• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI EFEKTIVITAS

E MODULE

UNTUK MENINGKATKAN

SOFT SKILLS

MAHASISWA

Ni Kadek Sinarwati1

(Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)

1Email: kadeksinar20@gmail.com

ABSTRAK

Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Soft skills dibedakan menjadi dua yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Berdasarkan hasil penelitian penyebab kesuksesan seseorang hanya 20% oleh kecerdasan intelektualnya (IQ/hard skills) dan 80% merupakan bagian dari faktor pendukung lainnya, termasuk kecerdasan emosi/soft skills. Soft skills mahasiswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan, karena peningkatan soft skills merupakan penyebab kesuksesan mereka. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skills mahasiswa adalah dengan mengimplementasikan e module.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan(tahun 2) dimana pada tahun sebelumnya telah berhasil di kembangkan prototype e module, sehingga pada tahun ini, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas e module dalam meningkatkan soft skills mahasiswa serta mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pengimplementasian e module.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimental). Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 2 yang sedang mengampu mata kuliah pengantar akuntansi 2. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah soft skills dan tanggapan mahasiswa, yang dikumpulkan melalui metode observasi dan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik analis deskriptif dan Analisis of Variance (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-module akuntansi keuangan diimplementasikan dalam pembelajaran efektif meningkatkan soft skills mahasiswa.

Hal ini dapat dilihat dari perbedaan signiikan nilai soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module dibandingkan dengan yang menggunakan modul konvensional/cetak. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap perkuliahan dengan menggunakan e module dan merekomendasikan menggunakan e module pada perkuliahan akuntansi lainnya, selain akuntansi keuangan.

Kata Kunci: e module, soft skills

I. PENDAHULUAN

Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Soft skills dibedakan menja-di dua yaitu intrapersonal skills dan in-terpersonal skills. Berdasarkan peneli-tian yang dilakukan oleh negara-negara

(2)

Komu-nikasi lisan, Kreatif, Kemampuan anal-itis, Dapat mengatasi stres, Manajemen diri, Menyelesaikan persoalan, Dapat meringkas, Berkoperasi, Fleksibel, Ker-ja dalam tim, Mandiri, Mendengarkan, Tangguh, Beragumentasi logis dan Ma-najemen waktu (Sailah, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian Dr. Goleman penyebab kesuksesan sesorang hanya 20% oleh kecerdasan intelektual-nya (IQ/hard skills) dan 80% merupakan bagian dari faktor pendukung lainnya, termasuk kecerdasan emosi/soft skills (Ghozally, 2005). Selain itu menurut temuan Mitsubishi Research Institute (dalam Endrotomo, 2010) faktor yang memberi kontribusi keberhasilan dalam

dunia kerja adalah iansial 10%, keah -lian bidangnya 20%, net working 30% dan soft skills 40%.

Fakta empiris di atas menunjuk-kan bahwa soft skills lebih perlu untuk ditingkatkan dibandingkan dengan hard skills. Namun sayangnya sistem pen-didikan kita saat ini, soft skills hanya diberikan rata-rata 10% dalam kurikul-umnya (Sailah, 2007). Terjadi kesenjan-gan persepsi antara dunia pendidikan tinggi dengan industri. Perguruan tinggi memandang bahwa lulusan yang high competence adalah lulusan dengan IPK tinggi dan lulus dalam waktu cepat (< 4 tahun), sedangkan menurut industri yang dimaksud dengan lulusan yang high competence adalah mereka yang memili-ki kemampuan dalam aspek teknis dan perilaku yang baik (Sriartha dan Sudi-ana, 2008). Begitu pentingnya soft skills ditingkatkan dalam rangka meraih ke-susksesan, namum bukan berarti hard skills tidak diperlukan.

Mahasiswa jurusan akuntansi me-merlukan soft skills selain hard skills agar kelak mampu menjadi akuntan yang sukses. Sebagai calon akuntan, maha-siswa akuntansi seharusnya tidak hanya handal dalam berhitung atau handal da-lam menyusun laporan keuangan (hard

skills) tetapi yang lebih penting dari itu adalah kemampuan dalam mengkomu-nikasikan laporan keuangan, berpikir kreatif, dan memiliki inisiatif (soft skills).

