• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KONSUMEN DENGAN LOYALITAS MEREK ... 13 346 1 SP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAP.COM - HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KONSUMEN DENGAN LOYALITAS MEREK ... 13 346 1 SP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Antara Kepuasan Konsumen Dengan Loyalitas Merek Pada

Pengguna Kartu Prabayar Simpati

Azizah Ami Widyastuti

Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek pada pengguna kartu prabayar Simpati dengan mengambil lokasi penelitian di Pekanbaru. Kepuasan konsumen diartikan sebagai sikap, penelitian dan respon emosional konsumen setelah proses pembelian yang berasal dari perbandingan kesan kinerja aktual suatu produk dengan harapan dan evaluasi pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sementara loyalitas merek suatu sikap positif dan kelekatan konsumen berdasarkan perasaan menyenangi, akrab dan bangga menjadi pengguna merek dimana konsumen membeli merek secara konsisten sebagai bentuk komitmen. Hipotesis penelitian adalah ada hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek menggunakan incidental sampling pengguna kartu pra-bayar Simpati. Instrumen penelitian skala kepuasan konsumen dan skala loyalitas merek menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas merek, dengan koefisien korelasi sebesar 0.665 dan R² sebesar 0.442, dan F sebesar 77.771, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memiliki pengaruh sebesar 44.2% terhadap loyalitas merek.

Kata kunci:kepuasan konsumen, loyalitas merek.

Abstract

The research aims to find out whether or not there is a relationship between costumer satisfaction and brand loyalty they have on the users of prepaid cards of Simpati in Pekanbaru, Riau. Consumer satisfaction is defined as research, attitude, and emotional response of consumers after the purchase process that comes from the comparison of the actual performance of a product with the hope and the evaluation of the experience of consuming a product or sevice. While brand loyalty is defined as a positive attitude and loves the feeling of togertherness, a consumer based, feel familiar, and proud to be a user of the brand, which consumers purchase products on a consistent basis as a form of commitment to the use of the brand. Research hypotheses was there is a correlation between costumer satisfaction and brand loyalty. Using incidental sampling technique, 100 users of prepaid cards of Simpati asking to filled out the questionnaire (both costumer satisfaction and brand loyalty scale). The data was analyze using Person correlation product moment technique and the result showed that there is a significant relationship between customer and brand loyalty (the correlation coefficient was 0.665, R² = 0.442, F = 77.771) . These results indicate that customer satisfaction has influence 0f 44.2% of brand loyalty.

Keywords :customer satisfaction, brand loyalty.

Pendahuluan nya yaitu perkiraan besar pangsa pasar

(2)

diperoleh data bahwa total konsumen seluler Loyalitas Merek

di Indonesia hingga semester dua 2009

sebesar adalah sebanyak 159.247.638 Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler,

pelanggan. Dari jumlah tersebut, PT. 2006) mendefenisikan merek (brand) sebagai Telkomsel menduduki market share nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau peringkat pertama sebesar 81.643.432

kombinasi dari semuanya, yang dimaksud-pelanggan, disusul PT. Exelcomindo sebesar

kan untuk mengidentifikasi barang atau jasa 31.438.377 pelanggan, dan PT. Indosat

penjual atau kelompok penjual dan untuk sebesar 28.707.198 pelanggan. Pada akhir

mendiferensiasikannya dari barang atau bulan Juni 2010, jumlah pelanggan Telkomsel

mencapai 88,32 juta, mewakili jumlah market jasa pesaing. Dengan demikian sebuah share yang mencapai 47 persen pasar merek adalah produk atau jasa penambah layanan selular (www.telkomsel.com). dimensi yang dengan cara tertentu

men-Kesimpulan hasil survey ini peringkat diferensiasikannya dari produk atau jasa lain pertama operator seluler yang paling banyak

yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan memiliki pelanggan adalah PT. Telkomsel,

yang sama. peringkat dua PT. Exelcomindo dan peringkat

Hal ini sesuai dengan yang dikemuka-tiga PT. Indosat. Ketatnya persaingan

kan Aaker (1997) bahwa merek merupakan memunculkan keharusan pihak provider

nama atau simbol yang bersifat membeda-operator telepon seluler untuk terus

berubah, memberikan kemudahan ber- kan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) komunikasi agar mampu menarik perhatian dengan maksud mengidentifikasikan barang pasar dan menciptakan citra atau kesan atau jasa dari seorang penjual atau

produk yang baik dan melekat pada sekelompok penjual tertentu, dengan

konsumen agar konsumen tertarik dan loyal

demikian membedakannya dari barang terhadap produk tersebut (Ribhan, 2007).

