UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK
TEGUH SETYAWAN SANTOSO (090906080)
PERSEPSI PEMILIH PEMULA TERHADAP PARTAI POLITIK (Studi Kasus Pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Medan).
Rincian isi Skripsi xiii, 78 halaman, 35 tabel, 1 gambar, 16 buku, 4 dokumen, 13 situs internet. (Kisaran buku dari tahun 1991-2014)
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana persepsi pemilih pemula (siswa SMA Negeri) yang ada di Kota Medan terhadap partai politik. Pemilih pemula merupakan salah satu unsur penting didalam pemilihan umum. Pemilihan Umum 2014 merupakan pemilihan umum pertama bagi mereka yang terkategori sebagai pemilih pemula. Pemilih pemula memiliki jumlah yang cukup besar, sehingga menjadi potensi besar bagi pihak yang ingin meraup suara dalam pemilihan umum. Dalam hal ini, partai politik sebagai peserta pemilihan umum menjadi pihak yang bersinggungan langsung dengan pemilih pemula. Namun dinamika perpolitikan Indonesia dimana anggota partai politik banyak tersangkut kasus-kasus pidana menimbulkan pertanyaan, bagaimana persepsi pemilih pemula terhadap partai politik itu sendiri? Apakah dinamika yang terjadi memberikan pengaruh terhadap persepsi mereka?
Teori yang digunakan untuk menjelaskan tentang persepsi adalah teori yang dikemukakan oleh David Krech dan Fred Luthans. Adapun penjabaran tentang pemilih pemula diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai pihak penyelenggara pemilihan umum di Indonesia. Pemahaman mengenai partai politik dapat dilihat melalui penjelasan oleh Joseph Lapalomba, Myron Weiner, Carl Friederich, Roger Soltau dan Sigmund Neumann. Kemudian penjelasan lebih lanjut tentang partai politik dikemukakan Gabriel Almond. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik utama pengumpulan data, penelitian ini mengandalkan analisis hasil wawancara yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian.
Pemilih pemula memiliki antusiasme yang besar dalam menghadapi pemilihan umum. Mereka memiliki pengetahuan yang cukup dengan banyaknya
informasi yang tersedia, juga dengan begitu banyak pula media perantara informasi tersebut. Namun seperti yang dikemukakan diawal, partai politik tidak memainkan peran sentralnya, melainkan pemberitaan negatif yang muncul sebagai konsumsi pemilih pemula. Antusiasme besar pemilih pemula, walaupun didukung oleh potensi besar tetap saja bukan tanpa hambatan. Antusisme tersebut hanya bersifat seremonial saja. Kurangnya minat terhadap kegiatan lain yang bersifat subtantif mengakibatkan pemahaman yang kurang baik terhadap keseluruhan proses pemilihan umum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE
TEGUH SETYAWAN SANTOSO (090906080)
Youth Voter Perception Of Political Parties (Case On High School Students at Medan)
Content: xiii, 78 pages, 35 tables, 1 graphic, 16 books, 4 documents, 13 websites. (Publication from 1991-2014)
ABTRACT
This research tries to see how youth voter perception (public senior high school) that exist in Medan to political parties. Youth voter is one of the important elements in the election. The election in 2014 was the first election for those commission as part of the general elections in Indonesia. An understanding of the political parties can be seen explanation by Joseph Lapalomba, Myron Weiner, Carl Friederich, Roger Soltau and Sigmund Neumann. While further explanation of political parties expressed by Gabriel Almond. By using questionnaires as the main techniques of data collection, the study relies on the analysis of the voter great enthusiasm, although supported by a large potential just is not without
obstacles. Enthusiasm is merely ceremonial. Lack of interest in other substantive activities result of poor understanding of the whole electoral process.