• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED

(Revisi Desember 2013)

PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

(2)

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROGRAM D-III PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED

Tim penyusun

(3)

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman teknis Pelaksanaan Praktik Kerja merupakan buku pedoman dalam kegiatan Kerja Praktek dan penyusunan laporan secara iimiah. Oleh karena itu setiap mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah wajib mempunyai buku pedoman ini agar dalam meiaksanakan Praktik Kerja dari penyusunan laporan dapat berlangsung secara balk, lancar dan terarah. Buku Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja menjabarkan mengenai tata tulis laporan secara iimiah.

Kerja Praktek bagi mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah merupakan tugas akhir yang harus dilakukan sebagai syarat kelulusannya, Kerja Praktek

yang dilakukan di Lapangan sebaiknya mempunyai suatu acuan yang sama, sehingg-a para mahasiswa mendapatkan pengalaman lapangan yang serupa maka buku ini merupakan pedoman teknis rnengenai apa yang harus dikerjakan di lapangan oleh Mahasiswa yang sedena Kerja Praktik. Hasil Kerja Praktek adalah berupa laporan Kerja Praktek yang disusun oleh mahasiswa. Laporan Kerja Praktek bersifat ilmiah dan merupakan laporan tertulis dari semua kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di lapangan. Penyusunan laporannya setiap mahasiswa akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing, Tujuan penuiisan Laporan Kerja Praktek adalah untuk melatih mahasiswa agar dapat menulis laporan sesuai dengan bidang studinya menurut kaidah Penulisan ilmiah yang lazim dan benar.

Berkaitan dengan teknis pelaksanaan Kerja Praktek dan tata cara penulisan laporannya, maka dipandang perlu untuk memberikan pengertian kepada setiap mahasiswa

mengenal pokok-pokok kegiatan di lapangan dan kaidah penulisan ilmiah agar para mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Kerja Praktek dan menyusun laporannya, dengan demikian buku ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalam melaksanakan Kerja Praktek dan penulisan laporannya.

(4)

Akhirnya harapan penyusun dengan dimilikinya buku pedoman ini oleh setiap mahasiswa Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan, dapat rnembantu memperlancar dalam menyelesaikan studi.

(5)

BAGIAN 1

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

(6)

BAGIAN 1

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Ketentuan Umum

Studi akhir pada Program Produksi Ternak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan

Unsoed meliputi Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Peternakan Unggas, Praktik Kerja

Lapangan Pada Usaha Peternakan Perah dan Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Peternakan

Potong serta Praktik Kerja Lapangan Pada Usaha Pemasaran komoditas Ternak.

Pedoman pelaksanaan penyelesaian Studi Akhir mahasiswa Program D-III Produksi

Temak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed disusun berdasarkan

keputusan-keputusan rapat pimpinan tingkatUniversitas dan Fakultas dengan mempertimbangkan saran

dari pimpinan fakutas, kepala laboratorium, komisi skripsi, dan staf pengajar.

Batasan dan pengertian Praktk Kerja Lapangan (PKL) sesuai ketentuari yang termuat

dalam Buku Pedoman Unsoed tentang Tugas Akhir Program Diploma Tiga Universitas

Jenderal Soedirman.

PKL adalah kerja nyata yang dilakukan oleh mahasiswa Program D-III Produksi

Temak Unggas dan Perah Fakultas Peternakan Unsoed di usaha peternakan unggas, perah

dan potong serta usaha pemasaran komoditas ternak dan hasilnya disusun secara tertuils dan

bersifat ilmiah dalam laporan praktik kerja lapangan.

B. Pelaksanaan PKL

Pengertian

PKL adalah kegiatan kurikulum yang wajib dilakukan oleh mahasiswa Program D-III

Produksi Temak Unggas dan Perah di usaha peternakan. Tujuan kegiatan praktik kerja ialah

(7)

 Mengetahui secara langsung kondisi usaha pemeliharaan komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak

pada lokasi praktik kerja ditinjau dari berbagai aspek.

 Mengadakan evaluasi keberhasilan kegiatan usaha pemeliharaan komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak pada lokasi kerja ditinjau dari berbagai aspek.

 Mengikuti semua kegiatan bersifat rutin insidental dan pendukung selama berada di lokasi praktik kerja.

Kegunaan dari Praktik Kerja adalah

 Mendapatkan pengalaman dan meningkatkan ketrampilan kerja (skill) baik secara tim maupun individu dari usaha komoditas ternak unggas dan atau ternak perah dan atau ternak potong dan atau usaha pemasaran komoditas ternak pada lokasi praktik kerja ditinjau dari berbagai aspek.

 Meningkatkan ketrampilan bersosialisasi dengan masyarakat usaha peternakan Unggas.

PKL sesuai kurikulum ada dua materi, dapat memilih berupa materi Ternak Unggas, Ternak Perah, Ternak Potong atau usaha pemasaran komoditas ternak, masing-masing berbobot 6 SKS, dengan rincian sebagai berikut pembekalan 1 SKS, kegiatan Praktik Kerja 3 SKS serta penyusunan Laporan 2 SKS. Kegiatan PKL setara dengan 30 kerja dengan hitungan kerja perhari selama 8 jam. Kegiatan PKL usaha peternakan ini meliputi 3 kegiatan yaitu: Pernbekalan; Praktek Kerja (Produksi); Proses penyusunan laporan dan akhirnya Ujian.

C. Beban Kredit dan Lama PKL

(8)

D. Persyaratan akademik dan administrasi peserta PKL

Persyaratan akademik:

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang bersangkutan

2. Mahasiswa telah menyelesaikan seluruh tugas kurikuler dari semester I sampai dengan Semester V dengan IPK sampai dengan Semester IV minimal 2,00 dan tanpa nilai E. Persyaratan administrasi :

1. Mendaftarkan diri dan mengisi blanko PKL

2. Menyerahkan pas foto terbaru ukurar 4x 6 sebanyak 2 buah 3. Surat keterangan berbadan senat dari dokter

4. Surat ijin mengikuti PKL dart suami/istri, bagi mahasiswa/mahasiswi yang telah berumah tangga.

5. Menyerahkan foto kopi KHS semester I s.d IV satu lembar 6. Bersedia menanggung sebagian biaya kegiatan PKL

7. Bagi peserta PKL yang sudah bekerja harus mendapat rekornendasi dari atasan untuk mengkuti PKL selama 2 (dua) bulan penuh.

E. Persyaratan Teknis Tempat Pelaksanaan PKL

PKL dapat dilakukan di instansi, organisasi/lembaga, usaha atau industri yang terkait dengan bidang peternakan berdasarkan ketentuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Instansi organisasi/lembaga adalah dinas dalam lingkup pertanian, koperasi peternakan

dan kelompok tani.

(9)

Usaha peternakan ternak perah adalah produksi ternak perah, baik sapi perah, kerbau perah, dan kambing perah. Persyaratan jumlah rnateri ternak perah/potong yang dapat digunakan sebagai tempat PKL minimal 10 (sepuluh) unit ternak untuk mahasiswa.

F. Penyelenggaraan PKL

Penyeleggaraan PKL meliputi 3 kegiatan pokok yaitu : 1. Pembekalan

Pembekaian adalah kegiatan penyelenggaran keilmuan yang terkait dengan bidang produksi ternak unggas dan perah serta penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan PKL.

2. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan PKL adalah mengikuti kegiatan di suatu usaha peternakan unggas dan perah yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa selama 60 hari (8 jam per hari) yaitu 30 hari di usaha peternakan unggas dan 30 hari di usaha peternakan sapi perah.

3. Penyusunan Laporan Praktik Kerja dan Ujian

Laporan PKL disusun berdasarkan data atau informasi yang didapat selama PKL. Kemudian disusun menjadi laporan tertulls bersifat ilmiah yang dibimbing oleh dosen pembimbing, dan diakhiri dengan ujian laporan. Laporan PKL harus disusun menurut petunjuk penulisan Laporan PKL dengan warna sampul orange. Mahasiswa diwajibkan menyerahkan laporan PKL ke Dosen pembimbing dan ke Sub Bagian Akademik masing-masing 1 exemplar paling lama tiga bulan setelah selesai mengerjakan PKL.

