LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT
PADA SISWA KELAS XII TP4 SMKN 1
KOTA
SUKABUMI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Disusun Oleh
Drs. A. Sudarwanto, M.Pd.
NIP 19600523 198603 1 009PEMERINTAH KOTA SUKABUMI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa
karena atas berkat dan karunia-Nya Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Menggunakan
Media Pembelajaran Power Point pada Siswa Kelas XII TP4 SMKN 1 Kota
Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014” sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dari Pembina IV/A ke Pembina Tingkat 1 IV/B
dapat penyusun selesaikan dengan lancar.
Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dengan lancar berkat dukungan, bimbingan, dan arahan dari Bapak Drs.
Sutrisno, MM dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati penyusun mengucapkan terima kasih kasih kepada:
1. Saepurohman Udung, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota
Sukabumi yang telah memotivasi dan memberi izin penyusun untuk
melakukan penelitian tindakan kelas di SMKN 1 Kota Sukabumi
2. Dra. Nani Susana, Yunita Lestari, S.Pd., Sri Rahayu, S.Pd. selaku rekan guru
Bahasa Indonesia SMKN 1 Sukabumi yang telah memberikan dukungan
sebagai Observer dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini
3. Seluruh guru dan staf Tata Usaha SMK Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah
memberikan dukungan secara moral, spiritual, dan adminstrasi
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun material yang
tidak dapat penyusun sebut satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati
akan menerima bila ada kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki
Akhir kata, semoga laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berguna
bagi para siswa, para guru, sekolah dan dunia pendidikan, pemerhati dunia
pendidikan, serta para pembaca.
Sukabumi, Maret 2014 Peneliti
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori ... 1. Pengertian Surat ... 2. Jenis-jenis Surat ... 3. Format Surat Dinas/Resmi ... 4. Surat Lamaran Kerja ... 5. Surat Edaran ... 6. Media Pembelajaran ... B. Kerangka Berpikir ... C. Hipotesis Tindakan ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek, Objek, Sumber Data, Lokasi, dan Waktu Penelitian ………
B. Prosedur Penelitian ... C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Teknik Analisis Data ... E. Indikator Keberhasilan ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal ... B. Deskripsi Siklus I ... C. Deskripsi Siklus II ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian
Tabel 3.3 Pengolahan Angket
Tabel 4.1 Nilai Tes Kondisi Awal
Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I
Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Observer
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.6 Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.7 Konversi Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.9 Nilai Tes Siklus II
Tabel 4.10 Peningkatan Kemampuan Menulisa Surat
Tabel 4.11 Persentase Ketuntasan
Tabel 4.12 Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.13 Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.14 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.15 Persentase Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.16 Konversi Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.17 Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Nilai Tes Kondisi Awal
Grafik 4.2 Nilai Tes Siklus I
Grafik 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I
Grafik 4.4 Kinerja Guru Siklus I
Grafik 4.5 Nilai Tes Siklus II
Grafik 4.6 Kemampuan Menulis Surat
Grafik 4.7 Persentase Ketuntasan
Grafik 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II Peningkatan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Siklus PTK
Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Kondisi Awal
Gambar 4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
3. RPP
4. Soal Tes Awal
5. Soal Akhir Siklus I
6. Soal Akhir Siklus II
7. Materi Power Point
8. Daftar Hadir Siswa
9. Angket Siswa
10.Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
11.Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
12.Lembar Pengamatan Kinerja Guru
13.Nilai Tes Kondisi Awal
14.Nilai Tes Akhir Siklus I
15.Nilai Tes Akhir Siklus II
16.Peningkatan Kemampuan Menulis Surat dari Kondisi Awal ke Siklus I
17.Peningkatan Kemampuan Menulis Surat dari Siklus I ke Siklus II
18.Rekapitulasi Kemampuan Menulis Surat dari Kondisi Awal sampai
dengan Siklus II
19.Contoh Hasil Karya Siswa
ABSTRAK
A.Sudarwanto. 2014. “Peningkatan Kemampuan Menulis Surat
Menggunakan Media Pembelajaran Power Point pada Siswa Kelas XII TP4 SMKN 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Kata Kunci : Kemampuan menulis surat, media power point
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Maret 2014. Subjek dalam penelitian adalah kemampuan menulis surat pada siswa kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 31 siswa yaitu 15 laki-laki dan 16 perempuan.
Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data, data kualitatif hasil tes kemampuan menulis surat dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dengan siklus II, sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan menulis surat dari kondisi awal ke siklus I sampai ke siklus II terdapat peningkatan yang signifikan.
Kemampuan menulis surat pada kondisi awal rata-rata mencapai nilai 68 meningkat menjadi 77,4 pada akhir siklus I dan meningkat lagi pada akhir siklus II menjadi 84,2. Tingkat ketuntasan pada kondisi awal adalah 19,35 %, meningkat menjadi 77,41 % pada akhir siklus I, dan meningkat menjadi 100 % pada akhir
siklus II. Hasil penilaian tim pengamat, aktivitas siswa pada siklus I 77,33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara denotasi arti kata surat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah: “1 kertas dsb yg bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya); 2 secarik
kertas dsb sbg tanda atau keterangan; kartu.”1 Sementara itu, menurut
Wikipedia, surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi
tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal:
sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti
tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja2.
Sesuai dengan fungsi surat sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain, maka surat harus dibuat
sesuai dengan ketentuan yang sudah dibakukan agar tujuan yang hendak
dicapai melalui surat tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Untuk mencapai
hal tersebut, maka surat harus dibuat sesuai dengan jenis surat, format surat,
dan tentu saja harus menggunakan bahasa yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, menulis surat membutuhkan
kemampuan dan keterampilan yang memadai. Di sinilah dibutuhkan suatu
cara pembelajaran yang menarik, efisien, dan efektif. Untuk itulah dalam
pembelajaran menulis surat diperlukan suatu alat atau media pembelajaran
yang tepat. Salah satu media yang dapat digunakan dengan tepat untuk
pembelajaran menulis surat adalah media power point.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil tes awal tentang
kemampuan menulis surat, kemampuan rata-rata yang diperoleh siswa hanya
mencapai 68, masih berada di bawah nilai KKM yaitu 75 dari nilai ideal 100.
Kondisi pembelajaran menulis surat pada siswa perlu segera diperbaiki. Jalan
keluar yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah
1
Depdikbud.Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) hlm. 979 2
pencarian alternatif pelaksanaan pembelajaran menulis surat dengan media
pembelajaran yang tepat.
