SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
(SI-PI)
Isu Etika dan Sosial Dalam Sistem Informasi
Dosen:
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA.
Dibuat oleh:
Sari Kartika (55516120056)
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Etikaberasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan, tingkah laku seseorang, sedangkan di dalam bahasa Inggrisnya disebut Ethic merupakan sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sehingga etika dengan moral berkaitan satu sama lain.
Menurut Hapzi (2015) Isu etika telah lama ada sebelum teknologi informasi ada. Meski demikian teknologi informasi telah meningkatkan perhatian etika, mempersulit tatanan sosial yang ada, dan membuat beberapa undang-undang menjadi usang atau bahkan timpang. Sistem dan teknologi informasi juga menciptakan kesempatan baru bagi perilaku kriminal dan kejahatan.
Etika Dalam Masyarakat Informasi
Kita harus menyadari perlunya manajemen menetapkan budaya etika menyeluruh di perusahaan. Sehingga untuk menghadapi isu yang ada pada masyarakat diperlukan memahami kosep dasar, analisis etika, prinsip calon etika dan beberapa dilema dalam dimensi moral untuk melaksanakanya.
1. Konsep dasar etika sebagai berikut :
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika, Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial, ada
mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan bertanggung jawab. Liabilitas (liability) adalah ciri-ciri sistem politis dimana suatu badan hukum
mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, sistem, organisasi lain.
2. Analisis Etika :
Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
3. Prinsip Calon Etika:
Perlakukan orang lain seperti apa yang kita harapkan maka orang lain akan perlakukan kita sesuai dengan yang kita terapkan (Aturan Emas- Golden Rules).
Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (imperatif Kategoris Immanuel Kant-Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil (Aturan Perubahan Descartes- Descartes Rules of Change).
Ambil tindakan dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (Prinsip Utilitarian-Ultilitarian Principle).
Asumsikan bahwa sebenarnya semua obyek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus lain (disebut dengan Aturan Etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no free lunch” rule).
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga isu etika mengharuskan individu untuk memilih suatu tindakan dan seringkali isu-isu etika ini muncul pada saat terjadinya kebingungan dalam menentukan sikap lalu diteruskan dengan isu sosial lahir dari adanya isu etika yang berkembang dalam masyarakat dimana masyarakat mengharapkan individu melakukan suatu hal yang benar. Kemudian isu politis menjadi aspek yang ikut bermain di tengah konflik sosial dan masalah sosial dalam suatu masyarakat dan juga penggunaan aspek hukum dalam mengambil tindakan yang benar.
Hubungan Isu Etika, Sosial Terhadap Implementasi Sistem Informasi Dan Pemakaian Internet Pada Perusahaan
Perkembangan teknologi dan sistem informasi banyak membawa perubahan pada perusahaan, khususnya yang mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi pekerjaan dan sebagainya.
Namun, di sisi lain perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Untuk mengatasi hal tersebut, individu harus paham tentang prinsip dasarnya yakni etika
Manajemen harus menyadari selain manfaat tetapi permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Pada perusahaan hampir semua bagian tidak terlepas dari sistem untuk membantu memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Database perusahaan secara tidak langsung terdapat dalam sistem tersebut. Dalam kondisi seperti ini, selain manfaat yang diperoleh, manajemen juga harus menerapkan kebijakan-kebijakan untuk menghindari isu etika dan sosial yang dapat terjadi.
Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas privasi individu maupun manajemen menjadi murah dan efektif. Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini dan menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci disebut profiling.
Bilamana accountability and control tidak berjalan dengan baik maka akan timbul kesulitan bagi eksekutif informasi system yang harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang dikembangkan oleh staf mereka.
permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas. Oleh sebab itu, manajemen harus memahami isu etika dan sosial yang saling berkaitan sehingga muncul dilema etika yang mungkin dihadapi sebagai seorang manajer. Sistem informasi biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Isu ini memiliki lima dimensi yang muncul karena adanya sistem informasi yang mencakup dimensi moral. Adapun 5 dimensi tersebut sebagai berikut :
a. Hak dan Kewajiban Informasi (Information rights and obligations)
Kode etik sistem informasi yang mencakup privasi e-mail setiap karyawan, pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan kebijakan informasi untuk pengguna perlu diterapkan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat melanggar kode etik tersebut
b. Kepemilikan Hak dan Kewajiban (Property rights and obligations)
Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang berbeda yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak paten.
