• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fusi Sel Biologi Sel Ilmu dan Teknol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fusi Sel Biologi Sel Ilmu dan Teknol"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGI SEL

FUSI SEL

Disusun Oleh: Kelompok III

Nur Endah A (H0914069)

Rahmat Pambudi (H0914074)

Reyhan Farha (H0914075)

Rifqi Yusuf (H0914078)

Rizkina Lestari U.P (H0914081)

Suaidah (H0914086)

Yosephine Dian H (H0914093) Yuli Rahmawati (H0914096) Dosen Pengampu : Esti Widowati, S.Si., M.P.

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN

(2)

1. Apa perbedaan antara DNA rekombinan dan fusi protoplasma ?

DNA REKOMBINAN FUSI PROTOPLASMA Melibatkan bakteri atau virus sebagai

vektor (perantara). Menciptakan sifat yang berbeda dari 2 DNA sense yang diambil yakni dapat mengambil hanya sifat yang baik. Teknik untuk

menggabungkan molekul DNA secara in vitro sehingga diperoleh molekul DNA rekombinan sesuai yang diharapkan.

Dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam suatu medan listrik. Tidak dapat memilih sifat yang diinginkan secara spesifik, semua sifat yakni buruk maupun baik tidak dapat dipisahkan (semua gen terlibat dalam rekombinasi).

Melalui 3 tahap (pengisolasian DNA, pemotongan dan penyambungan atau transplantasi DNA, serta pemasukan DNA ke dalam sel hidup). DNA dari suatu organisme dapat diisolasi dengan memotongnya menjadi segmen-segmen kecil.

Pemotongan menggunakan enzim endonuklease restriksi. Gen atau DNA yang telah diisolasi kemudian

dicangkokkan ke dalam plasmid. Proses ini dikenal dengan transplantasi gen. Transplantasi dilakukan dengan cara mencangkokkan (menyambung) gen yang telah diisolasi ke dalam DNA plasmid vektor. Penyambungan gen tersebut menggunakan enzim ligase yang mampu

menyambung ujung-ujung nukleotida dan berperan sebagai lem biologi. Setelah penyambungan ini maka vektor mengandung DNA asli dan DNA sisipan (asing). Dengan

demikian, diperoleh organisme dengan rantai DNA gabungan atau kombinasi baru sehingga rantai DNA ini disebut DNA rekombinan.

Tahap diawali dengan menyiapkan protoplasma (sel-sel yang masih muda karena mempunyai dinding sel tipis serta yang banyak dan utuh). Tahap selanjutnya adalah mengisolasi protoplasma sel yang telah dipersiapkan. Protoplasma diisolasi dengan cara menghilangkan dinding selnya. Dinding sel ini dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan enzim kemudian

dilakukan penyaringan dan sentrifugasi berkali-kali. Protoplasma yang didapat kemudian diuji viabilitasnya (aktivitas hidupnya) dengan cara melihat aktivitas organel, misalnya melihat

aktivitas fotosintesisnya. Fusi protoplasma dilakukan dalam suatu medan listrik. Setelah sel-sel tadi mengalami fusi, tahap selanjutnya adalah menyeleksi protoplasma yang dihasilkan.

DNA rekombinan merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik (melalui transplantasi gen).

Fusi protoplasma pada sel hewan dan manusia sangat berguna terutama untuk menghasilkan hibridoma.

Hibridoma merupakan hasil fusi yang terjadi antara sel pembentuk antibodi dan sel myeloma.