Untuk mengatasi dampak negatif terhadap kekurangmampuan menulis
surat dengan baik, diperlukan suatu media pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas proses pemahaman. Salah satu alternatif pemecahan masalah
yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis surat ini adalah
dengan menggunakan media pembelajaran power point.
PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung
dalam Microsoft Office. Microsoft Power Point merupakan program aplikasi
yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan, apalagi oleh
kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Seperti
yang dikemukakanAsih Widi Harini (2011:1), PowerPoint adalah aplikasi
untuk menyusun presentasi. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan
oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi maupun pemula
untuk aktivitas presentasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian PowerPoint oleh beberapa ahli, dapat
disimpulkan bahwa Power Point adalah perangkat lunak yang merupakan
salah satu aplikasi dari Microsoft Office. Pada pembelajaran, perangkat lunak
tersebut digunakan untuk memperkenalkan atau menjelaskan materi
pembelajaran yang berfungsi untuk menarik perhatian peserta didik agar
semangat dan berminat untuk mengikuti pembelajaran. Tetapi guru harus
pintar memilih materi mana yang cocok dipresentasikan, karena mungkin
tidak semua materi cocok untuk dipresentasikan
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan penelitian tentang menulis
surat pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan media
pembelajaran power point. Adapun judul penelitian adalah sebagai berikut:
Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Menggunakan Media Pembelajaran
Power Point pada Siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program
Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun
B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian: Apakah penggunaan media
pembelajaran power point dapat meningkatkan kemampuan menulis surat
pada siswa Kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program
Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester GenapTahun
Pelajaran 2013/2014?
2. Cara Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain
dilakukan sebagai berikut:
a. Penggunaan media pembelajaran power point dapat meningkatkan
kemampuan menulis surat siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia.
b. Pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah melalui rencana
tindakan kelas.
c. Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dua tahap yaitu siklus I
dan siklus II.
d. Tahap siklus I meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
e. Tahap siklus II meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan siswa menulis surat dalam mata pelajaran bahasa
siswa kelas XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian
(TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran
2013/2014.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan
menulis surat menggunakan media pembelajaran power point di SMK
Negeri 1 Kota Sukabumi antara lain sebagai berikut:
a. Manfaat bagi Siswa
1) Dengan menerapkan media pembelajaran power point kemampuan
menulis surat siswa dapat meningkat
2) Siswa lebih aktif dalam proses belajar untuk meningkatkan
kemampuan menulis surat
3) Melalui media pembelajaran power point siswa merasa senang dan
lebih bersemangat belajar untuk meningkatkan kemampuan menulis
surat.
4) Penerapan media pembelajaran power point memotivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dan menghilangkan
anggapan bahwa belajar bahasa itu membosankan.
b. Manfaat bagi Guru
1) Penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki proses
pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
2) Guru dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
3) Dengan penelitian ini dapat meningkatkan rasa percaya diri guru
c. Manfaat bagi Sekolah
1) Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini
memberikan sumbangan positif tentang media pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas XII SMK.
2) Penelitian ini dapat mengatasi salah satu kesulitan pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas XII SMK.
3) Penelitian ini dapat menciptakan kerjasama yang kondusif antara
peneliti dengan sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Surat
Dalam berkomunikasi manusia saling memberikan informasi.
Pemberian informasi oleh manusia dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
lisan maupun tulisan. Informasi secara lisan terjadi jika si pemberi
informasi saling berhadapan baik langsung maupun tidak langsung. Proses
komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara berbicara melalui
telepon, radio, televisi, dan sebagainya. Namun jika tidak dapat
berhadapan, komunikasi dapat dilakukan melalui surat.
Surat merupakan alat komunikasi dalam bentuk tulisan yang
digunakan untuk menyampaikan pernyataan atau informasi dari satu pihak
(orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau
organisasi).
Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang
biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun
kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun
2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan
dengan Babilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain,
kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus
pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar.
Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600
SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.3
Surat sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi yang mencakup
lima hal, yaitu: 1) sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan
3
gagasan; 2) alat bukti tertulis; 3) alat pengingat; 4) bukti historis; 5)
pedoman kerja.
2. Jenis-jenis Surat
Berdasarkan pemakaiannya, secara umum surat dapat dibagi menjadi
tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas. Ketiga jenis surat
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Surat Pribadi
Surat Pribadi adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Isi surat berhubungan dengan urusan pribadi. Contohnya surat seorang
anak kepada orang tuanya atau surat kepada teman.
Ciri-ciri surat pribadi seperti berikut.
(1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat
(2) Tidak menggunakan nomor surat
(3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi
(4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat.
(5) Format surat bebas
Contoh surat pribadi:
Jakarta, 4 November 2013
Sahabatku Dina Jalan Merpati 3 Bandung
Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo,apa kabar,baik baik saja kan? Aku dan keluargaku dalam keadaan sehat walafiat. Mudah-mudahan kabarmu juga seperti itu.
Apa di Bandung hujan terus sepanjang hari? Di Jakarta hampir setiap hari hujan lo. Din, bulan depan kan udah mulai libur sekolah, apa kamu punya rencana liburan ke luar kota? Kalau tidak aku ingin berkunjung ke rumahmu. Aku ingin melihat indahnya keindahan kota Bandung dan berlibur bersamamu
Wassalamualaikum Wr.Wb. Sahabatmu,
2) Surat Resmi
Surat Resmi ialah surat yang dipergunakan untuk kepentingan yang
bersifat resmi, baik yang ditulis dari perseorangan, instansi, lembaga,
maupun organisasi. Contohnya: undangan, surat pemberitahuan, dan
surat edaran.
Ciri-ciri surat resmi adalah sebagai berikut:
(1) Menggunakan kepala surat jika yang mengeluarkannya adalah
lembaga atau organisasi
(2) Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
(3) Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim atau resmi,
seperti: Assalamualaikum, dengan hormat, hormat kami
(4) Menggunakan bahasa dengan ragamresmi atau baku
(5) Menggunakan cap/stempel jika berasal dari sebuah organisasi atau
lembaga resmi
(6) Penulisan surat mengikuti format tertentu (tidak bebas)
3) Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan
pekerjaan, tugas dari kantor, atau kegiatan dinas. Surat ini berasal dari
instansi atau lembaga baik swasta maupun negeri. Contoh: surat tugas,
surat perintah, memorandum, dan surat keputusan. Surat dinas yang
bersifat perseorangan ialah surat lamaran pekerjaan, surat permohonan
izin, dan surat permohonan cuti.