c. Akuntabilitas dan Pengendalian (Accountability and control)
Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi dan menggaris bawahi bahwa individu-individu inilah yang bertanggung jawab terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup.
d. Kualitas Sistem (System quality)
Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari kualitas data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan kesalahan sistem.
e. Kualitas Hidup (Quality of life)
Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari sistem adalah meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai tingkatan yang tinggi dari kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan.
Menurut Dani (2013), dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu:
program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan.
Analisa Isu Etika, dan Sosial Dalam Implemenasi Sistem Informasi
Kasus :
Si “A” bekerja pada perusahaan retail minimarket PT.XXX sebagai admin operational yang menangani semua data terkait sales toko. Dengan kemajuan sistem teknologi, PT XXX mempunyai aplikasi yang mampu menghasilkan data rekap sales yang update setiap bulannya tanpa harus merekap secara manual.
Analisa Etika:
a. Identifikasi Dan Menjelaskan Fakta Dengan Jelas:
Saat melakukan pekerjaannya, dia mempunyai tanggung jawab atas data perusahaan terkait nilai sales dari toko yang paling terkecil sampai sales yang paling tinggi. Akan tetapi dengan kemudahan yang diberikan dia menyalahgunakan tanggung jawab nya tersebut dengan memberikan informasi terkait sales toko ke temannya yang bekerja sebagai kompetitor melalui fasilitas internet yang ada di komputernya tanpa sepengetahuan atasannya. Dengan data yang diberikan tersebut akhirnya kompetitor dapat mengetahui lokasi yang strategis untuk mengembangkan bisnis retailnya.
b. Mendefinisikan Konflik Atau Dilemanya Dan Identifikasi Nilai-Nilai Luhur Yang Terlibat:
Dengan kasus seperti itu maka akan menimbulkan konflik atas loyalitas dan integritas admin operational pada perusahaan terhadap tanggungjawab pekerjaannya. Demi menerima tambahan uang tips yang ditawarkan oleh kompetitor, admin operational rela membocorkan data rahasia perusahaan. Hal ini menunjukan sikap yang buruk sebagai seorang Karyawan karena tidak menjaga nilai-nilai integritas dan loyalitas terhadap perusahaan tempat dia bekerja.
c. Mengidentifikasi Pihak-Pihak Yang Berkepentingannya:
Pihak-pihak yang berkepentingan yaitu admin operational, kompetitor dan management PT.XXX. Dikarenakan loyalitas admin operational yang kurang baik sehingga dia menjualbelikan data perusahaan. Pada kasus ini PT.XXX sangat dirugikan karena data yang seharusnya menjadi rahasia dan bahan evaluasi yang mempengaruhi rugi labanya perusahaan dibocorkan oleh admin operatioal ke kompetitor, sedangkan kompetitor memperoleh keuntungan dari informasi yang di dapatkannya.
d. Mengidentifikasi Pilihan Yang Dapat Anda Ambil Dengan Beralasan:
seharusnya diberikan surat peringatan yang tegas atau diberhentikan secara langsung oleh perusahaan.
e. Mengidentifikasi Potensi Konsekuensi Dari Pilihan Anda:
Melalui peristiwa tersebut maka management harus lebih selektif dalam memilih karyawan yang bertugas dalam posisi tersebut serta management memperbaiki sistem dengan cara membatasi hak akses sehingga saat menggunakan internet Karyawan bisa lebih terkontrol dan termonitor oleh Atasan.
Referensi:
Hapzi, Ali .2015. Modul Perkuliahan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Jakarta
Dani, Permana. 2013. http://danipermana66.blogspot.co.id/2013/11/etika-dalam-sistem-informasi.html
Heny, 2015. http://henycaput.blog.upi.edu/2015/10/04/etika-dan-masalah-sosial-dalam-sistem-informasi/