Berdasarkan pengalaman peneli-ti mengampu mata kuliah di jurusan akuntansi program S1 Universitas Pen-didikan Ganesha ditemukan bahwa soft skills mahasiswa khususnya dalam pem-belajaran masih sangat perlu untuk dit-ingkatkan. Selama ini dalam proses pem-belajaran mahasiswa kurang mampu dalam berkomunikasi lisan, hal tersebut terlihat dari bahasa mereka yang kurang terstruktur dan terkadang apa yang mer-eka sampaikan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Selain itu tingkat inisiatif mahasiswa juga ma-sih rendah hal ini terlihat dari rendahn-ya kesadaran mahasiswa rendahn-yang menger-jakan latihan soal yang ada dibuku la-tihan. Kemauan belajar mahasiswa juga masih rendah, ketika mahasiswa diber-ikan kesempatan untuk membahas se-buah materi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sekedar pertanyaan yang terkadang tidak terkait dengan materi yang dibahas saat itu, ini menunjukkan mahasiswa tidak membaca materi, in-dikator lain rendahnya kemauan belajar adalah ketika sebelum melanjutkan pada materi selanjutnya peneliti selalu mem-berikan kuis untuk mengingatkan ma-hasiswa pada materi sebelumnya. Pada kondisi tersebut jumlah mahasiswa yang mampu menjawab dengan tepat hanya 5% saja.

(3)

Upaya peningkatan soft skills mahasiswa penting untuk segera dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengimplementasikan e learning. Melalui e learning akuntansi ini, siswa bisa belajar secara on line, maha-siswa bisa mengunduh kemudian memb-aca materi atau mengerjakan latihan soal dan membahas pertanyaan diskusi. Jika terdapat materi yang tidak dipahami ma-hasiswa bisa menanyakan kepada dosen

ataupun rekan sejawatnya melalui itur di -skusi. Dengan demikian e learning akun-tansi selain sebagai media pembelajaran yang berisi materi pelajaran dan bahan assestmen, e learning juga merupakan forum diskusi antara dosen dengan ma-hasiswa, mahasiswa dengan mama-hasiswa, sehingga dengan demikian soft skills ma-hasiswa dapat dtingkatkan.

Penelitian evaluasi efektivitas e mod-ule untuk meningkatkan soft skills maha-siswa ini merupakan tindak lanjut peneli-tian-penelitian tahun sebelumnya. Pada ta-hun 2012 Sinarwati dan Trisna Herawaty melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif dengan strattegi TTAR berdasarkan Tri Kaya Parisudha un-tuk meningkatkan soft skills mahasiswa, sedangkan di tahun 2013 Sinarwati, dan Trisna Herawaty melakukan penelitian penerapan pembelajaran koopertaif tipe STAD untuk meningkatkan soft skills dan hard skills mahasiswa. Kedua penelitian ini menghasilkan modul akuntansi cetak yang ternyata belum mampu menjadikan soft skills mahasiswa berada pada kate-gori sangat baik. Selanjutnya pada tahun 2015, Sinarwati dan Kertiasih melakukan pengembangan e module akuntansi, seh-ingga pada tahun 2016, dilakukan

evalua-si efektiitas e modul.

Tujuan yang ingin dicapai dari pene-litian ini adalah: Mengevaluasi efektivitas e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pen-gantar akuntansi 2 dan mengetahui

re-spon mahasiswa terhadap implementasi e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pen-gantar akuntansi 2.

Terdapat beberapa alasan peneli-ti mengimplementasikan e learning pada mata kuliah akuntansi keuangan khu-susnya mata kuliah pengantar akuntan-si 2 yakni: Soft skills mahaakuntan-siswa nampak masih perlu ditingkatkan ketika mengi-kuti perkuliahan pengantar akuntansi 2, kondisi ini diketahui pada saat beberapa semester mengampu mata kuliah terse-but, Mata kuliah pengantar akuntansi 2 berisikan materi yang bersifat full aplica-tedable, penelitian tahun 2012 dan 2013 menghasilkan modul cetak, dan penelitian tahun 2015 telah dibangun purwarupa e module akuntansi keuangan 1, sehingga dengan merivisi judul dan isi, penelitian ini mengimplementasikan e module pada mata kuliah pengantar akuntansi 2.