Ciri-ciri surat dinas, yaitu:
(1) Menggunakan kop/kepala surat dan instansi atau lembaga yang
bersangkutan
(2) Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
(3) Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku atau resmi,
(4) Menggunakan bahasa baku atau ragam bahasa resmi
(5) Menggunakan cap/stempel instansi atau kantor pembuat surat
(6) Menggunakan format surat resmi
3. Format Surat Resmi/Dinas
Format surat adalah pola atau tata letak (lay out) bagian-bagian surat
yang lengkap.Bagian-bagian surat resmi/dinas adalah sebagai berikut:
1. Kepala/Kop Surat
Kepala surat atau kop surat digunakan dalam surat resmi/dinas.
Kepala Surat atau Kop Surat digunakan untuk memberi informasi
kepada penerima surat tentang nama, alamat, serta keterangan lain yang
berkaitan dengan instansi atau badan pengirim surat. Fungsinya sebagai
(a) alat pengenal, (b) alat informasi, (c) media promosi bagi
perusahaan-perusahaan tertentu.
Kepala surat berisi logo, nama organisasi/instansi, alamat, nomor
telepon, fax, e-mail, website.
Contoh:
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
Jl. Kabandungan No.90 Tlp. (0266) 222305 Fax. (0266) 233552 Sukabumi 43114 web : http://www.smkn1-sukabumi.org email : info@smkn1-sukabumi.org
2. Tanggal Surat
Tanggal, bulan, dan tahun ditulis lengkap. Di belakang angka tahun
disingkat dan tidak menggunakan angka. Nama kota tidak perlu ditulis
karena sudah tertera dalam kepala surat.
Contoh: Benar: 1 Januari 2013
Salah: Sukabumi, 1-1-2013
3. Nomor Surat
Nomor Surat berfungsi untuk (a) memudahkan pengarsipan, (b)
memudahkan pencarian kembali bila diperlukan, (c) mengetahui
banyaknya surat yang keluar.
Penulisan nomor surat boleh disingkat No. tidak harus
menggunakan garis miring (boleh menggunakan tanda titik atau tanda
hubung), kode tidak harus menggunakan huruf tetapi boleh
menggunakan angka.
Contoh: Nomor : 07.05.V.2013
No. : 07/05/V/2013
4. Lampiran
Lampiran (bila ada hal-hal yang harus disertakan bersama surat
yang dikirimkan) berfungsi agar penerima surat dapat meneliti dan
melihat kembali banyaknya lampiran yang dilampirkan.
Contoh: (a) Lampiran : Satu set
(b) Lampiran : Dua berkas
(c) Lamp. : Empat eksemplar
5. Hal Surat/perihal surat
Dalam surat resmi selalu dicantumkan pokok surat/hal surat. Hal
itu berfungsi sebagai petunjuk atau informasi penting tentang isi surat
Contoh: Hal: Pendaftaran calon pegawai
Hal: Permohonan dana
Hal: Pemberitahuan
6. Alamat Surat
Alamat surat berfungsi sebagai petunjuk kepada siapa surat itu
harus diberikan sehingga jelas siapa yang berhak menerima surat
tersebut. Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut.
a. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah
antara hal surat dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi
sebelah kiri ini lebih menguntungkan daripada dituliskan di sebelah
kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada. Jadi,
alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal
karena tempatnya cukup leluasa.
b. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut
berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah.
(Alamat pengirim pun tidak didahului kata dari karena kata dari
berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal)
c. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang
terhormat (tidak diikuti titik).
d. Kata Yang terhormat cukup ditulis Yth. Yang diawali dengan huruf
kapital.
e. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis
surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
f. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan
namanya, seperti Drs., Ir. dan drg., S.Pd. kata sapaan Bapak, Ibu,
atau Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika alamat yang
dituju itu memiliki pangkat, seperti sersan atau kapten, kata sapaan
jabatan orang tersebut seperti direktur PT atau kepala instansi
tertentu, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Sdr. Tidak berimpit dengan
gelar, pangkat, atau dengan jabatan.
Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar:
Yth. Bapak Syakuro, B.A.
Yth. Sdr.Jarwino
Yth. Ir. Mariani
Yth. Kepala Desa Tajur
Yth. Kapten Sumijo
g. Alamat tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun.
Contoh:
Yth. Sdr. Mansyur Yth. Prof. Dr. Dahlan Miharja
Jalan R.A. Kosasih 12 Jl. Setya Hurip No. 222
Sukabumi Bandung
7. Salam Pembuka
Salam pembuka surat merupakan tanda hormat penulis sebelum
memulai pembicaraan tertulis pada penerima/pembaca surat. Salam
pembuka berfungsi sebagai penghormatan. Penulisan salam pembuka
mengikuti aturan berikut. Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri
satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal dan alamat surat. Huruf
pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang
lain ditulis dengan huruf kecil semua, kemudian salam pembuka itu
diikuti tanda koma.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam
surat-surat dinas yang bersifat netral adalah:
Salam sejahtera, (S kapital, s kecil) Saudara …….,
Saudara…..yang terhormat, Bapak ….. yang terhormat,
Dr. Ir. Aceng Suherlan yang terhormat,
Prof. Adad Iskandar yang terhormat
Contoh salam pembuka yang lain misalnya: Assalamualaikum … ,
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
8. Isi Surat
Isi surat terdiri atas paragraf pembuka, isi, dan paragraf penutup. Isi
surat merupakan bagian utama dalam surat.
9. Salam Penutup
Hurufawal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital,
sedangkan kata-kata lainnya ditulis kecil. Sesudah salam penutup,
dibubuhkan tanda koma. Salam penutup dituliskan setelah kalimat
penutup surat.
Misalnya: Wassalam,
Hormat kami,
Perhatikan contoh berikut:
Salah Benar
Salam Takzim, Salam takzim,
Salam Kami, Salam kami,
Hormat Kami, Hormat kami,
10. Tanda Tangan/Nama Jabatan
Surat harus ditandatangani oleh pembuat atau pejabat yang
berwenang. Fungsinya sebagai identitas penanggung jawab surat. Tanda
tangan dicantumkan di bawah salam penutup. Nama ditulis di bawah
tanda tangan. Nama jabatan ditulis di bawah nama. Untuk surat
resmi/dinas, sebagai pengesahan surat harus distempel/dicap.
