• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Score Bleachedguide, Nilai Kecerahan Dan Kekerasan Enamel Gigi Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Bleaching Dengan Karbamid Peroksida 35%"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penampilan gigi merupakan salah satu aspek yang penting dalam menentukan keindahan senyum seseorang, selain memainkan peran kunci dalam interaksi sosial manusia. Penampilan gigi yang tidak menarik dapat memengaruhi kualitas hidup dan juga dari segi psikososial seseorang. Antara faktor-faktor yang memengaruhi penampilan gigi secara keseluruhan adalah warna, bentuk, dan susunan gigi terutama gigi anterior. Sebuah senyuman yang memperlihatkan gigi yang putih, bersih dan sehat dapat meningkatkan percaya diri seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini, persepsi masyarakat terhadap penampilan fisikal juga meliputi gigi yang putih. Oleh karena itu, permintaan terhadap perawatan pemutihan gigi semakin meningkat. Menurut Tin-Oo MM et al. (2011), sebanyak 56,2% dari 235 subjek yang diteliti berasa tidak puas terhadap warna giginya.1 Penelitian Al-Zarea (2013)

mengemukakan bahwa sebanyak 65,9% dari 220 subjek yang diteliti merasakan tidak puas terhadap warna giginya dan 80,9% subjek menginginkan perawatan untuk memutihkan gigi.2

(2)

menyirih untuk jangka waktu yang lama, dan konsumsi makanan atau minuman yang mempunyai potensi pewarnaan yang tinggi seperti teh dan kopi.3

Berbagai perawatan untuk memperbaiki warna gigi telah dikembangkan untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap gigi putih yang semakin meningkat. Sejajar dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi ke arah pendekatan invasif minimal, prosedur bleaching merupakan perawatan yang sering dipilih oleh dokter gigi karena merupakan prosedur estetik yang bersifat konservatif.4 Secara umumnya, terdapat dua teknik bleaching yang sering dilakukan yaitu in-office atau power bleaching, dan home bleaching. In-office bleaching biasanya dilakukan dengan

menggunakan bahan bleaching yang berkonsentrasi tinggi seperti hidrogen peroksida 35% - 38% atau karbamid peroksida 35% - 40%.5 Sementara home bleaching dilakukan dengan bahan bleaching yang berkonsentrasi rendah seperti karbamid peroksida 10%.6

Bahan dasar yang digunakan untuk perawatan bleaching adalah peroksida yang merupakan oksidator yang kuat. Radikal bebas yang dihasilkan oleh hidrogen peroksida saat terjadinya proses oksidasi akan memecahkan molekul pigmen

kromofor menjadi molekul yang kecil atau hidroksil. Molekul pigmen warna yang tereduksi ini tidak mampu memantulkan cahaya yang banyak sehingga menghasilkan efek pemutihan.7,8,9 Penilaian efek pemutihan pada gigi dapat dilakukan dengan

beberapa metode. Antaranya adalah shade guide, spektrofotometer, dan kamera digital. Penelitian da Costa et al. (2012) dan Ontiveros et al. (2009) mengenai efektivitas bahan bleaching berkonsentrasi tinggi terhadap perubahan nilai kecerahan gigi yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer telah membuktikan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada nilai kecerahan sesudah perlakuan bleaching. Namun, oleh karena adanya sifat oksidasi dari bahan bleaching, bahan ini

dapat menimbulkan berbagai efek samping.10,11

(3)

enamel menjadi poreus denga pola honey-comb, dan akan mengurangi kekerasan enamel.12 Menurut Joiner (2007), pengukuran kekerasan merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi efek peroksida dan bahan bleaching lain pada enamel dan dentin.13 Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengevaluasi efek bleaching terhadap kekerasan enamel menemukan bahwa nilai kekerasan enamel gigi mengalami penurunan ysng signifikan setelah pengaplikasian bahan bleaching.12,14,15