G. Tata Tertib Peserta 1. Pada Saat Pembekalan

a. Peserta Pembekalan wajib mengisi daftar hadir

b. Peserta Pembekalan wajib menjaga ketertiban dan kedisiplinan selama berlangsungnya pembekalan

(10)

d. Peserta Pembekalan wajib mengikuti ujian materi pembekalan 2. Pada Saat Pelaksanaan PKL

a. Peserta PKL wajib berkonsultasi dahulu dengan pembimbing sebelum berangkat ke tempat PKL

b. Peserta PKL wajib tinggal atau mondok di lokasi PKL

c. Peserta PKL wajib mentaati dan menyesuaikan diri dengan aturan dan tata tertib usaha peternakan serta terhadap masyarakat sekitar tempat tinggal.

d. Peserta PKL harus bersikap sopan, disiplin dan senantiasa menjunjung tinggi nama dan citra almamater

e. Peserta PKL wajib menggunakan pakaian khusus (wear pack) dan sepatu kandang) selama melakukan aktifitas praktik di lapangan.

f. Peserta PKL wajib mngisi daftar hadir dan mngisi form isian pelaksanaan PKL. g. Peserta PKL yang meninggalkan tempat PK tanpa alasan yang dapat dibenarkan

dikategorikan absen dan dapat dikenai sanksi.

h. Tamu peserta PKL dilarang menginap di tempatPKL. 3. Pasca Pelaksanaan PKL

a. Setelan selesai melaksanakan PKL, peserla wajib membuat laporan akhir.

b. Sistematika dan aturan penulisan laporan mengikuti ketentuan yang telah ditentukan pada buku Pedoman Pelaksanaan PKL.

c. Laporan harus disahkan oleh 2 (duae) pembimbing penulisan laporanPKL.

d. Menyerahkan 5 buah laporan yang telah disahkan untuk setiap jenis laporan PKL (dua exemplar untuk dosen pembimbing, untuk pengaelola Akademik, mahasiswa yam bersangkutan dan usaha peternakan masing-masing satu exemplar)

H. Pelanggaran dan Sanksi Terhadap Peserta PKL

Pelanggaran terhadap peraturan tata tertib PKL akan dikenakan sanksi dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pelanggaran ringan

(11)

Sanksi pelanggaran ringan berupa: a. Teguran dari DPL

b. Teguran dari pengelola Program D-III 2. Pelanggaran sedang

a. Peserta PKL menerima tamu dan menginap di lokasi PKL.

b. Peserta PKL titip tanda tangan pada daftar hadir pembekalan dan daftar hadir harian di lokasi PKL.

c. Meninggalkan lokasi tanpa alasan yang dibenarkan. d. Peserta PKL telah melakukan 2 kali pelanggaran ringan. 3. Pelanggaran Berat

a. Meninggalkan lokasi tanpa ijin selama 3 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun.

b. Melakukan perbuatan yang bersifat pemalsuan dan atau penjiplakan

c. Melakukan tindakan yang dapat. dikategorikan sebagai tindakan kriminal, asusila, rnenjurus ke kegiatan praktis, unjuk rasa, menimbulkan keretakan/konflik dalam masyarakat serta tidak mengindahkan surat peringatan dari DPL ataupun dari Pengelola Program D-III PS Produksi Pernak Undgas dan Perah.

d. Melakukan perbuatan, sikap dan perkataan yang dinilai sebagai tindakan yang rnencemarkan nama baik almamater.

e. Peserta PKL yang telah melakukan dua kali pelanggaran sedang. Sangsi terhadap pelaku pelanggaran berat berupa :

a. Mengulang kegiatan PKL, tanpa pengembalian biaya PKL

b. Skorsing

c. Dikeluarkan sebagai mahasiswa UNSOED

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata teitib akan ditentukan kemudian.

I. Dosen Pembimbing

Ada dua macam dosen pernbimbing yaitu : dosen pembimbig lapangan (DPL), dan dosen pembimbing penulisan laporan (DPPL).

(12)

a. Dosen Fakultas Peternakan Unsoed yang dapat menjadi pe„mbimbing dan pembantu pembimbing DPL dan DPPL adalah minimal Sarjana (S1) dengan lafar belakang pendidikan di bidang Peternakan Ir/Spt dan Drh.

b. Sebagai DPL maupun DPPL adalah Dosen dengan pendidikan minimal S1 pangkat minimal Penata (Go;. III/b).

c. Khusus DPL, adalah dosen yang mempunyai keahlian khusus sesuai dengan bidang keahlian perunggasan atau perah.

2. Tugas DPL dan DPPL

a. DPL wajib membimbing, mengarahkan, memberi motivasi dan dorongan serta membantu memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan PKL dengan penuh rasa tanggung jawab dan berdedikasi.

b. DPL wajib melaksanakan penilaian pelaksanaan PKL.

c. DPL wajib menghayati dan menyesuaikan diri dengan aturan dan tata tertib perusahaan serta terhadap masyarakat sekitar perusahaan.

d. DPL harus bersikap sopan dan disiplin serta senantiasa menjunjung tinggi nama dan citra UNSOED.

e. DPL wajib memberi sanksi terhadap mahasiswa yang melanggar tata tertib PKL. f. DPPL wajib membimbing dan menguji penulisan laporan PKL.

J. Penilaian Nilai PKL terdiri atas 3 komponen dengan persentase sbb :

1. Pembekalan PKL (10%)

a. Kehadiran : 40 %

b. Ujian Materi Pembekalan : 60 % 2. Pelaksanaan PKL (50%)

a. Kehadiran : 20 %

b. Aktivitas mahasiswa : 25 %

c. Kegiatan penunjang : 10 %

d. Pengisian form pelaksanaan PKL : 15 %

(13)

f. Diskusi dengan DPL : 15 %

3. Laporan PKL (40%)

K. Kegiatan Dalam Praktik Kerja Lapangan 1. Ternak Unggas

Dalam Kerja Praktik Ternak Unggas pada prinsipnya mahasiswa harus melakukan semua kegiatan pendukung/pokok dan kegiatan lain yang diijinkan di usaha peternakan unggas. Berdasarkan kegiatannya maka dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu kegiatan rutin (setiap hari), pekerjaan insidental dan kegiatan penunjang.

Kegiatan rutin antara lain :

1. Menyiapkan pakan (mengangkut dan atau mencampur pakan). 2. Membersihkan tempat pakan dan tempat air minum

3. Memberi pakan dan air minum

4. Pengambilan dan penimbangan telur (untuk ayam petelur)

5. Melakukan pencatatan harian tentang jumlah pakan yang datang, diberikan dan sisanya. 6. Melakukan pencatatan ayam yang mati

7. Melakukan pencatatan produksi telur harian 8. Melakukan pengemasan telur

Kegiatan yang tidak rutin (insidental) antara lain : 1. Vaksinasi, pengobatan dan pemberian vitamin 2. Menimbang bobot badan

3. Mengafkir dan memanen

4. Mengontrol kandang (untuk mendeteksi penyakit) 5. Pembersihan kandang dan lingkungannya

6. Mengumpulkan data dan informasi sekunder Kegiatan penunjang lain :

(14)

Kegiatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab agar diperoleh manfaat dan pengalaman yang memadai. Untuk penulisan laporan secara sistematis, kegiatan tersebut perlu dilengkapi tentang informasi wilayah dan kondisi usaha peternakan. Informasi tersebut adalah :

1. Identifikasi Wilayah

Tujuannya untuk mengetahui keadaan wilayah secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

a. Lokasi perusahaan b. Iklim dan topografi

c. Populasi ternak di kecamatan 2. Identifikasi Usaha Peternakan

Tujuannya untuk mengetahui keadaan usaha peternakan secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

a. Nama usaha peternakan b. Sejarah usaha peternakan c. Struktur organisasi

d. Jumlah dan jenis ternak yang dipelihara e. Sarana dan prasarana usaha peternakan f. Tata letak usaha peternakan

3. Bibit yang dipelihara

Tujuannya untuk mengetahui bibit yang dipelihara. Hal-hal yang perlu diketahui : a. Bangsa/strain/galur dan asal usulnya

b. Tipe bibit (petelur, pedaging atau dwiguna) c. Sifat karakteristik

d. Performans

4. Pakan dan pemberiannya

Tujuan untuk mengetahui pengelolaan pakan, sistem pemberian, konsumsi dan kecukupan nutrisi. Hal-hal yang perlu diketahui :

a. Pengelolaan pakan

(15)

(2) Penyimpanan pakan/pergudangan (pemesanan, penyimpanan, distribusi ke kandang)

(3) Asal pakan (pabrik, mencampur sendiri) (4) Frekuensi dan jumlah pakan yang dicampur (5) Kandungan nutri bahan pakan

(6) komposisi pakan b. Pemberian pakan

(1) Bentuk pakan (tepung, crumble atau pellet)

(2) Tempat pakan dan tempat air minum serta pembersihannya (3) Cara pemberian pakan (hand feeding, free choice)

(4) Pengaturan pemberian pakan

(5) Jumlah pemberian dan sisa pakan per ekor per hari (6) Frekuensi pemberian pakan dan air minum

(7) Feed suplement dan feed additif (pakan dan air minum) c. Kecukupan Nutrisi

(1) Konsumsi pakan per ekor per hari (2) Evaluasi kecukupan nutrisi (3) Konversi pakan

5. Tata Laksana Pemeliharaan a. Perkandangan

Tujuannya untuk mengetahui fungsi dan kondisi kandang yang digunakan. Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Ukuran dan jarak antar kandang (2) Bahan-bahan bangunan

(3) Kontruksi atap dinding dan lantai (4) Kepadatan unggas

(5) Gambar skema kandang

Bila menggunakan battery perhatikan (1) Bahan

(16)

(3) Ukuran dan kepadatan battery (4) Gambarkan skema battery

b. Brooding Management (pemeliharaan periode awal)

Tujuan untuk mengetahui pemeliharaan awal yang perlu diperhatikan adalah : (1) Persiapan Kandang

a. Kandang dibersihkan dan disucihamakan b. Tutup tirai

c. Persiapan Brooder (2) Persiapan DOC datang

Hidupkan pemanas dengan suhu 950 F (350 C), siapkan air minum (ditambah gula, vitamin dan antibiotik), siapkan pakan starter, hitung dan kontrol kondisi doc yang datang serta sesuaikan dengan floor space.