atau jasa yang dihasilkan para kompetitor. Loyalitas mempunyai hubungan yang sangat

Loyalitastas merek didefinisikan erat dengan kepuasan konsumen karena

sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki salah satu faktor yang mempengaruhi

loyalitas merek adalah kepuasan konsumen sikap positif terhadap suatu merek, memiliki (Schiffman & Kanuk, 2008). Untuk men- komitmen dan cenderung untuk terus dapatkan konsumen yang loyal kebutuhan melanjutkan membeli produk dengan suatu konsumen perlu dipuaskan secara konsisten merek tertentu dimasa yang akan datang dari waktu ke waktu. Perusahaan yang

(Mowen, 2002). Dengan demikian, loyalitas mampu memuaskan konsumen dan memiliki

merek secara langsung dipengaruhi oleh konsumen yang setia cenderung mampu

kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan bertahan dalam perubahan kondisi ekonomi.

terhadap merek tertentu. Giddens (2002) Te l k o m s e l , s e b a g a i p e r i n g k a t

pertama dalam market share harus menyatakan loyalitas merek adalah pilihan

mengutamakan kepuasan konsumen, yang dilakukan konsumen untuk membeli

dengan memberikan pelayanan, tarif, merek tertentu dibandingkan merek

jaringan sinyal, daya jangkau dan bonus yang lain dalam satu katagori produk. sesuai harapan konsumen untuk

mem-Schiffman & Kanuk (2004) mendefenisi- pertahankan pelanggan (loyalitas merek)

kan loyalitas merek sebagai preferensi dan memperoleh pelanggan baru. Tetapi

konsumen secara konsisten untuk melaku- apakah usaha ini berhasil? Apakah teori

kan pembelian pada merek yang sama pada sesuai dengan kenyataan di lapangan?

Penelitian ini adalah penelitian bidang produk yang spesifik atau katagori pelayanan pemasaran (marketing research) yang tertentu. Berdasarkan pengertian di atas berusaha untuk mengetahui apakah ada dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek hubungan antara kepuasan konsumen merupakan suatu sikap positif dan kelekatan dengan loyalitas merek pengguna kartu

pra-konsumen pada suatu merek dimana bayar Simpati dan seberapa besar loyalitas

konsumen memilih untuk membeli merek pelanggan kartu Simpati.

(3)

katagori produk secara konsisten. Giddens konsumsi yang berasal dari perbandingan (2002) berpendapat bahwa konsumen yang kesannya terhadap kinerja aktual terhadap loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri suatu produk dan harapanya dan evaluasi memiliki komitmen pada merek, berani terhadap pengalaman meng-konsumsi suatu membayar lebih, merekomendasikan merek produk atau jasa.

pada orang lain, melakukan pembelian ulang,

selalu mengikuti informasi yang berkaitan Hubungan Antara Kepuasan Konsumen

merek dan menjadi semacam juru bicara dari Dengan Loyalitas Merek

merek tersebut.

Konsumen dalam memenuhi

ke-Kepuasan Konsumen butuhan dan keinginannya, akan membeli

produk dengan merek tertentu. Sebelum Kata kepuasan (satisfaction) berasal melakukan pembelian, konsumen akan dari bahasa latin ”satis” (artinya cukup baik, mengembangkan suatu pengharapan atau memadai) dan ”facio” (melakukan atau keyakinan mengenai apa yang mereka membuat). Kepuasaan dapat diartikan harapkan dari suatu produk dimana harapan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau tersebut merupakan standar kualitas yang

membuat sesuatu memadai. Oxford akan dibandingkan dengan fungsi atau

Advanced Learner's Dictionary (Tjiptono, kualitas produk yang sesungguhnya dirasa-2005) mendeskripsikan kepuasan sebagai: kan konsumen. Harapan yang dibentuk masih

berada pada pikiran (cognitive) konsumen.