Dari aspek klinis, dokter gigi seharusnya memilih bahan bleaching yang menghasilkan nilai kecerahan gigi yang tinggi sementara mempunyai efek samping terhadap jaringan keras gigi yang seminimal mungkin. Oleh itu, penelitian untuk mengevaluasi hasil kecerahan gigi pelbagai jenis bahan bleaching dan efek sampingnya pada enamel perlu dilakukan untuk memberi informasi kepada dokter gigi dalam perihal pemilihan bahan bleaching yang paling baik untuk pasien. Menurut penelitian Demarco FF et al. (2013) tentang pilihan bahan bleaching dalam kalangan dokter gigi, bahan karbamid peroksida merupakan bahan yang paling sering dipilih karena efek sampingnya lebih sedikit daripada bahan hidrogen peroksida.16

Delfino CS et al. (2009) telah melakukan penelitian untuk mengevaluasi efek beberapa bahan home bleaching (karbamid peroksida 10%, karbamid peroksida 16%, dan hidrogen peroksida 6.5%) terhadap kecerahan gigi dan kekerasan enamel.

Hasilnya, didapati bahwa karbamid peroksida 16% merupakan bahan yang paling efektif dari segi peningkatan nilai kecerahan gigi (∆L*) yaitu sebanyak 11.75 dan perubahan kekerasan enamel ∆KHN sebanyak +6.58.6

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang hendak diteliti adalah:

1. Berapakah penurunan score warna gigi berdasarkan VITA Bleachedguide 3D-Master antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida

35%?

2. Berapakah peningkatan nilai kecerahan gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%?

3. Berapakah penurunan nilai kekerasan enamel gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penurunan score warna gigi berdasarkan VITA Bleachedguide 3D- antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid

peroksida 35%.

2. Untuk mengetahui peningkatan nilai kecerahan gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

3. Untuk mengetahui nilai kecerahan gigi berdasarkan score warna sebelum dan sesudah dilakukan bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

4. Untuk mengetahui penurunan nilai kekerasan enamel gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

1.4 Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perubahan score warna berdasarkan VITA Bleachedguide

3D-Master, nilai kecerahan dan nilai kekerasan enamel gigi antara sebelum dibanding

sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

(5)

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat teoritis

1. Mengetahui penurunan score warna gigi berdasarkan VITA Bleachedguide 3D-Master antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida

35%.

2. Mengetahui peningkatan nilai kecerahan gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

3. Mengetahui penurunan nilai kekerasan enamel gigi antara sebelum dibanding sesudah bleaching dengan karbamid peroksida 35%.

1.5.2 Manfaat praktis

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan hibrid hidrogel dari campuran N-suksinil kitosan (NSK) dan pati dialdehid (PDA), dimana terjadi ikatan Basa Schiff yang dapat dilihat pada uji FT-IR yang menunjukkan

200, Pengolahan Ikan Secara Tradisional : Prospek dan Peluang Pengembangan, Jurnal Litbang Pertanian Volume 21 Nomor 3, IPB, Bogor.. Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011,

Dominasi gempa mikro yang terjadi pasca Letusan 2003, Gunung Lokon bukan dise- babkan oleh tekanan luida, tetapi karena adanya proses gerakan tanah (amblesan) pada dinding

Seluruh variasi perpanjangan data yang dilakukan yaitu pada tabel 2, menunjukkan kecenderungan (trend) persentase perbedaan antara curah hujan rancangan seri data maximum

Lampiran Perhitungan Derajat Oksidasi (DO) Pati Dialdehid.. Pembuatan larutan baku : Asam

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang paling sesuai dan cocok untuk data runtun waktu throughput container adalah model ARIMA-Box

Dari penelitian didapatkan hasil bahwa tutupan dasar dan kondisi terumbu karang hidup yang ditemukan pada lokasi penelitan sudah mengalami kerusakan sedangkan kepadatan karang

tindakan rasional yang dilakukan oleh para perempuan dewasa belum menikah.. di Kota Sungailiat termasuk kedalam tindakan yang bertujuan