• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

LANGKAH PENYUSUNAN RANCANGAN ARSITEKTUR IS/IT

DENGAN TOGAF

1.1 Preliminary

Fase ini mencakup aktivitas persiapan untuk menyusun kapabilitas arsitektur termasuk kustomisasi TOGAF dan mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur. Tujuan fase ini adalah untuk menyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini untuk mensukseskan proses arsitektur. Pada fase ini harus menspesifikasikan who, what, why, when, dan where dari arsitektur itu sendiri.

o What adalah ruang lingkup dari usaha.

Pendefenisian ruang lingkup adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas Utama

- Administrasi - Apotik - Laboratorium - Poliklinik

2. Aktivitas Pendukung

- Manajemen aset, sarana dan prasarana - Manajemen Keuangan

o Who adalah siapa yang akan memodelkannya, siapa orang yang akan bertanggung jawab untuk mengerjakan arsitektur tersebut, dimana mereka akan dialokasikan dan bagaimana peranan mereka.

Berikut adalah stakeholders yang memiliki kepentingan terhadap Puskesmas X : 1. Puskesmas , terdiri dari tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, dll. 2. Pemerintah , terdiri dari walikota, dinas kesehatan

3. Masyarakat, terdiri dari pasien

o How adalah bagaimana mengembangkan arsitekture interprise, menentukan framework dan metode apa yang akan digunakan untuk menangkap informasi.

o When adalah kapan tanggal penyelesaian arsitektur

o Why adalah mengapa arsitektur ini dibangun. Hal ini berhubungan dengan tujuan organisasi yaitu bagaimana arsitektur dapat memenuhi tujuan organisasi.

(2)

fase ini merupakan fase inisiasi dari siklus pengembangan arsitektur yang mencakup pendefinisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders, penyusunan visi arsitektur, dan pengajuan persetujuan untuk memulai pengembangan arsitektur. Beberapa tujuan dari fase ini adalah :

o Menjamin evolusi dari siklus pengembangan arsitektur mendapat pengakuan dan dukungan dari manajemen enterprise.

o Mensyahkan prinsip bisnis, tujuan bisnis dan pergerakan strategis bisnis organisasi.

o Mendefinisikan ruang lingkup dan melakukan identifikasi dan memprioritaskan komponen dari arsitektur saat ini.

o Mendefiniskan kebutuhan bisnis yang akan dicapai dalam usaha arsitektur ini dan batasannya.

o Menghasilkan visi arsitektur yang menunjukan respon terhadap kebutuhan dan batasannya.

Beberapa langkah yang dilakukan pada fase ini adalah :

o Menentukan / menetapkan proyek

o Mengindentifikasi tujuan dan pergerakan bisnis. Jika hal ini sudah didefinisikan, pastikan definisi ini masih sesuai dan lakukan klarifikasi terhadap bagian yang belum jelas.

o Meninjau prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis. Meninjau ini berdasarkan arsitektur saat ini yang akan dikembangkan. Jika hal ini sudah didefinisikan, pastikan definisi ini masih sesuai dan lakukan klarifikasi terhadap bagian yang belum jelas.

o Mendefinisikan apa yang ada di dalam dan di luar rungan lingkup usaha saat ini.

o Mendefinisikan batasan-batasan seperti waktu, jadwal, sumber daya dan sebagainya.

o Mengindentifikasikan stakeholder, kebutuhan bisnis dan visi arsitektur.

o Mengembangkan Statement of Architecture Work. 1.3 Fase B : Arsitektur Bisnis

(3)

Integration DEFinition (IDEF) dan Unified Modeling Language (UML) bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan. Beberapa tujuan dari fase ini adalah :

o Menguraikan deskripsi arsitektur bisnis dasar.

o Mengembangkan arsitektur bisnis tujuan, menguraikan strategi produk dan/atau service dan aspek geografis, informasi, fungsional dan organisasi dari lingkungan bisnis yang berdasarkan pada prinsip bisnis, tujuan bisnis dan penggerak strategi. o Menganalisi gap antara arsitektur saat ini dan tujuan.

o Memilih titik pandang yang relevan yang memungkinkan arsitek mendemokan bagaimana maksud stakeholder dapat dicapai dalam arsitektur bisnis.

o Memilih tools dan teknik relevan yang akan digunakan dalam sudut pandang yang dipilih.

BAB II

GAP ANALISIS

Gap Analisis (Analisis Kesenjangan) adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya.

2.1 Analisis GAP Arsitektur Bisnis

Agar hasil dari pemodelan Arsitektur Bisnis memenuhi target yang ingin dicapai, sebelum dilakukan proses implementasi penerapan TI, baik secara menyeluruh maupun secara parsial, langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis kesenjangan (Gap Analysis) terhadap proses bisnis dan kebijakan dalam pengelolaan TI di Puskesmas X yang berjalan saat ini, kemudian melakukan analisis solusi penyelesaian dan menerapkan arsitektur bisnis dan kebijakan yang menjadi target utama pengelolaan TI dimasa depan.