Penelitian ini urgent untuk dilakukan mengingat penelitian ini melakukan aksi dukungan terhadap program e-learning yang disertai dengan upaya peningkatan soft skills mahasiswa dalam proses pem-belajaran. Peningkatan soft skills maha-siswa merupakan hal yang harus segera dilakukan, karena seperti yang diketahui bahwa soft skills merupakan penyumbang terbesar bagi kesuksesan (Ghozaly, 2005). Dengan demikian temuan yang ditarget-kan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan soft skills mahasiswa dengan

adanya perbedaan signiikan soft skills an-tara mahasiswa yang mengikuti perkuli-ahan dengan e module dengan soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan konvensional dengan menggunakan mod-ul cetak.

II. KAJIAN PUSTAKA

(4)

elektronik (e-module). E-module akuntan-si keuangan dimaksudkan sebagai bah-an ajar modul ybah-ang ditampilkbah-an dengbah-an menggunakan piranti elektronik.

Tidak jauh berbeda dengan modul pada umumnya, dalam e-module terdapat tiga komponen, yaitu mencakup (1) bagian pendahuluan, (2) bagian kegiatan belajar, dan (3) daftar pustaka. Bagian pendahu-luan mengandung (1) penjelasan umum mengenai modul, (2) indikator pembela-jaran. Bagian Kegiatan Belajar mengand-ung (1) uraian isi pembelajaran, (2) rang-kuman, (3) tes, (4) kunci jawaban, dan (5) umpan balik. (Susilowati E, Indriyanti N, 2010)

Penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT telah dilakukan di luar dan di dalam negeri den-gan menunjukkan hasil terjadi peningka-tan kualitas pembelajaran.

Media pembelajaran berbasis ICT memungkinkan proses pembelajaran dapat memperoleh capaian berupa “com-plex skills” yang dibutuhkan di era global sekaligus memungkinkan adanya student centered learning (Mills, 2006).

Chong et al (2005) telah mengem-bangkan dan mengevaluasi e-module un-tuk teknologi pneumatiks, dan melapor-kan bahwa penerapan e-module efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian pemahaman konseptual. Sementara itu Talib et al (2005) melapor-kan bahwa animasi konstruktivisme un-tuk perubahan konseptual merupakan strategi yang efektif dalam pencapaian hasil belajar, utamanya menyangkut kon-sep-konsep sains dinamis, abstrak, dan kompleks.

Sujanem Rai dkk, (2009) mene-mukan terdapat perbedaan pemahaman konsep antara mahasiswa yang menggu-nakan modul kontekstual interaktif berba-sis web dengan yang menggunakan yang menggunakan modul kontekstual kon-vensional. Mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual interaktif berbasis web

menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan maha-siswa yang menggunakan modul kontek-stual konvensional.

Candiasa dkk, (2010) menemukan bahwa penerapan modul hipertek mampu mengatasi masalah keterbatasan dosen dan keterbatasan sarana praktikum yang selama ini menjadi hambatan. Sementara itu Candiasa dkk, (2011) menyatakan bah-wa secara umum modul hiperteks dengan evaluasi on-line yang dikembangkan den-gan model ADDIE untuk mata kuliah Met-odologi Penelitian berada dalam kategori cukup bagus.

Sabar (2011) menemukan penggu-naan media pembelajaran berbasis ICT ti-dak hanya menguntungkan karena inter-aktivitas dan aksesibilitasnya saja, namun juga dapat meningkatkan kemandirian aktif mahasiswa dalam belajar.

Rochintaniawati, dkk (2012) mene-mukan e-book yang dikembangkan dengan

format lash, secara umum direspon positif

oleh mahasiswa. Penggunaan variasi pen-yajian seperti gambar, animasi, permain-an (puzzle) dpermain-an kuis dalam e-book menjadi hal yang menarik bagi mahasiswa. Pen-yajian konsep secara tematik membuat mahasiswa lebih memahami sains secara terintegrasi dan penggunaan bahasa Ing-gris dinilai dapat memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan maha-siswa dalam berbahasa Inggris.