Perhatikan contoh di bawah ini:
M. Taufik Arif
NIP. 19630616 199003 1 001
Kepala
Perhatikan pencantuman tanda tangan, nama jelas, dan jabatan di bawah
ini:
Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan
Drs. Sungaji M. Arsalan, S.E. Prof. Dr. Sangkuni, M. Sc.
Kepala Direktur NIP. 196010201988031008
Rektor
11. Tembusan
Bila surat yang dikirimkan perlu diketahui instansi atau pihak lain
yang perlu mengetahui, maka dalam surat tersebut perlu dituliskan
tembusan. Tembusan ditulis pada bagian kiri bawah surat, sesudah
nama dan tanda tangan. Tidak perlu menggunakan kata Yth.
Contoh:
Tembusan: Tembusan:
Kepala Dinas Pendidikan Kota 1. Direktur Pemasaran
2. Manajer Personalia
12. Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa
singkatan nama pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Inisial
ditempatkan pada bagian bawah di sebelah kiri. Misalnya:
SR/Ggn
SR : Singkatan nama pengonsep: Siti Rumati
Ggn : Singkatan nama pengetik: Gugun
Sebagai sarana tertulis, surat memiliki format penulisan, terutama
surat resmi atau dinas. Dengan adanya format surat, penulisan surat
menjadi teratur, bagian-bagian surat tidak ditulis sembarang melainkan
ditempatkan sesuai ketentuan.
Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan
ada lima bentuk, yaitu:
(1) Bentuk lurus penuh (full block style)
(2) Bentuk lurus (block style)
(3) Bentuk setengah lurus (semiblock style)
(4) Bentuk lekuk (indented style)
(5) Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph)
Bentuk setengah lurus atau semiblock style terdapat dua jenis, yaitu
bentuk Indonesia lama (versi a) dan bentuk Indonesia baru (versi b).
berdasarkan pengamatan dalam pemakaian bentuk surat, surat-surat
resmi Indonesia lama banyak menggunakan format versi a, sedangkan
surat-surat resmi Indonesia baru menggunakan format versi b. Dalam
kaitan dengan format surat, Pusat Bahasa dalam kegiatan
surat-menyurat sehari-hari melazimkan format setengah lurus versi b. dan,
Pusat Bahasa menganjurkan kepada masyarakat, melalui penyuluhan
bahasa Indonesia di berbagai instansi, penyuluhan bahasa Indonesia
melalui telepon atau melalui surat, untuk menggunakan format setengah
4. Surat Lamaran Kerja
Surat Lamaran Pekerjaan adalah surat yang berisi permohonan untuk
mendapatkan pekerjaan.Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis tangan atau
diketik. Adakalanya suatu perusahaan atau instansi tertentu mensyaratkan
secara khusus agar surat lamaran yang dikirimkan pelamar ditulis tangan
atau diketik. Kalaupun surat lamaran pekerjaan akan ditulis tangan,
tulisan tersebut hendaknya jelas, mudah dibaca, dan rapi. Surat yang
ditulis seperti itu akan memudahkan orang yang membacanya.
Bagian surat lamaran pekerjaan sebagai berikut.
1. Tempat dan tanggal penulisan surat
2. Perihal
3. Alamat surat
4. Salam pembuka
5. Pembuka surat
6. Tujuan surat lamaran pekerjaan
7. Identitas pelamar
8. Penutup surat
9. Tanda tangan dan nama jelas pelamar
Penulisan surat lamaran pekerjaan hendaknya mematuhi rambu-rambu
berikut ini.
1. Jika ditulis tangan, tulislah sendiri di atas kertas bergaris dengan
menggunakan kertas berkualitas baik.
2. Jika diketik, gunakan kertas HVS dengan jarak pengetikan 1 spasi.
3. Bersih, tidak boleh ada coretan, bekas hapusan, ti ex, dan koreksian.
4. Sifatnya optimis, artinya si pelamar akan mampu bekerja dengan baik.
Selain itu bahasa surat lamaran pekerjaan harus memenuhi aturan sebagai
berikut.
1) Bahasa yang digunakan sopan dan simpatik.
2) Kalimat yang digunakan efektif dan komunikatif.
3) Menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang tepat.
Surat lamaran pekerjaan dapat dibuat setelah calon pelamar mendapat
informasi adanya lowongan pekerjaan di perusahaan atau instansi tertentu.
Informasi itu dapat diperoleh baik melalui media massa atau media audio
visual. Selain itu, ada juga surat lamaran yang dibuat atas inisiatif sendiri
dari calon pelamar sendiri.
Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam surat lamaran pekerjaan:
1. Data pribadi pelamar (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir,
alamat lengkap dengan nomor telepon/HP)
2. Pendidikan formal/informal (dilampirkan fotokopi ijazah/sertifikat)
3. Pelatihan khusus dan kegiatan organisasi
4. Hobi/prestasi yang pernah diperoleh
5. Pengalaman bekerja (bila pernah bekerja)
6. Jabatan atau jenis pekerjaan yang Anda inginkan dengan jelas. Jangan
menulis “jabatan apa saja” dalam surat lamaran Anda.
Catatan:
Hal-hal di atas bukanlah suatu keharusan untuk dicantumkan dalam surat
lamaran. Cantumkanlah hanya hal-hal yang diminta. Jangan
mencantumkan hal-hal yang tidak diminta karena selain menambah biaya
juga tidak menambah nilai Anda di mata perusahaan. Singkatnya: Anda
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat lamaran:
A.Bila tidak ada ketentuan harus ditulis tangan, ketiklah dengan format
yang baku (block style, full block style, semi block style) menggunakan
kertas A4 atau ukuran kuarto.
B. Bila harus ditulis tangan, tulisan harus jelas terbaca, tersusun rapi, dan
terhindar dari coretan-coretan. Gunakan kertas folio bergaris dan tinta
warna hitam/biru.
C.Hindarkan kesalahan menyebut nama (perusahaan, jabatan, nama
orang)
D.Kemukakan kualifikasi Anda (CV : Curiculum Vitae = Riwayat Hidup),
Riwayat pendidikan, dan pengalaman bekerja) secara lengkap dalam
biodata Anda.