(3) Pemanasan

Pemanas disesuaikan dengan kebutuhan

(4) Pemberian pakan dan air minum, pemberian pakan sedikit demi sedikit dan sesering mungkin.

(5) Kontrol tirai dan perhatikan sirkulasi udara

c. Growing Management (pemeliharaan periode pertumbuhan) (1) Kontrol bobot badan dan kepadatan unggas

(2) Penangan litter

Gunakan sekam yang telah difumigasi, litter sekam sering dibalik, liter sekam yang basah dikeluarkan. Siapkan sekam untuk pelebaran area atau untuk pengganti

(3) Pindah kandang battery

d. Laying Management (pemeliharaan periode bertelur) (1) Perhatikan macam dan ukuran kandang battery (2) Pengambilan telur dilakukan 2 – 3 kali sehari (3) Mengontrol pakan dan air minum

(17)

e. Program Pencegahan Penyakit

Tujuan untuk mengetahui usaha-usaha pencegahan penyakit. Hal-hal yang diperhatikan :

(1) Kebersihan kandang dan mensucihamakan kandang dan peralatan (2) Melakukan program vaksinasi

(3) Mengontrol ternak unggas (4) Usaha pengobatan

(5) Bedah bangkai 6. Produksi

Tujuan untuk mengetahui produksi atau hasil usaha peternakan unggas baik yang berupa telur maupun daging. Hal-hal yang perlu diketahui :

a. Produksi Telur :

(1) Jumlah total per hari dalam satuan butir, berat dan persentase (2) Hitunglah SP, HDP dan HHP

(3) Jumlah telur rusah yang retak, pecah dan abnormal per hari b. Produksi pedaging

(1) Bobot badan mingguan

(2) Bobot rata-rata dan total penjualan c. Produk sampingan

7. Mortalitas

Tujuan untuk mengetahui jumlah unggas yang mati, persentase mortalitas dan penyebabnya.

Hal-hal yang diperhatikan : a. Jumlah kematian b. Penyebab kematian 8. Pasca Produksi

a. Telur

Hal-hal yang perlu diketahui :

(18)

(3) Lama penyimpanan

(4) Sortasi telur berdasar ukuran dan kondisi fisik (kotor, retak dll.) (5) Pengemasan telur (bahan, bentuk dan ukuran)

(6) Pengiriman telur (7) Pengawetan telur b. Unggas Pedaging

Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Pengiriman unggas hidup (sarana) (2) Sarana pemotongan unggas (bila ada) (3) Sortasi dan pengemasan daing

(4) Pengawetan daging 9. Tinjauan Ekonomi

a. Pemasaran

Tujuan untuk mengetahui distribusi dan penjualan produk utama dan sampingan. Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Harga telur dan bobot hidup per kilogram

(2) Harga produk sampingan (ayam afkir dan hasil sampingan) (3) Jalur pemasaran

(4) Masalah dalam pemasaran b. Analisis Pendapatan

Tujuannya untuk mengetahui pendapatan dari usaha peternakan. Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Penerimaan (out put) (a) Peternakan unggas

1. Produk utama (telur/unggas pedaging)

2. Produk sampingan (unggas afkir, kotoran dan lain-lain) 3. Kenaikan nilai ternak unggas

(19)

(c) Bunga modal (d) Pajak

(e) Tenaga kerja

(f) Biaya pakan, obat dan vaksin (g) Biaya transportasi dan lain-lain (3) Pendapatan dihitung sebagai berikut :

Pendapatan = penerimaan – pengeluaran (4) Efisiensi :

(a) Penerimaan per rupiah biaya (R/C ratio) (b) Rentabilitas

c. Analisis Break Even Point (BEP) d. Harga pokok per kilogram produk

2. Ternak Perah

Dalam melakukan kerja praktik ternak perah, mahasiswa perlu melakukan kegiatan rutin, insidental dan kegiatan penunjang.

Kegiatan rutin pada usaha ternak sapi perah antara lain : a. Menyiapkan pakan, air minum dan pemberiannya

b. Mememandikan/membersihkan ternak perah

c. Membersihkan kandang, tempat pakan dan tempat air minum, serta lingkungannya. d. Melaksanakan pemerahan (bila diperbolehkan)

e. Melakukan pencatatan harian tentang konsumsi pakan dan (konsentrat, hijauan dan feed suplement dan produksi susu)

f. Melaksanakan penanganan susu Kegiatan insidental antara lain :

a. Melaksanakan uji mutu susu, terutama uji BJ, alkohol dan kadar lemak dan lainnya b. Melaksanakan test mastitis

(20)

e. Memberikan exercise f. Mendeteksi birahi

g. Membantu vaksinasi dan pengobatan, inseminasi buatan dan penanganan kelahiran Kegiatan penunjang lain :

1. Pembuatan papan nama/recording ternak perah 2. Melengkapi buku recording

3. Membantu perbaikan kandang 4. Membantu kebersihan lingkungan

5. Menjalin hubungan sosial dengan masyarakat

Kegatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab agar diperoleh manfaat dan pengalaman yang memadai. Untuk penulisan laporan secara sistematik, kegiatan tersebut perlu dilengkapi tentang informasi wilayah dan kondisi usaha peternakan. Informasi tersebut adalah :

1. Identifikasi wilayah

Tujuannya untuk mengetahui keadaan wilayah secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

(a) Lokasi perusahaan (b) Iklim dan topografi

(c) Populasi ternak di kecamatan 2. Identifikasi usaha peternakan

Tujuannya untuk keadaan usaha peternakan secara umum. Hal-hal yang perlu diketahui :

(a) Nama usaha peternakan/nama peternak (b) Sejarah peternakan sapi perah

(c) Struktur organisasi usaha peternakan dan koperasi (bila peternak menjadi anggota koperasi)

(d) Jumlah dan jenis ternak

(e) Sarana dan prasarana usaha peternakan sapi perah (f) Lay out usaha peternakan sapi perah

(21)

Tujuannya untuk mengetahui bibit sapi yang dipelihara. Hal-hal yang perlu diketahui : (a) Bangsa ternak perah

(b) Sifat karakteristik (c) Performans

4. Pakan dan Pemberiannya

Tujuan untuk rnengetahui pengelolaan pakan, sistem pemberian konsumsi dan kecukupan nutrisi.

Hal-hal yana perlu diketahui : a. Pengelolaan pakan

(1) Kebutuhan jumlah pakan per hari

(2) Pernyimpanan pakan/pergudangan (pemesanan, penyimpanan, distribusi ke kandang

(3) Asal pakan (4) Komposisi pakan

(5) Kandungan nutrisi bahan pakan. b. Sistem Pemberian pakan

(1) Hijauan dilayukan/tidak dicacah/tidak & jumlah pemberian perekor, (2) Tempat pakan dan tempat air rninum serta pemberiannya.

(3) Cara pemberian pakan

(4) Frekuensi pemberian pakan dan air minurn

(5) Feed suplement dan feed additif (pakan dan air minus) c. Kecukupan Nutrisi

(1) Konsumsi pakan per ekor per hari (2) Evaluasi kecukupan nutrisi 5. Tatalaksana Permeliharaan

a. Perkandangan

Tujuan untuk mengetahui fungsi dan kondisi kandang yang digunakan. Hal-hal yang perlu diketahui :

(22)

(3) Tipe kandang (stal band, tail to tail, head to head) (4) Keadaan lantai kandang

(5) Kepadatan kandang (6) Gaobar skeet kandang b. Perneliharaan

Tuluan untuk mengetahui tatalaksana pemeliharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

(1) Pembersihan kandang (2) Pemerahan (khusus laktasi) (3) Mernandikan ternak perah (4) Pernberian pakan dan air minurn (5) Pemberian exercise

c. Reproduksi

Tujuan untuk mengetahui reproduksi ternak perah. Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Perkawinan (alam dan IB)

(2) Deteksi berahi

(3) Umnr pertarna dikawinkan

(4) Deteksi kebuntingan (NR, CR, S/C) (5) Calving interval

(6) Kelainan-kelainan (keaadalan birahi, kegagalan kebuntingan dan abortus, distokea)

d. Recording

Tujuan untuk mengetahui sejarah, produksi dan aspek lainnya. Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Asal usul ternak ( nama, tanggal lahir dan tetua) (2) Perkawinan, kebuntingan dan kelahiran

(3) Kesehatan dan parasit (4) Produksi susu

e. Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Ternak

(23)

Hal-hal yang perlu diketahui : (1) Vaksinasi

(2) Sanitasi lingkunp,an

(3) Penyakt dan penanganannya 6. Pemerahan dan Produksi

Tujuan untuk rnengetahui metode pemerahan, produks susu dan penanganannya, Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Persiapan dan kelengkapan pemerahan

(2) Metode dan frekuensi pemerahan

(3) Produksi susu per hari pemerahan

(4) Kamar susu dan penanganan susu

(5) Produksi total dalam usaha peternakan 7. Pasca Produksi

Tujuannya untuk mengetahui pengelolaan pasca produksi ditingkat usaha peternak, kelompok atau koperasi:

Hal-hal yang perlu diketahui :

(1) Penyimpanan susu ditingkat usaha peternakan

(2) Penampungan susu (test BJ, test alkohol)

(3) Pengolahan susu oleh masyarakat/koperasi (minuman, permen, tahu susu dan lain-lain)

(4) Pengiriman susu ke konsumen/industri pengolahan susu

(5) Jarak waktu tempuh dan frekuensi pengiriman 8. Tujuan Ekonomi

a. Pemasaran

(1) Harga jual susu per liter

(2) Harga pedet dan pejantan yang digemukan

(3) Harga induk afkir

(4) Jalur pernasaran

(24)

(1) Penerimaan (out put) 1. Produk utama

2. Produk sampingan (pedet, pejantan yang digemukan, induk afkir, kotoran dan lainnya)

3. Kenaikan nilai temak perah

(2) Pengeluaran (biaya)

(a) Penyusutan modal.

