PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SUB MATERI PUISI PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI KELAS V MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh:
SRI SUSANTINI NIM. 15.1.13.11.0.009
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PGMI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TAHUN 2014
OPOSAL PROPOSAL PENELITIAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SUB MATERI PUISI PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI KELAS V MI MAMBAUL KHAIR NW BERTAIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh:
PROGRAM DUAL MODE SYSTEM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PGMI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TAHUN 2014N
PERSETUJUAN
Skripsi Sri Susantini, NIM. 15.1.13.11.0.009. yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
di -munaqasyah-kan. Disetujui pada
tanggal, ...2014
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
Maimun, M. Pd Nip. 196810051998031002
Pembimbing II
NOTA DINAS
Hal : munaqasyah
Mataram, 2014
Kepada Yth. Rektor IAIN Mataram
di-Mataram
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan pedoman penilaian penulisan skripsi Sri Susantini, NIM.15.1.13.11.0.009. yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor Disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.
Di bawah bimbingan:
Maimun, M. Pd Nip. 196810051998031002
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Sri Susantini
NIM : NIM.15.1.13.11.0.009
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidakiyah Fakultas : Ilmu Tarbiyah
Institusi : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram, 2014
Saya yang menyatakan
Sri Susantini
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015” diajukan oleh Sri Susantini, NIM.15.1.13.11.0.009. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Mataram, Telah di munaqasyahkan pada hari..., dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan.
Dewan Munaqasyah
1. Pembimbing I Maimun, M. Pd Nip.
196810051998031002
( )
2. Pembimbing II Muammar, M. Pd Nip.
4. Penguji Kedua Safroni Isro Sosiawan, M.M Nip.
( )
Mengetahui,
Prof. Dr. H. M. Taufik, M. Ag
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Ke 2 orang tuaku tercinta (H. Moh. Syahid (Alm.) & Hj. Subaedah) yang telah memberikan dukungan
sehingga dapat menyelesaikan studi (S1 Ke 2).
Suamiku tercinta (H. Moh. Arip) yang selama ini memberikan bantuan Moril, Motivasi dan dengan
sadar saya berikan sebuah karya dalam bentuk
karya tulis ilmiah (Skripsi).
Putra-Putraku tercinta (Afrianda Cahyapratama & Siarizky Cahyaharta Septawan) yang selalu
memotivasi perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
tanggung jawab selaku guru dan pengemban
amanah bangsa.
Almamaterku tercinta program (S1 Ke 2) IAIN Matraram.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik serta inayah-Nya skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1 Ke 2) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan PGMI di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Mataram.
Shalawat dan salam senantiasa penulis peruntukkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang dengan penuh
semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuhkembangkan
ajaran islam sehingga dapat membimbing umat manusia menuju
keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat
nanti.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan
bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga
1. Kepada Bapak Maimun, M. Pd. Selaku pembimbing I dan
Bapak Muammar, M. Pd. Selaku pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
kepada peneliti.
2. Bapak Dr. H. Nashuddin, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Mataram
serta seluruh stafnya yang telah memberikan kesempatan
dan kemudahan bagi peneliti dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Taufik, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram yang telah
memberikan kemudahan bagi peneliti dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Mataram Khususya program Dual
Mode System (S1 Ke 2) yang telah banyak memberikan
bimbingan selama peneliti melaksanakan studi di IAIN
Mataram.
5. Bapak/Ibu Guru MI Mambaul Khair NW Bertais yang telah
banyak membantu dalam membimbing dan memberikan
informasi terkait hal-hal yang peneliti butuhkan dalam
penelititan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca.
Semoga segala amal dan jerih payah mereka dicatat
sebagai amal ibadah dan mendapatkan ganjaran yang setimpal
dari-Nya. Amin. Akhirnya, kepadamu Ilahi Rabbi kami mohon
Taufik, Hidayah serta Inayah.
Mataram,
2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data jumlah siswa MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 41 Tabel 2 : Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 42 Tabel 3 : Keadaan Sarana dan Prasarana MI Mambaul
Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 44 Tabel 4 : Data Awal Nilai Siswa Kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 6 : Peningkatan Data Awal dengan Siklus I kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais pada Mata
Tabel 8 : Peningkatan Siklus I dan Siklus II siswa kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2014/2015
55
Tabel 9 : Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus III kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais pada Mata
: Peningkatan Siklus II dan Siklus III kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 11
: Analisis Hasil Belajar Siswa kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015. 61
DAFTAR GAMBAR Gambar
1
: Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Khair NW Bertais Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015.
46 xiii
C. Rumusan
B. Tinjauan Tentang Media Audio
Visual...
.
E. Tinjauan Tentang SK dan KD pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V
SD/MI...
D. Jenis Instrumen dan Cara
Penggunaannya...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
DAFTAR
PUSTAKA... ...
67
LAMPIRAN
ABSTRAK
Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Tahun
Pelajaran 2014/2015
Kata Kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar, Puisi
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa sub materi puisi pada mata pelajaran bahasa indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais melalui penggunaan media audio visual tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini siswa kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram sebanyak 12 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah melalui beberapa tahapan atau siklus, gambaran nilai rata-rata siswa temasuk dalam kategori sedang dan persentase ketuntasan belajar klasikal bagi siswa sudah tercapai. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar, maka disarankan kepada guru untuk memperbaiki kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan menambah pemahaman serta pengalaman dalam meningkatkan proses pembelajaran yang sesuai, aktif, inovatif, kreatif dan menggunakan berbagai metode belajar yang baik dan benar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi ; otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, ketika lulus sekolah, siswa pintar secara teoritis tetapi
memiliki sedikit aplikasi.