E. Bila diperlukan, cantumkan/lampirkan referensi Anda karena umumnya
referensi memperkuat dan memperbesar kemungkinan Anda untuk
diterima. Referensi adalah surat yang berisi rekomendasi dari orang
yang dapat dipercaya untuk memberikan keterangan mengenai keadaan
diri pelamar. Referensi dapat diberikan oleh kepala sekolah, atau
pejabat seperti rektor tempat Anda kuliah, direktur tempat Anda
bekerja, camat, bupati, gubernur, menteri, dll.
F. Gunakan kata-kata dan gaya bahasa yang sopan dan menarik.
Hindarkan gaya bahasa yang mengiba-iba minta belas kasihan ... Saya
sangat mengharapkan kemurahan hati Ba pak .... pertolongan Bapak ...
dst.
G.Surat lamaran adalah surat bisnis berupa penawaran. Anda menawarkan
keahlian dan keterampilan Anda kepada perusahaan dengan harapan Anda “dibeli” oleh perusahaan. Oleh karena itu bentuk surat/tulisan dan isinya harus menarik tetapi singkat, jelas, tidak bertele-tele. Singkat dan
jelas bukan berarti banyak singkatan atau akronim yang sulit dipahami
Surat Lamaran Kerja dapat Anda ajukan berdasarkan informasi lowongan
kerja yang dapat Anda peroleh melalui:
a. inisiatif sendiri
b. informasi dari kawan, kenalan, atau famili
c. iklan lowongan kerja yang dimuat dalam surat kabar
d. pengumuman di kantor penempatan tenaga kerja
e. pemberitahuan di sekolah atau kursus
f. internet dll.
Isi Surat Lamaran Kerja
1. Tempat dan tanggal surat
2. Alamat yang dituju (jabatan, nama perusahaan, alamat perusahaan)
3. Salam pembuka:
- Dengan hormat,
- Bapak Direktur yang terhormat,
4. Alinea pendahuluan:
- Dengan ini saya mengajukan lamaran kepada Bapak untuk bekerja di
perusahaan Bapak.
- Saya mendengar dari salah seorang kenalan saya yang bekerja di
perusahaan Bapak, bahwa ada lowongan pada bagian pengepakan.
- Berdasarkan iklan Bapak yang dimuat dalam harian Pikiran Rakyat,
Sabtu, 31 Desember 2005 yang menyatakan bahwa perusahaan
Bapak membutuhkan ....
5. Isi surat
Isi surat merupakan pokok masalah yang harus dikemukakan dalam
Surat Lamaran Kerja. Pokok masalah disusun dalam paragraf-paragraf
(jumlahnya bergantung jumlah pokok masalah yang dikemukakan). Isi
surat ini diakhiri dengan paragraf penutup.
a. Untuk itu saya memberanikan diri mengajukan surat lamaran
kepada Bapak. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan
b. Walaupun saya belum memiliki pengalaman bekerja, saya yakin
dapat bekerja sesuai dengan harapan Bapak karena saya telah
mengikuti beberapa kursus keterampilan.
c. Bersama ini saya lampirkan Daftar Riwayat Hidup dan salinan
Ijazah.
d. Bila pernah bekerja: Mengingat kemampuan dan pengalaman kerja
yang saya miliki, saya mengharapkan gaji sebesar Rp 1.500.000
ditambah dengan tunjangan lainnya.
e. Bila dikehendaki, saya bersedia memenuhi panggilan untuk
melakukan tes atau wawancara.
6. Penutup
Sebagai penutup dapat digunakan kalimat berikut:
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Sambil menunggu panggilan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Saya akan sangat senang memberikan tambahan informasi
mengenai kualifikasi saya kepada Bapak pada waktu dan tempat
yang Bapak tentukan. Untuk itu Bapak dapat menghubungi saya
melalui alamat rumah atau melalui telepon (0266) 223005 atau HP
0813 21222010.
7. Salam Penutup
Sebagai salam penutup adalah Hormat kami diikuti tanda tangan
dan nama jelas Anda.
Catatan:
Kalimat-kalimat berikut ini biasanya digunakan oleh pelamar
yang akan pindah ke perusahaan lain.
1. Keinginan saya untuk pindah ke perusahaan Bapak telah saya
bicarakan dengan Direktur PT MANDIRI ABADI dan Beliau
2. Keinginan saya untuk pindah ke perusahaan Bapak telah saya
bicarakan dengan Direktur PT MANDIRI ABADI dan Beliau
dapat menjadi referensi saya.
3. Karena perusahaan tempat saya bekerja tidak memungkinkan
untuk mengembangkan karier saya, maka saya berniat untuk
mengembangkan karier saya pada perusahaan Bapak yang
sedang berkembang pesat.
5. Surat Edaran
1. Pengertian Surat Edaran
Perkataan “edaran” berasal dari kata dasar “edar” yang berarti berputar atau berotasi. Surat edaran disebut juga sirkuler yang
berartisurat tersebut dikirim kepada berbagai pihak yang bentuk dan
isinya sama.
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan
kepada pejabat/pegawai. Surat edran ini berisi penjelasan mengenai
sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara
pelaksanaan, atau suatu peraturan perundang-undangan.
Fungsi surat edaran:
1. Di kalangan instansi pemerintah, merupakan surat yang dapat
member petunjuk, penjelasasn tentang pelaksanaan atau peraturan;
2. Di perusahaan swasta, surat edaran dapat berfungsi sebagai
pemberitahuan atau pengumuman.
Macam-macam surat edaran:
1) Surat edaran pemerintah, yaitu adanya pemberitahuan kepada
seluruh rakyat Indonesia yang bersifat nasional.
Misalnya:
A. Edaran tentang perayaan hari besar nasional
B. Edaran tentang sensus penduduk
2) Surat edaran dari instansi pemerintah adalah pemberitahuan dan
penjelasan tentang pelaksanaan peraturan di lingkungan inatansi
tersebut.
Misalnya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat edran
tentang:
A. Petunjuk kenaikan kelas
B. Petunjuk UAS, penetapan waktu ujian serta penentuan
pelaksanaan ujian dan petunjuk penilaian ujian serta kelulusan
ujian
3) Surat edaran dari perusahaan, terdiri atas:
a. Surat edaran khusus adalah surat pemberitahuan sesuatu yang
ditujukan untuk satu lingkungan tertentu
b. Surat edaran umum adalah surat edaran untuk memperkenalkan
jasa perusahaan dan hasil produk dari perusahaan ke seluruh
lapisan masyarakat/khalayak.