(b) Sewa lahan/kandang

(c) Bunga modal (d) Pajak

(e) Tenaga kerja

(f) Biaya pakan, obat & vaksin (g) Biaya transportasi dan lain-lain

Pendapatan dihitung sebagai berikut :

Pendapatan = Penerimaan - Pengeluaran (4) Efisiensi

(a) Penerimaan per rupiah biaya (R/C ratio) (b) Rentabilitas

(25)

BAGIAN 2

(26)

BAGIAN 2

FORMAT PENGETIKAN

Format pengetikan meliputi bahan dan ukuran, pengetikan, pemberian nomor, penyajian tabel dan gambar, bahasa, penulisan nama, penunjukkan sumber.

A. Bahan dan Ukuran

1. Bahan untuk sampul adalah kertas “buffalo” (tanpa diperkuat karton), bagian jilid tidak

dilapis dengan pita plastik.

2. Warna sampul disesuaikan dengan warna identitas fakultas yaitu cokelat kulit sapi bali.

3. Bahan untuk naskah adalah kertas HVS ukuran 70 g/m2

4. Ukuran naskah adalah kuarto : 21,25 x 28 cm

B. Pengetikan

Cara pengetikan meliputi jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak tepi, jarak antar baris,

alinea baru, awal kalimat, judul, sub juduldan rincian ke bawah.

1. Jenis huruf

a. Jenis huruf yang digunakan MS Time New Roman 12 dengan spasi 2

b. Jika dalam uraian (naskah) disisipkan istilah asing (bukan istilah Indonesia), maka

istilah (kata-kata) itu ditulis dalam tanda petik ("); untuk istilah dari bahasa Latin

diberi garis bawah (bukan tanda petik).

2. Bilangan dan satuan

a. Bilangan ditulis dengan angka Arab. Bila suatu kalimat diawali dengan bilangan,

maka bilangan tersebut ditulis dengan huruf. Demikian pula dalarn kalimat

terdapat angka (bilangan) satu yang berdiri sendiri, bilangan itu ditulis dengan huruf.

Contoh :

Tiga bulan yang lalu harga satu buah buku adalah Rp. 100,-

b. Bilangan desimal ditandai dengan tanda koma dan bilangan yang menyatakan

ribuan, ditandai dengan titik.

(27)

Luas tanah garapan petani rata-rata adalah 0,25 hektar. Sewa tanah rata-rata adalah Rp. 250.000,- per hektar per musim

c. Satuan dinyatakan atau ditulis dengan singkatan resminya, misalnya : cm; g; Rp. Tanda persen (%) bila digunakan dalam uraian (kalimat) harus dengan huruf (persen). Contoh :

“Pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata adalah 2,31persen per tahun ".

d. Tanda rasio ( / ) dan tanda ( : ) dalam uraian atau naskah harus ditulis dengan huruf. Contoh :

Jika pendapatan nasional total dibagi jumlah penduduk, maka diperoleh pendapatan nasional per kapita.

3. Jarak Baris

a. Baris atau kalimat pertama di bawah judul bab, diketik pada jarak 4 spasi dari judul bab b. Baris pertama di bawah sub judul, diketik pada jarak 3 spasi dari sub judul

c. Jarak antara 2 baris berurutan dalam uraian atau naskah, ketik pada jarak 2 spasi d. Huruf pertama kalimat-kalimat dalam naskah sesudah tanda-tanda : titik, titik dua,

titik koma, ditulis pada ketukan ke tiga dari tanda-tanda itu.

4. Batas Tepi

a. Naskah diketik dengan jarak sebagai berikut :

(1) Dari tepi atas kertas = 4 cm

(2) Dari tepi kiri kertas = 4 Cm

(3) Dari tepi bawah kertas = 3 cm

(4) Dari tepi kanan kertas = 3 cm

(huruf terakhir yang terdekat ketepi kanan)

b. Bagian tepi kanan ketikan naskah tidak harus lurus tetapi benar dalam memenggal kata-kata. Untuk memenggal kata-kata dalam uraian tidak boleh dengan rnemberi garis bawah pada huruf terakhir. Untuk memenggal kata-kata digunakan tanda penghubung (-), yang ditulis tepat di belakang huruf terakhir kata-kata yang dipenggal.

Contoh :

Analisis korelasi hanya menunjukkan arah dan kekuatan hubungan

(28)

Analisis korelasi hanya rnenunjukkan arah dan kekuatan hubungan antara 2 variabel (salah)

5. Alinea Baru

Huruf pertama setiap elinea baru, diketik mulai ketukan keenam dari tepi kiri naskah. Alinea terakhir tiap halaman naskah paling sedikit terdiri dari 3 baris dan kata terakhir tap halaman tidak boleh dipenggal.

6. Judul bab, sub judul, anak sub judul

a. Judul bab diketik dengan huruf BESAR, semua pada halaman baru, dengan jarak dari tepi atas kertas 4 cm diletakkan simetrik terhadap sisi kiri dan kanan halaman naskah serta tidak diakhiri dengan titik.

b. Judul Anak Bab diketik dengan jarak tiga spasi dari kalirnat terakhir bagian diatasnya, diletakkan simetrik terhadap sisi kiri dan kanan halaman naskah. Tiap kata sub judul dimulai dengan huruf besar, kecuali kata penghubung. Setiap kata diberi garis bawah dan tidak diakhiri dengan titik.

c. Judul cucu bab diketik mulai dari tepi kiri halaman naskah. Hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar, tiap kata diberi garis bawah dan tidak diakhiri dengan titik.

d. Judul Anak Cucu Bab Sub diketik mulai ketukan ke-6 dari tepi kiri halaman naskah, hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar.

Kalimat selanjutnya mulai diketik dengan selang 2 ketuk. 7. Sistematika penomoran Bab :

Bab 3

Anak Bab 3.1. Cucu Bab 3.1.1.

Anak Cucu Bab (1), (2) dst 8. Rincian ke bawah

Jika dalam naskah kerja praktek dimuat rincian ke bawah, di depan tiap rincian diberi nomor urut dengan angka Arab atau abjad. Garis penghubung tidak boIeh digunakan di depan tiap rincian.

(29)

Penggunaan tanah di desa tahun 1988 adalan sebagai berikut 1. Usahatani

2. Pekarangan 3. Jalan desa

C. Pemberian Nomor Halaman

Pemberian nomor meliputi nomor-nomor halaman, tabel dan gambar. 1. Nomor halaman

a. Bagian Awal mulai dari halaman judal sampai dengan ringkasan, diberi nomor dengan angka Romawi kecil. Pada halaman judul, nomor halamon tidak ditulis tetapi

diperhtungkan.

b. Baglan Utama dan Bagian Akhir mulai dari halaman pendahuluan (Bab I) sampai dengan halaman terakhir diberi nomor dengan angka Arab.

c. Halaman judul nomor halamannya tidak ditulis, tetapi diperhitungkan.

d. Semua nomor halaman diketik pada jarak 1,5 cm dart tepi atas kertas dan 3 cm dan tepi kanan kertas.

2. Nomor tabel

Semua tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Huruf “T” dari kata Tabel diketik pada ketukan ke 6 dari tepi kiri halaman naskah.

3. Nomor gambar

Semua gambar yang dimuat diberi nomor urut dengan angka Arab. Judul (nama) gambar ditulis di bawah gambar atau grafik.

4. Nomor persarnaan

Semua persamaan atau rumus, mulai dari persamaan pertama sampai dengan yang terakhir, direri nomor urut dengan angka Arab. Nomor persamaan atau rumus diketik di sebelah kanan persamaan atau rumus dan diketik di dalam tanda kurung.

