• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EDUTAINMENT. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EDUTAINMENT. doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS EDUTAINMENT

DI KELAS MATEMATIKA

Rudianto Artiono

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya E-mail: rudianto_82@yahoo.com

Matematika sebagai ilmu yang bersifat abstrak sangat tidak mudah untuk diajarkan, terlebih jika harus menyesuaikan dengan kurikulum berbasis kompetensi yang berlaku saat ini. Seorang guru matematika dituntut untuk dapat menyampaikan konsep abstrak tersebut dengan cara apapun, dengan tujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep yang ada di matematika. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan memperhatikan unsur-unsur edutainment yaitu penggabungan antara education dan entertainment. Penggabungan unsur pendidikan dan unsur hiburan ini bertujuan agar dalam menggunakan media pembelajaran, selain siswa dapat memahami materi yang disampaikan, siswa juga akan merasa terhibur dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung

Kata kunci: media pembelajaran, edutainment

1. Pendahuluan

Matematika sebagai salah satu pelajaran yang ikut menentukan kelulusan siswa selama sekolah, saat ini masih dirasakan berat oleh sebagian siswa. Menurut [1] dari 62.179 siswa SMA yang mengikuti ujian, di antaranya 58.504 atau 94,09 persen dinyatakan lulus. Sedangkan 3.675 siswa atau 5,91 persen tidak lulus ujian. Sementara dari 56.562 siswa SMK yang mengikuti ujian, sebanyak 53.331 atau 94,29 persen dinyatakan lulus dan 3.231 atau 5,71 persen tidak lulus. Mata pelajaran yang paling banyak menyebabkan siswa tidak lulus adalah Matematika.Banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas 4,51 sesuai dengan syarat kelulusan untuk pelajaran bahasa inggris dan bahasa indonesia sedangkan untuk matematika mereka mendapatkan nilai kurang dari yang ditetapkan sebagai syarat kelulusan.

(2)

pula pada saat mereka dihadapkan pada soal-soal ujian matematika mereka kesulitan untuk mengerjakannya.

Jika kita mau membandingkan antara pelajaran matematika dengan dua pelajaran lain yang diujikan dalam ujian nasional, matematika mempunyai sifat yang jauh berbeda. Matematika lebih bersifat abstrak sedangkan dua pelajaran lainnya lebih bersifat konkrit. Hal ini memungkinan kegagalan siswa untuk pelajaran matematika lebih besar dibandingkan dengan kegagalan siswa untuk dua pelajaran lainnya. Menurut [2] karena objek kajian dalam matematika yang bersifat abstrak akan memberikan peluang terjadinya kesulitan bagi siswa dalam mempelajari matematika. Siswa belum mampu untuk dapat berpikir abstrak.

Memberikan pemahaman terhadap siswa mengenai konsep yang abstrak memang bukan pekerjaan yang mudah, seorang pendidik matematika dituntut untuk dapat menyampaikan konsep yang bersifat abstrak sehingga dapat dimengerti oleh siswa. Banyak cara yang dapat ditempuh oleh seorang pendidik matematika, salah satunya adalah dengan menggunakan bantuan media pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran, seorang pendidik matematika dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak tersebut.

Saat ini dalam dunia pendidikan memang telah banyak dimanfaatkan media-media pembelajaran dalam membantu pemahaman siswa, namun sangat jarang sekali digunakan untuk pelajaran matematika. Masih banyak pendidik matematika yang mengajarkan konsep matematika dengan cara siswa diminta untuk membaca buku kemudian diberikan tugas untuk dikerjakan tanpa tahu siswa tersebut mengerti atau tidak.

(3)

Media Pembelajaran Berbasis Edutainment

a. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut [3] media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah pemahaman suatu konsep yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Konsep yang berasal dari pendidik ke peserta didiknya akan lebih mudah tersampaikan lewat bantuan media pembelajaran. Konsep matematika yang bersifat abstrak juga akan dapat lebih mudah disampaikan dengan bantuan media pembelajaran. Dalam memahami konsep abstrak tersebut para peserta didik terbantu dengan sifat media pembelajaran yang konkrit.

Media pembelajaran tersebut dapat berupa suatu alat peraga ataupun suatu sarana dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang berupa alat peraga berperan secara langsung terhadap pemahaman suatu konsep para peserta didik sebagai misal peserta didik mengamati secara langsung kerangka kubus yang terbuat dari kawat. Kerangka kubus ini disebut sebagai alat peraga karena peserta didik dapat langsung menentukan banyaknya rusuk pada kubus. Sedangkan media pembelajaran yang berupa sarana berperan dalam membantu terjadinya proses belajar mengajar seperti misalnya penggunaan OHP dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media pembelajaran sebagai sarana menurut [4] diklasifikasikan sebagai berikut yaitu (1) Media yang tidak diproyeksikan, (2) Media yang diproyeksikan (projected media), (3) Media audio, (4) Media video dan film, (5) Komputer. Media yang termasuk dalam kategori tidak diproyeksikan seperti misalnya majalah dinding dan illustrasi gambar di papan tulis. Sedangkan media yang termasuk ke dalam kategori dapat diproyeksikan seperti OHP dan LCD. Untuk media yang berupa audio sepert radio dan tape recorder. Sedangkan media pembelajaran video dan film seperti VCD pembelajaran dan CD interaktif.