2. Susunan Surat Edaran dari Instansi Pemerintah
Bagian-bagian surat ini adalah sebagai berikut
- Kepala surat
- Tulisan “EDARAN’ ditulis dengan huruf kapital seluruhnya
- Sebelah kiri atas: Di bawah “Hal” ditulis nama pejabat dan alamat
yang dituju
- Sebelah kanan atas: Tempat tanggal, bulan, dan tahun.
- Isi surat edaran /batang tubuh dirumuskan dalam bentuk uraian
yang terdiri atas:
Pendahuluan
Inti
Penutup
Nama jabatan
Tanda tangan pejabat yang menerbitkan surat edaran
Nama pejabat dan NIP/NRP
Cap dinas
- Tembusan (bila dianggap perlu)
6. Media Pembelajaran
A.Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia, dan metode yang dimanfaatkan
untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.
Menurut Briggs (1977), media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras4
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya.
4
B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, dibutuhkan metode mengajar dan
media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran antara lain tujuan
pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah
pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik
siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
C. Media Pembelajaran Power Point
PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung
dalam Microsoft Office. Microsoft Power Point merupakan program
aplikasi yang digunakan untuk presentasi. Aplikasi ini banyak digunakan,
apalagi oleh kalangan pebisnis, perkantoran, para pendidik, siswa,
dan trainer. Seperti yang dikemukakanAsih Widi Harini
ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik
profesional, akademisi, praktisi maupun pemula untuk aktivitas presentasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian Power Point oleh beberapa ahli,
dapat disimpulkan bahwa Power Point adalah perangkat lunak yang
merupakan salah satu aplikasi dari Microsoft Office. Pada pembelajaran,
perangkat lunak tersebut digunakan untuk memperkenalkan atau
menjelaskan materi pembelajaran yang berfungsi untuk menarik perhatian
peserta didik agar semangat dan berminat untuk mengikuti
pembelajaran. Tetapi guru harus pintar memilih materi mana yang cocok
dipresentasikan, karena mungkin tidak semua materi cocok untuk
dipresentasikan.5
B.
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal pembelajaran, guru belum menggunakan media
pembelajaran power point dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang
menulis surat, maka kemampuan menulis surat dalam pelajaran bahasa
Indonesia masih rendah.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis surat perlu adanya tindakan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan media pembelajaran
power point. Siklus I menggunakan media pembelajaran power point tanpa
bimbingan guru dan siklus II menggunakan media pembelajaran power point
dengan bimbingan guru.Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I ke siklus
II diharapkan kemampuan siswa dalam menulis surat dapat meningkat secara
signifikan.
Setelah menggunakan media pembelajaran power point diduga kondisi
akhir kemampuan menulis surat dalam pelajaran bahasa Indonesia pada siswa
Kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 dapat meningkat.
5
C.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Media pembelajaran power point dapat
meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas XII TP4 SMK
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek, Objek, Sumber Data, Lokasi, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pelaku dalam Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan
kemampuan menulis surat menggunakan media pembelajaran power point
ini adalah Drs. A. Sudarwanto, M.Pd. guru mata pelajaran bahasa Indonesia
di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi. Subjek palaku yang membantu dalam
penelitian ini adalah Dra. Hj. Nani Susana, Yunita Lestari, S.Pd., Sri
Rahayu Rachmawati, S.Pd. Ketiga nama tersebut adalah guru mata pelajaran
bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas
XII Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK
Negeri 1 Kota Sukabumi pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014
yang berjumlah 31 siswa terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 16 siswa
perempuan.
3. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas XII
Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1
Kota Sukabumi pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah 31 siswa sebagai objek penelitian.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini adalah SMK Negeri 1 Jalan
5. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 selama tiga bulan, yaitu dari bulan Januari sampai
dengan bulan Maret 2014.
B.Prosedur Penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis surat
menggunakan media pembelajaran power point antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Perangkat Kegiatan Pembelajaran
Perangkat kegiatan pembelajaran ini meliputi silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes awal, soal tes siklus I, dan
soal tes siklus II. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
ini adalah power point.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengecek apakah aktivitas siswa dan
guru selama proses belajar mengajar sesuai dengan prosedur yang telah
direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh observer untuk
mengamati aktivitas dan respon siswa serta aktivitas guru dalam
menggunakan media pembelajaran power point.
c. Soal Tes
Untuk mengetahui kemampuan awal dan peningkatan hasil belajar
menulis surat, dalam Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan soal tes
untuk tiga tahap. Soal pertama digunakan untuk tes awal guna
mengetahui kemampuan menulis surat siswa sebelum kegiatan belajar
dilaksanakan. Soal kedua digunakan untuk mengetahui kemampuan
menulis surat siswa setelah siklus I dilaksanakan dan soal tes ketiga
digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis surat siswa setelah
pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan.
Soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda untuk mengetahui
tingkat kemampuan memahami materi pelajaran tentang menulis surat.
Skala yang digunakan untuk penilaian adalah 100.
d. Angket Siswa
Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
penerapan media power point dalam pembelajaran bahasa Indonesia
tentang menulis surat. Angket yang digunakan tertutup, artinya alternatif
jawaban telah disediakan supaya responden tinggal memilih satu
alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat siswa. Angket terdiri atas
15 pernyataan positif dan negatif dengan lima alternatif pilihan, yaitu:
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS),
Penelitian Indikator Responden
Item Angket
Positif Negatif
Penerapan media power point
Minat siswa terhadap
pembelajaran
1, 2 3,11
Sikap siswa terhadap
pembelajaran
4,12 5, 6, 13
Apresiasi siswa terhadap
pembelajaran
2. Siklus Kegiatan
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam dua siklus.
Penerapan kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat belajar
siswa dalam kegiatan belajar menulis surat. Tahapan pelaksanaan kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas ini dalam setiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara terperinci diuraikan
sebagai berikut.
a. Tes Awal
Tes Awal dilakukan sebelum proses pembelajaran pada siklus I
dilaksanakan. Tujuan tes awal ini adalah untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menulis surat sebagai dasar untuk mengukur kemajuan hasil
belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Membuat soal tes awal berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
kemampuan memahami isi materi pelajaran tentang menulis surat.