Contoh :

Y1 = a1 + a1Xi1 + a2Xi2 + u1 ... (1)

Y1 = b0 + b1Xi1 + b2Xi2 + v1 ... (2)

(30)

D. Tabel den Gambar 1. Tabel

a. Judul tabel diketik di belakang nomor tabel. Judul tabel yang lebih dari satu baris,

diketik dengan jarak satu spasi, tidak diakhiri dengan titik.

b. Hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar, kecuali nama tempat yang dituIis sesuai dengan kaidah hahasa Indonesia.

c. Tabel tidak boleh dipenggal. Jika tabel terlalu lebar, dibuat pada kertas melintang. Jika tabel terlalu lebar dan harus dilipat, maka tabel tersebut diletakkan pada lampiran.

d. Jika tabel terlalu panjang, maka lanjutannya dapat dibuat pada halaman lanjutan (halaman berikutnya), dengan menuliskan kata “Lanjutan” dibagian atas tanpa judul tabel.

e. Judul kolom tabel harus jelas dan antara kolom-kolom dalam tabel tidak diberi garis pemisah (garis tegak tidak ada)

f. Bagian atas dan bawah tabel diberi batas dengan garis tebal (tidak putus-putus)

g. Sumber yang diacu dalam tabel diketik di bawah garis batas bawah tabel dengan jarak 2 spasi dari garis batas bawah tabel. Jika keterangan tabel tersebut lebih dari satu baris, maka diketik dengan jarak satu spasi dan diakhiri dengan titik. Keterangan di bawah tabel yang merupakan sumber data adalah hanya sumber kedua yang harus disebutkan. Jika semua keterangan atau angka-angka dalam tabel merupakan hasil olahan data primer, maka di bawah tabel tidak disebut.

Sumber : Data primer diolah 2. Gambar

a. Judul (nama) garnbar atau grafik ditulis dibelakang nomor gambar, diketik simetrik

di bawah gambar, hanya huruf pertama ditulis dengan huruf besar kecuali nama

tempat dan tidak diakhiri dengan titik„

b. Gambar dibuat dengan tinta hitam, kecuali foto.

c. Gambar yang terialu lebar dan harus dilipat, diletakkan pada

larnpiran.

(31)

E. Bahasa

1. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam penulisan adalah bahasa Indonesia yang baku dan

kalimat disusun rnenurut kaidah bahasa Indonesia yang benar. Jika dalam

kalimat-kalimat yang digunakan dalam uraian disisipkan kata asing (istilah asing) termasuk istilah

dalam bahasa daerah, maka istilah asing tersebut ditulis dalam tanda petik (“...”). Khusus untuk istilah dari bahasa Latin diberi garis bawah.

2. Bentuk kalimat

Kalimat-kalimat yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik tidak boleh

menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau), dan dalam penyajian

prakata, maka saya diganti dengan penulis. Bentuk kalimat pasif dalam penulisan lebih

diutamakan.

(a) Kalimat-kalimat dalam uraian tidak boleh diawali oleh kata sambung (dengan, dari, meskipun, dan, walaupun, dalam, sehingga, sedangkan). Kata-kata di bawah ini tidak boleh dipakai di awal kalimat.

(b) Kata di mana yang merupakan terternahan dari bahasa Inggris :P4i ere, tidak boleti digunakan dadarn kalimat berita, karena tidak baku.

Contoh :

Pendapatan penduduk pedesaan relatif rendah, dimana kesempatan kerja di pedesaan sangat langka, sehingga pendapatan penduduk pedesaan sangat tergantung pada sektor pertanian. (salah)

Pendapatan penduduk pedesaan relatif rendah, karena kesempatan kerja di pedesaan sangat langka, sehingga pendapatan penduduk pedesaan sangat tergantung pada sektor pertanian. (benar)

(32)

Contoh :

Pendapatan daripada petani relatif rendah. (salah) Pendapatan petani relatif rendah. (benar)

Pendapatan petani lebih besar darpada pendapatan buruh tani. (benar)

(d) Tiap kalimat dalam naskah mengandung arti yang lengkap, tidak rancu dan dapat berdiri sendiri.

Contoh :

Besar kecilnya bendapatan petani dipengaruhi oleh luas tanah garapan yang dimiiiki. (rancu)

Besarnya pendapatan petani dipengaruhi oleh luas tanah garapan yang tidak dimiliki. (tidak rancu)

Karena itu pemilikan tanah merupakan hal yang sangat penting di pedesaan. (tidak lengkap, tidak berdiri sendiri)

(e) Tidak menggunakan kata tanya dalam kaiimat berita. Contoh :

Ingin mengetahui sampai sejauh mana pengaruh perbedaan teknologi terhadap produktivitas usaha tani padi. (tidak tepat)

Ingin mengetahui pengaruh perbedaan teknologi terhadap produktivitas usaha tani padi. (tepat dan efisien)

F. Penulisan Nama

Penulisan nama meliputi penulisan nama pengarang yang diacu dalam uraian dan nama dalam daftar pustaka.

1. Nama penulis diacu dalam uraian

a. Penulis satu orang dari nama terdiri dari satu kata, ditulis penuh. Contoh : Soenarto ditulis Soenarto

b. Penulisan satu orang, nama terdiri dari dua kata atau lebih, ditulis nama terakhir. Contoh :

(33)

c. Penulis dua orang, nama terdiri masing-masing satu kata, ditulis penuh dengan kata sambung : dan

Contoh :

Mubyarto dan Soeratno, ditulis Mubyarto dan Soeratno.

d. Penulis lebih dari dua orang, ditulis nama penulis pertama seperti pada (a), (b) dan (c) tersebut di atas, diikuti dkk.

Contoh :

Soekartawi, A. Soeharjo, Jonh D. Dillon J. Brian Hardaker, ditulis Soekartawi, dkk. e. Nama dengan garis penghubung untuk pengarang atau orang atau sebagai pengarang

pertama karangan yang ditulis beberapa orang, ditulis sesuai dengan aslinya. Contoh :

Silastin-Sutrisno, ditulis Sulastin-Sutrisno. f. Nama diikuti singkatan, ditulis sesuai dengan aslinya.

Contoh :

Pratiwi E.H. ditulis Pratiwi E.H. 2. Nama penulis dalam daftar pustaka

Semua penulis yang diacu dalam uraian harus dicantumkan dalam daftarpustaka. Singkatan dkk atau et al untuk karangan yang ditulis oleh lebih dari dua orang, tidak boleh digunakan.

a. Penulis satu orang, nama terdiri satu kata penuh.

Contoh :

Mubyarto ditulis Mubyarto

b. Penulis satu orang, nama terdiri dari dua kata atau nama terakhir diikuti koma dan

singkatan nama di depannya.

Contoh :

Dow Mongkolsmai, ditulis Mongkolsmai, D. John Babtiste Say, dituits Say, J.B.

c. Penulis dua orang, nama masing-masing terdiri dari satu kata, ditulis penuh dengan

kata sambung : dan

Contoh:

(34)

d. Penulis lebih dari dua orang, nama masing-masing terdiri dari satu kata, ditulis semua

(penuh) dan antara dua nama berurutan diberi koma,

Contoh :

Widodo, Slamet, Rahardjo ditulis Widodo, Slarnet, Rahardjo.

e. Penulis lebih dari dua orang, nama masing-masing terdiri dari dua kata atau lebih,

ditulis sebagai berikut :

(1) Narna pengarang paling depan ditulis namaterakhir diikuti koma dan singkatan nama depan.

(2) Nama pengarang berikutnya ditulis singkatan nama depan diikuti nama terakhir lengkap.

Contoh :

John L. Dillon, J. Brian Hardaker ……..

A. Soeharjo, ditulis Dillon J.H., J.B. Hardaker, A. Soeharjo

f. Tiada nama atau tanpa nama, ditulis lembaga yana menerbitkan.

g. Jika seorang penulis pada tahun yang sama menulis beberapa karangan dan semua

diacu, maka nama penulis hanya ditulis satu untuk karangan pertama, untuk karangan

kedua dan seterusnya nama penulis diganti dengan garis tebal serta di belakang tahun

dtandai dengan huruf yang disusun secara alfabetis mutai karangan pertama.

Contoh :

Slamet. 1976 a.

______. 1976 b.

G. Penunjukkan Sumber

Penunjukkan sumber pustaka meliputi penunjukkan sumber dalam uraian (naskah), dalam daftar pustaka, dalam gambar dan dalam tabel.

1. Penunjukkan sumber dalam uraian

(35)

Cara menunjukkan sumber pustaka dapat dilakukan sebagai berikut : a. Nama penuils pada bagian awal kalimat

(1) Penulis satu orang Reksohadiprojo (1975) menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi.

(2) Penulis dua orang. Sujono dan Birowo (1976) menyatakan bahwa Penerapan teknologi Baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani.

(3) Penulis lebih dari dua orang.

Soekartawi dkk (1979) menyatakan bahwa untuk memperoleh data yang terinci tentang penggunaan sumber daya pada usahatani kecil biasanya agak sulit. b. Nama penulis pada bagian tengah kalimat

(1) Penulis satu orang.

Perusahaan dalam menjalankan usahanya menurut Reksohadiprodjo (1975) tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi.

(2) Penulis dua orang.

Penerapan teknologi baru dalam usahatani padi menurut Sujono dan Birowo (1978) berhasil meningkatkan pendapatan petani

(3) Penulis lebih dari dua orang.

Untuk memperoleh data yang terinci tentang penggunaan sumberdaya pada usahatani kecil menurut Soekartawi dkk (1978) biasanya agak sulit.

c. Nama penulis pada bagian akhir kalimat (1) Penulis satu orang.

Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi (Reksohadiprodjo, 1976).

(2) Penulis dua orang.

Penerapan teknologi baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani (Sujono dan Birowo, 1976).

(3) Penulis lebih dari dua orang.