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Dengan
demikian, pencapaian standar proses pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran. Begitu banyak komponen
yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan, namun tidak
mungkin upaya meningkatkan kualitas dilakukan dengan
memperbaiki setiap komponen secara serempak.
Komponen yang selama ini dianggap sangat
mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. Hal ini
memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang
berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek
belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana
pendididkan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya, semuanya akan kurang bermakna.
Oleh sebab itu, untuk mencapai standar proses pendidikan,
sebaiknya dimulai dengan menganalisis komponen guru.
Dalam pendidikan setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
dalam diri siswa sendiri, faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor lingkungan masyarakat. Siswa yang berprestasi tinggi
tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari orang tua, guru
dan masyarakat sekitar. Di sinilah guru dituntut memberikan
bimbingan, bantuan dan memberikan fasilitas seoptimal
mungkin agar siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Keberhasilan suatu proses belajar yang dilakukan di
sekolah dapat di tunjukkan oleh berbagai hal. Salah satunya
adalah dengan termotivasinya siswa untuk belajar yang baik
yang berujung pada perolehan hasil belajar yang baik.
Kondisi kelas V MI Mambaul Khair Tahun Pelajaran
2013/2014 kalau dilihat dari hasil belajar untuk mata pelajaran
ditunjukkan dengan perolehan nilai KKM KD rata-rata 6,0 dari
standar 7,0 yang telah ditetapkan.
Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca puisi yang
benar, dapat disebabkan oleh keterbatasan kemampuan guru
dalam melafalkan puisi atau memberikan contoh bacaan puisi
kepada siswa (kemampuan guru yang kurang maksimal),
maupun penggunaan media yang belum tepat. Berdasarkan hal
tersebut perlu dilakukan beberapa inovasi maupun modifikasi
terutama dalam penggunaan media pembelajaran yang akan
dapat menarik minat siswa dalam melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan
motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini
penggunaan media audio visual merupakan salah satu media
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas karena
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.
Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Media ini merupakan penawaran
alternatif yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk membantu
keterbatasan guru dalam mengajarkan materi puisi dengan
tepat. Disamping itu siswa yang mendengar langsung dari suara
orang yang sudah teruji ketepatan bacaannya memungkinkan
kepada peningkatan hasil belajar itu sendiri sehingga diharapkan
nantinya 80% dari siswa bisa mencapai nilai KKM.
Berdasarkan uraian di atas, hal tersebut perlu dan menarik
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul, “Penggunaan
Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sub
Materi Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI
Mambaul Khair NW Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Mambaul
Khair NW Bertais yang berjumlah 12 orang dengan perincian siswa perempuan
sebanyak 7 orang dan Siswa laki-laki sebanyak 5 orang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah
penelitian adalah bagaimanakah meningkatkan hasil belajar
siswa sub materi puisi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais melalui penggunaan
media audio visual Tahun Pelajaran 2014/2015?
D. Tujuan Penelitian
Tujupan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatkan hasil belajar siswa sub materi puisi pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V MI Mambaul Khair NW
Bertais melalui penggunaan media audio visual Tahun Pelajaran
E. Manfaat Penelitian dan Hasil Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah khasanah
ilmu poengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk
penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis
Secara praktis, manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat
bagi siswa, guru dan madrasah. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut: a. Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi
belajar sehingga pada ahkhirya akan meningkatkan hasil
belajar siswa. b. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kreasi baru
dalam mengajar, sehingga tidak monoton pada satu
metode tertentu dan membantu mempermudah dalam
meningkatkan hasil belajar siswa
c. Manfaat bagi Madrasah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran yang bermanfaat untuk mengembangkan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Tinjauan Tentang Media
1. Pengertian Media
Webster Dictionary dalam Sri Anitah mengatakan
media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di
digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak
atau dua hal.1 Menurut Sadiman mengemukakan bahwa
media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. 2
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka media
adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Materi yang diterima adalah pesan instruksional
sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses
belajar.
2. Fungsi Media
Levied dan Lentz dalam Cecep Kustandi dan
Bambang Sutjipto mengemukakan empat fungsi media
adalah sebagai berikut: 3 a. Fungsi atensi
Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu menggungah emosi dan sikap siswa
c. Fungsi kognitif
1 Sri Anitah, Media Pembelajaran (Surakarta: Yuma Pustaka, 2012), h.5.
2 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Bogor: Galian Indonesia, 2013), h.7.
3 Ibid, h. 19.
Fungsi kognitif yaitu memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang
terkandung dalam gambar.
pembelajaran, adalah sebagai berikut:4
a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan
tujuan belajar
d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses
pembelajaran. 4. .Jenis Media
Berikut ini beberapa jenis media pembelajaran yang
umumnya digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran sebagai berikut. Sutjipto
mengemukakan empat fungsi media adalah sebagai
berikut: 5
4 Di ko Hartan, “Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Media
Pembelajaran” dalam http://der-traumer.blogspot.
com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi . html. Diakses Jumat , 18 Juli 2014 pukul 00.10 WITA.