2) Melaksanakan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menulis surat.
3) Menganalisis hasil tes awal
b. Siklus I
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah dan merencanakan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan pada siklus I
b) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan
pada Penelitian Tindakan Kelas
d) Menyusun materi pembelajaran menggunakan media power point
e) Mempersiapkan format observasi kegiatan belajar mengajar
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali
pertemuan, yaitu tanggal 28 Januari 2014, 4 Februari 2014, dan 11
Februari 2014. Uraian tindakan selama tiga kali pertemuan tersebut
adalah:
a) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 1
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(2) Guru melakukan apersepsi
(3) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengertian
surat, jenis-jenis surat, dan format surat
(4) Guru menutup pelajaran
b) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 2
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(2) Guru melakukan apersepsi
(3) Guru memulai pembelajaran dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang bahasa surat dan Surat Lamaran Kerja
(4) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentang bahasa
surat dan Surat Lamaran Kerja
(5) Guru menutup pelajaran
c) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 3
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(3) Guru menjelaskan tentang cara mengerjakan soal tes
kemampuan menulis surat
(4) Guru melaksanakan tes tentang menulis surat
(5) Guru menutup pelajaran
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam hal ini, peneliti di samping berperan sebagai guru juga
berperan sebagai pengamat. Selain itu, peneliti juga dibantu oleh
observer. Tugas observer adalah melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan
reaksi siswa yang mengikuti pelajaran.
4) Refleksi
Refleksi yang harus dilakukan pada pelaksanaan siklus I di antaranya
adalah sebagai berikut:
a) Mengatur waktu sebelum mulai pelajaran, mempersiapkan pokok
bahasan yang akan diajarkan agar waktu dapat digunakan secara
efektif dan efisien
b) Membuat suasana yang lebih nyaman agar siswa berani
mengemukakan pendapat, berani bertanya, berani mencoba, serta
berpikir kritis dan logis
c) Guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang
masih mengalami kesulitan dalam menulis surat
d) Mengondisikan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif agar
siswa lebih konsentrasi dalam kegiatan belajar menulis surat.
c. Siklus II
1) Perencanaan
a) Mengidentifikasi masalah dan merencanakan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan pada siklus II
c) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan
pada Penelitian Tindakan Kelas
d) Menyiapkan materi pelajarana dalam bentuk power point
e) Mempersiapkan format observasi kegiatan belajar mengajar
f) Menyusun soal untuk tes siklus II
2) Pelaksanaan
Tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan,
yaitu tanggal 18 Februari 2014, 25 Februari 2014, dan 4 Maret 2014.
Uraian tindakan selama 3 (tiga) kali pertemuan tersebut adalah:
a) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 1
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(2) Guru melakukan apersepsi
(3) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang pengertian
surat, jenis surat, dan format menggunakan media power point
(4) Guru menutup pelajaran
b) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 2
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(2) Guru melakukan apersepsi
(3) Guru memulaipembelajaran dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang bahasa surat dan Surat Lamaran Kerja
(4) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentang menulis
suratdengan menggunakan media pembelajaran power point
c) Pelaksanaan Pembelajaran pada Pertemuan 3
(1) Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan
mengondisikan kelas agar kegiatan belajar dapat berlangsung
secara kondusif
(2) Guru melakukan apersepsi
(3) Guru menjelaskan tentang cara mengerjakan soal tes
kemampuan menulis surat
(4) Guru melaksanakan tes kemampuan menulis surat
(5) Guru menutup pelajaran
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam hal ini, peneliti di samping berperan sebagai guru juga
berperan sebagai pengamat. Selain itu, peneliti juga dibantu oleh
observer. Tugas observer adalah melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar dan
reaksi siswa yang mengikuti pelajaran.
4. Refleksi
Refleksi yang harus dilakukan pada pelaksanaan siklus II di antaranya
adalah sebagai berikut:
a) Mengatur waktu sebelum mulai pelajaran, mempersiapkan pokok
bahasan yang akan diajarkan agar waktu dapat digunakan secara
efektif dan efisien
b) Membuat suasana yang lebih nyaman agar siswa berani
mengemukakan pendapat, berani bertanya, berani mencoba, serta
berpikir kritis dan logis
c) Guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang
d) Mengondisikan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif agar
siswa lebih konsentrasi dalam kegiatan belajar menulis surat.
Gambar 3.1
Alur Siklus PTK
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
SIKLUS I Perencanaan
Perencanaan
Tindakan Tindakan
Observasi
Observasi Refleksi
Refleksi
Perencanaa n Ulang
C.Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Teknik pengumpulan data yantg digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah tes. Tes ini digunakan untuk mengumpulkan data
kemampuan siswa dalam menulis surat mulai dari kemampuan menulis
surat pada kondisi awal, kondisi setelah siklus I, dan kondisi akhir setelah
siklus II. Data ini diperlukan untuk mengetahui apakah madia power point
dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis surat.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan
belajar menulis suratdengan menggunakan media pembelajaran power point.
Observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh observer untuk mengamati
aktivitas siswa. Selain siswa, observer juga mengamati kinerja guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Angket Siswa
Angket siswa digunakan untuk mengetahui minat, sikap, dan apresiasi
siswa terhadap penggunaan media pembelajaran power point. Angket
diberikan kepada seluruh siswa dan siswa diminta untuk memilih jawaban
yang telah disediakan.
4. Analisis Tes
Hasil tes kemampuan menulis surat ditentukan dari hasil tes kemampuan
menulis surat. Adapun kriteria penilaian dari tes tersebut adalah sebagai
Tabel 3.2 Kreiteria Penilaian
Nilai Kemampuan Ketuntasan
… - 72 Kurang Belum Tuntas
76 – 80 Cukup Tuntas
84 – 92 Baik Tuntas
96 – 100 Sangat Baik Tuntas
5. Analisis Observasi
Data hasil observasi atau pengamatan aktivitas siswa pada setiap tindakan
dihitung dengan rata-rata skor yang diberikan oleh observer atau
pengamat. Penilaian hasil observasi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
O1 = penilaian yang diberikan oleh observer pertama
O2 = penilaian yang diberikan oleh observer kedua
O3 = penilaian yang diberikan oleh observer ketiga
6. Analisis Angket
Pengisian angket dilaksanakan pada akhir kegiatan penelitian untuk
mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis
surat dengan menggunakan media power point. Pengolahan data angket
Tabel 3.3 Pengolahan Angket
Sub
jek
Skor tiap nomor pertanyaan X
ts
Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata setiap item pernyataan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
Keterangan:
X = nilai rata-rata
w = bobot katagori jawaban
f = banyak subjek
Hasil perhitungan hasil angket ini dapat digunakan untuk mengetahui
respon responden, apakah responden memberikan respon positif atau
respon negatif. Respon siswa dikatakan baik atau positif jika rata-rata skor
lebih dari 3. Jika rata-rata skor kurang dari 3 maka dikatakan kurang baik
D.Teknik Analisis Data
Data hasil tes awal, tes siklus I, tes siklus II tentang kemampuan siswa
dalam menulis surat dianalisis.Teknik analisis data hasil tes dilakukan dengan
menentukan perolehan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan
persentase jumlah siswa yang telah tuntas, yaitu siswa yang nilainya sudah
memenuhi batas KKM yang ditentukan, yaitu 75.