(36)

Singkatan dkk harus digunakan dalam naskah bahasa Indonesia, sedangkan singkatan et al., digunakan untuk naskah yang ditulis dalam bahasa asing. d. Kutipan dari sumber kedua.

Penulis asli dan penulis yang karangannya diacu, semua harus disebutkan. Contoh :

Menurut Sujono dan Birowo (dalam Soebardi As, 1987) penerapan teknologi baru dalam usahatani padi berhasil meningkatkan pendapatan petani.

Untuk menghindari kemungkinan munculnya kutipan dari sumber kedua, sangat dianjurkan mahasiswa lebih mengutamakan kutipan dari sumber asli.

e. Sumber pustaka lebih dari satu dalam satu kalimat

(1) Jika nama penulis masuk dalam uraian, maka semua penulis dan tahun penerbitan dicantumkan secara kronologis.

Contoh :

Menurut Davis dan Heywood (1973), Heywood (1976), Shukla dan Misra (1979), studi mengenai kekerabatan merupakan bagian dari sistimatik.

(2) Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, nama penulis dan tahun penerbitan yang disusun secara kronologis ditulis dalam tanda kurung (;) dan huruf pertama di belakang titik koma ditulis pada ketukan ketiga dari titik koma tersebut.

Contoh :

Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah pencoklatan permukaan irisan jaringan yang disebabkan reaksi oksida senyawa polifenol menjadi quinol yang berwarna coklat

(Harisuseno, 1974; Wereing dan Philips, 1976; Bidwell, 1979). 2. Penunjukkan sumber dalam daftar pustaka

Pada bagian akhir penulisan Laporan Kerja Praktek harus dicantumkan daftar pustaka, yang disusun menurut abjad nama penulis (pengarang). Cara penulisan daftar pustaka meliputi cara penulisan nama penulis, urutan penulisan dan cara pengetikan.

(37)

Nama penulis disusun menurut abjad dan nama penulis ditulis seperti pada butir Sub bahasan F.2.

Singkatan dkk atau et al untuk karangan yang ditulis oleh lebih dari dua orang tidak boleh digunakan.

b. Urut-urutan penulisan pustaka. (1) Buku teks

Nama penulis, tahun terbit, jilid dan edisi bila ada, penerbit, kota tempat terbit. (2) Majalah ilmiah

Nama penulis, tahun terbit majalah. Judul karangan; nama majalah dan nomor (volume), halaman majalah tempat karangan dimuat.

(3) Kumpulan karangan

Nama penulis asli, tahun terbit, judul karangan; dalam nama penyunting diikuti singkatan ed., judul karangan; penerbit dan kota tempat terbit.

c. Pengetikan daftar pustaka

(1) Baris pertama tiap pustaka diketik mulai dari tepi kiri halaman naskah. Baris kedua tiap pustaka (jika lebih dari satu baris), diketik mulai dari ketukan keenam.

(2) Jarak antara dua baris berurutan pada tiap pustaka adalah satu spasi.

(3) Jarak antara baris terakhir pustaka diatasnya dengan baris pertama pustaka berikutnya adalah dua spasi.

(4) Judul karangan (pustaka) tiap kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata sambung yang ditulis dengan huruf kecil semua.

Contoh daftar pustaka ada pada Lampiran 4.

3. Penunjukan sumber pada tabel

Penunjukan sumber pada tabel dapat dilakukan dengan menuliskan kata : Sumber dibawah garis batas bawah tabel dengan jarak dua spasi dari garis batas bawah

(38)

4. Penunjukan sumber pada gambar

(39)

Contoh Halaman sampul depan

KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA

LOGO UNSOED

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

INTAN EMBIE PRAMESTAWATI NIM D0A007151

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JEDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO

(40)

Contoh Halaman Judul Laporan Kerja Praktek

KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

KOTAMADYA SURAKARTA

Oleh :

INTAN EMBIE PRAMESTAWATI NIM D0A007151

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikuler Pada Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JEDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO

(41)

Contoh Halaman Pengesahan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KEGIATAN PERUSAHAAN SUSU SAPI PERAH "SRI MAKMUR” KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

KOTAMADYA SURAKARTA

Oleh :

INTAN EMBIE PRAMESTAWATI NIM D0A007151

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kurikuler Pada Program D-III Produksi Ternak Unggas dan Perah

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Diterima dan disetujui Pada tanggal ……….

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Dzoeharso BPW, M.Si Ir. Elly Tugiyanti, MP

NIP. NIP.

Mengetahui :

Pembantu Dekan I, Ketua Program Studi D-III

Produksi Ternak Unggas dan Perah

Ir. Endro Yuwono, MS Ir. Dadang Mulyadi S, MS, Ph.D

(42)

Contoh Surat Pernyataan Orisinalitas

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………

NIM : ………

Angkatan : ………

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam menyasun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, tidak terdapat karya orang yang pernah diajukan untuk keperluan penulisan ilmiah di suatu perguruan tinggi, kecuali yang secara tertulis saya acu dalam naskah ini dan saya sebutkan dalam Daftar Pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila pernyataan ini ada yang tidak benar saya bersedia dikenakan sanksi yang berlaku.

Purwokerto, Yang menyatakan

(43)

Contoh Daftar Pustaka :

DAFTAR PUSTAKA

Andreson, J.R. 1976 a. Risk Efficient Monte Carlo Programming; A Manual Miscellaneous Publication No. 6 Departement of Agricultural Economics and Business Management; University of New England, Armidale.

_____, 1976 b. Hethods and Program for analysis of Risky Gross Margin, A Manual Miscellaneous Publication No 3. Departement of Agricultural and Business Management; University of New England, Armidale.

Anderson, J.R., J.L. Dillon and J.B. Haraker. 1977. Agricultural Decision Analysis; Iowa State University Press. Ames.

Barker, R. 1978. Hield and Fertilizer Input in IRRI, Interpretive Analysis of Selested paper from Changes in Rice Farming in Selected Areas of Asia; International Rice Research Instituti, Los Banos, pp. 35-66.

Halter, A.H., dan G.W. Dean. 1971. Decision Under Uncertainty with Research Application, South Western, Cincinnati.

LPM Gadjah Mada University. 1977. The Changing Structure of Agricultural and Non-Agricultural Employment Opportunities in Rural Java; Prospect and Rolicy Considerations with Reference to Handicrafts and Home Industries, Prepare for Seminar on Rural Industrialization, pp 22-24.

Prabowo, D., A.J. Hyberg, J. Sardi. 1978. Implication of Irrigation; dalam Mubyarto Four Papers on Employment and income Distribution in Indonesian Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta.

(44)

Contoh Tabel :

a. Tabel dari hasil olahan data sendiri (primer)

Tabel 1. Distribusi pendapatan usahatani di daerah irigasi Tajum musim tanam 1980-1980/1981

No Penerimaan Pendapatan Usahatani Jumlah Petani Pendapatan per Tahun (Rp) Total Rata-rata/rt

1 Buruh tani 124 16.557.594 133.529

2 Petani sempit 122 22.122.276 181.330

3 Petani sedang 75 25.455.384 335.405

4 Petani luas 22 17.513.832 796.083

Rata-rata 20.412.271 362.587

b. Tabel dikutip dari sumber lain

Tabel 2. Tingkat penggunaan pupuk per hektar menurut jenis bibit dan status petani di daerah Kulon Progo musim tanam 1974/1975

No Status Petani Pupuk (Kg/ha) Rata-rata (Kg/ha)

Bibit Unggul Bibit Lokal

1 Petani pemilik 130,70 28,60 79,70

2 Petani penyakap 134,70 105,90 120,30

3 Petani penyewa 202,10 80,00 141,10

Rata-rata 155,00 71,50 113,70

(45)

Contoh gambar

0 X1 X2 Pupuk/ha

Sumber : Wijonarko, dkk. 1987

(46)

BAGIAN 3

FORMAT SUBSTANSI

(47)

BAGIAN 3

FORMAT SUBSTANSI PENULISAN LAPORAN

Kerangka Substansi Laporan Kerja Praktek

Penulisan Laporan Kerja Praktek yang disusun berdasarkan kerja praktek terdiri dari 3 bagian

sebagai berikut :

A. Bagian Awal

B. Bagian Utama

C. Bagian Akhir

A. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari halaman sampul depan, halaman judul, halaman Pegesahan,

prakata, daftar isi, daftar tabel (bila ada) daftar gambar (bila ada), daftar lampiran dan

ringkasan).

1. Halaman sampul depan

Halaman sampul depan memuat : judul, lambang Universitas Jenderal Soedirman,

nama dan nomor mahasiswa, nama lembaga, Purwokerto, tahun penyelesaian laporan

kerja praktek (Larnpiran 1)

(a) Judul dibuat jelas, singkat dan dengan tetap penunjukan masalah dan tujuan kerja

praktik.

(b) Lambang Universitas Jenderal Soedirman berbentuk bundar dengan garis tengah 3,5 cm

diletakan simetriks terhadap sisi kiri dan kanan halaman sampul depan.

(c) Nama mahasiswa harus lengkap dan benar (tidak boleh singkatan) dan di bawah nama

mahasiswa ditulis nomor mahasiswa (hanya angkanya dan kode Fakuttas)

(d) Lembaga adalah Departemen Pendidikan Nasional Universitas Jenderal Soedirman,

Fakultas tempat studi, Purwokerto.