“the good feeling that you have when Pengharapan ini akan dilanjutkan dengan you achieved something or when something membeli/menggunakan produk. Selama that you wanted to happen does happen; the mengkomsumsi/menggunakan produk, act of fulfilling a need or desire; an acceptable konsumen akan merasakan fungsi produk way of dealing with a complaint, a debt, an yang sesungguhnya (actual performen). injury, etc”. Dimana fungsi produk yang sesungguhnya

dirasakan konsumen merupakan persepsi

Konsumen memberikan respon konsumen terhadap kualitas produk tersebut. tertentu sebagai hasil evaluasinya terhadap Setelah mengkomsumsi produk, konsumen kesenjangan antara harapannya dengan akan membandingkan antara harapannya kinerja produk (Giesel dan Cote, dalam dengan fungsi produk. Melalui perbandingan Dinarty, 2009). Menurut Kotler (2005) (comparison) tersebut akan diperoleh hasil kepuasan konsumen adalah hasil yang apakah konsumen akan puas atau tidak puas dirasakan oleh pembeli yang mengalami terhadap produk yang dikomsumsinya. Rasa kinerja sebuah perusahaan yang sesuai puas mengindikasikan adanya sikap dan dengan harapannya. Mowen & Minor (2002) perasaan yang positif terhadap produk, jika menyatakan bahwa kepuasan konsumen konsumen memiliki sikap positif terhadap merupakan keseluruhan sikap yang di- produk, maka dalam diri konsumen akan tunjukkan konsumen atas barang atau jasa berkembang loyalitas afektif. Pembelian

setelah mereka memperoleh dan meng- ulang pada merek yang sama akan

menun-gunakannya. Ini merupakan penilaian jukkan loyalitas konsumen terhadap merek. evaluatif pasca pemilihan yang disebab- Oleh karena itu ada hubungan antara kan oleh seleksi pembelian khusus dan kepuasan konsumen dengan loyalitas merek. pengalaman menggunakan barang atau Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini jasa tersebut. Berdasarkan definisi di atas adalah ada hubungan positif antara kepuasan dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen dengan loyalitas merek pengguna konsumen merupakan sikap, penilaian dan kartu pra-bayar Simpati.

(4)

Metode Penelitian data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan uji validitas dan Penelitian ini menggunakan pen- reliabilitas alat ukur dengan indeks daya beda dekatan kuantitatif dengan populasi peneliti- aitem 0.3.

an adalah pengguna kartu pra bayar Simpati

di Pekanbaru menggunakan. Hasil Dan Pembahasan

Data dikumpulkan dengan

mem-berikan dua skala, yang pertama (a) skala Hasil analisis koefisien korelasi antara kepuasan konsumen (berdasarkan elemen- kepuasan konsumen dengan loyalitas merek elemen kepuasan konsumen dari Wilkie diperoleh angka sebesar 0,665 dengan taraf (1994) adopsi skala penelitian Dinarti (2009), signifikan 0,000, hal ini menunjukkan yang kedua (b) loyalitas merek (disusun hubungan kepuasan konsumen dengan berdasarkan ciri-ciri merek dari Giddens loyalitas merek berada pada korelasi kuat. (2002) adopsi dari skala penelitian Dinarty Berarti loyalitas merek yang dimiliki pengguna (2009) pada tidak melakukan pertimbangan kartu pra-bayar Simpati dipengaruhi oleh dalam pembelian ulang merek produk dan kepuasan sebagai seorang konsumen. mengembangkan hubungan dengan Analisis

Tabel 1 interkorelasi variabel penelitian

Deskripsi Kategorisasi Data kategori sedang sebanyak 8 orang (8%), pada kategori tinggi sebanyak 91 orang (91%) a. Kategorisasi Skor Skala Kepuasan dan 1 orang (1%) pengguna kartu pra-bayar

Konsumen Simpati memiliki kepuasan konsumen

kategori sangat tinggi.Dapat disimpulkan Berdasarkan kategorisasi skor skala bahwa mayoritas pengguna kartu pra-bayar kepuasan konsumen diperoleh hasil bahwa Simpati di Pekanbarupuas dengan produk tidak ada pengguna kartu pra-bayar Simpati Simpati, mereka menerima dan senang tarif, memiliki kepuasan konsumen kategori jaringan, layanan, dan kinerja operator dari sangat rendah dan kategori rendah. Pada kartu pra-bayar Simpati tersebut.