E.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah nilai tes tentang kemampuan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Kemampuan menulis surat siswa kelas XII Teknik Produksi dan
Penyiaran Program Pertelevisian (TP4) SMK Negeri 1 Kota Sukabumi
semester genap tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan hasil tes kemampuan
menulis surat yang dilaksanakan sebelum proses penelitian tindakan kelas ini
dilakukan, dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 4.1
Nilai Tes Kondisi Awal
No Uraian Nilai Kemampuan Menulis
Surat
1 Nilai tertinggi 76
2 Nilai terendah 48
3 Nilai rata-rata 68
4 Ketuntasan T: 19% BT: 81%
Sumber: data Januari 2014
Grafik 4.1 Nilai Tes Kondisi Awal
Gambar 4.1
Persentase Ketuntasan Kondisi Awal
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik di atas tentang nilai kemampuan
menulis surat sebelum diadakan penelitian pada siswa kelas XII TP4 SMK
Negeri 1 Kota Sukabumi tahun pelajaran 2013/2014, kemampuan menulis
surat tertinggi mencapai 76, terendah 48, dan rata-rata mencapai 68.
Berdasarkan kriteria ketuntasan, 6 siswa (19%) dinyatakan tuntas dan 25
siswa (81 %) dinyatakan belum tuntas.
B. Deskripsi Siklus I
Kegiatan pembelajaran Siklus I menggunakan media pembelajaran power
point tanpa bimbingan guru. Pembelajaran pada siklus I ini dilaksanakan
selama 3 kali pertemuan. Pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 digunakan
untuk mempelajari materi pelajaran bahasa Indonesia menulis surat tentang
pengertian surat, jenis-jenis surat, format surat, bahasa surat, dan Surat
Lamaran Kerja, sedangkan pertemuan ke-3 digunakan untuk tes akhir siklus I
menggunakan soal tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan menulis
surat.
19%
81%
Persentase Ketuntasan
Tuntas
Tahapan-tahapan pada siklus I ini meliputi perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi pelaksanaan tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan penelitian yang dilakukan peneliti pada siklus I dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP
b. Membuat soal tes kemampuan menulis surat
c. Membuat kunci jawaban
d. Membuat format penilaian
e. Menyiapkan format pengamatan aktivitas siswa
f. Menyiapkan format pengamatan proses dan kemampuan guru
mengajar
2. Tindakan
Tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan
tindakan ini adalah sebagai berikut:
a. Memimpin kelas untuk berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing
b. Mengucapkan salam kepada siswa
c. Menjelaskan cara mengerjakan tes
d. Membagikan soal tes
e. Mengawasi pelaksanaan tes
f. Mengumpulkan hasil tes
g. Mengoreksi hasil tes
h. Memasukkan nilai ke format penilaian tes
Hasil tes kemampuan menulis surat siswa kelas XII TP4 SMK Negeri
1 Kota Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada akhir
Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I
No Uraian Nilai Kemampuan
Menulis Surat
1 Nilai tertinggi 88
2 Nilai terendah 68
3 Nilai rata-rata 77,41
4 Ketuntasan T: 77% BT: 23%
Sumber: data Februari 2014
Grafik 4.2 Nilai Tes Siklus I
Gambar 4.2
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik di atas tentang kemampuan
menulis surat siklus I pada siswa kelas XII TP4 SMK Negeri 1 Kota
Sukabumi semester genap tahun pelajaran 2013/2014 kemampuan menulis
surat tertinggi mencapai 88 terendah 68, dan rata-rata mencapai 77,41.
Berdasarkan kriteria ketuntasan, 24 siswa (77%) dinyatakan tuntas dan 7
siswa (23 %) dinyatakan belum tuntas.
3. Pengamatan
a. Data Kualitatif
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kenerja
guru selama proses tindakan berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh tiga
orang guru sebagai pengamat.
Hasil pengamatan dari tiga pengamat tentang aktivitas siswa dan
kinerja guru dalam proses tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Aktivitas Siswa Siklus I
No Uraian Pengamat
I II III
1 Siswa berdoa dengan sungguh-sungguh B A B
2 Siswa memberikan salam kepada guru B B B
3 Siswa merespon motivasi dan apersepsi yang diberikan
guru
C B C
4 Siswa serius dan tertib memperhatikan penjelasan guru C C B
5 Siswa dengan penuh semangat mengikuti proses
pembelajaran
C C B
6 Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran B A B
7 Siswa berani bertanya kepada guru bila ada masalah
yang tidak dipahami
C B B
8 Siswa berani menyampaikan pendapat bila diminta guru C B C
9 Siswa mencatat materi-materi yang dianggap penting C B B
10 Siswa mengikuti tes dengan sungguh-sungguh B B B
Berdasarkan hasil pengamatan tim pengamat yang terdiri atas tiga guru,
secara kualitatif aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran selama
Tabel 4.4
Hasil Pengamatan Observer
No Pengamat Hasil Pengamatan
A (Amat Baik) B (Baik) C (Cukup)
1 Pengamat 1 0% 40% 60%
2 Pengamat 2 20% 60% 20%
3 Pengamat 3 0% 80% 20%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat grafik sebagai berikut:
Grafik 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
No Uraian Pengamat
I II III
1 Guru mengucapkan salam C B B
2 Guru mengabsen siswa B B B
3 Guru memberikan apersepsi C B C
4 Gurumenjelaskan teknis pembelajaran yang akan