(e) Tahun penyelesaian laporan kerja praktek adalah tahun saat laporan kerja praktek

(48)

2. Halaman Judul

Halaman judul memuat : judul, lambang Universita Jenderal Soedirman, nama dan

nomor mahasiswa, maksud dan tahun penyelesaian laporan kerja praktek.

Contoh halaman judul ada pada Lampiran 2.

3. Surat Pernyataan Orisinalitas Laporan

4. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan memuat : kata Laporan Kerja Praktek (pada bagian atas

halaman), judul, nama dan nomor mahasisvva, pernyataan menyetujui dan menerima,

tanggal persetujuan, nama pembimbing, tanda tangan para pembimbing dan mengetahui

Dekan Fakultas.

Contoh halaman pengesahan ada pada Lampiran 3.

5. Prakata

Prakata memuat unsur-unsur non-ilmiah, misainya ucapan syukur terhadap Tuhan,

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membuat kelancaran penulisan

laporan dan lain-lain.

diberi nomor urut dengan angka Arab.

8. Daftar Gambar

Daftar gambar (termasuk grafik, peta) memuat judul gambar dengan nomor

halamannya, semua gambar diberi nomor urut dengan angka Arab.

9. Daftar Lampiran

(49)

10. Ringkasan

Ringkasan memuat : uraian singkat tetapi lengkap mengenai masalah, tujuan kerja

praktek, metode kerja praktek : kesimpulan dan implikasi. Ringkasan diketik dengan

jarak satu spasi.

B. Bagian Utama

Bagian Utama Laporan Kerja Praktek terdiri dari Pendahulua, tinjauan pustaka, obyek dan cara kerja, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan implikasi.

1. Pendahuluan

Pendahuluan memuat : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan kerja praktek.

(a) Latar belakang masalah memuat uraian sistematik mengenai fakta-fakta yang mendorong timbulnya masalah dan hubungannya dengan kerja praktik.

(b) Tujuan kerja praktek memuat tujuan yang ingin dicapai dan kegunaan kerja praktek tersebut. Tujuan kerja praktek dirumuskan secara spesifik, jelas dan sejalan dengan masalah.

(c) Kegunaan kerja praktek memuat uraian mengenai rnanfaat atau kegunaan dari hasil kerja praktek.

2. Materi dan Cara Kerja

Bagian ini memuat :

(a) Materi Praktik kerja

Menjelaskan materi dan lokasi kerja praktek.

(b) Acara praktik kerja

Cara keria menjelaskan pelaksanaan kerja praktek.

(c) Data

Cara pengumpulan data dan sumber data. Cara pengolahan data menjelaskan rumus-rumus yang digunakan dan pengolahan datanya.

(d) Waktu

(50)

Memuat visualisasi (kumpulan foto diri) selama mengikuti kerja di lokasi, terdiri dari kegiatan rutin, pendukung dan penunjang selama lima minggu dan disajikan per mingguan

4. Deskripsi Hasil kegiatan dan Pembahasan

meliputi beberapa aspek, yaitu

(a) Aspek Keadaan Umum Wilayah Kabupaten / Kodya

(b) Aspek identifikasi Lokasi dan Usaha Peternakan

(c) Aspek Pengamatan

(d) Aspek Pemberian Pakan

(e) Aspek Tatalaksanaan

(f) Aspek Kesehatan

(g) Aspek penanganan limbah

(h) Pemasaran dan analisis ekonomi

(i) Aspek pencurahan waktu kerja dan kualitas kegiatan Praktik Kerja

(j) Aspek lain yang mungkin perlu dibahas

5. Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha Pemeliharaan

(a) Skor Likert Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha pemeliharaan (b) Deskripsi Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha pemeliharaan

(c) Solusi Temuan Masalah Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha Pemeliharaan 6. Kesimpulan dan implikasi

Kesimpulan dan saran disajikan secara terpisah. (a) Kesimpulan

Kesimpulan memuat pernyataan singkat dan padat berdasarkan hasil kegiatan, pembahasan serta evaluasi dari berbagai aspek dalam kerja praktik bersangkutan. (b) Saran

(51)

C. Bagian Akhir

Bagian Akhir Laporan Kerja Praktik memuat : Daftar Pustaka dan Lampiran serta Daftar Riwayat Hidup Penulis.

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua pustaka yang diacu dalam uraian dan disusun menurut abjad nama pengarang (Lampiran 4).

Urutan penulisan pustaka dalam daftar adalah sebagai berikut : a. Buku teks

Nama pengarang, Tahun Terbit, Judul karangan, edisi dan jilid (bila ada), Penerbit dan tempat (kota) penerbitan.

b. Majalah ilmiah

Nama penulis, Tahun penerbitan majalah, judul karangan, nama majalah, nomor (volume) majalah, halaman majalah tempat karangan itu dimuat.

c. Kumpulan karangan ilmiah

Nama penulis karangan, tahun terbit, judul karangan halaman karangan itu dimuat, dalam nama penyunting ed. Kota tempat terbit.

2. Lampiran

(52)

FORMAT SUBSTANSI PENULISAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA

MATERI TERNAK UNGGAS

(53)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ... PRAKATA ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... RINGKASAN ... I PENDAHULUAN ... 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Tujuan Kerja Praktik Lapangan ... 1.3. Kegunaan Kerja Praktik Lapangan ... II. TINJAUAN PUSTAKA ...

(54)

4.1. Kegiatan Rutin ... 4.2. Kegiatan Insidental ... 4.3. Kegiatan Pendukung ... V. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...

5.1. Aspek Keadaan Umum Wilayah Kabupaten / Kodya ... 5.2. Aspek Identifikasi Lokasi dan Usaha Peternakan ... 5.3. Aspek Pengamatan Kinerja Bibit ... 5.4. Aspek Pemberian Pakan ... 5.5. Aspek Tatalaksana ... 5.6. Aspek Produksi dan Performan / Standard ... 5.7. Aspek Kesehatan ... 5.8. Aspek Penanganan Limbah ... 5.9. Aspek Pemasaran dan Analisis Ekonomi ... 5.10. Aspek Pencurahan Waktu dan Kualitas Kegiatan Praktik Kerja ... VI. EVALUASI KEBERHASILAN KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN

6.1. Skor Likert Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha

Pemeliharaan ... 6.2. Deskripsi Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha Pemeliharaan 6.3. Solusi Temuan Masalah Hasil Evaluasi Keberhasilan Kegiatan Usaha Pemeliharaan ... VII. KEGIATAN DAN SARAN ...

(55)

Keterangan :

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Kebutuhan Produk Ternak Unggas (daging dan atau telur) 1.1.2. Ketersediaan Sumberdaya Tenaga Kerja Trampil

1.2. Tujuan Kerja Praktik Lapangan

 Mengetahui secara langsungkondisi usha pemeliharaan komoditas ternak unggas pada...(lokasi kerja praktek lapangan) ditinjau dari bebagai aspek

 Mengadakan evaluasi keberhasilan kegiatan usaha pemeliharaan komoditas ternak unggas pada...(lokasi kerja praktek lapangan) ditijau dari bebagai aspek

 Mengikutisemua kegiatan bersifat rutin,insidental dan pendukung selama berada di lokasi praktik kerja.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek Lapangan

 Mendapatkan pengalaman dan meningkatkan ketrampilan kerja (skill) baik secara tim maupun individu dari usaha komoditas ternak unggas.

 Meningkatkan ketrampilan bersosialisasi dengan masyarakat usaha peternakan unggas.

II. TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengamatan Kinerja Bibit b. Pemberian Pakan

c. Tatalaksana Pemeliharaan

d. Produksi dan Performan / Standard e. Kesehatan

f. Penanganan Limbah

g. Pemasaran dan Analisis Ekonomi

(56)
(57)

III. MATERI DAN CARA KERJA

3.1. Materi Kerja Praktik Lapangan 3.1.1. Ternak

3.1.2. Bahan Pakan

3.1.3. Tata letak/tata ruang Kandang dan Perkandangan serta Peralatan

3.1.4. Bangunan Utama (kandang, gudang pakan dan gudang produk serta bangunan penunjang (kantor/personalia dan bengkel/garasi)

3.1.5. Sarana dan Prasarana

3.2. Prosedur Kegiatan Kerja Praktik Lapangan

3.2.1. Kegiatan Internal (Rutin dan Insidental) Untuk Mendapatkan Data Primer (1) Pengamatan Kinerja Bibit

(2) Pemberian Pakan (3) Tatalaksana

(a) Pemeliharaan (b) Reproduksi (c) Perkandangan (d) Produksi (e) Kesehatan

(4) Mengatasi Produksi Limbah (5) Pemasaran dan Analisis Ekonomi

3.2.2. Kegiatan Eksternal (Pendukung) Untuk Mendapatkan Data Sekunder (1) Identifikasi Wilayah Kabupaten/Kodya

(2) Identifikasi Lokasi Kerja Praktik Lapangan (3) Menjalin Hubungan Sosial dengan Masyarakat

3.3. Data

(58)

3.4. Pelaksanaa Kerja Praktik Lapangan 3.4.1. Waktu Pelaksanaan

3.4.2. Tempat Pelaksanaan

IV. VISUALISASI KEGIATAN

Keterangan :

Foto langsung ditata di bab ini

4.1. Kegiatan Rutin

Foto menyiapakn pakan (mengangkut dan mencampur pakan)

Foto membersihkan tempat pakan dan tempat air minum

Foto memberi pakan dan air minum

Foto pengambilan dan penimbangan telur dan bobot ayam

Foto melakukan pencatatan harian tentang jumlah pakan yang datang, diberikan dan

sisanya.