Berthal dalam Sailah (2007) menye-butkan bahwa soft skills dideinisikan se -bagai

”personal and interpersonal be-haviours that develop and maximize human perfomance (e.g coaching, team building, initiative, decision making, etc). Soft skills does not includetechnical skills such as i -nancial, computing and assembly skills”.

(5)

Dengan demikian, atribut soft skills tersebut meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter, dan sikap.

Soft skills atau people skills dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu intra-personal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilam seseorang dalam ”mengatur” diri sendi-ri. Sedangkan intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut (Sailah, 2007):

Intrapersonal skills, dipahami seba-gai kecakapan pribadi atau berhubung-an dengberhubung-an diri sendiri, yberhubung-ang terdiri dari:

a.Transforming character (kemampuan mewujudkan karakter/watak)

b.Transforming beliefs (kemampuan mewujudkan keyakinan)

c.Change management (kemampuan menghadapi dan mengelola peruba-han)d. Stress management (kemampu-an pengelola(kemampu-an stress)

e.Time management (kemampuan meng-elola waktu)

f.Goal setting & Life purpose (kemampu-an menentuk(kemampu-an d(kemampu-an mencapai tuju(kemampu-an) g.Accelerated learning techniques (ke-mampuan melakukan percepatan be-lajar)

Interpersonal skills, secara mudah dapat dipahami sebagai kecakapan ber-gaul atau berhubungan dengan orang lain yang terdiri dari:

a.Communication skills (keterampilan berkomunikasi)

b.Relationship building (kemampuan membangun hubungan)

c.Leadership skills (kecakapan memi-mpin)

d.Self-marketing skills (kecakapan mempromosikan diri)

e.Negotiation skills (kecakapan bernego-siasi)

f.Motivation skills (keterampilan memo-tivasi)

g.Presentation skills (kecakapan pre-sentasi atau menjelaskan pikiran) h.Public speaking skills (kecakapan

berbicara di depan umum)

Kecakapan bergaul atau interper-sonal skills merupakan kecakapan yang bisa diasah dalam pembelajaran. Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik di-dorong untuk berkomunikasi aktif den-gan teman dan guru untuk membangun relasi antar sesama. Melalui penugasan yang bersifat kelompok, peserta didik dapat berlatih kepemimpinan, saling tawar-menawar untuk menyepakati sua-tu kepusua-tusan. Unsua-tuk mempertanggung-jawabkan hasil pekerjaan/tugas peserta didik dapat diberi kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum me-lalui presentasi yang sekaligus dapat menjadi wahana promosi diri dalam me-nampilkan kemampuannya. Melalui ber-bagai aktivitas yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan diri dalam kelompok juga akan menjadi ajang pe-motivasian bagi masing-masing dalam menuntaskan tugas mereka. (Endang dan Nuryata, 2011)

III. METODE PENELITIAN

Fishbone Diagram untuk me-maparkan apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan sehubungan penelitian ini disajikan pada gambar 3.1

(6)

module kelompok akuntansi keuangan khususnya sub pengantar akuntansi 2. Terkait dengan jenis penelitian tersebut, maka rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah postest only control group design (Tuckman, 1999) seperti yang disajikan pade tabel 3.1

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

Kelas Perlakuan Post-test

Kontrol X1 O

Eksperimen X2 O

Sumber: Tuckman, 1999

Keterangan:

X1: Perlakuan pembelajaran dengan media belajar berupa modul konvensional (cetak) X2: Perlakuan pembelajaran

dengan media belajar berupa e module

O: Menyatakan pengamatan akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Kelompok pertama merupakan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa penerapan pembelajaran konvensional dengan menggunakan modul cetak, sedangkan kelompok kedua yang juga kelas, merupakan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa implementasi e module, Model pembelajaran yang digunakan pada kedua kelas adalah model pembelajaran kooperatif. Kelas dipilih sebagaimana adanya dan tidak dilakukan pengacakan individu. Pengambilan sampel dilakukan secara undian sehingga semua kelompok (kelas) akan mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Data soft skills mahasiswa pada penelitian ini diambil dalam proses pembelajaran dalam satu tahap.

Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 2 yang sedang mengampu mata kuliah

pengantar akuntansi 2 . Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, sehingga nanti diperoleh satu kelas sebagai kelas yang mendapat perlakukan dan satu kelas yang menjadi kelas kontrol.

Subjek penelitian adalah mahasiswa akuntansi semester 2 sebanyak 2 kelas dan masing-masing kelas terdiri dari 34 dan 35 orang orang, sehingga total subjek sebanyak 69 orang. Objek atau aspek-aspek yang diteliti, meliputi: (1). soft skills yang terdiri dari inisiatif, kemauan belajar, komunikasi lisan, kejujuran, partisipasi dan kreativitas.

(7)

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriftif dan analisis of variance (ANOVA). Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan nilai soft skills. Analisis deskriftip dilakukan dengan melakukan penskoran terhadap atribut soft skills. Analisis of Variane (ANOVA) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum ANOVA digunakan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas homogenitas varian antar kelompok, dan homogenitas matiks-matriks varian. Uji normalitas sebaran data menggunakan statistik Kolmogorv-Smirnov. Uji homogenitas varian antar kelompok digunakan Kevene’s Test of Quality Error Variance, dan uji homogenitas matriks-matriks varian-kovarian menggunakan Box’s Test Of Equality of Covariance Matrices (Norusis, 1990:74-75, Hair, et al, dalam Santyasa, 2003: Santosa, 2002).

Sebagai tindak lanjut ANOVA,

adalah uji signiikansi perbedaan nilai

rata-rata variabel dependen antar

kelompok. Uji signiikansi perbedaan

rata-rata antar kelompok menggunakan Least Signiicant Difference (LSD) (Hair, at el, dalam Santyasa, 2004). Kriteria yang digunakan adalah tolak Ho, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata variabel dependen antar kelompok jika harga mutlak (µi- µj)>LSD. Keseluruhan analisis statistik menggunakan program SPSS V.19 for Windows. Semua pengujian hipotesis nol dilakukan pada

taraf signiikansi 5%.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis

Hasil statistik deskriptif data yang menunjukkan nilai mean, standar deviasi, minimum dan maximum disajikan di tabel 4.1

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Soft Skill

Sumber: Hasil pengolahan SPSS

Data di tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responde (N) adalah 69 orang yang dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebanyak 35 orang mahasiswa semester 2 kelas E yang merupakan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa modul konvensional (cetak), sedangkan kelompok kedua adalah mahasiswa semester dua kelas G yang merupakan kelas perlakuan yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa e-module.

Nilai soft skills terendah (minimun) pada kelas kontrol adalah 12 dan nilai tertinggi (maximum) kelas kontrol adalah 24. Rata-rata nilai kelas kontrol adalah 17,40 dengan standar deviasi 3,238. Nilai soft skills terendah (minimun) pada kelas perlakuan/ eksperimen adalah 18 dan nilai tertinggi (maximum) kelas perlakuan/ eksperimen adalah 29. Rata-rata nilai kelas perlakuan/eksperimen adalah 21,18 dengan standar deviasi 2,758.

(8)

Hasil Pengujian Hipotesis

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Soft Skill

Source

Type III Sum of

Squares Df SquareMean F Sig. Corrected

Model 245,963

a 1 245,963 27,134 ,000

Intercept 25665,094 1 25665,094 2831,294 ,000 Media Belajar 245,963 1 245,963 27,134 ,000 Error 607,341 67 9,065

Total 26451,000 69 Corrected

Total 853,304 68

a. R Squared = ,288 (Adjusted R Squared = ,278) Sumber: Hasil pengolahan SPSS

Hasil pengolahan SPSS memberi-kan nilai F hitung sebesar 2831,294

un-tuk intercept dan signiikan pada 0,05,

begitu juga dengan variabel media pem-belajaran dengan nilai F 27,134 dan

signiikan pada 0,05. Nilai signiikansi

media pembelajaran sebesar 0,00 men-gandung makna bahwa terdapat

perbe-daan signiikan nilai soft skills antara mahasiswa yang mengikuti pembelaja-ran dengan menggunakan media belajar berupa e module dengan nilai soft skills antara mahasiswa yang mengikuti pem-belajaran dengan menggunakan media belajar berupa modul konvensional (ce-tak).Besarnya nilai adjusted R square 0,278 mempunyai arti bahwa variabilitas soft skills dapat dijelaskan oleh variabili-tas media belajar sebanyak 27,8%.