(3)

2. Apa saja aplikasi dari fusi sel ? Jawaban :

a. Dalam budidaya tanaman jahe, salah satu kendalanya adalah kepekaan tanaman terhadap penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh serangan bakteri Ralstonia solanacearum, yang dapat menimbulkan kerugian hasil lebih dari 90 %. Upaya yang paling efisien dalam mengatasi penyakit ini adalah dengan penggunaan varietas resisten. Sementara itu, perakitan varietas resisten secara konvensional melalui cara persilangan seksual terkendala oleh rendahnya fertilitas polen (kesuburan tepungsari) dan adanya inkompatibilitas sendiri (self incompatibility). Oleh karena itu perlu diaplikasikan metode inkonvensional misalnya dengan cara mutasi induksi, seleksi in vitro, produksi tanaman haploid, penerapan metode transformasi genetik atau fusi protoplas sehingga diperoleh variasi genetik baru sebagai bahan seleksi (Masnenah, 2013).

(4)

diperoleh setelah dilakukan analisis produksi dan analisis untung rugi terbukti menguntungkan secara ekonomi (Masnenah, 2013).

c. Untuk mendapatkan sifat ketahanan, telah dilakukan fusi antara kentang dengan genus lain dalam Solanaceae untuk mendapatkan ketahanan terhadap penyakit hawar daun, layu bakteri dan ketahanan terhadap kekeringan dilakukan fusi antara kentang (Solanum tuberosum) dengan species liar Lycopersicon pimpinellifolium; S. khasianum dengan S. aculestissim; S. khasianum dengan S. laciniatum); S. melongena dengan S. Aethopicum; S. khasianum dengan S.mammosum; serta S.tuberosum BF15 dengan S.stenotomum (Masnenah, 2013).

3. Prosedur yang tepat pada isolasi fusi sel?

Jawaban:

Prosedur Fusi Protoplas

Contoh Fusi Protoplas antara Solanum melongena (terung) dan Solanum torvum (takokak) (Husni et al., 2004) sebagai berikut:

1). Persiapan eksplan (Sumber Protoplas)

Eksplan yang digunakan adalah S. melongena dan S. torvum. Benih dari kedua species tersebut disterilkan dalam alkohol 70%, kemudian dalam 0,05% HgCl2, dan 30% clorox masing masing selama 3 menit. Setelah itu

benih dicuci dengan aquades. Benih yang telah disterilisasi dikecambahkan dalam media MS + 20g/l sukrosa dan 7g/l agar. Media tersebut disterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121oC selama 20 menit. Setelah

berkecambah, benih disubkultur pada media baru dan diinkubasi pada suhu 25-27oC, dengan penyinaran 1000 lux selama 12 jam setiap hari.

Satu bulan setelah pengkulturan daunnya digunakan sebagai sumber protoplas (Husni et al., 2004).

2). Persiapan Larutan Enzim

(5)

3). Isolasi Protoplas

Permukaan bagian bawah daun S. melongena dan S. torvum digores dengan pisau secara merata dengan jarak antar irisan 2-3 cm. Daun yang telah diiris ditempatkan dalam cawan petri yang berisi larutan enzim, kemudian diinkubasi dalam kamar gelap pada suhu 27oC selama 16 jam. Untuk

membantu melepaskan protoplas, cawan petri digoyang selama 30 detik sehingga diperoleh larutan protoplas. Larutan protoplas S. melongena dan S. torvum disaring dengan metalic sieve berukuran 100 µm, kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 1800 rpm selama 5 menit sampai dihasilkan pelet.

Kemudian larutan enzim dipisahkan dan protoplas dilarutkan dalam 21% sukrosa dan disentrifugasi kembali selama 10 menit. Protoplas murni diambil menggunakan pipet dan disentrifugasi kembali. Kemudian protoplas dilarutkan dalam 0,5 M manitol + 0,5 mM CaCl2 dan disentrifugasi selama

5 menit sampai terbentuk pelet protoplas. Akhirnya protoplas dicuci dan densitas nya diukur (Husni et al., 2004).

4. Apa akibat dari DNA rekombinan mempengaruhi karakter yang dikendalikan oleh gen? Apa disebut karakter dari soal tersebut?

Jawaban:

Akibat DNA rekombinan mempengaruhi karakter yang dikendalikan oleh gen adalah memungkinkannya terjadinya integrasi dan mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang, serta diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional (Rifa’i, 2010).