Foto melakukan pencatatan ayam yang mati.

Foto kegiatan Bedah bangkai dan pengamatan kesehatan

Foto melakukan pencatatan produksi harian.

Foto melakukan pengemasan telur atau pengemasan ayam saat panen.

Keterangan :

1. Sebagai fokus hanya mahasiswa yang bersangkutan yang difoto ketika melakukan

(59)

4.2. Kegiatan Insidental

Foto vaksinasi, pengobatan dan pemberian vitamin. Foto menimbang bobot badan.

Foto mengafkir dan memanen.

Foto mengontrol kandang (untuk mendeteksi penyakit). Foto membersihkan kandang dan lingkungannya. Foto mengumpulkan data primer.

Foto mengumpulkan data sekunder.

4.3. Kegiatan Pendukung

Foto pembuatan papan nama/recording ternak perah Foto melengkapi buku recording

Foto membantu perbaikan kandang Foto membantu kebersihan lingkungan

Foto menjalin hubungan sosial dengan masyarakat

V. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan :

a. Detail kerangka substansi yang wajib disusun dalam Penulisan Lapangan KPL

b. Semua pembahasan pada bab ini harus dikomparasikan dengan pustaka

5.1. Aspek Keadaan Umum Wilayah Kabupaten/Kodya

5.1.1. Kondisi Geografis (batas wilayah, topografi, tinggi tempat, curah hujan, suhu) 5.1.2. Sejarah Eksistensi Ternak

5.1.3. Mata Pencaharian Penduduk 5.1.4. Prospek Usaha

(60)

(2) Keuntungan dan kelemahan Bisnis Komoditas Ternak Unggas (Area pembahasan : Kabupaten)

5.1.5. Potensi Pasar dari Bisnis Komoditas Ternak Unggas (Area pembahasan : Kabupaten)

5.2. Aspek Identifikasi Wilayah dan Usaha Peternakan 5.2.1. Identifikasi Lokasi KPL

(1) Lokasi Usaha (2) Iklim dan topografi

(3) Populasi ternak di kecamatan 5.2.2. Identifikasi Usaha Peternakan

(1) Nama usaha peternakan (2) Sejarah usaha peternakan (3) Struktur organisasi

(4) Jumlah dan jenis ternak yang dipelihara (5) Sarana dan prasarana usaha peternakan (6) Tata letak usaha peternakan

5.3. Aspek Pengamatan Bibit

(Bila KPL Di perusahaan Ayam Niaga Petelur/pedaging/pejantan)

Nama bibit yang dipelihara dan alasan memilih, ciri-ciri dan populasi pada berbagai umur.

(Bila KPL di Perusahaan breeding farm dan hatchery)

Nama ayam yang dipakai sebagai bibit induk (parent stock) baik jago maupun induk, ciri-ciri dan tipe ayam dan populasi ayam bibit pada berbagai umur.

5.4. Aspek Pemberian Pakan (Niaga petelur, pedaging/pejantan/breeding farm+hach) 5.4.1. Kegiatan dalam Pemberian Pakan

(1) Pengelolaan pakan

(a) Kebutuhan jumlah pakan per hari

(61)

(c) Macam dan asal pakan (pabrik, mencampur sendiri) (d) Frekuensi dan jumlah pakan yang dicampur

(e) Kandungan nutrisi bahan pakan (f) Komposisi pakan

(2) Pemberian Pakan

(a) Bentuk pakan (tepung, crumble atau pellet)

(b) Tempat pakan dan tempat air minim serta pembersihannya (c) Cara pemberian pakan (hand feeding, free choice)

(d) Pengaturan pemberian pakan

(e) Jumlah pemberian dan sisa pakan per ekor per hari (f) Frekuensi pemberian pakan dan air minum

(g) Feed suplement dan feed additif (pakan dan air minum) 5.4.2. Penghitungan Kebutuhan Nutrisi

(1) Penghitungan kebutuhan protein (ayam pedaging)

(a) Hidup pokok

(b) Pertumbuhan jaringan (c) Pertumbuhan bulu (d) Kebutuhan protein

(ayam petelur) (a) Hidup pokok

(b) Produksi sebutir telur (c) Pertumbuhan jaringan (d) Pertumbuhan bulu (e) Kebutuhan protein (2) Perhitungan Kebutuhan Energi

(a) Hidup pokok (b) Aktifitas

(c) Perhitungan pertumbuhan jaringan (d) Produksi sebutir telur/hari

(62)

(3) Evaluasi Kecukupan Nutrien

(a) Kebutuhan nutrien berdasarkan hitungan

(b) Kebutuhan nutrien berdasarkan nutrien terkonsumsi (c) FCR (Konversi pakan)

(63)

5.5. Aspek Tatalaksana 5.5.1. Perkandangan

(1) Lingkungan farm

(a) Iklim (temperatur, curah hujan, angin dan kelembaban)

(b) Topografi farm (Ketinggian tanah, kemiringan dan jenis tanah) (c) Kondisi Pendukung :

Kondisi lingkungan farm (pepohonan, persawahan, pemukiman) Ketersediaan air (kuantitas dan kualitas)

Jarak farm dengan farm lain atau dengan pemukiman Saran transportasi

(2) Kondisi perkandangan

(a) Jumlah dan ukuran dan jarak antar kandang (b) Bahan-bahan bangunan

(c) Kontruksi atap dinding dan lantai (d) Kepadatan unggas

(e) Gambar skema kandang (f) Macam bangunan

(g) Tinggi kandang, tipe kandang, tipe atap, jenis lantai, bahan bangunan, dll. (h) Peralatan kandang

(i) Penerangan

(j) Brooder (jenis, temperatur, kapasitas dll.) Bila menggunakan battery

(a) Bahan

(b) Macam kandang battery (c) Ukuran dan kepadatan battery (d) Gambarkan skema battery 5.5.2. Pemeliharaan

(1) Pemeliharaan periode awal ayam broiler (brooding management) (a) Persiapan kandang

(64)

(c) Pemanasan

(d) Pemberian pakan dan air minum

(e) Kontrol tirai dan perhatikan sirkulasi udara (f) Perluasan brooder

Pemeliharaan periode akhir ayam broiler (brooding management) (a) Pemindahan akhir

(b) Pemberian pakan dan minum (c) Penanganan liter

(d) Penanganan ayam kerdil/sakit

(2) Pemeliharaan periode pertumbuhan untuk ayam petelur (Growing Management)

(a) Kontrol bobot badan dan kepadatan unggas (b) Penanganan liter

(c) Pindah kandang battery

(3) Laying Management (pemeliharaan periode bertelur) (a) Perhatikan macam dan ukuran kandang battery (b) Pengambilan telur dilakukan 2-3 kali sehari (c) Mengontrol pakan dan air minum

(d) Pemberian antistres/vitamin, obat-obatan dll. (e) Penambahan cahaya

(4) Peremajaan dan Pengafkiran (niaga petelur)

(a) Untuk mengetahui apakah peremajaan telah dilakukan dengan baik (b) Umur pada masing-masing kelompok ayam

(c) Pelaksanaan pengafkiran (dasar, tujuan, umur pengafkiran, pemanfaatan ayam afkir)

5.5.3. Reproduksi

(khusus ayam bibit / breeding farm)

(1) Cara perkawinan (flock mating, pen mating) (2) Pola persilangan (jika ada)

Gambar

Tabel dikutip dari sumber lain Tabel 2.  Tingkat penggunaan pupuk per hektar menurut jenis bibit dan status petani di daerah Kulon Progo musim tanam 1974/1975
Gambar 1.  Liku produksi total per hektar dengan pupuk variable dan kondisi irigasi yang berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan,

Setelah meneliti dan membandingkan bahasa iklan dari segi sosiolinguistik tentang fenomena yang muncul dari aspek karakteristik daerah, karakteristik jenis kelamin,

Tujuan penyusunan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi komponen

Peradangan peritoneum merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ- organ abdomen (misalnya apendisitis, salpingitis, perforasi

Tujuan unluru penelitian ini adalah untuk menipelajari keikutsertaan pasangan usia subur dalam program Keluarga Berencana pada saat krisis ekonomi. Secara khusus tujuan

Dengan meningkat nya jumlah jamaah umroh di indonesia, para remaja muslim indonesia pun saat ini mengalami pergeseran gaya hidup menuju yang lebih islami, Mulai dari

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membuktikan dan menguji secara empiris pengaruh pemahaman Wajib Pajak, kesadaran perpajakan Wajib Pajak, dan sistem pemungutan yang

Ketika di dalam koloni terdapat bunga yang akan mekar, nutrisi dari inang akan lebih banyak tersedot untuk bunga mekar tersebut daripada untuk kuncup baru.. Kematian