(5)

b. Kategorisasi Skor Skala Loyalitas kategori sangat tinggi.Berdasarkan hal itu disimpulkan bahwa pengguna kartu

pra-Merek

bayar Simpati di Pekanbaru berada pada tingkatan liking the brand yaitu pengguna Berdasarkan hasil kategorisasi

kartu Simpati sungguh-sungguh menyukai diketahui tidak ada pengguna kartu pra-bayar

merek tersebut. Preferensi mereka dilandas-Simpati termasuk dalam kategori sangat

kan pada suatu asosiasi, seperti suatu simbol, rendah dan rendah. Sebanyak 15 orang

rangkaian pengalaman dalam menggunakan, (15%) pengguna kartu pra-bayar Simpati

atau kesan kualitas (perceived quality) yang berada pada kategoti sedang, 85 orang

tinggi. (85%) pada kategori tinggi dan tidak ada

pengguna kartu pra-bayar Simpati pada

Gambar 2. Kategorisasi loyalitas merek konsumen kartu pra bayar Simpati

Hasil analisa menunjukkan bahwa antara kepuasan konsumen dengan loyalitas ada hubungan antara kepuasan konsumen merek, yang dapat diartikan bahwa semakin dengan loyalitas merek. Artinya, kepuasan tinggi kepuasan konsumen maka akan konsumen yang dimiliki seseorang akan semakin baik loyalitas merek yang dimiliki berdampak pada cara menemukan dan pengguna kartu pra-bayar Simpati tersebut, memutuskan loyalitas merek yang tepat bagi sebaliknya semakin rendah kepuasan dirinya. Pengguna kartu pra-bayar Simpati konsumen maka akan semakin rendah memiliki kepuasan konsumen yang tinggi, loyalitas merek yang dimiliki pengguna maka pengguna kartu pra-bayar Simpati kartu pra-bayar Simpati tersebut. Artinya tersebut akan dapat menemukan dan semakin pengguna kartu pra-bayar Simpati memutuskan loyalitas merek yang tepat t ersebut dapat menerima tarif, jaringan, bagi dirinya. Sebaliknya jika pengguna kartu layanan, dan kinerja operator dengan puas

pra-bayar Simpati memiliki kepuasan dan senang, maka pengguna kartu pra- konsumen yang rendah, maka kurang dapat bayar Simpati tersebut telah memiliki menemukan dan memutuskan loyalitas loyalitas terhadap merek yang telah dipilih-

merek yang tepat bagi dirinya. nya tersebut. Sebaliknya, jika pengguna

Berdasarkan kepada hasil uji kartu pra-bayar Simpati kurang menerima hipotesis, maka bentuk hubungan antara tarif, jaringan, layanan, dan kinerja operator variabel kepuasan konsumen dengan dengan puas dan senang, maka pengguna loyalitas merek adalah positif. Artinya kartu pra-bayar Simpati tersebut kurang semakin tinggi kepuasan konsumen maka memiliki loyalitas terhadap merek yang telah akan semakin tinggi tingkat loyalitas merek dipilihnya tersebut, artinya loyalitas pengguna para pengguna kartu pra-bayar Simpati kartu pra-bayar Simpati kurang memiliki tersebut, dan sebaliknya semakin rendah komitmen terhadap mereka yang mereka kepuasan konsumen, maka semakin rendah pakai, kurang mampu mengajak orang lain tingkat loyalitas merek para pengguna kartu untuk memakai merek yang mereka pilih,

pra-bayar Simpati tersebut. kurang mampu mengikuti informasi yang

(6)

Hal ini sesuai dengan apa yang berkontribusi sebesar 44,2% terhadap diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk loyalitas merek pada pengguna kartu pra-(2008) bahwa salah satu faktor yang bayar Simpati di Pekanbaru. Selebihnya mempengaruhi loyalitas merek adalah sebesar 55,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor kepuasan konsumen. Loyalitas mempunyai lainnya. Hal ini berarti konsumen yang hubungan yang sangat erat dengan menerima tarif, jaringan, layanan, dan kinerja kepuasan konsumen, dimana loyalitas operator yang dimiliki pengguna kartu pra-merek dipengaruhi secara langsung oleh bayar Simpati serta segala informasi yang

kepuasan/ketidakpuasan dengan merek berguna sehubungan dengan fungsinya

yang telah diakumulasikan dalam jangka akan mempengaruhi kepuasan pada merek waktu tertentu sebagai mana persepsi yang akan mereka beli, sehingga terbentuk kualitas produk (Mowen & Minor, 2002). loyalitas merek pada konsumen. Hal ini Parasuraman (1998) menyatakan bahwa senada dengan yang dikemukakan Kotler

konsumen membentuk suatu harapan (2000) bahwa ciri konsumen yang puas

terhadap nilai dan bertindak, berdasarkan cendrung loyal dimana mereka akan membeli hal itu mereka mengevaluasi penawaran ulang produk dari produsen yang sama.