(6)

5. Apa yang dimaksud dengan pemupukan gen?

Jawaban:

Pemupukan gen bukan berarti pertemuan antara sel ovum dan sperma. Pemupukan gen berarti bertemunya sifat 1 sel dengan 1 sel yang berbeda sehingga melebur menjadi satu sel baru yang memiliki sifat kedua sel tersebut.

6. Apa yang dimaksud dengan heterokarion binukleat?

Jawaban:

Heterokarion adalah sebuah sel atau kumpulan sel (seperti dalam miselium a) memiliki inti genetik yang berbeda (terlepas dari jumlah mereka) dalam sitoplasma umum. Sedangkan binukleat adalah dua inti sel. Jadi, heterokarion binukleat adalah kumpulan dua atau lebih inti sel protoplasma yang memiliki inti genetik berbeda (Anonim, 2013).

7. Bagaimana mekanisme aglutinasi dalam fusi sel akibat polietilen glikol?

Jawaban:

Berdasarkan Henuhili (2001), induksi fusi protoplas 2 jenis tanaman tembakau secara kimiawi/elektrik pada larutan dengan konsentrasi ion Ca++ (50 mm/liter

CaCl2.2H2O) & pH 10,1. Polietilen Glikol (PEG) dengan konsentrasi 25%

-30% dan BM 1000 – 6000 menyebabkan aglutinasi (penggumpalan), tergantung suhu medium, BM PEG, konsentrasi dan lama perlakuan PEG.

8. Apa hubungan sel kanker dan fusi sel?

Jawaban:

(7)

(dikloning). Oleh karena antibodi ini berasal dari satu klon maka antibodi ini disebut antibodi monoklonal (Laksana, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian. Diakses tanggal 30 Oktober 2014.

Henuhili, Victoria. 2001. Bioteknologi. Jurnal Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Hermanto, Bambang. 2013. Big Bank Soal-Bahas Biologi SMA/MA. Wahyu Media.

Husni, A., I. Mariska, dan Hobir. 2004. Fusi Protoplas dan Regenerasi Hasil Fusi Antara Solanum melongena dan Solanum Torvum. Jurnal Bioteknologi Pertanian 9 (1): 1-7.

Laksana, Bagus Surya. 2012. Bioteknologi. Diakses tanggal 15 November 2014 pada www.unair.ac.id.

Masnenah, Endeh. 2013. Perbaikan Sifat Genotipe Tanaman Melalui Fusi Protoplasma. Jurnal Universitas Bandung Raya Vol. 1 No. 1 Januari 2013. ISSN : 1234 – 5670.

Rifa’i, Muhaimin. 2010. Buku Ajar Genetika MAB4261 Genetika Rekombinasi dan Populasi untuk Mahasiswa Biologi. Malang: Galaxy Science.

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini banyak calon gubernur yang menggunakan strategi rute periferal untuk menjaring pemilih, karena motivasi untuk mengolah informasi rendah, sehingga

[r]

Faktor-faktor yang menjadi penyebab dalam terjadinya penyelundupan satwa liar yang dilindungi yaitu, faktor ekonomi, faktor penegakan hukum, faktor lingkungan yang

Capaian kinerja pada triwulan 1 tahun 2019, BPBAP Takalar telah mampu merealisasikan 5 Indikator dengan rata-rata capaian sangat baik dari target triwulan yang

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri

Gambar 3.15 client MAN09 dilihat dari komputer server Untuk melihat komputer yang lain, dengan cara yang sama atau klik pada client yang akan dilihat, sehingga terbuka

Bagi Bapak/Ibu dan Saudara/i yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ibadah dalam persekutuan di Jemaat GPIB CINERE - Depok dan berkerinduan menjadi anggota jemaat, agar

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolah data, hasil pengolahan data kuisoner untuk prespektif proses bisnis