembelajaran ini, dalam pembelajaran

Struktur tematik adalah susunan hierarki dengan sebuah tema sebagai inti yang menghubungkan sejumlah subtema, yang pada gilirannya dihubungkan dengan elemen-elemen

Media Monopoli IPS dirancang untuk membantu peserta didik dalam memahami materi, Keunggulan dari media ini adalah sesuai dengan karakteristik anak usia 7 sampai dengan 12 tahun yang