5 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran
a.Gambar atau foto.
b.Sketsa
c.Diagram
d.Bagan (chart)
e.Grafik
f. Foster
g.Peta
h.Globe
i. Papan tulis
j. Papan planel
k.Flip Chart
l. Aquarium
m. Bangun Ruang
n.Diorama
o.Herbarium
B.Tinjauan tentang Media Audio Visual
1.Pengertian Media Audio Visual
Media Audia-visual yaitu media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis
media ini.6
Menurut Wina Sanjaya dalam Makalah Hanniy’s Word
dikatakan bahwa, media audio visual yaitu jenis media gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film,
slide suara,dan lain sebagainya. Kemampuan media dianggap lebih baik dan menarik. Sedangkan Azhar Arsyad
dalam Makalah Hanniy juga mengatakan film atau gambar
hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana
frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup.7
Sesuai kedua pendapat tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa, media audio visual merupakan alat
bantu pembelajarn yang memiliki unsur suara dan unsur
gambar dan sangat menarik bagi siswa dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
2. Jenis-jenis Media Audio Visual
Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan
dalam media audio-visual, antara lain:8
a. Televisi
Televisi sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
7 Hanniy’s Wold,”Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual (Makalah) dalam http//hanniyypurple.blogspot.com/2013/03,diakses tanggal 19 Juli 2014,pukul 23.00 WITA.
ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah
cahaya dan suara kedalam gelombang elektronik dan
mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang dapat
b. Proyektor Transparasi (OHP)
Overhead Projektor adalah media visual proyeksi
yang dibuat di atas bahan transparan, sebagai prangkat
lunak.
d. Film dan Video
Film atau gambar merupakan kumpulan
gambar-gambar dalam frame. Dalam media ini, setiap frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film
bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visualisasi yang kontinu. Sama halnya
dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek
yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau
suara yang sesuai. Film dan video dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan,
menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap.
d.Film bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang
bersuara. Slide atau film strip yang ditambah dengan
suara bukan alat audio visual yang lengkap, karena suara
strip termasuk media audio visual saja atau media
audiovisual diam plus suara. Film yang dimaksudkan disini
adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan atau penyuluhan.
e. Komputer
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus
untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin
elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan yang
diperhitungkan sederhana dan rumit. Satu unit komputer
terdiri atas empat kelompok komponen dasar, yaitu input
(misal keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit
pemroses data yang diimput), penyimpanan data
(memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh
CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk
sementara (RAM), dan ouput (misal layar monitor, printer
atau plotter).
f. Laptop dan LCD Proyektor
Laptop adalah komputer jinjing yang bisa di
pindahkan dengan mudah yang memiliki ukuran relatif
kecil dan ringan. Sedangkan LCD Proyektor yaitu
perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media
presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan
Berdasarkan jenis media audio visual di atas dalam
penelitian ini menggunakan jenis media audio visual yaitu
media laptop dan LCD proyektor.
3.Langkah-Langkah Penggunaan
Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan
perencanaan yang sistimatik. Media pembelajaran
digunakan apabila media itu dapat mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan.
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan media audio
visual yaitu: 9
a. Persiapan sebelum menggunakan media
Langkah awal penggunaan media adalah membuat
persiapan sebaik baiknya, yang dilakukan dengan cara:
1) Mempelajari petunjuk penggunaan media, terutama
bila dibutuhkan perangkat keras seperti berbagai jenis
pesawat proyektor (media elektronik). Periksalah
voltase alat untuk disesuaikan dengan listrik setempat
sebelum menghidupkan alat. Setelah itu, ikuti
petunjuk-petunjuk khusus tiap alat. Misalnya LCD ada petunjuk-petunjuk
khusus penempatan layar, pemakaian layar, pemakaian
pesawat yang menghemat lampu LCD, cara meletakkan
alat, tempat berdiri guru dll.
2) Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan
sebelumnya, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang
bersifat tehnis.
b. Pelaksanaan penggunaan media
Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan
media berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap
tenang, keadaan tenang tidak berarti pembelajaran harus
duduk diam dan pasif yang penting pembelajaran tetap
Sebaiknya sewaktu mempergunakan multi media dengan
LCD proyektor, diusahakan untuk datang lebih awal dari
siswa, sehingga sewaktu melakukan kegiatan memasang
peralatan dan menyambung kabel-kabel yang tidak
sedikit jumlahnya itu termasuk setting sound systemnya
tidak disaksikan oleh siswa sehingga begitu proses
pembelajaran dimulai semuanya sudah siap dan langsung
mulai tanpa pengetesan lagi. Untuk presentasi dengan
media komputer dengan LCD proyektornya, sebaiknya
memanfaatkan komputer Note book atau Laptop, sebab
guru bisa tetap tatap pandang dengan siswa, meskipun
sambil melihat ke layar monitor komputernya. Kalau
harus memakai desktop komputer bisa saja asal ada layar
monitor yang bisa tampil simultan dengan yang
ditayangkan di layar melalui LCD proyektor.
c. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan
pemahaman materi yang disampaikan melalui media.
Untuk itu perlu disediakan tes yang harus dilaksanakan
oleh siswa sebagai umpan balik. Kalau ternyata tujuan
belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian program
d. Tindak lanjut
Berdasarkan umpan balik yang diperoleh, guru dapat
meminta siswa untuk memperdalam sajian dengan
berbagai cara, misalnya: diskusi tentang hasil tes,
melakukan suatu percobaan, observasi, dll.
4.Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Menurut Nana Sudjana dan Sudirman N, dalam Titin Dwi
Jayanti menyimpulakan tentang beberapa
kelebihan-kelebihan media audio-visual, termasuk teks terprogam,
adalah: 10
a. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah
merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya
tarik, serta dapat mempelancar pemahaman informasi
yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
1) Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi
atau berinteraksi dengan aktif karena harus memberi
respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun,
siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya
benar atau salah.
2) Menampilkan obyek yang selalu besar yang tidak
memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas, misalnya:
gunung, sungai, masjid, ka’bah. Obyek-obyek tersebut
dapat ditampilkan melalui foto, gambar dan pdf.
3) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap
siswa.
4) Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang
abstrak sehingga dapat mengurangi kepahaman yang
bersifat verbalisme. Misalnya, untuk menjelaskan
bagaimana sistem peredaran darah pada manusia,
maka digunakanlah film.