mana yang akan memberikan nilai tertinggi. Menurut (Halstead, Hartman & Penawaran yang memenuhi harapan nilai Schmidt, 1994), kepuasan konsumen me-konsumen mempengaruhi kepuasan dan rupakan respon afektif yang sifatnya kemungkinan konsumen membeli kembali transaction–specific dan dihasilkan dari dan akhirnya setia terhadap merek. perbandingan konsumen antara kinerja Konsumen dalam memenuhi kebutuhan p roduk dengan beberapa standar pembelian. dan keinginannya, akan membeli produk Konsumen yang senang dan puas cederung dengan merek tertentu. Sebelum melaku- berprilaku positif yaitu membeli kembali

kan pembelian, konsumen akan mengem- produk tersebut. Kepuasan konsumen

bangkan suatu pengharapan atau keyakinan merupakan fungsi kesan kinerja dan mengenai apa yang mereka harapkan dari harapan, jika kinerja dan harapan berada suatu produk dimana harapan tersebut pada level yang sama, konsumen puas dan merupakan standar kualitas yang akan jika kinerja melebihi harapan konsumen dibandingkan dengan fungsi atau kualitas sangat puas atau senang. Kepuasan tidak produk yang sesungguhnya dirasakan akan berhenti pada suatu titik, ia bergerak konsumen. Konsumen yang loyal terhadap dinamis mengikuti tingkat kualitas produk suatu merek memiliki ciri-ciri: memiliki atau jasa dan layanannya dengan

harapan-komitmen pada merek tersebut; yakni harapan yang berkembang di benak

kedekatan emosional dan pskologis kon- konsumen (Dinarty, 2009). Namun harus sumen terhadap suatu produk; berani diperhatikan juga, loyalitas merek tidak membayar lebih pada merek tersebut bila selalu disebabkan oleh kepuasan konsumen. dibandingkan dengan merek yang lain; akan Akibatnya, ada hubungan asimetris antara merekomendasikan merek pada orang lo ya li tas dengan kepuasan (Waddell, dalam lain; dalam melakukan pembelian kembali Dinarty, 2009). Mittal dan Lassar (1998) produk tersebut tidak melakukan pertim- mengatakan bahwa hubungan antara bangan; selalu mengikuti informasi yang loyalitas merek dengan kepuasan konsumen berkaitan dengan merek tersebut serta bersifat asimetris dimana orang yang loyal mereka dapat menjadi juru bicara dari merek terhadap suatu merek sudah pasti puas tersebut dan mereka selalu mengembang- tetapi kepuasan konsumen tidak selalu kan hubungan dengan merek tersebut mengarah pada loyalitas merek. Mowen & (Giddens, 2002). Konsumen dengan loyalitas Minor (2002) mengatakan loyalitas merek merek akan selalu mencari merek favorit- m e m p unyai hubungan erat dengan kepuasan nya dan kurang sensitif pada promosi yang konsumen, dimana loyalitas merek

dipeng-kompetitif. aruhi secara langsung olek kepuasan/

Berdasarkan analisis data mem- ketidakpuasan dengan merek yang telah

perlihatkan adanya sumbangan efektif diakumulasikan dalam jangka waktu ter- variabel kepuasan konsumen dengan tentu sebagaimana persepsi kualitas produk.

(7)

tingginya kepuasan konsumen yang dimiliki maupun tarif internet harus sesuai dengan

pengguna kartu Pra-bayar Simpati. kualitas yang dirasakan oleh pengguna

Deskripsi subjek berdasarkan jenis Simpati. Selain itu, dalam menetapkan tarif kelamin diketahui bahwa sebagian besar harus jelas dengan tanpa manipulatif agar pengguna kartu Simpati sampel penelitian calon konsumen dapat mempertimbangkan adalah perempuan. Hal ini senada dengan harga atau tarif tersebut secara dini. survey lembaga riset pemasaran MarkPlus Menggunakan promosi yang lebih menarik, Insight dan majalah Marketeers tahun 2011 agar menarik minat konsumen untuk tetap bahwa telkomsel adalah merek favorit wanita memakai kartu Simpati. Promosi yang

Indonesia (www.telkomsel.com). dilakukan untuk memperkuat ingatan

seseorang mengenali kartu Simpati.