Mahasiswa memberikan respon positif terhadap implementasi e mod-ule akuntansi keuangan(sub pengantar akuntansi 2). Sebagian besar mahasiswa menyatakan senang mengikuti perkuli-ahan dengan menggunakan e mod-ule. Tanggapan mahasiswa terhadap E Module Akuntansi Keuangan Sub Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa, di-peroleh dengan angket. Data yang dipe-roleh dari hasil angket ini dapat mencer-minkan sikap dan persepsi mahasiswa. Angket terdiri dari 13 pernyataan yang telah disiapkan 5 jawaban dengan Ska-la Likert (angket tertutup). Hasil tabuSka-lasi

tanggapan mahasiswa terhadap angket tertutup disajikan di tabel 4.3.

Tabel 4.3

Respon Mahasiswa Terhadap E Module Akun-tansi Keuangan Sub Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Untuk Meningkatkan Soft Skills

Mahasiswa. Angket Tertutup (n=34)

Sumber: Rekapitulasi jawaban mahasiswa terhadap kuesioner yang disebar

4.2 Pembahasan

Hasil analisis deskriptif terhadap mean (rerata) soft skills antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen yang melakukan pembela-jaran dengan media e module memili-ki nilai 21,18 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rerata kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran dengan media konvensional(cetak) dengan nilai rerata 17,40.

Hasil uji Anova menunjukkan

bah-wa terdapat perbedaan yang signiikan

soft skills antara kelompok eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan media e module dibandingkan dengan

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Hipotesis Test of Between-Subjects Effects

(9)

kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran dengan media konvension-al (cetak). Test of between-subjects efeect menghasilkan nilai statistik F sebesar

27,134 dengan signiikansi 0,00. Angka signiikansi ini lebih kecil dari taraf sig

-niikan 0,05. Secara statistik hasil pene -litian ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signiikan nilai soft skills kelompok mahasiswa yang melakukan proses pembelajaran dengan media ce-tak dibandingkan dengan nilai soft skills kelompok mahasiswa yang melaku-kan proses pembelajaran dengan media e-module.

Berdasarkan hasil analisis deskrip-tif dan analisis Anova satu jalur (one way anova), maka dapat diambil justii -kasi bahwa e-module memberikan pen-garuh yanh lebih baik pada soft skills mahasiswa dibandingkan dengan modul konvensional(cetak). Terdapat beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar

jus-tiikasi bahwa e-module lebih baik dalam meningkatkan soft skills dibandingkan dengan modul konvensional(cetak) yaitu:

Pertama: penggunaan internet da-lam pembelajaran, paling tidak member-ikan tiga dampak positif yakni peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di mana pun, peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya, dan kuliah dapat dengan mudah dilakukan tanpa bergantung pada universitas tem-pat si mahasiswa belajar (Purbo, 2008).

Kedua: soft skills adalah keterampi-lan seseorang dalam berhubungan den-gan orang lain (termasuk denden-gan dirinya sendiri). Dengan demikian, atribut soft skills tersebut meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter, dan sikap (Sailah, 2007). Belajar deng-an media e module dapat meningkatkdeng-an sikap positif mahasiswa.

Ketiga: lingkungan belajar online memungkinkan mahasiswa mengeks-plorasi informasi dari berbagai sumber

dengan cepat dan mudah. Hal ini akan mendorong sikap inisiatif dan

mening-katkan kreatiitas mahasiswa. Kreativi -tas dari segi kognitif merupakan

kemam-puan berikir yang memiliki kelancaran,

keluwesan, keaslian dan perincian. Se-dangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadap risiko dan tidak mudah putus asa. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas dan memiliki nilai. Kreativitas sebagai salah satu indikator soft skills dalam peneliti-an ini diukur dengpeneliti-an pemberipeneliti-an tugas yang mengimajinasikan mahasiswa se-bagai pemilik perusahaan yang membeli dan mengelola assets dengan cermat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Mertasari (2010) yang menyata-kan bahwa penggunaan modul web dan pembelajaran bermedia akan menjamin

kontrol mahasiswa, leksibiitas, bebas

konteks dan juga relatif bebas konvensi sosial.