Adapun kekurangan-kekurangan yang dapat ditampilkan
pada media audio-visual ini adalah:
1) Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang
bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yangdirekam pada suatu
mesin perekam yang berbeda dengannya.
2) Film dan video yang tersedia selalu sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali
film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus
untuk kebutuhan sendiri.
3) Pengadaan film atau video umumnya memerlukan
4) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki
hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi
bersikap pasif selama penayangannya.
5) Program yang tersedia saat ini belum
memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal
tersebut tentu tidak dapat mengembangkan kreativitas
siswa.
6) Media ini hanya Akan mampu melayani secara baik
bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan
dalam berfikir abstrak.
Penemuan macam-macam alat dan mesin
mempengaruhi dan mengubah cara hidup,
norma-norma, dan cara berfikir dan cara kerja manusia.
Alat-alat teknologi juga mempengaruhi pendidikan, antara
lain metode penyampaian dan juga cara penilaian.
Alat-alat pengajaran kebanyakan tidak diciptakan khusus
untuk keperluan pengajaran, kecuali mesin belajar.
Selain itu pengajaran memanfaatkan hasil teknologi
C.Tinjauan Tentang Hasil Belajar
1.Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua
kata yaitu ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian hasil (product)
menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya
suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan
individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan
perolehan yang menjadi hasil belajar.
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel).
Aspek perubahan itu mengacu pada taksonomi tujuan
pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan
Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
(Winkel).11
Jadi hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan pendidikan.
2.Karakteristik Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
psikomotor. Secara ekplesit ketiga ranah ini tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Setiap mata ajar selalu
mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanan
selalu berbeda. Mata ajar praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor,sedangkan mata ajar pemahaman konsep
lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah
tersebut mengandung ranah afektf.
Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sujana
dikatakan bahwa secara garis besar karakteristik hasil
belajar membaginya menjadi tiga ranah, yakni : Ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.12
a. Domain kognitif (Cognitive domain)
Domain ini berorientasi kepada kemampuan
“berpikir”, mencakup kemampuan intelektual lebih
sederhana, yakni mengingat sampai kepada kemampuan
memecahkan masalah yang menurut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode
atau prosedur yang sebelumnya dipelajari. Aspek kognitif
terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang
berbeda-beda. Keenam tingkatan tersebut yaitu:
1) Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini
menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall)
berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya,
misalnya fakta, rumus, terminologi strategi problem
solving dan lain sebagainya.
2) Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini
kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah
diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta
didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan
kembali yang telah di dengar dengan kata-kata sendiri. 3) Tingkat penerapan (application), penerapan ini
merupakan kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam
situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah
yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
4) Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan
kemampuan mengindifikasikan, memisahkan dan
membedakan komponen-komponen atau elemen suatu
fakta, konsep, pendapat, asumsi,hipotesa atau
kesimpulan, dan memeriksa setiap komponentersebut
untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
5) Tingkat sintesis (syntesis), sintesis merupakan
kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan
menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan
yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih
6) Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan level
tertinggi yang mengharapkan peserta didik mampu
membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu
gagasan, metode, produk atau benda dengan
menggunakan kriteria tertentu. b.Domain afektif
Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk kearah
pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi
sadar tentang nilai yang diterima, kemudian menagmbil
sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam
membentuk nilai dan menentukan tingkah laku. Domain
afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan yaitu : 1) Receiving/ attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang
kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll.
Kata kerja operasioanl yang dapat digunakan
diantaranya : menanyakan, memilih, menggambarkan,
mengikuti, memberikan, berpegang teguh, menjawab,
menggunakan.
2) Responding atau jawaban, yaitu jenjang kemampuan
yang menurut siswa yang tidak hanya peka pada suatu
fenomena tetapi juga bereaksi. Penekanannya terletak
pada kemauan siswa untuk menjawab secara suka rela,
menjawab tanpa ditugaskan. Kata kerja operasional yang
memperbincangkan, memberi nama, menunjukkan,
mempraktekkan, melaporkan, menuliskan, memberitahu. 3) Valuing (penilaian) yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut siswa untuk menilai suatu objek, fenomena
atau tingkah laku tertentu secara konsisten. Kata kerja
operasional yang digunakan diantaranya : melengkapi,
menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil
bagian, memilih dan mengikuti.
4) Organisasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
siswa untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan masalah dan membentuk suatu sistem nilai.
Kata kerja operasional yang digunakan diantaranya :
mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan,
mempertahankan, menggeneralisasikan, memodifikasi. 5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu
menggunakan nilai yang sudah diyakini sebagai
pandangan hidup (worldview) dan mempertahankan nilai yang sudah ada.
c. Domain psikomotoris
Yaitu kemampuan siswa yang berkaitan dengan
gerakan tubuh dan bagian-bagiannya, mulai dari gerakan
yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks.
Kata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan
1) Muscular or motor skill, yang meliputi : mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menampilkan,
menggerakkan.
2) Manipulatioan of material or objects, yang meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser,
memindahkan, membentuk.
3) Neuromuscular coordination, yang meliputi : mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng,
memasang, menarik, memotong dan menggunakan.
Martinis Yamin dalam Warni Djuwita
mengkalisfikasikan domain psikomotor menjadi empat
kelompok sebagai berikut : 13
Gerakan seluruh badan (gross body movement), yaitu
perilaku seseorang dalam suatu kegiatan yang
memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh. Contoh :
senam mengikuti irama music.
a) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements), ialah gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih indera
manusia dengan salah satu anggota badan. Contoh :
menyetir, berenang.
b) Komunikasi nonverbal (nonverbal communication), yaitu hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang
menggunakan symbol-simbol atau isyarat (anggukan
kepala, ekspresi wajah). Contoh : mengirim kode-kode
dengan jari tangan.
c) Kebolehan dalam berbicara (speech behavior), ialah kemampuan berbicara yang berhubungan dengan
koordinasi gerakan tangan atau anggota badan
lainnya termasuk ekspresi muka. Misalnya : membaca
deklamasi atau sajak.
3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk memahami kegiatan yang disebut ”belajar”,
perlu dilakukan analisis untuk menemukan
persoalan-persoalan apa yang terlibat di dalam kegiatan belajar itu.
Belajar merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses
sudah barang tentu harus ada yang diproses (masukan atau
input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau input), jadi
dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar itu
dengan pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan
sistem ini sekaligus kita dapat melihat adanya factor yang
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.14
Selanjutnya uraian berikut akan menguraikan
berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar sebagai berikut:
a. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa).
14 Titin Dwi Jayanti, Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Faktor eksternal terbagi menjadi dua macam yaitu
1) Lingkungan alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan anak tempat
tinggal siswa, hidup dan berusaha di dalamnya. Udara
yang tercemar merupakan polusi yang dapat
mengganggu pernapasan. Udara yang terlalu dingin
menyebabkan siswa kedinginan. Suhu terlalu panas
menyebabkan siswa kepanasan, dan tidak betah
tinggal di dalamnya. Oleh karena itu, keadaan suhu
udara berpengaruh terhadap belajar siswa di sekolah. .
2) Lingkungan sosial budaya
Hidup dalam kebersamaan dan saling
membutukan akan melahirkan interaksi sosial. Saling
memberi dan saling menerima meupakan kegiatan
yang selalu ada dalam kehidupan sosial, misalnya
berbicara, bersenda gurau, memberi nasihat, dan
gotong royong merupakan interaksi sosial dalam
b. Faktor Internal (faktor dari diri siswa)
1) Faktor fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar siswa. Orang yang dalam
keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya
dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak
yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya
di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi,
mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar
menerima pelajaran.
2) Faktor psikologis
a) Kecerdasan atau Inteligensi siswa
Kecerdesan pada umumnya dapat diartikan
sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi
atau kecerdasan sebenarnya bukan persoalan
kualitas otak saja melainkan juga kualitas
organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus
diakui bahwa peran otak dalam hubungan
kecerdesan manusia lebih menonjol dari pada peran
organ-organ tubuh lainnya.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di
luar diri. Suatu minat dapat diekpresikan melalui
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimilki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang
pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing.
d) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk
belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar. Penemuan-penemuan ini
menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya
meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
D. Tinjauan Tentang Puisi
1. Pengertian puisi
Menurut Wirjosoedarmo dalam Rahmat Djoko Pradopo
mengemukakan bahwa puisi itu adalah karangan yang terikat
oleh : (1) banyak baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku
karangan); (2) banyak kata dalam tiap baris; (3) banyak suku
kata dalam tiap baris; (4) rima; (5) irama. Sedangkan
menurut Altenbernd puisi adalah pendramaan pengalaman
berirama (bermetrum) (as the interpretive dramatization of
experience in metrical language). 15
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
puisi adalah sebuah karangan terikat oleh suku kata, baris
bait, dan irama serta mengekspresikan pemikiran yang
membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi panca
indra dalam susunan yang berirama.
2. Jenis-jenis Puisi
a. Jenis –jenis puisi berdasarkan bentuknya antara lain: 16
1) Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris antara
lain: pantun, syair, soneta, distikon, terzina, kuatren,
kuint, sektet ,septin, dan oktaf.
2) Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh
aturan-aturan bait, baris,maupun rima contohnya adalah: puisi
karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.
b. Jenis-jenis puisi berdasarkan zamannya antara lain:
1) Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan
sastra melayu lama. Puisi lama terdiri dari puisi asli dan
puisi pengaruh asing. contoh puisi asli masyarakat
15 Rahmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi (yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 5.
melayu adalah pantun , sedangkan contoh puisi asing
bahasa Arab adalah syair. Puisi lama ciri-ciri adalah :
a). Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
b). Disampaikan lewat mulut kemulut,jadi merupakan
sastra lisan
c). Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris
tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Yang
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya
sastra lama yang berbentuk puisi.
Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun
mementingkan keindahan bahasa,pemadatan
makna kata, serta bentuk penulisannya yang
berbait-bait.
b) Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir
sama dengan pantun,syair terikat oleh
aturan-aturan.Ciri-cirinya adalah:
(1)Setiap bait terdiri atas empat baris.
(2)Setiap baris terdiri atas delapan sampai dua
belas suku kata.
(3)Syair tidak memiliki sampiran,semua
barisnya merupakan isi.
(4)Rima akhir berpola a-a-a-a.
c) Mantra, yaitu puisi yang mengandung
kekuatan gaib.
d) Talibun, Yaitu pantun yang terdiri atas 6,8 atau
10 baris.
e) Karmina (pantun kilat), yaitu pantun yang
2). Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua
puluhan. Menurut bentuknya puisi baru terdiri dari:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Tersina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seunta.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai.
c. Jenis-jenis puisi berdasarkan isinya antara lain:
1) Balada adalah puisi berisi kisah/ cerita.
2) Himne adalah puisi pujangga untuk Tuhan.tanah
air,atau pahlawan.
3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4) Epigram adalah pisi berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5) Romance adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih.
6) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/ kesedihan.
7) Satire adalah puisi yang berisi sindiran / kritik.
3.Unsur-unsur puisi
Tema, yaitu pokok persoalan yang diungkapkan oleh
penyair.
b. Rasa
Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan
yang terkandung dalam puisi.
c. Nada
Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada
berkaitan erat dengan tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya sikap merayu,mengadu,mengkritik, dan
d. Amanat
Amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan
kepada penyair.
4.Petunjuk Cara Membaca Puisi
Untuk membaca sebuah puisi dengan benar diperlukan
beberapa petunjuk sehingga dapat mempercepat proses
pemahaman terhadap sebuah puisi. Beberapa petunjuk yang
digunakan antara lain: 17
a. Perhatikan judulnya. Judul adalah sebuah lubang kunci
untuk menengok keseluruhan makna puisi.
b. Lihat kata-kata yang dominan.Kata-kata yang sering diulang
di dalam sebuah puisi bisa menjadi kata-kata yang dominan.
c. Selami makna konotatif. Bahasa puisi adalah bahasa yang
melewati batas-batas maknanya yang lazim.
d. Mencari makna yang terungkap di dalam larik atau bait
puisi,makna-makna yang lebih benar adalah makna yang
sesuai dengan struktur bahasa.
e. Jika ingin menangkap pikiran (maksud) di dalam sebuah
puisi prosakanlah (parafrasekanlah) puisi itu terlebih dahulu.
f. Usut siapa yang dimaksud kata ganti yang ada dan siapa
yang mengucapkan
g. kalimat yang ada di dalam sebuah puisi.
h. Antara larik dengan larik yang lain,bait dengan yang lain di
dalam sebuah puisi,membentuk satu kesatuan (kesatuan
makna).
i. Cari makna yang tersembunyi dalam puisi tersebut
j. Perhatikan corak sebuah puisi (sajak).
k. Apa pun tafsiran terhadap sebuah puisi,maka tafsiran
tersebut harus berdasarkan teks.
E. Tinjauan tentang SK & KD Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD/MI
Berikut ini ditampilkan Standar Kompetensi & Kompetensi
Dasar mata pelajaran bahasa indonesia di SD/MI.18
N
O
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 1. Memahami teks
dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata / menit, dan membaca puisi
1.3 Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Mambaul Khair NW
Bertais, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Penelitian ini
difokuskan di kelas V dengan jumlah siswa 12 orang,5 laki-laki
dan 7 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas (PTK). Susilo mendifinisikan PTK sebagai sebuah proses
investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif
mandiri yang dilakukan oleh guru yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system, cara kerja,
proses, isi,kompetensi atau situasi pembelajaran. Tim Pelatih
Proyek PGSM mengemukakan bahwa PTK sebagai suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektuf oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan guru dalam melaksanakan tugas,memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,
serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran
tersebut berlangsung.19
B.Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah meningkatkan hasil belajar siswa
sub materi puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas
V MI Mambaul Khair NW Bertais melalui penggunaan media
audio visual Tahun Pelajaran 2014/2015.
Identifikasi
Rencana tindakan ini terdiri atas beberapa siklus. Siklus ini
terdiri atas beberapa tahapan pelaksanaan penelitian tindakan
kelas yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi.
Dalam penelitian ini rencananya menggunakan prosedur yang
digunakan oleh Kurt Lewin sebagaimana berikut ini.20
dst
Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin
D. Jenis Instrumen dan cara Penggunaannya
Suharsimi menerangkan, bahwa instrumen penelitian
adalah alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.21
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1.Lembar Observasi
Lembar observasi terdiri dari lembar observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa. Penilaian terhadap aktivitas
tersebut dilakukan secara klasikal dengan menggunakan
lembar observasi berupa activity chek list yaitu suatu daftar yang berisi butir–butir pernyataan tentang aktivitas guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung. (lembar observasi
terlampir)
2.Tes
Tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang
sistematis untuk mengukur sutu sampel tingkah laku, misalnya
untuk menjawab pertanyaan “seberapa baik (tinggi) kinerja
seseorang” yang jawabannya berupa angka. 22
E. Pelaksanaan Tindakan
Adapun prosedur yang ditempuh dalam Pelaksanaan PTK
ini adalah:
1.Siklus I
21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2002), h. 136.
a. Tahap Perencanaan I
1) Mengkomonikasikan hasil belajar siswa kelas V pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi puisi.
2) Mendiskusikan dengan tim peneliti langkah-langkah
yang harus dilakukan pada kegiatan pembelajaran.
3) Merancang skenario pembelajaran (RPP) dengan
penggunaan media audio visual.
4) Mempersiapkan alat-alat/media pembelajaran dalam
rangka penelitian.
5) Menyepakati indicator-indikator keberhasilan guru
dalam penelitian.
b. Tahap Tindakan I
1) Menganalisa dan mengidentifikasikan kesulitan yang
dihadapi guru dalam pembelajaran puisi dalam
penggunaan media audio visual.
2) Melakukan scenario pembelajaran melalui penggunaan
media audio visual.
3) Menyiapkan media pembelajaran.
4) Mengklarifikasikan kesulitan dalam penggunaan media
audio visual pada siswa kelas V pada materi puisi.
c. Tahap Observasi I
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa dengan
tes lisan yang berkaitan dengan materi yang telah
diberikan.
d. Tahap Refleksi I
Anggota tim mengkaji atau menganalisa
temuan-temuan berupa hambatan dalam pelaksanaan tindakan
dan mencari solusi pemecahannya.
2.Siklus II
a. Tahap Perencanaan II
1) Membahas kelemahan pelaksanaan siklus I untuk
perbaikan siklus II
2) Membenahi siklus I dalam penggunaan media audio
visual
3) Mensosialisasikan penggunaan media audio visual pada
kepala sekolah.
4) Menyusun media pembelajaran yang terkait dengan
penggunaan media audio visual.
b. Tahap Tindakan.
1) Mengumpulkan data.
2) Melaksanakan scenario Pembalajaran.
3) Mengklarifikasikan kelemahan pada penggunaan media
audio visual pada materi puisi kelas V.
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa kelas V
pada materi puisi.
c. Tahap Refleksi II
Mengkaji dan menganalisa kelemahan-kelemahan
dalam tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan solusi
pemecahannya serta mengambil kesimpulan bersama tim
tentang sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa
kelas V melalui penggunaan media audio visual.
3. Siklus III
c. Tahap Perencanaan III
1) Membahas kelemahan pelaksanaan siklus II untuk
perbaikan siklus III
2) Membenahi siklus II dalam penggunaan media audio
visual
3) Mensosialisasikan penggunaan media audio visual pada
kepala sekolah.
4) Menyusun media pembelajaran yang terkait dengan
penggunaan media audio visual.
d. Tahap Tindakan.
1) Mengumpulkan data.
3) Mengklarifikasikan kelemahan pada penggunaan media
audio visual pada materi puisi kelas V.
d. Tahap Observasi III
1) Observasi proses pembelajaran puisi dengan
penggunaan media audio visual.
2) Mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa kelas V
pada materi puisi.
e. Tahap Refleksi III
Mengkaji dan menganalisa kelemahan-kelemahan
dalam tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan
solusi pemecahannya serta mengambil kesimpulan
bersama tim tentang sejauh mana peningkatan hasil
belajar siswa kelas V melalui penggunaan media audio
visual.
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan teman
mengajar yang berjumlah 2 orang Dalam penelitian kolaborasi
ini, pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti sedangkan
yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses
tindakan adalah guru. Yang akan diobservasi oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah bagaimana penggunaan lafal, intonasi dan
ekspresi dalam membaca puisi.
1.Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu media atau metode
dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data.
Pada penelitian ini menggunakan tehnik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data
yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah menggunakan media audio visual.
Kemampuan membaca puisi dengan lapal dan intonasi
yang tepat dinyatakan dengan nilai atau skor setelah
melaksanakan tes lisan oleh peneliti selanjutnya hasil tes
belajar dianalisais secara deskriptif yaitu dengan:
a. Ketuntasan Individu
Setiap siswa kelas V MI Mambaul Khair NW Bertais
dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara
individu, apabila setiap siswa memperoleh nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia minimal 7,00 sesuai standar KKM
kelas V yang telah ditetapkan oleh MI Mambaul Khair NW
Bertais.
Ketuntasan klasikal telah dicapai apabila target
pencapaian ideal ≥ 85% dari jumlah siswa kelas V yang
memperoleh nilai di atas KKM. 23
KK=n1 n x100
Keterangan:
KK = ketuntasan klasikal
n1 = jumlah siswa yang mendapat nilai berdasarkan KKM
n = jumlah siswa yang ikut tes
2.Refleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti atau kolaborasi yang terkait dengan suatu PTK tentang
perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas,
maupun guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan
oleh peneliti adalah bagaimana hasil belajar siswa pada
penggunaan media audio visual dengan melihat nilai tes
(analisis data) dan kekurangan yang terdapat dalam proses
belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut peneliti
mengadakan pengulasan atau perbaikan terhadap
pelaksanaan proses belajar mengajar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Setting Penelitian
1.Sejarah Berdirinya MI Mambaul Khair Bertais Kota
Mataram
Nama Mambaul Khair adalah nama yang diberikan
kepada masjid Karang Anyar oleh seorang Tuan Guru yaitu
Tuan Guru Haji Muh. Mutawalli Jerowaru Lotim. Yayasan ini
mulai dirintis pada tahun 1966, atas gagasan seorang guru
(ustadz) dari utusan Madrasah Darul Qur’an dari Bengkel
yaitu Ustadz Gafar Rawi dibentuklah Madrasah Ibtidaiyah
dibawah naungan Organisasi Pendidikan LP Ma’arip
Nahdlatul Ulama.
Sebagai langkah pertama dikumpulkanlah masyarakat
untuk mendaftarkan anak-anaknya masuk pada Madrasah
dan saat itu belum mempunyai tempat ataupun peralatan
sekolah seperti bangku,papan tulis,meja/bangku dan lain
sebagainya. Untuk tempat sementara belajarnya di rumah
Almarhum bapak Muh. Sahadrun dengan jumlah pengajar 4
orang. Kemudian dari bulan ke bulan dari tahun ke tahun
perhatian masyarakat semakin pesat terhadap pendidikan,
maka pindahalah tempat belajar kemasjid nurul yakin
bertais yang saat itu sudah berkelas III, kemudian berpindah
lagi ketempat darurat yaitu sebuah gudang yang tidak
ditempatkan lagi oleh pemiliknya yaitu Ibu Sarah yang
berasal dari Bertais. Sementara perkembangan pendidikan
terus menerus sehingga tidak dapat ditampung lagi pada
tempat darurat tersebut. Maka, dipindahkan lagi kegedung
SDN 1 Bertais.
Akhirnya pada tahun 1967 atas desakan masyarakat
yang dipelopori oleh Bapak Haji Muh. Yusuf di bangunlah
sebuah gedung permanen diatas tanah seluas 798m2
sejumlah 5 lokal ruang belajar. Sekitar tahun 1971/1972
siswa-siswa yang berkelas VI dapat mengikuti ujian
persamaan negeri sebanyak 15 orang dan 100 % lulus. Pada
tahun 1977 madrasah ini tidak aktif terbentur masalah dana
sedangkan semangat belajar masih tinggi akibat
pembubaran panitia madrasah yang digantikan dengan
pembentukan BP-3, madrasah akhirnya tidak mempunyai
kelanjutan. Pada tahun 1979 dibuka kembali atas dasar
musyawarah dengan memilih kepala madrasah yang baru
Muh. Darwan Hadi, BA. dan suasana tetap memprihatinkan
karna masalah yang dihadapi terutama masalah siswa dan
guru. Akhirnya langkah terakhir yang diambil adalah
menentukan sikap kembali untuk bernaung pada sebuah
Madrasah ini diresmikan pada tanggal 14 April 1980
oleh Bapak Maulana Syeikh Tuan Guru Haji Muh. Zainudin
Abdul Majid Pancor-Lombok Timur menjadi madrasa
ibtidaiyah Mambaul Khair. Bangunan tersebut sekarang
masih berdiri dan masih digunakan sebagai sarana belajar
bagi para murid Mambaul Khair (Makha). Keberadaan Makha
sebagai lembaga edukatif khususnya dalam membina siswa
yang religius semula hanya memiliki jenjang pendidikan
madrasah ibtidakiyah (setingkat SD) atau madrasah dasar,
kemudian tahun 1992 Makha membuka jenjang pendidikan
yang lebih tinggi yakni jenjang pendidikan madrasah
tsanawiyah (setingkat SMP). Disamping itu guna
memudahkan pembinaan siswa, pada tahun 2004 telah
dibangun gedung bertingkat sebanyak 6 lokal,3 lokal untuk
siswa, 1 lokal perpustakaan, 1 lokal ruang kepala, 1 lokal
ruang guru.
Makha membawahi beberapa lembaga, yayasan ini
semula hanya memiliki 40 siswa dengan 4 tenaga pengajar,
namun keadaan tersebut tiap tahunnya mengalami
peningkatan sehingga sekitar tahun 2003 jumlah siswa 150
orang yang disertai dengan tenaga pengajar sebanyak 10
orang. Dalam menyelenggarakan pendidikan dan
yang digunakan sangat menunjang keberhasilan suatu
lembaga pendidikan formal. Selain menyelenggarakan
pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah
MAKHA juga mengadakan pengajian umum (majlis ta’lim).
Khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Khair Bertais
Kota Mataram sudah banyak meraih prestasi terutama
dalam peranan sebagai lembaga pendidikan yang siap
memperkaya khazanah bangsa Indonesia yang
menyumbangkan keberadaan untuk membangun dibidang
pendidikan.
Dengan demikian, sejak berdirinya sampai dengan
sekarang, MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram telah
melaksanakan dan mengatur rumah tangganya sendiri serta
telah mengalami beberapa mutasi pembinaan sebagai
konsekuensi, madrasah ini mempunyai potensi kearah
kemajuan dalam bidang pendidikan.
2.Letak Geografis MI Mambaul Khair NW Bertais Kota
Mataram
Sesuai dengan rancangan awal penelitian ini
dilaksanakan di MI Mambaul Khair yang ada di lingkungan
Bertais Kelurahan Bertais kecamatan Sandubaya Kota
wilayah MI Mambaul khair Bertais Kota mataram adalah
sebagai berikut:24
a. Sebelah utara : kantor Lurah bertais
b. Sebelah selatan : perkebunan penduduk
c. Sebelah timur : rumah penduduk dan perkebunan
d. Sebelah barat : jalan lingkungan
3.Keadaan siswa
Untuk mengetahui keadaan siswa-siswi MI Mambaul
Khair Bertais dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 1
Data Jumlah siswa MI Mambaul Khair Bertais Tahun Pelajaran 2014/2015 25
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
Berdasarkan daftar keadaan siswa MI Mambaul Khair
NW Bertais diatas, maka peneliti dapat pahami bahwa siswa
MI Mambaul Khair berjumlah 93 orang yang terbagi dalam
beberapa kelas seperti yang tertera pada tabel diatas.
24 MI Mambaul Khair NW Bertais Kota Mataram, Dokumentasi, 26 Agustus 2014. Jam 10.00 Wita.
4.Keadaan guru dan karyawan
Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban
menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing
dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.
Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan dan
profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya. Oleh
karna itu, kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor
yang tidak dapat diabaikan. Sampai tahun 2014/2015
jumlah tenaga pengajar yang tercatat pada MI Mambaul
Khair NW Bertais adalah 12 orang termasuk di dalamnya 1
orang penjaga sekolah yang terdiri dari tenaga pengajar
profesional serta telah berpengalaman dalam bidang
pendidikan juga memiliki ijazah keguruan (pendidikan).
Adapun guru MI Mambaul Khair NW Bertais dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 2
Daptar Nama Guru dan Karyawan MI Mambaul Khair NW Bertais
Tahun Ajaran 2014/2015 26
N
o Nama Jabatan PelajaranMata
1 2 3 4
1 Sri Susantini, Kepala Madrasah Bahasa
S. Ag Indonesia 3 Mantalli, A. Ma Guru + Wali Kelas II
+ Kesiswaan Team Teaching, MTK, IPS, Bahasa Indonesia, PKN,
Pdi Guru + Kesenian SBK, Muatan Sasak, Bahasa Inggris,
Calistung, Al-Quran Hadits 6 Fahruddin, S.
Pdi Wali Kelas III QH, Aqidah Ahlak, MTK, PKN, Fiqih, SKI,
Bahasa Arab, Bahasa Inggris, IPA
7 Justariah S.Pdi Guru + PHBI +
Humas Bhs. Arab, Fiqih, Al-Quran Hadits, SKI, PKN,
Maryam, S. Pdi Guru + Humas Bahasa Arab, Akidah Ahklak, Bahasa Inggris,
Pd Guru Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris 1
1
Farida