Penutup

Daftar Pustaka

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini Agnes, Kurniawan. 2007. Integrated

dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Marketing Communication Simpati,

terdapat hubungan positif antara kepuasan Mentari dan XL Bebas untuk mem-konsumen dengan loyalitas merek pada

bangun Brand Equity. [on-line] pengguna kartu pra-bayar Simpati di

http://agneskurniawan.wordpress.co Pekanbaru. Semakin tinggi kepuasan

m/2007 diakses tanggal 20 oktober konsumen semakin tinggi tingkat loyalitas

2011 merek pengguna kartu pra-bayar Simpati,

sebaliknya semakin rendah kepuasan Dinarty. 2009. Pengaruh Kepuasan

konsumen, akan semakin rendah tingkat Konsumen Terhadap Loyalitas Merek

loyalitas merek yang dimiliki oleh para (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1

pengguna kartu pra-bayar Simpati. Sum- 23456789/14517/1/09E01117.pdf).

bangan efektif variabel kepuasan konsumen

Durianto, Sugiarto, dan L. J. Budiman. 2004. terhadap variabel loyalitas merek sebesar

B r a n d E q u i t y Tr e n d : S t r a t e g i

44,2%. Pada penelitian ini kepuasan

Memimpin Pasar. Jakarta: PT. konsumen dan loyalitas merek pengguna

Gramedia Pustaka Utama kartu pra-bayar Simpati di Pekanbaru

Fadjrianthi dan Farrah, Zatul. 2005. Strategi tergolong tinggi. Hasil analisis tambahan

menunjukan tidak terdapat perbedaan Perluasan Merek dan Loyalitas

kepuasan konsumen pada laki-laki dan Konsumen. Jurnal Psikologi. Vol. 7 Kepada pihak Telkomsel (Simpati)

Homepage Telkomsel. 2011. (on-line) ada beberapa hal yang harus diperhatikan

pihak perusahaan untuk menciptakan www.telkomsel.com. Diakses 19

kepuasan konsumen agar terbentuk loyalitas 0ktober 2011

merek yaitu untuk selalu menjaga dan bila Indrayani, Emmi.2004. Loyalitas Merek perlu meningkatkan kualitas layanan, antara Sebagai Dasar Strategi Penentuan lain dengan lebih memperluas dan

mem-Harga. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. perkuat jaringan sinyal, menambah fitur

3, Jilid 9 dari Simpati, memperkerjakan

karyawan-Iqbal, Mohammad. 2008. Pengaruh Persepsi karyawan yang lebih tanggap, dan mampu

Nilai, Harapan Dan Kepercayaan menangani keluhan pelanggan, menambah

jumlah galeri telkomsel. Penetapan tarif agar Terhadap Kepuasan Konsumen

dapat menang dalam persaingan adalah Penyedia Jasa Internet Di Jabotabek.

dengan cara menetapkan tarif yang murah J u r n a l K e p u a s a n, F a k u l t a s

tanpa mengorbankan kualitas. Tarif yang Manajemen, Universitas Gunadarma.

ditetapkan, baik tarif SMS, tarif telepon,

(8)

Dasar Pemasaran Jilid 2. PT Indeks. Tidak Diterbitkan: Program Magister

Jakarta. Agribisnis Universitas Diponegoro

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Samuel, H, Foedjiawati. 2005. Pengaruh

Marketing Management. 12th edition. Kepuasan Konsumen Terhadap

New Jersey : Prentice Hall. Kesetian Merek. Jurnal Manajemen &

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran Kewirausahaan. Vol. 7. No. 1

(Edisi Kesebelas), PT. Indeks Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2004.

Kelompok Gramedia, Jakarta. Consumer Behavior (eight edition).

K r i s t i a n t o , P a u l u s . 2 0 11 . P s i k o l o g i New Jersey: Prentice Hall.