(4)

mereka senang maka dapat digunakan pola-pola edutainent dalam proses belajar mengajar.

b. Edutainment

Edutainment berasal dari gabungan kata “education” dan “entertainment”. Education yang berarti pendidikan dan entertainment yang berarti hiburan. Jadi yang dimaksud dengan edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang menggabungkan unsur pendidikan dengan unsur-unsur hiburan. Menurut [5] pengajaran edutainment berupa teknik pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan secara tidak formal. Peserta didik dapat memahami lebih jelas apa yang akan disampaikan oleh guru mereka.

Media pembelajaran seperti yang disebutkan di atas dapat pula digunakan untuk menyampaikan konsep abstrak yang ada di matematika melalui bentuk-bentuk edutainment. Sebagai contoh misalnya untuk majalah dinding yang ada di kelas. Peserta didik dapat membuat suatu hafalan rumus yang ada di matematika dengan suatu tampilan gambar yang menarik. Sehingga setiap kali siswa masuk ke dalam ruangan kelasnya, akan melihat tampilan gambar yang menarik tersebut dan secara tidak langsung siswa akan membaca rumus yang ada di dalam majalah dinding tersebut berulang kali.

2. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Edutainment

Berikut ini akan diberikan bentuk pengunaan media pembelajaran berbasis edutainment yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep abstrak yang ada di matematika. Suatu kelas matematika yang ideal, memerlukan semua media pembelajaran seperti yang telah disebutkan di atas, meskipun dalam penggunaannya nanti tidak harus dipakai secara bersamaan. Berikut ini gambar kelas yang memiliki kelengkapan media pembelajaran.

Layar

OHP

(5)

Monitor Komputer

Video

DVD Player

Tape Recorder Kamera

Kontrol Panel

(6)

Dengan kondisi kelas yang seperti itu, pendidik bisa bebas berkreasi dalam menyampaikan konsep abstrak yang ada di matematika. Sebagai misal konsep abstrak yang ada di matematika yaitu konsep bilangan berpangkat. Untuk mengajarkan konsep bilangan berpangkat sorang pendidik dapat melakukan hal berikut. Sebagi awal memulai pelajaran, seorang pendidik dapat memutarkan soundtrack film Eiffel I’m in Love melalui tape recorder. Kemudian setelah peserta didik siap untuk memulai pelajaran, diputarkan penggalan film Eiffel I’m in Love. Dari sini siswa akan merasa bertanya-tanya apa hubungannya antara konsep limit dengan film tersebut. Kemudian pendidik menjelaskan bahwa film itu berakhir dengan pernikahan antara dua tokoh sentral yaitu Shandy Aulia dengan Samuel Rizal. Mereka menikah dan mempunyai dua keturunan, kemudian keturunan tersebut menikah dengan orang lain dan masing-masing pasangan mempunyai dua keturunan lagi begitu seterusnya. Dengan bantuan komputer dan LCD, pendidik dapat menampilkan jalannya silsilah keluarga mereka. Pada akhirnya, pendidik dapat menyampaikan konsep tentang bilangan berpangkat dua dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengetahui jumlah keluraga mereka setelah pernikahan ke n dari keturunan mereka. Pendidik dapat juga memberikan pertanyaan kepada para peserta didik tentang berapa jumlah keturunan keluarga Shandy Aulia dan Samuel Rizal, setelah pernikahan dari keturunan ke tujuh , kesepuluh sampai dengan keturunannya yang tak berhingga dengan catatan terjadi pada kondisi ideal yaitu selalu dengan jumlah anak dua dan masing-masing anak menikah dan menghasilkan keturunan yang juga berjumlah dua, tidak mengenal perceraian ataupun kematian.

3. Simpulan

(7)

Daftar Pustaka

[1] Mustar, Margani. 2006. Kelulusan UN 2006. http://www.depdiknas.go.id/go.php? a=1&to=f899. Minggu 9 Juli 2006

[2] Mahmudi, Ali. 2005. Pembelajaran Geometri Dengan Program Cabri, Prosiding

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Surabaya, Indonesia,

194-206 (CP 20).

[3] Zulkardi. 2003. Peningkatan Mutu Pendidikan Matematika Melalui Mutu

Pembelajaran, www.pmri.or.id

[4] Heinich, R., Molenda, M. & Russell, J. D. 1996. Instructional media and

technologies for learning. New Jersey: Prentice Hall

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan harus lebih kreatif dalam merancang dan memutuskan misi bisnis dan strategi pemasaran yang akan diterapkan di lapangan untuk bisa mengantisipasi

Berdasarkan hasil pengujian residu antibiotika , diperoleh hasil bahwa keseluruhan sampel susu sapi segara yang diperiksa bebas dari residu antibiotika yang

Telekomunikasi Indonesiamendukung optimalisasi kinerja dan kemajuan perusahaan dari segi penyesuaian jumlah dan kualitas SDM menuju efisiensi dan efektivitas di

Pada Gambar 3 terlihat bagaimana elemen arsitektur yang merupakan bagian dari lingkungan bisa direkayasa dengan efek psikofisik sehingga mempengaruhi presepsi

Prepared for Ann Cherkis, Safari ID: maottw@gmail.com Print Publication Date: 2004/10/25 User number: 1673621 Copyright 2008, Safari Books Online, LLC.. This PDF is exclusively for

Disebut juga Rasio Rentabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muaro Jambi 2006 - 2025 disebutkan bahwa salah satu misi pembangunan Kabupaten Muaro

Peserta didik dapat menyimpulkan, merinci perbedaan/persamaan, menganalisis unsur kebahasaan yang terkait dengan isi teks lisan dan tertulis berikut ini:. - persamaan kata,