Keempat: forum diskusi online yang mendorong semua mahasiswa berpen-dapat sehingga mereka terlatih untuk menanggapi atau mengkritisi pendapat teman mereka yag kurang sesuai dengan pemahaman mereka. Hal ini sejalan den-gan temuan Suarsana dan Mahayukti (2012) yang menyatakan bahwa penggu-naan e modul memberikan kesempa-tan berkesempa-tanya dan menanggapi di forum diskusi online sangat terbuka lebar dan luas sehingga mendorong terbentuknya komunitas belajar.

(10)

kejujuran, partisipasi dan kreativitas) mereka. Hasil ini sejalan dengan temu-an Rochinttemu-aniawati, dkk (2012) mene-mukan e-book yang dikembangkan

den-gan format lash, secara umum direspon

positif oleh mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka pembelajaran berbantuan e-mod-ule dapat diacu sebagai pasilitas pem-belajaran alternatif untuk mengoptimal-kan pembelajaran akuntansi, khususnya akuntansi selain akuntansi keuangan se-bagai salah satu upaya untuk meningkat-kan soft skills mahasiswa.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dari penelitian ini adalah: 1). E-module akuntansi keuan-gan diimplementasikan dalam pembe-lajaran efektif meningkatkan soft skills mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari

per-bedaan signiikan nilai soft skills maha-siswa yang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module dibandingkan dengan yang menggunakan modul kon-vensional/cetak. 2). Mahasiswa mem-berikan respon positif terhadap perkulia-han dengan menggunakan e module dan merekomendasikan menggunakan e mod-ule pada perkuliahan akuntansi lainnya, selain akuntansi keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Candiasa, I Made., Sri Mertasari, Ni Made., Setemen Komang, 2011. Modul Hiperteks Dengan Evaluasi On-Line Sebagai Suplemen Pembela-jaran Reguler Di SMA Dalam Upaya Peningkatan Dan Pemerataan Mutu Pendidikan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Volume 5, Nomor 1, April 2011. Hal 18-35. Lembaga Penelitian Universitas Pen-didikan Ganesha. Singaraja.

Candiasa, I Made., Sukajaya, Nyoman., Ratnaya, Gede., 2010. Modul

Hip-erteks Dengan Pendekatan Heuristik Untuk Pembelajaran Teknologi In-formasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Volume 4, Nomor 1, April 2010. Hal 17-32. Lembaga Penelitian Universitas Pen-didikan Ganesha. Singaraja.

Chong, J. L., Yunos, J. M., & Spahat, G. 2005. The development and evalua-tion of an E-Module for pneumatics technology. Malaysian Online Jour-nal of InstructioJour-nal Technology. 2(3). 25-33. Tersedia pada http://pppjj. usm.my/mojit/. Diakses pada tang-gal 1 Maret 2013.

Purbo, OW. 2002. Technology e-learning berbasis php dan sysql. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Rochintaniawati Diana, Ari Widodo dan Tuszie Widhiyanti, 2012. Pengem-bangan Buku Elektronik untuk Sains di SMP SBI dan RSBI. Jurnal Pendidikan. Volume 13, No. 2 Sep-tember 2012. Hal 89-93. LPPM Uni-versitas Terbuka.

Endang Rahayu Sadbhudy, Nuryata I Made. 2011. Pengembangan Soft Skills di SMK. Bandung: Sekarmita Endrotomo. 2010. Implementasi

Pembe-lajaran Student Center Learning. Makalah diseminarkan dalam rang-ka Implementasi PHK-I.di STIE Triat-ma Mulya Badung.

Ghozally, Fitri R. 2005. Kecerdasan Emosi dan Kualitas Hidup. Jakarta : Edsa Mahkota.