Pemasaran. Yogyakarta : CAPS Schiffman, Leon dan Kanuk Leslir, L. 2008. Kumar, S.Ramesh.2002. Brand Loyality Ss A Prilaku Konsumen. Jakarta : PT.

Strategy ( ) Indeks

Kumoro, S, J. 2010. Analisis Faktor – Faktor Simamora, Henry. 2000. Manajemen

Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pemasaran InternasionalJilid II.

Terhadap Produk Indosat IM3. Jakarta: Salemba Empat

Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Sunarto. 2006. Analisis Faktor – Faktor Yang

Ekonomi Universitas Diponegoro Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Mahe (2007). Pengaruh Penempatan D a n D a m p a k n y a Te r h a d a p

(Positioning) Produk Terhadap Citra Keunggulan Bersaing. Tesis. Tidak

Produk (Studi Pada Pengguna Kartu Diterbitkan: Program studi Magister

H P S i m p a t i D i K o t a B l i t a r ) Manajemen Universitas Diponegoro Tjahyadi, R. A. 2006. Brand Trust Dalam

Kontek Loyalitas Merek: Peran Mittal, Banwari. 1998. Why do Customer Karakteristik Merek, Karakteristi Switch? The Dynamics of Satisfaction P e r u s a h a a n d a n H u b u n g a n versus Loyalty. The Journal of P e l a n g g a n – M e r e k . J u r n a l Service Marketing. Volume 12 No.3, Manajemen, Vol. 6, No. 1

pp. 177-194. Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa.

Mowen, Jhon, C dan Minor, Michael. 2002. Malang: Bayumedia publishing

Prilaku Konsumen(Jilid II). Jakarta: Wilkie, William L. 1994. Consumer Behavior.

Erlangga New York: Jhon Wiley & Sons,Inc.S

Nawangsari, S, Budiman. 2008. Kepuasan Konsumen Dan Kesetian Terhadap Merek. Jurnal Psikologi. Vol 1, No. 2 Rahasian, S. S. 2006. Analisi Pengaruh

Loyalitas Merek Dan Prilaku Mencari Variasi Terhadap Perpindahan Merek. Tesis. Tidak Diterbitkan: Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro

R i b h a n . 2 0 0 7 . F a k t o r – F a k t o r Ya n g Mempengaruhi Brand Switching Pada Pengguna Sim Card Di Fakultas Ekonomi Lampung. Jurnal Bisnis dan Managemen. Vol 3. No. 1

Sadi. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Tehadap Loyalitas Pelanggan Tahu Bakso Ibu Pudji, Unggaran Semarang. Tesis.

www.hinduonet.com

Gambar

Tabel 1 interkorelasi variabel penelitian
Gambar 2. Kategorisasi loyalitas merek konsumen kartu pra bayar Simpati

Referensi

Dokumen terkait

Pada ketebalan saringan pasir 10 cm kualitas fisik air tanah dangkal di Kampus Untad Bumi Bahari telah memenuhi syarat kecuali bau dan rasa, dan pada ketebalan saringan 15 Cm, 20

• Dengan semakin meningkatnya standar hidup masyarakat terutama di negara-negara maju di dunia barat, masalah Public Health yang klasik dan kuno, seperti penyakit wabah

Adanya gugus-gugus polar ini diduga dapat berinteraksi dengan logam berat sehingga serbuk gergaji kayu meranti menmpunyai reaktifitas kimia yang tinggi dan menyebabkan

Meski di satu sisi penggunaan staf yang berlatar belakang pengguna narkoba suntik menjadi hal penting dalam proses intervensi, namun di sisi lain lembaga mengemban tanggung jawab

Dari hasil spearman test di dapatkan ρ = 0.001 yang berarti ada hubungan antara senam osteoporosis dengan kejadian osteoporosis, dan hasil crostabulation di

Pada Gambar 12 terlihat bahwa hewan percobaan yang diberi perlakuan minuman sinbiotik dengan starter 5% memiliki jumlah limfosit yang paling rendah, jumlah neutrofil

Perbedaan antara hasil belajar pada materi kepengurusan jenazah yang diajar menggunakan metode demonstrasi dan yang diajar menggunakan metode ceramah dapat

Jenis data merupakan data yang dikumpulan dalam penelitian. Adapun jenis data yang dikumpulkan peneliti yaitu berupa data kualitatif yang menjelaskan mengenai