Arsitektur Bisnis

(4)

Kegiatan - kegiatan TI Bersifat parsial tanpa melihat efektifitas kolektif di level organisasi karena kegiatan kegiatan tersebut terwujud dari kepentingan unit-unit yang mengusulkan inisiatif (usulan muncul dari tingkat bawah (Bottom Up)

a. Upgrade kebijakan dan strategi perencanaan TI yang jelas.

b. Melakukan Updating IT master plan, yang selama ini sudah tidak sesuai dengan kebijakan yang ada

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan TI bersifat integral diseluruh unit perusahaan dengan strategi TI yang jelas dan kegiatan tersebut harus merupakan keinginan dari pihak manajemen tingkat atas (Top Down)

Kegiatankegiatan TI yang melibatkan berbagai unit kerja sulit diwujudkan, karena hanya mengandalkan komunikasi antara unit – unit kerja tersebut tanpa arahan dari pihak atasan.

a. Upgrade kebijakan dan strategi perencanaan TI yang jelas.

b. Komunikasi antara tingkat

unit organisasi diarahkan oleh pihak atasan kebijakan dan prosedur kerja dan rentensinya dengan sistem yang sudah ada.

Dalam menjalankan Menerapkan TI pada proses pelayanan/bisnis

Proses pelanan/bisnis Puskesmas dapat sepenuhnya didukung oleh TI sebagai kebutuhan utama.

SDM pegawai yang kurang memahami TI

Pelatihan/Bimbingan Teknik TI

SDM sudah sertifikasi, Melakukan implementasi Knowledge Management (KM) di setiap bagian organisasi.

2.2 Analisis GAP Arsitektur Sistem Informasi

Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) dimaksudkanagar hasil dari pemodelan sistem informasi memenuhitarget yang diinginkan. Analisis kesenjangan pada Arsitektur Informasi saat berjalan ini berdasarkan hasil observasi pada pengelolaan TI di Puskesmas X.

Arsitektur Sistem

(5)

digunakan belum standar. pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan.

terstandarisasi.

Belum ada storage area network.

Pengadaan. Sudah tersedia Storage Area Network (SAN)

Aplikasi - aplikasi yang ada belum user friendly

Upgrade Aplikasi Aplikasi sudah User friendly dibawah windows

Aplikasi yang digunakan belum menangani secara khusus aktifitas yang ada.

Pengembangan aplikasi dalam menangani masalah yang khusus.

Tersedia aplikasi yang menangani secara khusus aktifitas yang ada.

Belum ada informasi untuk manajemen tingkat atas

Tersedia sistem informasi tingkat atas (Management Information System).

Belum adanya integrasi data, mengakibatkan Terjadinya duplikasi data.

a. Upgrade Infrastruktur data. b. Merancang database yang terintegrasi.

Database terintegrasi.

Tidak adanya backup data. Backup data dilakukan secara manual

Upgrade fasiltas TI. Backup data secara rutin dan backup data otomatis

2.3 Analisis GAP Arsitektur Teknologi

Membangun arsitektur sistem informasi tidak terlepas dari teknologi yang diinginkan dan yang akan digunakan dalam membantu sistem informasi yang handal. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknolologi.

Analisis kesenjangan (Gap Analysis) dimaksudkan agar hasil dari pemodelan sistem informasi memenuhi target yang diinginkan. Untuk mendapatkan analisis kesenjangan pada arsitektur teknologi saat ini, berdasarkan hasil pengamatan keadaan infrastruktur

Arsitektur TI Saat Ini

Analisa/Usulan Solusi

Target Arsitektur TI dan Kebijakan masa Depan Jaringan/LAN tidak

berfungsi Upgrade infrastrukturjaringan Sudah tersedia Jaringan LAN gigabit Ethernet Server tidak berfungsi,

(6)

penggunaan aplikasi kerja. Belum ada storage area

network.

Pengadaan

BAB III

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa konflik dan gesekan-gesekan militer pun terjadi antara China dengan Filipina. Konflik aktual ini mulai dipicu 8 April saat pihak berwenang Filipina memergoki 8 kapal

1) Ruang publik yang ada di Perumahan Bukit Sejahtera terdiri dari taman, lapangan olah raga, tempat bermain anak dan kolam retensi sebagai kolam pemancingan dan

Obsesi, Vol.. Namun saat mereka berada ditempat umum yang membutuhkan banyak interaksi terkadang membuat anak lebih cenderung untuk menutup diri dengan tidak banyak

[r]

relevan dari setiap laporan kepatuhan atau penilaian yang disampaikan kepada FTC (Federal Trade Commission). Kerangka kerja Privacy Shield bertujuan agar program dapat

Setelah dilakukan pengujian pada penelitian “Rancang Bangun Sistem Monitoring Tegangan, Arus Dan Temperatur Pada Sistem Pencatu Daya Listrik Di Teknik Elektro Berbasis

Kekurangan dalam membeli makanan panas dan berkuah di pinggir jalan (umumnya kaki lima) terjadi ketika banyak pembeli yang memesan, pedagang dituntut untuk sigap

Tipografi adalah suatu proses untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya