UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
NAMA : LINUS SUNLETY
NIM : 4516043016
PENDEKATAN PADA PEMAHAMAN TEORI ARSITEKTUR TIMUR DAN NUSANTARA
Pada pandangan-pandangan pembahasan mengenai teori-teori dan ilmu pengetahuan Arsitektur di atas cara pandang yang di pakai adalah melalui kacamata tradisi Barat (Eropa dan Amerika). Pertanyaannya adalah apakah ada sesuatu tradisi teori Arsitektur (sebagai pemahaman di atas)yang ada di dunia Timur dan Nusantara,dan apakah ada cara pandang tersendiri secara dunia Timur karena pada dasarnya sangat sukar seandanya kita memakai kacamata Barat untuk memandang/ memahami Arsitektur Timur. ada kemungkinan terjadi pemahamannya menjadi terlalu dangkal bagi pengertian Arsitektur secra luas.sangat di dasari bahwa nusantara memiliki kekayaan khasanah Arsitektur dengan keragaman karya fisik dan latar belakang budaya pendukungnya.hanya saja sampai saat ini belum ada yang dapat digali secara lengkap dan dimanfaatkan untuk dapat di terapkan sebagai dasar pengembangan Arsitektur di Indonesia atau sebagai landsan konsepsi perancangan Arsitektur.
Ruangan di dalam Arsitektur Jepang di pahami dalam pernyataan berikut:
’Secara umum ruangan di jepang terkandug lim rindera pendekatan-pendekatan berdasarkan pengalaman terhadap ruang deskripsidengan jelas di dalam prinsip dasar kesucian dari upacara ‘minum teh’ kesederanahaan rumah teh adalah conyoh yang paling sempurna mengenai ruang di dalam Arsitektur ‘’(Ching yu Chang 1986).
Bagi Arsitektur India, Manguwijaya menulis:
‘’dalam sisi yang lain pada budaya India suatu wilayah di pandang sebagai
‘Mandala’ yaitu bentuk yang bergaya Gaibnya pada setiap bagian daerah bangunan memiliki nilai gaibnya berdasarkan susunana daya ‘’Mandala’’
tadi’’(Manguwijaya,1986)
Bahkan di jawa rumah (Arsitektur)selau dikaitkan dengan hal-hal yang spiritual dan peritungan-peritungan tertentu (petungan), misalnya mencapat yaitu suatu dasar penyusun Wilayah dan desa-desa di jawa ternyata juga ada kaitannya dengan aturan-aturan untuk hal-hal lain
yang erat hubungannya dengan itu (mancapat) adalah ilmu tarikh jawa yang dalam pekan pasaran 5 harinya memperlihatkan gagasan yang dinmakan ‘neptu’ sementara tuan-tuan mat angina utama’masing-masing mempunyai nilainya terhadap yang baik dan buruk.
(Ossebruggen,1975:39).
Berkaitan dengan kegiatan tertentu makna penyesunan tata ruang di dalam rumah di jawa secara menarik di jelaskan sebagai berikut
Tidak pernah kiranya dalam buadaya dan adat istiadat Nusantara tata cara pembangunan rumah begitu saja, pasti aka nada seperangkat pengaturan dan upacara ritual yang selalu di kaitkan dengan hal-hal lain dalam kehidupan yang lebih luas (misalnya :spiritualistas, bahkan oleh sipemilik rumah itu sendiri, ternyata baru terasa maknanya ketika suatu upacara adat/ ritual di langsungkan di rumah tersebut.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, dengan demikian pemahaman dalam Arsitektur (rumah dan tata cara pembangunannya) harus dipahami dalam kaitannya dengan pemahaman lain yang bekait sangat komleks.Rumah bukan sesuatu yang berdiri sendiri dalam keseluruan kehidupan manusianya. Hal ini di tunjang juga dengan kuatnya pemakaian tanda simbol seingga suatu benda/ bagian rumah memiliki makna terhadap keterkaitan-keterkaitan tersebut.pemahaman terhadap segala hubungan luas ini membantu kita untuk memehami dan menyarikan nilai-nilai, aturan-aturan,konsep Arsitektur dan cara membangun lagi suatu cara pandang yang di sebut Arsitektur.
PERBEDAAN CARA PANDANG
Banyak ahli membedakan cara pandang antara Arsitektur Barat dan Timur dalam pemahaman berikut:
Arsitektur Barat sangat bersifat ‘material’ dan Timur sangat bersifat ‘spiritual’ Arsitektur Barat mementingkan objek dan tata cara membangun, Timur lebih
memandang prosese dan nilai-nilai yang di kaitkan dengan hubungan yang lebih luas (sosial dan spiritual).
Arsitektur selalu berusaha ‘mengatasi’ alam, sedangkan Arstektur Timur menekankan ke ‘harmonisan’ antara: manusia dan masyarakatnya, manusia dengan alam
(lingkungannya) dan manusia dengan Yang Maha Pencipta (rusmanto, 1999).
Penjelasan ini di harapkan dapat membantu bagaimana budaya (teori) Arsitektur Timur dapat di pahami,yang selanjutnya dapat disarikan kedalam pemahaman teori dan konsep Arsitektur yang lebih luas. Dengan demikian dapat menjadi suatu landasan yang tepat dalam