Sailah Illah. 2007. Pengembangan Soft skills di Perguruan Tinggi. Makalah di sampaikan dalam rangka Sosial-isasi Soft Skills di Undiksha. Singa-raja.

(11)

Mills, C Steven. 2006. Using the Internet for Active Teaching and Learning. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall. Http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 1 Maret 2013.

Montgomery, D. C. 1984. Design and anal-ysis of experiment. Second edition. New York: John Wiley & Sons.

Sabar Nurohman. 2011. Pengembangan Modul Elektronik Berbahasa Inggris menggunakan ADDIE Model Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Ke-las bertaraf Internasional. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. Pendi-dikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. 14 Mei 2011. Http://www.wikipedia. com. Diakses tanggal 1 Maret 2013. Sujanem Rai, dkk. 2009. Pengembangan

Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Be-lajar Fisika Siswa SMA di Singaraja. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian Universitas Pen-didikan Ganesha Singaraja.

Santyasa, I Wayan 2006. Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan Orientasi NOS. Maka-lah Disajikan dalam Seminar di Se-kolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura. Tanggal 27 Desember 2006, di Semarapura.

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Pene-litian dan Pengembangan dan Te-ori Pengembangan Modul. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Ke-camatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Sinarwati, Ni Kadek dan Trisna Herawa-ti, Nyoman. 2012. Penerapan Mod-el PembMod-elajaran Kooperatif Dengan Strategi TTAR Berdasarkan Tri Kaya Parisudha Dalam Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Soft

Skills Mahasiswa. Laporan Penelitian Pemula. Singaraja: Universitas Pen-didikan Ganesha.

--- 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Pembelajaran Akuntansi Un-tuk Meningkatkan Soft Skills dan Hard Skills Mahasiswa. Laporan Pe-nelitian Pemula. Singaraja: Universi-tas Pendidikan Ganesha.

Sinarwati, Ni Kadek dan Kertiasih, Ni Ketut. 2015. E-Module Akuntansi Keuangan Dengan Setting Pembela-jaran Kolaboratif Untuk Meningkat-kan Soft Skills Mahasiswa. Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing Institusi. Singaraja: Universitas Pen-didikan Ganesha.

Sriartha, I Putu dan Sudiana, I Ketut. 2008. Buku Panduan Pengemban-gan Soft Skills Mahasiswa Undiksha Melalui Multilevel Role Model Berlan-daskan TriKaya Parisudha. Singara-ja: Universitas Pendidikan Ganesha. Suarsana, I Made dan Mahayukti Gusti

Ayu, 2012. Pengembangan E mod-ule Berorientasi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Laporan Penelitian Institusional PPKP. Sing-araja: Universitas Pendidikan Gane-sha.

Susilowati E., Indriyanti N. 2010. Pengem-bangan Modul. Diberikan dalam Pelatihan Pembuatan E-module bagi Guru-Guru IPA Biologi SMP se-Kota Surakarta MenujuOpen Education Resources. Pada tanggal 7 Agustus 2010. Tim Pengabdian Kepada Mas-yarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Sebelas Maret.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Fishbone penelitianJenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimental) karena tidak semua variabel yang muncul dan kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat (full randomize)
Tabel 4.1Statistik Deskriptif
Tabel 4.2Hasil Pengujian Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam

Perusahaan yang melakukan pergantian Kantor Akuntan Publik secara voluntary. (sukarela) dimungkinkan terjadi keadaan yang tidak normal

Menentukan H, tinggi H pada perencanaan penampang ganda disini dengan cara ditentukan terlebih dahulu yaitu diambil Elevasi muka air rata - rata di Sungai Sengkarang, dimana

‘ perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’ , dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut

Starting from the 1970s, numerous single mud volcanoes, separated mud volcano fields and large belts have been discovered on the sea floor in waters as deep as 500 to 5000 m, in

ABSTRAKSI: Saat ini perubahan budaya telah ditandai dengan adanya pemanfaatan internet yang semakin mendunia. Internet sebagai penyampai informasi keberadaannya kini sudah menjadi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan konsentrat dengan kadar protein kasar yang

desain 2x2x2 dan dilakukan kepada partisipan penyulih mahasiswa S1 jurusan Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan memberikan skenario